• Tidak ada hasil yang ditemukan

: plesteran, turbosol, konvensional, biaya dan waktu, kualitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": plesteran, turbosol, konvensional, biaya dan waktu, kualitas"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik luar maupun dalam bangunan yang berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap dinding. Pekerjaan plesteran dengan cara konvensional memerlukan waktu yang lama dalam pengerjaannya. Kini telah ditemukan teknologi baru untuk membantu mempercepat proses pengerjaan plesteran. Salah satu teknologi tersebut adalah turbosol. Turbosol merupakan mesin plester yang menggunakan metode shotcrete dalam pengerjaannya. Alat ini bekerja dengan cara menyemprotkan campuran mortar ke dinding yang akan diplester. Dari kedua metode ini dibandingkan untuk mengetahui perbandingan biaya, waktu dan kualitas plesteran.

Dalam penelitian ini perbandingan biaya dan waktu antara pekerjaan plesteran menggunakan mesin plester turbosol dan cara konvensional dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung dilapangan. Sedangkan perbandingan kualitas plesteran dilakukan pengujian laboratorium sesuai SNI-15-3758-2004 semen masonry.

Hasil penelitian menunjukan bahwa plesteran menggunakan mesin plester

turbosol dapat mengerjakan plesteran seluas 18,18 m2 dalam satu hari. Sedangkan

pekerjaan plesteran dengan metode konvensional dapat mengerjakan plesteran seluas 10,64 m2 dalam satu hari, sehingga plesteran menggunakan mesin plester turbosol lebih cepat 40% dari metode konvensional. Pekerjaan plesteran

menggunakan mesin plester turbosol memerlukan biaya Rp. 34.585,00 per m2

apabila membeli mesin. Apabila menyewa mesin turbosol, maka biaya yang

diperlukan adalah Rp. 91.497,00 per m2. Sedangkan plesteran dengan cara

konvensional memerlukan biaya Rp. 46.835,00 per m2. Maka, plesteran

menggunakan turbosol (membeli) lebih murah 26% daripada cara konvensional. Namun biaya plesteran dengan menyewa turbosol lebih mahal 48% daripada cara konvensional. Plesteran menggunakan mesin plester turbosol memiliki rata-rata kuat tekan plesteran yaitu 12,48 MPa untuk umur mortar 28 hari, sedangkan rata-rata kuat tekan plesteran menggunakan metode konvensional yaitu 12,92 MPa untuk umur mottar 28 hari. Maka plesteran menggunakan mesin turbosol memiliki kuat tekan lebih rendah 4,5% dari pada cara konvensional untuk umur benda uji 7 hari dan lebih rendah 3,4% untuk umur benda uji 28 hari.

(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Perbandingan Plesteran Menggunakan Mesin Plester Turbosol dan Cara Konvensional”.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari dorongan serta bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segenap hati penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. I G. A. Adnyana Putera, DEA.,selaku Dosen Pembimbing I dan Ir. I Gusti Ketut Sudipta, MT. selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir yang dengan rela meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir. Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah memeberikan informasi berupa buku – buku sebagai penunjang penyelesaian Tugas Akhir. Orang tua yang telah mendukung dan mendo’akan penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir. Luh Putu Budiarti yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Keluarga Cemara, rekan Creep Line, sahabat Oryza serta semua teman – teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas segala bantuan yang telah diberikan baik secara moril maupun spiritual, hingga Tugas Akhir ini selesai.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini.Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Denpasar, 19 Oktober 2015

(3)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR NOTASI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan ... 2 1.4. Manfaat ... 2 1.5. Batasan Masalah ... 3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Mortar ... 4

2.2. Spesifikasi Mortar ... 4

2.2.1. Spesifikasi Proporsi ... 4

2.2.2. Spesifikasi Sifat ... 6

2.3. Kuat Tekan Mortar ... 7

2.4. Produktivitas ... 10

2.4.1. Pengertian Produktivitas ... 10

2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 11

2.4.3. Pengukuran Produktivitas ... 12

2.4.4. Aspek-aspek dalam Produktivitas ... 12

2.5. Metode Plesteran Konvensional ... 13

2.6. Metode Shotcrete ... 13

2.7. Harga Satuan ... 19

2.7.1. Pengertian Harga Satuan ... 19

2.7.2. Perhitungan Harga Satuan ... 19

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 21

3.1. Pendahuluan ... 21

3.2. Analisa Biaya dan Waktu Plesteran ... 21

3.2.1. Pengumpulan Data... 21

3.2.2. Perhitungan Volume Pekerjaan ... 21

3.2.3. Analisa Produktivitas dan Biaya Plesteran ... 22

3.2.4. Perbandingan Produktivitas dan Biaya Kedua Metode ... 23

3.3. Perbandingan Kualitas Plesteran ... 23

3.3.1. Persiapan Bahan Baku ... 24

3.3.2. Pembuatan Benda Uji Kuat Tekan Kubus Mortar ... 24

3.3.3. Pembukaan Benda Uji ... 25

3.3.4. Perawatan Benda Uji ... 25

(4)

3.3.6. Analisis Data ... 25

3.3.7. Pembahasan ... 25

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1. Perbandingan Biaya dan Waktu Pekerjaan Plesteran Metode Konvensional dan Turbosol (Shotcrete) ... 27

4.1.1. Analisis Perbandingan Waktu ... 32

4.1.2. Analisis Perbandingan Biaya ... 40

4.2. Perbandingan Kualitas Plesteran Metode Konvensional dan Turbosol (Shotcrete) ... 56

BAB VPENUTUP ... 67

5.1. Simpulan ... 67

5.2. Saran ... 67

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Grafik rata-rata kuat tekan mortar ... 8

Gambar 2. 2 Grafik rata-rata kuat tekan mortar sampai umur 90 hari ... 9

Gambar 2. 3 Turbosol Tipe Mini Avant ... 15

Gambar 2. 4 Turbosol Tipe UNI 30 ... 16

Gambar 2. 5 Body Turbosol ... 17

Gambar 2. 6 Nozzle ... 18

Gambar 3. 1 Diagram alir analisis biaya dan waktu ... 23

Gambar 3. 2 Diagram alir pengujian kuat tekan mortarError! Bookmark not defined.26 Gambar 4. 1 Penuangan mortar ke turbosol ... 28

Gambar 4. 2 Kepalaan plesteran konvensional ... 28

Gambar 4. 3 Kepalaan plesteran turbosol ... 29

Gambar 4. 4 Pekerjaan Plesteran Konvensional ... 29

Gambar 4. 5 Perataan plesteran dengan besi hollow ... 30

Gambar 4. 6 Penyemprotan mortar dengan turbosol ... 30

Gambar 4. 7 Perataan plesteran menggunakan besi hollow ... 31

Gambar 4. 8 Turbosol UNI 30 DS ... 41

Gambar 4. 9 Urutan tumbukan ... 57

Gambar 4. 10 Cetakan benda uji mortar ... 59

Gambar 4. 11 Benda uji mortar ... 59

Gambar 4. 12 Hasil plesteran turbosol ... 66

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Persyaratan Proporsi ... 5

Tabel 2. 2 Persyaratan Spesifikasi Sifat ... 6

Tabel 2. 3 Kuat Tekan Rata-rata Mortar Terhadap Variasi Proporsi dan Variasi Umur sampai 28 Hari ... 7

Tabel 2. 4 Kuat Tekan Rata-rata Mortar Terhadap Variasi Proporsi dan Variasi Umur sampai 90 Hari ... 8

Tabel 2. 5 Spesifikasi turbosol mini avant ... 14

Tabel 2. 6 Spesifikasi Turbosol Tipe UNI 30 .... 16Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Perbandingan Metode Pelaksanaan Plesteran Konvensional dengan Turbosol (shotcrete) ... 31

Tabel 4. 2 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Menggunakan Metode Konvensional ... 32

Tabel 4. 3 Koefisien Kelompok Pekerja Pekerjaan Plesteran Metode Konvensional ... 35

Tabel 4. 4 Koefisien Kelompok Pekerja Pekerjaan Plesteran Konvensional SNI . 35 Tabel 4. 5 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Menggunakan Mesin Plester Turbosol ... 36

Tabel 4. 6 Koefisien pekerja Pekerjaan Plesteran dengan Turbosol ... 38

Tabel 4. 7 Perbandingan Produktivitas Plesteran Metode Konvensional dan Turbosol ... 38

