Fakultas Ilmu Komputer
8246
Identifikasi Penyakit Pada Kambing Menggunakan Metode Fuzzy
Tsukamoto
Zaiful Bahar1, Nurul Hidayat2, Suprapto3
Program.Studi Teknik.Informatika, Fakultas.Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1zaifulbahar10@gmail.com, 2ntayadih@ub.ac.id, 3spttif@ub.ac.id
Abstrak
Kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang diminati oleh masyarakat Indonesia setelah sapi.dan ayam. Namun, penyakit pada ternak kambing merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan, karena dapat menimbulkan kerugian bagi peternak bahkan dapat menyebabkan kematian ternak. Permasalahan mengenai gejala penyakit kambing dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem. Maka dibuatlah sistem untuk mengidentifikasi penyakit pada kambing, sehingga peternak bisa mengetahui jenis penyakit yang menyerang dan menanganinya secara tepat. Metode yang digunakan adalah fuzzy tsukamoto. Metode Fuzzy Tsukamoto adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengolah nilai masukan gejala menjadi identifikasi penyakit. Langkah awal metode ini memasukkan nilai gejala penyakit. Kemudian melakukan perhitungan fuzzifikasi, perhitungan inferensi serta perhitungan defuzzifikasi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini menghasilkan pengujian akurasi dari 50 data uji sebesar 94%.
Kata kunci:Kambing, Gejala, Penyakit Kambing, Fuzzy Tsukamoto.
Abstract
Goatshare one source of animal protein that is in demand by Indonesian people after cattle and chickens. However, disease in goats is an important thing that must be considered, because it can cause harm to farmers and can even cause livestock deaths. The problem of recognizing the symptoms of goat disease can be solved by using the system. So a system was made to identify diseases in goats, so that farmers could find out the types of diseases that attacked and handled them appropriately. The method used is fuzzy tsukamoto. Fuzzy Tsukamoto method is one method that can be used to process the value of symptom input to identify disease. The initial step of this method includes the value of the symptom of the disease. Then do fuzzification calculations, inference calculations and defuzzification calculations. Based on the results of the tests that have been carried out in this study, the accuracy of the 50 test data is 94%.
Keywords:Goat Symptoms, Goat Disease, Fuzzy Tsukamoto.
1. PENDAHULUANj
Kambing .merupakan salahJ,satu sumber proteinfhewani yangfdiminati olehfmasyarakat Indonesia setelahysapi danhayam. Permintaan daginghkambing dipasaranjselalu adaiwalaupun tidak sebesarjpermintaan dagingjsapi danjayam. Adanya permintaanydaging kambingydipasaran dapat dijadikantbisnis untukybeternakkambing. Padapeternak kambinglhal yang palingjpenting untukndiperhatikan adalahmserangan penyakit terhadapnternak. Penyakitupada ternakhdapat menimbulkanrjkerugian bagiwpeternak. Jika penyakityang menyerangternak dibiarkanjatau
terlambat untukgdiobati dapatwmenyebabkan terganggunya produksir ternakg bahkan menyebabkanjkematian. Oleh karena itu salah satuwfaktor yangh perlu diperhatikanwdalam pemeliharaanternak adalahkesehatan ternak itu sendiri. Untukymenjaga kesehatanRternak agarhtetap primahperlu dilakukan pengobatan, pemeberian vaksin ataujantibiotik sesuaijkasus penyakit yangibiasanya hanyaidiketahui pakar.
Logika fuzzy dapat dianggapsebagai kotak hitam yangiberisi metode atauicara yangldapat dilakukanw untuk mengolahw data jmasukan menjadi keluaranhinformasi yanghbaik. Kotak hitam sepertityang telahtdijelaskan merupakan penghubungwantara ruangwmasukan menuju ruangmkeluaran (Kusumadewi,u2003). Logika
fuzzy ini dapat digunakansalah satunyakuntuk mengaplikasikanw pengetahuan pakarw secara langsung tanpa haruslmelalui prosesjpelatihan. Dalamjlogika fuzzy, mengenaljistilah linguistik danlnumerik. Linguistikjyaitu penamaanhsuatu grup yangjmewakili suatutkeadaan atautkondisi tertentundengan menggunakanmbahasa alami, misalnyawiadalah gejalamiyang dirasakan penggunajberupa rendahjatau tinggi. Sedangkan numeris, yaitu suatuknilai yanghmenunjukkan ukuranrdari suatu variabel seperti 30, 55, 70 (Kusumadewi,j2003). Karenajlogika fuzzydapat digunakanjuntuk mengaplikasikanlpengetahuan darihpakar secarailangsung, makaydalam sistem berbasis fuzzy dapat digunakanhsebagai salah satuimetode pemecahanimasalah ataulpenalaran yang menghasilkaninformasi yangiberguna.
Penelitianwsebelumnya dilakukanwioleh Pradanajpada tahunt2016 denganivariabel yang digunakanwadalah gejala yangwberjumlah 16 gejala dant5 penyakit. Pengguna sistemttersebut memilih daftarggejala untukhihasil diagnosis penyakitwtanaman jagung. Tingkatwakurasi perbandingan hasilridiagnosis sistemkdan hasil diagnosis pakar darijsistem tersebutnmencapai nilai 95% (Pradana,j2016).
Metode FuzzyrTsukamoto adalahf metode yangwmengaplikasikan penalaranwimonoton untuk setiapwlrule. Metode iniMmemiliki kelebihangyaitu dapat melakukangipenalaran monoton dengan banyak rule (Thamrin,2012). Pada metodemuTsukamoto, setiapguRule
direpresentasikan menjadiwnilai fuzzy iiyang disebut denganhfuzzifikasi. Sebagaimhasilnya, keluaran dari tiap-tiap rulejberupa nilai tegas atau crispfiberdasarkan α-predikat ataumnilai minimumidari tiapRule. Keluaran dari tiapjrule
menjadi acuanjuntuk menghitungjnilai-z. Hasil akhirnyade diperoleh denganh hmelakukan
defuzzifikasi rata-ratamuberbobotjki(Pujiyanta, 2012).
DalamhjMemberikan informasijlterhadap masyarakat tentangjkgejala umumjupenyakit kambing secaramluas perlu dilakukanwuntuk memudahkanq masyarakathidalamwmengetahui informasi tentanggejala dan penyaki kambing. Salah satunyawadalah melaluiwismartphone.
Berdasarkanysurvey yang dilakukaneMarketer,
pengguna smartphoneedi indonesia padaitahun 2017 diperkirakanjmencapai 74,9 jutanorang. Dan padajsurvey yang dilakukanjoleh WaiWai Marketing, jumlahyi pengguna jAndroidwdi Indonesia padawtahun 2015 bulanwoktober mencapai 41 juta. Dengan jumlahlyang banyak ini tentuminformasi tentangmgejala penyakit kambing akanqlebih efektif dan mudahqdalam implementasinyaqerrmenggunakan yuaplikasi Android.
Berdasarkanwlatar belakang yangwtelah diuraikan, padakpenelitian ini penulishmemilih metode FuzzywTsukamoto untukgmembangun sebuah sistem dalam mengidentifikasijpenyakit kambing yanghakan diimplementasikan dalam penelitian. Penulisnberharap denganjpenelitian ini diharapkanfdapat memudahkankmasyarakat dalam mengetahuiripenyakit kambingwsecara dini danmemperoleh hasiliakurasi yangitinggi.
2. TINJAUANPUSTAKAj
2.1 Kambingh
Kambingeymerupakan hewanwrpiaraan tertua yangndidomestikasi setelahdanjing dan domba. Domestikasimkambing pertamahkali diperkirakanqterjadi pada abadqke-7 sebelum masehi. Kambingqyang berkembangqsekarang berasal darifnenek moyangwbangsa kambing yang hidupmdi daerah-daerah marginalwdan berbatu (Heriyadi,j2004).
2.2 Penyakit Kambingt
1. Kembungiatau juga disebutibloat
Kembungkatau juga disebutubloat adalah kondisi perutfkambing berisi banyakygas yang diakibatkan prosesmfermentasi yangmberjalan cepat danytidak dapat mengeluarkannyakdalam bentuk kentut. Tingginyahakumulasi gasydalam perut menekanjorgan dalamtubuh yangilain dan menimbulkanjkesakitan, sehinggakambing pun melakukanwpernapasan denganwimulut terbuka akibatwifrekuensi pernapasanwyang tinggi.
2. Cacinganj
Ada banyak jenis cacingwiyang bisa menyeranghkambing, antarahlain: haemonchus cocortus, Trichurishsp dan Oestophagostomum sp yangwkemungkinan besarmterdapat pada pakan. Cacing–cacingwtersebut akanmhidup sebagai parasitdi saluran pencernaan,melekat di selaputjusus dan menghisapnsari makanan, cairanltubuh, darah sertalmengeluarkanlracun.
Bahasa awamnyawikudis danmjkurap. Penyebabnyahjadalah ektoparasithjatau tungau
Sarcoptesjscabei, Psoropteshcommunis varovis
dan Chorioptesovis. Biasanya penyakitiini akan menyerangmarea disekitar telingamdulu, kemudian barumenyebar. Tandajklinis terkena scabiesnbiasanya timbulhbercak–bercak merah yangmmembentuk bisulwpada kulitrikambing, kemudian kulithiyang berbercakmakan mulai menebal, mengerasjdan bersisik sertagatal.
4. Orfg
Sering disebutwrjuga dakanganwtatau
EcthymawContagiosa, disebabkanwoleh virus
Parapoxvyrus yanghbersifat zoonosis danfdapat menular keimanusia. Biasanyaikambing terkena
orf saathmemakan rumput yangmberbulu dan debu darinkonsentrat. Gejala klinisnya adalah: luka dinsekitar mulut yangyberupa keropeng hitam danhterdapat jugatbenjolan. Lama–lama bisa menyebaryke sela–sela kuku,hakibatnya kambing menjadimkurus karenawtidak selera makan.f
5. Pink eyew
Disebut jugawmata belekan, biasanya disebabkanjiritasi akibat tertusukjbenda seperti: duri, kayu, ujunghrambut bahkan debuwdari konsentrat. Terkadangmbisa jugaqdisebabkan olehhbakteri, virus atauqparasit. Gejalaqklinis yang terlihatwbiasanya matahkambing sering berkedip, mengeluarkanfair dan matahberwarna kemerah–kemerahan. Selanjutnyammata akan keruhgdan timbul borokhihingga mengalami pembengkakan sapusetan (Witches’iBroom).
6. Miasisr
Miasis adalahwsejenis korenganwatau belatungan, orang seringmmengenalnya juga dengangisebutan Seten. Penyakitmini sering menyerang padanbagian paha kambinghbetina yang setelahwmelahirkan sisa darahnyairtidak dibersihkan. Bisawjuga terjadi padawanak kambing yangjbaru lahir karenajtidak diberikan antiseptik ataujanti lalat padajpusarnya.
7. Diarej
Biasanyajterjadi karena adanyajgangguan pada saluranjpencernaan yang bisandisebabkan oleh bakteri, makananmyang rusak, serta lingkunganjatau udara dingin. Gejalajklinisnya: kambing tampakhlesu, lemah danhjuga pucat. Kotoranqkambing berwarna hijauqmuda, hijau mengkilap, hijauqkekuningan, hijauhkemerahan atau hijauqkehitaman.
8. Mastitisg
Sering dijumpaimpada kambingmperah karena penyakitjini memang menyerangjbagian putingjkambing. Sering kalihpemicunyahadalah bakterinStaphylococcus Aureus atauhbisa juga diakibatkanwproses pemerahan yangwkurang sempurna, sehinggansusu belum habisrdiperah sepenuhnya. Mastitisrberakibat padafpenurunan jumlah produksihsusu dan kualitas dariysusu itu sendiri. Carahpengobatan: memberimantibiotik intra-mammarywdan memperbaikihproses dari pemerahansusu.
9. Pnemuniag
Umumnyamdisebabkan karenadkeadaan udarawyang lembap, dinginwdan kotormserta kambing yangntidak terpeliharawdengan baik. Gejalanya: kambinglsulit bernafas, nafsujmakan hilang, seringtbatuk dan jugahdemam. Kandang dikondisikanhagar tidak lembap, selaluqbersih, tidakmtergenang air, menutupwkandang jika anginhkencang danrilakukan karantinaWpada kambing sakit. Pengobatanqwyang dapat dilakukanhadalah denganymemberikanipreparat antibiotik.
2.3 Fuzzy Tsukamotok
Padahmetode FuzzymTsukamoto, setiap konsekuenpada rule yangnberbentuk IF THEN harusjdirepresentasikan denganjsuatu himpunan
fuzzy denganifungsi keanggotaaniyang monoton sebagaijhasilnya (prosesnfuzzifikasi). Keluaran hasilminferensi dariktiap-tiap rule diberikan secarawtegas (crisp) berdasarkanwα-predikat. Hasilbakhirnya diperolehfdengan menggunakan
defuzzifikasi rata-ratatterbobot (Maryaningsihiet al, 2013).
