• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

42

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Jacolintex adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada usaha manufaktur dari bahan baku kain menjadi pakaian jadi (garmen), mengekspor hasil produk dan mengimpor bahan baku yang bermula dari suatu home industri. Home industri dimaksud bernama Jacolin Fitrab yang memulai usahanya sejak tahun 1976 dengan produk utamanya adalah kaos dan berlokasi di Jl. Dr. Saharjo, Jakarta Selatan.

Pada tanggal 29 September 1979, Jacolin Fitrab berubah nama menjadi PT. Jacolintex. Masih dengan produk utamanya kaos namun jenis produk diperluas dengan kemeja dan celana. Dalam tahun-tahun pertama, hasil produksinya masih dikonsumsi untuk keperluan pasar lokal, baru pada tahun 1984 mulai dilakukan kegiatan eksportasi.

Pada akhir tahun 80-an industri garmen di Indonesia mengalami booming, peningkatan pangsa pasar ini menginspirasi manajemen PT. Jacolintex untuk mengembangkan infrastruktur produksi dengan membuka fasilitas produksi baru di wilayah Bogor yang berbatasan dengan Jakarta Selatan. Seiring dengan lahirnya kota Depok pada tahun 2003 sebagai pemekaran atau pemecahan dari wilayah Bogor, wilayah tersebut masuk dalam daerah administratif Depok. Fasilitas produksi baru mulai beroperasi pada tahun 1991 dengan merekrut karyawan baru dan sebagian karyawan merupakan karyawan yang dipindahkan dari fasilitas produksi di Jl. Saharjo. Sejak tahun 1991 aktivitas PT. Jacolintex dilakukan di dua pabrik dengan pusat kendali barada di Jl. Saharjo.

Merespon tren peningkatan pangsa pasar yang terus meningkat, manajemen PT. Jacolintex pada tahun 1992 memutuskan untuk kembali mengembangkan atau menambah

(2)

kapasitas produksi dengan menyewa PT. Minner Sabur sebuah perusahaan garmen berlokasi di Bandung, kerjasama ini berlangsung hingga tahun 2001.

Sejalan dengan kebijakan Pemda DKI mengenai peruntukan wilayah di mana wilayah Jl. Saharjo tidak diperuntukkan untuk kegiatan industri manufaktur, maka pada tahun 2001 manajemen menutup fasilitas produksi di Jl. Saharjo dan memindahkan ke fasilitas produksi di Depok dengan melakukan sejumlah perluasan. Sementara kantor representative dipindahkan dari Jl. Saharjo ke Jl. Prof. Dr. Supomo.

Saat ini dengan total karyawan sebanyak 700 orang (mayoritas perempuan), PT. Jacolintex memproduksi garmen dengan merek; Tommy Hilfiger, Machupichu, Napapijry, Replay, Abercrombie, Speedy dan lain - lain. Merek - merek tersebut untuk memenuhi order dari buyer – buyer utama; seperti Lerner, Limited, Meijer, Swire, Tommy H, Wet Seal, Royal Robin, Carter’s, Hollister, A & F, Esprit, Zara dan Sara Lee dengan kapasitas produksi maksimum 7000 Dz/ bulan. Keseluruhan produk tersebut dikirim ke Negara tujuan ekspor, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Italia, Australia, Canada, Jerman dan lain – lain. Sedangkan untuk supplier bahan sendiri berdasarkan atas keinginan buyer. Dan saat ini PT. Jacolintex memiliki beberapa supplier, yaitu Ek – Fair Limited di Hongkong, Rimir Enterprise di Singapura, Winnitex di Hongkong, Ming Shi Dyeing Factory Co. Ltd dan Rich Tide (Ching Hing) Internasional Ltd.

Untuk menjamin kepercayaan buyer, PT. Jacolintex mengupayakan sertifikasi yang secara luas dikenal dan diakui oleh komunitas buyer USA. Maka pada pertengahan tahun 2005, PT. Jacolintex memberlakukan program sertifikasi hingga akhirnya memperoleh sertifikasi dari WRAP (Worldwide Responsible Apparel Production), suatu badan sertifikasi untuk para produsen garmen (juga produsen sepatu) yang mendapat pengakuan terluas di USA berbasis di Arlington, Virginia Amerika Serikat.

(3)

3.2 Program Kerja Manajemen PT. Jacolintex

Adapun visi dari PT. jacolintex adalah sebagai berikut:

• Menjalankan amanah yang dititipkan oleh Allah S.W.T di dalam kehidupan dunia melalui (Alm) H.J.M. Pattiasina sebagai pencetus berdirinya PT. Jacolintex sebagai bentuk amal beliau yang harus bersama – sama dijaga dan dipertahankan keutuhannya.

