ALTERNATIF PENGGUNAAN TERTINGGI DAN
TERBAIK PADA LAHAN PASAR BLAURAN
SURABAYA
MIFTA AFIATA
NRP 3114.105.037
Dosen Pembimbing :
Christiono Utomo, ST., MT., Ph.D.
Jurusan S1 Lintas Jalur Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
LATAR BELAKANG
Pasar Blauran Surabaya BG Junction Surabaya Siola Surabaya Ballroom Empire Palace Hotel Amaris SurabayaPENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAHBagaimana cara memperoleh alternatif penggunaan lahan yang
memungkinkan dan memiliki nilai tertinggi menggunakan analisa pada aspek legal, fisik, finansial dan produktifitas maksimum.
TUJUAN MASALAH
Mengetahui alternatif penggunaan tertinggi dan terbaik pada lahan Pasar Blauran Surabaya menggunakan analisa pada aspek fisik, legal, finansial dan produktivitas maksimum.
BATASAN MASALAH
1. Penelitian yang dilakukan pada Lahan Pasar Blauran Surabaya yang terletak pada Jl. Kranggan Sawahan Surabaya
2. Kriteria yang digunakan yaitu analisa fisik, legal, finansial dan produktivitas maksimum.
3. Menggunakan desain perencanaan bangunan secara tidak mendetail
4. Penelitian ini mempertimbangkan keberadaan pasar sebagai alternatif penggunaan lahannya.
PENELITIAN TERDAHULU
No Sumber dan Judul Persamaan Perbedaan
1. Mubayyinah dan utomo (2012) “Analisa Highest and Best Use Lahan “X” untuk properti komersil”
1. Metode analisa yang digunakan meliputi aspek legal, aspek fisik, aspek finansial dan
produktifitas maksimum, 2. Untuk mengetahui alternatif
penggunaan tertinggi dan terbaik pada lahan objek yang diteliti
Objek lahan penelitian [1] dan [4] berupa lahan kosong ,penelitan [2] dan [5] berupa lahan yang telah difungsikan sebagai gedung Serbaguna Purnama dan Trillium Office sedangkan pada penelitian [3] berupa lahan yang sudah tidak difungsikan sebagai SPBU.
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu terletak pada objek lahan yang diteliti, Tugas Akhir ini
menggunakan objek lahan yang masih difungsikan sebagai Pasar Traditional. 2. Aziz dan Utomo (2015) “Analisa
Highest and Best Use pada lahan Gedung Serbaguna Purnama di Jl. R.A Kartini Bangkalan”
3. Rasyid dan Utomo (2013) “Analisa Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya”
4. Akmaluddin dan Utomo (2013) “Analisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya”
5. Satiti (2011) “Analisa Highest and Best Use pada Lahan Trillium Office and Residence Surabaya”
METODOLOGI PENELITIAN
Latar BelakangKondisi pasar yang kurang nyaman, sepi pengunjung sedangkan kondisi di sekitar lahan pasar Blauran sudah banyak berkembang, maka perlu analisa penggunaan lahannya
Rumusan Masalah
Bagaimana cara memperoleh alternatif penggunaan yang memungkinkan dan memiliki nilai tertinggi
Tinjauan Pustaka
Konsep penggunaan Tertinggi dan Terbaik, Konsep dan jenis properti dan Peneltian Terdahulu
Pengumpulan Data
Data lokasi lahan, Peraturan bangunan, Kuesioner dan data pembanding
A
METODOLOGI PENELITIAN
Penentuan Alternatif Aspek Legal Aspek Fisik Aspek Fiinansial Produktifitas MaksimumAlternatif dengan nilai lahan tertinggi
A
METODOLOGI PENELITIAN
No Variabel Klasifikasi Jenis Data Sumber Data
1. Penentuan Alternatif Alternatif penggunaan lahan pada
Pasar Blauran Data Primer Wawancara dan pembagian kuesioner kepada Stakeholder yang berkaitan dengan Pasar Blauran
2. Aspek Legal Aturan legal pada lahan Pasar Blauran
Surabaya Data Primer 1. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya 3. Aspek Fisik Lokasi, bentuk dan ukuran lahan,
aksesbilitas, ketersediaan fasilitas pada Lahan Pasar Blauran Surabaya
