BAB 5
STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL
5.1 Strategi Perancangan
Dalam hal ini strategi perancangan dalam kampanye pelestarian motif batik garut yang akan dikomunikasikan tentu akan berada dalam ruang lingkup dunia remaja. Bentuk komunikasi akan diarahkan kepada hal-hal yang bersifat lebih familiar untuk remaja pada umumnya. Seperti mengemasnya dalam bentuk penggabungan antara vektor dengan motion graphic yang bernuansa pop art.
5.1.1 Strategi Kampanye & Komunikasi
Strategi kampanye yang akan penulis lakukan dengan media utama yakni iklan layanan masyarakat sebagai perkenalan motif batik garut untuk membuat audience selalu mengingat motif batik tersebut. Selain iklan layanan masyarakat sebagai media utama dalam kampanye ini penulis juga akan membuat media pendukung lainnya yang berhubungan atau berkaitan dengan kampanye ini.
a. segmentasi audience :
o Demografi :
1. Pria dan wanita 2. Usia 12-21 tahun
3. Social economy status (SES) : B+ ke A.
Menurut Lloyd Warner (1941), kelas sosial dibagi menjadi :
o Kelas atas-atas (A+)
o Kelas atas bagian bawah (A) o Kelas menengah atas (B+) o Kelas menengah bawah (B) o Kelas bawah bagian atas (C+)
o Kelas bawah bagian bawah (C)
4. Status pekerjaan : pelajar dan mahasiswa
o Geografis : kota-kota besar dan urban (pinggiran kota) o Psikografis : cenderung labil, mengikuti teman, mengikuti
trend, bersifat kritis, agak boros, dapat menerima dan menyerap cepat budaya luar
o Behaviour : tingkah laku yang sering dijumpai pada remaja yang peduli dengan budaya Indonesia namun tidak tahu merealisasikannya, diharapkan dengan kampanye ini mereka menjadi tahu bagaimana melestarikan motif batik garut.
5.1.2 Tujuan Komunikasi
Objective of the communication campaign dari kampanye pelestarian batik garut ini yaitu :
o Create awareness
Kampanye yang akan dibuat bertujuan untuk menciptakan kesadaran seluruh lapisan masyarakat khususnya remaja agar bisa lebih peduli pada hasil budaya Indonesia, khusunya batik yang berasal dari garut. Dengan begitu diharapkan dapat mengenal motif– motif yang dimiliki batik garut.
5.1.3 Pesan Utama (Message Content)
Pesan utama atau tema yang ingin disampaikan pada kampanye pelestarian motif batik garut ini adalah memvisualisasikan motif batik garut. Diharapkan remaja menjadi sadar, tahu, peduli, dan ikut melestarikan budaya Indonesia khususnya motif batik garut.
5.1.4 Positioning
Positioning adalah suatu upaya untuk menempatkan suatu produk, merek dan jasa yang kita tawarkan terhadap konsumen. Menurut Al Ries dan Jack Trout dalam Positioning The Battle For your Mind (2002{1981}: 3) positioning adalah “sesuatu yang anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen”.
Dalam hal ini penulis memposisikan Kampanye Pelestarian Motif Budaya Batik Garut lebih ke pengenalan corak atau motif batik garut yang sudah di hak patenkan.
5.1.5 Unique Selling Point (USP)
o Eksplorasi dalam penggunaan motif batik garut yang sederhana sehingga mudah diingat
o Menyajikan macam-macam motif batik garut menggunakan vector dan motion graphic.
5.1.6 Keyword
“Kenali motifnya, cintai batiknya”
5.1.7 What To say
o Problem and or Opportunity Oriented Advertising
Iklan kampanye pelestarian batik garut ini berorientasi pada permasalahan dan Peluang. Dengan mencari permasalahan yang ada kemudian menetralisirnya dengan iklan. Sehingga sasaran/ target yang ingin diraih dapat tercapai.
5.1.8 How To Say
o Directed Creativity 1. Motion Graphics
Animasi grafis yang menggunakan video dan / atau animasi teknologi untuk menciptakan ilusi dari gerak atau mengubah penampilan. Animasi Grafis ini biasanya digabungkan dengan audio untuk digunakan dalam proyek multimedia
Contoh
2. Vignettes & Situations
Menggambarkan beberapa model pria dan wanita yang mengenakan pakaian masa kini seperti suasana fashion
5.1.9 Strategi Media
Iklan layanan masyarakat dipilih sebagai sarana komunikasi yang ditinjau dari segi visualisasi. Dan untuk menarik perhatian target audience penulis akan memakai teknik motion graphic dimana selain dapat menambah nilai artistik juga menguatkan cerita sesuai untuk remaja.