• Turut memajukan Negara Republik Indonesia dengan membantu pemulihan ekonomi bangsa yang saat ini sedang sulit yakni dengan jalan menampung tenaga kerja lokal sekaligus meningkatkan ekspor yang dapat menjadi devisa bagi Negara.

• Meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham beserta para pekerja yang selama ini telah mengabdikan dirinya dalam melakukan salah satu ibadah yakni bekerja sebagai wujud rasa syukur kepada Allah S.W.T.

Sedangkan misi dari PT. Jacolintex yaitu:

• Memperbaiki sistem serta melakukan penyesuain seiring berkembangnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang sangat cepat sekali perkembangannya dalam era globalisasi dan mengaplikasikannnya secara professional dalam semua bidang terutama bidang marketing.

• Melakukan kerjasama dengan pihak yang mempunyai jaringan yang luas dengan para pembeli di seluruh dunia, untuk menjamin kelangsungan order dalam memenuhi kebutuhan pabrik sesuai dengan kapasitas mesin terpasang minimum 6.000 lusin per bulan. Dan mengupayakan fasilitas pendanaan dalam menunjang kerjasama yang berorientasi 100% ekspor serta menguntungkan.

• Mengadakan rekonstruksi mesin tua yang kurang produktif dalam menekan biaya produksi akibat dari timbulnya timecost waktu perbaikan yang seringkali terjadi.

(4)

Dan menambah beberapa mesin khusus untuk menunjang adanya lintasan kritis dalam flowprocess di produksi agar dapat menekan biaya lembur.

• Memberi kesempatan kepada tenaga pimpinan produksi pribumi dalam mengembangkan keahliannya agar lebih terambil dalam mengatur jalannya proses produksi sebagai program proses alih teknologi.

• Menjalankan perencanaan proses produksi yang lebih tajam dalam hal kualitas serta waktu pengiriman barang jadi, agar dapat meminimalkan terjadinya klaim dari pihak pembeli. Dengan menerapkan sistem berdasarkan disiplin ilmu yang dibutuhkan, antara lain Production Planning Control (PPC) yang terkait dengan industrial Engineering.

• Meneruskan program inhouse training pada kepala bagian/ supervisor mengenai Total Quality Control (TQC) dan Total Quality Manajemen (TQM) untuk memotivasi jiwa sadar mutu sebagai bagian dari peningkatan sumber daya manusia sebagai pengendali dalam proses produksi. Dalam meningkatkan saling percaya di antara para pekerja agar terbentuk dan terbina kerjasama yang solid, pelaksanaannya melalui program outbond dengan pihak terkait secara professional.

• Memelihara beberapa fasilitas kemudahan yang diberikan Pemerintah di bidang ekspor-impor terhadap perusahaan dan adanya penambahan fasilitas sesuai dengan kebutuhan atas permintaan berdasarkan Business Plan yang dibuat. Dan menghindari segala upaya yang berakibat mencemarkan nama baik perusahaan dan reputasi pimpinan perusahaan

• Mengontrol secara professional dan berkesinambungan dalam menjalankan sistem manajemen yang telah disepakati serta ditunjang dengan komitmen diantara para pelaku manajemen terutama di bidang keuangan melalui audit,

(5)

agar seluruh aset perusahaan maupun semua fasilitas keuangan yang diberikan oleh lembaga keuangan tetap terjaga kredibilitas perusahaan.

Strategi yang dijalankan PT. Jacolintex dalam menghadapi persaingan di perusahaan garmen dewasa ini adalah sebagai berikut:

• Menjalin kerjasama dengan pihak – pihak yang memilki jaringan luas dengan para pembeli di dunia.

• Mengutamakan pelanggan dengan mempertahankan kualitas dan pengiriman tepat waktu.

• Membangun tenaga kerja yang bermutu.

• Meningkatkan penggunaan dan perkembangan teknologi informasi dalam perusahaan.

Melalui Balanced Scorecard, strategi yang dijalankan perusahaan akan diperjelas ke dalam setiap perspektif beserta inisiatif tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai target atau tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

3.3 Kondisi Bisnis Perusahaan

PT. Jacolintex sempat mengalami goncangan ekonomi akibat penurunan order dan manajemen yang buruk, dan pada akhirnya memutuskan untuk bekerjasama dengan sebuah Agen bernama PT. Holit; yaitu agen yang bertugas mencari serta menerima buyer dan menyerahkan order kepada PT. Jacolintex. Dengan mengambil langkah tersebut, PT. Jacolintex dapat meningkatkan kemampuannya menyediakan dana dan daya yang diperlukan untuk mempertahankan keberadaan perusahaan. Kontrak di antara keduanya berlaku untuk jangka waktu 3 tahun dan sudah berjalan selama 1 tahun. Akibat dari perjanjian tersebut, semua line produksi telah dikontrak atau dengan kata lain PT. jacolintex hanya berhak menerima order yang datang dari PT. Holit. PT. Holit bertanggung jawab langsung kepada

(6)

buyer sedangkan untuk kualitas dan produksi dijalankan oleh PT. Jacolintex. Karena itu, PT. Holit berhak memberikan order ke factory lain jika order yang masuk melebihi kapasitas produksi yang dimiliki PT. Jacolintex.

Baik PT. Holit sebagai agen maupun PT.Jacolintex sudah memiliki jaringan yang cukup luas dengan para pembeli di dunia dan dapat melakukan penetrasi pasar internasional dengan baik. Didukung dengan Sertifikasi (Worldwide Responsible Apparel Production) WRAP yang dimiliki PT. Jacolintex, secara langsung akan memberi jaminan kepercayaan para buyer di seluruh dunia. Berikut merupakan prinsip kerja yang harus dipatuhi PT. Jacolintex berdasarkan sertifikasi WRAP;

Tabel 3.1 Prinsip Worldwide Responsible Apparel Production ( WRAP) 12 Prinsip WRAP

1. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan

2. Kerja paksa

3. Tenaga kerja sama-sama

4. Pelecehan atau perlakuan semena-mena

5. Pengupahan

6. Jam Kerja

Pemasok produk akan tunduk terhadap hukum dan peraturan di seluruh Negara dimana mereka berada. Pemasok produk tidak akan mempekerjakan karyawan secara paksa.

Pemasok produk tidak akan mempekerjakan tenaga kerja di bawah usia 14 tahun atau di bawah usia wajib sekolah, atau di bawah usia minimum yang telah ditentukan pemerintah setempat.

Pemasok produk akan menjamin adanya lingkungan kerja yang bebas dari tindakan pelecehan pelecehan, tindakan semena – mena atau hukuman fisik dalam bentuk apapun.

Pemasok produk akan membayar karyawan sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat.

Jam kerja pada masing – masing hari, dan hari kerja pada masing – masing minggu, tidak akan melebihi

(7)

7. Diskriminasi

8. Kesehatan dan keamanan kerja

9. Kebebasan berserikat

10. Lingkungan

11. Kepatuhan dan kepabean

12. Keamanan

batasan maksimum sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di Negara setempat. Pemasok produk akan menyediakan sekurang – kurangnya satu hari libur setiap tujuh hari kerja.

Pemasok produk akan mempekerjakan, mempromosikan dan memberhentikan karyawan hanya berdasarkan kemampuan kerja mereka, bukan berdasarkan pada karakteristik pribadi atau kepercayaan – kepercayaan tertentu.

Pemasok produk akan menjamin ketersediaan lingkungan kerja yang aman dan sehat, dan jika pemasok produk memiliki asrama karyawan maka juga harus menjamin kondisi asrama yang aman dan sehat. Pemasok produk akan mengakui dan menghargai hak karyawan untuk berserikat (membentuk serikat pekerja), sebagaimana pemasok produk juga membebaskan pilihan karyawan untuk bergabung atau tidak bergabung dengan serikat pekerja.

Pemasok produk akan tunduk pada hukum dan peraturan yang mengatur mengenai lingkungan hidup yang berlaku di Negara setempat.

Pemasok produk akan tunduk pada hukum dan peraturan kepabean yang berlaku, dan secara khusus akan mengadakan program tertentu untuk mematuhi peraturan kepabean dan menghindari terjadinya transahipment produk garmen yang illegal.

Pemasok produk akan menjamin dan mempertahankan prosedur pengamanan pabrik secara ketat untuk menghindari terjadinya masuknya barang-barang tertentu yang tidak dikehendaki (seperti obat – obat terlarang, bahan peledak, bahan kimia berbahaya dll) ke dalam cargo ekspor.

(8)

PT Jacolintex sendiri termasuk dalam pasar persaingan monopolistis. Menurut Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi (2002, p.297) Pasar persaingan monopolistis memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: terdapat banyak penjual dalam persaingan aktual maupun potensial, para pelanggan memandang perbedaan di antara produk-produk dari berbagai pesaing, barang bersifat berbeda corak, kemasukan ke dalam industri relatiif mudah, dapat meningkatkan laba penjualan dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang tergantung dari sejauh mana perusahaan dapat memberikan keunikan yang bernilai dalam barang atau jasa mereka. Karakteristik produk yang dihasilkan PT. Jacolintex sendiri dapat dilihat dari kerapihan jahitan yang dihasilkan maupun dari segi pengepakannya. Ancaman yang ada bagi PT. Jacolintex adalah dengan makin ketatnya persaingan baik di antara eksportir dalam negeri maupun luar negeri menyebabkan pembeli mempunyai lebih banyak alternatif, sehingga bargaining power eksportir semakin melemah. Hal tersebut harus menjadi motivator bagi PT. Jacolintex sendiri untuk dapat menciptakan produk yang memiliki karakteristik kuat untuk memenangkan konsumen baru maupun mempertahankan pelanggan.

Di dalam merumuskan strategi menghadapi persaingan, perusahaan perlu melihat kondisi-kondisi lingkungan industri yang dijalankannya. Untuk melihat kondisi lingkungan bisnis dapat dilakukan salah satu cara perumusan stategi yaitu menggunakan analisis lima model kekuatan porter yang terdiri dari:

Š Persaingan antar perusahaan

Š Kemungkinan masuknya pesaing baru Š Potensi pengembangan produk subsitusi Š Kekuatan tawar-menawar penjual/ pemasok Š Kekuatan tawar-menawar pembeli/ konsumen

(9)

Gambar 3.1 Analisis Porter

Sumber : Hasil wawancara

Berikut ini adalah analisis porter untuk PT. Jacolintex: 1. Persaingan Antar Perusahaan

Pergerakan bisnis konveksi pada saat ini terlihat semakin kompetitif. Terlihat dari banyaknya perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan tinggi dan memperluas pangsa pasarnya. Persaingan perusahaan sejenis dalam sebuah industri adalah wajar. Hal tersebut secara tidak langsung, akan meningkatkan performansi perusahaan sendiri. Siapa yang kuat dan memiliki strategi perusahaan yang tepat, dialah yang akan

Persaingan antar perusahaan: - PT. Inkordan - PT. Lestari Busana Potensi Pengembangan Produk Subsitusi: - Usaha konveksi berbahan Wool, Sutra, Sifon, Brokat, satin, dan kulit. Kemungkinan Masuknya Pendatang Baru: - Perusahaan-Perusahaan garmen di Bandung Kekuatan Tawar Pemasok: - Import : Winitex, Tairun, Sortusor, Paxar. - Lokal : Bratatex, Wahana, Indobaten

Kekuatan Tawar Pembeli: - Tommy Helfigher - Esprit Europe Service GMB

- Oneill

- Fashion Box Industries - American Sporwear SA - Tomasoni Topsail SPA

(10)

memenangkan persaingan. Beberapa pesaing yang dilihat oleh PT. Jacolintex adalah PT. Inkordan dan PT. Lestari Busana, kedua pesaing ini sama dengan PT. Jacolintex usahanya ditujukan untuk ekspor. Namun bisa dikatakan PT. Jacolintex lebih unggul dari kedua pesaingnya, PT. Inkordan hanya berfokus kepada pembuatan produk berbahan Jeans saja, dan PT. Lestari busana hanya berfokus kepada pembuatan produk baju atau jaket saja. Sedangkan untuk PT. Jacolintex tidak hanya fokus kepada satu jenis produk saja, melainkan memiliki diferensiasi produk, sehingga lebih besar peluang memperluas pangsa pasarnya

.

Salah satu peluang yang dimiliki PT. Jacolintex dalam memasuki industri ini adalah, kebijakan pemerintah di bidang ekspor - impor mengenai deregulasi di bidang industri dan perdagangan secara bertahap. Kemauan yang kuat dari pemerintah untuk menggalakkan ekspor terutama non-migas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan - kemudahan dalam hal investasi maupun keringanan pajak bagi perusahaan -perusahaan yang berorientasi ekspor. Serta meningkatnya kebutuhan pasar akan perkembangan mode yang terus berganti.

2. Kemungkinan Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru dalam sebuah industri, sudah tentu menjadi ancaman sekaligus peluang bagi perusahan – perusahaan di dalam industri tersebut. Karena pendatang baru dapat merebut pangsa pasar yang dimiliki pemain lama bahkan mematikan pemai lama. Namun ada beberapa hambatan untuk pesaing baru masuk kedalam industri ini seperti: Besarnya kebutuhan modal, kurangnya pengalaman, tingginya kesetian buyers, mesin atau teknologi yang sudah digunakan. Pendatang baru yang berkembang cukup pesat adalah perusahaan-perusahaan konveksi di Bandung. Bandung sudah menghasilkan tidak kurang dari 40 % dari produk tekstil nasional maupun untuk tujuan ekspor. Industri ini

(11)

memiliki persaingan yang dinamis, dimana memang terdapat banyak pelaku namun tidak ada pelaku yang dominan. PT. Jacolintex harus selalu waspada dengan ancaman pendatang baru yang datang. Karena itu, saat ini PT. Jacolintex melakukan kerja sama dengan sebuah agen

pencari buyer. Dengan harapan pangsa pasarnya meluas. Hal lain yang perlu

dipertimbangkan adalah masuknya pendatang baru yang terdiri dari perusahaan asing di ruang lingkup bisnis lokal. Dengan memiliki modal yang cukup besar, dan jaringan yang lebih luas, PT. Jacolintex harus selalu mewaspadai ancaman ini dalam jangka waktu panjang.

3. Potensi Pengembangan Produk Subsitusi

Produk subsitusi merupakan produk yang dapat menggantikan fungsi yang sama namun tidak serupa. Di dalam industri konveksi produk subsitusi bisa ditempatkan kedalam kategori perusahaan – perusahaan garmen yang sama –sama menghasilkan produk sejenis namun memiliki bahan yang berbeda. Kehadiran produk substitusi, tentunya dipengaruhi oleh tren yang berlangsung. Produk substitusi pada industri konveksi, misalnya perusahaan konveksi yang menghasilkan produk berbahan wool, dan kulit. Tentu saja hal tersebut bisa menjadi ancaman, karena untuk memasuki industri berbahan dasar tersebut dibutuhkan modal yang besar untuk menyediakan alat –alat produksi dan ketrampilan sumber daya yang berbeda. Bagi perusahaan yang dapat memberikan produk yang menggunakan bahan lain dapat menjadi potensi adanya perpindah alihan pelanggan. Faktor yang dapat menyebabkan perpindah alihan ini dapat dilihat dari kebutuhan pelanggannya, harga dan kualitas yang kompetitif serta berbagai variasi yang dapat dipilih sesuai keinginan pelanggan. Namun dalam industri ini, peluang produk substitusi tidaklah besar. Karena kebutuhan yang berbeda-beda dari konsumennya. Untuk saat ini PT. Jacolintex memfokuskan posisi mereka untuk produksi berbahan jeans, katun dan twill.

(12)

4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

PT. jacolintex saat ini memiliki supplier tetap baik impor maupun lokal. Untuk bahan impor didapat dari perusahaan Winitex dan PT. Tairun. Sedangkan aksesoris impor didapat dari PT. Sortusor dan PT. Paxar. Untuk bahan dan asesoris lokal didapat dari perusahaan Bratatex dan Wahana. Supplier tersebut sudah menjadi pemasok tetap PT. Jacolintex. Namun tidak ada kontrak kerja sama diantara keduanya. Jadi PT. Jacolintex tidak hanya berpaku pada satu supplier saja, namun pemilihannya disesuaikan dengan keinginan pembeli. Dengan tidak adanya ketergantungan dari para supplier ini maka pemilihan supplier yang tepat sangat menentukan ketepatan waktu produksi maupun pengiriman.

5. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam industri konveksi, pembeli pasti menginginkan kualitas tinggi dengan harga yang rendah atau paling tidak sebanding dengan kualitas yang didapat. Karena itu para konsumen cenderung memilih perusahaan garmen yang berlokasi di wilayah tertentu di mana sumber daya manusianya memiliki upah yang tidak terlalu tinggi. Namun teknologi yang digunakan dapat menunjang kualitas yang diinginkan. Saat ini PT. Jacolintex memiliki beberapa pelanggan tetapnya, yaitu Tommy Hilfieger dan Oneill. Dengan berusaha memperlakukan para pelanggannya secara istimewa baik dalam hal kualitas maupun pelayanan yang diberikan, pelanggan tetapnya akan semakin setia pada PT. Jacolintex. Penggunaan teknologi yang efektif dan efisien tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan sehingga memberikan peluang PT. Jacolintex merebut pelanggan yang baru.

3.3.1 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan dalam 1 sampai 2 tahun terakhir ini adalah meningkatkan pemasaran terutama dengan peningkatan ekspor garmen dan berusaha agar kinerja

(13)

perusahaan berada pada tingkat yang sehat untuk pencapaian laba yang sesuai dengan performansi perusahaan dalam persaingan yang makin ketat. Dengan menghasilkan jenis produk yang mampu bersaing di pasar Internasional terutama ke pasar Eropa, Canada dan Amerika mengingat harga jual produk garmen ke negara tersebut masih cukup tinggi disamping itu perilaku distributor atau agen untuk negara-negara tersebut relatif baik.

Didukung dengan adanya kualitas berstandarkan internasional akan menjamin

kesinambungan penjualan dan menguatnya daya saing. Selain peningkatan pemasaran untuk mencapai pertumbuhan financial perusahaan, peningkatan customer satisfaction dan retensi pelanggan menjadi perhatian yang penting untuk menjalin customer relationship yang baik antara buyer dengan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif. Dalam pencapaian kualitas produk yang maksimal, perusahaan terus meningkatkan infrastruktur dalam teknologi yang digunakan serta pembentukan sumber daya manusia yang unggul dan berkomitmen.

