• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH SASTRA LAMA Karya Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SEJARAH SASTRA LAMA Karya Sastra"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH SASTRA LAMA

“Karya Sastra Pengaruh Jawa (Cerita Panji)”

Disusun Oleh :

1. Awang Ari Pangestu (2101416040)

2. Ardania Diqtyana (2101416053)

3. Dimas Khalish Jabbar (2101416058)

4. Ariska Dwiyanti (2101416059)

5. Ratna Widyaningsih (2101416061)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai sastra lam yang mendapat pengaruh jawa pada mata kuliah Sejarah Sastra Lama dengan lancar tanpa halangan sesuatu apapun.

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Sastra Lama, makalah ini juga dapat memberi manfaat bagi kita semua yaitu untuk mengetahui pengaruh jawa dalam kesusastraan.

Kami berharap dengan makalah pengaruh jawa dalam kesusastraan yang kami susun ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan untuk para pembaca serta untuk kami semua. Amiin.

Semarang, November 2016

(3)

DAFTAR ISI

1. BAB I Pendahuluan

I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

III. Tujuan Penulisan

IV. Manfaat Penulisan

2. BAB II Pembahasan

I. Pengertian Sastra Lama yang Mendapat Pengaruh Jawa II. Ciri-Ciri Sastra Lama yang Mendapat Pegaruh Jawa

III. Contoh Karya Sastra Lama yang Mendapat Pengaruh Jawa

3. BAB III Simpulan dan Saran

I. Simpulan

II. Saran

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra juga dapat mendapat pengaruh daru berbagai wilayah seperti India, Melayu, Arab, Persia, dan Jawa. Pada makalah ini akan dibahas sastra yang mendapat pengaruh dari jawa.

Sastra menurut bahasa Sansekerta (Ḉastra) yang artinya tulis. Secara istilah sastra Jawa adalah segala bentuk pemikiran yang dicurahkan dalam bentuk tulisan sebagai medianya dengan menggunakan bahasa Jawa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu karya akan bernilai karya sastra jika sudah ditulis dan dibukukan. Hal ini disampaikan oleh Suparta Brata.

Karya sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa adalah karya sastra yang menggunakan bahasa melayu yang lahir pada masyarakat lama dan berkembang sebelum Abdullah bin Abdul Qadir Al Munsji dan mendapat pengaruh dari budaya Jawa.

Karya sastra yang termasuk di dalamnya adalah cerita panji, cerita panji sendiri mempunyai tiga macam bentuk yaitu berbentuk hikayat (contoh: Hikayat Panji Semirang), berbentuk syair (contoh: Syair Panji Klaras), dan berbentuk dongeng (contoh: Ken

Tambuhan).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sastra lama yang mendapat pengaruh budaya Jawa?

2. Bagaimana ciri-ciri sastra lama yang mendapat pengaruh dari Jawa?

3. Apa saja karya sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa?

(5)

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Sumartini selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Sastra Lama dan untuk memperluas wawasan kami tentang sastra yang mendapat pengaruh jawa.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Agar pembaca mengetahui pengertian dari satra lama yang mendapat pengaruh Jawa

2. Agar pembaca mengetahui ciri-ciri dari sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa

3. Agar pembaca mendapat gambaran contoh karya sastra lama yang mendapat pengaruh

Jawa

4. Agar pembaca mengetahui alasan karya sastra tersebut termasuk dalam sastra lama

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sastra Lama yang Mendapat Pengaruh Jawa

Karya sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa adalah karya sastra yang menggunakan bahasa melayu yang lahir pada masyarakat lama dan berkembang sebelum Abdullah bin Abdul Qadir Al Munsji dan mendapat pengaruh dari budaya Jawa.

Contoh karya sastra lama yang mendapat pengaruh budaya jawa adalah cerita panji. Cerita panji mempunyai beberapa bentuk, diantaranya dalam bentuk hikayat, syair, dan dongeng.

Cerita panji adalah sebuah kumpulan cerita yang berasal dari Jawa periode klasik, tepatnya dari era Kerajaan Kadiri. Isinya adalah mengenai kepahlawanan dan cinta yang berpusat pada dua orang tokoh utamanya, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita ini mempunyai banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di Nusantara (Jawa, Bali, Kalimantan,

Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Filipina).

Cerita panji yang beredar di negara lain agak berbeda dengan cerita panji yang beredar . Meskipun isi cerita yang disampaikan adalah sama seperti yang beredar di Indonesia, tetapi negara Kamboja menggunakan nama-nama yang ada dalam cerita panji seperti Inu Kertapati menjadi Eynao dan Gunung Putjangan menjadi Phuom Pachangan.di Indonesia, contohnya di Kamboja

Beberapa cerita rakyat seperti Keong Mas, Ande-ande Lumut, dan Golek Kencana juga merupakan turunan dari cerita ini. Karena terdapat banyak cerita yang saling berbeda namun saling berhubungan, cerita-cerita dalam berbagai versi ini dimasukkan dalam satu kategori yang disebut "Lingkup Panji" (Panji cycle).

