BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015
1. UMUM
a. Gambaran Umum
Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 40/Permentan/OT.140/6/2012 Tgl. 5 Juni 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, BBIB Singosari merupakan unit pelaksana teknis di bidang Perbibitan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. BBIB Singosari mempunyai Tugas melaksanakan produksi, distribusi, pemasaran dan pemantauan mutu semen ternak unggul serta pengembangan inseminasi buatan.
Tempat kedudukan :
a. Alamat : Kotak Pos 08 Singosari, MALANG 65153 b. Kelurahan : Toyomarto
c. Kecamatan : Singosari d. Kota : Malang e. Propinsi : Jawa Timur f. Kode Pos : 65153
g. Telepon : Telp. 0341 – 458359, 458669, 454331 h. Fax. : 0341 – 458359; 454331
i. E-mail : bbib.singosari@gmail.com j. Website : bbibsingosari.com
Luas lahan BBIB Singosari adalah 67,72 hektar dengan ketinggian berkisar antara 800 sampai 1.200 m diatas permukaan laut. Rataan suhu udara berkisar antara 16 - 22°C. Rataan kelembaban di BBIB Singosari berkisar antara 70 - 90% dan rataan curah hujan 2.233 mm/tahun.
Sejarah berdirinya BBIB Singosari adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1976, Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Belgia (AB 05 dan ATA 73) mendirikan laboratorium semen beku di Wonocolo Surabaya.
2. Tahun 1978, Pemerintah Pusat mengambil alih pengelolaan laboratorium dan ditetapkan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 314/Kpts/Org/5/1978, tanggal 25 Mei 1978. 3. Tahun 1982, pemindahan lokasi dari Wonocolo ke Singosari Malang.
4. Tahun 1984, Direktur Janderal Peternakan menetapkan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Singosari.
5. Tahun 1986, kerjasama dengan pemerintah Jepang dalam proyek pengembangan BIB Singosari (The Strengthening of Singosari Al Center – ATA 233) melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sejak saat itu dikembangkan Program Uji Zuriat (Progeny Test).
6. Tahun 1988, statusnya ditingkatkan menjadi Balai Inseminasi Buatan Singosari dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 193/Kpts/OT.212/2/1988, tanggal 29 Pebruari 1988.
7. Tahun 1996, ditetapkan sebagai Pusat Pelatihan Inseminasi Buatan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan No. 52/OT.210/Kpts/0896, tanggal 29 Agustus 1996. Walaupun sebenarnya pelatihan sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1987.
8. Tahun 2004, statusnya ditingkatkan menjadi Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 681/Kpts/OT.140/11/2004, tanggal 25 Nopember 2004.
9. Tahun 2010, statusnya menjadi Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Secara Penuh sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK/05/2010, tanggal 5 Pebruari 2010. 10. Peraturan Menteri Pertanian No. 40/Permentan/OT.140/6/2012 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Inseminasi Buatan.
Untuk menunjang aktivitas, BBIB Singosari dilengkapi dengan bangunan perkantoran, asrama, gedung belajar, auditorium, guest house, kandang sapi dan
b. Visi dan Misi
Visi BBIB Singosari saat ini adalah :
“ MENJADI MODEL BLU YANG HANDAL, AKUNTABEL DAN INOVATIF BERBASIS TEKNOLOGI PETERNAKAN BERTARAF INTERNASIONAL “
Guna mewujudkan visi yang ada maka BBIB Singosari menetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan diversifikasi produk layanan penunjang yang berkualitas melalui pengujian yang akurat dan teknologi mutakhir.
2. Melaksanakan replacement pejantan dan produksi bibit unggul secara berkesinambungan yang ditunjang oleh optimalisasi pakan ternak dan biosecurity.
3. Meningkatan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan serta promosi dan penempatan berdasarkan kompetensi guna tercapainya kesejahteraan.
4. Mengoptimalkan fasilitas serta meningkatkan nilai tambah aset fisik dan intelektual dengan pengembangan teknologi dan pendaftaran hak paten merek.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan, pemasaran dan penjualan produk, monitoring dan evaluasi.
6. Meningkatkan tertib adminstrasi dan keuangan, efisiensi dan akuntabilitas, koordinasi dan komunikasi serta pelayanan guna mewujudkan manajemen bisnis modern
c. Kegiatan dan Budaya Kerja BBIB Singosari
Tarif Layanan yang dimiliki BBIB Singosari, terdiri dari :
1. Tarif Penjualan Semen Beku
2. Tarif Bimbingan Teknis Manajemen Inseminasi Buatan 3. Tarif Layanan Masyarakat
4. Tarif Pengujian Mutu Semen 5. Tarif Jasa konsultasi
6. Tarif Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak 7. Tarif Penggunaan sarana dan prasarana
d. Struktur Organisasi BBIB Singosari
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
40/Permentan/OT.140/6/2012 Tgl. 5 Juni 2012, Struktur Organisasi BBIB Singosari sebagai berikut :
Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari : Drh. Maidaswar,M.Si
Kepala Bagian Umum : Drh. Enniek Herwijanti,MP
Kepala Bidang Pelayanan Teknik : Drh. Sarastina.,MP
Kepala Bidang Pemasaran & Informasi : Ir. Jack Pujianto Kepala Sub. Bagian Program & Keuangan : Ir. Nurkhayati,MM Kepala Sub. Bagian Kepeg & Tata Usaha : Suhartati Noviana, S.Pt Kepala Sub. Bagian RT & Perlengkapan : Natalia H.K, S.Pt.M.Hum Kepala Seksi Pem. dan Peningkatan Mutu Genetik Ternak : I Putu Eka Sentana, S.Pt Kepala Seksi Prod. Semen dan Pengembangan IB : Drh. Anni Amaliya Kepala Seksi Pemasaran dan Kerjasama : Nugro Menik N, S.Pt Kepala Seksi Informasi dan Pemantauan Mutu Semen : Suharyanta, S.Pt
KEPALA
BAGIAN UMUM
Sub. Bag Program & Keu
Sub. Bag Kepeg & TU Sub. Bag RT & Perlengkpn. BIDANG PELAYANAN TEKNIK BIDANG PEMASARAN & INFORMASI Seksi Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu
Genetik Ternak
Seksi Produksi Semen dan Pengembangan IB Seksi Pemasaran dan Kerjasama Seksi Informasi dan Pemantauan Mutu Semen KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini adalah pokok-pokok kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan BLU Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
a. Dasar Akuntansi
Laporan Keuangan BBIB Singosari disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
Laporan Keuangan meliputi : laporan posisi keuangan (Neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU pasal 26 (2), Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU diselenggarakan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Indonesia. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah dalam pembulatan penuh.
b. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo uang tunai dan simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan BLU BBIB Singosari. Dalam Pelaksanaan BLU memiliki 3 (tiga) rekening, pelaksanaan APBN memiliki 1 (satu) rekening di BNI 46 capem Singosari dan 1 (satu) rekening penerimaan umum dengan uraian sebagai berikut :
1. Rekening RPL 032 BBIB Singosari Untuk Pengelolaan Kas BLU (22407607–7). Digunakan untuk penempatan idle cash yang terkait dengan Pengelolaan Kas BLU.
2. Rekening RPL 032 BBIB Singosari Untuk Operasional BLU (22407644–2)
Digunakan untuk menampung penerimaan dan pembayaran seluruh pengeluaran BLU yang dananya bersumber dari PNBP BLU.
3. Rekening RPL 032 BBIB Singosari Untuk Dana Kelolaan (22407674-7) Digunakan untuk menampung dana yang tidak dapat dimasukkan ke dalam
rekening operasional BLU dan rekening Pengelolaan Kas BLU. 4. Rekening BPg 032 BBIB Singosari (213175527)
Digunakan untuk operasional APBN BBIB Singosari. 5. Rekening BPn 032 BBIB Singosari (213176687)
Digunakan untuk Penerimaan Umum diluar Penerimaan BLU
c. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan di neraca sebesar nilai barang atau jasa yang diserahkan kepada pelanggan atau konsumen dan jumlah bersih yang diharapkan dapat diterima (net realizable value).
Piutang Usaha BBIB Singosari per 31 Desember 2015, terdiri atas : 1. GKSI Jawa Barat
Tahun 2015 :
Penjualan semen beku unsexing 45.797 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 320.579.000,- telah menyelesaikan pembayaran Rp. 320.579.000,- sehingga saldo piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
2. GKSI Jawa Timur Tahun 2014 :
Penjualan semen beku Unsexing FH Kelas B sebanyak 103.547 dosis x Rp.7.000 = Rp.724.829.000,- telah menyelesaikan pembayaran Rp.564.612.000,- sampai dengan Tanggal 31 Desember 2014 sehingga sisa piutang sebesar Rp. 160.217.000,-
Piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 160.217.000,- Tahun 2015 :
Penjualan semen beku unsexing FH Kelas B sebanyak 23.719 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 166.033.000,- belum menyelesaikan pembayaran sehingga piutang sampai Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 166.033.000,-
Penjualan semen beku FH Kelas A sebanyak 19.700 dosis x Rp. 8.000 = Rp.157.600.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 157.600.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
Penjualan semen beku unsexing FH Proven Sire sebanyak 7.500 x Rp. 9.000 = Rp. 67.500.000,- telah menyelesaikan pembayaran Rp. 67.500.000,- sehingga sisa piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
Total Piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp.326.250.000,- terdiri atas piutang Tahun 2014 sebesar Rp. 160.217.000,- dan 2015 sebesar Rp. 166.033.000,-
3. KPRI Rukun Wargo
Tahun 2014 (KPRI Rukun Wargo / Provinsi Jawa Timur)
Penjualan semen beku Unsexing sebanyak 1.261.934 dosis x Rp. 7.000 = Rp.8.833.538.000,- telah menyelesaikan pembayaran sebesar Rp.8.833.853.000,- sehingga sisa piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2014 lunas
Tahun 2015
Penjualan semen beku unsexing sebanyak 1.102.328 dosis x Rp. 7.000 = Rp.7.716.296.000,- dan telah menyelesaikan pembayaran sebesar Rp.3.374.394.000,- sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sehingga sisa piutang sebesar Rp. 4.341.902.000,-
Total Piutang Tahun 2015 sebesar Rp. 4.341.902.000,- 4. Paguyuban Inseminator Boyolali
Tahun 2015 :
Penjualan semen beku Unsexing Sapi sebanyak 41.000 dosis x Rp.7.000 = Rp.287.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 287.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
5. KPRI Bina Satwa Disnak Kab. Gunung Kidul/Paguyuban Inseminator Makarti
Tahun 2015
Penjualan semen beku Unsexing sebanyak 13.000 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 91.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 91.000.000,- sehingga
piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas 6. KPRI Guyub Rukun DIY
Penjualan semen beku unsexing sebanyak 44.527 x Rp. 7.000 = Rp.311.689.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 311.689.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
7. CV. Larissa Tahun 2014 :
Penjualan semen beku unsexing sebanyak 2.340 dosis x Rp. 7.000 = Rp.16.380.000 dan telah dilakukan pembayaran sebesar Rp. 16.380.000,-sehingga saldo piutang sampai dengan 31 Desember 2014 lunas
Tahun 2015 :
Penjualan semen beku unsexing sebanyak 10.000 dosis x Rp. 7.000 = Rp.70.000.000,- dan ada pembayaran Rp. 70.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
Penjualan semen beku sexing sebanyak 1.500 dosis x Rp. 36.000 = Rp. 54.000.000,- dan ada pembayaran Rp. 54.000.000 sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember lunas
Total Piutang Tahun 2014 dan sampai dengan Tgl. 31 Desember 2015 lunas 8. Piutang Lain – lain
1. CV. FIFA Bersaudara Surabaya
Penjualan semen beku unsexing 23.000 dosis x Rp. 7.000,- = Rp.161.000.000,- dan sudah ada pembayaran sebesar Rp. 161.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
2. Kekurangan bimtek PKB I Tahun 2014 dari Disnak dan Keswan Kabupaten Pohuwato – Gorontalo dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 500.000,-
3. Paguyuban Inseminator Kab. Sukoharjo
Penjualan semen beku unsexing 21.000 dosis x Rp. 7.000,- = Rp.147.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 147.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
Penjualan semen beku sexing 50 dosis x Rp. 36.000,- = Rp. 1.800.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 1.800.000,- sehingga piutang sampai dengan Tgl. 31 Desember 2015 lunas
4. Paguyuban Inseminator Sato Manunggal Kulonprrogo
Penjualan semen beku unsexing 17.869 dosis x Rp. 7.000,- = Rp.125.083.000,- dan telah ada pembayaran piutang Rp. 125.083.000,- sehingga saldo piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
5. BBPTU HPT Baturaden
Penjualan semen beku unsexing 29.250 dosis x Rp. 7.000,- = Rp.204.750.000,- dan ada pembayaran piutang sebesar Rp. 204.750.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
6. BET CIPELANG
Penjualan semen beku unsexing 23.992 dosis x Rp. 7.000,- = Rp.167.944.000,- dan telah ada pembayaran piutang sebesar Rp. 167.944.000,- sehingga sisa piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
7. CV. Marto Joyo Mulyo Surabaya
