• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Mts Nurul Ikhlas Ambon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Mts Nurul Ikhlas Ambon"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

110

Darsih Rumadaul1*, Theophany P. Th Rampisela2, Prisca Diantra Sampe3 1

Universitas Pattimura, Maluku, Indonesia 2

Universitas Pattimura, Maluku, Indonesia 3

Universitas Pattimura, Maluku, Indonesia

*Penulis korespondensi, Surel: ekopramudya123@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa Mts Nurul Ikhlas Ambon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan sampel penelitian sebanyak 73 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua populasi diambil sebagai sampel. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar, dimana r hitung 111 lebih dan r tabel 0.348 lebih kecil dari 0,5. Dengan demikian, semakin baik lingkungan keluarga maka akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: lingkungan keluarga, hasil belajar, siswa

Pendahuluan

Tinggi rendahnya hasil belajar mencerminkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Banyak siswa yang mengalami masalah dalam belajar, akibatnya hasil belajar yang dicapai rendah. Proses belajar dan hasilnya hanya dapat diamati dari perubahan tingkah laku yang berbeda dari yang sebelumnya pada diri seseorang baik dalam hal pengetauhan, afektif maupun psikomotor Wahyuni dalam (Rahayu 2016).

Pendidikan dalam lingkungan keluarga memiliki nilai strategis dalam membentuk kepribadian seorang individu yang sudah mendapat pendidikan dari kedua orang tuanya sejak kecil, melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari dalam keluarga. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Jadi lingkungan keluarga merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu Djamarah dalam (Jamil 2014).

Menurut Dalyono dalam (Bagas 2017) keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Selain itu menurut Dewantoro dalam (Tirtarahardja 2005) suasana kehidupan keluarga merupakan tempat sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga memiliki tempat didikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan pribadi yang utuh. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengajar, dan pemberi contoh. siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan Slameto (2003).

(2)

111

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dirlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan perilaku Hamalik dalam (Rusman 2012). Selain itu Sukmadinata dalam (Jamil 2014) hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis, memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian yang dihasilkan dari aktivitas belajar mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya dilakukan secara tertulis, tetapi juga secara lisan dan penilaian perbuatan. Goode dalam (Helmawati 2014) keberhasilan yang dicapai seorang individu dalam pendidikan tidak hanya melalui mutu institusi pendidikan, tetapi juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam memberikan persiapan pendidikan yang baik untuk anggota keluarga.

Hasil belajar itu tidak akan bisa kita capai jika dalam diri kita sendiri tidak terjadi proses belajar. Hasil belajar dapat berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Setelah melakukan aktivitas belajar maka dia akan memperoleh hasil belajar yang baikSobur dalam (Yuliani 2014).

Metode

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII di MTS Nurul Ikhlas Ambon, yang berjumlah 73 siswa. Penelitian ini adalah mengunakan teknik sampel jenuh, dimana penentuan sampel peneliti mengunakan seluruh populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah

memudahkan subjek penelitian dengan dapat memilih beberapa alternatif jawaban sehingga tidak dapat memunculkan keraguan, hal tersebut dilakukan supaya tidak mengurangi informasi yang muncul dari jawaban subjek penelitian.

Pada skala ini Skor item yang di lakukan pada aitem favorable di mulai dari anggka 5 ke 1 yaitu antara lain : Sangat sesuai (SS) =5, sesuai (S)=4, tidak sesuai (TS)=3, kurang sesuai (KS)=2, dan sangat tidak ssuai (STS)=1. Dalam respoden hanya diperlukan memilih salah satu jawaban untuk setiap item. Untuk menghimpun data yang di butuhkan dalam penelitian ini, makah yng di gunakan adalah teknik pengumpulan data berupa skala, pada metode ini pernyataan di berikan kepada seluruh responde untuk di isi kemudian di kumpulkan kembali oleh penelitih.

Hasil

Berdasarkan hasil Uji normalitas dengan metode uji liliieefors dengan kolmogorov-sminov (KS). penelitian dilakukan pada 73 siswa, dan untuk skala keluarga menggunakan kuesioner sebanyak 30 item diperoleh hasil sebagai berikut:

(3)

112

Dari hasil uji normalitas data menggunakan Kolmogorov smirnov, data keluarga terhadap hasil belajar dinyatakan normal. jika signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal. Pada hasil uji normalitas data keluarga nilai signifikan sebesar 0,051 dan data hasil belajar sebesar 0,046 jadi data keluarga dan hasil belajar dinyatakan distribusi normal karena signifikansi lebih dari 0,05.

Untuk uji linearitas sendiri diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 2 (Hasil uji linieritas)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui signifikansi pada deviation from linierity sebesar 0,628, karena sigifikansi lebih dari 0,05 jadi pengaruh keluarga terhadap hasil belajar dinyatakan linier. Dengan ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisisa korelasi product moment.

Adapun hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti adalah: Tabel 3. Uji Hipotesis

Pada tabel 3 diperoleh hasil terdapat sig. (2-tailed) yaitu 0,348 < 0,05 yang berarti hipotersis HO hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasill belajar pada nilai pearson correlation yaitu 0,111 keofisien korelasi hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar trsebut sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan ligkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa MTs Nurul Ikhlas Ambon.