(7)

diperbandingkan dengan berbagai macam cerita Panji yang telah dikenal (Poerbatjaraka 1968), serta dari berbagai segi yang lainnya.

Menurut C.C. Berg (1928) masa penyebaran cerita Panji di Nusantara berkisar antara tahun 1277 M (Pamalayu) hingga ± 1400 M. C.C.Berg juga menambahkan bahwa tentunya telah ada cerita Panji dalam Bahasa Jawa Kuno dalam masa sebelumnya, kemudian cerita tersebut disalin dalam bahasa Jawa Tengahan dan Bahasa Melayu. Berg (1930) selanjutnya berpendapat bahwa cerita Panji mungkin telah populer di kalangan istana raja-raja Jawa Timur, namun terdesak oleh derasnya pengaruh Hinduisme yang datang kemudian. Dalam masa selanjutnya cerita tersebut dapat berkembang dengan bebas dalam lingkungan istana-istana Bali.

R.M.Ng. Poerbatjaraka membantah pendapat Berg tersebut, berdasarkan alasan bahwa cerita Panji merupakan suatu bentuk revolusi kesusastraan terhadap tradisi lama (India). Berdasarkan relief tokoh Panji dan para pengiringnya yang diketemukan di daerah Gambyok, Kediri. Akhirnya, Poerbatjaraka menyimpulkan bahwa asal mula timbulnya cerita Panji terjadi dalam zaman keemasan Majapahit (atau dalam masa akhir kejayaan kerajaan tersebut) dan ditulis dalam Bahasa Jawa Tengahan. Penyebarannya ke luar Jawa terjadi dalam masa selanjutnya dengan cara penuturan lisan.

Cerita di dalam lakon panji berhubungan dengan tokoh-tokoh nyata dalam sejarah Jawa (terutama Jawa Timur). Tokoh Panji Asmarabangun dihubungkan dengan Sri Kamesywara, raja yang memerintah Kediri sekitar tahun 1180 hingga 1190-an. Permaisuri raja ini memiliki nama Sri Kirana adalah puteri dari Jenggala, dan dihubungkan dengan tokoh Candra Kirana. Selain itu ada pula tokoh seperti Dewi Kilisuci yang konon adalah orang yang sama dengan

Sanggramawijaya Tunggadewi, puteri mahkota Airlangga yang menolak untuk naik tahta.

2.2 Ciri-Ciri Sastra Lama yang Mendapat Pegaruh Jawa

Ciri-ciri sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa sama halnya dengan sastra lama pada umumnya, seperti:

1. Tema dalam cerita berkisar pada istana sentris

2. Berlatar tempat di daerah Jawa

3. Berkisah tentang cerita percintaan dalam kerajaan di Jawa

4. Ada yang berbentuk hikayat, syair, dan dongeng

5. Merupakan milik bersama bagi masyarakat (anonim)

(8)

menceritakan kisah cinta Panji dan Candra Kirana yang merupakan kisah cinta dari Kerajaan Kediri.

2.3 Contoh Karya Sastra Lama yang Mendapat Pengaruh Jawa

Berikut ini contoh-contoh cerita panji dalam bentuk hikayat, syair, dan dongeng :

1. Cerita Panji yang Berbentuk Hikayat

Ada beberapa hikayat yang mendapat pengaruh Jawa yaitu Hikayat Cekel Waneng Pati, Hikayat Dalang Indra Kusuma, Hikayat Naya Kusuma, Hikayat Dewa Asmara Yaya, Hikayat Jaran kinanthi Asmara Dana, Hikayat Kuda Semirang, Hikayat

Panji Semirang, dan Hikayat Anom Mataram. Contoh Hikayat Panji Semirang:

Hikayat ini menceritakan tentang Raden Inu Kertapati putra dari Raja Jenggala (kuripan) yang bertunangan dengan Candra Kirana putri dari Raja Daha (sekarang Kediri), meskipun sudah bertunangan tapi mereka belum pernah bertemu. Raja Daha sendiri mempunyai tiga orang istri, Galuh Candra Kirana adalah putri dari permaisuri, Mahadewi istrinya yang kedua tidak mempunyai anak, sedangkan istri yang ketiga bernama Paduka Liku yang diketahui berwatak jahat dan pendengki. Paduka Liku juga mempunyai seorang putri yang bernama Galuh Adjeng. Ketika mengetahui bahwa Raden Inu meminang Galuh Candra Kirana, Paduka Liku sangat iri dan ingin menggagalkannya dan mengawinkan Raden Inu dengan putriya yaitu Galuh Adjeng

2. Cerita Panji yang Berbentuk Syair

Cerita panji juga ada yang berbentuk syair yaitu syair ken tambuhan, syair lelakon masa kumitar, syair undakan agung udaya, syair panji semirang, carita wayang

kinudang surat gambuh. Berikut salah satu contoh cerita panji yang berbentuk syair :

Lalulah berjalan Ken Tambuhan

(9)

dengan Candra Kirana. Untuk memisahkan mereka, permaisuri menyuruh Inu untuk berburu lalu di saat Inu berburu permaisuri menyuruh membunuh Ken Tambuhan.

