• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PADA PT. TIMUR ADYACITRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PADA PT. TIMUR ADYACITRA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)

PADA PT. TIMUR ADYACITRA

Oleh :

TRI SETYA PUTRA NIM. 100 500 219

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) PT. Timur Adyacitra

Nama : Tri Setya Putra

NIM : 100500219

Program Studi : Geoinformatika

Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing,

Yulianto, S.Kom, MMT. NIP.198307192009121007

Penguji I,

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP. NIP.197101031997032001

Penguji II,

Erina Hertianti, S.Hut, MP. NIP.197005031995122002

Lulus ujian pada tanggal : ………

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Geoinformatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP.19710103 199703 2 001

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa selalu melimpahkan

rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya, maka Penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.

Sebuah penghargaan yang tak ternilai harganya tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu Penulis selama melakukan kegiatan PKL dan penyelesaian laporan PKL ini.

Pada kesempatan ini tak lupa Penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus hati kepada :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan do’a, dorongan dan motivasi. 2. Bapak Oktavianus, ST. selaku Enginerring Konstruksi PT. Timur

Adyacitra.

3. Bapak Atang Sonjaya Selaku Pembimbing PKL pada PT. Timur Adyacitra.

4. Bapak Yulianto, S.Kom, MMT, selaku Dosen Pembimbing PKL.

5. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP, selaku ketua Program studi Geoinformatika dan Penguji PKL yang telah memberi banyak masukan dan saran-saran perbaikan.

6. Ibu Erina Hertianti, S.Hut, MP, selaku Dosen Penguji PKL yang telah memberi banyak masukan dan saran-saran perbaikan.

7. Seluruh karyawan PT. Timur Adyacitra Perumahan Alaya Samarinda. 8. Semua teman-teman yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan dalam kegiatan PKL dan penyelesaian laporan ini, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, dikarenakan oleh keterbatasan Penulis dalam penguasaan materi. Namun Penulis berharap informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya untuk kemajuan perkembangan pengetahuan di bidang Perumahan.

Penulis,

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan PKL ... 2

C. Hasil Yang Diharapkan... 3

II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ... A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 4

B. Manajemen Perusahaan ... 6

C. Waktu dan Tempat PKL ... 7

III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG ... A. Topografi ……….. 1. Tujuan ... 8

2. Dasar Teori ... 8

3. Alat dan Bahan ... 9

4. Prosedur Kerja ... 11

5. Hasil ... 13

6. Pembahasan ... 14

B. Stake Out Elevasi Grading Jalan Cor Finish ... 15

1. Tujuan ... 15

2. Dasar Teori ... 15

3. Alat dan Bahan ... 17

4. Prosedur Kerja ... 18

5. Hasil ... 21

6. Pembahasan ... 22

C. Stake Out Taman ... 23

1. Tujuan ... 23

2. Dasar Teori ... 23

(5)

4. Prosedur Kerja ... 26

5. Hasil ... 28

6. Pembahasan ... 29

D. Stake Out Elevasi Tanah Cut and Field ... 30

1. Tujuan ... 30

2. Dasar Teori ... 31

3. Alat dan Bahan ... 32

4. Prosedur Kerja ... 33

5. Hasil ... 36

6. Pembahasan ... 36

E. Pengenalan Software Land Desktop 2006 ……… 37

1. Tujuan ... 37

2. Dasar Teori ... 38

3. Alat dan Bahan ... 39

4. Prosedur Kerja ... 39

5. Hasil ... 58

6. Pembahasan ... 58

IV KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 2 3 4 5 6

Rekapitulasi hasil kegiatan PKL pada PT. Timur Adyacitra Perumahan Alaya Samarinda ……… Hasil Pengukuran Topografi Blok Damar ………. Hasil Kerja Lapangan Stake Out Grading Elevasi Jalan

Finish Cor ………..

Hasil Praktek Kerja Lapangan Stake Out Taman ... Hasil Praktik Kerja Lapangan Stake Out Elevasi Cut and

Fill ………

Hasil Praktik Software Land Desktop 2006 ………..

7 13 21 28 36 58

Nomor Lampiran Halaman

7 8 9 10 11

Data koordinat grading pada blok M ... Data koordinat junction parkir atas blok B ... Data koordinat median blok LB ... Data koordinat taman blok LB ... Data koordinat selasar blok LC ...

67 68 68 69 69

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station.. Elevasi Subgrade Jalan Finish Cor ……….. Prosedur Kerja Stake Out Grading Jalan Finish Cor …. Prosedur Kerja Stake Out Taman ………. Prosedur Kerja Stake Out Elevasi Cut and Fill Tanah ……..

Menu New File pada Land Desktop 2006 ……….. New Drawing Project Base ……… Drawing Scale ……….. Tabs Finish saat pembuatan new project ……… Point Setting ………. Format Manager Import Points ……….

Gambar Point yang Berhasil di Input ………

Tabs Terain Model Explorer ………... Add Points from Autocad Objects ………. Layer Manager ……….

Points yang tertutup oleh Boundary ………

Boundary yang Dipilih ……… Menu Terrain ……….. Select Surface ………. 3D Lines Terbentuk ……… Contours Style Manager ………. Contours terbentuk namun tertumpuk oleh 3D lines ………. Layer SRF-View di matikan ……….. Gambar Contours yang Berlum Berwarna ………. Contours yang berwarna ……….. Brekline ………

Memilih Elevasi Contours yang bersebrangan ………..

Build Contours ……… Create Contours ………. Sesudah Brekline ……… Sebelum Brekline ……… 11 16 18 26 33 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51

(8)

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Tools Polyline ………...

Garis yang Memotong Contours ………...

Command Data STA ………... Alignment Station Label Setting ……… STA 0+000 ……….. Profile Value Setting ……… Command Start Station and Ending Station ……… Profile Generator ……….. Alignment Vertcial ……… Select Surface ……….. Section Sampling Setting ………... Command Progress ……….. Section Layout ……… Cross Section ………. 52 52 52 53 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57

Nomor Lampiran Halaman

46 47 48 49 50 51 52

Pematokan Elevasi Cor Finish Jalan ………

Stake Out Elevasi Grading pada Blok M ………..

Patok Jalan Elevasi Cor Finis Yang Sudah di Stake Out pada Blok K ………

Stake Out Koordinat Jalan pada Blok K ………

Memberi Keterangan pada Patok ………

Stake Out Batas Perumahan Alaya pada Blok D …………..

Struktur Organisasi PT. Timur Adyacitra ……….

64 64 65 65 66 66 70

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Survei konstruksi merupakan sebuah proses yang tidak bisa lepas dari kegiatan tahapan perencanaan perumahan. Sepanjang masa hidup proyek perumahan, mulai dari tahap pengukuran topografi sampai tahap finishing, proses survei perencanaan perumahan akan selalu dilakukan guna menjaga kualitas dari suatu proyek perumahan.

Dengan latar belakang diatas maka kegiatan survei tidak hanya semata-mata di perusahaan tambang tetapi proyek konstruksi juga memerlukan survei untuk perencanaan perumahan atau bangunan. Alaya merupakan suatu kawasan perumahan terpadu yang memerlukan perencanaan yang matang agar menghasilkan perumahan yang tertata dan rapi.

Kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan produk-produk di bidang survei dan pemetaan, semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan tenaga-tenaga profesional yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional di bidang survei dan pemetaan dapat dibentuk melalui pemberdayaan profesi, jalur akademik (perkuliahan ataupun sekolah tinggi), dan pelatihan di bidang survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional tersebut dilatih untuk dapat bekerja sesuai keahliannya dalam bidang survei dan pemetaan sehingga akan tercipta tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan profesional.

Kampus merupakan wahana pembinaan bagi penerus bangsa dan dalam era pembangunan bangsa untuk menghadapi masa globalisasi diharapkan

(10)

menghasilkan penerus bangsa yang terdidik dan terbaik. Mahasiswa Program Studi Geoinformatika bagian dari penerus bangsa yang dibina dalam lembaga pendidikan tinggi teknik, tidak dapat disangkal bahwa mahasiswa tersebut yang akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu kampus dimata masyarakat secara umum, baik regional maupun internasional.

Praktik kerja lapang diharapkan memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang prospek kerja dan kondisi yang sesungguhnya terjadi di dunia kerja bagi lulusan program studi Geoinformatika. Kegiatan survei merupakan rangkaian kegiatan yang penting dan memiliki kaitan yang erat khususnya untuk memastikan batas wilayah daerah yang akan dikerjakan, menentukan perencanaan jalan, dan bangunan serta tanah yang harus di gali atau ditimbun. Tanpa adanya proses survei terlebih dahulu, maka keseluruhan proses tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Maksud dan Tujuan PKL

Maksud dan Tujuan dari kegiatan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kegiatan yang ada dibidang pengukuran dan pemetaan.

2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang diperoleh diperkuliahan dan praktiknya di lapangan.

3. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berfikir secara kreatif dan kritis mengenai kegiatan yang sesungguhnya di lapangan.

4. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja dan memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja keras, dan profesionalitas.

(11)

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Mahasiswa dapat menguasai kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan.

2. Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil. 3. Mempunyai kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan. 4. Mahasiswa mampu dan siap di dunia kerja.

(12)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

Anonim (2013), Samarinda memiliki segudang potensi ekonomi dan

bisnis karena dengan persebaran sumber daya alam yang ada di seluruh Kalimantan Timur, semuanya akan tetap bermuara ke Kota Tepian sebagai sentra administrasi dan ibu kota. Pentingnya pembangunan kawasan terpadu (Mixed Use Development) tidak bisa dielakkan seiring peningkatan dan perkembangan Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya sebagai kebutuhan masa depan masyarakat Samarinda.

Pembangunan kawasan bisnis terpadu memiliki fasilitas yang luar biasa lengkap, cocok untuk orang yang memiliki aktivitas tinggi, ingin memperoleh semua kebutuhan dengan cepat, diarahkan untuk menyediakan hunian, pusat perdagangan dan bisnis dalam skala pelayanan kota, pusat belanja dan rekreasi dibangun dengan memperhatikan kesesuaian dengan lingkungan yaitu dengan meminimalisir dampak negatif lingkungan seperti mengganti fungsi hutan.

Satu yang akan ditawarkan adalah kawasan terpadu Alaya, pengembangan superblok pertama di Samarinda yang menggabungkan hunian hijau yang ramah lingkungan dengan pusat bisnis serta area perbelanjaan yang akan menjadi area rekreasi keluarga yang nyaman dan menyenangkan.

Kawasan terpadu Alaya dikembangkan oleh PT. Timur Adyacitra, berada di sisi Utara kota Samarinda, berada di bukit Alaya, dengan kontur tanahnya yang tinggi sangat memungkinkan perumahan Alaya menjadi

(13)

kawasan bebas banjir dan pemandangan kota Samarinda akan menjadi daya tarik tersendiri yang tiada duanya.

Lokasi Kawasan Terpadu Alaya, dapat dicapai dari arah Samarinda melalui Jl. Achmad Yani sedangkan dari arah Bontang melalui akses Jl. DI Pandjaitan. Lalu Kawasan Terpadu Alaya sendiri telah membangun jalan tembus Jl. Bukit Alaya sepanjang 1 km memanjang mulai dari Jl. Achmad Yani tembus ke ujung Jl. DI Pandjaitan.

Alaya sebuah kawasan terpadu di Samarinda yang memiliki masterplan masa depan terbaik untuk memenuhi konsep hidup yang lengkap, work fun

living, dimana kegiatan sehari-hari begitu menyenangkan ini dapat terwujud

karena pada Alaya semua kebutuhan yang di butuhkan berada dalam satu kawasan yang modern dan tertata. Kawasan yang menyediakan hunian nyaman dan asri serta ruko untuk area bisnis dan perbelanjaan.

1. Wilayah Kerja dan Luas

Wilayah kerja PT. Timur Adyacitra berada di Kota Samarinda bagian Utara, seluas 53 ha dan terdapat beberapa blok di dalamnya seperti Blok Agathis (Perumahan), Blok Banyan (Perumahan), Blok Canary (Perumahan), Blok Damar (Perumahan), Blok L (Toko), Blok M (Pusat Peribadatan), Balok N (Niaga) dan Blok O (Pusat Kesehatan). Semua masih dalam tahap pembangunan namun blok Agathis dan blok Banyan sebagian sudah ada yang menghuni.

Sebelumnya PT. Timur Adyacita telah menggarap perumahan Pondok Surya dan perumahan ini telah selesai. Bila perumahan Alaya sudah selesai di bangun maka proyek selanjutnya ada di kota Balikpapan tepatnya di sebelah bandara internasional Sepinggan.

(14)

2. Visi dan Misi

Menurut Indah (2013), PT. Timur Adyacitra memiliki visi dan misi yang ingin dicapai untuk perumahan Alaya yaitu sebagai berikut :

Visi :

Menjadi perusahaan dibidang jasa konstruksi jalan, gedung, perumahan dan interior serta developer dengan ditunjang total quality

management yang memberikan total quality service bagi para pengguna

jasa.

Misi :

a. Ikut serta dalam pembangunan di kota Samarinda.

b. Memberikan pelayanan pengadaan perumahan dengan mengutamakan kualitas terbaik dan harga terjangkau oleh masyarakat Samarinda pada khususnya dan untuk semua masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya.

c. Turut menciptakan lingkungan yang tertata baik dengan keasrian lingkungan sehingga tercipta hutan kota untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal, seperti kebersihan udara, kebersihan air tanah, perlindungan terik matahari, kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi.

B. Manajemen Perusahaan

Manajemen Perumahan Alaya (PT. Timur Adyacitra) Samarinda

memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Alaya dipimpin Bapak Tigor Gultom selaku Direktur, General Manager yaitu Bapak Ir. Markani, Site

Manager ada dua yaitu Bapak Landi Sinaga, ST. dan Bapak FR.

