BAB III
DATA DAN ANALISA
3.1.Data Fisik dan Non Fisik
3.1.1.
Data Fisik
Dalam perencanaan dan perancangan Bandar Udara Mali - Alor harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik untuk kemudian dapat dianalisa guna mendapatkan hasil perancangan yang sesuai dan tepat guna pada lokasi tersebut pertimbangan data fisik berupa :
1. Letak
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan. Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor. Pulau Alor terletak pada posisi 08o 13’50” LU – 125o 07’55” BT dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Timur : Maluku Tenggara Barat
Sebelah Barat : Selat Lomblen Kbaupaten Lembata Sebelah Selatan : Selat Ombay dan Timor Leste 2. Topografi
Jenis tanah di Kabupaten Alor temasuk Vulkanik muda sehingga kaya unsur hara dengan struktur tanah yang gembur dan subur. Solum tanah sedang sampai dalam, sehingga tanah lebih stabil dengan kemampuan menahan air tinggi dan dapat
diusahakan berbagai jenis tanaman. Kondisi geografi Kabupaten Alor berkonfigurasi bergunung-gunung dan memberikan variasi iklim yang berbeda dan sangat menguntungkan bagi daerah dan rakyat dalam pengembangan tanaman produksi. Keadaan topografi wilayah ini adalah: kemiringan diatas 40 derajat: 64,25%, kemiringan 15–40 derajat: 25,61%, kemiringan 3–15 derajat: 8,69%, kemiringan 0–3 derajat: 3,45%.
Sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan yang tinggi yang dibatasi oleh lembah dan jurang yang cukup dalam yang merupakan hambatan umum sarana komunikasi/arus lalu lintas kendaraan baik darat maupun laut. Daerah Kabupaten Alor mempunyai ketinggian antara 6 – 1700 meter dari permukaan laut. Keadaan geomorfologi daerah Kabupaten Alor sebagian besar yaitu 64,25 % dari luas wilayah merupakan gunung dan berbukit-bukit, dengan kemiringan diatas 40 % seluas 183.993,83 Ha, kemiringan 15 – 40 % seluas 67.691,44 Ha. Jenis tanah di Kabupaten Alor secara umum terdiri dari jenis tanah litosol, dan batu vulkanis lainnya.
3. Iklim
Kabupaten Alor termasuk dalam daerah dengan keadaan iklim semiarid sehingga terjadi pergantian musim yang periodenya tidak seimbang, yaitu musim hujan yang singkat selama 3–5 bulan dan musim kemarau yang panjang 7-8 bulan. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan maret setiap tahunnya, yaitu sebesar 153 mm. Selama musim hujan distribusi hujan tidak merata disetiap wilayah kecamatan. Kenaikan curah hujan yang terjadi pada bulan Maret yang cukup deras dan lama biasanya dapat menimbulkan banjir pada areal yang berupa cekungan.
1. Temperatur.
Letak Pulau Alor berada di sebelah selatan Khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Alor beriklim Semiarid (Kering). Suhu di Alor dapat mencapai 22,2 C sampai 32,2 C.
2. Kelembaban.
Prosentase kelembaban tertinggi 92%, terendah 80%, penyinaran matahari tertinggi dan terendah 62%.
3.1.2.
Data Tapak
Gambar 29 Lokasi Perencanaan Bandar Udara Mali Alor Sumber : Google Earth
Nama : Bandar Udara Mali – Alor Kelas : III
Hirarki : Pengumpan
Kategori : Domestik
Pengelola : Unit Pelayanan Bandara
Lokasi : Jl. Soekarno-Hatta, Mali-Alor, PO.BOX 121, 85819, Kel. Kabola, Kec. Kabola, Kab. Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), 85819
Jarakk : 7 km dari pusat kota
Sasaran Pelayanan : Kegiatan Lokal dan Pariwisata Luas Terminal Penumpang : 4000 𝑚2
Luas Area Parkir : 3400 𝑚2
Jarak Area Parkir ke Bangunan : 90 m
Rute Domestik :
1. A. A. BERE TALLO / ATAMBUA, Kab. Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Distance : 110 km
2. EL TARI, Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Distance : 248 km
Jumlah Lantai Terminal : 2 Lantai
Kondisi Eksisting : terdapat tanah perbukitan yang tinggi yang dibatasi oleh lembah dan jurang yang cukup dalam juga laut
3.2.
Analisa Non Fisik
3.2.1.
Pelaku Kegiatan
Menurut Brian Edward dalam bukunya The Modern Airport Terminal (2005), menjelaskan bahwa pengguna bangunan terminal bandar udara dikelompokkan menjadi 5 yaitu:
Penumpang/ calon penumpang
Penumpang dan calon penumpang adalah orang-orang yang dilayani oleh petugas bandar udara dalam proses keberangkatan, transit maupun kedatangan penerbangan.
Staf Bandar Udara
Merupakan pegawai penyelenggara kegiatan kebandarudaraan. Staf yang melayani bandar udara yaitu PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Otoritas Bandar Udara
Merupakan lembaga yang memberikan peraturan/regulasi penerbangan di suatu negara.
Perusahan Maskapai Penerbangan
Perusahaan menempatkan beberapa staf dan kru untuk melayani penumpang dan calon penumpang di dalam terminal bandar udara untuk hal-hal yang berkenaan dengan maskapai udara, seperti pembelian tiket, check-in, pelayanan transit, hingga memasuki kabin pesawat.
Orang umum/publik(the country in general)
Publik yang dapat mengakses terminal bandar udara memiliki beberapa kepentingan antara lain; pengantar-jemput, maupun karyawan/pegawai usaha yang ada di dalam terminal.
Namun pada sumber yang berasal dari direktorat jenderal perhubungan udara Departemen Perhubungan (2005) dijelaskan juga bahwa terdapat beberapa kelembagaan yang turut ikut serta dalam penyelenggaraan sistem kegiatan di bandara udara antara lain:
Regulator
Direktorat Jenderal Perhubungan udara merupakan pelaksana tugas pemerintahan, seperti membuat regulasi, pembinaan, serta perencanaan, serta pengawasan penyelenggaraan transportasi udara.
Operator Pesawat udara
Merupakan pihak maskapai penerbangan yang memiliki rute pada bandar udara terkait.
Operator Bandar Udara
Penyelenggara kebandarudaraan yaitu PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Penyelenggara Navigasi Penerbangan
Penyelenggara navigasi penerbangan merupakan pihak yang mengatur, memberi ijin dan informasi kepada pilot tentang keadaan lalu lintas udara. Penyelenggara Navigasi di Bandar Udara saat ini diselenggarakan oleh intitusi PT. Angkasa Pura 1 (Persero)
Lembaga Pemerintah
Dalam penyelenggaraan di bandar udara umum, terdapat fungsi-fungsi pemerintahan sebagaimana diatur di dalam PP No. 70 Tahun 2001 tentang kebandarudaraan, yaitu fungsi:
Keamanan dan keselamatan serta kelancaran penerbangan Bea dan Cukai
Imigrasi
Keamanan dan Ketertiban di Bandar Udara Karantina
3.2.2.
Pendekatan Kebutuhan Ruang
No. Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
1. Penumpang Keberangkatan Domestik Tiba di curbside keberangkatan Domestik Curbside keberangkatan Domestik Publik Meihat informasi Public Hall
Membeli Tiket
penerbangan Domestik
Counter tiket maskapai Domestik Melewati Security sekunder Ruang pemeriksaan sekunder Semi Publik Check in dan check in
bagasi Counter check in
Melewati security primer Ruang security primer Menunggu keberangkatan Domestik Ruang Tunggu keberangkatan Domestik Meninggalkan concourse Garbarata/angkutan menuju pesawat/ berjalan kaki 2. Penumpang Kedatangan Domestik Memasuki concourse Garbarata/angkutan menuju pesawat/ berjalan kaki Semi Publik Mengambil bagasi Ruang pengambilan
bagasi Melaporkan kehilangan
bagasi Ruang layanan bagasi
Mendatangi penjemput Public Hall