Penjualan semen beku sexing 4.000 dosis x Rp. 36.000,- = Rp.144.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 144.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
8. Dinas Peternakan Kabupaten Kepahiang Bengkulu
Penjualan semen beku sexing 1.250 dosis x Rp. 7.000,- = Rp. 8.750.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 8.750.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
9. Panitia Bimtek BBIB Singosari
Penjualan semen beku unsexing 2.180 dosis x Rp. 7.000,- = Rp. 15.260.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 13.860.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp. 1.400.000,-
10. Dinas Peternakan Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara
Penjualan semen beku unsexing 1.000 dosis x Rp. 7.000,- = Rp. 7.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 7.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
11. Dinas Peternakan Kabupaten Mimika Papua
Penjualan semen beku unsexing 105 dosis x Rp. 7.000,- = Rp. 735.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 735.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
12. Taurus Farm Bogor
Penjualan semen beku Unsexing 600 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 4.200.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp. 4.200.000,-
13. BPTU Indrapuri Aceh
Penjualan semen beku Unsexing 5.000 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 35.000.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 35.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
14. Undana Kupang NTT
Penjualan semen beku Unsexing 25 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 175.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 175.000,- sehingga piutang sampai dengan Tgl. 31 Desember 2015 lunas
15. CV. Pelangi Cipta Karya Sembawa
Penjualan semen beku Unsexing 24.820 dosis x Rp. 7.000 = Rp.173.740.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 84.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
16. BIB Lembang
Penjualan semen beku Unsexing 30.00 dosis x Rp. 7.000 = Rp.210.000.000,-dan ada pembayaran sebesar Rp. 210.000.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
17. BPTU HPT Denpasar
Penjualan semen beku Unsexing 98.600 dosis x Rp. 7.000 = Rp.690.200.000,- dan ada pembayaran Rp 690.350.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
18. BPTU HPT Padang Mangatas
Penjualan semen beku Unsexing 11.350 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 79.450.000,- dan ada pembayaran sebesar Rp. 79.450.000,- sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 lunas
19. Paguyuban Inseminator Boyolali (a.n Pak Karmidi)
Penjualan semen beku Unsexing sapi sebanyak 1.000 dosis x Rp. 7.000 = Rp.7.000.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 7.000.000,-
20. Dinas Peternakan Propinsi Riau
Penjualan semen beku Unsexing sapi sebanyak 200 dosis x Rp. 7.000 = Rp.1.400.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp.1.400.000,-
Penjualan semen beku Sexing sapi sebanyak 3.000 dosis x Rp. 36.000 = Rp.108.000.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp.108.000.000,-
Total piutang sampai dengan Tgl. 31 Desember 2015 sebesar Rp.109.400.000,-
21. Dinas Peternakan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Penjualan semen beku Unsexing sapi sebanyak 2.000 dosis x Rp. 7.000 = Rp.14.000.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp.14.000.000,-
22. Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur
Penjualan semen beku unsexing 760 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 5.320.000,- dan belum ada pembayraan sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 5.320.000,-
23. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Selatan
Penjualan semen beku unsexing 10.100 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 70.700.000,- dan belum ada pembayraan sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 70.700.000,-
24. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju Utara
Penjualan semen beku unsexing 555 dosis x Rp. 36.000 = Rp. 19.980.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 19.980.000,-
25. Ikatan Inseminator Jambi
Penjualan semen beku unsexing 800 dosis x Rp. 7.000 = Rp. 5.600.000,- dan belum ada pembayaran sehingga piutang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 Rp. 5.600.000,-
Total Piutang lain – lain dan Bimtek sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp. 238.100.000,-
Total piutang usaha secara keseluruhan sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp. 4.906.252.000,-
d. Persediaan
Persediaan dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan layanan maupun administrasi dilaporkan di neraca sebesar nilai perolehannya dan persediaan semen beku dilaporkan di neraca sebesar harga pokok produksi dikalikan
dengan kuantitasnya. Secara periodik dilakukan evaluasi terhadap kondisi persediaan, dan bagian dari persediaan yang rusak, usang dan tidak dapat digunakan diakui sebagai beban dalam periode yang bersangkutan.
Persediaan yang digunakan dan habis dipakai diakui sebagai biaya dalam periode yang bersangkutan dengan menggunakan metode rata – rata bergerak (moving average method).
e. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), tanpa nilai sisa berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Masa Manfaat
- Gedung dan bangunan 50 tahun - Peralatan dan mesin 3 – 15 tahun - Jalan, Jaringan dan Instalansi 10 – 50 tahun
Perhitungan penyusutan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 1/ PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa aset tetap pada
entitas Pemerintahan Pusat dan taksiran masa manfaat aset tetap berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 59/KMK.6/2013.
Penyusutan atas perolehan aset dihitung per semester setahun penuh pada tahun yang bersangkutan. Penambahan aset tetap/belanja modal yang dilaporkan pada dasar penilaian sebagai penambahan aset tetap jika memenuhi kriteria kapitalisasi aset, yaitu dimiliki untuk digunakan operasional, memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun dan nilai perolehannya minimal Rp. 300.000,-
Nilai Aset tetap BBIB Singosari telah dilakukan rekonsiliasi oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang.
f. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual BBIB Singosari atas aset setelah dikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki.