(15)

Manager ada tujuh orang diantaranya Manager Sales dan Marketing Promosi yaitu Bapak Edi Gustaman, Manager Finance Accounting and

General Affair yaitu Ibu Au Ai Hui, Manager estate yaitu Bapak Jimmy Frank, Manager Konstruksion yaitu Bapak FR. Wisaktoso, ST., Manager

infrastruktur yaitu Bapak Landi Sinaga, ST., Manager engineering yaitu Bapak Oktavianus, ST., dan Manager Quantity Survey yaitu Bapak Ari Purnomo, ST.

Jumlah Pegawai Perumahan Alaya (PT. Timur Adyacitra) Samarinda adalah sebanyak 62 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur organisasi pada lampiran 7.

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Praktek kerja Lapang yang telah dilakukan selama + 2 bulan pada PT. Timur Adyacitra perumahan Alaya dimulai dari bulan Maret sampai dengan April 2013 meliputi 5 kegiatan.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Kegiatan PKL pada PT. Timur Adyacitra

Perumahan Alaya Samarinda.

No Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Hasil Yang Dicapai

1 26-27 April 2013 Topografi Blok D Mempunyai data

topografi blok D 2 5, 11, 13, 14, 18-23, 25, 27, Maret dan 1-6, 9-13,15, 25 April 2013

Stake out grading elevasi jalan finish cor

Blok B, Blok LC, Blok LD, Blok M, Blok LB, Blok C, Blok K, Blok LE, dan Blok D

Patok jalan yang mempunyai tanda elevasi 3 6, 8, 15, 26, 28 Maret dan 18, 23, 24, April 2013

Stake out posisi taman

Blok LC

Blok N Blok LB Blok D Blok A

Patok posisi taman 4

7 Marte dan 8, 16, 17, 20, 22, 29, 30 April 2013

Stake out Elevasi cut and fill

Blok M, Blok O, Blok D Blok B, Blok M

Patok yang mempunyai elevasi cut and fill 5 09,16, 30, Maret dan

19, 27 April 2013

Belajar Auto Cad

Land Desktop 2006 Kantor

Dapat membuat kontur

(16)

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Topografi

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menggambarkan situasi atau keadaan suatu tanah existing kedalam sebuah software sebagai rencana suatu perumahan yang akan di lakukan pekerjaan grading serta untuk perhitungan opname cut and fill tanah yang akan di kerjakan nantinya.

2. Dasar Teori

Menurut Choir (2013), peta topografi adalah peta penyajian unsur-unsur

alam asli dan unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut diusahakan diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya. Pemetaan topografi yang di buat berdasarkan koordinat yang telah ditentukan pada pengukuran titik kontrol.

Pemetaan topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan posisi keadaan planimetris diatas permukaan bumi dan bentuk diukur lalu hasilnya digambarkan diatas kertas dengan simbol-simbol peta pada skala tertentu yang hasilnya berupa peta topografi. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkiraan bentuk permukaan bumi.

Peta topografi mempunyai ciri khas yang dibuat dengan teliti (secara

geometris dan georefrensi) dan penomorannya berseri, standar. Peta

topografi mempunyai peta dasar (base map) yang berarti kerangka dasar (geometris/georefrensi) bagi pembuatan peta-peta lain.

(17)

Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur. Peta topografi menampilkan semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia. Peta jenis ini biasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan di alam bebas, termasuk peta untuk kepentingan militer, teknik sipil dan arkeologi.

Menurut pendapat Susilo (2010), prinsip – prinsip dasar pengukuran topografi teristris antara lain :

a. Pengukuran jarak b. Pengukuran sudut c. Pengukuran beda tinggi

d. Pengukuran - pengukuran yang merupakan gabungan dari pengukuran jarak, sudut dan beda tinggi.

Tahapan – tahapan dan prosedur pengukuran topografi teristris yang dilakakan untuk pekerjaan perencanaan perumahan meliputi :

a. Tahap persiapan (personil, bahan atau alat dan adminitrasi)

b. Tahap survei atau pengukuran (survei pendahuluan dan survei detail) c. Tahap pengolahan data.

d. Tahap penggambaran.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain :

1) Hard case box (digunakan untuk tempat alat ukur total station) 2) Total station Gowin TKS-202 (digunakan untuk mengukur atau

menurunkan titik koordinat dari 2 titik BM (Bench Mark) yang memiliki nilai koordinat)

(18)

3) Meteran (digunakan untuk mengukur tinggi alat total station dari patok ke tengah teropong alat total station)

4) Statif / tripod (digunakan untuk menopang alat total station) 5) Parang (digunakan untuk menebas semak belukar)

6) Palu (digunakan untuk memukul patok dan paku)

7) Prisma/reflector (digunakan untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station)

8) Stick Prisma (digunakan untuk menopang prisma)

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1) Kertas kerja dan gambar kerja (digunakan untuk panduan bekerja) 2) Pita survei (digunakan sebagai tanda dan keterangan)

3) Selotif kertas (digunakan untuk marking elevasi) 4) Sepidol (digunakan untuk menulis keterangan)

5) Patok kayu / besi batu neser (digunakan sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out)

6) Paku (digunakan untuk memudahkan sentring alat total station pada patok)

(19)

4. Prosedur Kerja

Gambar 1. Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan di persiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan topografi di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk mempersiapan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai BM dan

Azimut proses kerja topografi tidak dapat di lakukan karena tidak

memiliki titik koordinat acuan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START PEMBUATAN TITIK POLIGON PENEMBAKAN DETAIL

PEMBERIAN KETERANGAN PADA TITIK POLIGON BERIDIRINYA ALAT

END MENENTUKAN BM

DAN AZIMUT SENTERING DAN

(20)

c. Sentering dan setting alat

Sentering alat total station di atas BM (Bench Mark) dan setting. BM sebagai base station dan azimuth sebagai backsight.

Cara sentering dan setting alat total station seperti di bawah ini :

1) Statif didirikan diatas BM dan kaki statif diinjak satu agar kuat dan dua kaki lainya tidak diinjak agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Alat total station dipasang dan sentering. 3) Mengukur berapa tinggi alat.

4) Alat total station dihidupkan, menekan tombol menu pilih data

collect buat job/file baru.

5) Setelah masuk dalam data collect masukkan base station (BM) tekan F1, bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di

input dari alat total station, namun bila tidak ada dapat di ketik

manual lalu masukkan tinggi alat.

6) Untuk backsight tekan F2, lakukan backsight ke arah titik Azimut yang dan nilai koordinatnya dapat di input dari alat total station maupun di ketik manual.

7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan topografi tekan F3 : FS/SS.

9) PT (point target) harus diberi nama, code untuk memudahkan misal cress(sudut dalan slope) dan toe (sudut luar slope), tinggi alat dimasukan, setelah itu meas dua kali.

(21)

10) Untuk melakukan pengukuran topografi selanjutnya seperti langkah nomor sebelas di atas dilakukan berulang-ulang hingga pekerjaan selesai.