3. Cerita panji yang berbentuk dongeng

Cerita panji yang berbentuk dongeng mempunyai banyak macam diantaranya yaitu

Kethek Ogleng, Ande-Ande Lumut dan Panji Klaras. Berikut ini adalah sinopsis dari Panji

Klaras :

Dongeng ini menceritakan tentang Raden Panji, putra Raja Jenggala, yang beristrikan Sekar Taji (Candra Kirana). Di sisi lain ada seorang putri raksasa yang bernama Ni Wadal Kardi yang menyamar sebagai Sekar Taji karena dia iri dengan Sekar Taji yang asli, kemudian setelah menyamar sebagai Sekar Taji dia membuang Sekar Taji yang asli ke dalam hutan dan dia menggantikan posisi Sekar Taji di istana.

Ketika Sekar Taji yang asli dibuang di dalam hutan, dia bertemu dengan seorang pertapa lalu dia tinggal bersama pertapa itu. Di hutan, Sekar taji melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Panji Klaras, di istana Sekar Taji palsu juga melahirkan seorang anak laki-laki. Keduanya, baik anak dari Sekar Taji yang asli maupun anak dari Sekar Taji yang palsu sama-sama senang menyabung ayam sampai suatu saat mereka di pertemukan dalam satu pertarungan ayam yang digelar oleh kerajaan. Dalam pertemuan itu ternyata ayam dari Panji Klaras yang menang, karena tidak menerima kekalahannya anak dari Sekar Taji yang palsu berkelahi dengan Panji Klaras, namun akhirnya Panji Klaras membunuh putra Raja itu. Mendengar berita tersebut Raja marah besar dan kemudian mengejar Panji Klaras sampai ke dalam hutan. Sesampainya di dalam hutan Raja Panji menjumpai Sekar Taji yang asli, disitulah rahasia Ni Wadal Kardi terbongkar. Setelah itu Raja Panji kembali ke istana dan memarahi Ni Wadal Kardi, karena sedih dan malu Ni wadal Kardi meninggalkan istana sampai-sampai dia mati karena dimakan binatang buas. Akhirnya Dewi Sekar Taji kembali ke istana dan hidup bahagia di istana.

(10)

Karya sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa adalah karya sastra yang menggunakan bahasa melayu yang lahir pada masyarakat lama dan mendapat pengaruh dari budaya Jawa.

Karya sastra yang termasuk di dalamnya adalah cerita panji, cerita panji sendiri mempunyai tiga macam bentuk yaitu berbentuk hikayat (contoh: Hikayat

Panji Semirang), berbentuk syair (contoh: syair undakan agung udaya), dan

berbentuk dongeng (contoh: Ande-Ande Lumut).

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sudah seharusnya kita mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sastra termasuk sejarah sastra lama, salah satunya adalah mengenai karya sastra lama yang mendapat pengaruh Jawa.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.co.id/search?

biw=1366&bih=659&q=sastra+lama+yang+mendapat+pengaruh+jawa&oq=sastra+la

ma+yang+mendapat+pengaruh+jawa&gs_l=serp.3...58134.69201.0.69528.63.29.0.0.0

.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.serp..63.0.0.0.WJh1V_p5coI

 http://sinausastra.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-hakikat-sastra-jawa.html

Referensi

Dokumen terkait

Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran secara imajinasi dan disusun dengan mengkosentrasikan semua kekuatan bahasa

Dengan diterbitkannya naskah Tutur Candi ini semakin leng- kap pulalah khazanah sastra Indonesia lama yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, khususnya mengenai

Periode 80-an lahir dari konsepsi improvisasi dalam penggarapan karya sastra menuju hasil dan bobot maksimal serta baru dari konsep yang menentang pada satu kehidupan.. Para

Masing-masing angkatan sastra dimulai dengan munculnya sekumpulan sastrawan yang tahun kelahirannya hampir sama dan menulis dalam gaya yang hampir sama dalam majalah atau

Sastra Bali klasik meliputi (1) karya sastra Jawa Kuna mulai dari abad ke-9 yang umumnya diciptakan di tanah Jawa dalam bentuk kakawin dan parwa, yang

Yang terutama mendapat perhatian adalah, sastra mungkin tidak dapat dikatakan mencerminkan masyarakat pada waktu ia ditulis, sebab banyak ciri-ciri masyarakat yang ditampilkan dalam

Berdasarkan ciri-ciri di atas, novel 5 cm sudah jelas termasuk golongan sastra populer karena menggunakan bahasa sehari-hari yang sering digunakan anak muda, bersifat menghibur

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan