• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PADA MEGAMALL MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PADA MEGAMALL MANADO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

24

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG

PADA MEGAMALL MANADO

Oleh: Noldy Takaliuang

Email: oddy2882 @ gmail

ABSTRACT

Effective trade receivables control is needed to encourage the cash capability needed for corporate financing because revenues that are not commensurate with the needs of the funds will be burdensome in carrying out work programs that have been set as targets of the company's activities. Good debt control system as an effort to further improve financial performance / performance.

The research method uses a qualitative descriptive method, where the research instrument is a questionnaire. This method is carried out by making 24 items related to the COSO model's debt control system so that the possible comments obtained are disagree, disagree, doubt, agree and strongly agree. This study used non-probability, by convenience sampling technique.

The results of the internal control study of Megamall Manado accounts show that for the environmental dimensions of control, risk determination, control activities are considered less effective. For the environmental dimensions of control, risk determination, Megamall Manado receivables control activities are considered to be less effective. The dimensions of information and communication, as well as monitoring and monitoring are considered to be quite effective, which shows that the results according to the target are generally fulfilled but not optimal, so that further improvement is needed.

Keywords: Internal Control, Effectiveness Level, Business Receivables, COSO Framework

PENDAHULUAN

Tujuan utama suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal. Laba yang maksimal dapat diperooleh melalui peningkatan volume penjualan. Sulaeman (2012:1) menjelaskan bahwa semakin tinggi volume penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh. Penjualan merupakan unsur utama dalam memperbesar laba disamping unsur-unsur lain seperti pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lain sebagainya.

Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba salah satunya adalah penjualan kredit. Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba salah satunya adalah penjualan kredit. Sistem pengendalian piutang yang efektif akan mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kebijakan penjualan barang atau jasa secara kredit. Dan sebaliknya, jika pengendalian piutang tidak berjalan dengan efektif yaitu lemahnya kebijakan pengumpulan dan prosedur penagihan piutang, maka akan menimbulkan resiko piutang tak tertagih (bad

debt).

Megamall Manado adalah salah satu perusahaan jasa yang menyediakan jasa sewa-menyewa bangunan/lahan bagi tenant atau perusahaan yang mau membuka usahanya.Jasa yang diberikan oleh Megamall Manado adalah berupa jasa sewa-menyewa tempat/lahan atau toko, bisa juga sebagai tempat pameran suatu produk atau brand dimana banyak perusahaan yang membuka usaha di Megamall Manado.

Dalam pengendaian intern piutang, data yang diperoleh dari pihak manajemen Megamall Manado masih dirasa kurang efektif. Hal ini nampak dari ada 15% penunggak tenant Megamall Manado, dan ada beberapa tenant yang masih kosong karena belum diminati oleh pengusaha.

Efektivitas

Siagian (2001: 24) menjelaskan bahwa Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan

output.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak

(2)

25 rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan didalam setiap organisasi kegiatan ataupun program.Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan.Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Georgopulus dan Tannem Baum (1985:50) mengemukakan efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Pengendalian Intern

Pengendalian intern merupakan kegiatan yang sangat penting sekali dalam pencapaian tujuan usaha. Demikian pula dunia usaha mempunyai perhatian yang makin meningkat terhadap pengendalian piutang. Sawyer (2005:58) mendefinisikan pengendalian intern suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris, manajemen, atau pegawai lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang wajar tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:(a) kehandalan pelaporan keuangan; (b) efektivitas dan efisiensi operasi; dan (c) kepatuhan hokum dan peraturan yang berlaku.

Sawyers (2005:57) menjelaskan bahwa kontrol internal berisi rencana organisasi, dan semua metode yang terkoordinasi, dan pengukuran-pengukuran yang diterapkan diperusahaan untuk mengamankan aktiva, memeriksa akurasi, dan kehandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

COSO (Committee Of Sponsoring Organization) pada tahun 1992, mendefinisikan bahwa pengendalian intern yaitu sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada dibawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian

dicapai dengan pertimbangan antara lain (1) Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi; (2) Keandalan pelaporan keuangan; dan (3) Kesesuaian dengan hokum dan peraturan yang berlaku. COSO mengungkapkan bahwa pengendalian intern adalah proses karena hal tersebut menembus kegiatan operasional dan merupakan bagian integral dari kegiatan manajemen dasar.Pengendalian intern memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan penolakan manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna.

Piutang Usaha

Piutang usaha (account receivable) timbul akibat adanya penjualan kredit.Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa.Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.