11) Jika tempat yang akan di lakukan pengukuran topografi tidak terlihat maka alat harus pindah tempat dan harus membuat titik poligon baru. Maka langkah-langkaha selanjutnya sama seperti nomor tujuh hingga nomor duabelas.

d. Pembuatan titik poligon

Titik poligon adalah sebuah titik bantu untuk berdiri alat selanjutnya dikarenakan terhalang oleh bangunan ataupun semak belukar.

e. Penembakan detail

Penembakan detail adalah pengukuran topografi secara detail 1:100 dimana setiap 50 cm perubahan bentuk tanah harus diambil (dalam teori) namun dalam pengerjaannya berbeda sesuai dengan kebutuhan.

f. Pemberian keterangan pada titik poligon berdirinya alat

Pemberian keterangan dilakukan untuk memudahkan pengerjaan selanjutnya .

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah data-data koordinat existing tanah yang siap diolah untuk pekerjaan grading tanah.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Topografi Blok Damar

No Waktu Hasil

(titik) Jumlah pekerja

Jam Orang Kerja *) 1 26 April 2013 40 3 orang (1 surveyor 2 asisten) 1.67 2 27 April 2013 35 3 orang (1 surveyor 2 asisten) 1.45 *) keterangan: jumlah jam kerja efektif 3 jam; HOK = 8 jam

(22)

6. Pembahasan

Dari kegiatan ini mahasiswa mampu mengetahui, mempelajari serta mempraktikan secara langsung bagaimana cara pengukuran topografi tanah

existing menggunakan alat total station di lapangan, sehingga mahasiswa

mengerti dan memahami langkah-langkah pengukuran di lapangan.

Pengukuran topografi ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu mendapatkan data situasi tanah existing yang akan di kerjakan untuk rencana perumahan serta di lakukan pekerjaan grading untuk perhitungan

opname cut and fill tanah yang akan di kerjakan nantinya.

Cara pengukuran topografi saat praktik kerja lapang menggunakan cara pengukuran poligon detail, dengan pembuatan kerangka kontrol horisontal poligon terlebih dahulu lalu melakukan penembakan detail, cara ini sesuai dengan teori yang didapatkan di kampus. Alat yang digunakan juga sama yaitu total station.

Pada saat pengukuran sering ditemukan di lapangan yaitu semak belukar yang tinggi sehingga membatasi pandangan untuk pengukuran topografi, bila prisma/reflector tidak dapat terlihat maka alat total station dipindah ke tempat yang lebih leluasa untuk melakukan pengukuran topografi. Hal ini mempengaruhi pada data hasil pengukuran yang kurang akurat.

Untuk itu sebaiknya sebelum dilakukan pengukuran topografi, lahan harus di bersihkan/clearing sehingga kegiatan pengukuran lebih efektif, efisien dan akurat dalam kegiatan pengukuran topografi serta data yang diperoleh pun sesuai dengan situasi lahan yang diukur.

(23)

Untuk pengerjaan pengukuran topografi sebanyak 40 titik dengan jumlah pekerja tiga orang (1 surveyor, 2 asisten) memerlukan 1.67 jam orang kerja, sehingga untuk perhitungan hari orang kerja (HOK) diperkirakan 7 HOK untuk 168 titik. Dengan perhitungan tersebut perusahaan dapat lebih efisien dalam memperhitungkan biaya dan keperluan pekerja sesuai kapasitas pekerjaan topografi.

B. Stake Out Grading Elevasi Jalan Finish Cor

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok diberi keterangan dengan mengikat pita survei dan memberi batas marking elevasi grading jalan cor finish dengan solatif kertas.

Tebal jalan 37 cm yang terdiri dari 20 cm adalah batu besar, 5 cm agregat dan 12 cm adalah cor semen. Di pengukuran ini yang diterapkan hanya elevasi finis cor lalu diturunkan sebanyak 37 cm untuk mengetahui seberapa elevasi tanah dasar jalan yang harus di gali ataupun di timbun.

2. Dasar Teori

Menurut Afrizal (2011), Stake out adalah menu pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik disuatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Jika pengambilan data lapangan kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

(24)

Menurut Bakti (2013), Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan yang diperuntuhkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah. Perkerasan jalan yang digunakan adalah perkerasan yang menggunakan beton semen sebagai bahan utama.

Beton semen / cor merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, dan jalan. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen, beton ini didapatkan dengan mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (krikil) dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen.

Anonim (2013) pada prisnipnya perkerasan jalan ini memakai lapisan atasnya adalah beton cor, sebagai penerima beban dari lalu lintas di atasnya. Pada umumnya perkerasan jalan ini menggunakan tulangan untuk menghubungkan antara pelat beton yang satu dengan pelat beton di sekitarnya. Selain berfungsi sebagai bidang kontak dan penyebar beban darilalu lintas di atasnya, beton pada perkerasan juga berfungsi sebagai penerima atau pemikul beban darilalu lintas di atasnya.

Gambar 2. Elevasi Subgrade Jalan Finish Cor

Beton Cor dan tulangan Lapisan Agregat dan Batu Besar

(25)

Anonim (2013), Elevasi atau Altitudo adalah posisi vertikal (ketinggian) suatu objek dari suatu titik tertentu (datum). Datum yang biasa digunakan adalah permukaan laut dan permukaan geoid WGS-84 yang digunakan oleh GPS. Oleh karena itu, altitudo seringkali dinyatakan sebagai ketinggian dari permukaan laut (biasa disingkat dpl).

Di Amerika Serikat dan Britania Raya, altitudo aviasi biasa diukur dalam satuan kaki, sedangkan di seluruh bagian dunia lain ketinggian diukur dengan satuan meter.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain :

1) Hard case box (digunakan untuk tempat alat ukur total station) 2) Total station Gowin TKS-202 (digunakan untuk mengukur atau

menurunkan titik koordinat dari 2 titik BM (Bench Mark) yang memiliki koordinat)

3) Meteran (digunakan untuk mengukur tinggi alat total station dari patok ke tengah teropong alat total station)

4) Statif / tripod (digunakan untuk menopang alat total station) 5) Parang (digunakan untuk menebas semak belukar)

6) Palu (digunakan untuk memukul patok dan paku)

7) Prisma / Reflector (digunakan untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station)

8) Stick Prisma (digunakan untuk menopang prisma)

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1) Kertas kerja dan gambar Kerja (digunakan untuk panduan bekerja) 2) Pita survei (digunakan sebagai tanda dan keterangan)

(26)

3) Selotif kertas (digunakan untuk marking elevasi) 4) Sepidol (digunakan untuk menulis keterangan)

5) Patok kayu / besi batu neser (digunakan sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out)

6) Paku (digunakan untuk memudahkan sentring alat total station pada patok)

4. Prosedur Kerja

Gambar 3. Prosedur Kerja Stake Out Grading Jalan Finish Cor a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan di persiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake

out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk

mersiapan alat dan bahan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

START

STAKE OUT

PEMATOKAN

PEMBERIAN KETERANGAN DAN

MARKING ELEVASI END MENENTUKAN BM DAN AZIMUT SENTRING DAN SETTING ALAT

(27)

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus ditentukan, bila tidak mempunyai BM dan

Azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan karena tidak

memiliki titik koordinat acuan.

c. Sentring dan setting alat

Sentring alat total station di atas bench mark dan setting. Bench

mark sebagai base station dan azimuth sebagai backsight.

Cara sentring dan setting alat total station seperti di bawah ini :

1) Statif dipasang diatas bench mark dan satu kaki statif diinjak agar kuat dan dua kaki lainya tidak di injak agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Alat total station dipasang pada statif dan lakukan sentring. 3) Tinggi alat di ukur.

4) Alat total station di hidupkan, tekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di input dari alat

total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu

masukkan tinggi alat.

6) Back sight ke arah titik azimut yang dan nilai koordinatnya dapat di

input dari alat total station maupun diketik manual.

7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

(28)

namun bila data sudah ada di alat total station tidak perlu diketik manual cukup di input saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan

enter dan masukan tinggi reflektor misal 1.50 m.

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. maka disitulah titik koordinat yang di cari dan beri patok.

11) Lakukan cek elevasi pada patok tersebut dan beri marking elevasi cor finisih pada patok menggunakan selotif kertas.

12) Beri keterangan pada patok menggunakan pita survei misal As jalan cor finish atau kanan/kiri jalan cor finish.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat ke lapangan dengan desain / gambar kerja yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang dicari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

f. Pemberian keterangan dan marking elevasi

Pemberian keterangan di tulis pada pita survei lalu diikat ke patok dan memberikan batas marking menggunakan selotif kertas.

(29)

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah dicek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei serta keterangan dan

marking elevasi.

Tabel 3. Hasil Kerja Lapangan Stake Out Grading Elevasi Jalan Finish Cor

No Waktu Lokasi Hasil (titik) Jumlah

pekerja

Jam Orang Kerja *)

1 5 Maret 2013 Blok B 8 3 orang 0.33

2 11 Maret 2013 Blok LB 6 3 orang 0.25

3 13 Maret 2013 Blok LB 10 3 orang 0.42

4 14 Maret 2013 Blok LC 9 3 orang 0.38

5 18 Maret 2013 Blok LC 15 3 orang 0.63

6 19 Maret 2013 Blok LC 15 3 orang 0.63

7 20 Maret 2013 Blok M 10 3 orang 0.42

8 21 maret 2013 Blok LC 16 3 orang 0.67

9 22 Maret 2013 Blok LC 12 3 orang 0.50

10 23 Maret 2013 Blok LC 6 3 orang 0.25

11 25 Maret 2013 Blok LB 9 3 orang 0.38

12 27 Maret 2013 Blok LB 14 3 orang 0.58

13 1 April 2013 Blok LC 11 3 orang 0.46

14 2 April 2013 Blok LB 8 3 orang 0.33

15 3 April 2013 Blok LC 6 3 orang 0.25

16 4 April 2013 Blok LB 10 3 orang 0.42

17 5 April 2013 Blok LB 16 3 orang 0.67

18 6 April 2013 Blok LB 10 3 orang 0.42

19 9 April 2013 Blok LB 10 3 orang 0.42

20 10 April 2013 Blok LB 16 3 orang 0.67

21 11 April 2013 Blok LB 12 3 orang 0.50

22 12 April 2013 Blok K 6 3 orang 0.25

23 13 April 2013 Blok K 9 3 orang 0.38

(30)

Tabel 3. (Lanjutan)

25 16 April 2013 Blok D 11 3 orang 0.46

26 17 April 2013 Blok D 8 3 orang 0.33

27 18 April 2013 Blok D 6 3 orang 0.25

28 19 April 2013 Blok B 10 3 orang 0.42

29 20 April 2013 Blok B 16 3 orang 0.67

30 25 April 2013 Blok LC 14 3 orang 0.58

*) keterangan: jumlah jam kerja efektif 3 jam; HOK = 8 jam

6. Pembahasan

Dari kegiatan ini mahasiswa mampu mengetahui, mempelajari serta mempraktikan secara langsung bagaimana stake out menggunakan alat

total station di lapangan, sehingga mahasiswa mengerti dan memahami

langkah-langkah pengukuran di lapangan.

Pengukuran Stake Out Grading Elevasi Jalan Finish Cor sesuai dengan tujuan dari kegiatan yaitu menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok diberi keterangan dengan mengikat pita survei dan memberi batas marking elevasi grading jalan cor finish dengan selotif kertas. Di kampus belum pernah di ajarkan bagaimana cara pengukuran stake out tetapi di tempat praktek kerja lapangan di ajarkan cara stake out grading elevasi jalan finish cor dengan baik, alat yang digunakan sama seperti di kampus yaitu alat total station.

Radio merupakan alat komunikasi yang sangat penting namun sering tertinggal karena lupa, bila tidak ada radio pekerjaan stake out tidak dapat di lakukan dengan lancar karena surveyor dan assistant tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Sebaiknya sebelum melakukan pekerjaan

(31)

semua alat yang digunakan harus di cek satu persatu agar pekerjaan sesuai dengan jadwal dan tidak terbengkalai.

Saat melakukan pengukuran stake out sebaiknya matreial atau bahan bangunan yang diletakan pada area kerja, dipindah atau dibiarkan hingga habis terlebih dahulu karena banyak patok taman dan jalan yang hilang karena terinjak ataupun dengan sengaja dicabut oleh pekerja dari kontraktor. Hal ini menyebabkan berulang kali pengukuran stake out namun patoknya selalu hilang.

Untuk pengerjaan pengukuran stake out grading elevasi jalan finish cor sebanyak 16 titik dengan jumlah pekerja tiga orang (1 surveyor, 2 asisten) memerlukan 0.67 jam orang kerja, sehingga untuk perhitungan hari orang kerja (HOK) diperkirakan 7 HOK untuk 168 titik. Dengan perhitungan tersebut perusahaan dapat lebih efisien dalam memperhitungkan biaya dan keperluan pekerja sesuai kapasitas pekerjaan stake out grading elevasi jalan

finish cor.

C. Stake Out Taman

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok di beri keterangan berupa pita survei yang bertuliskan “Taman”. Bentuk dari taman itu sendiri ada yang berbentuk lingkaran maupun persegi panjang.

2. Dasar Teori

Menurut Afrizal (2011) stake out adalah menu pengukuran yang

(32)

Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Jika pengambilan data lapangan kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

Menurut pendapat Laksana (2013), Taman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan dan kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya. Berdasarkan skala dan bentuknya, taman dapat disebut

garden, park, atau landscape. Taman dapat dibagi menjadi dua yaitu taman

alami dan taman buatan. Taman buatan yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, dan taman botani.

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Bentuk dari taman berbeda-beda ada yang bulat, kotak, segitiga sesuai dengan rencana site plan yang di berikan oleh konsultan.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain :

1) Hard case box (digunakan untuk tempat alat ukur total station)

2) Total station Gowin TKS-202 (digunakan untuk mengukur atau menurunkan titik koordinat dari 2 titik BM (Bench Mark) yang memiliki koordinat)

(33)

3) Meteran (digunakan untuk mengukur tinggi alat total station dari patok ke tengah teropong alat total station)

4) Statif / tripod (digunakan untuk menopang alat total station) 5) Parang (digunakan untuk menebas semak belukar)

6) Palu (digunakan untuk memukul patok dan paku)

7) Prisma / Reflector (digunakan untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station)

8) Stick Prisma (digunakan untuk menopang prisma)

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1) Kertas kerja dan gambar Kerja (digunakan untuk panduan bekerja) 2) Pita survei (digunakan sebagai tanda dan keterangan)

3) Selotif kertas (digunakan untuk marking elevasi) 4) Sepidol (digunakan untuk menulis keterangan)

5) Patok kayu / besi batu neser (digunakan sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out)

6) Paku (digunakan untuk memudahkan sentring alat total station pada patok)

(34)

4. Prosedur Kerja

Gambar 4. Prosedur Kerja Stake Out Taman a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan dipersiapkan terlebih terlebih dahulu, alat diletakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake

out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk

mersiapan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai BM dan

azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan karena tidak

memiliki titik koordinat acuan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START STAKE OUT PEMATOKAN PEMBERIAN KETERANGAN END MENENTUKAN BM DAN AZIMUT

SENTRING DAN SETTING ALAT

(35)

c. Sentring dan setting alat

Sentring alat total station di atas BM (Bench Mark) dan setting. BM sebagai base station dan azimuth sebagai backsight. Cara sentring dan

setting alat total station seperti di bawah ini :

1) Statif dipasang diatas bench mark dan satu kaki statif diinjak agar kuat dan dua kaki lainya tidak diinjak agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Alat total station dipasang pada statif dan lakukan sentring. 3) Tinggi alat di ukur.

4) Alat total station di hidupkan, tekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di input dari alat

total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu

masukkan tinggi alat.

6) Back sight ke arah titik azimut yang dan nilai koordinatnya dapat di

input dari alat total station maupun diketik manual.

7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

Easting, Elevation) lalu ketik manual sesuai dengan kertas kerja, namun bila data sudah ada pada alat total station tidak perlu diketik manual cukup di input saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan

(36)

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. maka disitulah titik koordinat yang di cari dan beri patok.

11) Beri keterangan pada patok menggunakan pita survei bertuliskan “Taman”.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat ke lapangan dengan desain yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang di cari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

f. Pemberian keterangan

Pemberian keterangan di tulis pada pita survey lalu di ikat ke patok yang bertuliskan “Taman”.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah di cek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei berserta keterangan.

Tabel 4. Hasil Praktek Kerja Lapangan Stake Out Taman

No Waktu Lokasi Hasil

(patok)

Jumlah pekerja

Jam Orang Kerja *)

1 6 Maret 2013 Blok LC 8 3 orang 0.33

2 8 Maret 2013 Blok N 6 3 orang 0.25

3 15 Maret 2013 Blok LC 10 3 orang 0.42

(37)

5 28 Maret 2013 Blok LB 15 3 orang 0.63

6 18 April 2013 Blok D 15 3 orang 0.63

7 23 April 2013 Blok A 45 3 orang 1.88

8 24 April 2013 Blok A 60 3 orang 2.50

*) Keterangan: jumlah jam kerja efektif 3 jam; HOK 8 jam

6. Pembahasan

Dari kegiatan ini mahasiswa mampu mengetahui, mempelajari serta mempraktikan secara langsung bagimana stake out taman menggunakan alat total station di lapangan, sehingga mahasiswa mengerti dan memahami langkah-langkah pengukuran di lapangan.

Pengukuran stake out taman sesuai dengan tujuan dari kegiatan yaitu menerapkan gambar kerja kembali ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok di beri keterangan berupa pita survei yang bertuliskan “Taman”. Bentuk dari taman itu sendiri ada yang berbentuk lingkaran maupun persegi panjang.

Di kampus belum pernah diajarkan bagaimana cara stake out namun di tempat praktik kerja lapangan diajarkan bagaimana cara stake out posisi taman dengan benar sesuai dengan gambar kerja. Alat yang digunakan yaitu total station topcon Gowin TKS-202.

Saat melakukan backsight di kampus harus menggunakan reflector yang di dirikan diatas bench mark menggunakan statif dan ads namun saat praktek kerja lapangan pada PT. Timur Adyacitra perumahan Alaya tidak menggunakan reflector tetapi haya dengan mengarahkan alat total station ke patok bench mark ke kepala paku dan bila tidak terlihat cukup dengan mengarahkan alat total station ke sebuah tali yang didirikan tegak lurus dari

(38)

kepala paku di patok ke atas. Dan untuk kontrol apakah benar koordinat yang sudah di masukan ke alat total station, lakukan stake out ke arah

bench mark yang lain. Bila posisi koordinatnya 0 0’ 0’’ maka cara ini benar.

Cara ini cukup mudah dan lebih cepat dari pada menggunakan reflector karena backsight hanya untuk mecari sudut ke arah utara.

Saat melakukan pengukuran stake out sebaiknya bahan bangunan yang diletakan pada area kerja, dipindah atau dibiarkan hingga habis terlebih dahulu, baru dilakukan pengukuran stake out, karena banyak patok taman dan jalan yang hilang karena terinjak ataupun dengan sengaja dicabut oleh pekerja kontraktor. Hal ini menyebabkan berulang kali pengukuran stake out namun patoknya selalu hilang.

Untuk pengerjaan pengukuran stake out taman sebanyak 60 titik dengan jumlah pekerja tiga orang (1 surveyor, 2 asisten) memerlukan 2.50 jam orang kerja, sehingga untuk perhitungan hari orang kerja (HOK) diperkirakan 7 HOK untuk 168 titik. Dengan perhitungan tersebut perusahaan dapat lebih efisien dalam memperhitungkan biaya dan keperluan pekerja sesuai kapasitas pekerjaan stake out taman.

D. Stake Out Elevasi Cut and Fill Tanah

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok diberi keterangan dengan mengikat pita survei yang bertuliskan tanah – (cut) atau + (fill).

(39)

2. Dasar Teori

Menurut Afrizal (2011), stake out adalah menu pengukuran yang

digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik di suatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Jika pengambilan data lapangan kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

Cut and fill tanah adalah suatu pekerjaan tanah yang dilakukan untuk mendapatkan suatu elevasi tertentu dengan cara cut (galian) dan fill (timbunan) menggunakan alat berat ataupun manual.

Menurut pendapat Azwaruddin (2008), Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survei), untuk menghindari adanya swelling.

a. Dari hasil survei kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih

b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan

c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.