Tabel 4. 8 Perbandingan waktu plesteran metode konvensional dengan turbosol 39 Tabel 4. 9 Spesifikasi Teknis Turbosol UNI 30 DS ... 41

Tabel 4. 10 Biaya pengajuan kredit usaha BRI ... 42

Tabel 4. 11 Perhitungan angsuran dan bunga kredit BRI tahun pertama ... 43

Tabel 4. 12 Perhitungan angsuran dan bunga kredit BRI tahun kedua ... 43

Tabel 4. 13 Perhitungan angsuran dan bunga kredit BRI tahun ketiga ... 44

Tabel 4. 14 Tabel nilai present value bunga kredit bank ... 45

Tabel 4. 15 Nilai Present Value biaya operasional dan perawatan mesin turbosol selama 25 tahun ... 46

Tabel 4. 16 Nilai Present Value biaya sewa mesin turbosol ... 47

Tabel 4. 17 Perbandingan biaya pembelian dan biaya sewa mesin turbosol ... 48

Tabel 4. 18 Harga satuan pekerja ... 50

Tabel 4.19 Perbandingan biaya plesteran metode konvensional dan turbosol ... 52

Tabel 4. 20 Perbandingan biaya plesteran metode konvensional dan turbosol ... 53

Tabel 4. 21 Perbandingan biaya plesteran metode konvensional dan turbosol ... 56

Tabel 4. 22 Hasil pengujian benda uji mortar menggunakan turbosol umur 7 hari ... 59

Tabel 4. 23 Hasil pengujian benda uji mortar menggunakan metode konvensional umur 7 hari ... 60

Tabel 4. 24 Kuat tekan plesteran menggunakan turbosol umur 7 hari ... 61 Tabel 4. 25 Kuat tekan plesteran menggunakan metode konvensional umur 7 hari

(7)

vii

... 62 Tabel 4. 26 Hasil pengujian benda uji mortar menggunakan turbosol umur 28 hari ... 63 Tabel 4. 27 Hasil pengujian benda uji mortar menggunakan metode konvensional umur 28 hari ... 63 Tabel 4. 28 Kuat tekan plesteran menggunakan turbosol umur 28 hari ... 64 Tabel 4. 29 Kuat tekan plesteran menggunakan metode konvensional umur 28 hari ... 65

(8)

DAFTAR NOTASI

f’c = kuat tekan mortar (Mpa)

P = beban maksimum total (kN)

A = luas dari permukaan yang dibebani (mm2)

P = panjang bidang tekan (mm)

L = lebar bidang tekan (mm)

WACC = Weighted Average Cost of Capital

DF = discount factor

Ke = cost of equity

Kd = cost of debt

T = tarif pajak

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pengujian mendapatkan hasil rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari menghasilkan nilai optimum sebesar 22,505 MPa pada penambahan kadar fly ash 50%

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kuat tekan beton pada umur 28 hari adalah sebesar 26,23 MPa hampir sama dengan kuat tekan beton yang ditargetkan yaitu 25

Pada umur 28 hari, kuat tekan rata-rata tertinggi pada beton S2 (90,265 MPa), beton dengan bahan tambahan additive superplasticizer sebesar 1%. Beton S3 dengan

Dari hasil kuat tekan rata-rata dengan penambahan serbuk kayu ulin 5%, meskipun terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari umur 14 hari ke 28 hari sebesar 7.43 Mpa, nilai

Kuat tekan beton pada variasi penambahan serbuk kayu ulin 2.5% pada 7 hari memiliki rata-rata kuat tekan sebesar 8.889 Mpa pada 28 hari sebesar 15.57 Mpa Sedangkan pada variasi

 Nilai kuat tekan rata-rata beton SCC dengan variasi campuran beton 50% pasir besi dan 50% pasir sungai untuk umur beton 3, 7 dan 28 hari adalah 14,42 MPa, 20,57 MPa dan 30,96 MPa,

Simatupang 2017, melakukan penelitian dengan penambahan zat aditif silica fume dan superplasticiter dapat meningkatkan kuat tekan rata-rata mencapai 45,83 MPa pada umur 28 hari dengan

Perhitungan Uji Kuat Tekan Beton Semen Conch Umur 7 Hari Sumber: Penulis, 2022 Dari hasil perhitungan uji kuat tekan beton dengan Fc’24,90 Mpa maka didapat kuat tekan rata-rata