• Tidak ada hasil yang ditemukan

KO:\IPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PERAWATA:\: SISTEM DAN KOMPONE~ RSG BATA~ MENGGU;\fAKAN ACCESS '97. Mochamad Imron dkk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KO:\IPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PERAWATA:\: SISTEM DAN KOMPONE~ RSG BATA~ MENGGU;\fAKAN ACCESS '97. Mochamad Imron dkk"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SSN 0854 1.I:S'://I//I(j

~t

KO:\IPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PERAWATA:\: SISTEM DAN

KOMPONE~ RSG BATA~ MENGGU;\fAKAN ACCESS '97

Mochamad Imron dkk

ABSTRAK

KOMPUTERISASI PE~GOLAHAN DATA PERAWATAN SISTEM DAN KOMPONEN

RSG BA TAN 1\1 ENGGUNAK.-\~ ACCESS '97. Dengan semakin benambahnya usia reaktor RSG

BA TAN maka kemungkinan terjadinya degradasi fungsi maupun kerusakan komponen makin meningkat. Degradasi fungsi 111aupUn kerusakan komponen dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

penggunaan maupun penanganan alat yang berulang-ulang, usia komponen, pengaruh kerusakan

peralatan lain yang terlibat di dalamnya. Untuk mengamati kejadian ini sangat diperlukan data-data kegagalan maupun perbaikan komponen sehingga dapat dianalisa pen:-ebab kejadian tersebut. Oleh karena itu sangat diperlukan perangkat lunak sistem database yang mencatat hal-hal di atas. Dengan terpeliharanya kondisi komponen maka operasi reaktor dapat berjalan dengan lancar dan kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diperkecil. Dengan perkataan lain tingkat keselamatan reaktor dapat dipelihara dengan baik. Dalam penelitian ini akan dirancang sistem infomlasi data perawatan sistem dan komponen RSG BAT AN yang terkomputerisasi dengan menggunakan Access 97. Dalam sistem informasi ini akan ditampilkan data infornlasi mengenai komponen yang ada di RSG BA TAN, riwayat perawatan masing-masing ~omponen, status suku cadang dan analisa keandalan sistem dan komponen.

ABSTRACT

COMPUTERISED SAFETY SYSTEM AND COMPONENT MAINTENANCE

MANAGEMENT OF RSG BAT AN. Increasingly the age of RSG BAT AN reactor, probability occur

degrade function and component damaged increasingly. Degrade function and component damaged can be caused by some factors such as using and tool handling repeatedly, component age, damaged influence

other tool that involved insider. To monitoring the event is very needed failure data's and component improvement so that can be analyzed caused the occurrence. Therefore is very needed a system software. By maintaining component condition, reactor operation can go on fluently and probability occurs accident can be minimized. Therefore the safety reactor can be maintained very \\"ell. In this research will plan computerized information safety system and component maintenance RSG BAT AN by using Access 97. In the system of information will show information data about component that are in RSG BAT AN. Treatment history such component, spare parts status and reliability system and component analyses.

PENDAHl

.VAN terjadinya kehilangan atau kerusakan dokumen-dokumen sistem dan komponen yang ada di reaktor dari kemungkinan hilang atau rusak karena

terbakar atau kena api, yang saat masih

didokumentasikan secara konvensional (berupa kertas-kertas dokumen/arsip).

Latar belakang dari penulisan makalah ini bermaksud untuk mengorganisir sistem dan komponen RSG-GAS sehingga dapat diakses oleh seluruh user pengguna yang ada dalam jaringan komputer P2TRR dalam suatu model database yang "user friendly" secara on-line.

Dalam penelitian ini dibahas mengenai sistem dan komponen, manajemen suku cadang, teori tentang keandalan data, serta manajemen perawatan sistem dan komponen di RSG-GAS. Tentang keandalan data dihitung laju kegagalan Dengan semakin bel1ambahnya usia

reaktor RSG BAT AN pengelolaan sistem dan

komponen reaktor secara sistematis perlu

dilakukan untuk menjamin terpeliharanya kondisi sistem dan komponen yang sesuai dengan kondisi operasinya. Hal ini sangat berkaitan dengan

keselamatan reaktor. Informasi-informasi sistem dan komponen reaktor, riwayat perawatan, analisa keandalan dan manajemen suku cadang perlu diinventarisasi dengan baik dan mudah dilakukan . 01eh karena itu suatu sistem pengelohan data perawatan sistem clan komponen RSG BA TAN perlu dibuat secara terkomputerisasi.

Program databasesistem dan komponen reaktor RSG BAT AN dibuat untuk mengantisipasi

(2)

ISSN (185-1

hOlllpllfl?ris,

.\focfl(l1/lad

Pc?lIgolall</l1 Dati .011. dkk...

sistem dan komponen dengan perangkat lunak DES (Data Entry System). Program Data Entry S~stem dapat digunakan untuk me-rlill data ~ang cukup besar.

;\IA~AJEMEN SUKU CADA:\"G

LA T AI~ BELAKANG MASALAH

RSG-GAS didisain mengikuti aturan rekomendasi dari IAEA untuk reaktor riset seperti ha1nya reaktor riset lainnya di dunia. Klasifikasi dan pelabelan sistem dan komponen RSG-GAS mengikuti stuktur standar pelabelan antara lain: a. Sistem dan komponen proses dan mekanik b. Sistem dan komponen ventilasi dan AC

(V AC systems)

c. Sistem listrik. instrumentasi dan komrol d. Civil structures.loIl

KEANDALANDATA

Laju Kegagalan (Faililre Rate)

Salah satu parameter untuk melihat

keandalan suatu komponen adalah dengan melihat

laju kegagalannya dalam kondisi terpasang.

Secara formula laju kegagalan suatu komponen dirumuskan sebagai [I) :

n

A(t) = -, dan MTTF =

T

l(t)

(1)

De\\asa ini di beberapa perusahaan

sedang digalakkan program database untuk

pendataan karyawan. gaji. dan lain sebagainya yang membutuhkan keamanan serta kemudahan d..1lam mengakses data. Untuk itu dibutuhkan

tenaga ahli yang menguasai dalam bidang

database. Database adalah sekumpulan intonnasi, tetapi juga hanya merupakan file-file komputer biasa. Tetapi database sangat spesial, dan selalu menjadi hal utama dalam perancangan sistem komputer suatu perusahaan. Tentunya ada alasan tertentu untuk hal tersebut dan yang menyebabkan banyak perusahaan yang reta mengeluarkan banyak biaya, kemampuan, dan waktu untuk mengelola database.Alasannya adalah:

.Database tidak hanya berisi data tetapi juga rencana atau model data.

.Database dapat menjadi sumber daya utama

yang digunakan bersama oleh berbagai orang dalam perusahaan sesuai kebutuhannya.

TEORI

SISTEM KOMPONEN

dengan

). (t) = laju kegagalan total tiap waktu komponen

beroperasi

n = jumlah kegagalan hasil pengamatan

t = jumlah total waktu komponen beroperasi

(jam)

MTTF = rata-rata laju kegagalan untuk keseluruhan waktu bperasi Gam).

Dalam hal ini laju kegagalan di atas dihitung dengan asumsi bahwa kejadian kegagalan terjadi secara acak dan pada saat tidak beroperasi

komponen diasumsikan tidak mengalami

kegagalan.

Untuk l.aju kegagal.an kornponen sarna dengan nol, rnaka rata-rata laju kegagalan dapat ditentukan dengan persarnaan:

1

An = x (0.05,2) (2)

2T

di mana .y2 (0.05,2) diperoleh dari distribusi khi-kuadratdengan tarafnyata 5% dan derajat bebas 2. Untukjumlah kegagaJan sampai dengan 49, batas bawah dan. batas atas rerata laju kegagalan dapatditentukan dengan :

Sistem Komponen RSG-GAS yang

dilakukan secara komputerisasi memudahkan kita untuk mengetahui tentang keadaan : komponen (KKS), nomor order, ruang tempat komponen berada, status komponen, tanggal pasang, clan lain sebagainya. Komponen sistem primer seperti : JEOI APOI/02/03 (pompa primer), JEOI BCOI/02 (heat exchanger), JEOIAAOI/02/18/19 (katup pipa

primer) clan JEOI BROI/12 (pipa) merupakan

komponen mekanik yang termasuk dalam quality class AS 2 clan AS I. Kelompok AS 2 clan AS I ini Inendapatkan perlakuan lebih dalam hal material,

desain, fabrikasi serra pengujian dari pada

kelompok industri. Perbedaan iQi berkaitan

dengan fungsinya dalam sistem keselamatan, sehingga keandalan clan G\'ailability komponen

dibuat tinggi. Komponen sistem primer lainnya

yaitu kelompok elektrik, instrumentasi dan kontrol (JEOI CLOOI, CP811, CP821, CP831) termasuk dalam quality class E1 clan E2s.[21

(3)

IS'SN08-'

-"-8

.,.. -,- / TRJ

'g .'I'.?mmar Hasil P",Il",li(lall

999 :1)01)

dan untuk jumlah kegagalan !ebih dari 49. batas a135

.-~

dan batas ba\\'ah didekati denCTan

'"

.645

+ .[i;;:3 )

(t.645+.J4n-l)

x(a)=~

dan x(a) = 2 'c" (4

/I ,

,

I

(O,-E,)-

X- -

-E

.

1=1 ,

Mode kegagalan

.

~

(5) Distribusi Poison

.Fungsi kerapata~ ieJ.ua~g dari distribusi

polson adalah : p(.,)=e .,.' .\'=0./.2..,.

dengan ., adalah banyaknya kegagalan clan }, > 0 adalah parameter dari distribusi poison. Sedangkan meal1 dan \'arim1si distribusi poison adalah J..

Distribusi poison dapat diturunkan dari distribusi binomial karena n mendekati tak berhingga clan p mendekati nolo Selain itu apabila diketahui

banyaknya kegagalan suatu komponen

berdistribusi poison dengan parameter).. maka

distribu$i interval antar kegagalan tersebut akan

menyebar eksponensial dengan parameter

). .Untuk menguji apakah data kegagalan

komponen menyebar poison atau tidak dapat

digunakan uji khi-kuadrat yang hipotesisnya

adal~h:

Ho: Data kegagalan menyebar poison HI: Data kegagalan tidak berdistribusi

poison.statistik uji digunakan

dimana

Oi adalah frekuensi kegagalan teramati danEi adalah fi.ekuensi harapan.Kaidah

pengambilan keputusannya adalah tolak H(Japabi.\a X1 hasil perhitungan sarna dengan atau

l.ebih besar dari nilai x1tabel.. Jika hal. ini terjadimaka perlu dil.akukan transformasi pada data kegagalan dan selanjutnya diuji l.agi.

~

Kegagalan yang mungkin terjadi dalamkomponen

reaktor dapatdilihat pada tabe! dibawah

ini

Tabel I Mode kegagalan

I Gaga! berubah rungs]

Mode ke

Degradasi

--MANAJEMENPERAWATAN

.Umur peralatan dapat diperpanjang

Mengingat kegiatan ini cukup penting, maka program perawatan yang baik sangat

diperlukan. Kegiatan perawatan meliputi

perawatan cegah, inspeksi, kalibrasi dan uji fungsi. Program perawatan tersebut meliputi perawatan mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, tahunan, Kegiatan perawatan dari suatu sistem

pada dasamya mempunyai tujuan sebagai berikut :

.Keandalan sistem tetapterjaga

.Biayareparasi dapatdikurangi

.T erjadinya kecelakaan dapat dihindari

(4)

OR5~ ;278 hOllJplllerisusi Pel/golahalz Dalt \/ochallJad Imrol/. dkk..

.:. tahunan. :. tahunan dan 10 tahunan. Program p~ra\\"atan tersebut telah diimplemamasikan oelaksanaannya sejak tahun 1987. Pen~esuaian program pera\\"atan ini perlu dilakukan untuk optimasi kegiatan pera\\"atan itu sendiri. dengan didasarkan kondisi spesifik ~ang acta di RSG-Gr\S.lll

(proses kerusakan komponen) atau adanya gejala yang dapat mengarah pada kegagalan. + Sesuai dengan prosedur IAEA maka kegagalan

setiap komponen diasumsikan menyebar

poison. sehingga selang \\aktu kegagalannya akan menyebar eksponensial.

~

HASIL DAN PEMBAHASAN AnaJisis kegagaJan

Perhitungan laju kegagalan untuk beberapa kontponen teJah dilakukan untuk masing-masing

komponen. hasi! dapat dilihat seperti di ba\\ah ini

Dalam perhitungan ini asumsi yang digunakan adalah:

.Kategori kegagalan komponen adalah ketika komponen tersebut tidak berfungsi disebabkan oleh kejadian didalam komponen itu sendiri

Tabel1. Hasil perhitungan laju kegagalan beberapa komponen.[2)

Start date/time: 10/04/89 06.00

Finish date/time: 31/12/98 06.00

Exposure : 85248.00 (Hours) -9, 866 tahun

Subsys

Item

Fail mode I No.ofE~

Failure rate (per million hours)

Hioh~

-55.65

Median

11.73

11.73

23.46

Low

BHB

E F

0.59

-BHC BHC BHC AP

y

55.65

73.86

0.59

E

F

K

4.17

E

55.65

55.65

1.73

0.59

0.59

BHE

E F

1.73

BHT

E

c

55.65

90.95

1.73

0.59

CQB

CRB E F

3

35.19

9.59

E F

4

107.37

55.65

46.92

16.03

FAK AP .1..73

0,59

FAK

Cf

F

55.65

128.07

1.73

0.59 ~ 81.22

38.54

GBA

AA

ALL

11

140.77

GCA AA

ALL

7

154.23

82.11

46.92

AP F -+ 107;37 .169.32 16 IJE

i-GHcol

E

ALL

8 93.84

46.70

GHCO2 AP ALL

S

10

198.97

117.30

63.64

4.17 GMA AP

73,86

23.46

CL

ALL

7

154.23

82.11

38.54 E

F

90.95

35.19

9.59

Bersambung

89

(5)

Ci.'ldil/g .'\emillar1111111999 :000

sil Pelleli/ion P;

ISSN 0854 -5

abel 2. lanjulan

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa komponen yang mempunyai tingkat kegagalan tertinggi ada pad a

sistem Ventilasi gedung bantu (KLC) yaitu

sebesar 199.42/million jam. Akibat semakin

tingginya tingkat laju kegagalan maka keandalan komponen tersebut juga semakin kecil. Secara un1um dapat ditunjukan bahwa tingkat kegagalan komponen pada sistem pendingiri sekunder lebih tinggi dari pada sistem primer. Hal iniberkaitan

dengan adanya perbedaan perlakuan dalam

n1enerapkan standard kualitas pada komponen

kedua sistem tersebut. Komponen sistem primer

seperti ; lEOI APOI/02/03(pompaprimer), JEOI

BCO 1/02 (heat exchanger), lEO 1 AAOI/02/18! 19

(katup pipa primer) dan lEal BROl/12 (pipa)

merupakan komponen mekanik yang termasuk daJam qualil)J class AS 2 dan AS 1. KelompokAS ]. dan AS 1 ini mendapatkan perlakuan lebih dalam hat material, desain, fabrikasi serta pengujian

dari pada kelompok industri. Perbedaan ini

berkaitan dengan fungsinya dalam sistem

keselamatan, sehingga keandalan dan ovai/obi/it): komponen dibuat tinggi. Komponen sistem primer

lainnya yaitu keJompok elektrik, instrumentasi

dan kontrol (lEOl CLOO I, CP811, CP821, CP831)

termasuk dalam quality class E 1 dan E2S.

Kelompok ini juga memperoleh rekomendasi

mendapatkan perlakuan structural stobilit)J,

perlakuan fungsionaJ selama clan sesudah Safe

..

ShutdO1~'n Earthql!ake (SSE). Sebaliknya

komponen pada sistem sekunder merupakan

kelompok AS3 clan E2 yaitu standar kualitas industri tanpa adanya rekomendasiperlakuan yang diterima seperti pada komponen yang terdapat pada sistem primer. Dengan demikian perlakuan yang diterima dalam hal kelas kualitas komponen pada sistem primer lebih baik daripada komponen pada sistem sekunder.

(6)

ISSN 0854 -52"'8 hOIl/P/lI/!/'I.,.1Si Pt!ngolahall Dal'

I/,>chall/t,.j III/rOIl. dkk

DAFT A[{ PLST AKA

~

Pustand~o \\'. 1995. P!:'ng!:'lIIbang,m Progralll P!:'r'/\1,11£ln Sislelll Pro.\"!:'.\' RSG-G.-IS. Serpong. Hasil-hasil P~n~litian 199.. -1995 PRSG.

Edison Sihombing. 2000. Pl.'ngelllbungull Kl.'htaral/ Progralll Dal'l £nl1)' $"SII.'III L i/l1lk Pelllak'iian .Ii RS(i-(i../.). S~rpong. Laporan Hasil Penelitian P2TRR 1999 -2000.

Callahan, Evan. 1997. .\/i,'ros£?/; .-1..'..":55 97 "isu,1f Basic Step b)' Step. Jakana: PT. Elex 7\1~dia Computindo

Gambar

Tabel  I  Mode  kegagalan

Referensi

Dokumen terkait

mekanisme persaingan ini karena: (1) perbedaan kepemilikan faktor produksi (sebagaimana telah dijelaskan), (2) timpangnya akses informasi, (3) intervensi pemerintah, serta (4)

Prijenos momenta sa vratila na rezni disk izveden je pomoću prirubniĉkog diska koji je zavaren na vratilo, a moment se prenosi pomoću trenja uslijed pritezanja vijcima. Moment se

Produk merupakan kombinasi “barang dan jasa” yang perusahaan tawarkan pada sasaran pasar 3. Maka dari itu, produk harus memiliki nilai jual yang tinggi serta kualitas

Saat ini politisi cenderung merangkul komunikasi media sosial sebagai strategi mereka untuk berkomunikasi dengan audiens potensial mereka (Nulty, Theocharis, Popa, Parnet, &amp;

Selain pelaksanaan kegiatan training melalui diklat internal, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga telah melakukan pengiriman peserta

Peserta diwajibkan mengikuti workshop fasilitasi program dan menyerahkan Laporan Akhir serta Artikel Ilmiah program Rancang Bangun Teknologi Mahasiswa masing-masing rangkap 3

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Imajinasi dan Kreativitas terhadap

 DILAKUKAN ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH TANAMAN SELAMA PERKEMBANGAN KOMPONEN HASIL TERSEBUT.  DILAKUKAN ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS DARI