ILMU KESEHATAN TERNAK
ILMU PENYAKIT UNGGAS
ILMU PENYAKIT UNGGAS
ILMU PENYAKIT UNGGAS
SEHAT menurut Kesmavet:
SEHAT menurut Kesmavet:
1.
1.
Bebas dari penyakit menular/tidak
Bebas dari penyakit menular/tidak
menular
menular
2.
2.
Bebas penyakit zoonosis
Bebas penyakit zoonosis
3.
3.
Tidak mengandung bahan berbahaya
Tidak mengandung bahan berbahaya
bila sebagai bahan pangan
bila sebagai bahan pangan
4.
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENGENDALIAN PENYAKIT
1.
1.
Tindak karantina
Tindak karantina
2.
2.
Vaksinasi atau pencegahan penyakit
Vaksinasi atau pencegahan penyakit
3.
3.
Penyidikan prevalensi penyakit
Penyidikan prevalensi penyakit
4.
4.
Monitoring penyakit
Monitoring penyakit
5.
PEMBERANTASAN PENYAKIT
PEMBERANTASAN PENYAKIT
1.
1.
Penutupan daerah tertular
Penutupan daerah tertular
2.
2.
Pemberantasan vektor
Pemberantasan vektor
3.
3.
Pengobatan
Pengobatan
4.
4.
Isolasi dan observasi
Isolasi dan observasi
5.
5.
Eliminasi
Eliminasi
6.
6.
Pemotongan bersyarat
Pemotongan bersyarat
7.
PENYAKIT PADA UNGGAS
PENYAKIT PADA UNGGAS
A. Disebabkan oleh
A. Disebabkan oleh VIRUSVIRUS
1. 1. Avian influenzaAvian influenza (AI) (AI)
2. 2. Infectious BursalInfectious Bursal DiseaseDisease/IBD/Gumboro/IBD/Gumboro
3. 3. Infectious LaryngotracheitisInfectious Laryngotracheitis (ILT) (ILT)
4. 4. NewcastleNewcastle Disease Disease /ND/Tetelo/ND/Tetelo
5. 5. Infectious BronchitisInfectious Bronchitis/IB/IB
6. Cacar ayam/6. Cacar ayam/FowlFowl PoxPox
7. 7. Marek DiseaseMarek Disease
8. Sindroma kepala bengkak/8. Sindroma kepala bengkak/SwollenSwollen HeadHead Syndrome
Syndrome
PENYAKIT PADA UNGGAS…
PENYAKIT PADA UNGGAS…
B. Disebabkan oleh
B. Disebabkan oleh BAKTERIBAKTERI
1. Pullorum1. Pullorum
2. 2. InfectiousInfectious CoryzaCoryza/Snot/pilek ayam/Snot/pilek ayam
3. 3. Chronic RespiratoryChronic Respiratory DiseaseDisease/CRD/CRD
4. Kolera unggas/ 4. Kolera unggas/ Fowl choleraFowl cholera
5. Kolibasilosis unggas5. Kolibasilosis unggas
PENYAKIT PADA UNGGAS…
PENYAKIT PADA UNGGAS…
C. Disebabkan oleh
C. Disebabkan oleh PARASITPARASIT
a. Disebabkan oleh a. Disebabkan oleh PROTOZOAPROTOZOA
1. Koksidiosis/Berak darah1. Koksidiosis/Berak darah
2. Malaria unggas/ Infeksi Plasmodium2. Malaria unggas/ Infeksi Plasmodium
3. Leucocytozoonosis3. Leucocytozoonosis
b. Disebabkan oleh b. Disebabkan oleh CACINGCACING
1. Cacing gilig (1. Cacing gilig (AscarisAscaris))
2. Cacing Usus buntu (2. Cacing Usus buntu (Heterakis gallinaeHeterakis gallinae))
3. Cacing Menganga (3. Cacing Menganga (Syngamus trachealisSyngamus trachealis))
PENYAKIT PADA UNGGAS…
PENYAKIT PADA UNGGAS…
C. Disebabkan oleh
C. Disebabkan oleh
PARASIT
PARASIT
a. Disebabkan oleh
a. Disebabkan oleh
PARASIT LUAR
PARASIT LUAR
1.1. Kutu unggasKutu unggas
2. Tungau ayam2. Tungau ayam
2.1. Tungau merah (2.1. Tungau merah (Dermanyssus gallinaeDermanyssus gallinae))
2.2. Gurem (2.2. Gurem (Ornythonyssus bursaOrnythonyssus bursa))
2.3. Caplak unggas (2.3. Caplak unggas (Argas robertsiArgas robertsi))
2.4. Kutu sisik kaki (2.4. Kutu sisik kaki (Scaly-Leg MitesScaly-Leg Mites))
PENYAKIT PADA UNGGAS…
PENYAKIT PADA UNGGAS…
D. Disebabkan oleh
D. Disebabkan oleh CENDAWANCENDAWAN
1. Aspergilosis/ 1. Aspergilosis/ Mycotic PneumoniaMycotic Pneumonia
2. Kandidiasis/2. Kandidiasis/MoniliasisMoniliasis
3. Jengger putih/3. Jengger putih/FavusFavus/ / Avian RingwormAvian Ringworm
E. Disebabkan oleh
E. Disebabkan oleh RACUNRACUN dan dan FAKTOR LAINFAKTOR LAIN
1. Aflatoksikosis/ keracunan kacang1. Aflatoksikosis/ keracunan kacang
2. Botulisme/ 2. Botulisme/ LimberneckLimberneck
AVIAN INFLUENZA (AI)
AVIAN INFLUENZA (AI)
Avian influenza
Avian influenza
:
:
Merupakan penyakit pd unggas, termasuk ayam Merupakan penyakit pd unggas, termasuk ayam yg disebabkan virus influenza tipe A (di Indonesia yg disebabkan virus influenza tipe A (di Indonesia
serotipe H5N1) serotipe H5N1)
Flu burung
Flu burung
:
:
Penyakit pd manusia yg ada hubungannya Penyakit pd manusia yg ada hubungannya
dengan dengan
virus asal unggas (burung) virus asal unggas (burung)
PENYEBAB
PENYEBAB
Family : Orthomyxoviridae Genus : Virus influenza tipe A
- Hemaglutinin (H) : 1 – 15 - Neuraminidase (N) : 1 – 9
Mudah mutasi
Tingkat keganasan virus: - Low pathogenic (LPAI) - Highly pathogenic (HPAI) Epidemiologi: sangat menular
PENULARAN
PENULARAN
Horizontal: Horizontal: -
- langsunglangsung: kontak dg ayam sakit (sekresi unggas : kontak dg ayam sakit (sekresi unggas terinfeksi terutama feses)
terinfeksi terutama feses) -
- tidak langsungtidak langsung: pakan, air minum, pekerja : pakan, air minum, pekerja
kandang, peti telur, peralatan, alat transportasi kandang, peti telur, peralatan, alat transportasi
dll yg tercemar virus dll yg tercemar virus
Bebek & burung laut yg terlihat sehat, dapat Bebek & burung laut yg terlihat sehat, dapat
menularkan virus menularkan virus
Zoonosis: Penyakit yg bisa menular dari hewan ke Zoonosis: Penyakit yg bisa menular dari hewan ke
manusia manusia
SUMBER VIRUS
SUMBER VIRUS
-
Ayam sakit
Ayam sakit
-
Leleran tubuh (hidung, mata, mulut)
Leleran tubuh (hidung, mata, mulut)
-
Kotoran/feses
Kotoran/feses
-
Unggas lain yg tertular AI
Unggas lain yg tertular AI
-
Burung puyuh
Burung puyuh
-
Itik, angsa, burung liar/peliharaan
Itik, angsa, burung liar/peliharaan
-
Babi
Babi
-
Manusia/pekerja/pemilik ternak yg
Manusia/pekerja/pemilik ternak yg
tercemar virus AI
SUMBER VIRUS…
SUMBER VIRUS…
-
Petugas lapangan distributor
Petugas lapangan distributor
sapronak/pronak/sarana kesehatan
sapronak/pronak/sarana kesehatan
unggas
unggas
-
Pengendara
Pengendara
-
Peralatan/perlengkapan peternakan yg
Peralatan/perlengkapan peternakan yg
tercemar virus AI
tercemar virus AI
-
Rak telur/peti telur
Rak telur/peti telur
GEJALA…
GEJALA…
- Kelesuan yg parahKelesuan yg parah
- Jengger, pial & kulit perut yg tdk ditumbuhi Jengger, pial & kulit perut yg tdk ditumbuhi bulu
bulu sianosissianosis (berwarna biru keunguan) (berwarna biru keunguan)
- Bengkak di mata dan kepala/udema wajahBengkak di mata dan kepala/udema wajah
- Kadang ada cairan dari mata & hidungKadang ada cairan dari mata & hidung
- Perdarahan subkutanPerdarahan subkutan
- PetechiaePetechiae (bintik merah) di dada, kaki & (bintik merah) di dada, kaki &
telapak kaki. telapak kaki.
