• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian 1.1.1 PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk

PT Garuda Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Maskapai penerbangan ini pertama kali mengudara pada tahun 1940-an dalam era pendudukan Belanda. Pada saat itu maskapai masih bernama Indonesian Airways sejak 26 Januari 1949 dengan pesawat pertama-nya yang bernama Seulawah atau Gunung Emas. Pada awalnya Garuda Indonesia merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), yang merupakan maskapai Belanda yang kemudian semua sahamnya dimiliki oleh Indonesia.

Pada awal tahun 1970-an Garuda kembali memperkuat armada-nya dengan membeli beberapa jenis narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan Fokker F28 serta pesawat jenis turboprop Fokker F27 guna mendukung penerbangan domestik. Kemudian pada tahun 1973, guna memenuhi penerbangan internasional, seperti tujuan Eropa, Asia dan Australia. Pada tahun 2000, Garuda membentuk anak perusahaan yang bernama Citilink yang menawarkan penerbangan dengan biaya murah ke kota-kota di Indonesia. Setelah kembali menata krisis keuangan yang melanda Garuda. Garuda mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 Februari 2011. Hingga saat ini Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama konsumen Indonesia dalam penerbangan.

1.1.2 Visi dam Misi Perusahaan Visi Perusahaan

“Menjadi Perusahaan penerbangan yang andal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”.

(2)

2 Misi Perusahaan

“Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional”

1.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com

Makna dibalik logo Garuda Indonesia adalah Kepala burung Garuda (lambang negara RI), 5 “bulu sayap” melambangkan Pancasila dan Bila ditinjau dari segi konsep abstraksi, logo Garuda Indonesia mengandung semua konsep dari abstraksi itu sendiri. Ditinjau dari konsep Simplification , bentuk burung garuda dimana terjadi penyederhanaan bentuk . Burung Garuda yang hanya diwakili dengan kepala dan sayap . Ditinjau dari konsep Repetition , sayap burung garuda dibuat berulang-ulang sehingga terbentuk sebuah sayap. Ditinjau dari konsep Line

and Shape , bentuk kepala burung garuda , walaupun bentuk sederhana tetapi

memberi kesan kepada pembaca bahwa bentuk itu adalah kepala burung. Ditinjau dari konsep Type Combination , tulisan Garuda Indonesia menguatkan makna dari logo, dimana gambar logo adalah gambar burung Garuda Indonesia , dan tulisan The Airline of Indonesia menguatkan makna logo , dimana logo di atas adalah logo dari perusahaan pesawat terbang di Indonesia.

(3)

3 1.1.4 Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk.

Sumber : PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk

1.1.5 Bidang Usaha / Line Of Business

a) Angkutan udara niaga berjadwal untuk penumpang,barang dan pos dalam negeri dan luar negeri ;

b) Angkutan udara niaga tidak berjadwal untuk penumpang,barang dan pos dalam negeri;

c) Reparasi dan pemeliharaan pesawat udara,baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga;

d) Jasa penunjang angkutan udara niaga,meliputi catering dan ground handling baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga;

e) Jasa layanan informasi yang berkaitan dengan industry penerbangan, baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga;

f) Jasa layanan konsultasi yang berkaitan dengan industry penerbangan;

g) Jasa layanan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan industry penerbangan,baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga;

h) Jasa layanan kesehatan personil penerbangan,baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga.

(4)

4 1.2 Latar Belakang

Suatu Keberhasilan institusi atau organisasi ditentukan oleh dua faktor utama, yakni sumber daya manusia, karyawan atau tenaga kerja, dan sarana prasarana pendukung atau fasilitas kerja. Dari kedua faktor utama tersebut sumber daya manusia atau karyawan lebih penting dari pada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan selengkap apapun fasilitas pendukung yang dimiliki suatu organisasi kerja, tanpa adanya sumber daya yang memadai, baik jumlah (kuantitas) maupun kemampuannya (kualitasnya), niscaya organisasi tersebut tidak dapat berhasil mewujudkan visi,misi dan tujuan organisasinya. Kualitas sumber daya manusia atau karyawan tersebut dapat diukur dari kinerja karyawan tersebut (perfomance) atau produktivitasnya. Dari hal-hal tersebut kinerja dapat dimaknai sebagai hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai & Basri dalam Riani, 2011 : 97)

Budaya organisasi merupakan salah satu cara untuk membangun Sumber Daya Manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atas bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan produktivitas kerja perusahaan. (Primadhania 2012 : 12)

Budaya organiasai yang dimiliki oleh PT. Garuda Indonesia yang ditetapkan pada tahun 2007 sampai saat ini diantaranya :

a. efficient & effective b. Loyality

c. Costumer Centricity d. Honesty & openness e. Integrity

(5)

5 Budaya Organisasi tersebut telah di ukur oleh perusahaan apakah sudah di pahami oleh seluruh karyawan Garuda Indonesia City Center, berikut hasil tingkat pemahaman budaya organisasi PT. Garuda Indonesia City Center

Grafik 1. 1

Presentase Tingkat Pemahaman Budaya Organisasi PT. Garuda Indonesia City Center

Sumber : Hasil survey Fly-Hi PT.Garuda Indonesia

Berdasarkan hasil survey Fly-Hi PT. Garuda Indonesia pada tahun 2013 menunjukan presentasi tingkat pemahaman budaya organisasi pada perusahaan sebesar 80,56%, yang meningkat ditahun 2014 sebesar 83,90%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2015 sebesar 85,07%.

Bagi perusahaan produktivitas sangatlah penting, yaitu menghasilkan barang atau jasa yang lebih baik dengan biaya per unit yang lebih rendah. Hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan, menunjang perkembangan perusahaan, karena dengan peningkatan produktivitas perusahaan akan memperoleh keuntungan untuk investasi baru. Peningkatan produktivitas adalah sangat mendukung pencapaian tujuan bisnis, yaitu menghasilkan tingkat profitabilitas dan produktivitas yang tinggi. (Yamit, 2010 : 106)

78,00% 79,00% 80,00% 81,00% 82,00% 83,00% 84,00% 85,00% 86,00% 2013 2014 2015 Presentase Tingkat Pemahaman Budaya Perusahaan PT. Garuda Indonesia

(6)

6 Berikut tabel produktivitas kerja perusahaan PT. Garuda Indonesia City Center :

Tabel 1. 1

Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan PT. Garuda Indonesia City Center Years On Time Perfomance (input) Customer Satisfication (output) Productivity 2013 83,8% 83,2% 100% 2014 88,5% 84,5% 105% 2015 88,8% 84,8% 104%

Sumber Annual Book Report PT.Garuda Indonesia

Pada tabel di atas dapat dilihat ukuran produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia City Center, produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan (Output) dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan (Input).

Setiap perusahaan selalu ingin tenaga kerja yang dimilikinya mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain salah satu faktor nya adalah disiplin (Primadhania 2012 : 32). Pada tabel di atas terdapat On time Perfomance dimana kategori tersebut dapat disebut juga disiplin kerja dalam ketepatan maskapai dalam melayani penumpang sehingga dapat dimasukan kedalam Input. Setiap perusahaan jasa pasti ingin memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen yang menggunakan jasa nya, seperti hal nya Garuda Indonesia yang selalu memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen nya agar konsumen puas dan mau menggunakan jasa nya kembali, oleh karena itu kepuasan pelanggan ditetapkan sebagai output alat ukur untuk mengukur produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia City Center.

(7)

7 Budaya organisasi berkaitan erat dengan komponen organisasi lainnya, seperti struktur dan strategi organisasi. Artinya, untuk memperoleh hasil sinergi yang optimal bagi perkembangan organisasi harus ada keselarasan antara strategi (bagaimana organisasi mencapai tujuan), struktur (bagaimana bentuk organisasi dapat mendukung pencapaian tujuan), dan kultur (bagaimana tindakan yang benar untuk mencapai tujuan). Jadi,budaya organisasi yang dikelola secara benar dapat digunakan sebagai alat manajemen yang akan berpengaruh dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk berperilaku positif dan produktif. Maka dapat dikatakan budaya perusahaan memegang peranan yang penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai. (Primadhania 2012 : 12-13)

Budaya organisasi (Fly-hi) pada PT. Garuda Indonesia City Center sudah berjalan dengan baik sejak budaya itu diciptakan dan di terapkan pada tahun 2007, tingkat implementasi dan pemahaman dari penerapan budaya organisasi PT.Garuda Indonesia pun semakin meningkat sejak tiga tahun terakhir sesuai hasil survei pada tabel grafik di atas.

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang budaya organisasi dan produktivitas kerja diantaranya adalah “Struktur organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT.XX di Jakarta”, penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel perubahan struktur organisasi, desai kerja dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan PT.XX adalah terbukti dan teruji kebenarannya sehingga hipotesis diterima.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Mengukur Pengaruh Tingkat Pemahaman Karakteristik Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Garuda Indonesia Studi Pada City Center (Persero).Tbk”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

(8)

8 1. Bagaimana Tingkat Pemahaman Karakterisik Budaya Organisasi pada PT

Garuda Indonesia City Center (Persero).Tbk

2. Bagaimana Produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia City Center 3. Bagaimana pengaruh tingkat pemahaman karakteristik budaya organisasi

terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia studi pada City Center (Persero).Tbk

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas sehingga didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Mengetahui tingkat pemahaman karakteristik budaya organisasi oleh PT. Garuda Indonesia City Center (Persero).Tbk

b. Mengetahui produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia City Center c. Mengetahui pengaruh tingkat pemahaman karakteristik budaya organisasi

terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Garuda Indonesia City Center 1.5 Kegunaan Penelitian

Dari informasi yang berhasil dikumpulkan serta pembahasan pokok permasalahan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pihak PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan

2. Pihak penulis, agar lebih memahami penerapan budaya organisasi dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga dapat memberikan manfaat mengenai pemahaman dan wawasan pengetahuan penulis tentang manajemen sumber daya manusia. Pihak lain, sebagai bahan informasi yang berguna dalam melaksanakan penelitian yang serupa maupun studi akademis lebih lanjut

(9)

9 1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini akan disajikan dalam struktur bab yang dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman hasil penelitian. Urutan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN.

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah yang menguraikan latar belakang penelitian dan alasan peneliti untuk meneliti topik yang bersangkutan serta rumusan malasah yang akan dibahas dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN.

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian ini, pembahasan mengenai hasil dari penelitian-penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, kerangka pemikiran, hipotesis yang diajukan oleh peneliti sebagai jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini serta ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN.

Bab ini memuat jenis penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta pengujian hipotesis.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan, data penelitian, hasil penelitian, serta pembahasan dari hasil penelitian tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian serta saran yang sesuai dengan hasil penelitian.

Gambar

Gambar 1. 2  Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki