• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNOLOGIC, VOLUME 11, NOMOR 2 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TECHNOLOGIC, VOLUME 11, NOMOR 2 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Politeknik Manufaktur Astra

p-ISSN 2085-8507

e-ISSN 2722-3280

TECHNOLOGIC

VOLUME 11 NOMOR 2 | DESEMBER 2020

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(2)

i

Politeknik Manufaktur Astra

DEWAN REDAKSI

Technologic

Ketua Editor:

Dr. Setia Abikusna, S.T., M.T.

Dewan Editor:

Lin Prasetyani, S.T., M.T.

Rida Indah Fariani, S.Si., M.T.I

Yohanes Tri Joko Wibowo, S.T., M.T.

Mitra Bestari:

Abdi Suryadinata Telaga, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Agung Premono, S.T., M.T. (Universitas Negeri Jakarta)

Harki Apri Yanto, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM

(Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

Dr. Sirajuddin, S.T., M.T.

(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Dr. Eng. Syahril Ardi, S.T., M.T.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Tresna Dewi, S.T., M.Eng

(Politeknik Negeri Sriwijaya)

Administrasi:

Asri Aisyah, A.md.

Kristina Hutajulu, A.md.

Kantor Editor:

Politeknik Manufaktur Astra

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(3)

ii

Politeknik Manufaktur Astra

EDITORIAL

Pembaca yang budiman,

Puji syukur kita dapat berjumpa kembali dengan Technologic Volume 11 No. 2, Edisi

Desember 2020.

Pembaca, Jurnal Technologic Edisi Desember 2020 kali ini berisi 12 manuskrip.

Atas nama Redaksi dan Editor, di tengah pandemi covid-19 yang masih belum usai, kami

do’akan semoga dalam keadaan sehat selalu, dan kami haturkan terima kasih atas

kepercayaan para peneliti dan pembaca, serta selamat menikmati dan mengambil

manfaat dari terbitan Jurnal Technologic kali ini.

(4)

iii

Politeknik Manufaktur Astra

DAFTAR ISI

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA CACAT PECAH PADA PARTINNER TUBE Ø30MM

MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. KAYABA INDONESIA

1

Nursim, Rifqi Arif Andriawan

MEMPERCEPAT PROSES DAN MENINGKATKAN SAFETY PEMASANGAN RODA DENGAN SST

LITTLE HELPER DI BENGKEL AUTO 2000 XXX

8

Setia Abikusna, R. Achmad Haryadi

MENGURANGI WAKTU PENGERJAAN AUTOLUBE PC2000-8 DENGAN GREASE CLOGGING

DETECTOR DI PT. UT DAERAH BENGALON-SANGKULIRANG

13

Vuko A.T Manurung, Wenang Trirahardjo, Bulan Ichwan

MENINGKATKAN ACHIEVEMENT RATE PENCARIAN PARTBOOK DENGAN METODE 8 STEPS DI

PART & SERVICE DIVISION PT UNITED TRACTORS PANDU ENGINEERING

19

Nensi Yuselin, Rahmah Putri Widianti

PERENCANAAN PLTS PADA ROOF TOP GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PROGRAM PV*SOL

26

Prian Gagani Chamdareno, Adimas Fajar Priyo Sasongko, Budiyanto

MENURUNKAN MANUAL TIME PADA MANPOWER 5 UNTUK MENURUNKAN CYCLE TIME DI

LINE ASDL 08 DENGAN CARA MODIFIKASI MESIN INSTALL SCREW HOUSING MANUAL

MENJADI SEMI AUTO DI PT AISIN INDONESIA

32

Wahyudi, Muhammad Fariz Naufal

ANALISIS GAGAL LEAK TEST PADA PRODUK CYLINDER HEAD TYPE-A HASIL PROSES LOW

PRESSURE DIE CASTING DENGAN MATERIAL AC4B DI PT. X

39

Wahyudi, Slameto Wiryolukito

PERANCANGAN HUKUM KENDALI TERBANG LINEAR PESAWAT LSA PADA MATRA

LONGITUDINAL

46

Prasetyo Ardi Probo Suseno , Ardian Rizaldi, Try Kusuma Wardana, Novita Atmasari, Yusuf Giri Wijaya, Fuad Surastyo Pranoto

