• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan indikatif sesuai tugas pokok dan fungsinya. Renstra merupakan instrument untuk merumuskan dan mencapai tujuan organisasi serta menggambarkan bagaimana cara mencapai tujuan yang ingin dicapai pada periode jangka menengah, sekaligus untuk memenuhi aspek akuntabilitas suatu institusi pemerintah kepada para pihak yang berkepentingan. Renstra ini dirumuskan dalam kerangka pandangan strategis, antisipatif dan akomodatif terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat dan daerah serta perubahan-perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Fungsi Renstra adalah sebagai dokumen acuan untuk memudahkan melakukan control terhadap semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang, sebagai dokumen acuan untuk mengukur outcome (hasil) yang akan dicapai, dijadikan sebagai sarana untuk meminimalisir resiko dan mengoftimalkan hasil yang akan dicapai dan sebagai alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas. Renstra dapat juga berfungsi sebagai alat atau media untuk berkoodinasi dengan pihak lain, selain itu juga untuk mempermudah pencapaian target, strategi dan penggunaan sumber daya yang ada.

Proses penyusunan Renstra dilakukan mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

(2)

2

nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi RRPJPD dan RPJM, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJM dan RKPD. Secara ringkas proses penyusunan Renstra yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dengan mengidentifikasi dan mengeksplorasi kebijakan, tujuan dan sasaran yang menjadi isu strategis dan agenda nasional, propinsi dan daerah sebagaimana telah tertuang dalam dokumen perencanaan yang ada di masing-masing.

Seluruh dokumen yang merupakan bagian dari system perencanaan pembangunan adalah merupakan sebuah proses yang sistematis dan terpadu, sehingga seluruh tahapan dan dokumen-dokumen yang dihasilkan harus menunjukan adanya keterkaitan yang erat antara satu dan yang lainnya. Demikian halnya dengan dokumen Renstra sebagai salah satu kompunen dokumen perencanaan pembangunan daerah. Renstra perangkat Daerah dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran sebagaimana ditetapkan RPJM. Sehingga tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra Perangkat Daerah harus selaras dengan strategi pembangunan daerah.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Palangka Raya di bidang lingkungan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dalam RPJM tahun 2018 s/d 2023, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya mewujudkan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota yaitu “ Terwujudnya Kota Palangka Raya Menjadi Kota yang Maju, Rukun dan Sejahtera untuk Semua dan melaksanakan misi 1 yaitu “Mewujudkan kemajuan Kota Palangka Raya smart environment (Lingkungan Cerdas).

(3)

3

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tahun 2018 – 2023 disusun menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan jangka pendek atau tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Renja merupakan dokumen acuan operasinal Perangkat Daerah dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun. Renja Perangkat Daerah telah berpedoman pada indikator kinerja dan kelompok sasaran, rencana program, kegiatan, serta pendanaan indikatif pada Renstra Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang nomor 5 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kotapraja Palangka Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2753);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(4)

4

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4598);

(5)

5

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14. Pemerintah Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4833);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

(6)

6

dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis tentang tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Strategis Satuan Organisasi Perangkat Daerah (Renstra SOPD); 21. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 06 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Palangka Raya Tahun 2008-2028);

22. Peraturan Daerah kota Palangka Raya Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kota Palangka Raya;

23. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor tahun tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kota Palangka Raya tahun 2019 – 2023.

1.3 Maksud dan Tujuan

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2018 – 2023 disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

Maksud :

1. Mendukung keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Walikota Palangka Raya pada periode tahun 2018 - 2023;

2. Memberi arah pembangunan dalam jangka lima tahun ke depan;

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang akan datang;

(7)

7

4. Perumusan kegiatan prioritas yang dilaksanakan pada tahun 2018 -2023.

Tujuan :

1. Tersedianya dokumen perencanaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya untuk kurun waktu tahun 2018 sampai dengan tahun 2023;

2. Pedoman untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Lingkungan Hidup kurun waktu tahun 2018 – 2023;

3. Sinkronisasi tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup dengan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya Tahun 2018 - 2023;

4. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

1.4 Sistimatika Penulisan

Dalam Penyusunan Rencana Strategis SOPD Dinas Lingkungan Kota Palangka Raya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis tentang tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Strategis Satuan Organisasi Perangkat Daerah (Renstra SOPD). Penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan dalam merumuskan sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya. Adapun

(8)

8

penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan tujuan 1.4 Sistimatika penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.

2.2 Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya. 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup.

Bab III Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu – isu Strategis

Bab IV Visi. Misi, Tujuan dan Sasaran

1.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

(9)

9

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan.

Bab VII Kinerja penyelenggaraan bidang urusan Bab VIII Penutup

(10)

10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALANGKA RAYA

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyelenggarakan kebijakan operasional dinas dan pelayanan teknis di bidang penanganan lingkungan hidup secara terpadu bersama-sama instansi terkait sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya berdasarkan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 55 Tahun 2016 terdiri dari :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

3. Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup.

4. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

5. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dam Kerusakan Lingkungan.

6. Kepala Bidang Konservasi, Taman Hutan Raya (TAHURA) dan Bina Lingkungan.

1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan lingkup penataan dan penaatan lingkungan,

(11)

11

pengelolaan sampah dan limbah, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta konservasi dan informasi lingkungan.

2. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.

3. Kepala Bidang Penataan dan Penataatan Lingkungan Hidup

Kepala Bidang Penataan dan Penataatan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyiapkan, merumuskan, mengembangkan, mensosialisasikan pelaksanaan tentang kajian dampak lingkungan, penataan lingkungan dan penataan lingkungan.

4. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Peningkatan Kapasitas mempunyai tugas merumuskan, merencanakan program kebijakan penanganan, pengurangan dan pengelolaan sampah, pengelolaan limbah dan penyediaan sarana dan prasarana peningkatan kapasitas lingkungan.

5. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan mengkoordinir kegiatan pengendalian, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;.

