Credit Process
Agus Imanto
Pre-Screen
Alur & Detail proses Pre-Screen
Penerimaan Aplikasi Y N Periksa Kelengkapan & Persyaratan dokumen
1
Kredit Checking Input System End START3
Memenuhi Kriteria ? Y N4
Registrasi penerima Lengkap & Sesuai ? Dikembalikan/ Reject EndPre Screen
2
5
6
No
Alur Aktifitas PIC/Unit Kerja SLA Kontrol
1 Menerima Aplikasi permohonan kredit calon debitur yang sudah lengkap dari Unit bisnis
Prescreener H Memastikan aplikasi yang diterima dicatat dalam Log book/sistem yang digunakan
2 Melakukan registrasi penerimaan Aplikasi permohonan kredit, pencatatan melalui Log book/Sistem yang digunakan.
Prescreener H Memastikan seluruh copy dokumen yang diserahkan harus berstempel ”copy sesuai asli” dan harus driverifikasi/diparaf oleh pihak Bank yang menerima copy dokumen tersebut pertama kali dari.
3 Memeriksa isi dokumen sesuai dengan kelengkapan dan persyaratan dokumen dan kredit, yang diatur dalam kebijakan kredit yang berlaku.
Terkait dengan persyaratan dan ketentuan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pastikan sudah sesuai dengan target market debitur. 2. Pastikan masuk dalam coverage area .
Terkait dengan dokumen yang perlu diperhatikan yaitu: 1 Form Asli/copy aplikasi Kredit
a. Harus telah ditandatangani (oleh calon debitur dan pasangannya, Jika ada).
b. Fotocopi atas form aplikasi kredit yang sudah diisi lengkap,
Prescreener H Memastikan dokumem yang diterima sesuai dengan : 1. Dokumen Check list 2. Target Market 3. Coverage area
4. Maksimum pinjaman dan jumlah fasilitas.
ditandatangani oleh pemohon dan pasangannya (jika joint income).
c. Bagi Calon nasabah yang akan dianalisa sebagai Single income, tanda tangan pasangan dapat dimintakan setelah proses credit underwriting (pada saat proses pengikatan kredit).
d. Asli form aplikasi yang telah diisi lengkap dan bertanda-tangan basah dapat dilengkapi 1 (satu) sebelum pengikatan kredit.
2. Fotocopi kartu identitas/KTP yang masih berlaku (calon debitur dan pasangannya jika ada)
a. Periksa usia debitur dan pasangannya dibandingkan dengan jangka waktu kredit (harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku).
b. Apabila tanggal berlaku KTP sudah berakhir, maka wajib melampirkan foto copy KTP tersebut dan jika ada resi pengurusan KTP dari kelurahan setempat.
c. Fotocopi KTP baru dengan masa berlaku yang telah diperbaharui harus tersedia 1 (satu) hari sebelum pengikatan kredit.
3. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
a. Periksa apakah nama Debitur, Alamat, Status Perkawinan tercantum dalam susunan anggota di kartu keluarga.
b. Periksa nama dan alamat debitur sesuai dengan yang tertera di KTP.
4. Fotokopi surat/akta Nikah (hanya untuk calon debitur dengan status sudah menikah)
a. Akta cerai (untuk calon debitur yang telah bercerai ) atau. b. Akta kematian (untuk calon debitur dengan pasangan yang
telah meninggal), atau c. Akta kelahiran anak
Foto copy akta nikah/akta cerai/akta kematian/akta kelahiran anak tetap harus tersedia 1 (satu) hari sebelum pengikatan kredit.
5. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
a. Periksa foto copy NPWP untuk seluruh calon debitur
b. Bagi pemohon NFIE yang memiliki perusahaan yang berbadan hukum dan sebagai pemegang saham, maka diawal pengajuan kredit wajib menyerahkan foto copy NPWP pribadi dan perusahaan.
c. Apabila diawal pengajuan kredit foto copy NPWP pribadi dan perusahaan belum tersedia, maka foto copy NPWP dapat diserahkan 1 (satu) hari sebelum pengikatan kredit. 6. Slip gaji atau surat keterangan/pernyataan penghasilan dari
perusahaan untuk calon debitur FIE.
a. Slip gaji 1 bulan terakhir calon debitur dan Slip gaji dari pasangan calon debitur 1 bulan terakhir (jika pengajuan kredit secara joint income).
b. Periksa masa kerja atau status karyawan dari calon debitur disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku.
c. Slip gaji atau surat keterangan/pernyataan penghasilan dari perusahaan asli dapat diserahkan 1 (satu) hari sebelum pengikatan.
beberapa wilayah dimana SIUP dan TDP tidak tersedia maka bisa digantikan dengan :
a. Fotocopy SKDU atau SITU
b. Surat Pernyataan atas keberadaan perusahaan yang dikeluarkan oleh pengelola/pemilik Gedung dimana lokasi usaha berada
c. Jika usaha masih atas nama orang tua, maka dokumen pendukung yang harus dilampirkan adalah Surat pernyataan dari orangtua yang namanya tercantum dalam ijin usaha
8. Foto copy akta pendiriaan perusahaan dan perubahannya (hanya untuk badan usaha yang berbadan hukum) hanya Untuk NFIE
9. Foto copy akta pendiriaan perusahaan dan perubahannya (hanya untuk badan usaha yang berbadan hukum).
10. Fotokopi Surat Ijin Professional atau Fotokopi surat Ijin Praktek Profesi
a. Jika calon debitur type profesional bekerja pada suatu perusahaan maka dokumen tambahan yang harus diserahkan adalah slip gaji asli 1 bulan terakhir, Slip gaji asli harus berisi informasi tentang : Nama calon debitur, Jabatan/Pangkat dan Gaji kotor.
b. Untuk calon debitur profesional yang bekerja pada suatu perusahaan, dokumen pengganti slip gaji adalah surat pernyataan asli dari perusahaan dan harus tetera logo/stempel/validasi perusahaan.
a. Fotocopi rekening bank (tabungan/giro) – 3 bulan berurutan dalam jangka waktu periode 4 bulan terakhir. (contoh: untuk pengajuan bulan Januari 2011 maka rekening tabungan/giro yang dapat dilampirkan adalah periode bulan September 2010, October 2010, November 2010 atau October 2010, November 2010 dan Desember 2010). b. Rekening bank yang diserahkan bisa lebih dari 1 bank
untuk membutikan total asset dari calon debitur.
c. Jika joint income dimintakan juga rekening bank atas nama pasangan pemohon.
d. Foto copy laporan keuangan 2 tahun terakhir khusus untuk NFIE, jikan calon debitur memiliki badan usaha yang berbadan hukum dan mengajukan pinjaman diatas Rp 1 Milyard.
e. Asli Surat pernyataan penghasilan/rincian penghasilan khusus untuk Profesional yang mempunyai praktek Pribadi. 12. Dokumen jaminan sertifikat sebagai berikut:
a. Sertifikat bisa berupa sertifikat pecahan. Sertifikat harus atas nama Calon Debitur, pasangan atau anak.
b. Untuk pengajuan yang berasal dari developer kerjasama, sertifikat dapat digantikan dengan cover note. Pada saat pengajuan cover note dapat digantikan dengan surat pesanan dari developer (catatan: Pemenuhan kelengkapan sertifikat dan/atau cover note merujuk pada kebijakan yang berlaku).
c. Sertifikat tanah dengan status SHGB, jatuh tempo sertifikat harus lebih panjang dari tanggal jatuh tempo kredit atau maksimum tanggal jatuh tempo kredit adalah 1 (satu) tahun sebelum tanggal jatuh tempo sertifikat.
d. Jika Jangka waktu kredit lebih panjang daripada tanggal jatuh tempo sertifikat, maka pada saat pengikatan kredit status sertifikat harus diperpanjang atau ditingkatkan
menjadi hak milik (SHM) dan debitur harus membayar seluruh biaya dimuka.
13. Dokumen jaminan IMB sebagai berikut
a. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) atau IPB atau PG atau KMB atau PIMB atau Izin Pendahuluan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
b. Untuk IMB Induk, IMB harus dilegalisir oleh Pemerintah setempat atau developer.
c. Pastikan alamat dalam IMB sesuai dengan alamat dalam sertifikat dan PBB.
d. Pastikan peruntukan bangunan pada IMB sesuai dengan fasilitas kredit yang diajukan.
e. Untuk pembelian dari developer kerjasama, pada saat pengajuan tidak perlu dilampirkan IMB karena dapat digantikan dengan cover note dari developer yang diserahkan saat akad kredit.