PROTOTYPE ONLINE MONITORING DAN AKUISISI DATA GARDU UNTUK MENGHILANGKAN

PROSES PATROLI GERBANG TOL

51

Eka Samsul Ma’arif, Maulana Firsyah Fatahillah

PERANCANGAN AWAL FLIGHT TEST INSTRUMENTATION (FTI) UNTUK PESAWAT TERBANG

TANPA AWAK DI PUSTEKBANG LAPAN

58

(5)

iv

Politeknik Manufaktur Astra

MONITORING KWH BERBASIS SYMPTOM MANAGEMENT DAN IOT UNTUK PENGHEMATAN

LISTRIK PABRIK X

64

Yani Koerniawan, Ivan Kharisman, Helena Ledyana Saurma Silalahi

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PLC SECARA DARING MENGGUNAKAN

PLC OMRON CP1E UNTUK MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

71

(6)

32

Politeknik Manufaktur Astra

MENURUNKAN MANUAL TIME PADA MANPOWER 5 UNTUK

MENURUNKAN CYCLE TIME DI LINE ASDL 08 DENGAN CARA

MODIFIKASI MESIN INSTALL SCREW HOUSING MANUAL MENJADI

SEMI AUTO DI PT AISIN INDONESIA

Wahyudi

1

, Muhammad Fariz Naufal

2

1Manufaktur departement, Polman Astra, Jakarta, 14330, Indonesia 2Teknik Produksi dan Proses Manufaktur, Polman Astra, Jakarta, 14330, Indonesia

E-mail: wahyu09di@gmail.com1, fariznaufal0999@gmail.com2

Abstrak--PT. Aisin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang komponen automotive yang

memproduksi Engine Related Parts (ERP) dan Body Related Parts (BRP). Pada BRP terdapat projek baru pada tahun 2021 yaitu pada produk door lock, di mana pada line ASDL 05 memiliki loading tertinggi yaitu 103.341

pcs/bulan, akan tetapi line tersebut masih ditangani oleh tim engineer. Sehingga fokus penelitian di line ASDL

08, karena memiliki loading tertinggi kedua setelah line ASDL 05 yaitu 83.375 pcs/bulan. Setelah dilihat dari

yamazumi chart line ASDL 08, ManPower (MP) 5 yang menjadi proses bottle neck dengan manual time 27 detik. Key performance indicators (KPI) engineering BRP pada productivity memiliki target peningkatan 10%/Tahun,

maka dari itu penulis melakukan modifikasi pada mesin install screw housing untuk menurunkan manual time pada MP 5 dan menurukan CT line ASDL 08. Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode dieter. Sehingga hasil yang didapatkan dengan membuat swct pada mesin tersebut mengalami penurunan manual time yaitu 3 detik, sehingga menjadi 10 detik. Setelah dibuat yamazumi chart, pada line ASDL 08 mengalami penurunan CT menjadi 26 detik. selanjutnya hasil perancangan disimulasikan dengan aspek design requirements yang diminta oleh user untuk mengetahui kesesuaian pada design

requirements

.

Kata Kunci: Door Lock, Metode Dieter

I. PENDAHULUAN

PT. Aisin Indonesia (AII) adalah perusahaan yang bergerak di bidang component automotive

manufacture khususnya kendaraan roda empat. Saat

ini PT. Aisin Indonesia memproduksi 2 produk yang terdiri dari Engine related part, dan Body related part. Penulis melakukan penelitian pada line Door lock. Di mana pada produk door lock di line ASDL 05 memiliki loading tertinggi yaitu 103.341 pcs/bulan pada bulan februari – april, akan tetapi pada line ASDL 05 masih ditangani oleh tim engineer. Maka dari itu penulis memfokuskan penelitian pada line ASDL 07 dan line ASDL 08, karena pada line tersebut merupakan loading tertinggi setelah line ASDL 05 yaitu 83.375 pcs/bulan.