Ekuitas tidak terikat adalah ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya
Ekuitas terikat temporer adalah ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang
penggunaannya dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan/atau jangka waktu tertentu, antara lain mencakup :
(a) Sumbangan untuk aktivitas operasional tertentu (b) Investasi untuk jangka waktu tertentu
(c) Dana yang penggunaannya ditentukan selama periode tertentu dimasa depan (d) Dana untuk memperoleh aset tetap
Ekuitas terikat permanen adalah ekuitas berupa sumber daya yang
penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu, yang meliputi : (a) Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual; (b) Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen. (c) Donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara permanen.
g. Pendapatan dan Biaya
Pendapatan BBIB Singosari dikelompokkan sebagai berikut : - Penjualan Produk ( Penjualan Semen Beku )
- Pendapatan Jasa Layanan meliputi :
1. Bimbingan Teknis Manajamen Inseminasi Buatan 2. Layanan Masyarakat
3. Pengujian Mutu Semen 4. Jasa Konsultasi
5. Penggunaan Sarana dan Prasarana 6. Jasa Instruktur / Juri Kontes Ternak
7. Jasa Penelitian S2, S3 dan Program Kampus
Disamping itu BBIB Singosari memiliki Layanan gratis kepada pelanggan berupa Layanan Purna Jual.
- Hibah
- Pendapatan APBN
- Pendapatan Lainnya ( Pendapatan Jasa Giro BLU ) - Pendapatan Dari Kejadian Luar Biasa
Sesuai dengan DIPA BLU yang diterima, bahwa pendapatan layanan yang masuk dalam DIPA BLU berasal dari penjualan semen beku, bimbingan teknis manajemen IB, layanan masyarakat, pengujian mutu semen, Jasa instruktur / juri
kontes ternak, penggunaan sarana dan prasarana, jasa konsultasi, jasa penelitian S2, S3 dan program kampus.
Pengakuan pendapatan:
- Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui pada saat barang/jasa yang diserahkan/diterima oleh masyarakat.
- Pendapatan dari APBN diakui pada saat pengeluaran belanja dipertanggung- jawabkan dengan diterbitkan SP2D.
- Pendapatan Hibah berupa barang diakui pada saat hak kepemilikan berpindah. - Pendapatan Hibah berupa uang diakui pada saat kas diterima oleh BLU.
Biaya diakui dalam laporan aktivitas berdasarkan basis akrual (accrual basis), dimana semua biaya berupa barang atau jasa yang dipakai habis dalam penyelenggaraan operasional BLU selama satu periode akuntansi diakui sebagai biaya dalam perhitungan surplus/defisit periode yang bersangkutan. Penggal-waktu (cut-off) biaya dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi agar pembebanan biaya dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan prinsip matching costs against revenues. Biaya-biaya tersebut dicatat sebesar :
1. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada periode berjalan
2. Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang
3. Alokasi matematis untuk periode berjalan atas biaya yang telah dikeluarkan 4. Jumlah kerugian yang terjadi
Biaya di akui secara akrual antara lain :
1. Biaya Honor Kegiatan Administrasi Lainnya 2. Biaya Langganan Daya dan Jasa
3. Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Biaya di akui secara kas basis karena tidak terdapat perbedaan material antara basis akrual dan basis kas antara lain :
1. Biaya barang dan jasa 2. Biaya pegawai
h. Penerimaan
Penerimaan BBIB Singosari dikelompokkan sebagai berikut : - Penjualan Produk (Penjualan Semen Beku)
- Pendapatan Jasa Layanan meliputi :
1. Bimbingan Teknis Manajamen Inseminasi Buatan 2. Layanan Masyarakat
3. Pengujian Mutu Semen 4. Jasa Konsultasi
5. Penggunaan Sarana dan Prasarana 6. Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak
7. Jasa Penelitian S2, S3 dan Program Kampus Pengakuan penerimaan :
Penerimaan diakui pada saat kas/bank diterima oleh bendahara penerimaan. Target penerimaan BLU tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 12.500.000.000,- dan realisasi penerimaan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.16.048.989.849,- (128,39%), terdapat surplus tahun 2014 Rp 7.886.209.204,- dan surplus sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp.14.822.468.027,- dan surplus Tahun 2015 sebesar Rp. 18.710.033.201,- sehingga total surplus sampai dengan Desember tahun 2015 Rp. 26.596.242.405,-
Rincian Penerimaan sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 :
NO. JENIS LAYANAN PENERIMAAN
Surplus sampai dengan tahun 2014 Rp. 14.822.468.027,- 1. Penjualan Semen Beku Rp. 13.462.651.000,- 2. Bimbingan Teknis Manajemen IB Rp. 1.500.000.000,- 3. Pengujian Mutu Semen Rp. 69.290.000,- 4. Layanan Masyarakat Rp. 59.530.000,- 5. Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak Rp. 55.750.000,-
6. Jasa Konsultasi Rp. 2.250.000,- 7. Penggunaan sarana dan prasarana Rp. 93.787.500,-
8. Jasa Penelitian S2, S3 dan Program Kampus Rp. 3.500.000,-
9. Lain – lain Rp. 153.631.800,-
10. Jasa Giro Rp. 648.599.549,-
Terdapat selisih pada data Penerimaan PNBP dan pendapatan pada Laporan Aktivitas, sebagai berikut :
Menurut data Penerimaan PNBP Rp 16.048.989.849,- Menurut data Pendapatan Rp. 17.113.989.959,- Selisih Rp. ( 1.065.000.110,)
Penjelasan selisih :
Selisih dikarenakan perbedaan pengakuan dan pencatatan pendapatan penjualan semen beku menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia Pendapatan diakui pada saat barang/jasa diserahkan/diterima kepada pelanggan, sedangkan penerimaan PNBP diakui pada saat kas/bank diterima oleh bendahara penerimaan serta belum ada pengklasifikasian akun uang muka penjualan semen beku (PDD) dan pelunasan/pembayaran piutang atas penjualan semen beku secara kredit dan piutang atas jasa layanan (terlampir).