5.1.9.1 Pemilihan media
Iklan : iklan layanan masyarakat
Printed Media : katalog, print ad, poster, banner, brosur, spanduk, umbul-umbul, shoping bag
For selling : T-shirt, sepatu, tas wanita, tas laptop, note, diary, frame photo, kotak aksesoris, tempat tisu, lampu meja, laptop skin, mousepad, topi.
5.1.10 Strategi Kreatif a. Tone & Manner
Gaya pop dari dulu hingga kini adalah gaya yang banyak diminati pada umumnya apa lagi dikalangan anak muda zaman sekarang yang didominasi oleh banyaknya pengaruh aliran-aliran musik pop, fashion, dan gaya-gaya film dari luar maupun dalam negeri. Dengan latar belakang tersebutlah, maka visualisasi dari iklan layanan masyarakat serta media pendukung dari kampanye ini akan mengacu kepada desain Pop Art. b. Strategi verbal
Strategi verbal yang akan dibuat oleh penulis lebih bersifat bahasa yang ringan dan mudah dimengerti sehingga target audience dapat mengingat kampanye ini. c. Strategi visual
Dasar visual pembuatan iklan layanan masyarakat ini adalah kesan fantasi dan pop art. Teknik yang digunakan motion graphic lalu di gabung dengan unsur vector. Selain warna-warna terang dan elemen-elemen grafis yang tegas untuk mengesankan kesan pop art.
2. Printed media
Menggunakan dasar visual yg sederhana dan lebih menggunaka motif-motif batik garut.
5.1.11 Proses Diseminasi
Dalam pelaksanaannya Penulis akan mengadakan event untuk menarik serta membantu menyadarkan para remaja untuk mencintai batik garut. Yaitu dengan cara mengadakan game membatik di atas kanvas atau kaos, seminar tentang warna dan makna simbolik dalam motif batik, serta mengadakan fashion show busana batik garut. Diharapkan peserta event yaitu remaja dapat mengingat motif-motif batik garut, warna serta adakah makna simbolik dalam motif, juga semakin bangga mengenakan baju batik kapanpun dimanapun. menggambar di kertas kosong sesuai keinginan mereka masing- masing dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan saat itu. Dengan menggunakan berbagai macam warna yang menarik.
5.1.12 Strategi Distribusi
Dalam menyusun strategi distribusi perlu dipertimbangkan hal yang mendasari lamanya kegiatan, termasuk setiap tahap yang ada. Jalur distribusi yang akan digunakan pun harus jelas, jalur-jalur yang digunakan bisa melalui dinas pemerintah ataupun sebagai lembaga sosial masyarakat, sekolah- sekolah dan melalui media pers (cetak). Lembaga- lembaga/ institusi formal yang mungkin akan Penulis libatkan antara lain Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia yaitu; Direktorat Bidang Kebudayaan dan Pemasaran, Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Garut, LSM-LSM, yayasan umum dan lembaga- lembaga lain yang mendukung pelestarian batik garut.
5.1.13 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media
Penulis akan menempatkan keduanyanya di daerah- daerah kota-kota besar dan urban saat berkampanye. Karena jangkauannya yang luas sehingga dipandang tepat dan efektif. Dan dapat dilihat oleh semua kalangan.
5.1.14 Jadwal Penyebaran Media
Penayangan iklan TVC dilakukan pada saat bulan mei. Jadwal penyebaran media dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan. Dimana pada 3 bulan pertama yaitu pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli, dengan alasan, persiapan untuk kelulusan sekolah dan libur panjang yang biasanya digunakan setiap sekolah untuk acara open house di sekolah-sekolah mereka, karena ini merupakan waktu yang tepat untuk mengkampanyekan batik garut dengan cara membuka stand batik garut di acara open house setiap sekolah-sekolah.
Sedangkan untuk tahap 3 bulan selanjutnya pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober, dengan alasan memperingati hari batik nasional pada 2 oktober, maka selain prose’s penyebaran media untuk kampanye, prose’s diseminasi dapat dilakukan dengan baik. Setelah itu Penulis tinggal mengevaluasi hasil dari apa yang dikerjakan. Agar kampanye ini dapat terus berkelanjutan maka target sasaran harus tetap diingatkan dalam waktu 3 bulan sekali. Bisa melalui event, iklan ataupun sarana lain. Dengan begitu maka target sasaran tidak akan lupa dengan kampanye pelestarian batik garut ini.