Publik Mencari informasi moda
transportasi lanjutan
Counter taksi/ moda transportasi lain Menunggu jemputan Curbside kedatangan
domestik
3. Petugas Informasi
Memberikan informasi kepada pengunjung terutama pada calon penumpang
Counter informasi/
public hall Publik
6. Petugas
Keamanan Melakukan Security Check
Security Gate area & ruang pemeriksaan khusus Semi Publik 6. Pengantar/penj emput Mengantar calon
penumpang Curbside, Public Hall
Publik Melihat informasi
kedatangan Public Hall
Menjemput Penumpang Curbside, Public Hall
7. Seluruh Pengguna Bandar Udara (Penumpang Melakukan transaksi perbankan
Counter ATM (area konsesi)
Publik
Beribadah Musholla
kedatangan & keberangkatan, pengantar & penjemput, seluruh staff bandara)
cuci tangan lavatory ruang tunggu
keberangkatan, lavatory kantor staff bandara Berbelanja / Makan &
Minum
Retail, cafeteria, restoran (Area konsesi) Menawarkan jasa
transportasi
Counter taksi, dll Klaim Barang Hilang Lost and Found Room Parkir Kendaraan
Parkir VIP Parkir Umum Parkir Staf
8. Pengelola
Bandar Udara Mengelola Bandar Udara
R. Manager
Privat R. Airport Operation &
Readliness Departement HEAD
Ruang Airport Services Section HEAD & STAFF Ruang Airport Facilities Readiness Section HEAD & STAFF
Ruang Airport Equipment Section HEAD & STAFF Ruang Fire Fighting & Rescue Section HEAD & STAFF
Ruang Airport Security Section HEAD & STAFF Ruang SMS, QM, & CS Department HEAD Ruang Safety Health Environment Section HEAD & STAFF Ruang Quality Management Section HEAD & STAFF
Ruang Airport Customer Services Section HEAD & STAFF
Ruang Sales Department HEAD
Ruang Aviation & Cargo Section HEAD & STAFF Ruang Food & Beverage Sales Section HEAD & STAFF
Ruang Retail Section HEAD & STAFF R. Administrasi
Ruang IT Section HEAD & STAFF
Ruang CSR Section HEAD & STAFF
Ruang Shared Services Department HEAD Ruang Human Capital Section HEAD & STAFF Ruang General Affair & Com. Section HEAD & STAFF
Ruang Procurement Section HEAD & STAFF Flight operation Airline technical Technical room Ground Handling Baggage handling office Ruang CCTV
Lavatory
R. Meeting Ruang Arsip Gudang 9. Staff Maskapai Penerbangan Memberi informasi mengenai tiket (menjual maupun reservasi tiket)Airlines ticketing
reservation, Counter
ticket
Semi Publik
Briefing maupun
pengelolaan maskapai
Kantor maskapai
Privat
3.2.3.
Program Ruang
3.2.4. N
o .
Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber
Kebutuh an Ruang
Area Keberangkatan 1 Curb keberangkatan 514 Panjang Curb keberangkatan L=0.095.a.p. (+10%) SNI-03-7046-2004 54 2. lobi/hall keberangkatan 259 Luas area : A = 0.75 {a(1+f)+b} m² 7046-2004 SNI-03- 582.75 3 Area pemeriksaan penumpang dan barang
terdiri 1 unit X ray 4.5
x 6 = 27m2 27 SNI-03-7046-2004 106.5 area SC 1.5 x 48 = 72 72 rg riksus 7.5 SB 4 Ruang lapor diri
(check in area) 259
A = 0,25 (a + b)(+10%)
SNI-03-7046-2004 71.225 terdiri dari 9 counter
5 Ruang tunggu keberangkatan 259 A= C ( (u.i+v.k m2)/30 )(+10%) SNI-03-7046-2004 411.4 6 Ruang tunggu VIP 25 (10% dr PB) 2 /orang 50 7 Musholla 13 (5% dr PB) 0,85 / orang sholat 11.05 20.15
0,7 / orang wudhu 9.1 8 Customer service
maskapai 4 4.8m2 per orang 9.6 38.4
9 Toilet 259
menggunakan rasio 1:
40
MH
28.65 x 2 jumlah toilet 6 unit
