• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian untuk studi ini dilakukan pada jalan Jl.Raya Pakisaji – Jl.Raya Genegan, Kec.Pakisaji, Kab.Malang. Kecamatan Genegan berbatasan langsung dengan Kec.Kebonagung pada sisi utara dan Kec.Pakisaji pada sisi selatan kecamatan pakisaji terdiri dari beberapa desa antara lain Wadung, Jatisari, Permanu, Karangpandan, Pakisaji, Genengan, Kebonagung, Kendalpayak, Karangduren, Sutojayan, Wonokerso, Glanggang.

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Pakisaji

(2)

39

(3)

40

Gambar 3.3 Gambar Potongan Melintang Jalan

Jl.Raya Genengan – Jl.Raya Pakisaji merupakan jalan penghubung antara wilayah Kabupaten Malang dengan Wilayah Kota Malang dan juga merupakan jalan alternatif Malang – Blitar hal tersebut yang membuat arus lalu lintas pada daera tersebut ramai. Jl.Raya Genengan – Jl.Raya Pakisaji juga merupakan gabungan dari beberapa kawasan yakni kawasan industri yang terdiri dari industri pabrik rokok, industry pupuk, dan industri beton, adapun untuk kawasan lain yakni kawasan perdagangan (pasar) dan kawasan pemukiman. Jalan Raya Genengan – Jl.Raya Pakisaji merupakan jalan kota sehingga hal tersebut dikarenakan jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar kabupaten dalam analisa jalan antar kota kendaraan yang diamati yakni sepeda motor, kendaraan ringan, kendaraan berat, bis kecil, bis besar, dan truk besar.

Pada Lokasi Penelitian Jl.Raya Genengan – Jl.Raya Pakisaji merupakan jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi (UD) dengan kondisi jalan datar dan memiliki jarak pandang (SDC) 70%. Jl.Raya Genengan – Jl.Raya Pakisaji memiliki panjang jalan 4 Km dengan lebar jalan 7 m dan lebar bahu jalan pada sebelah kiri 2.20 m dan sebelah kana 2.05m dan drainase samping jalan sebesar 1,65m, yang di bagi menjadi 4 segmen penelitian yakni segmen Km 96 – Km 97, Km 97 – Km 98, Km 98 – Km 99, dan Km 99 – Km 100.

(4)

41 3.2 Tahapan Studi Mulai Studi Pustaka Pengambilan Data Data Primer:

1. Waktu tempuh rata – rata

2. Volume lalu lintas dan hambatan samping Data Skunder: 1. Data Laporan Kecelakaan Lalu Lintas tahun 2017 - 2019 Analisa Data:

1. Analisa kondisi arus lalu lintas (Kapsitas , DS, DB) 2. Analisa data kecepatan (Kecepatan Arus Bebas dan

Kecepatan Nyata)

3. Analisa data kecelakaan (Klasifikasi dan Penentuan Balckspot)

Kesimpulan dan Saran

Selesai

(5)

42

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian ini dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan yang di definisikan sebagai berikut:

3.3.1 Studi Pustaka

Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan Pustaka - pustaka dan referensi yang akan digunakan sebagai literatur yang mendukung penelitian resiko keselamatan jalan, dalam penelitain ini acuan perhitungan mengacu pada MKJI (Manual Kapsitas Jalan Indonesia) untuk analisa arus lalu lintas dan kecepatan dan penangananan lokasi rawan kecelakaan (Departemen Pemukiman dan Prasarana wilayah) untuk analisa kecelakaan dan penentuan black spot, serta buku – buku tentang lalu lintas, literatur tentang lalu lintas, dan undang – undang tentang lalu lintas.

3.3.2 Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini di bagi menjadi 2 pengambilan data, yakni data primer dan data sekunder, data primer di dapat dengan melakukan penelitin secara langsung di lapangan sedangkan data sekunder di peroleh dari instansi terkait yang berhubungan dengan tema penelitain.