5.2 Konsep Visual
5.2.1 Komposisi
Pengaturan letak pada bidang atau rancangan media, disajikan secara teratur dan jelas agar memudahkan target sasaran untuk melihat dan mengerti informasi yang akan disampaikan. Image yang akan ditampilkan yaitu dengan motif batik garut serta ekplorasinya dengan model vector remaja sebagai pengguna.
5.2.2 Format
5.2.2.1 Screen format
o Format Video : Quick Time Movie
o Preset : PAL D1/DV Square Pixel o Pixel Aspect Ratio : Square Pixel
o Frame Size : 768w 576h
o Frame Rate : 25.00 frames/second
o Channels : RGB
o Color Depth : Millons of colors
5.2.2.2 Hardware
o Computer : Macbook Pro o Camera : Canon Eos 450D
5.2.2.3 Software
o Adobe Illustrator CS3 :
Program untuk membuat bahan-bahan vector yang akan digunakan dalam iklan.
o Adobe Photoshop CS3 :
o Adobe After Effect CS3 :
Program untuk compositing berguna untuk menyatukan animasi dan efek-efek agar iklan terlihat harmonis.
o Adobe Premiere Pro CS3 :
Program editing untuk menggabungkan visual dan audio.
5.2.4 Konsep Warna
Untuk pemilihan warna pada media iklan sangat penting karena target sasarannya adalah remaja, karakteristik penggunaan warna cerah dan ceria agar terkesan chic dan fresh. Penulis akan menggunakan warna-warna yang sesuai karakteristik remajayaitu;
o Putih
Melambangkan angun, sifat idealis dan moral yang teramat tinggi selain itu juga sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya dan kesucian.
o Hitam
Hitam adalah warna elegan, kuat, sophisticated, independent dan misterius. Warna hitam sering dipakai di ruang anak remaja.
o Biru
Melambangkan Ketenangan, kepercayaan, keamanan, kecanggihan, kebersihan, dan keteraturan.
o Oranye
Melambangkan energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria dan hangat.
o Merah
Melambangkan perjuangan, semangat, aktif, agresif, dominan, kemauan keras, persaingan keberanian,
energi, kehangatan, cinta, dan bahaya.
o Pink
Romatis, feminin, selalu rapi dan penuh jenaka.
Namun untuk media- media lain seperti poster, brosur dan lain sebagainya, Penulis akan menggunakan warna komplementer, karena bertemakan pop art. Warna komplementer14 yaitu dua warna Hue yang berlawanan, dikombinasikan dengan gelap terang. Kombinasi tersebut akan menarik mata (eye catching).
Warna Komplementer
14
5.2.5 Image
Dibawah ini beberapa contoh gambar- gambar yang akan digunakan dalam beberapa media baik iklan maupun media cetak.
5.2.6 Logo Event
Logo event ini digunakan ketika pameran berlangsung. Logo sebagai identitas diri, maka logo dibuat untuk identitas acara kampanye ini. Berikut adalah logo yang digunakan :
Format :
Jenis logo : TEKS/TYPE LOGO
Logo dalam jenis ini adalah logo yang berupa teks/typo, yaitu kumpulan huruf berupa nama dari batik garut.
Garis : fleksibel dan tegas
Bentuk : visualisasi yang sederhana, jelas, mudah diingat dan sesuai dengan maksud dan tujuan acara kampanye.
Komposisi : pengaturan tata letak huruf A-simetri Warna : hitam
1. X-‐banner 2. Poster Ukuran : 160 x 60 cm Bahan : Syntetic Ukuran : A3 ( 297 x 420 mm) Bahan : Syntetic
3. brosur 4. Tas wanita Ukuran : A3 ( 210 x 297 mm) Bahan : glossy
5. Sepatu pria dan wanita
Motif Rereng pita Motif Mata angin
Motif Adumanis Motif SikiBonteng selingbunga
Motif Kotak titik Motif Cupat Manggu
Motif Getet Motif Kotak Titik
6. Tas laptop wanita 7. Keychain 8. Diary
9. Note 10. Paperbag Ukuran : A4 (105 x 148 mm) Bahan : hard cover
Ukuran : 30 x 15 x 40 cm Bahan : art paper laminasi glossy
11. Gelas minum dan gelas lilin aromaterapi 12. Pin 13. Tempat tisu Ukuran : D, 5 cm Bahan : glossy
14. Stiker masing-‐masing motif 15. T-‐shirt Ukuran : D, 5 cm Bahan : cutting stiker