6. Kepala Bidang Konservasi, Taman Hutan Raya (TAHURA) dan Bina Lingkungan.

(12)

12

Kepala Bidang Konservasi dan Informasi Lingkungan mempunyai tugas merumuskan, mengembangkan dan melaksanakan koordinasi dan menyiapkan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi di bidang konservasi, taman hutan raya(tahura) dan bina lingkungan,. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup tersaji pada tabel 2.1

(13)

13

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN DAN EVALUASI

BIDANG

PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN (B3) BIDANG

PENATAAN DAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP Jabatan Fungsional

SEKSI

KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN SEKSI PENATAAN HUKUM LINGKUNGAN SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI SARANA PRASARANA PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

U P T

BIDANG

KONSERVASI, TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) DAN BINA

LINGKUNGAN BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKSI PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKSI KONSERVASI LINGKUNGAN SEKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SEKSI

INFORMASI, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEKSI

PEMELIHARAAN LINGKUNGAN

SEKSI

PENGENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA)

(14)

14

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Dalam pelaksanaan organisasi Dinas Lingkungan Hidup, sangat dibutuhkan sosok aparatur yang memiliki pengetahuan akan berbagai permasalahan lingkungan, pengetahuan tentang sistem fisika-kimia-biologi, memahami proses-proses industry dan teknologi bersih, serta mempunyai kemampuan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya sebagai berikut :

1. Pegawai

Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya berjumlah 50 (lima Puluh ) orang terdiri dari :

a) Berdasarkan jenis kelamin

- Laki- laki : 24 orang - Perempuan : 26 orang b) Berdasarkan usia - 20-30 tahun : 1 orang - 30-40 tahun : 17 orang - 40-50 tahun : 15 orang - > 50 tahun : 17 orang c) Berdasarkan pendidikan - SMA : 10 orang

- D3 / Sarjana Muda : 3 orang

- S1 : 31 orang

(15)

15

d) Berdasarkan golongan kepangkatan - Golongan IV : 10 orang - Golongan III : 33 orang - Golongan II : 7 orang

e) Berdasarkan jenis pendidikan non formal Penjenjangan struktural :

- ADUM/DIKLATPIM IV : 7 orang - ADUMLA/DIKLATPIM III : 4 orang - DIKLATPIM II : 1 orang

- SPAMEN : -

Diklat Teknis Lingkungan :

- AMDAL : 3 orang

Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tersaji dalam tabel 2.2 tingkat pendidikan sebagai berikut :

Tingkat Pendidikan Golongan Jumlah I II III IV 1 SD - - - - - 2 SMP - - - - - 3 SMA - 4 6 - 10 4 D-1 - - - - - 5 D-2 - - - - - 6 D-3 - 3 - - 3 7 D-4/S-1 - - - - - 8 S-1 - - 25 6 31 9 S-2 - - 2 4 6 10 S-3 - - - - - Jumlah - 7 33 10 50

(16)

16

Dari gambaran kondisi SDM Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya saat ini menunjukan belum meratanya kemampuan teknis/kompetensi aparatur sesuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Seperti masih minimnya aparatur-aparatur yang mempunyai kualifikasi keahlian atau kompetensi dalam penyelidikan kasus lingkungan, pengambilan contoh dan pengujian parameter kualitas lingkungan, pengelolaan dan pengendalian pencemaran, dampak perubahan iklim serta inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRS)

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka, secara umum tersaji pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3

No Nama / Jenis Barang Bahan Satuan Keadaan Brg. /(B/KB/RB) Jumlah

1 2 3 4 5 6

1 Gedung kantor Permanen Beton Buah Baik 2 2 Gudang Lab. Lingkungan Beton Unit Baik 1

3 Tempat Parkir Beton Unit Baik 1

4 Sepeda Motor Besi Unit B 30

5 Mobil Minibus MP Besi Unit B 4

6 Mobil Pick Up Besi Unit B 5

7 Komputer Unit B 18

8 Printer Unit B 23

9 Telepon/fax Unit B 2

(17)

17

2.3 Kinerja Pelayanan

Kinerja pelayanan pada tahun sebelumnya adalah kinerja pelayanan Badan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup. Gambaran kinerja pelayanan pada tahun 2013 – 2018 sebagaimana terinci pada table 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan.

(18)

18

Tabel 2.5. Realisasi target Kinerja RPJM Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

No. Aspek/Fokus/bidang Urusan/Indikator Kinerja

Kondisi Kineja Awal RPJMD

2013

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Keterangan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1. Cakupan Pengawasan Terhadap

Pelaksanaan Amdal (%) 84,6 100 100 100 80 100 90 100 90

2. Jumlah Ijin Gangguan Lingkungan (Ijin

Usaha) 200 220 240 240 582 260 573 280 152

3. Persentase Penegakan Hukum

Lingkungan (%) 90 100 100 100 100 100 87 100 25

4. Jumlah Pengambilan Sampel (hari/tahun) 4 8 40 60 9 6 6 6 6

5. Penurunan Udara/ISPU (hari/tahun) 321 365 289 365 180 365 310 365 365

6. Jumlah Sekolah Peduli Lingkungan

(sekolah) 3 5 3 6 9 7 10 8 12

7. Jumlah Taman Hijau (Taman) 0 2 20 4 3 6 5 8 7

8. Luas Lahan Kritis Yang Dihijaukan (Ha) 90.872 91 80 100 176,6 100 168,8

9. Menurunnya Kerusakan Kawasan Hutan

(19)

19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

a.Tantangan

1) Masih rendahnya kualitas daya manusia yang mengerti pengelolaan lingkungan hidup.

2) Belum stabilnya kondisi sosial politik ekonomi dan budaya

3) Banyak potensi kegiatan yang merusak lingkungan antara lain kegiatan pertambangan, perkebunan dan lain-lain.

4) Meningkatnya potensi pencemaran lingkungan akibat pertambahan penduduk dan meningkatnya pembangunan.

5) Masih banyaknya pemanfaatan pengelolaan lingkungan hidup tanpa ijin.

6) Adanya kebijakan yang tumpang tindih dan tidak sinkron. 7) Masih banyaknya daerah rawan kebakaran.

b. Peluang

1) Wilayah administratif yang cukup luas yaitu mencapai 2.853,52 km (267.851 Ha), terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 30 (tiga puluh)

kelurahan. (sumber data Statisitk Kota Palangka Raya tahun 2017); 2) Adanya potensi sumber daya alam yang cukup besar.

3) Berkembangnya sektor industri jasa dan konstruksi.

4) Adanya kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional.

5) Perlunya peningkatan kualitas Lingkungan Hidup.

6) Adanya kebutuhan kerjasama lintas maupun antar unit dalam organisasi.

7) Pengaruh globalisasi terhadap issue lingkungan, pemanasan bumi dan pengurangan emisi karbon

8) Terbukanya akses infomasi dan komunikasi melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)

(20)

20

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Dinas Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi menghadapi berbagai permasalahan yang lebih khusus di bidang lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup masih rendah.

Pengelolaan lingkungan hidup di Kota Palangka Raya sesungguhnya menjadi kewajiban seluruh penghuni di wilayah Kota Palangka Raya, meliputi 1) warga masyarakat, 2) pelaku usaha, 3) pengelola profesional dan 4) pemerintah. Pada saat ini kemampuan dan kesadaran mengelola lingkungan hidup di Kota Palangka Raya masih belum memadai dan hal ini terbukti dengan kondisi lingkungan hidup di wilayah Kota Palangka Raya cenderung semakin menurun kualitasnya. Agar upaya pengelolaan lingkungan hidup dapat berhasil dapat berhasil, maka salah satu faktor yang sangat penting adalah 1) adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup dan kelestarian hutan, 2) kesadaran terhadap hukum lingkungan, 3) kesadaran terhadap komitmen, 4) kesadaran aparat pemerintah untuk menambah wawasannya dalam hal ilmu pengetahuan dan teklnologi (IPTEK) lingkungan hidup. Dampak dari tingkat kesadaran

(21)

21

yang rendah tersebut adalah 1) masih adanya eksploitasi sumberdaya alam yang tidak berwawasan lingkungan, 2) didalam melakukan kegiatan masyarakat masih memperhatikan faktor ekonomi dari pada untuk pelestarian lingkungan, 3) masyarakat pelaku usaha belum menyadari pentingnya data dan informasi menyangkut pengelolaan lingkungan hidup.

2. Belum oftimalnya kelembagaan pengelola sumber daya alam, lingkungan hidup.

Kapasitas dan kinerja pengelola lingkungan hidup perlu dioptimalkan didalam mengelola lingkungan hidup, antara lain dengan 1) Pemberdayaan pengelola lingkungan hidup agar mampu dengan nyata berperan aktif sebagai institusi koordinator penggalangan keterpaduan dengan instansi lain yang terkait, sehingga dapat terjalin kemitraan dan komitmen bersama, 3) Menghindari sistem aparat yang terlalu cepat dimutasi dan adanya pimpinan senior yang mendekati masa pensiun, 4) adanya komitmen dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menyediakan aparat yang profesional, dengan sarana dan prasarana serta dana yang cukup.

3. Terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. a. Limbah Domestik/limbah rumah tangga

Kondisi persampahan di Kota Palangka Raya dipacu oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 229.599 jiwa, jika diambil rata ratanya setiap penduduk menghasilkan sampah sekitar 0,70 Kg / hari, maka setiap hari timbunan sampah di Wilayah Kota Palangka Raya kurang lebih 160..219 Kg / hari. Sampah tersebut pada

(22)

22

umumnya merupakan sampah rumah tangga dan sekitar 70 – 90 % berupa sampah organik. Sampah organik sebenarnya masih dapat didaur ulang menjadi bahan pupuk organik atau kompos atau sebagai bahan baku dalam pembuatan energi biomasa. Limbah domestik padat berupa sampah banyak menimbulkan masalah di pemukiman yang padat penduduknya. Pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan cukup dimasukan dalam lubang-lubang galian tanah dipekarangan dan selanjutnya dibakar atau ditimbun kembali. Limbah domestik dalam bentuk cair di wilayah yang padat penduduknya seperti di pusat – pusat pemerintahan (kecamatan) cukup difasilitasi dengan selokan drainase kota yang mengalir ke sungai sekaligus selokan yang berupa pembuangan air hujan. Sedang di daerah perdesaaan umumnya air limbah dari dapur dan kamar mandi cukup dialirkan ke lubang galian tanah di pekarangan yang jauh dari sumur. Limbah dari buangan kotoran terkumpul pada sistem septic tank dan sumur resapan. Saat ini TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sebagai tempat pembuangan sampah masih kurang, jumlahnya sangat tidak memadai. Meskipun wilayah Kota Palangka Raya cukup luas, namun dimasa yang akan datang lahan untuk TPA semakin sulit diperoleh karena selain harga tanah yang mahal juga kehadiran TPA sering kali tidak diterima oleh masyarakat. Sedangkan lahan bekas TPA yang sudah tidak digunakan lagi, kurang sehat jika digunakan sebagai pemukiman. Sampah padat menimbulkan masalah jika tertimbun di selokan dan atau masuk ke badan sungai. Hal ini dapat mengakibatkan tersumbatnya selokan dan banjir lokal yang menyebabkan pencemaran air.

(23)

23

Limbah domestik padat jika tidak dikelola dan diolah dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain menjadi tempat berkembanganya lalat yang selanjutnya menjadi factor penyakit seperti diare, tipus, kolera disentri dll. Sedangkan sampah yang berasal dari kaleng, ban bekas, kantong plastik dan lainnya apabila berisi air hujan dapat menjadi tempat berkembangya nyamuk Aedes Aegepty yang mampu menyebarkan penyakit demam berdarah.

b. Degradasi lahan

Penurunan fungsi (degradasi) lahan disebabkan antara lain dengan adanya penambahan lahan kristis yang disebabkan oleh penggundulan hutan/kebakaran hutan dan lahan , baik dilakukan secara legal maupun ilegal. Kondisi lahan khususnya hutan di wilayah Kota Palangka Raya setiap tahun hampir tidak pernah lepas dari bahaya kebakaran hutan yang akhirnya akan berdampak kritis terhadap hutan. Apabila dibiarkan hal ini berlarut larut akan semakin kritis dan akhirnya akan mengancam manusia karena dapat menimbulkan bencana alam.