(40)

Setelah kita mengetahui metode pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metode pelaksaan pekerjaan meliputi hal-hal berikut :

a. Pembersihan Medan (Land Clearing) b. Penguapan Medan (Stripping) c. Galian Tanah

d. Timbunan Tanah dan Penebaran e. Pemadatan Tanah

f. Perataan Tanah

Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakan alat berat.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain :

1) Hard case box (digunakan untuk tempat alat ukur total station) 2) Total station Gowin TKS-202 (digunakan untuk mengukur atau

menurunkan titik koordinat dari 2 titik BM (Bench Mark) yang memiliki koordinat)

3) Meteran (digunakan untuk mengukur tinggi alat total station dari patok ke tengah teropong alat total station)

(41)

5) Parang (digunakan untuk menebas semak belukar) 6) Palu (digunakan untuk memukul patok dan paku)

7) Prisma / Reflector (digunakan untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station)

8) Stick Prisma (digunakan untuk menopang prisma)

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1) Kertas kerja dan gambar Kerja (digunakan untuk panduan bekerja) 2) Pita survei (digunakan sebagai tanda dan keterangan)

3) Selotif kertas (digunakan untuk marking elevasi) 4) Sepidol (digunakan untuk menulis keterangan)

5) Patok kayu / besi batu neser (digunakan sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out)

6) Paku (digunakan untuk memudahkan sentring alat total station pada patok)

4. Prosedur Kerja

Gambar 5. Prosedur Kerja Stake Out Elevasi Cut and Fill Tanah

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

START

STAKE OUT

PEMATOKAN PEMBERIAN KETERANGAN DAN

MARKING ELEVASI

END

MENENTUKAN BM DAN AZIMUT

SENTRING DAN SETTING ALAT

(42)

a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan di persiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake

out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk

mersiapan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

Bench mark dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai

bench mark dan Azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan

karena tidak memiliki titik koordinat acuan.

c. Sentring dan setting alat

Sentring alat total station di atas Bench mark dan setting. BM sebagai base station dan azimuth sebagai backsight. Cara sentring dan

setting alat total station seperti di bawah ini :

1) Statif dipasang diatas bench mark dan satu kaki statif diinjak agar kuat dan dua kaki lainya tidak di injak agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Alat total station dipasang pada statif dan lakukan sentring. 3) Tinggi alat di ukur.

4) Alat total station di hidupkan, tekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di input dari alat

total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu

(43)

6) Back sight ke arah titik azimut yang dan nilai koordinatnya dapat di

input dari alat total station maupun diketik manual.

7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

Easting, Elevation) lalu ketik manual sesuai dengan kertas kerja, namun bila data sudah ada dialat total station tidak perlu di ketik manual cukup di input saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan

enter dan masukan tinggi reflektor misal 1.50 m.

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. maka disitulah titik koordinat yang di cari dan beri patok.

11) Lakukan cek elevasi pada patok tersebut dan beri marking elevasi cor finisih pada patok menggunakan solatif kertas.

12) Lakukan cek elevasi pada patok tersebut, beri keterangan dan elevasi cut/fill pada patok menggunakan pita survei.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat ke lapangan dengan desain yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang di cari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

(44)

f. Pemberian keterangan dan marking elevasi

Pemberian keterangan dan elevasi cut/fill di tulis pada pita survey lalu di ikat ke patok.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah di cek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei serta keterangan berupa elevasi tanah cut atau fill.

Tabel 5. Hasil Praktik Kerja Lapangan Stake Out Elevasi Cut and Fill

No Waktu Lokasi Hasil (titik) Jumlah pekerja

Jam Orrang Kerja *)

1 7 Maret 2013 Blok LB 10 3 orang 0.42

2 8 April 2013 Blok O 16 3 orang 0.67

3 16 April 2013 Blok D 9 3 orang 0.38

4 17 April 2013 Blok C 5 3 orang 0.21

5 20 April 2013 Blok B 9 3 orang 0.38

6 22 April 2013 Blok M 20 3 orang 0.83

7 29 April 2013 Blok C 10 3 orang 0.42

8 30 April 2013 Blok C 6 3 orang 0.25

*) keterangan: jumlah jam kerja efektif 3 jam; HOK = 8 jam

6. Pembahasan

Dari kegiatan ini mahasiswa mampu mengetahui, mempelajari serta mempraktikan secara langsung bagimana stake out cut and fill tanah menggunakan alat total station di lapangan, sehingga mahasiswa mengerti dan memahami langkah-langkah pengukuran di lapangan.

Pengukuran stake out elevasi cut and fill tanah sesuai dengan tujuan yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok diberi keterangan dengan mengikat pita survei yang bertuliskan tanah – (cut) atau + (fill).

(45)

Di kampus belum pernah diajarkan bagaimana cara pengukuran stake out elevasi cut and fill tanah namun di tempat praktik kerja lapangan diajarkan bagaimana cara stake out cut and fill dengan benar sesuai dengan gambar kerja. Alat yang digunakan yaitu total station topcon Gowin

TKS-202. Elevasi cut and fill didapat dari master plan yaitu rencana konstruksi

yang diberikan oleh konsultan dan diolah kembali oleh chief surveyor menjadi data hard copy berupa gambar kerja dan titik koordinat kemudian di terapkan kembali ke lapangan.

Stake out di lapangan pada intinya adalah pengembalian titik koordinat

rencana yang ada pada site plan kembali ke lapangan. Kendala yang sering terjadi adalah hujan. Alat total station merupakan barang elektronik yang tidak dapat terkena air, maka saat gerimis atau hujan datang alat harus dibongkar. Alat total station masih dapat beroperasi dalam kondisis cuaca gerimis namun harus dilindungi dengan payung. Tetapi jika cuaca hujan deras alat total station tidak dapat digunakan.

Untuk pengerjaan pengukuran stake out elevasi cut and fill sebanyak 20 titik dengan jumlah pekerja tiga orang (1 surveyor, 2 asisten) memerlukan 0.83 jam orang kerja, sehingga untuk perhitungan hari orang kerja (HOK) diperkirakan 7 HOK untuk 168 titik. Dengan perhitungan tersebut perusahaan dapat lebih efisien dalam memperhitungkan biaya dan keperluan pekerja sesuai kapasitas pekerjaan stake out elevasi cut and fill.

E. Pengenalan Software Land Desktop 2006

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengenalan software Land Desktop 2006 adalah untuk memahami dan mempelajari software Land Desktop serta perhitungan

(46)

tanah dan bangunan yang di ajarkan oleh bapak Atang Sonjaya chief survey pada PT. Timur Adyacitra.

2. Dasar Teori

Software adalah sebuah perangkat yang menghubungkan suatu komputer dengan pengguna atau bisa dikatakan sebagai perangkat lunak, yang umumnya digunakan untuk mengkontrol perangkat keras atau bisa juga digunakan untuk menghasilkan data informasi. Software banyak kegunaanya misal untuk mengontrol hardware, memproses data, menganalisa data, menghasilkan data, banyak kegunaanya tergantung tipe

software, contohnya seperti sofware AutoCAD Land Desktop Development.

AutoCAD Land Desktop Develomnet adalah software yang digunakan untuk pekerjaan surveying. Syarat utama untuk bisa bekerja dengan land

desktop adalah gambar dan desain (file gambar) harus terhubung dengan

sebuah project. Project merupakan sebuah media penyimpanan untuk gambar yang terhubung dengan data, yang didalamnya dapat termasuk, data point, surface, alignment, dan data hasil pengamatan survei. Data

project tidak disimpan dalam gambar akan tetapi terpisah dalam folder. Banyak orang mengenal AutoCAD sebagai software yang paling banyak dipakai dalam bidang arsitektur, sebenarnya tidak saja arsitektur tetapi program tambahan dari AutoCAD juga sudah sangat representatif dalam bidang sipil, survei pemetaan, mekanikal desain, dan permodelan 3D.

