• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Novel Sastra Populer 5 cm Karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Novel Sastra Populer 5 cm Karya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

ANALISIS NOVEL 5CM KARYA

DONNY DHIRGANTORO

Gupita Permataningayu

12/335224/SA/16693

Ujian Akhir Semester Sastra Pop Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

(2)

I. Pendahuluan

Novel 5 cm menceritakan sebuah kisah tentang 5 orang sahabat yang melakukan perjalanan penuh arti dengan mendaki hingga ke puncak tertinggi pulau Jawa, Mahameru. Novel ini merupakan novel mega best seller yang telah dicetak ratusan ribu kopi di seluruh Indonesia. Buku hasil karya Dhonny Dhirgantoro ini memiliki unsur nasionalisme, cinta, mimpi, persahabatan, dan perjuangan. Sesuatu yang membuat buku ini istimewa dan diterima baik terutama oleh kalangan generasi muda adalah bagaimana penulis memasukkan semua unsur-unsur tersebut menjadi bacaan yang menyentuh, inspiratif, penuh pembelajaran, dan lagi menghibur.

II. Penulis dan Novel 5 cm

Sebuah karya sastra lahir tidak lepas dari pengaruh penulisnya. Dalam novel 5 cm, pembaca dapat menemukan potongan-potongan kehidupan Donny Dhirgantoro yang dipadukan dengan pengalaman tokoh-tokoh utama.

Donny Dhirgantoro, lahir di Jakarta 27 Oktober 1978, menyelesaikan masa putih abu abunya di SMA 6 Jakarta. Meneruskan kuliah di STIE PERBANAS Jakarta ( sekarang ABFI Institute, Perbanas ) angkatan 1997. Semasa kuliah aktif di klub fotografi kampus dan Senat Mahasiswa. Pada tahun 1998 ikut “berjuang” bersama teman teman mahasiswa Indonesia menjadi titik kecil berwarna warni yang berteriak lantang, bergerak sesak memenuhi gedung DPR/MPR.

(3)

Semua mengedarkan pandangan ke sekeliling. Diam. Kilatan peristiwa masa-masa kuliah, demo, long march ke gedung DPR/MPR, memakai jaket almamater kebanggaan kampus, dan nggak ada yang ditakutin. Saat berduka atas tewasnya empat pahlawan reformasi, pita hitam pun diikatkan di lengan sebagai tanda berduka, mengiringi upacara pemakaman penuh haru dan semangat yang membara di Tanah Kusir. Kilasan beralih ke ruas Jalan Sudirman dan Gatot Subroto yang jadi lautan jaket alamamater mahasiswa, gedung DPR/MPR yang berubah menjadi base camp kebaggaan mahasiswa, kepalan tangan dan pekik reformasi, hingga memuncak pada pendudukan atap gedung rakyat dan berbasah ria di kolam depan DPR/MPR. Nasi bungkus gratis dari rakyat yang dibagikan oleh ibu-ibu di pinggir jalan dan Indonesia Raya yang dikumandangkan penuh haru setelah reformasi tercapai, semuanya sepilas terlintas.’ (5cm:185)

.

Donny menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2001, dengan skripsi tentang strategi periklanan dan komunikasi pemasaran. Setelah skripsinya selesai ia langsung merayakannya dengan pergi mendaki Mahameru dengan teman temannya untuk merayakan upacara bendera 17 agustus di puncaknya. Sebuah perjalanan yang kelak akan merubah hidupnya.

Novel ini menggunakan Mahameru sebagai latar utama bukanlah tanpa alasan. Karya ini diinspirasi dari pengalaman pribadi Donny mendaki Mahameru bersama teman-temannya. Upacara bendera 17 Agustus di puncak Mahameru juga merupakan event sentral yang menjadi inti cerita dalam novel ini.

(4)

Setelah hampir kurang lebih 4 – 5 bulan GRASINDO menyatakan setuju untuk menerbitkan novel “aneh” berwarna hitam yang berjudul “5 cm” ini . Pada tanggal 21 Mei 2005, 5 cm mulai beredar di pasaran, dan terus dicetak ulang sampai tulisan ini dibuat - hampir 100 ribu kopi novel ini telah terjual.

2 Juli 2011. Donny meluncurkan buku keduanya yang berjudul “2”, kembali mengangkat tema anak muda tentang perjuangan seorang perempuan Indonesia yang berjuang untuk dirinya, keluarganya, dan bangsanya.