4. Meningkatnya jumlah penduduk.

Kepadatan penduduk yang cukup tinggi dengan tingkat kehidupan sebagian besar masyarakat tergolong prasejahtera sehingga ketergantungan pada sumberdaya alam yang berada disekitarnya sangat tinggi. Tingkat pendidikan masyarakat khususnya di pedesaan yang masih rendah, tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi dan masalah kesehatan masyarakat yang semakin komplek. Distribusi penduduk dan kepadatan penduduk di Kota Palangka Raya masih belum merata. Migrasi penduduk antar kecamatan maupun antara

(24)

24

kota masih banyak terjadi dan sulit dikendalikan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi membawa dampak terhadap kebutuhan akan ruang dan eksploitasi sumberdaya alam. Penyebaran penduduk yang tidak merata pada setiap kecamatan berakibat terhadap penekanan penduduk pada kecamatan tertentu. Masalah kesehatan yang dihadapi oleh penduduk Kota Palangka Raya semakin hari semakin kompleks, karena munculnya jenis-jenis penyakit baru yang sulit diobati. Penyakit utama : Infeksi saluran pernafasan (ISPA), sistem otot, alergi, kulit, tekanan darah tinggi, tukak lambung, diare, TB Paru, diabetes, penyakit susunan syaraf, gangguan mental dan tetanus.

5. Penurunan kualitas air sungai

Sumber – sumber air di kota Palangka Raya berpotensi tercemar oleh kegiatan penambangan emas tanpa ijin ( PETI ), limbah rumah tangga yang tidak diolah, sampah yang masuk ke badan sungai serta penggunaan zat – zat berbahaya dan beracun lainnya. Masyarakat yang melakukan penambangan ems tanpa ijin ( PETI ) di sepajang Sungai Kahayan dan Sungai Rungan mengakibatkan kualitas air di Kota Palangka Raya menjadi menurun.

Penangkapan ikan dengan bahan yang dilarang oleh Pemerintah, seperti menggunakan bahan kimia/beracun (racun hama, tuba, potas, dan lain – lain) yang mengakibatkan lingkungan perairan akan rusak, sehingga apabila air yang mengandung racun ini mengalir sangat berbahaya bila terkonsumsi oleh manusia.

Untuk menjawab tekanan yang ada terhadap lingkungan air, Pemerintah Kota Palangka Raya telah berupaya melakukan program – program pengelolaan lingkungan secara terintegrasi. Upaya – upaya untuk pengendalian pencemaran air terus giat dilakukan.

(25)

25

6. Belum oftimalnya penataan. penerapan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan dokumen AMDAL atau UKL-UPL.

Kegiatan pelaku usaha yang ada di wilayah Kota Palangka Raya cenderung menimbulkan masalah merusak lingkungan. Untuk pemecahan masalah lingkungan yang terjadi, maka Badan Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang wajib AMDAL atau UKL-UPL, meningkatkan pengawasan dan menindak tegas pelaku usaha yang tidak menerapkan sesuai dokumen AMDAL atau UKL-UPL. Dalam rangka penegakan hukum bagi pelaku usaha yang melanggar ketentuan yang berlaku tentang lingkungan hidup adalah memberikan rekomendasi kepada instansi terkait untuk penutupan usaha sementara apabila terbukti pelaku usaha melakukan pelanggaran ketentuan yang tertuang dalam dokumen.

7. Penurunan kualitas udara akibat asap

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kalimantan Tengah yang menghasilkan kabut asap dan menyelimuti berbagai wilayah termasuk di Kota Palangka Raya. Penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan biasanya adalah kegiatan masyarakat atau perusahaan yang membuka lahan dan menggarap untuk perkebunan maupun pemukiman baru dengan cara membakar. Selain itu juga oleh faktor kesengajaan dan kecerobohan masyarakat sehingga menimbulkan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi dimana – mana dalam frekuensi dan luas areal yang berbeda – beda dari tahun ke tahun. Dampak dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut menimbulkan banyak kerugian baik dari segi fisik, hayati, ekonomi, sosial maupun kesehatan masyarakat.

(26)

26

Identifikasi Isu-isu strategis (lingkungan eksternal) tersaji pada tabel

(27)

27

Tabel 3.1

IDENTIFIKASI ISU-ISU STRATEGIS (LINGKUNGAN EKSTERNAL)

No Isu Strategis

Internasional Nasional Regional/Lokal Lain-lain

1 2 3 4 5

1 Perubahan iklim Mitigasi dan adaptasi Kebakaran hutan dan lahan

2 Pertumbuhan penduduk Meningkatnya pemanfaatan lahan Banjir/meningkatnya timbunan sampah 3 Penurunan keaneka ragaman hayati Menurunnya kualitas dan kerusakan lingkungan Berkurangnya

populasi flora dan fauna

4 Pencemaran lingkungan Pencemaran limbah dan sampah

Meningkatnya

pencemaran air, udara dan tanah 5 Desertifikasi Degradasi lahan Kekeringan dan

(28)

28

(29)

29

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya

A. Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota

1. VISI

“Terwujudnya Kota Palangka Raya menjadi Kota yang Maju, Rukun dan Sejahtera untuk Semua”.

2. MISI

a. Mewujudkan Kemajuan Kota Palangka Raya Smart Environment (Lingkungan Cerdas) meliputi : pembangunan Insfrastruktur, Pengelolaan Air, Lahan, Pengelolaan Limbah, Manajemen Bangunan dan Tata Ruang Transportasi;

b. Mewujudkan Kerukanan seluruh Elemen Masyarakat Smart Society (Masyarakat Cerdas) meliputi : Pengembangan Kesehatan, pendidikan, kepemudaan, layanan public, kerukunan dan keamanan;

c. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kota dan Masyarakat daerah Pinggiran Smart Economy (Ekonomi Cerdas) meliputi : Pengembangan Industri, usaha kecil dan menengah, pariwisata dan perbankan;

Untuk mewujudkan Misi Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya melaksanakan Misi 1 yaitu Mewujudkan Kemajuan Kota Palangka Raya Smart Environment (Lingkungan Cerdas) meliputi : pembangunan Insfrastruktur, Pengelolaan Air,

(30)

30

Lahan, Pengelolaan Limbah, Manajemen Bangunan dan Tata Ruang Transportasi.