Terdapat selisih pada penerimaan dan pendapatan semen beku, sebagai berikut : Penerimaaan Semen Beku Rp. 13.462.651.000,- Pendapatan Semen Beku Rp. 14.521.165.000,- Selisih Rp. ( 1.058.514.000,-)
Selisih sebesar Rp. 1.058.514.000,- menurut SAK diakui atau dicatat sebagai penambah piutang Desember Tahun 2015
Terdapat selisih pada penerimaan lain - lain, sebagai berikut :
Penerimaaan lain – lain PNBP Rp. 153.631.800,- Penerimaaan lain – lain SAK Rp. 160.117.910,- Selisih Rp. 6.486.541,-
Selisih tersebut dikarenakan menurut SAK Rp. 6.486.541,- diakui sebagai dana titipan dalam akun utang jangka pendek lainnya.
Terdiri atas :
31-Des-15 31-Des-14
Rp. Rp.
Kas Umum Bank :
Bank BNI Rek. RPL 032 BBIB Singosari Operasional
BLU (BNI-224076442) 16.596.242.405
14.822.468.027 Bank BNI Rek. RPL 032
BBIB Singosari Dana Kelolaan BLU
(BNI-224076747) 347.562.189 297.733.157 Deposito BRI 10.000.000.000 -
Jumlah Kas dan Setara
Kas 26.943.804.594 15.120.201.184 4. PIUTANG USAHA Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 Rp. Rp. Piutang Usaha :
KPRI Rukun Wargo 4.341.902.000
3.449.154.000 GKSI Daerah Jawa Timur 326.250.000
419.217.000 CV. Larissa - 1.680.000 Bimtek 500.000 500.000 Disnak Kab. Batubara -
2.275.000 Bapak Karmidi Boyolali 7.000.000
-
Panitia Bimtek BBIB
Singosari 1.400.000
-
Dispet Kab. Sambas
Kalimantan Barat 14.000.000
-
Disnak Propinsi Riau 109.400.000
-
Disnak Kab. Sumba Timur 5.320.000
-
Fajar Taurus Farm Bogor 4.200.000
-
Dinas Peternakan Propinsi
Sumatera Selatan 70.700.000 - Distannak Kabupaten Mamuju Utara 19.980.000 -
Ikatan Inseminator Jambi 5.600.000
420.000
3.873.246.000 5. PERSEDIAAN Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 Rp. Rp. Persediaan Barang Konsumsi 105.172.850 79.761.775 Persediaan Suku Cadang 260.491.000
447.926.000 Persediaan Bahan Baku 931.549.678
286.191.625 Persediaan Semen Beku 18.330.609.888
30.279.550.800 Persediaan Barang Lainnya 426.074.697
237.728.000 Jumlah Persediaan 20.053.898.113 31.331.158.200 22 6. ASET TETAP Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP. Biaya Perolehan : Tanah 34.017.500.000 34.017.500.000 Gedung dan Bangunan 23.490.567.803
17.515.199.696 Peralatan dan Mesin 28.213.943.795
20.132.972.750 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 11.944.444.290
8.582.060.790 Aset Tetap Lainnya :
Kambing, Sapi Potong,
Sapi Perah 739.470.376
458.620.376 Jumlah Biaya Perolehan 98.405.926.264
80.706.353.612
Akumulasi Penyusutan : -
-
Peralatan dan Mesin 13.357.975.676
10.370.239.422
Gedung dan Bangunan 4.184.153.419
3.776.945.321 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 6.906.685.443
6.311.969.353 Aset Tetap Lainnya
Jumlah Akumulasi
Penyusutan 24.448.814.538
20.459.154.096
dan Jalan, Jembatan dan Irigasi (JIR) dikarenakan pengakuan penambahan aset tetap pada laporan keuangan BLU berdasarkan PSAK dan PMK 76 Tahun 2008 sedangkan pada SIMAK BMN sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Tentang Standart Akuntansi Pemerintahan paragraf 52 pernyataan Standart Akuntansi Pemerintah (PSAP) berbasis acrual No. 07 Tentang Akuntansi Aset Tetap
Penilaian nilai perolehan Peralatan dan Mesin : Petugas Simak BMN sesuai hasil rekon dengan
KKPN Rp
28.280.349.495 Laporan Keuangan sesuai
dengan PSAK Rp
28.213.943.795 Selisih pengakuan belanja
modal Peralatan dan Mesin Rp
66.405.700 Penilaian nilai perolehan
Gedung dan Bangunan : Petugas Simak BMN sesuai hasil rekon dengan
KKPN Rp
22.912.147.803 Laporan Keuangan sesuai
dengan PSAK Rp
23.490.567.803 Selisih pengakuan belanja
modal Peralatan dan Mesin Rp
(578.420.000) Penilaian nilai perolehan
Jalan, Irigasi dan Jaringan : Petugas Simak BMN sesuai hasil rekon dengan
KKPN Rp
12.456.458.290 Laporan Keuangan sesuai
dengan PSAK Rp
11.944.444.290 Selisih pengakuan belanja
modal Peralatan dan Mesin Rp
512.014.000 23
Penilaian nilai perolehanAset Tetap Lain - Lain :
Petugas Simak BMN sesuai hasil rekon dengan
KKPN Rp
446.620.376 Laporan Keuangan sesuai
dengan PSAK Rp
739.470.376 Selisih pengakuan belanja
modal Aset Tetap Lain - lain Rp
(292.850.000) Perhitungan penyusutan aset tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomer 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara pada entitas Pemerintah Pusat dan Keputusan Menteri Keuangan No 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara pada Entitas Pemerintah Pusat.
Rincian per item aset tetap terlihat pada lampiran 3. 7. ASET TAK BERWUJUD
31-Des-15 31-Des-14
RP. RP.
Biaya Perolehan Software 74.625.000
74.625.000
8.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Terdiri atas :
31-Des-15 31-Des-14
Rp. Rp.
Listrik Bulan Desember 2015
dan 2014 19.449.051
18.244.456 Telepon Bulan Desember
2015 dan 2014 6.000.000
2.785.000 Uang Makan Bulan Oktober,
November, Desember 2015 129.250.000
-
Jumlah Biaya yang Masih
Harus Dibayar 154.699.051 21.029.456 9. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 Rp. Rp.
CV Rafi Pratama Pekanbaru 1.390.000
1.390.000 Bpk. Sumartono - Unisma Malang 3.500.000 3.500.000 Disnak dan Keswan propinsi
Kalbar -
16.310.000 PT. Nestle (KUD Sami
Mandiri Kab. Kasembon) 7.200.000
-
CV. Pelangi Cipta Karya
Sembawa 133.002.000 - Jumlah Pendapatan Diterima Di Muka 145.092.000 21.200.000 24 10.
UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA
Terdiri atas :
31-Des-15 31-Des-14
RP. RP.
Biaya Utang Jasa /
Pemeriksaan Penyakit -
18.100.000 Titipan dana jaminan
container CV. Multi Rahma Persaada pada rekening
dana kelolaan -
130.795.000
Persaada pada rekening dana kelolaan
Titipan jasa giro CV. Multi
Rahma Persada -
233.157 Terima Titipan Dana
Penelitian LPDP - UB 100.000.000
-
Terima Titipan Dana dari BPTU Padang Mangatas ( biaya - biaya untuk
e-catalog) 3.473.000
-
Terima Titipan Dana
Penelitian LPDP - UB 86.542.000
-
Terima Transfer Titipan ongkos kirim semen beku
dari BPTU HTP Sembawa 541.800
-
Terima Transfer Dana dari BPTU Indrapuri Aceh (biaya -
biaya untuk e-catalog) 1.894.000
-
Jumlah Utang Jangka
Pendek Lainnya 192.450.800 315.833.157 11. EKUITAS Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP. Ekuitas Awal 70.410.874.630 70.410.874.630 Surplus Tahun lalu 39.877.492.657
25.585.334.208 Surplus Defisit Tahun
Berjalan 15.155.082.295 14.292.158.449 Ekuitas Akhir 125.443.449.582 110.288.367.287 12. PENDAPATAN APBN Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP. Pendapatan APBN :
APBN Operasional (Belanja
Pegawai dan Belanja Barang) 59.170.843.889
14.702.735.601 APBN Investasi (Belanja
Modal) 17.590.705.702
5.532.407.477
Jumlah Pendapatan APBN 76.761.549.591
20.235.143.078 25 13. PENDAPATAN USAHA Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP.
Pendapatan Jasa Layanan :
Penjualan Semen Beku 14.521.165.000
14.569.869.000 Pendapatan Jasa Layanan
yang terdiri dari :
Bimbingan Teknis Manajemen IB 1.500.000.000 949.500.000 Layanan Masyarakat 59.530.000 62.490.000 Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak 55.750.000 44.750.000 Pengujian Mutu Semen 69.290.000 37.060.000 Penggunaan
Sarana dan Prasarana 93.787.500
49.675.000 Konsultasi 2.250.000 12.000.000 Penelitian S2, S3
dan Program Kampus 3.500.000
12.250.000
Jumlah Pendapatan Jasa
Layanan 16.305.272.500 15.737.594.000 14. PENDAPATAN HIBAH Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 Rp. Rp. Laptop - 3.199.000 Anak Sapi Jaliteng -
7.000.000 HP Desktop 1 Buah 8.963.900 - ICA CT 682B 1 Buah 2.070.450 - Firman SVC-500 VA 1 Buah 585.300 -
Sapi Bali dari BPTU-HPT
Denpasar 105.000.000
Jumlah Biaya Layanan 116.619.650
10.199.000 15. Biaya Layanan : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP. Terdiri atas : Biaya Bahan 8.810.412.885 6.329.605.503 Biaya Keperluan Perkantoran 1.260.858.874
Biaya Kegiatan GBIB 25.742.091.636
-
Jumlah Biaya Layanan 36.918.669.945
9.511.364.457
26
16.
Biaya Umum dan Administrasi : Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP. Biaya Pegawai : Gaji PNS 5.684.503.940 5.050.651.180 Lembur 223.356.000 75.724.000 Honorarium 1.496.889.525 994.639.400 Biaya Perkantoran 13.147.323.206 752.979.810 Biaya Langganan Daya dan
Jasa 312.995.780 252.270.507 Biaya Pemeliharaan 1.255.012.269 1.219.856.359 Biaya Perjalanan Dinas 3.178.335.249
1.328.249.181 Biaya Penyusutan 3.989.660.442 2.933.259.714 Biaya Jasa 1.281.562.918 341.505.340
Jumlah Biaya Administrasi
dan umum 30.569.639.329 12.949.135.491 TOTAL BIAYA 67.488.309.274 22.460.499.948 17. PENDAPATAN (BIAYA) LAIN - LAIN Terdiri atas : 31-Des-15 31-Des-14 RP. RP.
Pendapatan Lain - lain : Pendapatan jasa lembaga
keuangan 648.599.549 213.338.954 Lain-lain 160.117.910 818 808.717.459 213.339.772
Biaya Lain - lain :
Biaya administrasi bank 58.794.484
42.667.798
Penghapusan Aset Non Produktiv) - Lain-lain 713.060 238.548
Jumlah Pendapatan
Lain-Lain Bersih 737.209.915 170.671.974 18. KEUNTUNGAN (KERUGIAN ) PENILAIAN ASET Terdiri atas: 31-Des-15 31-Des-14 Rp. Rp.
Keuntungan Penilaian Aset
Penilaian Persediaan (Semen Beku, bahan baku
dan lainnya) 949.133.990
3.591.798.095 Penilaian Aset Tetap -
1.206.315.550 949.133.990 4.798.113.645 27
Kerugian Penilaian Aset
Penilaian Persediaan (Barang Komsumsi, Suku
cadang dan bahan baku) 12.226.394.077
2.021.340.080 Penilaian Aset Tetap -
2.177.484.672 12.226.394.077 4.198.824.752 Kerugian Penilaian Persediaan (11.277.260.087) 599.288.893 * Persediaan semen beku pada periode 30 Juni 2015 diberlakukan penilaian harga pokok penjualan (HPP) yang baru sesuai dengan PMK No 76 tahun 2010 tentang dasar
kebijakan Perhitungan HPP
19. Surplus (defisit) Tahun berjalan bersih diluar pendapatan APBN
Merupakan surplus BLU dikurangi dengan biaya pengeluaran APBN dengan rincian sebagai berikut :
31-Des-15 31-Des-14
RP. RP.
Surplus (defisit) tahun berjalan bersih diluar
pendapatan APBN 15.155.082.295 14.292.158.449 Pendapatan APBN (76.761.549.591) (20.235.143.078)
Suplus (defisit) Tahunan berjalan bersih diluar
pendapatan APBN (61.606.467.296)
BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI NERACA
PER 31 DESEMBER 2015
Uraian Cat.
Laporan Periode Laporan Periode
Perubahan 1 Januari - 31
Desember
1 Januari - 31 Desember
No. Tahun 2015 Tahun 2014 Rupiah %
ASET
ASET LANCAR
Kas Dan Setara Kas 3 26.943.804.594 15.120.201.184 11.823.603.410 28,1 Piutang Usaha 4 4.906.252.000 3.873.246.000 1.033.006.000 11,8 Persediaan 5 20.053.898.113 31.331.158.200 (11.277.260.087) -21,9
JUMLAH ASET LANCAR 51.903.954.707 50.324.605.384
1.579.349.323 1,5
INVESTASI JANGKA PANJANG
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
- - - ASET TETAP 6 Tanah 34.017.500.000 34.017.500.000 - 0,0
Peralatan dan Mesin 28.213.943.795 20.132.972.750
8.080.971.045 16,7
Gedung dan Bangunan 23.490.567.803 17.515.199.696
5.975.368.107 14,6 Jalan, Irigasi Dan Jaringan 11.944.444.290 8.582.060.790
3.362.383.500 16,4 Aset Tetap Lainnya 739.470.376 458.620.376
280.850.000 23,4
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
JUMLAH NILAI PEROLEHAN 98.405.926.264 80.706.353.612 17.699.572.652
71
AKUMULASI PENYUSUTAN
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan
Mesin (13.357.975.676) (10.370.239.422)
(2.987.736.254) 12,6 Akumulasi Penyusutan Gedung dan
Bangunan (4.184.153.419) (3.776.945.321)
(407.208.098) 5,1 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan (6.906.685.443) (6.311.969.353)
(594.716.090) 4,5
JUMLAH AKUMULASI PENYUSUTAN (24.448.814.538) (20.459.154.096)
(1.001.924.188)
22 JUMLAH NILAI BUKU ASET TETAP 73.957.111.726 60.247.199.516 16.697.648.464 12,4
ASET LAIN - LAIN 7
ASET TAK BERWUJUD
Software 74.625.000 74.625.000
- 0,0
ASET LAINNYA
Aset Non Produktif
- 100,0
TOTAL ASET 125.935.691.433 110.646.429.900
994.559.698 0,4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Singosari, 31 Desember 2015
Kepala Balai
Drh. Maidaswar,M.Si NIP. 19670519 199403 1 001
Uraian Cat.
Laporan Periode Laporan Periode Perubahan
1 Januari - 31 Desember
1 Januari - 31 Desember
No. Tahun 2015 Tahun 2014 Rupiah %
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 8 154.699.051 21.029.456
133.669.595 76,1 Pendapatan Diterima Di Muka 9 145.092.000 21.200.000
123.892.000 74,5 Kewajiban Pendek Lainnya 10 192.450.800
315.833.157 (123.382.357) -24,3
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 492.241.851 358.062.613
134.179.238 15,8
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
- - - JUMLAH KEWAJIBAN 492.241.851 358.062.613 134.179.238 15,8 EKUITAS 11 Ekuitas Awal 70.410.874.630 70.410.874.630 - 0,0
Surplus Tahun Lalu 39.877.492.657 25.585.334.208 14.292.158.449 21,8 Surplus Defisit Tahun Berjalan 15.155.082.295 14.292.158.449
862.923.846 2,9
JUMLAH EKUITAS TIDAK TERIKAT 125.443.449.582 110.288.367.287 15.155.082.295 6,4
JUMLAH EKUITAS 125.443.449.582 110.288.367.287 15.155.082.295 6,4
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 125.935.691.433 110.646.429.900 15.289.261.533 6,5
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
- -
Singosari, 31 Desember 2015 Kepala Balai
Drh. Maidaswar,M.Si NIP. 19670519 199403 1 001
BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI LAPORAN AKTIVITAS
PERIODE 1 JANUARI s.d. 31 DESEMBER 2015
Uraian Cat.
Laporan Periode Laporan Periode
Perubahan
1 Januari - 31 Desember
1 Januari - 31 Desember
No. Tahun 2015 Tahun 2014 Rupiah %
PENDAPATAN
PENDAPATAN APBN 12
Pendapatan APBN Operasional
59.170.843.889
14.702.735.601 44.468.108.288 60,2
Pendapatan APBN Investasi
17.590.705.702
5.532.407.477 12.058.298.225 52,1
JUMLAH PENDAPATAN APBN
76.761.549.591 20.235.143.078 56.526.406.513 58,3 PENDAPATAN USAHA 13
Penjualan Semen Beku
14.521.165.000 14.569.869.000 (48.704.000) -0,2
Pendapatan Jasa Layanan
Pendapatan Bimbingan Teknis
1.500.000.000 949.500.000 550.500.000 22,5
Pendapatan Pengujian Mutu Semen
69.290.000 37.060.000 32.230.000 30,3
Pendapatan Layanan Masyarakat
59.530.000 62.490.000 (2.960.000) -2,4 Pendapatan Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak
55.750.000 44.750.000 11.000.000 10,9
93.787.500 49.675.000 44.112.500 Pendapatan Jasa Penelitian S2,S3 3.500.000 12.250.000 (8.750.000) -55,6 Pendapatan Jasa Konsultasi 2.250.000 12.000.000 (9.750.000) -68,4
JUMLAH PENDAPATAN USAHA DARI JASA
LAYANAN
1.784.107.500
15.737.594.000 (13.953.486.500) -79,6
JUMLAH PENDAPATAN USAHA
16.305.272.500 15.737.594.000 567.678.500 1,8 PENDAPATAN HIBAH
Pendapatan Hibah Tidak Terikat 14
116.619.650 10.199.000 106.420.650 83,9 PENDAPATAN KERJASAMA JUMLAH PENDAPATAN 93.183.441.741 35.982.936.078 57.094.085.013 44,2 BIAYA BIAYA LAYANAN 15 Biaya Pegawai - Biaya Bahan 8.810.412.885 6.329.605.503 2.480.807.382 16,4
Biaya Keperluan Perkantoran 1.260.858.874
1.365.576.244
(104.717.370) -4,0
Biaya Jasa Pelayanan 1.105.306.550
1.816.182.710
(710.876.160) -24,3
25.742.091.636
JUMLAH BIAYA LAYANAN
36.918.669.945
9.511.364.457 1.665.213.852 3,6
BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 16
Biaya Pegawai - Gaji PNS 5.684.503.940 5.050.651.180 633.852.760 5,9 Biaya Lembur 223.356.000 75.724.000 147.632.000 49,4 Honorarium 1.496.889.525 994.639.400 502.250.125 20,2 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
Biaya Keperluan Perkantoran
13.147.323.206
752.979.810 12.394.343.396 89,2
Biaya Langganan Daya dan Jasa
312.995.780 252.270.507 60.725.273 10,7 Biaya Pemeliharaan 1.255.012.269 1.219.856.359 35.155.910 1,4
Biaya Perjalanan Dinas
3.178.335.249 1.328.249.181 1.850.086.068 41,1 Biaya Jasa 1.281.562.918 341.505.340 940.057.578 57,9 Biaya Penyusutan 3.989.660.442 2.933.259.714 1.056.400.728 15,3
JUMLAH BIAYA UMUM
DAN ADMINISTRASI 30.569.639.329 12.949.135.491 17.620.503.838 40,5 JUMLAH BIAYA 67.488.309.274 22.460.499.948 19.285.717.690 21,4
SURPLUS SEBELUM POS LAIN-LAIN 25.695.132.467 13.522.436.130 37.808.367.323 96,4
PENDAPATAN (BIAYA) LAIN LAIN 17
PENDAPATAN LAIN LAIN
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan
648.599.549 213.338.954 435.260.595 50,5
Pendapatan Lain Lain
160.117.910 818 160.117.092 100,0 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN 808.717.459 213.339.772 595.377.687 58,3
BIAYA LAIN LAIN
Biaya Administrasi bank BLU
58.794.484 42.667.798 16.126.686 15,9 Biaya lain - lain ( Penghapusan Aset Non
Produktiv) 12.000.000 12.000.000 100,0 Biaya Lain-lain 713.060 238.548 474.512 100,0
JUMLAH BIAYA LAIN-LAIN
71.507.544 42.906.346 28.601.198 25,0
JUMLAH POS LAIN-LAIN
737.209.915 170.433.426 566.776.489 62,4
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS
KEUNTUNGAN/KERUGIAN 26.432.342.382 13.692.869.556 12.739.472.826 31,7 KEUNTUNGAN/KERUGIAN PENILAIAN
ASET NON LANCAR 18
KEUNTUNGAN/KERUGIAN PENILAIAN
Keuntungan Penilaian Aset 949.133.990 4.798.113.645 (3.848.979.655) -67,0
Kerugian Penilaian Aset
12.226.394.077
4.198.824.752 8.027.569.325 48,9
Kerugian Penilaian Persediaan
(11.277.260.087)
599.288.893 (11.876.548.980) 111,2 DEFISIT SEBELUM POS-POS LUAR
BIASA 15.155.082.295 14.292.158.449 862.923.846 2,9
DEFISIT TAHUN BERJALAN BERSIH
15.155.082.295 14.292.158.449 862.923.846 2,9 SURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN BERSIH/DILUAR PENDAPATAN APBN 19 (61.606.467.296) (5.942.984.629) (55.663.482.667) 82,4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Singosari, 31 Desember 2015 Catatatn
Pendapatan Bimtek Tahun 2013 ada penjurnalan piutang pada pendapatan bimtek
Tahun 2013 penerimaan tidak bisa mengakui 1 juta sebagai pendapatan bimtek pada saat piutang dibayar SAK tidak bisa mengakui angsuran piutang bimtek sebagai pendapatan karena sudah diakui Tahun 2013 ttp penerimaan mengakui 1 jt sebagai penerimaan Bimtek
Tahun 2014 SAK sudah mengakui 500.000 sebagai pendapatan bimtek dan penerimaan tidak bisa mengakui sebagai penerimaan bimtek karena kas belum diterima.
Catatan 2015
* ada tambahan akun biaya penghapusan aset akun 525119.6231 Rp. 270 * ada tambahan akun biaya lain - lain 525119.6232
* Penjurnalan biaya penghapusan aset pada aset tetap non produktif * Biaya internet masuk biaya telepon
BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 1 JANUARI s.d. 31 DESEMBER 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Masuk
Penerimaan Dari Dana APBN
76.761.549.591 Penerimaan Dari Pendapatan Jasa Layanan
15.406.472.738 Penerimaan Dari Pajak
46.281.455 Penerimaan Jasa Giro
648.599.549 Penerimaan Lain - Lain
160.117.910
Sub Total Arus Masuk 93.023.021.243 Arus Keluar Biaya Layanan 36.918.669.945 Biaya Administrasi dan Umum
26.579.978.887 Setor Pajak
46.281.455 Biaya Lain Lain
59.507.544
Sub Total Arus Keluar
63.604.437.831 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
29.418.583.412 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Masuk - Arus Keluar Perolehan Aset Tetap
17.594.980.002
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
17.594.980.002 ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN Arus Masuk - Arus Keluar -
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
- Kenaikan Bersih Kas
11.823.603.410 Kas dan Setara Kas Awal
15.120.201.184 Jumlah Saldo Kas
26.943.804.594