Menurut Yudistira (2013), Land Desktop merupakan software yang familiar dalam dunia ukur tanah, mulai dari Land Desktop Development atau disingkat LDD sampai sekarang yang di gunakan AutoCAD Civil 3D Land

(47)

Desktop Companion berbeda dengan menggunakan AutoCAD biasa.

Pada AutoCAD Civil 3D kita diharuskan membuat sebuah data project yang merupakan satu kesatuan antara gambar dan data-data yang di input.

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah satu buah laptop dan software

land desktop 2006 . 4. Prosedur Kerja

Prosedur Kerja pada kegiatan ini adalah mengikuti instruksi atau penjelasan yang di berikan oleh pembimbing PKL di perusahaan, mulai dari membuat project baru, membuat contoure, membuat alignment vertical,

cross section, menghitung opname pekerjan cut and fill, dan memasukan

elevasi manual untuk rencana konstruksi bangunan.

a. Membuat project baru 1) Klik menu new file

Gambar 6. Menu New File pada Land Desktop 2006

2) Pada new drawing project based, Klik browse untuk tempat penyimpanan dan creata project pada prototype pilih default meter dan beri nama pada project information lalu klik ok

3) Beri nama pada drawing name dan tamplate pilih acad.dwt lalu klik

(48)

Gambar 7. New Drawing Project Base

4) Pada create point database klik ok

5) Load setting pilih m 1000.set (Metric,1:1000) klik next 6) Pada units klik next

7) Pada drawing scale horizontal pilih 1:100 dan vertikal 1:100 klik next

Gambar 8. Drawing Scale

8) Pada zone, orientation, text style, border klik next dan pada save

setting pilih m 1000.set (Metric,1:1000) lalu klik ok

9) Finish pilih horizontal scale 1:100 dan klik ok maka pada tahap ini

(49)

Gambar 9. Tabs Finish saat pembuatan new project b. Membuat contoure dari data existing (tanah asli)

Setelah selesai membuat projek langkah selanjutnya adalah

membuat contoure, langkah-langkahnya seperti di bawah ini :

1. Klik menu point pilih point setting

2. Pada tabs create elevation dan description pilih automatic

Gambar 10. Point Setting

3. Pada tabs coordinates pilih Northing-Easting

4. Pada tabs marker pilih point marker sesuai keinginan dan size units ketik 0.2

(50)

5. Pada tabs text size units juga 0.2 lalu klik ok, setelah point selesai di

setting maka data coordinates siap di import

6. Pada menu point klik import/export points dan pilih import point 7. Pada format manager pilih format point PNEZD (comma delimited)

Gambar 11. Format Manager Import Points

8. Pada Source file pilih dimana data di simpan dan select source file

pada file of type pilih all files agar semua file terlihat pilih data yang akan digunakan, misal data existing blok damar, klik open lalu klik

ok

9. Muncul cogo database import options klik ok tunggu hingga

progress selesai, ketik “z” (zoom) pada command lalu enter dan “a” (all) enter maka akan terlihat semua titik yang berhasil diimport

maka setelah ini data point coordinates akan kita masukan ke dalam database

(51)

10. Pada menu terrain pilih terrain model explorer, pada folder terrain

klik kanan klik create new surface, setelah muncul surface baru rename dengan nama “existing” (karena data ini merupakan data existing) dan klik ok

Gambar 13. Tabs Terain Model Explorer

11. Klik tanda “+” pada existing dan tin data pada klik kanan point files

pilih add points from autocad object klik point

Gambar 14. Add Points from Autocad Objects

12. Lihat pada command pada “select object by(entitiy/layer) (layer)” klik

“e” untuk entitiy lalu enter select point yang ada di layar kerja land

desktop dari kanan bawah hingga kiri atas layar hingga semua data point terpilih semua, maka muncul tabs terrain model explorer pada

data existing klik kanan pilih build, maka muncul build existing beri tanda centang pada log errors to file dan compute extended

(52)

statistics klik ok dan tunggu build progress setelah done building surface selesai lalu klik ok

13. Buat layer baru untuk boundary (batas tepi dari contoure, agar

contoure tidak melebar) dan pilih warna boundary sesuai selera lalu klik ok

Gambar 15. Layer Manager

14. Aktifkan layer boundary, klik pl (polyline) pada command lalu enter, digitasi satu persatu batas titik terluar hingga tertutup penuh oleh

boundary

Gambar 16. Points yang tertutup oleh Boundary

15. Kembali ke menu terrain model explorer pada data boundaries klik kanan add boundary definition dan klik boundry

(53)

Gambar 17. Boundary yang Dipilih

16. Lihat pada command, boundary name enter, boundry type enter, make breaklines along edges enter, select polyline for boundary enter

17. Muncul terrain model explorer pada existing klik kanan build centang log errors to file dan compute extended statistics klik ok tunggu build progress selesai lalu klik ok

18. Pada menu terrain klik save current surface untuk menyimpan data

surface

Gambar 18. Menu Terrain

19. Pada menu terrain pilih edite surface dan klik import 3D lines sorot

Gambar

Tabel 1.  Rekapitulasi    Hasil    Kegiatan  PKL    pada    PT.    Timur  Adyacitra  Perumahan Alaya Samarinda
Gambar 1. Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station  a.  Persiapan alat dan bahan
Gambar 2. Elevasi Subgrade Jalan Finish Cor  Beton Cor dan tulangan Lapisan Agregat dan Batu Besar
Gambar 3.  Prosedur  Kerja  Stake  Out  Grading  Jalan  Finish  Cor  a.  Persiapan alat dan bahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyetujui rencana Perseroan untuk memperoleh pinjaman dari bank dan/atau lembaga pembiayaan lainnya senilai setinggi-tingginya USD 250 juta atau jumlah lainnya

Buku manual SISRUTE ini disusun dalam rangka acuan yang digunakan oleh RS yang dirujuk dan RS perujuk untuk melaksanakan sistim rujukan berbasis IT, dimana komunikasi dan

Nyeri dapat terlokalisasi pada satu daerah kecil atau menjadi lebih umum sakit di punggung bawah.Intensitas rasa sakit dapat bervariasi dengan waktu, meningkat dengan gerakan,

(10) Masa kerja yang lama juga dapat berpengaruh terhadap nyeri punggung bawah karena merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang dalam jangka waktu panjang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh proprioceptive neuromuscular facilitation terhadap kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai pada pemain sepakbola

Aktivitas yang kita lakukan sehari- hari tersebut tidak jarang dapat menimbulkan gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat mengangkat barang dengan posisi membungkuk,

Dengan menggunakan acuan data satelit MTSAT kanal 3 pada bulan April-Mei-Juni dan awal Juli 2015, dan informasi prakiraan musim kemarau di berbagai daerah diprakirakan bahwa

Dapat memberikan informasi kepada perusahaan Shopee atau pengusaha khususnya pada penjualanan online seberapa besar pengaruh Brand Awareness (kesadaran merek)