Mulyadi (2002 : 87) mengatakan bahwa piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang umumnya disajikan pada neraca dalam dua kelompok yaitu piutang usaha, dan piutang non-usaha.

Piutang usaha umumnya adalah kategori yang paling signifikan dari piutang dan merupakan hasil dari aktivitas normal perusahaan atau entitas yaitu penjualan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan. Piutang usaha dapat diperkuat dengan janji pembayaran tertulis secara formal dan diklasifikasikan sebagai wesel tagih (notes

receivable). Piutang usaha umumnya merupakan jumlah yang material pada neraca apabila dibandingkan dengan piutang non-usaha. Piutang non-usaha timbul dari transaksi selain penjualan selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar.Seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen, dan bunga. Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha merupakan bagian dari siklus pendapatan.Siklus pendapatan tersebut adalah transaksi penjualan kredit barang, dan jasa kepada pelanggan. Secara teori, semua piutang dinilai dalam jumlah yang mewakili nilai sekarang dari perkiraan penerimaan kas dimasa mendatang. Oleh karena itu, piutang usaha berjangka

(3)

26 pendek biasanya ditagih dalam 30 hari sampai 90 hari. Bunganya akan relatif kecil dari jumlah piutangnya. Sebagai ganti dari penilaian piutang usaha pada nilai sekarang yang didiskonkan. Piutang dilaporkan sebagai nilai realisasi bersih met realizable values, yaitu nilai kas yang diharapkan.

Terdapat lima komponen model pengendalian intern COSO yang saling berhubungan yaitu:

(1) Lingkungan Pengendalian dimana inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya, ciri perorangan, nilai-nilai etika, dan kompetensi serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak.

(2) Aktivitas Pengendalian, kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.

(3) Penilaian Resiko, organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan resiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintgregrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang terkait.

(4) Informasi dan Komunikasi, disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.

(5) Pengawasan, seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam latar yang wajar dengan

menggunakan paradigma, fenomenologis karena bertujuan memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam subjek penelitian.Pendekatan kualitatif menurut Kriek Miller dan Moleong merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya yang berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya. Karakteristik pokok dari pendekatan kualitatif ialah mementingkan makna, konteks, dan perspektif emik. Proses penelitian lebih berbentuk siklus dari pada linear, dimana pengumpulan data berlangsung secara simultan, lebih mementingkan kedalaman ketimbang keluasan cakupan penelitian. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Kantor Pengelola Megamall Manado yang berlokasi di Gedung Megamall Jl. Piere Tendean Kawasan Megamas Manado. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengembangan program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian. Penelitian dilakukan diKantor Pengelola Megamal Manado khususnya pada Bagian Keuangan dan Akuntasi. Dengan melibatkan staf dari departmen tersebut, yang memang mendalami akan pokok penelitian ini.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:54). Populasi yang akan diteliti adalah seluruh karyawan yang bekerja di Megamall Manado.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan Megamall Manado sebanyak lima orang yang benar-benar mendalami permasalahan pemberian kredit dalam hal ini adalah Finance Accounting

Manager, Accounting SPV, Finance SPV, Account Receiver Staff, dan Billing Staff.

HASIL

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi peneliti, dalam tahun ini, sekitar 15% tenant yang menunggak pembayaran. Bagi penunggak

tenant yang sulit dihubungi, pihak manajemen akan melakukan penyitaan toko beserta seluruh isinya. Bagi penunggak tenantyang masuk

(4)

27 dalam sanksi penyitaan, akan berhubungan langsung dengan General Manajer karena sudah bukan lagi wewenang Finance &

Accounting Department. Tindakan selanjutnya,

Finance&Accounting Department hanya menunggu dari General Manajer. Data hasil dari jawaban kuesioner responden disusun dalam bentuk tabel (ditabulasikan) untuk mempermudah dalam pembacaan. Tabel tersebut terdiri dari tiga kolom yaitu kolom dimensi, kolom butir pernyataan, dan kolom jawaban dari kelima responden yang dipilih oleh peneliti.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa untuk dimensi lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas pengendalian dianggap kurang efektif.Sedangkan dimensi Informasi dan Komunikasi, serta Pengawasan dan Pemantauan dianggap cukup efektif.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian pengendalian intern piutang Megamall Manado menunjukkan bahwa untuk dimensi lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas pengendalian dianggap kurang efektif. Hal ini berarti bahwa untuk ketiga dimensi yang kurang efektif menunjukkan bahwa masih ada target yang belum sepenuhnya tercapai.