Line ASDL 07 dan line ASDL 08 merupakan line

yang memproduksi door lock model D0*N, di mana pada line ASDL 07 memiliki cycle time (CT) 26 detik dan pada line ASDL 08 memiliki CT 27 detik maka penulis memfokuskan pada line ASDL 08. Pada line

ASDL 08 terdapat 7 ManPower (MP) setiap MP

memiliki manual time yang berbeda-beda, di mana pada MP 5 memiliki manual time tertinggi yaitu 27 detik yang menyebabkan MP 5 menjadi proses bottle

neck pada line ASDL 08. Pada MP 5 mengoperasikan

3 mesin yaitu mesin Press in Housing, Install Screw

Housing dan Install Screw Mechanic dari tiga mesin

tersebut mesin Install Screw Housing memiliki

manual time tertinggi yaitu 13 detik.

Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk menganalisa pada Mesin Install Screw Housing di line

ASDL 08. Penelitian ini merupakan penelitian baru

sehingga memerlukan beberapa referensi yang diharapkan dapat menurunkan manual time pada MP 5 dan dapat menurunkan cycle time pada line ASDL 08.

II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Design Menurut Dieter [2]

(7)

33

Politeknik Manufaktur Astra

2.1.1 Conceptual Design

a. Mengidentifikasi Permasalahan

Proses desain teknik adalah salah satu cara untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan target pasarnya. Melalui berbagai macam kemungkinan yang kemudian disaring menjadi satu desain akhir yang paling baik, proses desain teknik menjadi jawaban kebutuhan industri.

b. Mengumpulkan Informasi

Kebutuhan informasi sangat penting bagi proses desain secara keseluruhan. Dalam beberapa situasi kebutuhan informasi sangat penting pada tingkatan yang detail.

c. Mengembangkan Konsep Desain I. Metode Kreatif

Proses desain membutuhkan kemampuan dalam berkreasi namun masih layak untuk dicapai. Sehingga, kreatifitas merupakan hal penting bagi para desainer. Umumnya untuk mengakomodir kreatifitas menjadi konsep desain, digunakan metode-metode agar dalam prosesnya berjalan lancar.

II. Metode Sistematis untuk Desain

Sebuah metode dikatakan sistematis karena mempunya urutan dalam pengerjaanya. Jumlah metode yang sistematis saat ini sangat banyak. Dari metode yang ada, enam diantaranya sangat popular dikalangan desainer. Metode ini memberikan solusi terbaik sehingga unsur subjektifitas dapat berkurang. d. Evaluasi dan Memilih Diantara Desain Alternatif Setiap proses desain memiliki bagian yang menentukan desain dari alternatif yang ada. Proses pengambilan keputusan ini menggunakan metode yang ada sehingga proses menjadi lebih objektif. 2.1.2 Desain Perwujudan

Pengembangan konsep desain terstruktur terjadi pada fase desain teknik. Semua fungsi utama yang harus dilakukan oleh produk harus di bawah diambil.

2.1.3 Design Detail

Pada fase ini desain dibawa ketahap deskripsi teknik yang lengkap dari produk yang teruji dan dapat diproduksi. Informasi yang hilang ditambahkan pada

pengaturan, bentuk, dimensi, toleransi, sifat

permukaan, bahan, dan profil manufaktur ceruk setiap

bagian. Ini menghasilkan spesifikasi untuk

setiap bagian dengan tujuan khusus dan untuk setiap bagian standar yang akan dibeli dari pemasok.