B. Faktor Penghambat dan Pendorong Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota

I. Faktor Penghambat

- Rendahnya kemampuan aparatur Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.

- Kurangnya kepedulian masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

- Kurang sinerginya antar instansi terkait masalah lingkungan. - Kurangnya tenaga pengawas dan penyuluh lingkungan hidup.

II. Faktor Pendorong

- Adanya komitmen kuat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya untuk meningkatkan SDM Bidang Lingkungan Hidup.

- Adanya perda Kota Palangka Raya nomor 47 Tahun 2017 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kota Palangka Raya.

- Adanya Standar Operating Prosedur (SOP) pelayanan perijinan - Tersedianya sarana dan prasarana labotratorium lingkungan

Permasalahan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya berdasarkan sasaran Renstra K/L beserta factor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya tersaji pada table

(31)

31

Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan SOPD Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Berdasarkan Sasaran Renstra K/L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganan No. Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SOPD

Provinsi/Kabupaten/Kota

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

Menjaga Kualitas Lingkungan Hidup yang memberikan daya dukung, pengendalian,

pencemaran,pengelolaan DAS,

keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim

Jalur birokrasi yang masih panjang dan terbatasnya SDM lingkungan

Kurang kesadaran menjaga kualitas lingkungan dan penegakan hukum

- Isu global dan perhatian internasional.

- Tersedianya peraturan perundang – undangan

- Sosialisasi dan pendampingan - Penambahan SDM teknis

lingkungan

Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan sosial, ekonomi rakyat dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species

Terbatasnya kewenangan Kurangnya koordinasi instansi terkait

- Koordinasi instansi terkait - Kewenangan yang jelas

masing-masing SOPD

3.

Menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan SDA untuk kelangsungan kehidupan, menjaga DAS dan sumber mata air serta menjaga daya dukung fisik ruang wilayah serta kualitasnya

Jalur birokrasi yang masih panjang dan terbatasnya kewenangan

Kurangnya kesadaran dalam

menjaga keseimbangan

ekosistem

-Tersedianya Peraturan –peraturan Perundang-undangan

(32)
(33)

33

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan tahun 2015 – 2019 merupakan salah satu acuan dalam penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, mengingat bahwa wilayah Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari wilayah ruang lingkungan nasional sehingga permasalahan lingkungan hidup wilayah Kabupaten/Kota sesungguhnya merupakan permasalahan lingkungan hidup nasional. Tujuan dan sasaran strategis tingkat pusat atau nasional didukung oleh upaya pencapaian tingkat daerah.

Tujuan pembangunan pada Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019 yaitu “ Memastikan kondisi

lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumber daya pada rentang populasi yang aman, serta parallel meningkatkan kemampuan sumber

daya alam untuk memberikan sumbangan bagi

perekonomian nasional” Peran utama Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan adalah :

1. Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan daya

dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim. 2. Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan,

menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species.

(34)

34

3. Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.

Sasaran strategis pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan meliputi :

1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangunan dari besarnya indeks ini yang akan ditangani yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteran masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup terhadap devisa dab PNPB. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan ekspor;

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai system peyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi sebagai penandaan (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi species terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon dan lain-lain).

(35)

35

Capaian sasaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kompetensi aparatur dalam pengelolaan lingkungan Hidup.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang pengelolaan lingkungan hidup.

c. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dalam rangka pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

d. Melakukan pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara serta pengendalian alih fungsi kawasan dalam rangka peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup. e. Melakukan pengawasan pengelolaan limbah B3 dan sampah. f. Melaksanakan penegakan hukum lingkungan

g. Melakukan pelestarian dan perlindungan lingkungan guna menjaga kemampuan daya dukung lingkungan.

h. Meningkatkan kapasitas lingkungan hidup.

i. Melakukan upaya-upaya perlindungan lingkungan dalam rangka mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

j. Melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. .

Capaian Sasaran Renstra Dinas Lingkungan hidup Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. b. Peningkatan pemantauan kualitas udara dan pencegahan

pencemaran udara.

c. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

(36)

36

d. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan persampahan.

e. Peningkatan pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA).

f. Terciptanya kondisi Kota Palangka Raya yang bersih, sehat dan hijau.

g. Ketaatan dan kepatuhan usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan.

h. Penyelesaian permasalahan lingkungan yang terjadi di masyarakat agar tercapai kesepakatan damai.

i. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan hijau.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Hasil telaahan rencana struktural ruang wilayah Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya adalah :

1. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang 2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang

3. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis

(37)
(38)

38

Tabel 3.3

Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat

Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan

Berkenan

Pengaruh Rencana Struktur ruang Terhadap Kebutuhan

Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Kebijakan dan Srategi pengembangan struktur ruang

Belum terealisasi Raperda Tata Ruang

Perwujudan pusat-pusat kegiatan yang memperkuat kegiatan perdagangan dan jasa utama dengan skala pelayanan lokal dan regional dengan prinsip berkelanjutan

Peningkatan pelayanan masyarakat berbasis pelestarian LH dan penataan ruang

Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

Dinas Perumahan dan

Pemukiman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang

Belum terealisasi Raperda Tata Ruang

Peningkatan aksesibilitasi perkotaan

Akses informasi dan teknologi untuk mendukung kebijakan

Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 3. Kebijakan dan strategi

pengembangan kawasan strategis

Belum terealisasi Raperda Tata Ruang

Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan dan sarana perkotaan yang dapat mendorong perkembangan kegiatan dan perbaikan lingkungan secara komperensif

Penataan kawasan melalui KLHS dan ketaatan pada tata ruang

Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

Dinas Perumahan dan

Pemukiman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(39)
(40)

40

Hasil analisis kajian terhadap dokumen KLHS Dinas Lingkungan Hidup adalah : Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kota Palangka Raya Dinas Lingkungan Hidup