14. Dokumen jaminan PBB dan STTS (Surat Tanda Terima Setoran) tahun terakhir.
a. Pada saat pengajuan Copy PBB dan STTS dapat diberikan tahun sebelumnya, Copy PBB dan STTS tahun terakhir harus dilengkapi sebelum akad kredit.
b. Periksa luas tanah yang tercatat di PBB sesuai dengan sertifikat.
15. Dokumen jaminan Rencana Anggaran Biaya (RAB) hanya untuk fasilitas KPPR dan disertai dengan gambar bangunan dan spesifikasi bahan bangunan dan sudah menjadi nasabah BANK minimum 6 bulan berturut-turut.
16. Dokumen jaminan surat penetapan ahli waris hanya berlaku untuk pengajuan KMG dalam kondisi sertifikat jaminan atas nama pasangan pemohon dan pasangan pemohon tersebut sudah meninggal.
4 Melakukan pemeriksaan kualitas kredit debitur melalui Kredit Checking
Kredit checking dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi tentang pemohon dan pasangannya dalam hubungannya dengan Bank dalam hal pemberian fasilitas kredit, pemberian Jaminan maupun tingkat kolektibilitas nasabah tersebut.
Credit checking dilakukan terhadap: 1. Pemohon
2. Pasangan pemohon 3. Penjamin
4. Perusahaan pemohon (Untuk NFIE/Wiraswasta)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan kualitas kredit debitur :
Internal Checking
Pengecekan dilakukan melalui sistem yang digunakan oleh Bank dan mencetak hasil pengecekan.
Untuk yang diketahui mempunyai pinjaman beragunan maka dokumen yang perlu dilengkapi adalah:
1. DCL (Document Checklist) yang terdapat dalam sistem Bank.
2. Copy persetujuan pinjaman yang terakhir.
3. Copy Laporan Penilaian Jaminan terakhir untuk pengajuan
Pre screener H 1. Pastikan proses pemeriksaan kualitas kredit debitur melalui kredit checking sesuai dengan Kebijakan yang berlaku.
2. Dalam proses
pemeriksaan BI Checking dalam system SID harus dipastikan sesuai dengan peraturan atau kebijakan terkait.
3. Pastikan terdapat pencatatan (Logbook) dalam setiap
pemeriksaan yang sistem SID.
pinjaman dengan jaminan existing.
Ketentuan dalam proses Internal Checking merujuk kepada Kebijakan Produk yang berlaku.
Eksternal Checking
Untuk calon debitur pemeriksaan yang dilakukan melalui sistem SID (BI Checking) prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan registrasi permohonan penomoran BI Checking merujuk kepada Procedure BI Checking dari ORM.
2. Melakukan pemeriksaan berdasarkan nama dan tanggal lahir yang tercantum dalam KTP (Debitur dan pasangan).
3. Melakukan pemeriksaan berdasarkan nama dan nomor KTP. 4. Melakukan pemeriksaan berdasarkan NPWP (bila ada).
5. Jika diperlukan atas permohonan dari supervisor atau setingkat maka BI Checking dapat dilakukan kepada penjual.
Untuk calon debitur NFIE pemeriksaan juga dilakukan terhadap perusahaan, pemeriksaan yang dilakukan melalui sistem SID (BI Checking) prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan registrasi permohonan penomoran BI Checking merujuk kepada Procedure BI Checking dari ORM.
2. Melakukan pemeriksaan berdasarkan nama perusahaan dan atau NPWP.
3. Jika diperlukan atas permohonan dari supervisor atau setingkat maka BI Checking dapat dilakukan kepada pemegang saham yang lain.
5 Proses pengembalian dokumen kredit
Prescrener akan mengembalikan dokumen yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam kebijakan produk . Adapun katagori dari pengembalian dokumen yang ditolak disebabkan karena :
Dokumen
Fail (gagal) yang disebabkan dokumentasi yang diterima tidak
sesuai atau tidak lengkap.
Credit Checking
Reject (ditolak) yang disebabkan hasil Credit checking (BI &
internal checking tidak memenuhi persyaratan kredit)
Cancel
Fail ini disebabkan pembatalan atas aplikasi kredit
Prescreener H Pastikan terdapat
pencatatan pengembalian dokumen.
6 Input Sistem
Input sistem dilakukan apabila dokumen sudah dinyatakan lengkap dan memenuhi kriteria Credit Checking.
Prescreener H Memastikan seluruh dokumen yang sudah dinyatakan lengkap dan memenuhi kriteria credit
checking dilakukan input