3.3.2 Fasilitas Pendukung Perusahaan

Adanya Jaminan kerja dan alat keselamatan kerja bagi semua karyawan PT. Jacolintex. Selain itu PT. Jacolintex memiliki sebuah unit mobil box besar dan sebuah unit mobil box kecil, pabrik juga dilengkapi dengan 20 buah alat pemadam kebakaran di setiap sudut ruang. Masing – masing karyawan juga disediakan sebuah loker penyimpanan barang pribadi serta adanya mushola kecil untuk beribadah. Di area pabrik pun tersedia kantin untuk makan siang karyawan. Tersedia juga sebuah klinik beserta seorang dokter dan suster yang berada di tempat, guna berjaga – jaga jika terjadi kecelakaan selama jam kerja berlangsung.

(14)

3.3.3 Proses Kegiatan Bisnis Perusahaan

Berikut merupakan tahap – tahap pra produksi sampai pengiriman barang sampai di konsumen;

1. PT. Holit menerima buyer yang masuk, kemudian dimulailah pemesanan order yang dilakukan oleh marketing PT. Jacolintex.

2. Perhitungan biaya pra – produksi oleh marketing dan perhitungan biaya aksesoris dan bahan pendukung oleh bagian merchandiser.

3. Manajer Produksi membuat perencanaan target dan biaya insentif untuk style yang sedang berlangsung dihitung berdasarkan biaya – biaya produksi dan diajukan ke Dept. Keuangan dan Dept. Marketing untuk disetujui.

4. Dept. Marketing mengkonfirmasikan order – order kepada buyer berdasarkan kalkulasi biaya beserta hal – hal yang mungkin dapat terjadi.

5. Tim PPMC (Production Planning Material Control) berdasar data – data yang diajukan oleh Dept. Marketing dan Dept. Merchandiser dapat memulai pekerjaan dasar dan membuat daftar proses material untuk masing – masing order.

6. Semua contoh Pra – produksi seperti ukuran dan proto sample dikerjakan oleh Dept. Sample dengan berkordinasi dengan Manager Produksi dimana berperan dalam memutuskan dan menyelesaikan pola pakaian selama hal tersebut berlangsung.

7. Setelah mendapat persetujuan dari buyer atau sub agen setempat, maka harus dilakukan perencanaan poduksi dan pertemuan pra – produksi yang dihadiri oleh perwakilan pembeli, merchandiser, manager produksi, QC manager, Dept. Sample dan Dept. Finishing dari PT. Jacolintex.

8. Produksi dimulai setelah pertemuan pra – produksi dilakukan dan seluruh aspek mengenai garmen telah dimengerti oleh orang – orang departemen terkait.

(15)

9. Bagian Merchandiser mengirimkan purchase order kepada supplier.

10. Supplier mengkonfirmasi barang yang masuk dan kemudian bagian ekspor – impor PT. Jacolintex mengurus surat – surat yang dibutuhkan.

11. Material masuk ke gudang dan dilakukan pengecekan barang, kurang lebih satu minggu untuk return barang yang cacat.

12. Setelah material siap, dilakukan proses pemotongan (cutting).

13. Kemudian membagi line produksi untuk proses penjahitan (sewing), selama proses dikontrol oleh supervisor line.

14. Proses sewing selesai dilanjutkan dengan pengiriman ke washing berdasarkan standar dari buyer.

15. Sampainya produk setelah washing dilanjutkan dengan tahap finishing, yaitu pemasangan aksesoris sesuai pesanan.

16. Terakhir adalah pengecekan barang dan pengepakan sesuai keinginan buyer dengan memastikan bahwa list dari bagian merchandiser sudah terpenuhi. 17. Produk siap untuk diekspor.

(16)

PRE-PRODUCTION FLOW CHART

INDUSTRIAL ENGINEER

MARKETING Order booking by Marketing

Costing as per target analysis by Production Manager

Lead time calculation and its corresponding report with no of over time hours

Incentive and target plan for this style to be calculated against costing and productivity and submitted to the finance department and

marketingdepartment for approval

Total production and trims cost evaluation by marketing team for

feasibility

Trims and Accessory costing by Merchandiser

Pre Production costing by marketing

Marketing department to confirm the order with buyers based on the

above calculations andfeasibility Raw material lead time report

by merchandiser Financial Analysis by Marketing

Departement

After approvals of the samples by the buyer or its local sub agents the production planning and pre-production meeting shall be held in the presence of the Merchandiser/ buyer representative & Merchandiser, Production Manager, QC Manager, Sample Dept. & Finishing Dept. in charge/ PT. Jacolintex.

All pre production sampling such as size set and proto samples shall be developed by the samples room in close co-ordination with the Production Manager who shall decide and finalise the patterns during this stage.