2.2 Pengenalan Produk Door Lock

Door Lock merupakan salah satu part pada mobil

yang diproduksi di PT. Aisin Indonesia. Door Lock sendiri merupakan bagian terpenting dari system pengaman pintu mobil yang di gerakkan secara

elektrik dan diatur secara elektronik. Sehingga dapat dioperasikan secara terpusat. Door lock berada di samping pintu yang berfungsi sebagai pengait antara pintu dengan striker mobil untuk menjaga agar pintu mobil tidak terbuka pada saat mobil berjalan dan mobil tidak bisa dibuka selain pengguna mobil. 2.3 Loading Pada Line Door Lock

Gambar 2. Loading/bulan produk door lock Dari data tersebut menunjukan bahwa pada line

ASDL 05 memiliki loading tertinggi, akan tetapi pada line ASDL 05 masih ditangani oleh tim engineer. Di

mana pada line ASDL 07 dan line ASDL 08 memiliki

loading tertinggi setelah line ASDL 05, sehingga

penulis memfokuskan penelitian pada line ASDL 07 dan line ASDL 08. Pada line ASDL 07 memproduksi model D0*N RH dan pada line ASDL 08 memproduksi model D0*N LH.

2.4 Cycle Time Line ASDL 07 dan Line ASDL 08

Gambar 3. Cycle timeline ASDL 07 dan line ASDL 08 Dari gambar 3.3 Dapat dilihat bahwa cycle time pada line ASDL 07 yaitu 26 detik sedangkan cycle time pada line ASDL 08 yaitu 27 detik. Maka dari itu, Penulis memfokuskan penelitian pada line ASDL 08. 2.5 Flow process line ASDL 08

Proses produksi Door Lock pada line ASDL 08 terbagi menjadi 18 pos. Di mana semua komponen akan dirakit menjadi sebuah unit Door Lock yang siap

10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

Line ASDL 07 Line ASDL 08

(8)

34

Politeknik Manufaktur Astra

dipasang pada pintu mobil. Berikut merupakan alur proses perakitan di line ASDL 08:

Gambar 4. Flow process Line ASDL 08 2.6 Yamazumi Chart Line ASDL 08

Gambar 5. Yamazumi Chart Line ASDL 08 Dapat dilihat dari gambar 5. bahwa pada MP 5 memiliki cycle time tertinggi yaitu 27s. Sehingga pada

MP 5 menjadi proses bottleneck yang mengakibatkan CT menjadi tinggi. Oleh karena itu, penulis lebih

memfokuskan penelitian perbaikan pada MP 5 untuk mencari data mengenai masalah apa yang terjadi. 2.7 SWCT (Standard Work Combination Table) Line

ASDL 08

Gambar 6. SWCT MP 5 Line ASDL 08

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada

sequence 3-4 memiliki waktu tertinggi. sehingga

menyebabkan MP 5 menjadi proses bottleneck, di mana penyebab bottleneck tersebut adalah tingginya

manual time yaitu 8s. Oleh karena itu, diperlukan

pengurangan manual time pada proses mesin install

screw housing.

2.8 Mesin Install Screw Housing sebelum

Improvement

Gambar 7. Mesin Install screw housing before Kondisi Mesin Install Screw Housing sebelum

improvement sudah menggunakan motor servo

sebagai penggerak yang dihubungkan dengan screw

bit untuk mengencangkan screw, agar torsi sesuai

standar yang diminta. untuk menggerakan motor servo ke atas dan ke bawah menggunakan handle yang dihubungkan dengan bracket, serta bracket tersebut sebagai penyangga pada motor servo agar tetap pada posisinya.