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap pelayanan

perangkat daerah Catatan bagi perumusan Program dan Kegiatan 1 Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup

Kualitas Lingkungan Hidup merupakan salah satu akar masalah penting yang menjadi perhatian di kota Palangka Raya. Permasalahan terkini yang menjadi penyebab pencemaran terjadi adalah akibat dari Permasalahan dalam pengelolaan sampah di Kota Palangka Raya yang belum berjalan dengan optimal sehingga berpotensi untuk

• Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua

• Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan • Mencapai akses terhadap sanitasi dan

kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik bang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada

• Monitoring Kualitas Lingkungan Hidup

• Monitoring dan

pengamanan Kualitas Lingkungan

• Penyuluhan dan sosialisasi perbaikan kualitas lingkungan

(41)

41

menimbulkan pencemaran udara berupa bau yan tidak sedap, mencemari air tanah, dan sungai serta dapat merusak tingkat produktifitas tanah.

kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.

• Meningkatkan Kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.

• Mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota.

• Secara Substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali • Menghentikan penggurunan, memulihkan

lahan dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi.

(42)

42

3.5 Penentuan isu-isu strategis

Isu-isu strategis yang dapat diidentifikasi dalam kaitannya dengan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2018 -2023 yaitu :

1. Terjadinya degradasi lingkungan;

Semakin menurunnya kondisi lingkungan akibat semakin meningkatnya pencemaran air, udara dan tanah oleh aktivitas masyarakat dan/industri

2. Peningkatan beban pencemaran;

Semakin banyaknya jumlah kegiatan/usaha yang membuang limbah sehingga menyebabkan daya dukung dan daya tampung beban pencemaran semakin menurun.

3. Perubahan iklim;

Perubahan iklim yang mengakibatkan yang semakin meluas tidak hanya pada kondisi lingkungan seperti peningkatan suhu udara, kerusakan lingkungan akibat bencana, serta pengaruh lain berdampak pada kesehatan. Sementara upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan belum optimal.

Dari 3 (tiga) isu strategis tersebut, selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2018 – 2023.

(43)

43

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018 -2023 sesuai Visi dan Misi Walikota Palangka Raya adalah :

“Terwujudnya pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan”

Sasaran merupakan tujuan yang akan dicapai sesui Visi dan Misi Walikota Palangka Raya dan bagian penting dalam Rencana Strategis Program dan Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, sasaran yang ingin dicapai adalah :

“Menurunkan pencemaran dan perusakan lingkungan”

Penjabaran tujuan dan sasaran menengah pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya periode tahun 2018 - 2023 tersaji pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Sasaran Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023 1 Terwujudnya pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan. Menurunnya pencemaran dan perusakan lingkungan Indeks Lingkungan Hidup 71.65 75 75 75 75.5 75.5

(44)

44

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

Strategi yang akan dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang akan dilaksanakan tahun 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :

• Penguatan kapasitas pemerintah dalam pengawasan dan penindakan

terhadap kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan;

• Penguatan kapasitas masyarakat agar dapat terlibat dan berpatisipasi

dalam pengembangan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan;

Guna mendukung strategi tersebut, maka ditetapkan kebijakan dengan melaksanakan program sebagai berikut :

1. Program pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan.

2. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan ( Dilaksanakan di Tahun 2019 saja )

3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup.

5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. ( Dilaksanakan di Tahun 2019 saja)

(45)

45

Tabel 5.1

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Visi : Terwujudnya Kota Palangka Raya menjadi kota yang maju rukun dan sejahtera untuk semua

Misi : Lingkungan cerdas (smart environment). Dengan penguatan pembangunan infrastruktur, tekonologi informasi, pengelolaan air, lahan, pengelolaan limbah, manajemen pembangunan dan tata ruang serta transportasi.

No. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan/Program

1. Terwujudnya pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan

Menurunkan Pencemaan dan Perusakan Lingkungan

• Menggunakan Kearifan lokal dalam pembangunan dan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat

• Penguatan Kapasitas pemerintah dalam pengawasan dan

penindakan terhadap kasus kasus pencemaran dan perusakan lingkungan

• Penguatan Kapasitas masyarakat agar dapat terlibat dan

berpatisipasi dalam

pengembangan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan

• Program pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan • Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

• Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup • Program Peningkatan

Pengendalian Polusi • Program Perlindungan dan

(46)

46

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAN PENDANAAN

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tanggung jawab untuk mendukung tercapainya misi daerah dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup adalah sasaran yang pertama yaitu meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tingkat daerah tersebut ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dilaksanakan 6 (enam) Program sebagai berikut :

1. Program pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan.

Program ini bertujuan Meningkatkan kualitas pengelolaan persampahan dan memberikan image kepada masyarakat bahwa limbah padat yang berasal dari limbah domestik harus dipilah dandimanfaatkan seoftimal mungkin dan dapat diolah menjadi pupuk organik atau lainnya yang mempunyai nilai jual. Guna mendukung pencapaian kegiatan meliputi :

a. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan b. Penyusunan Jakstrada ( Kebijakan Strategis Daerah )

Persampahan

c. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga

d. Peningkatan pengelolaan sampah terpadu

e. Inventarisasi Timbulan dan pengurangan sampah f. Pembinaan dan sosialisasi Bank Sampah

(47)

47

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan untuk pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan tersebut meliputi :

“Identifikasi kawasan taman hutan raya ( Tahura )”

3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

Program ini bertujuan mengendalikan pencemaran baik pencemaran pada air, udara dan tanah serta mengendalikan terjadi kerusakan lingkungan melalui upaya pencegahan dan pengawasan dampak lingkungan. Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

a. Pelaksanaan kegiatan Amdal, UKL – UPL / SPPL

b. Pengawasan dan pemantauan terhadap pelaku usaha yang merusak lingkungan

c. Pembinaan dan Pengawasan terhadap usaha/pelaku usaha yang telah memiliki dokumen lingkungan ( AMDAL,UKL-UPL, SPPL ) di Kota Palangkaraya

d. Pembinaan dan Pengawasan terhadap usaha/pelaku usaha yang belum memiliki dokumen lingkungan ( AMDAL,UKL-UPL, SPPL ) di Kota Palangkaraya

e. Sosialisasi dan penyuluhan peraturan dan penegakan hukum lingkungan

f. Pos Pelayanan pengaduan masyarakat

g. Sosialisasi tata cara pengaduan terkait dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan di Kota Palangkaraya