Hasil observasi peneliti dilapangan menunjukkan manajemen Megamall Manado termasuk dalam kriteria profesional. Hal ini dibuktikan dengan adanya tahap-tahap yang jelas yang harus dilalui apabila debitur bermasalah dengan pembayaran sewanya. Dalam tahapan ini beserta SOP nya diaplikasikan secara tertulis, dan dilaksanakan secara profesional sehingga tidak ada alasan tenant untuk melewati atau mengabaikan satu tahap pun.

Analisis peneliti mengenai ketidak-efektifan ketiga dimensi tersebut disebabkan oleh (1) kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen lebih mengejar peningkatan laba melalui peningkatan saldo piutang untuk kepentingan jangka pendek tanpa mempertimbangkan kondisi penunggak tenant; (2) personil yang terkait dengan penagihan piutang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai SOP, namun dalam pelaksanaannya tidak efektif dan tidak efisien; (3) Pemberkasan dalam aktivitas piutang membutuhkan kecepatan tinggi, efisien, dan praktis diera

digital ini; (4) Beberapa calon debitur yang sesungguhnya tidak memenuhi persyaratan menyewa tenant namun dalam pelaksanaannya, permohonan sewa tersebut dikabulkan.

Pada dimensi Informasi dan Komunikasi, serta Pengawasan dan Pemantauan dianggap cukup efektif. Sedangkan kedua dimensi yang cukup efektif menunjukkan bahwa hasil sesuai target secara umum terpenuhi namun tidak maksimal, sehingga dibutuhkan peningkatan lebih Dimensi informasi dan komunikasi, serta fungsi pengawasan dan pemantauan dalam pengendalian intern piutang Megamall Manado berjalan sudah sesuai fungsi dan tugasnya, namun tidak maksimal.Oleh karena itu, dibutuhkan personil yang kompeten, dan lebih terampil dalam pelaksanaan tugasnya.

KESIMPULAN

Efektivitas pengendalian intern piutang Megamall Manado membutuhkan peningkatan yang lebih baik untuk mencapai hasil sesuai yang ditargetkan.Untuk dimensi lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas pengendalian piutang Megamall Manado dianggap kurang efektif. Untuk dimensi Informasi dan Komunikasi, serta pengawasan dan pemantauan dianggap cukup efektif, yang menunjukkan bahwa hasil sesuai target secara umum terpenuhi namun tidak maksimal, sehingga dibutuhkan peningkatan lebih lanjut.

REFERENSI

Adisaputra, Gunawan, 2003. Anggaran Perusahaan (Cetakan Kedua).

Yogyakarta: BPFE.

Arista, Fany, et all. 2009. Jurnal Ekonomi &

Bisnis vol. 3, No. 1 Maret 2009.

Yogyakarta: STIE

Djarwanto. 2001. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Gitusudarmono, Indriyo, et all. 2002.

Manajemen Keuangan Edisi Empat.

Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2004. Pembelanjaan Perusahaan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (EdisiEmpat). Yogyakarta: Liberty.

(5)

28 ---. 2004. Manajemen Keuangan

teori dan Penerapannya. Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kuswadi. 2004. Cara Mudah Memahami

Angka dan Manajemen Keuangan bagi orang awam. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen

Keuangan (Cetakan Ketujuh).

Yogyakarta : EKONISIA.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan

(Cetakan Kelima). Yogyakarta: Liberty. N.Anthony, Robert, et all. 2005. Sistem

Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Samsul, 1993. Sistem Akuntansi, Pendekatan

Manajerial. Yogyakarta: Liberty.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

4. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan mengamati video yang

Dari hasil identifikasi risiko rantai pasok UMKM Nicesy teridentifikasi 30 kejadian risiko ( risk event ), yaitu 6 kejadian risiko pada proses plan , 5

Seperti halnya pada plankton, nilai keanekaragaman zooplankton yang tinggi dipengaruhi oleh tingginya nilai indeks kemerataan zooplankton pada ekosistem

Pengukuran detak jantung juga telah berhasil dilakukan menggunakan ujung jari dengan hasil pengukuran selain ditampilkan pada layar LCD juga ditampilkan pada halaman

Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan Kelelahan Kerja Perawat Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Irina C RSUP Prof..

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui bagaimana penggunaan media papan flanel dalam pembelajaran pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak kelompok B

Hal ini diibabkan semakin meningkatnya suhu, maka kelanltan pbCI4'- juga sernakin meningkat sehingga akan terjadi kesetimbangan dalam l a m n dan membran, Kesethbangan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Fenomenologi Pemanfaatan