2.9 Part Door Lock yang diproses

Gambar 8. Hole yang akan di screw 2.10 Refrensi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian baru, di mana untuk membuat perancangan menggunakan metode dieter, Textbook of machine design, perancangan pneumatic berbasis PLC, dan

15 14 11 12 14 13 13 8 9 12 8 10 8 8 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 MP 6 MP 7

YAMAZUMI CHART ASDL 08 V W N V W Series3 22 CT = 27 TT = 26 0,16 0,25 1,23 0,96 0,23 0,59 25 25 23 28 23 22 0,20 26 23 24 26 23 27 22 Date : Auto Remark M Q SAutoW 13 10 1Wait3 Manual Parts No & Name

411140-20300 & LOCK ASSY FR DOOR W/MOTOR

LH Takt Time 26 Walk

Line No &

Name ASDL 08 498

Division Number 5/7 Standardized Work

Combination Table Number needed per shift Seque nce Operation Time (sec.) Departement : Section : 20/Juni / 2020 BRP DOOR LOCK

Ambil Assy Body dari Chute pasang pada Jig M/C Press In Housing

1

Ambil Body after Press In housing bersamaan Ambil S/A mekanik dari WIP lalu Pasang pada Body dan taruh pada Jig Install Screw Housing

2

5 1 2 Ambil Hasil Proses Press In Housing dari Jig kemudian taruh di WIP

3 1 1 1 4

Bergeser Lakukan Proses Screw Mekanik dengan Turunkan Handle Screw kebawah untuk proses 1 dan geser Jig kemudian ambil screw ke 2, turunkan handle kembali untuk proses ke 2

3 2 Ambil 2 Pcs Screw Housing dari pokayoke letakan ke Hole Housing 1 dan hole Housing 2, Lakukan Proses Screw dengan menekan handle screw drive, ke 2 screw housing secara bergantian

1

2 Ambil Protector dari Bok kemudian pasang pada Body dan Taruh DL pada Chute WIP 6

Ambil Body after Screw Housing dari Jig bersamaan ambil S/A Mekanik di bok pasang pada Body kemudian Taruh pada Jig M/C Install screw Mekanik 5

1

2 1

Irreguler Job :

* Buang Bok Kosong Screw Housing * Buang Bok Kosong Protector * Tambah Tinta Marking ID * Ganti & Pasang Marking ID * Buang Bok Kosong Screw Mekanik * Buang Bok Kosong Mekanik

Total Time / Pcs : 0.23" 27 7 1 2 1 PT. AISIN INDONESIA 0 5 10 15 20 25 30 CT = 27" L225 Hole 2 Hole 1

(9)

35

Politeknik Manufaktur Astra

perancangan pulley dan sabuk. Refrensi ini digunakan sebagai dasar dari modifikasi mesin install screw

housing semi auto. Dengan menggunakan refrensi

tersebut dapat menentukan pemilihan versi yang terbaik, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik. III. HASIL PENELITIAN

3.1 Data Design Requirements

Tabel 1. Design Requirements

D = Demand (tuntutan) W = Wishes (keinginan)

Dari data – data yang sudah dikumpulkan, didapatkanlah data design requirements yang diinginkan perusahaan sebagai acuan untuk melakukan perancangan modifikasi mesin Install

Screw Housing.

3.2 Konsep Modifikasi Mesin

Konsep modifikasi mesin Install Screw Housing ini berbeda dengan mesin sebelumnya, yaitu pada mesin sebelumnya masih banyak proses yang dilakukan secara manual sedangkan pada rancangan mesin modifikasi ini sudah semi auto sehingga memerlukan beberapa part tambahan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan

.

3.2.1 Mesin Dapat Bergerak Ke Atas Dan Ke Bawah Secara Otomatis

(a) (b)

Gambar 9. (a) Katrol pada mesin before (b) Pneumatik pada mesin after

Dari yang sebelumnya menggunakan katrol (Gambar 9. (a)) kemudian dimodifikasi dengan menggunakan pneumatic (Gambar 9. (b)).

3.2.2 Dapat Mengencangkan Screw terhadap Door

Lock

Agar mesin Install Screw Housing dapat mengencangkan screw terhadap door lock dengan

torsi yang sudah ditentukan maka perlu penggunaan

motor servo dengan kapasitas yang sesuai dengan

standar torsi tersebut.