(48)

48

h. Peningkatan Pelayanan Perijinan Pengelolaan Limbah B3 ( Bahan Berbahaya Beracun ) dan Limbah Cair

i. Pengelolaan Limbah B3 ( Bahan Berbahaya Beracun )

j. Peningkatan peran sera masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

k. Penyusunan Perda Pengelolaan Limbah B3 ( Bahan Berbahaya Beracun )

l. Sosialisasi pengelolaan limbah di lingkungan masyarakat m. Pembinaan Pengelolaan imbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) n. Pengelolaan Prokasih/Superkasih

o. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan ( PROPER )

p. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian kerusakan sumber – sumber Air

q. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran r. Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan ( EKUP )

s. Pemantauan Kualitas Lingkungan

t. Sosialisasi Pencegahan dan dampak kebakaran Hutan dan lahan

4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta mendukung perencanaan pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapaian tujuan tersebut adalah :

a. Pembinaan Adipura

b. Pengembangan data dan informasi lingkungan c. Pembinaan Adiwiyata / Sekolah Peduli Lingkungan

(49)

49 d. Duta lingkungan hidup

e. Peringatan hari – hari berkaitan lingkungan hidup f. Pemantauan Kualitas Air

g. Rencana Perlindungan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) h. Tersusunnya KLHS Kota Palangka Raya ( 2023 – 2026 ) i. Pembinaan generasi muda peduli lingkungan

j. Pengembangan Budidaya Aquaponik k. Lomba Lingkungan Cantik

l. Pembinaan Kalpataru

m. Inventarisasi Fasilitas Publik yang menerapkan Standar Pelayanan Minimal dan teregister

n. Inventarisasi Perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001

o. Inventarisasi Produk Ramah Lingkungan yang teregister

5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

Program ini bertujuan mengendalikan polusi terutama melalui serangkaian pengujian kadar limbah padat, limbah cair dan udara, serta pembangunan tempat pembuangan limbah padat/cair yang meinimbulkan polusi. Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Pengujian emisi / polusi udara

b. Pengembangan IPAL Domestik Permukiman c. Akreditasi Laboratorium

d. Pengujian kadar limbah padat dan limbah cair e. Pengujian Kualitas Tanah

f. Pengujian Kualitas Air

(50)

50

h. Peralatan Pendukung Laboratorium

6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan pengelolaan ruang terbuka hijau. Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH b. Pembinaan program adiwiyata/sekolah peduli lingkungan

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Program ini bertujuan melindungi sumber daya dari kerusakan dan mempertahankan kualitas sumber daya alam sebagai penyangga kehidupan. Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

a. Pengelolaan Keanekaragaman hayati dan ekosistem b. Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi c. Lomba penghijauan

d. Penyediaan bibit/tanaman

e. Sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan f. Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya

g. Identifikasi Kawasan Taman Hutan Raya ( TAHURA ) h. Pembuatan Ruang Terbuka Hijau

i. Pengembangan Taman Rekreasi

j. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan RTH

Selain program utama tersebut, didukung pula oleh program rutin pendukung kesekretariatan yaitu :

(51)

51

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran, dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

a. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik.

b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional.

c. Penyediaan jasa administrasi keuangan. d. Penyediaan jasa kebersihan kantor. e. Penyediaan alat tulis kantor.

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.

h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

i. Penyediaan makanan dan minuman.

j. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah. l. Penyediaan jasa event Palangka Raya Fair.

2. Program Sarana dan Prasarana Aparatur.

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan meliputi:

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. c. Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan Kantor. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin aparatur, dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

(52)

52

b. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur, dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan sistem penyusunan laporan kinerja dan keuangan, dilaksanakan melalui kegiatan meliputi :

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.

b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja. c. Penyusunan Barang Milik Daerah.

d. Penatausahaan Keuangan SKPD. e. Penyusunan Pelaporan Keuangan.

Rencana program, kegiatan serta Pendanaan Indikatif Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tersaji pada tabel 6.1

(53)

53

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya berkewajiban mendukung pencapaian pembangunan yang berwawasan lingkungan. Sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kualitas lingkungan. Indikator sasaran tersebut adalan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Target capaian ditetapkan dengan mengacu pada target IKLH nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN sampai dengan akhir periode tahun 2018 sebesar 68,50.

Guna pencapaian sasaran tingkat daerah tersebut, ditetapkan 2 (dua) kinerja utama untuk mengukur keberhasilan kinerja Dinas Lingkungan Hidup yaitu :

1. Meningkatkan kualitas dan fungsi lingkungan hidup melalui upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran air dan udara;

2. Meningkatkan fungsi perlindungan dan pengawasan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan.

Dari kinerja utama tersebut ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja utama yang pertama :

1. Indeks Pencemaran Air (IPA) 2. Indeks Pencemaran Udara (IPU) Serta indikator utama yang kedua : 3. Indeks Tutupan Lahan ( ITH ).