III. Keistimewaan 5 cm

Setelah membaca 5 cm, saya mencapai kesimpulan bahwa sebuah novel populer yang diperuntukkan bagi anak muda juga bisa inspiratif seperti buku-buku motivasi best seller dunia. Pertama, novel ini bercerita dengan menyinggung berbagai aspek yang sangat variatif seperti aspek sosial, nasionalisme, persahabatan, cinta, impian, perjuangan, filosofi hidup, keindahan alam, kebebasan dalam hidup, politik, hidup dan mati, religi, gaya hidup, bahkan hingga teori relativitas Einstein tentang atom. Semua unsur tersebut diceritakan dengan gaya bahasa yang ringan, kocak, dan mudah dipahami terutama oleh anak muda Indonesia, sesuai dengan tujuan penulis.

(5)

budaya populer di awal abad 21. Penyanyi barat seperti Alanis Morisette dan Joh Lennon seperti menjadi bagian integral dalam cerita, lagu ‘You are the Universe’ menjadi nama chapter dalam buku, kutipan Socrates, Einstein, dan orang-orang besar dari seluruh dunia memberikan kesan novel ini tambahan ensiklopedia pengetahuan internasional yang asyik.

Keempat, twist di akhir cerita tentang kisah romansa antar karakter yang membuat penasaran, menarik, dan lucu. Persahabatan yang kental dan unsur-unsur lain dalam cerita tidak membuat alur percintaan remaja yang menjadi signature sastra populer dalam novel ini membosankan. Kisah romansa bukanlah tema utama novel ini, tetapi hal tersebut tidak membuat penulis mengacuhkan aspek penting ini.

IV. 5 cm sebagai Sastra Populer

Sastra populer merupakan karya sastra yang cenderung menggunakan bahasa sehari-hari dikalangan remaja, karya ini sering juga disebut karya pop (KBBI, 2005: 1002).

Sastra populer adalah bentuk-bentuk sastra yang mempunyai akar pada kebutuhan,

cara berpikir, pengetahuan, problematika dan selera orang-orang kebanyakan .

Awalnya, kebudayaan populer atau kebudayaan pop bersifat massal (umum), komersial, terbuka, dan lahir dari rakyat, dan tentunya disukai rakyat.

Ciri-ciri sastra populer adalah: bahasa yang digunakan sehari-hari, bersifat menghibur, bacaan liar, tujuan komersial, bahasa yang digunakan dangkal, mudah dipahami, tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia EYD.

(6)

publish nya, bahasa dangkal menggunakan bahasa ‘gaul’ remaja Jakarta sehari-hari, mudah dipahami karena target pembaca adalah untuk anak muda, penulisannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar karena dicampur adukkan dengan istilah-istilah barat, modern, dan gaul.

V. Analisis Intrinsik Novel 5 cm

Tema: anak muda. Terdapat bermacam-macam aspek yang dibahas dan disinggung dalam novel ini, tetapi tema inti yang diangkat penulis adalah tentang kehidupan muda-mudi menghadapi rintangan, pilihan kehidupan, dan berjuang meraih mimpi di atas tanah air tercinta Indonesia.

Penokohohan: 1. Genta – Genta digambarkan sebagai pemuda yang setia kawan, berani, pantang menyerah, dan memiliki jiwa pemimpin. Diceritakan juga bahwa tokoh Genta memiliki rasa cinta terpendam pada tokoh Riani.

‘”The Leader”. Enggak ada yang tahu kalau Genta adalah fans berat Riani, bahkan Riani sendiri enggak ngerasa.’ (5cm:12)

Genta berbadan agak besar, rambut lurus berjambul dan memakai kacamata.

‘Kalau ngeliat penampilan Genta, yang ada yah gayanya Genta, dengan badan agak gede dan rambut agak lurus berjambul. Seperti Riani, Genta juga berkacamata, tapi kacamatanya jarang dipakai.’ (5 cm:13).

2. Zafran – pemuda yang suka menyair dan berpuisi. Zafran adalah tokoh yang menyukai hal-hal berbau puisi, filosofi, syair, lagu, dan juga suka bercanda, membuat teman-temannya terhibur.

‘Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, agak saklek tapi kocak karena kalau dia udah ketemu sama Riani, kayaknya bisa bikin orang bingung apa yang lagi mereka obrolin.’(5cm: 11)

‘Badan Zafran kurus, sekapur tulis. Kalau ngeliat potongan rambut yang

gondrong samping depan aja, pasti langsung ngingetin sama potongan rambut Liam Galaggher, vokalis Oasis.’ (5cm:10).

(7)

‘Riani pakai kacamata, cantik, cerdas, dan seorang N-ACH sejati. Mukanya gabungan antara Lisa Loeb dan Kate Winslet (nah lho?) Bodinya? Persis Kate Winslet. Riani punya inner beauty, kalo dia sudah ngomong pasti orang pada

dengerin. Dia punya semacam karisma yang bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak baca dan banyak belajar.’ (5cm:8)

Karena Riani merupakan satu-satunya perempuan dalam grup mereka, isu-isu emansipasipun sering didebat oleh tokoh Riani.

‘”Emangnya dia mau sama lo? Emangnya cewek lo samain sama kue?” Riani membela kaumnya yang sering dianggap gampang sama cowok-cowok.’ (Riani, 5cm:

58).

4. Ian – pemuda berbadan gendut yang sering dijadikan ledekan teman-temannya yang lain. Penyuka bola, penyayang teman, dan sering menjadi penghibur utama di dalam grup.

‘baju bergambar kartun, celana jins, sama Adidas gazelle buluk adalah kostum Ian sehari—hari. Badannya gendut subur, kepalanya botak plontos, katanya biar gampang kalo keramas soalnnya dia hampir tiap hari keramas melulu (tau kan alasannya). (5cm:12)

Ian juga diceritakan sempat memiliki krisis identitas semata-mata untuk

menyenangkan hati teman-temannya ketika baru berteman dengan yang lain. Hal ini diceritakan penulis melalui flashback 3 tahun lalu.

‘”Iya gue sibuk sendiri, sibuk jadi Genta, sibuk jadi Zafran, sibuk jadi Arial, sibuk suka semua yang kalian suka padahal kan sebenernya ada yang gue nggak suka dan ada yang gue suka sendiri, yang elo pada nggak suka.’ (Ian, 5cm: 50)

5. Arial – tokoh Arial memiliki sifat asik, pembawaan tenang, penyuka kecap, banyak senyum.

(8)

simple-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena Cuma dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.’

Tokoh Arial mempunyai saudara perempuan kembar bernama Arinda yang juga merupakan tokoh pendukung dalam cerita.

Latar tempat dalam novel ini seperti; Rumah Arial, Jakarta, kampus, stasiun, gerbong kereta, kota-kota yang dilewati jalur kereta Jakarta-Malang, dan latar utama dalam cerita adalah Puncak Mahameru.

‘Mahameru berdiri megah dan agung seperti tertegun bijak menyambut mereka. Asapnya merengkuh langit sore dengan awan putih bergumpal yang melingkar seperti syal raksasa. Serombongan kecil awan jingga yang beriring lebih rendah seakan menunduk memuja sang tanah tertinggi di Jawa.’ (5cm: 214-215)

Apabila diperhatikan lebih dalam, latar waktu dalam cerita ini adalah sekitar tahun 2005 setelah bencana tsunami Aceh yang disebutkan dalam cerita.

‘Saudaraku, beberapa waktu belakangan ini terjadi bencana besar menimpa tanah yang kita cintai ini. Di Aceh sana terjadi gempa bumi dahsyat yang menelan korban ratusan ribu rakyat Indonesia, seluruh kota pesisir hancur dilumatkan badai tsunami.’ (Surat Deniek untuk Adrian, 5cm: 318-319).

Setelah itu inti cerita berlatarkan Bulan Agustus dimana para tokoh mulai pendakian tanggal 14 Agustus dan sampai di puncak Mahameru, mengikuti upacara bendera pada 17 Agustus.

Terdapat flashback yang menceritakan kisah Ian 3 tahun lalu, dan alur melompat di akhir cerita ketika penulis menceritakan keadaan para tokoh 10 tahun kemudian setelah event di puncak Mahameru.

VI. Kesimpulan

(9)

Referensi

Dokumen terkait

CIRI-CIRI TOKOH DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA.. INDONESIA

Faculty. University of Sebelas Maret Surakarta. This research was aimed at three important points. First, to analize kind of contexts in novel 5 cm. Second, to explain implicature

Skripsi berjudul Aspek Sosial Novel 5 cm Karya Donny Dhirgantoro telah diuji. dan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan gaya bahasa kiasan dalam novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro sebagai berikut.

Selanjutnya, mengenai representasi budaya populer dalam novel anak B- Jell Cheers karya Thalia Salsabilla ini penulis mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana

Selanjutnya, mengenai representasi budaya populer dalam novel anak B- Jell Cheers karya Thalia Salsabilla ini penulis mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana

Novel GLJ ini diteliti dengan analisis psikologi sastra, karena dalam novel ini masalah psikis dari tokoh utama yaitu, Anta yang mendominasi keseluruhan

Harus diperhatikan dalam klasifikasi sastra sebagai cermin masyarakat adalah a sastra mungkin tidak dapat dikatakan mencerminkan masyarakat pada waktu ditulis, sebab banyak ciri-ciri