Dalam proseslinferensinya, metodejFuzzy Tsukamato memilikijbeberapa tahapan, yaitu:j
1. Fuzzifikasik
Fuzzifikasi adalahgproses untukgmengubah masukan sistemvyang mempunyaivnilai tegas atau crispwmenjadi himpunanwifuzzy dan menentukan derajathkeanggotaannya dikdalam himpunanjfuzzy.
2. PembentukanhRules lF-THEN
Prosesmuntuk membentukurule yang akan digunakan dalamwbentuk IF-THEN yang tersimpanhdalam basisikeanggotaan ifuzzy.
3. Mesin Inferensiq
Proses untukwmengubah masukanWfuzzy
menjadi keluaranhfuzzy dengan caraqfuzzifikasi
ditetapkan. Inferensimmenggunakan fungsi implikasihMIN untuk mendapatkanrnilai alpha-predikat tiap-tiapwRule. Kemudian masing-masingfnilai alpha-predikat digunakanruntuk menghitung outputgmasing-masing Ruleh(nilai z).
4. Defuzzifikasiq
Defuzzifikasi mengubahrkeluaran fuzzylyang diperoleh darinmesin inferensi menjadiqnilai tegas atauycrisp. Hasil akhir diperolehrdengan menggunakan persamaan rata-ratahpembobotan menggunakan metodelrata-rata WeightAverage.
3. METODOLOGIw
3.1 Data
Pengumpulanwdata0pada penelitian ini berasal dari UPTD Singosari. Data yang diperoleh dari UPTD tersebutndapat membantu dalam mengambil keputusannpemilihan UPTD di Kota Malang. Pengumpulan datandilakukan pada tanggal 24 Agustus 2017. Wawancara adalah salahnsatu metode yang tepatldigunakan dalamwpengumpulan data. Wawancarawiini dilakukangdengan pakar yangwada di UPTD Singosari. Datagyang diperoleh dari pakar terdirijdari data gejalajdan penyakitjkambing.
Tabel 1 Gejala PenyakitiCacingan
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Bulu berdiri G2 Feses Cair
G3 Mukosa mata dan mulut pucat
G4 Nafsu Makan Turun
G5 Perut buncit
Tabel 2Gejala PenyakitjDiare
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Bagian anus dan sekitar kotor
G2 Dehidrasi
G3 Konsistensi feses
G4 Nafsu makan turun
Tabel 3 Gejala PenyakitjKembung
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Bagian perut kiri membesar
G2 Lemas
G3 Mukosa membiru dan
Hipersalivasi
G4 Perut berbunyi seperti drum jika dipukul
G5 Tidak mau makan
Tabel 4 Gejala PenyakitjMastitis
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Air susu kental / pecah
G2 Ambing puting susu bengkak
G3 Ambing panas dan sakit saat disentuh
G4 Ambruk
Tabel 5 Gejala PenyakitjMiasis
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Lesi tebuka berbau busuk
G2 Lesi bernanah
G3 Produksi susu turun G4 Terdapat belatung
Tabel 6 Gejala PenyakitjOrf
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Lesi/pustula atau keropeng pada moncong / muka /bagian dalam mulut
G2 Lesi bernanah
G3 Lesi sakit saat ditekan
G4 Nafsu makan turun / tidak mau makan
Tabel 7 Gejala PenyakitjPink Eye
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Kelopak mata dan radang membengkak
G2 Kornea merah atau putih keruh
G3 Mata berair
G4 Mata hipersentitif terhadap matahari
Tabel 8 Gejala PenyakitnPneumonia
Tabel 9 Gejala PenyakitnScabies
Kode Gejala
Nama Gejala
G1 Berat badan dan produktivitas turun
G2 Bulu rontok
G3 Kulit berkerak / berkeropeng terutama telinga, muka, ambing, scorsum
G4 Sering menggosokkan tubuhnya (gatal)
Data yangidigunakan berupa gejala beserta jenis penyakitikambing. Dalam penelitianhini data tentanghgejala didapatkan sejumlah 35 gejala dengan 9 penyakit. Dariqgejala tersebut dapat digunakan untukwipenalaran suatu penyakit. Untukweemendeteksi penyakit dibutuhkan rulewyang telah ditentukanwoleh pakar.
3.2 Alur Fuzzy Tsukamotor
Tahapan-tahapan dariwrmetode fuzzy tsukamoto yangrdigunakan dalamupenelitian ini terdiri dari fuzzifikasi, kemudianhmenghitung inferensi, dilanjutkan denganwimelakukan defuzzifikasi padahproses terakhir. Diagramialir Fuzzy Tsukamotojditunjukkan padajGambar 1.
Gambar 1 Diagram alir fuzzyltsukamoto
3.3 PerancanganjSistem
Pada penelitiankdibangun sebuahkaplikasi sistem identifikasi penyakit kambing menggunakankmetode FuzzynTsukamoto. Data yang digunakanfdalam aplikasi adalahmdata gejala tentangiupenyakit kambing. Hasil keluaranndari aplikasi adalahberupaketerangan
terdeteksinpenyakit dan solusinpenyakit untuk mempermudahmpengguna dalamwmengetahui tentang penyakitfkambing
.
Identifikasi penyakit
w
kambing pada
penelitian
g
ini menggunakan
y
metode Fuzzy
Tsukamoto
sebagai
wy
mesin
inferensi.
Diagram
blok
perancangan
sistem
ditunjukkan
h
pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram Blok SistemjIdentifikasi PenyakitjKambing
4. TAHAPiMETODEj
BerdasarkandGambar 1 tentang diagram alir FuzzyhTsukamoto tahapandmetode fuzzy Tsukamoto dapatidijabarkan sebagaijberikut: 1. Pembentukan HimpunanjFuzzy
(Fuzzifikasi)
Pembentukan himpunanjifuzzy terdirindari variabel inputhdan variabel output. Variabel tersebutwdibagi menjadi satuwiatau lebih himpunan fuzzy. Padanproses ini, variabeliinput
Gambar 3 Fungsi keanggotaanjgejala perut buncit
Fungsi keanggotaanlkpada himpunan rendahg danmtinggi dapatndirumuskan sebagai berikut:
µTinggi(x) = {
0 𝑥 ≤ 40
𝑥−40
90−40 40 ≤ 𝑥 ≤ 90
1 𝑥 ≥ 90
µRendah(x) = {
1 𝑥 ≤ 40
90−𝑥
90−40 40 ≤ 𝑥 ≤ 90
0 𝑥 ≥ 90
Keterangan:
𝜇 = derajatlkeanggotaan
x = himpunanlobjek
2. Pembentukan Rulek
Hasil dari perhitunganwyfuzzifikasi kemudianhdiinferesikan terhadaphrule. Fungsi implikasi padalmetode Fuzzy Tsukamoto adalah MIN. untuk menghitungkalpha-predikat harus merepresentasikan semua rule yang ada menggunakan rumuskMIN (fuzzifikasi).
3. Defuzzifikasiw
Langkah terakhirwdari tahapan metode
Fuzzy Tsukamoto adalah melakukan defuzzifikasidatau mengubah nilaiwhimpunan
fuzzy menjadinnilai tegas atauncrisp. Setelah didapatkan nilai alpha-predikat, selanjutnya adalahmiproses menghitung nilai setiap konsekuen setiapirule atau nilai-z.idefuzzifikasi dilakukan denganlcara mengalikan nilailterkecil derajat keanggotan dengan bobot gejalajdibagi nilai terkecil derajatjkeanggotaan.
5. IMPLEMENTASIw
5.1 TampilaniHalaman DiagnosislSistem
Halaman diagnosisnsistem berisiwdaftar gejala penyakitwikambing, tombol daftar penyakit danmtombol info aplikasi. Pengguna
diwajibkanlmemasukkan nilailgejala agar dapat melakukan proseswidentifikasi. Gambar 4 merupakan tampilanjhalaman menujidentifikasi sistem.
Gambar 4 Halaman menujdiagnosis.
5.2 Tampilan HalamanDaftar Penyakit
Halaman daftaripenyakit berisi rincianidari penyakit kambingwuyang terdapat pada penelitian. Gambar 5 merupakanWtampilan halaman daftar penyakitlkambing.
Gambar 5 Halaman daftarlpenyakit
5.3Tampilan HalamanjHasil Identifikasi
Halaman hasilkidentifikasi berisiwhasil identifikasiWpenyakit yang dideritaWoleh kambing darijpilihan gejala yangjdipilih oleh pengguna. Gambar 6 merupakankitampilan halamanlhasil identifikasilsistem.