(54)

54

Klasifikasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup adalah :

No Predikat Kisaran Nilai IKLH

1. Sangat Baik IKLH > 80

2. Baik 70 < IKLH ≤ 80

3. Cukup Baik 60 < IKLH ≤ 70 4. Kurang Baik 50 < IKLH ≤ 60 5. Sangat Kurang Baik 40 < IKLH ≤ 50

6. Waspada 30 < IKLH ≤ 40

Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian kinerja utama adalah melalui 5 (lima) program utama yaitu : 1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

Target Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya secara rinci ditampilkan pada tabel 7.1

(55)
(56)

56

Tabel 7.1

Indikator Kinerja Pemerintah Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJM No Indikator Program Kondisi

kinerja awal periode RPJM

Target Kinerja pada tahun ke- Kondisi kinerja di akhir periode RPJM ( 2023) 1 2 3 4 5 2018 2019 2020 2021 2022 2023 1 2 4 5 6 7 8 9 10 1 Indeks Pencemaran Air 70 70 70 70 70 70 70 2 Indeks Pencemaran Udara 75 75 75 75 75 75 75 3 Terlaksananya Pemberian Penghargaan Lingkungan Hidup 25 25 25 25 25 25 25 4 Penegakan Hukum Lingkungan 71 71 71 71 71 71 71

(57)

57

Tabel 7.2

Indikator Kinerja Utama yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJM No Indikator Program Kondisi

kinerja awal periode RPJM

Target Kinerja pada tahun ke- Kondisi kinerja di akhir periode RPJM ( 2023) 1 2 3 4 5 2018 2019 2020 2021 2022 2023 1 2 4 5 6 7 8 9 10 1 Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) 76.6 75 75 75 75 75 75 Keterangan :

Angka IKLH didapat dari konversi angka Indeks Pencemaran Air (IPA) dan Indeks Penecemaran Udara (IPU) menjadi Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks Kualitas Udara (IKU) dalam skala 1-100 dijumlahkan dengan angka ITH (Indeks Tutupan Lahan) dengan pembobotan tertentu dengan formula sebagai berikut :

(58)

58

BAB VIII PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tahun 2019 - 2023 dalam pelaksanaanya dirinci dalam program tahunan yang memuat rencana kegiatan dengan kinerja yang terukur sebagai dasar penyusunan usulan kegiatan.

Rencana strategis diharapkan menjadi acuan bagi pengelola /stakeholder bidang lingkungan hidup khususnya dalam penyusunan program kerja. Guna terwujudnya perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu, menyeluruh, terkendali dan berkelanjutan, maka perlu dilakukan secara koordinatif

Sesuai dengan sifat Rencana Strategis, maka pemutakhiran atas substansi akan selalu disesuaikan agar tetap dapat mengikut dinamika perubahan yang terjadi dalam pembangunan lingkungan hidup rencana strategis dapat berfungsi dan berkembang dalam pelaksanaannya memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

(59)

59

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh semangat pengabdian untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan tugas pembangunan di bidang lingkungan, maka Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2018 – 2023 sebagai salah satu bagian dari substansi Perencanaan Strategis Pemerintah Kota Palangka Raya.

Renstra ini disusun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup yang penyusunannya berdasarkan kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya tahun 2018-2023. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tersebut diatas, bahwa perencanaan pembangunan nasional harus bersifat terpadu, menyeluruh, sistematik dan tanggap terhadap perkembangan zaman, yang terdiri dari perencanaan jangka panjang 20 tahunan, perencanaan pembangunan jangka menengah 5 tahunan dan rencana kerja pemerintah tahunan pada tingkat nasional, propinsi dan kota.

Penyusunan Renstra ini diperlukan komitmen bersama, ketelitian dan kecermatan terhadap nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi, oleh karena itu masih dimungkinkan aspek-aspek lain masih belum tercakup dalam materi Renstra ini, sehingga secara simultan akan diselaraskan dengan perubahan yang diinginkan sesuai dengan urgensi dan prioritasnya. Tuntutan masyarakat agar setiap kinerja hasil pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan

(60)

60

dirasakan oleh masyarakat, maka penyusunan Renstra harus memuat parameter dan skala prioritas sesuai arah pembangunan Kota Palangka Raya..

Telah menjadi komitmen Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tetap mengacu dan berpedoman pada Renstra yang telah disusun, untuk itu diperlukan kesiapan dan kemampuan profesionalisme aparatur Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya yang dilandasi sikap mental, disiplin dan konsisten terhadap perencanaan yang ditetapkan.

Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dapat melaksanakan tugas dan pengabdian dengan sebaik-baiknya dan berharap dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Palangka Raya, April 2020 KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA PALANGKA RAYA,

Ir. ACHMAD ZAINI, M.P Pembina Tingkat I NIP. 19651208199803 1 003

(61)

61

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Landasan hukum... 3

1.3 Maksud dan tujuan... 6

1.4 Sistimatika penulisan... 7

II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Lingkunan Hidup Kota Palangka Raya... 9

2.2 Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.... 12

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya………... 15

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan... 17

III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya... 18

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 25

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Renstra DLH Provinsi Kalteng/DLH Kota Palangka Raya... 28

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 31

3.5 Penentuan Isu – isu Strategis... 35

IV. TUJUAN DAN SASARAN ... 36

V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 37

VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAA... 39

VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 45

Gambar

Tabel 2.5. Realisasi target Kinerja RPJM Dinas Lingkungan Hidup  Kota Palangka Raya

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, secara normatif, mengenai pemisahan tugas (dalam kaitan dengtan pengendalian internal atas piutang usaha), maka harus adanya pemisahan fungsi antara bagian

Informasi yang ingin diperoleh mellalui wawancara bebas ini adalah terutama untuk dapat mengungkapkan lebih jelas tumbuh-kembang wilayah, termasuk karena bencana yang terjadi;

Sejarah yang ditulis pada masa Orde Baru dapat dikatakan adalah sejarah orang-orang yang berkuasa pada masa itu.. Maka tak salah bila hampir tidak ada satupun buku sejarah resmi

3 Muhammad Joni SH, 1999, Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif Konvensi Hak Anak, PT. Citra Aditya, Bandung, hlm.. faktornya adalah korban adalah anak sehingga tidak

KAJIAN STRUKTUR, NILAI MORAL, DAN REPRESENTASI BUDAYA JAMBI PADA KUMPULAN CERPEN NEGERI CINTA BATANGHARI SERTA PEMANFAATAN CERPEN SEBAGAI MODUL SISWA SMP..

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komposisi terbaik dari kombinasi polimer hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan Carbopol terhadap % moisture content (MC)

The average request size of Financial1 (4.5KB) is just a little larger than the page size of the simulated SSD (4KB); and we also find that 90% of its requests are 4KB or smaller.

Adapun beberapa tahapan proses dari Sistem temu kembali informasi dalam menemukan dokumen yang relevan terhadap query pengguna adalah sebagai