3.3.3 Data Primer

Data Primer adalah data yang di ambil dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian Adapun data - data yang di perlukan sebagai berikut:

1. Waktu Tempuh Rata – Rata

Survey ini di lakukan untuk mengetahui kecepatan rata – rata kendaraan yang lewat di lokasi penelitian. Yang di lakukan dengan cara mencatat waktu kendaraan dari titik A ke titik B yang di bagi menjadi 3 bagian, 50 meter untuk mencatat kecepatan sesaat (spot speed), 100 meter untuk mencatat kecepatan bergerak (running speed), 1000 meter untuk mencatat kecepatan perjalanan (journey speed). Adapun alat – alat yang di perlukan untuk penelitin ini antara lain

(6)

43 a. Stop watch : untuk mencatat waktu tempuh kendaraan dari titik A ke

titik B

b. Meteran dorong : untuk menentukan jarak antara titik A dan titik B c. Alat tulis : untuk mencatat hasil dari perhitungan waktu yang ada pada

stop watch 2. Volume lalu Lintas

Survey ini di lakukan untuk menghitung volume lau lintas yang lewat pada lokasi penelitian. Yang di klasifikasikan menurut jenis kendaraan yakni kendaraan berat (HV), kendaraan ringan (LV), dan sepeda motor (MC).adapun alat alat yang di perlukan untuk survey ini antara lain:

a. Counter : yaitu alat untuk mencatat jumlah kendaraan yang lewat b. Alat tulis : untuk mencatat jumlah kendaraan yang ada pada counter Adapun dari data di atas di ketahui jumlah kendaraan yang lewat pada ruas JL.Raya Pakisaji – Jl.Raya Genengan yang telah di hitung dalam satuan kendaraan / jam. Untuk analisa perhitungan di gunakan satuan mobil penumpang (smp/jam) maka dari itu perlu adanya konversi dari kendaraan / jam menjadi smp/jam. Berikut adalah tabel koefisien kendaraan:

Tabel 3.1 Jalan Dua Lajur – Dua Arah Tak Terbagi

Tipe Alinyeman Arus Total (kend/jam) Emp MHV LB LT MC <6m 6 – 8 m >8m Datar 0 1.2 1.2 1.8 0.8 0.6 0.4 800 1.8 1.8 2.7 1.2 0.9 0.6 1350 1.5 1.6 2.5 0.9 0.7 0.5 >1900 1.3 1.5 2.5 0.6 0.5 0.4 Bukit 0 1.8 1.6 5.2 0.7 0.5 0.3 650 2.4 2.5 5.0 1.0 0.8 0.5 1100 2.0 2.0 4.0 0.8 0.6 0.4 >1600 1.7 1.7 3.2 0.5 0.4 0.3 Gunung 0 3.5 2.5 6.0 0.6 0.4 0.2

(7)

44 450 3.0 3.2 5.5 0.9 0.7 0.4 900 2.5 2.5 5.0 0.7 0.5 0.3 >1350 1.0 2.2 4.0 0.6 0.4 0.3 Sumber:MKJI 3. Hambatan Samping

Survey ini di lakukan dengan cara mengamati dan mengjitung hambatan samping yang melewati pada ruas JL.Raya Pakisaji – Jl.Raya Genegan dengan jarak pandang 100 kekanan dan kekiri, Adapun hal hal yang di kelompokan dalam hambatan samping adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jenis dan Bobot Hambatan Samping

No. Jenis Hambatan Samping Bobot

1 Pejalan Kaki 0.6

2 Kndaraan Berhenti 0.8

3 Kendaraan Keluar / Masuk Jalan 1.0

4 Kendaraan Lambat 0.4

Sumber : MKJI

Dalam analisa untuk hambatan samping di lakukan dengan cara mengkalikan suatu kelompok hambatan samping dengan koefisien yang ada, untuk satuan hambatan samping di gunakan kendaraan / jam. Berikut adalah tabel pengelompokan hambatan samping:

Tabel 3.3 Tabel Kelas Hambatan Samping

No Kelas Rentang Nilai Keterangan

1 Sangat Rendah <50 Perkebunan (Blm Berkembang)

2 Rendah 50 - 149 Pemukiman dan kegiatan randah

3 Sedang 150 - 249 Pedesaaan, kegiatan pemukiman

4 Tinggi 250 - 349 Pedesaan, beberapa kegiatan pasar

5 Sangat Tinggi >350 Dekat Kota, kegiatan perkotaan

(8)