0 0,25 0,5 0,75 1
0 40 90 100
Tinggi
Gambar 6 Halaman hasil identifikasi
6. PENGUJIAN DANiANALISIS 6.1 Hasil Pengujian Akurasik
Hasil dari pengujianhakurasi yangwtelah dilakukan padawpenelitian ini adalahw94%. Pengujian akurasigmenggunakan 50 data uji yang berupa nilai masukan gejala penyakit. Perhitungan akurasihdilakukan dengan rumus Jumlah data benar dibagi jumlah datahuji dikali 100%. Berikut adalah rumushuntuk menghitung nilai akurasi.
47
50𝑥100%= 94%
Berikut adalah hasil dari data uji yang digunakan. Hasil data ujihditunjukkankpada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil datajuji
7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telahmdilakukan tentang sistemwidentifikasi penyakit padankambing menggunakanhmetode
Fuzzy Tsukamoto, dapatwdiambil beberapa kesimpulan sebagaijberikut:
1. Rancangan istemwidentifikasi penyakit pada kambingwterdiri dari 4 antarmuka (interface) yaitumantarmuka identifikasi yang terdapat daftar gejala, daftar penyakit, hasilmuidentifikasi dan info aplikasi. 2. Berdasarkanwhasil pengujian yangwtelah
dilakukan padanpenelitian ini, pengujian akurasi memiliki tingkat akurasi 94% dengan 50 data ujindari pakar. Dengan tingkat akurasihsebesar 94% sistem ini dapat membanturimelakukan identifikasi penyakit kambingwataupun mengenali gejala-gejalahdarijpenyakitykambing.
8. DAFTAR PUSTAKAg
Hartati, S. &hKusumadewi, S., 2006. Neuro Fuzzy-Integrasi SistemiFuzzy dan Jaringan Syaraf. Yogyakarta: GrahaiIlmu.
Hayadi, B. H., 2016. SistemlPakar. Yogyakarta: Deepublish.
Heriyadi, D., A.weSarwestri,, dan D.C. Budinuryanto., 2001. Ngawangkong Peternak Domba Tangkas. Fakultas Peternakan, IKAWFakultas Peternakan, Pusat DinamikalPembangunan, Universitas Padjadjaran. Bandung.
Dinas PeternakanwProvinsi Jawa Barat dengan Himpunan Peternak Dombawdan Kambing Indonesia (HPDKI) Jawa Barat. Bandung.
Ihsan, A. &giShoim, A., 2012. Penentuan Nominal Beasiswa Yang diterima Siswa dengan Metode LogikahFuzzy Tsukamoto. Jurnal Ilmiah IlmudKomputer, 8(2 maret 2012), pp. 167-173.
Kusumadewi, S., 2003. ArtificialgIntelligence
(Teknik danwAplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumadewi danwPurnomo, 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, GrahaiIlmu, Yogyakarta.
Lailiyah, V., 2016. Sistem PakarnDiagnosis Penyakit HIV menggunakankmetode
FuzzywTsukamoto. Malang: Universitas Brawijaya.
Maulana, Y. A. & Nurhadiyono, B., 2016. ImplementasiwFuzzy Tsukamoto Dalam Mendiaknosa PenyakitnDiabetes Melitus. Semarang: Universitas DianiNuswantoro.
Maryaningsih, Siswantoh& Mesterjon, 2013. Metode LogikahFuzzy TsukamotoqDalam
Sistem Pengambilan Keputusan
Penerimaan Beasiswa. JurnalhMedia Infotama, 9(1qfebruari 2013), pp. 1-13.
Pradana, F. G., 2016. Sistem diagnosaipenyakit pada tanaman jagung dengan menggunakan metode FuzzymTsukamoto. Malang: UniversitasjBrawijaya.
Pujiyanta, A. &wPujiantoro, A., 2012. Sistem Pakar Penentuan JeniswPenyakit Hati dengan Metode Inferensi Fuzzy Tsukamoto.
JurnalwInformatika, 6 (1 januari 2012),pp. 1-13.
Rohman, F. F &vFauzijah, A., 2008. Rancang Bangun Aplikasi SistemmPakar untuk
Menentukan Jenis Gangguan
Perkembangan Pada Anak. Media
Informatika, 6(1jjuni 2008), pp. 1-23.
Siswanto, 2005. KecerdasanmTiruan. 2nd ed.
Yogyakarta: GrahajIlmu.
Sutojo &wdkk, 2011. KecerdasanmBuatan. Yogyakarta:jAndi.
Thamrin,wF., 2012. Studi InferensiwFuzzy Tsukamoto untukqpenentuanqpembebanan trafo. Semarang: UniversitasiDIponengoro.