terdiri dari : 1 toilet difabel 1.67 x1.63 termasuk wastafel di dalam 2.72 toilet pria : 2 wastafel 1.28 2 kubikel 1.2 x 1.5 3 urinal 2.56 3.6 3.15 toilet wanita : 4 wastafel 4 kubikel 1.2 x 1.5 1 Janitor 5.12 7.2 4.3 TOTAL 1391.725 TOTAL + Sirkulasi 20% 1670.07 Area Kedatangan 1 curb kedatangan 514 Panjang Curb keberangkatan L=0.095.a.p. (+10%) SNI-03-7046-2004 54
2 lobi/hall keberangkatan 255 org Luas area : A = 0.375 (b+c+2cf) m² (+10%) SNI-03-7046-2004 516.375 3 Ruang pengambilan bagasi 255 org A=0.9 c m² SNI-03-7046-2004 252.45 peralatan
pengambilan bagasi 1 unit 4 ruang simpan
barang hilang 238000/tahun 8.2 untuk 150000 pnmpg/tahun Banding Studi 16.5 5 Musholla 13 (5% dr PD) 0,85 / orang sholat 11.05
20.15 0,7 / orang wudhu 9.1 6 Toilet 255 menggunakan rasio 1: 40 2.72 MH 28.65 x 2 jumlah toilet 6 unit
terdiri dari : 1 toilet difabel 1.67 x1.63 termasuk wastafel di dalam toilet pria : 2 wastafel 0.5x0.25 2 kubikel 1.2 x 1.5 3 urinal 0.33x0.31 2.56 3.6 3.15 toilet wanita : 4 wastafel 4 kubikel 1.2 x 1.5 1 Janitor 5.12 7.2 4.3 TOTAL 916.775 TOTAL + Sirkulasi 20% 1100.13 Kantor Maskapai
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Luas m2
1 Hall Penerima 10 orang 0,9 m2 / orang DA 10
2 Kantor Maskapai Penerbangan A
1 unit ruang crew
teknisi pesawat 20 m 2 SB 36 rg briefing pilot 16 m2 SB 3 Ruang Karyawan dan Crew Kantor Maskapai Penerbangan B
1 unit ruang crew
teknisi 20 m
2 SB
36 rg briefing pilot 16 m2 SB
4 Ruang Karyawan dan Crew Kantor
1 unit ruang crew
teknisi 20 m
Maskapai
Penerbangan C rg briefing pilot 16 m
2 SB
5
Ruang Karyawan dan Crew Kantor Maskapai Penerbangan D
1 unit ruang crew
teknisi 20 m
2 SB
36 rg briefing pilot 16 m2 SB
6 Lavatory 1 unit lavatory pria dan 1 unit lavatory wanita
1 unit WC = 1,8 m2 MH 18.3 1 unit wastafel = 1,28 m2 1 unit urinoir = 1,05 m2 1 unit janitor = 4.3 m2 7 Gudang 1 Unit 9 m2 AS 9
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang 181.3
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang + Sirkulasi 20% 217.56
Ruang service
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Satuan Keteranga
n
1 Ruang Mekanikal
Elektrikal 1 unit 9 x 3 = 54 m
2 AS 27 rg kru teknik
ME 2 Ruang CCTV 1 unit 16 m2 / unit SB 16 dekat dgn rg
sekuriti 3 Ruang sekuriti 1 unit 16 m2 / unit SB 16
4 Ruang PABX 1 unit 9 m2 / unit AS 9 dekat rg cctv,
panel, ME 5 Ruang Audio 1 unit 9 m2 / unit AS 9
6 Gudang 1 unit 9 m2 / unit AS 9
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang 86
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang + Sirkulasi 20% 103.2
No
. Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Luas m2
1 Hall Penerima 10 orang 0,9 m2 / orang HAB 10
2 Ruang Administasi 10 orang 2,5 m2 / orang DA 25 3 Ruang Rapat 10 orang (staff) 2,5 m2 / orang DA 25 4 Ruang Arsip
1 unit = 4 lemari 1,2 m2 / lemari &
MH 9
arsip + 4 orang 0,525 m2 / orang
5 ruang kru darat SB 50
6 Lavatory 1 unit lavatory pria dan 1 unit lavatory wanita
1 unit WC = 1,8 m2 MH 18.3 1 unit wastafel = 1,28 m2 1 unit urinoir = 1,05 m2 1 janitor = 4.3 m2 7 Mushola 10 orang sholat, 2 tempat wudhu pria dan 2 tempat wudhu wanita
0,85 / orang sholat
DA 17 0,7 / orang wudhu
8 Gudang 1 Unit 9 m2 AS 9
9 pantry AS 4
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang 167.3