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar MTs Nurul Ikhas ambon didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar pada MTs nurul ikhlas, berdasarkan penghitungan korelasi menunjukan bahwa hubungan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa MTs Nurul Ikhlas Ambon berpengaruh secara signifikan hasil uji hipotesis terdapat sig. (2-tailed) yaitu 0,348 < 0,05 yang berarti hipotersis HO di tolak dan HI diremita yang berbunyi terdapat ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasill

(4)

113

belajar pada nilai pearson correlation yaitu 0,111 keofisien korelasi hubungan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar trsebut sangat rendah.

Dari penghitungan ini, makah hipotesis dalam penelitian ini nol ditolak (H0 ditolak) dan (H1 diterima), yang berarti ada pengaruh keluarga terhadap hasil belajar siswa MTs Nurul Ikhlas Ambon.

Pembahasan

Hasil analisis penelitian menunjukan lingkungan keluarga dan hasil belajar dapat memiliki hubungan yang erat. Hal ini dikarenakan lingkungan yang paling dekat dengan siswa adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga mampu menjadi sumber pengetahuan ataupun sumber belajar yang sangat menginspirasi siswa, lingkungan keluarga juga mampu menumbuhkan semangat belajar yang tinggi bagi siswa, karena dengan semangat belajar yang tinggi siswa mampu menghadapi masalah-masalah yang di hadapi dalam belajar. Tidak semua siswa mampu menjalani proses belajar dengan baik, hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar. Selain itu lingkungan keluarga yang kurang baik yang membebani siwa dalam belajar sehingga siswa sulit dalam menangkap materi yang diajarkan ini adalah salah satu penyebab hasil belajar bsiswa yang tidak maksimal.

Pada kondisi ini ada yang di pengaruhi oleh beberapa orang tua yang tidak memerhatikan anaknya di antaranya yaitu adanya kesibukan orang tua yang kurang memerhatikan anaknya, ada yang kemanjaan orang tua yang telalu berlebihan sehingga anak keras kepala yang mengakibatkan anak tersebut tidak mau melalukan apa yang harus dilakukan, acuh terhadap perkembangan anak, budaya-budaya seperti inilah yang mengakibatkan anak memiliki hasil belajar yang tidak memuaskan/maksimal.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di simpulkan bahwa, hubungan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar MTs Nurul Ikhlas Ambon. Hal tersebut dapat diketahui melalui nilai koefisien korelasi yang diperoleh keluara terhadap hasil belajar sebesar 0,111. dengan signifikan di dapat 0,348 yang artinya pengaruh yang signifikan antara keluarga terhadap hasil belajar. hal ini karena 0,348 lebih kecil dari 0,5.

Ada beberapa saran pengembangan yang dapat diusulkan yaitu orang tua melakukan pendampingan terhadap proses belajar-mengajar anak, guru memberikan layanan bimbingan dan konseling belajar kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar yang baik.

(5)

114 Daftar Rujukan

Asmadi, B. B. (2017). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdn Gugus Ki Hajar Dewantara Mijen Semarang. Semarang.

Hakim, W. K. (2014, Oktober). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Sma Neberi 4 Padang. 112.

Irawan, D. P. (2017). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kesulitan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas Xi Ips Di Sma N 1 Muaro Jambi. Jambi.

Jamil, H. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Solok Selatan. Journal Of Economic And Economic Education, Vol.2 No.2(2302 - 1590, 2460 - 1900), 85-98.

Marwan, D. (2013). Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ips Di Smk. Pp. 1-14.

Mauludiyah, N. (2018). Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Kelas Viii Di Mtsn 1 Pasuara. Malang.

Rahayu, S. (2016, Januari - Juni). Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Di Sma Negeri 16 Padang. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume 5,1(2308496(Print),2503-1570(Online)), 1-11.

Sukriyah, D. S. (2015, September 2). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkugan Keluarga Trhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii-A (Influence Of Motivation To Learn And Family Environment Of Learning Math Class Viii-A). Jurnal Pendidikan Matematika Stkip Pgri Sidoarjo, Vol.3, No. 2, September 2015 (2337-8166), 101-112.

Suroso, M. K. (2007). Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 2 No 2, 185-204.

Safitri, R., Herpratiwi., dan Sugiyanto. (2017). Hubungan Lingkungan Keluarga dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V. Jurnal Pedagogi FKIP UNILA.

(6)

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Kegiatan Pembangunan Jembatan Pengawasan (Peningkatan Jalan Nanga Bulik – Arga Mulya (E4), Jl. Perumda – Alun –alun) (DAK Tambahan Usulan Daerah) Pengawasan

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa seorang yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih muda, tentu akan membawa berbagai dampak, terutama dalam

Tindakan penggunaa dilakukan sesuai SOP tanpa kerusakan dan dilakukan secara mandiri dengan lebih 5 kali bimbingan.

Grafik Pengaruh Waktu terhadap Normalitas (N) Ekstrak Alkali Maserasi Semibatch pada Rasio (Abu Batang Pisang/ Pelarut) yang Divariasikan. Washing time merupakan waktu

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kering buah naga merah ( Hylocereus polyrhizus) (10%; 15% dan 20%) yang digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan

Vicky Febrian, D1213074, KOMUNIKASI PEMASARAN JASA TRANPORTASI PARIWISATA(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran PO Gunung Sari), Skripsi, Program Studi

Masalah fisik biasanya berkaitan dengan kebiasaan perilaku hidup dan makan yang sehat serta kebutuhan untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap, masalah kejiwaan berkaitan

16 Apakah anda bertengkar dengan orang lain (misalnya, keluarga, teman) ketika waktu anda dihabiskan untuk bermain game online.. 17 Apakah anda diabaikan orang lain