(a)

(b)

Gambar 10. Motor servo (a) Before (b) After 3.2.3 Dapat Memproses 2 Screw Secara Bersamaan

Gambar 11. Gearbox Unit

Untuk dapat melakukan 2 proses screw secara bersamaan dibutuhkan tambahan komponen untuk mendukung hal tersebut. Karena jarak antar hole dekat maka penambahan komponen disini menggunakan gearbox.

3.2.4 Proses Marking Dilakukan 1 Kali Setiap 1 Produk

(a) (b)

Gambar 12. Marking (a) Mesin Before (b) Mesin

After

Pada modifikasi mesin screw housing ini akan dibuat proses pencekaman secara bersamaan sehingga tidak perlu menggeser jig ke kanan dan ke kiri seperti sebelumnya. Maka dari itu proses marking hanya akan dilakukan 1 kali setiap 1 produk.

(10)

36

Politeknik Manufaktur Astra

3.2.5 Terdapat Pengaman pada Mesin

(a) (b)

Gambar 13. Penambahan pengaman pada mesin (a)

Before (b) After

Karena mesin akan dibuat semi auto sehingga memerlukan pengaman khusus pada mesin.

3.2.6 Terdapat Komponen untuk Mengoperasikan Mesin Secara Terpusat

Gambar 14. Start Switch mesin after

Untuk konsep modifikasi mesin menggunakan

start switch sehingga dapat dioperasikan secara

terpusat.

3.3 Detail Design

Setelah konsep design telah ditentukan maka dilanjutkan dengan pembuatan design untuk mesin tersebut, berikut ini gambar dari design mesin tersebut.

Gambar 15. Detail design Mesin Install Screw

Housing (After)

3.4 Analisis dan Perhitungan Kritis 3.4.1 Torsi yang harus diterima pada screw

Torque pada screw yaitu 0,16 – 0,36 karena

dilakukan pencabangan menggunakan gearbox sehingga torque dikali dua sehingga didapatkan 0,32 Nm sampai dengan 0,72 Nm.

3.4.2 Perhitungan beban yang diterima pada

pneumatic

Massa beban yaitu 2,82 kg sehingga gaya pada beban 27,64 N. Di mana gaya pada pneumatic diketahui P adalah 1 × 106 Pa dan t silinder 100 mm

dan r silinder 5 mm, sehingga setelah dilakukan perhitungan dengan rumus P = F/A didapatkan gaya pada pneumatic yaitu 3.297 N sehingga pneumatic dapat digunakan pada modifikasi mesin, karena gaya pada pneumatic lebih besar daripada gaya pada beban

pneumatic[1].

3.4.3 Timing belt dan timing pulley

Diameter pulley single dan double yaitu 16 mm, sedangkan jarak antar pulley yaitu 20.035 mm sehingga setelah dilakukan perhitungan dengan rumus L = π (r1+r2) + 2. x + ( 𝑟12 + 𝑟2x 2) panjang timing belt dapat diketahui yaitu 96,7 mm.

Kemudian mencari gaya pada pulley di mana  pulley yaitu 0,36 Nm, jari jarinya yaitu 0,008 m, sehingga setelah dilakukan perhitungan dengan rumus  pulley = F. r didapatkan hasil yaitu 45 N. Setelah semua didapatkan hasilnya Tegangan Tarik pada

timing belt dapat dicari dengan rumus  = 𝐹𝐴 sehingga

hasil yang didapatkan yaitu 2,25 N/mm2. Di mana

tegangan tarik dari timing belt lebih kecil dari pada tegangan tarik dari material timing belt yaitu polyurethane 8,19 N/mm2 [4, 5].

3.4.4 Spring pada gearbox

Massa spring yaitu 1,97 g, D yaitu 20 mm, d yaitu 1 mm, n yaitu 5, L yaitu 13 mm, G yaitu 68,5 GPa yaitu 68,5 × 103 𝑁

𝑚𝑚2, kemudian mencari berat pada spring

dengan rumus W = m . g didapatkan hasil 1,93 x 10-2

𝑘𝑔 𝑚 𝑠2

⁄ , kemudian mencari gaya pada spring dengan rumus F = 𝑘 × 𝑥 dan untuk mencari K dengan rumus K = 𝐺 . 𝑑

8 𝐶3 𝑛 didapatkan hasil 0,214

𝑁

𝑚𝑚 sehingga gaya

pada spring didapatkan 0,428 N, di mana gaya yang dihasilkan lebih kecil dari pada gaya pada pneumatic yaitu 27,64 N sehingga spring dapat digunakan pada modifikasi mesin install screw housing [3].

Pneumatic unit

Motor Servo Unit

Marking Unit

Safety Unit

(11)

37

Politeknik Manufaktur Astra

3.5 Simulasi setelah dilakukan perancangan 3.5.1 SWCT Setelah Modifikasi

Gambar 16. Simulasi SWCT after pada MP 5 Dapat dilihat dari gambar 16. pada mesin install

screw housing terjadi penurunan manual time yang

menyebabkan CT pada MP 5 turun yaitu 24 detik yang sebelumnya 27 detik.

3.5.2 Yamazumi Setelah Modifikasi

Gambar 17. Yamazumi Before

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada MP 5 didapatkan penurunan waktu CT yaitu 3 detik sehingga pada MP 5 tidak menjadi proses bottle neck, sehingga CT pada line ASDL 08 menjadi 26 detik ketika proses assy front.

3.5.3 Simulasi Design Requirements

Tabel 2. Simulasi Design requirements after

3.6 Net Quality Income (NQI)

Net Quality Income (NQI) adalah keuntungan

bersih yang didapat dari sebuah perbaikan yang telah dilakukan yang dihitung berdasarkan rumus berikut :

Potensi NQI = Keuntungan – Biaya Perbaikan Tabel 3. Keuntungan Perbaikan

Keterangan Nominal

Keuntungan dalam 1 tahun Rp 106.200.000 Tabel 4. Biaya Perbaikan

Keterangan Nominal

Part Modifikasi Rp 19.200.000

Potensi NQI = Keuntungan – Biaya Perbaikan = Rp 87.000.000

Dengan demikian, Net Quality Income yang didapatkan sebesar Rp 87.000.000 untuk satu tahun pertama. Dan sebesar Rp. 106.200.000 untuk tahun berikutnya.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Penyebab tingginya manual time pada MP 5 dikarenakan MP 5 mengoperasikan 3 mesin, di mana pada SWCT mesin install screw housing memiliki

manual time tertinggi yaitu pada sequence 3 dan 4

sebesar 13 detik sehingga menyebabkan MP 5 menjadi proses bottle neck. Kemudian dengan memberikan usulan modifikasi mesin tersebut, dengan dilakukannya simulasi akan berdampak pada penurunan manual time di MP 5 sebesar 3 detik atau

Walk Remark

M Q S Auto W

11 9 1 Wait 3 1 Ambil 2 Pcs Screw Housing dari pokayoke letakan ke Hole Housing 1 dan hole Housing 2, Lakukan Proses Screw dengan menekan start switch

1

Irreguler Job :

* Buang Bok Kosong Screw Housing * Buang Bok Kosong Protector * Tambah Tinta Marking ID * Ganti & Pasang Marking ID * Buang Bok Kosong Screw Mekanik * Buang Bok Kosong Mekanik

24

BERGESER Lakukan Proses Screw Mekanik dengan

Turunkan Handle Screw kebawah untuk proses 1 dan geser Jig kemudian ambil screw ke 2, turunkan handle kembali

untuk proses ke 2 1 5 1 3 2 1 1 6 7 1 2 1 2 Ambil Protector dari Bok kemudian pasang pada Body dan Taruh DL pada Chute WIP