45

3.3.4 Data Sekunder

Data sekunder di peroleh dari intansi pihak pihak terkait .dalam hal ini di tujukan khususnya kepada SATLANTAS POLRES Malang

1. Data kecelakaan Lalu lintas

Adapun data – data yang di perlukan adalah sebagai berikut: c. Data jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2017 – 2019 d. Kendaraan bermotor yang terlibat

e. Faktor penyebab kecelakaan

3.3.5 Analisa Data

Dalam penelitian ini Analisa data yang di perlukan ada 4 macam, yakni di jelaskan sebagai berikut:

1. Analisa Data Arus Lalu Lintas

A. Menghitung Kapasitas Jalan (C)

Analisa perhitungan lalu lintas di perlukan untuk mengetahui jumlah volume lalu lintas yang melewati jalan yang di teliti dengan cara melalukan survei langsung dan dengan penentuan kapasitas jalan (C) yang nantinya akan di ketahui juga derajat kejenuhan ruas jalan tersebut, Adapun persamaan untuk menentukan kapasitas jalan (C) dan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut:

C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs Keterangan :

C = Kapasitas (smp/jam)

Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar lajur FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

(9)

46 B. Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan di perluka untuk mengetahui suatu jalan mempunyai masalah atau tidak, dengan asusmi apabila volume lalu lintas makin dekat dengan kapasitas ruasnya maka ruang gerak kendaraan semakin melambat. Berikut adalah rumus dari derajat kejenuhan :

DS = Q/C Keterangan :

Q = Volume Lalu Lintas Tertinggi C = Kapasitas jalan

Setelah di ketahui derajat kejenuhan jalan tersebut jalan di kelompokan berdasarkan tingkat pelayanan nya. Berikut adlah kelas tingkat – tingkat pelayanan suatu jalan:

Tabel 3.4 Tingkat Layanan Ruas Jalan

Tingkat pelayanan Q/C Ratio Kecepatan ideal (km/jam)

A 0.00 – 0.19 ≥ 80 B 0.20 – 0.44 ≥ 40 C 0.45 – 0.74 ≥ 30 D 0.75 – 0.84 ≥ 25 E 0.85 – 1.00 ≈ 25 F - < 15 Sumber : MKJI C. Derajat Iringan (DB)

Dalam Manual Kinerja Jalan Indonesia (1997) di sebutkan bahwa derajat irirngan adalah perbandingan volume lalu lintas yang bergerak dalam peleton terhadap volume total. Adapun rumus untuk derajat iringan (DB) adalah sebagai berikut :

𝐷𝐵 = 𝐷𝑆/(0.814670 𝑥 𝐷𝑆 0,283470) Di mana :

(10)

47 DS = Derajat Kejenuhan

2. Analisa Data Kecepatan

A. Kecepatan Arus Bebas (FV)

Tujuan Analisa ini adalah untuk menentukan kecepatan arus kendaraan yang melintas pada ruas jalan yang di teliti dalam artian perhitunagn kecepatan kendaraan apabila kendaraan tersebut melaju tanpa dinpe ngaruhi kecepatan kendaraan di sekitarnya, dalam melakukan Analisa data di atas memerlukan persamaan sebagai berikut:

FV= (FV0 + FFVw) x FFVSF x FFVcs Keterangan :

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sesungguhnya (km/jam) FVo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)

FFVw = Penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam) FFVSF = Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping

FFVcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Jalan terbagi memiliki kecepatan arus bebas lebih tinggi daripada jalan tidak terbagi.