Total Luas Kebutuhan Besaran Ruang 200.76
Area Konsesi & Retail
No Nama Ruang Kapasitas Standar Satuan m2 Sumber Luas m2
1 Nusery Room 2 1 unit wastafel = 1,28 m2 2.63 SB 5.26 1 baby tafel = 0.75 m2 1 single sofa = 0.6
2 Retail dan
ruang-ruang publik bebas SB 480
4 Kantor Pos 11m2 11 SB 11 5 Ruang P3K 1 dokter, 1 perawat, 1 pasien 10 DA 10 6 informasi 2 4.8m2 per orang 9.6 9.6
TOTAL 647.86
TOTAL + Sirkulasi 20% 777.432
TOTAL LUAS BANGUNAN TERMINAL
NO Nama Area Luas m²
1 Area Keberangkatan 1635.69
2 Area Kedatangan 1063.59
3 Kantor Maskapai 217.56
4 Kantor Pengelola 200.76
5 Area Konsensi & retail 777.432
6 Service 103.2
TOTAL 3998.232
KEBUTUHAN PARKIR
No. Jenis Kendaraan Standar Sumber Kapasitas
1. Area Parkir Mobil 5,00 m x 2,30 m = 11,5 m2 NAD2, hal:105 2. Area Parkir Motor 2,25 m x 0,75 m = 1, 7 m2 NAD 2, hal:100 3. Area Parkir Bus 12,00 m x 2,50 m = 30 m2 NAD 2, hal:101 4. Sirkulasi
3.2.4.
Pendekatan Hubungan Ruang
Dalam operasional Bangunan Bandar Udara terdapat 3 kelompok ruang yang paling berpengaruh dalam perencanaan bangunan terminal penumpang Bandar Udara Mali – Alor, berikut adalah pembagian kelompok ruang dan hubungan ruang berdasarkan kegiatan masing-masing pengguna :
Kelompok Ruang pelayanan penumpang, terdiri dari 3 bagian yaitu :
a) Bagian pertemuan bangunan terminal dengan sisi darat (Access Interface), yaitu bagian yang didalamnya terdapat kegiatan proses perpindahan penumpang dari bagian sirkulasi bandar udara (pintu gerbang – jalan – pelataran/fasilitas lapangan parkir) menuju bagian pemrosesan penumpang atau sebaliknya. Kegiatan utama yang terjadi pada area ini adalah:
- Turun atau naiknya penumpang dari angkutan darat
- Berpisah dan bertemunya penumpang dengan pengantar atau penjemput - Penumpang dan pengangkutan bagasi penumpang dari atau ke bagian
pemrosesan penumpang
b) Bagian Pemrosesan penumpang (Processing), yaitu bagian yang didalamnya terdapat kegiatan proses awal sampai akhir keberangkatan atau kedatangan penumpang.
c) Bagian pertemuan Bangunan Terminal dengan sisi udara (Flight Interface), yaitu bagian yang didalamnya terdapat kegiatan penumpang dari bangunan terminal menuju pesawat atau sebaliknya. Khusus pada kelompok ruang ini juga memperhatikan adanya :
- Alur sirkulasi penumpang berangkat dan datang dari angkutan udara - Alur bawaan penumpang (bagasi)
- Lingkup jalur penerbangan penumpang yaitu domestic
Kelompok Ruang Operasional Maskapai Penerbangan Merupakan kelompok ruang yang didalamnya mewadahi kegiatan-kegiatan karyawan maskapai penerbangan berupa :
- Memberikan layanan pemrosesan keberangkatan dan kedatangan penumpang - Menjamin keamanan penerbangan
- Melayani pengangkutan,pemindahan dan penurunan barang bawaan (bagasi) penumpang
- Mendukung pelayanan maskapai penerbangan kepada penumpang pada saat penerbangan melalui persiapan logistik pesawat
- Mengurus administrasi internal maskapai penerbangan
Kelompok Ruang Pengelola Bangunan Terminal Merupakan kelompok ruang yang mewadahi ruang – ruang pengelola bangunan terminal untuk melakukan kegiatan: - Pelayanan operasional pesawat maskapai penerbangan yang keluar masuk
apron
- Pengelolaan bangunan terminal, termasuk keamanan, pemeliharaan, dan kehumas-an
- Administrasi internal pengelola bangunan terminal
3.2.5.
Pola Sirkulasi Kegiatan Pengguna Bangunan
Penumpang Keberangkatan
Parkir
Kerb Keberangkatan dan Kerb Kedatangan
Nursery Room Ruang Tunggu Keberangkatan Toilet & Mushola
Area Konsesi (Retail) Counter Ticket Lobby Check - In Public Hall VIP Lounge Pendaftaran Counter Check - In Security Check Point Drop Off Datang Toilet & Mushola Nursery
Penumpang Kedatangan
Pengantar / Penjemput / Umum
Pesawat Pesawat Teras Public Hall Pengambilan Bagasi Hall Kedatangan Keluar Nursery Room Toilet & Mushola Counter pemesanan transport Area Konsesi Parkir
Kerb Keberangkatan dan Kerb Kedatangan
Public Hall
Area Konsesi Toilet & Mushola
Nursery Room
Booth Information
Lost and Found Room
Pengelola
Ruang Procurement Section HEAD & STAFF
Ruang General Affair & Com. Section
HEAD & STAFF
Ruang Human Capital Section HEAD & STAFF
Ruang Airport Security Section HEAD & STAFF
Ruang Fire Fighting & Rescue Section
HEAD & STAFF
Ruang Airport Equipment Section HEAD & STAFF
Ruang Airport Facilities Readiness Section
HEAD & STAFF
Ruang Airport Services Section HEAD & STAFF
R. Airport Operation & Readliness Departement HEAD R. Manager Sirkulasi Service Teras Parkir Datang
Ruang Sales Department HEAD
Ruang Airport Customer Services Section HEAD &
STAFF
Ruang Quality Management Section HEAD & STAFF
Ruang Safety Health Environment Section
HEAD & STAFF
Ruang SMS, QM, & CS Department HEAD Ruang Shared Services
Department HEAD
Ruang CSR Section HEAD & STAFF Ruang IT Section
HEAD & STAFF R. Administrasi
Ruang Retail Section HEAD & STAFF Ruang Food & Beverage Sales Section HEAD & STAFF
Ruang Aviation & Cargo Section HEAD & STAFF
Ruang CCTV Baggage handling office Ground Handling Technical room Airline technical Flight operation Ruang Tunggu Pantry Gudang Ruang Arsip R. Meeting
Lavatory
3.3.
Analisa Fisik
3.3.1.
Analisa Tautan Lingkungan
Keterangan :
Sisi Utara A : Pegunungan
Sisi Barat B : Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Mali – Alor
Sisi Selatan C : BMKG Stasiun Metodologi Kelas III Mali - Alor
Sisi Timur D : Lautan bersinggungan dengan landasan pacu
Tanggapan Analisa : Sisi Barat dan sisi Timur mempunyai pemandangan yang akan memanjakan mata para wisatawan ketika tiba dan berangkat meninggalkan Mali, sehingga perlu pengolahan fasad khusus pada sisi tersebut, disarankan untuk diberi bukaan sebanyak banyaknya mengingat potensi peningkatan wisatawan tersebut. A B C D A B C D
3.3.2.
Analisa Enterance Tapak
Pintu masuk kendraan dapat masuk dari arah pemukiman dengan jalur satu arah sehingga mudah dilihat, sirkulasi kendaraan jelas dan tidak membingungkan calon penumpang / penjemput / pengantar
Pintu masuk kendaraan kedua dapat masuk dari arah perumahan dinas dengan jalur dua arah (pintu gerbang yang bersebelahan dengan pintu masuk).
Pintu keluar kendaraan zona pertama dapat keluar dari arah site dengan jalur satu arah sehingga mudah dijangkau dan tidak membingungkan calon penumpang / pengantar / penjemput
Pintu keluar kendaraan zona kedua dapat keluar menuju perumahan dinas dengan jalur dua arah (pintu gerbang yang bersebelahan dengan pintu masuk).
Tanggapan :
Pintu masuk dan keluar kendaraan dibuat terpisah sehingga mampu mengurai kepadatan yang ingin menuju site serta keluar dari site
Pintu masuk – keluar kendaraan untuk calon penumpang dan pengelola dibuat terpisah sehingga pembagian sirkulasi tertata rapi
3.3.3.
Analisa Sirkulasi
: Sirkulasi Pengelola (Staff Bandar Udara & Staff Maskapai)
: Sirkulasi Calon Penumpang In (Umum)
Out (Umum)
In – Out
(Pengelola )
3.3.4.
Analisa Matahari
Tanggapan Analisa :
Tapak memanjang menyerong dari arah terbit dan tenggelamnya matahari. Hal ini memberi keuntungan untuk bangunan yang nantinya akan dirancang dengan memaksimalkan bukaan ke dua sisi arah memanjang yang akan banyak menangkap sinar matahari yang maksimal pula, mengingat tuntutan rancang bangun yang mengharuskan bangunan hemat energi, salah satunya dengan memaksimalkan pencahayaan alami.
Langkah ini dirasa pas karna iklim di Nusa Tenggara Timur juga termasuk ke dalam kategori tropis kering dimana sepanjang tahun akan mengalami kemarau panjang rentan 7 – 8 bulan lamanya. Di bangunan ini juga sangat tepat jika di support dengan solar cell yang merupakan listrik tenaga matahari. Kemudian penggunaan skylight pada atap juga dirasa cukup memungkinkan dikarenakan arah orientasi matahari yang melintang.
TIMUR BARAT
3.3.5.
Analisa Kebisingan
: Sumber Kebisingan Tanggapan :
Untuk menanggapi sumber kebisingan tinggi yang berasal dari landasan pacu itu sendiri, maka diberikan buffer dan jarak dari apron ke bangunan. Selain itu diberikan inner – court sebagai rung terbuka hijau untuk meminimalisir kebisingan yang terletak di antara terminal keberangkatan dan kedatangan yang juga dimanfaatkan sebagai area vegetasi.
Inner Court
3.3.6.
Analisa Iklim
https://www.meteoblue.com/en/weather/forecast/week/kupang_indonesia_2057087
Suhu Berkisar antara 260C - 310C, sedangkan suhu yang terasa berkisar antara 280C - 340C. Arah angin pada jam 02.00 berasal dari arah Barat, kemudian pada jam 05-00 berasal dari arah barat –utara, pada jam 08.00 angin berasal dari arah barat, pada jam 11.00 – 20.00 angin bergerak dari arah barat – selatan, dan pada pukul 23.00 angin bergerak kea rah barat.
Kecepatan angin pada pukul 02.00 – 05.00 13 – 18 km/h, kemudian pada pukul 08.00 kecepatan angin mulai bertambah ke angka 18 – 22 km/h, sementara pada pukul 11.00 – 17.00 kecepatan angina stagnan pada angka 19-22 km/h, kemudian pada pukul 20.00 kecepatan angin melambat pada angka 14 – 18 km/h, dan terus melambat pada pukul 23.00 ke angka 12 – 16 km/h. Probabilitas hujan cenderung rendah berkisar antara 10% - 30%.
Ketinggian gelombang yang signifikan pada pukul 02.00 – 23.00 berkisar antara 0.4 m – 0.5 m, sementara suhu Air berada di angka signifikan yaitu 290 - 300.
Penanda lokasi ditempatkan di Kupang. Animasi ini menunjukkan tutupan awan seperti yang diamati oleh satelit. Awan dan awan tinggi dengan perkembangan vertikal ditampilkan dalam warna putih, awan rendah dan kabut dalam warna abu-abu.
Meteogram 5 hari kami untuk Kupang menawarkan semua informasi cuaca dalam 3 grafik sederhana:
Grafik suhu dengan Piktogram cuaca. Waktu dari matahari terbit hingga terbenam ditunjukkan dengan warna kuning muda.
Awan di ketinggian yang berbeda: dari beberapa awan (abu-abu terang) hingga mendung (abu-abu gelap). Bilah biru gelap menunjukkan curah hujan setiap jam dan hujan biru muda. Tanda bintang menunjukkan jatuhnya salju.
Prakiraan untuk kecepatan angin berwarna biru dan untuk hembusan angin berwarna hijau. Panah menunjuk ke arah yang sama dengan angin.
Tanggapan :
Wilayah NTT temasuk ke dalam daerah tropis kering, itu berarti perlu penanganan khusus dibanding dengan tropis lembab. Hal ini yang nantinya akan mempengaruhi hasil desain perancangan Bandar Udara Mali Alor.
3.3.7.
Analisa Zoning Fungsi
: Zona Kantor Maskapai / Counter Ticket
: Zona Terminal / Hall Umum (Curb kedatangan dan keberangkatan) : Zona Ruang Servis
: Zona Konsesi
: Zona Terminal Kedatangan
: Zona Kantor Bandar Udara
: Zona Terminal Hall Keberangkatan : Zona Area Servis
Alternative 1
Alternative 1
Lantai 1
: Zona Service
: Zona terminal umum (Curb Keberangkatan) : Zona terminal umum (Curb Kedatangan) : Zona Konsesi / Inner-Court
: Zona Kantor Maskapai / Counter Ticket : Zona Kantor Pengelola
: Zona Service
: Zona Terminal Keberangkatan : Zona Konsesi / Inner-Court
Alternative 2
Lantai 1
: Zona Service : Zona Konsesi : InnerCourt
: Zona terminal umum (Curb Kedatangan) : Zona terminal umum (Curb Keberangkatan)
: Zona Service
: Zona Terminal Keberangkatan : Zona Terminal Kedatangan : Kantor Maskapai
: Zona Kantor Pengelola Alternative 3
No. Analisa Tanggapan 1.
Kiri – Kanan
Lantai 1 : Kantor Maskapai, Terminal Kedatangan, Area Konsesi, Curb Keberangkatan – Kedatangan, Service
Lantai 2 : Kantor Pengelola, Terminal Keberangkatan, Service
Pada alternative zoning 1, service dikumpulkan pada sayap kanan, kemudian area kantor ditempatkan pada sayap kiri untuk memudahkan sirkulasi pengelola.
Kemudian area konsesi akan menyambut penumpang/pengantar yang menjadi area transisi antara area kedatangan dan keberangkatan. Terminal kedatangan dan keberangkatan diletakkan di lantai terpisah demi terciptanya kemudahan akses di dalamnya.
2.
Kiri – Kanan
Lantai 1 : Service, Kantor Pengelola, Curb Kedatangan, Area Konsesi, Kantor Maskapai, Curb Keberangkatan, Service Lantai 2 : Service, , Area konsesi, Terminal
Keberangkatan,
Pada alternative zoning 2, service dipusatkan pada ujung sayap kanan untuk memudahkan akses transportasi vertikal bagi penumpang. Kemudian penumpang/pengantar akan disambut oleh area konsesi yang menerus hingga lantai 2 namun memiliki fungsi berbeda, pada lantai 1 area konsesi menjadi area transisi antara area kedatangan dan keberangkatan, namun pada lantai 2 menjadi sekat antar terminal kedatangan dan keberangkatan dan waving gallery
Area kantor diletakkan di lantai 1 area belakang dekat apron untuk memudahkan pengopreasian Bandar udara. Tanggapan Analisa Lantai 1 Lantai 2 Lantai 1 Lantai 2
3.
Kiri – Kanan
Lantai 1 : Service, Area Konsesi, Curb Kedatangan, Inner- Court, Area Konsesi, Curb Keberangkatan, Service Lantai 2 : Service, Terminal Kedatangan, Kantor Pengelola,
Kantor Maskapai, Terminal Keberangkatan, Service
Pada alternative zoning 3, service disebar pada ujung sayap kanan dan kiri untuk memudahkan akses transportasi vertikal bagi penumpang. Kemudian penumpang/pengantar akan disambut dengan inner-court yang menjadi area konsesi antara curb keberangkatan dan kedatangan yang dimanjakan dengan tersedianya area konsesi.
Area kantor diletakkan di tengah lantai 2 untuk kemudahan mengontrol area terminal ke segala arah dan juga sebagai penyekat ruang antara terminal kedatangan dan keberangkatan.
Berdasarkan analisa alternative zoning yang ada, maka perancang memilih analisa zoning terbaik yang dijatuhkan pada analisa zoning alternative 2. Selain sirkulasi yang semakin sederhana, pembagian zona antar ruang menjadi lebih jelas dan terarah sehingga mencegah terjadinya cross antar penumpang berangkat dan datang, pengelola dan juga zona umum.
Lantai 1