Data Primer
Data Sekunder 1. Survei Lapangan 2. Wawancara pada
Stakeholder yang berkaitan dengan lahan Pasar Blauran 4. Aspek Finansial 1. Biaya Investasi
2. Pendapatan 3. Pengeluaran 4. Aliran Kas
Data Sekunder 1. Market Research Properti Surabaya 2. PT. PLN 3. PDAM 4. Data pembanding 5. Perhitungan 5. Produktifitas
Maksimum Nilai Lahan Data Sekunder Berdasarkan hasil perhitungan analisa finansial
ALTERNATIF PENGGUNAAN LAHAN
No. Alternatif penggunaan Lahan 1 2 3 4 5 Poin
STS TS KS S SS
1. Revitalisasi Pasar 0 0 1 10 0 43 2. Pusat Kuliner 0 9 0 2 0 26 3. Pusat Perbelanjaan 0 8 0 3 0 28 4. Pasar dan Perbelanjaan 0 1 1 9 0 41 5. Pasar dan Perkantoran 0 1 4 6 0 38 6. Pasar dan Hotel 0 9 2 0 0 27 7. Pasar dan Pertokoan 0 5 1 5 0 33 8. Pertokoan 0 5 0 6 0 34 9. Hotel 0 9 1 1 0 25 10 Perkantoran 0 8 3 0 0 25 11. Apartemen 2 9 0 0 0 20
Berdasarkan rekapitulasi penyebaran kuesioner didapatkan alternatif yaitu 1. Revitalisasi Pasar
2. Mixed Use Pasar dengan Perbelanjaan 3. Mixed Use Pasar dengan Perkantoran
ASPEK LEGAL
Berikut adalah data keperuntukan lahan dan building code yang didapatkan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya yaitu:
1. Klasifikasi Jalan sebagai Jalan Kolektor Sekunder 2. Keperuntukan Lahan sebagai Perdagangan dan Jasa 3. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Sisi Depan (Jl. Kranggan) sebesar 6 m b. Sisi Kanan sebesar 6 m,
c. Sisi Belakang sebesar 6 m d. Sisi kiri sebesar 4 m
3. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60% 4. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 900% 5. Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimum 10%
Analisa Aspek Legal
1. Perhitungan Luas Lantai Dasar Bangunan = Luas lahan x KDB yang diizinkan = 5550 m2 x 60%
= 3330 m2
ASPEK LEGAL
2. Perhitungan Jumlah LantaiLuas Lantai Bangunan = Luas lahan total x KLB = 5550 m2 x 900%
= 49.950 m2
Jumlah lantai maksimum = Luas Lantai BangunanLuas Dasar Bangunan = 49950 𝑚𝑚3330 𝑚𝑚
= 15 Lantai
Didapatkan jumlah lantai maksimum bangunan adalah 15 lantai
Berdasarkan analisa pada aspek legal maka lahan pasar Blauran dapat dibangun bangunan dengan luas lantai dasar maksimum 3330 m2, dengan jumlah lantai maksimum 15 lantai dan luas lantai bangunan sebesar 49950 m2.
ASPEK FISIK
Lokasi LahanKeperuntukan Lahan sebagai Perdagangan dan Jasa serta lokasi yang dekat dengan pusat
perdagangan, jasa dan bisnis seperti BG Junction, pertokoan, hotel, perkantoran menjadikan lahan Pasar Blauran Surabaya memungkinkan untuk dibangun alternatif sebagai Revitalisasi Pasar, Mixed Use Pasar dengan Perbelanjaan serta Mixed Use Pasar dengan Perkantoran
Bentuk dan Ukuran Lahan
Berdasarkan data luas lahan yang ada dan dengan bentuk lahan yang tidak simetris, dikarenakan berbatasan langsung dengan pertokoan di Jl. Kranggan. Pada revitalisasi pasar dan Mixed use pasar dengan perbelanjaan cenderung membutuhkan lahan yang luas untuk digunakan sebagai sewa. Sedangkan pada Mixed use pasar dengan perkantoran selain membutuhkan luas lahan yang cukup, juga dapat memaksimalkan jumlah lantai sebagai
ASPEK FISIK
AksesbilitasRevitalisasi pasar, dan perbelanjaan membutuhkan aksesbilitas yang mudah bagi pengunjung untuk
menjangkau lokasi. Lahan dengan akses yang mudah memberikan keuntungan karena dapat dijangkau tidak hanya dengan kendaraan pribadi saja, tetapi juga
angkutan umum. Sedangkan pada Mixed use pasar
dengan perkantoran akses yang mudah dan dekat dengan perkantoran lainnya juga memudahkan para pegawai dalam menjangkau lokasi.