Untuk menentukan nilai faktor – faktor di atas dapat di lihat pada BAB II B. Kecepatan Nyata

Kecepatan nyata di lakukan dengan cara mengamati waktu tempuh suatu kendaraan di lapangan yang mana di bagi menjadi 3 kategori yakni Spot Speed (50 m), Running Speed (100 m), dan Journey Speed (1000 m). yang nantinya akan di lakukan konversi dari waktu tempuh menjadi kecepatan adapun rumus sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑦𝑎𝑡𝑎 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑥 3600 1000

(11)

48

3. Analisa Data Kecelakaan

A. Klasifikasi data kecelakaan

Adapun klasifikasi data kecelakaan yakni dengan cara melakukan pengelompokan data kecelakaan berdasarkan penyebab kecelakaan, kendaraan yang terlibat kecelakaan, kecelakaan berdasarkan tahun, dan kecelakaan berdasarkan lokasinya yang mana akandi lakukan persentase setiap faktornya dengan rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑁

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙. 𝑁 𝑥 100% ,Dimana

N = nilai suatu faktor B.Penentuan Black Spot

Tujuan tahapan Analisa ini adalah untuk menunjukan daerah rawan kecelakaan dengan memakai metode EAN (Equivalent Accident Number). Adapun tahapan untuk mengitung nilai EAN adalah sebagai berikut:

a. Mengelompokan kejadian kecelakaan sesuai dengan lokasi terjadinya. b. Menghitung EAN pada masing – masing lokasi yang sedah dikelompokan. c. Menghitung BKA dan UCL dari jumlah total semua titik penelitian . d. Menentukan lokasi rawan kecelakaan (black spot) (nilai EAN > nilai BKA dan UCL

Unruk menentukan suatu lokasi termasuk kedalam zona rawan kecelakaan (black spot) perlu dilakukan perhitungan tentang EAN, BKA, dan UCL. Berikut adalah rumus – rumus untuk faktor faktor tersebut:

𝐸𝐴𝑁 = 12𝑥𝑀𝐷 + 6𝑥𝐿𝐵 + 3𝑥𝐿𝑅 + 1𝑥𝐾 ,Dimana:

MD = Meninggal Dunia LB = Luka Berat

(12)

49 LR = Luka Ringan KR = Kendaraan Rusak, 𝐵𝐾𝐴 = 𝐶 + 3√𝐶 ,Dimana C = C =Rata-rataangkakecelakaanEAN Dan 𝑈𝐶𝐿 = λ + ψ x √((λ/m) + ((0.829m ) + (1 2Xm))) ,Dimana

λ =Rata – rata angka kecelakaan EAN Ψ = Faktor probabilitas=2.576

m =Angka kecelakaan ruas yang ditinjau (EAN)

3.3.6 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Sran di ambil dari hasil analisis data mulai dari analisa data kecelakaan, data kecepatan rata – rata, data arus lalu lintas, dan data kuisioner.

Gambar

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Pakisaji Lokasi Penelitian
Gambar 3.3 Bagan Alir
Tabel 3.1 Jalan Dua Lajur – Dua Arah Tak Terbagi
Tabel 3.3  Tabel Kelas Hambatan Samping
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Grup Facebook Ikatan Pustakawan Seluruh Indonesia Sebagai Media Information Sharing Pustakawan.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Mereka berpandangan bahwa peperangan adalah suatu dosa yang telah diorganisir untuk mana Gereja dan para pengikut Kristus tidak akan terlibat dalam kejahatan ini.. Hal ini

Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak dan Membaca Anak Usia Dini.. Jurnal Universitas Pendidikan

Identifikasi senyawa hasil katalisis menggunakan instrumen GC-MS bertujuan untuk mengetahui senyawa produk hasil trans- esterifikasi berdasarkan fragmen-fragmen senyawa

Sinyal kondisi motor belok kiri Dapat dilihat panjang gelombang memiliki waktu 20 milidetik dan untuk tinggi gelombang yang terlihat yaitu 10 V, dengan tampilan pada LCD “Kondisi

tugas akhir yang berjudul KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM KELUARGA ETNIS JAWA-MAKASSAR (Studi Pada Keluarga Etnis Jawa-Makassar di Asrama Yon Zipur 10/2 Kostrad

Setiap model organisasi petani seperti yang telah diuraikan sebelumnya, memiliki peran yang berbeda-beda dalam peningkatan kinerja rantai pasok dan pembentukan nilai tambah

Lapisan perkerasan HRS-Base yang memenuhi karakteristik campuran aspal yang disyaratkan, dapat dihasilkan dari rancangan campuran antara agregat dan aspal dalam proporsi