Ambil Body after Screw Housing dari Jig bersamaan ambil S/A Mekanik di bok pasang pada Body kemudian Taruh pada Jig M/C Install screw Mekanik 4

Departement : Line No & Name

Seque nce Operation Time (sec.) ASDL 08 Division Number 5 1 Section : / / ## BRP DOOR LOCK 5/7 Standardiz ed Work Combinatio Number needed per shift Manual Auto 560 26 Parts No & Name 411140-20300 & LOCK ASSY FR DOOR W/MOTOR LH Takt

Time

1

1 Ambil Assy Body dari Chute pasang pada Jig M/C Press In

Housing 1

Ambil Body after Press In housing bersamaan Ambil S/A mekanik dari WIP lalu Pasang pada Body dan taruh pada Jig Install Screw Housing

2 2 Ambil Hasil Proses Press In Housing dari Jig kemudian taruh di WIP 3 PT. AISIN INDONESIA 0 5 10 15 20 25 30 CT = 24" 15 14 11 12 12 13 13 8 9 12 8 9 8 8 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 MP 6 MP 7

YAMAZUMI CHART ASDL 08

V WN V W Series3 0,16 0,25 1,23 0,96 0,23 0,59

YAMAZUMI ASDL08

25 25 26 23 24 23 22 0,20 CT = 26 TT = 26 23 24 26 23 24 22 22

(12)

38

Politeknik Manufaktur Astra

dari 27 detik menjadi 24 detik. Sehingga proses bottle

neck yang sebelumnya di MP 5 berpindah di MP 3

yaitu 26 detik, maka cycle time pada line ASDL 08 yang awalnya 27 detik menjadi 26 detik.

V. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmad Syahril, M. F. (2018). Perancangan Ulang Peralatan Pneumatik Berbasis Programmable Logic Control (PLC) untuk Kegiatan Praktikum.

UNY.

[2] Dieter, G. (2009). Engineering Design 4th

Edittion. New York: McGeaw-Hill.

[3] Khurmi, R., & Gupta, J. (2005). A Textbook of

Maachine Design .

[4] Qorianjaya, Y. (2017). Perancangan pulley dan sabuk. USM.

[5] William D. Callister, J. (2009). Materials Science and Engineering An Introduction Eighth Edition. United States of America.

Gambar

Gambar 1. Skema engineering design
Gambar 2. Loading/bulan produk door lock  Dari  data  tersebut  menunjukan  bahwa  pada  line  ASDL 05 memiliki loading tertinggi, akan tetapi pada  line ASDL  05  masih  ditangani  oleh  tim  engineer
Gambar 5. Yamazumi Chart Line ASDL 08  Dapat  dilihat  dari  gambar  5.  bahwa  pada  MP  5  memiliki cycle time tertinggi yaitu 27s
Gambar 9. (a) Katrol pada mesin before (b)  Pneumatik pada mesin after
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pengembangan sumber daya manusia adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilaksanakan oleh divisi personalia tidak hanya kepada karyawan baru saja akan tetapi juga

(4) Dalam teguran kedua berupa penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun sebagaimana ayat (3) Kepala Satuan Pendidikan Negeri tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

Seperti yang terjadi di Jawa Tengah dimana persentase pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja menurut tingkat pendidikan pada tahun 2002 – 2006, menunjukkan jumlah

Kisaran Penentuan Nilai

Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi peningkatan konsentrasi DNA dan estimasi jumlah sel donor secara nyata (P<0,05) dari resipien yang berumur 1 bulan pt

Jika anda seorang graduan Undang-undang yang sedang menjalani Chambering; graduan yang sedang menunggu penempatan pekerjaan; graduan sedang mengikuti Skim Latihan 1Malaysia

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi sektor publik dan perpajakan pada Sekolah

Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur (Vitis Vinifera) Terhadap Aktivitas Protein Paru Dan Gambaran Histopathologi Hepar Pada Hewan Model Tikus Putih (Rattus Norvegicus)