Ketersediaan Fasilitas
Fasilitas merupakan penunjang penting dalam suatu
bangunan. ketersediaan fasilitas ini meliputi saluran listrik, air bersih, telepon. Pada semua alternatif membutuhkan ketersediaan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan perdagangan seperti pada pasar dan
perbelanjaan, dan kegiatan bekerja para pegawai para perkantoran
DESAIN DAN PERENCANAAN
BANGUNAN
Revitalisasi Pasar
Total 5 lantai dengan 4 lantai sebagai pasar dan 1 lantai
sebagai parkir indoor
Mixed Use pasar dengan perbelanjaan
Total 12 lantai dengan 3 lantai sebagai parkir, 4 lantai sebagai
pasar dan 5 lantai sebagai perbelanjaan
Mixed Use pasar dengan Perkantoran
Total 15 lantai dengan 3 lantai sebagai parkir, 4 lantai sebagai
pasar dan 8 lantai sebagai perkantoran
ASPEK FINANSIAL
Aspek Finansial terdiri dari :1. BIAYA INVESTASI
a) Biaya Pembongkaran Bangunan b) Biaya Lahan
c) Biaya Bangunan
d) Biaya Kelengkapan Bangunan e) Biaya Jasa Profesi
f) Biaya Administrasi
Biaya Investasi
Revitalisasi Pasar Rp 211.197.949.184 Mixed Use pasar dengan perbelanjaan Rp 408.812.003.984 Mixed Use pasar dengan Perkantoran Rp 490.465.606.652
ASPEK FINANSIAL
PENDAPATANBerikut adalah pendapatan dari masing-masing alternatif
•Biaya sewa per m2 •Service Charge •Pendapatan parkir
Revitalisasi Pasar
•Biaya sewa per m2 pada pasar dan perbelanjaan •Service Charge pada pasar dan perbelanjaan •Pendapatan parkir
Mixed Use pasar dengan perbelanjaan
•Biaya sewa per m2 pada pasar dan perkantoran •Service Charge pada pasar dan perbelanjaan •Pendapatan Parkir
Mixed Use pasar dengan perkantoran
ASPEK FINANSIAL
PENGELUARAN1. Biaya Listrik dan Biaya Air ini didapatkan dari luasan dikalikan kebutuhan per m2 dan dikalikan dengan tarif TDL dan PDAM kota Surabaya
2. Biaya Gaji Pegawai
3. Biaya Pemeliharaan Bangunan NET PRESENT VALUE
Berdasarkan biaya investasi, pendapatan dan operasional maka dibuatlah aliran kas untuk mengetahui Net Present Value nya, didapatkan NPV sebesar :
1. Revitalisasi Pasar didapatkan NPV sebesar Rp 41.945.262.744
2. Mixed use pasar dengan perbelanjaan, NPV sebesar Rp 387.270.382.103 3. Mixed use pasar dengan perkantoran, NPV sebesar Rp 346.367.347.187
Berdasarkan hasil NPV dari ketiga alternatif tersebut didapatkan NPV lebih besar dari 0, maka dapat dikatakan alternatif Revitalisasi Pasar, Mixed Use Pasar dengan Perbelanjaan dan Mixed Use Pasar dengan Perkantoran memungkinkan dan layak secara finansial.
PRODUKTIFITAS MAKSIMUM
No. Uraian Revitalisasi Pasar Mixed use pasar dengan
perbelanjaan
Mixed Use pasar
dengan perkantoran Keterangan
1. Nilai Properti (Rp) 135.989.281.700 687.851.654.804 729.727.285.310 2. Biaya Investasi (Rp) 211.197.949.184 408.812.003.984 490.465.606.652 3. Biaya Tanah (Rp) 118.201954.084 118.201.954.084 118.201.954.084
4. Nilai Bangunan (Rp) 92.995.995.100 290.610.049.900 372.263.652.568 (2) – (3) 5. Nilai Lahan (Rp) 42.993.286.600 397.241.604.904 357.008.632.742 (1) – (4) 6. Nilai lahan/m2 (Rp) 7.746.538 71.575.064 64.325.880 (5) / Luas Lahan 7. Nilai lahan awal / m2 (Rp) 21.297.649 21.297.649 21.297.649
8. Produktifitas -63,63% 236,07% 202,03% (6) – (7) / (7)
KESIMPULAN
Didapatkan Kesimpulan yaitu :
Lahan dapat digunakan sebagai bangunan dengan Luas dasar bangunan maksimum 3330 m2 dan jumlah lantai maksimum 15 Lantai
Analisa pada aspek legal, fisik dan finansial memungkinkan lahan digunakan sebagai Revitalisasi Pasar, Mixed Use pasar dengan perbelanjaan dan Mixed Use Pasar
dengan Perkantoran.
Mixed Use pasar dengan Perbelanjaan merupakan alternatif dengan produktifitas dan nilai lahan tertinggi yaitu sebesar 236,07%