The PPMC team based on the above details provided by the marketing and the merchandising team shall start the ground work and material flow chart for these orders

The Production shall commence only after the Pre-Production Meeting is conducted and all aspects of the garments are understood by the concerned person in charge.

PP Meeting

Production

(17)

3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur Organisasi PT. Jacolintex Management;

Commissioner : Mr. H. J. M. Pattiasina (alm.) President Director : Mrs. Jetty R. Pattiasina Director : Mr. Sjamsul Hary Marketing Manager : Mr. Yogi

Office Staff : 17 personel

Production : Mr. Kumaran, Mr. Jacob Production Staff : 49 personel Daily – Rated Worker : 363 Fix Employee

250 Contract Employee Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing – masing divisi di PT. Jacolintex; a. Board of Director, yang terbagi dua:

ƒ President Director

- Membuat dan menentukan keputusan yang ada dalam perusahaan.

- Bertanggung jawab untuk memimpin perusahaan serta mengawasi jalannya kegiatan dalam perusahaan.

- Bertangung jawab dalam pencapaiaan visi dan misi perusahaan. ƒ Director

- Membuat dan menentukan keputusan yang ada dalam factory. - Mengawasi dan memimpin factory.

- Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada manajer dibawahnya dalam melaksanakan tugas.

(18)

- Memberikan seluruh laporan kinerja factory kepada president director. Board of Director memiliki sekretaris, dimana memiki tugas sebagai berikut: - Membantu kelancaran tugas yang dijalankan oleh board of director. - Menyiapkan agenda kerja board of director.

- Menyiapkan laporan yang dibutuhkan oleh board of director.

- Menyampaikan keputusan-keputusan yang dibuat oleh board of director. Board of Director juga membawahi;

ƒ Accounting & Finance, tugasnya adalah:

- Memastikan bahwa semua jenis biaya sudah tercatat.

- Melakukan pembukuan transaksi rutin akuntansi dan keuangan.

- Mengelola penyimpanan dokumen dan catatan keuangan serta pembukuan dan secara berkala mengkaji pengaturan pencatatan ini.

- Bertanggung jawab atas penggunaan semua aset perusahaan. - Mengelola pengeluaran dan pendapatan perusahaan.

Accounting & Finance memiliki divisi sebagai berikut; A. Bagian Cashier;

- Mengelola keuangan kas besar yang dibutuhkan oleh perusahaan yang dimana kebutuhannya diatas satu juta rupiah dan hanya bisa dikeluarkan atas izin cost accounting dengan membuat request payment terlebih dahulu. Seperti pembelian aset perusahaan,gaji karyawan dan buruh, dll.

- Mengatur keperluan segala bentuk administrasi perusahaan. - Membuat laporan keuangan besar.

B. Bagian Petty Cash;

- Mengelola keuangan untuk keperluan kas kecil yang jumlah pengeluaran kurang dari satu juta rupiah. Seperti untuk kebutuhan transportasi dan supir.

(19)

- Membuat laporan keuangan kecil perusahaan. C. Bagian Cost Accounting;

- Menyiapkan dan menyerahkan laporan mingguan dan bulanan kepada Accounting & Finance.

- Membuat laporan buku penjualan dan pembelian. - Mengelola request payment yang diperlukan perusahaan. ƒ Marketing Manager, tugasnya adalah:

- Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan menjalin komunikasi secara rutin dan berkelanjutan.

- Menyetujui atau mengevaluasi order yang diberikan oleh buyer.

- Membuat laporan divisi marketing yang akan dipertanggung jawabkan kepada director.

- Membangun hubungan yang baik antara supplier dan para buyer. Marketing Manager, memiliki divisi sebagai berikut;

A. Bagian Merchandiser;

- Menghitung consumption berdasarkan pesanan - Mencari supplier lokal maupun impor untuk aksesoris. B. Bagian Follow Up;

- Melakukan meeting dan promosi kepada calon buyer.

- Briefing mengenai hasil pertemuan kepada marketing manager. - Membuat laporan mengenai hasil pertemuan dan briefing. C. Bagian Export;

- Mengurus semua surat-surat pengiriman produk untuk ekspor. - Mengawasi produk-produk yang di expor sampai ke buyer.

(20)

D. Bagian Import;

- Memenuhi kebutuhan impor material yang dibutuhkan oleh buyer berdasarkan pemesanan pihak buyer.

- Bertanggung jawab atas surat-surat yang dibutuhkan dalam impor. ƒ Production Manager, tugasnya adalah:

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi.

- Membuat laporan produksi yang akan dipertanggung jawabkan kepada director. - Bertanggung jawab atas penentuan waktu pengerjaan dan selesainya produksi. - Bertanggung jawab atas kecukupan material yang dibutuhkan pada proses

produksi.

- Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan. Production Manager, memiliki divisi sebagai berikut;

A. Bagian Sample;

- Memilah bahan yang akan digunakan untuk membuat produk. - Membuat sample produk sebelum diproduksi.

- Mengirim sample ke buyer untuk disetujui dan terlibat dalam pre production meeting.

B. Bagian Cutting;

- Memotong material yang akan digunakan untuk produksi.

- Pemilihan bagian – bagian unit sebelum dilakukan penjahitan. Juga untuk mengirim bagian unit ke perusahaan khusus bordir apabila terdapat proses bordir.

C. Bagian Sewing;

- Membagi line produksi yang dibutuhkan berdasar jumlah order yang akan dikerjakan.

(21)

- Melakukan proses penjahitan material sampai menjadi barang jadi. D. Bagian Finishing;

- Mengerjakan pemasangan aksesoris sesuai pemesanan. - Memeriksa kekurangan atau kecacatan produk.

- Melakukan penguapan produk akhir. E. Bagian Warehouse;

- Mencatat dan mengecek bahan yang masuk untuk mengetahui adakah kecacatan material dan melakukan return apabila kecacatannya melebihi 5%. - Menyimpan stok material yang dikirim.

- Menyimpan sisa material setelah produksi.

- Bertanggung jawab atas keluar masuknya barang atau material ke gudang. F. Bagian Quality Control;

- Monitoring pekerjaan secara keseluruhan, baik selama proses maupun produk akhir.

- Mengidentifikasi peningkatan yang mungkin dibutuhkan dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi.

- Memastikan seluruh proses produksi dikerjakan sesuai dengan standar mutu. G. Bagian Checking;

- Memastikan dan melakukan pengepakan berdasar list dari merchandiser yang didasarkan pada keinginan buyer.

- Bertanggung jawab terhadap komplain kesalahan pengepakan. ƒ Personnel & GA, tugasnya adalah:

- Menentukan Perencanaan tenaga kerja baik strategi, jadwal kerja, desain kerja, pemekaran pekerjaan, pemberdayaan karyawan dan lain sebagainya.

(22)

- Bertanggung jawab menyeleksi karyawan yang akan dipekerjakan dalam perusahaan.

- Memposisikan karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. - Memberikan jenjang karir yang menjanjikan bagi karyawan perusahaan. Personnel & GA, memiliki divisi sebagai berikut;

A. Bagian Pay Roll

- Bertanggung jawab terhadap pembayaran kompensasi bagi karyawan secara tepat waktu.

- Memberi bonus maupun tunjangan hari raya bagi karyawan. B. Public Relation;

- Penghubung sekaligus pengatur lalu lintas informasi dan komunikasi yang terjadi antara PT. Jacolintex dengan pihak terkait baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

- Juru bicara perusahaan untuk public.

- Penengah isu-isu yang terjadi dalam perusahaan maupun luar perusahaan. - Mengurus jaminan keselamatan dan kesehatan karyawan.

C. Security & Driver Security :

- Bertanggung jawab terhadap keamanan wilayah PT. Jacolintex selama 24 jam dan wajib melakukan tindakan untuk merespon suatu kejadian yang mengganggu kenyamanan bekerja.

- Memberikan ID Card untuk tamu dan menghubungkan kepada bagian yang berkepentingan.

- Mengawasi keluar masuknya karyawan ke dalam area produksi. - Mengawasi barang yang akan dikirim.

(23)

Driver :

- Menjaga fasilitas kendaraan perusahaan.

- Mengantar dan menjemput tamu perusahaan maupun karyawan yang berkaitan dengan proses bisnis perusahaan.

- Bertanggung jawab dalam membawa maupun menghantar barang sampai pada tujuan yang diperintahkan atau pelabuhan.

Gambar

Tabel 3.1 Prinsip  Worldwide Responsible Apparel Production  ( WRAP)
Gambar 3.1 Analisis Porter  Sumber : Hasil wawancara
Gambar 3.1  Pre-Production Flow Chart

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan akuifer dan lapisan litologi bawah permukaan daerah “x” Kabupaten Gorontalo dengan menggunakan metode Geolistrik

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat, rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Skripsi ini dengan judul

[r]

Penelitian longitudinal ini dilakukan di Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama 18 bulan dari Bulan Agustus 2010 hingga

Berdasarkan potensi, peluang dan tantangan terkait konservasi jenis ramin, telah dilakukan penelitian konservasi ramin melalui penyediaan bibit stek ramin pada

Laporan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan langkah untuk mewujudkan sinkronisasi Program Bidang Keciptakaryaan dan kerjasama antara Pemerintah

Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik

Atas dasar permasalahan tersebut, kami berniat mengadakan program pengabdian masyarakat yang berupa Pelatihan Pembuatan Selai Jahe dari Limbah Industri Jahe