- Batuk, bersin dan ngorokBatuk, bersin dan ngorok - Penurunan produksi telurPenurunan produksi telur
- DiareDiare
- HPAI: mortalitas & morbiditas tinggi - HPAI: mortalitas & morbiditas tinggi
TINDAKAN
TINDAKAN
Administrasi
Administrasi
-
Lapor ke dinas terkait,
Lapor ke dinas terkait,
-
peneguhan diagnosa ke laboratorium
peneguhan diagnosa ke laboratorium
Penanggulangan/Pencegahan AI:
Penanggulangan/Pencegahan AI:
1.
1.
Penerapan biosekuriti
Penerapan biosekuriti
2.
2.
Pemusnahan unggas selektif
Pemusnahan unggas selektif
(depopulasi & disposal) di peternakan
(depopulasi & disposal) di peternakan
tertular
tertular
3.
TINDAKAN…
TINDAKAN…
Penanggulangan/pencegahan AI…
Penanggulangan/pencegahan AI…
4. Pengendalian lalu lintas hewan
4. Pengendalian lalu lintas hewan
5. Surveilans & penelusuran
5. Surveilans & penelusuran
6. Peningkatan kesadaran masyarakat
6. Peningkatan kesadaran masyarakat
7. Pengisian kembali unggas (
7. Pengisian kembali unggas (
restocking
restocking
)
)
8. Pemusnahan unggas secara menyeluruh
8. Pemusnahan unggas secara menyeluruh
(
(stamping out
) di daerah tertular baru.
) di daerah tertular baru.
9. Monitoring, pelaporan & evaluasi
BIOSEKURITI
BIOSEKURITI
Semua tindakan pertahanan pertama utk
Semua tindakan pertahanan pertama utk
pengendalian wabah, mencegah semua
pengendalian wabah, mencegah semua
kemungkinan kontak/penularan dg
kemungkinan kontak/penularan dg
peternakan tertular & mencegah
peternakan tertular & mencegah
penyebaran penyakit
BIOSEKURITI…
BIOSEKURITI…
TINDAKAN BIOSEKURITI
TINDAKAN BIOSEKURITI:: 1.
1. Tindak Tindak karantina/isolasikarantina/isolasi peternakan tertular & peternakan tertular & lokasi tempat penampungan unggas yg tertular lokasi tempat penampungan unggas yg tertular
oleh dinas peternakan & kesehatan hewan oleh dinas peternakan & kesehatan hewan
setempat setempat 2.
2. Mensucihamakan secara tepat & cermat terhadap: Mensucihamakan secara tepat & cermat terhadap: pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan & pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan &
bahan lain yg tercemar, bangunan kandang yg bahan lain yg tercemar, bangunan kandang yg bersentuhan dg unggas, permukaan jalan, menuju bersentuhan dg unggas, permukaan jalan, menuju
peternakan/kandang/tempat penampungan peternakan/kandang/tempat penampungan
unggas.
PENYAKIT GUMBORO
PENYAKIT GUMBORO
GUMBORO =
GUMBORO = Infectious Bursal DiseaseInfectious Bursal Disease (IBD), (IBD),
Infectious Avian Nephrosis
Infectious Avian Nephrosis
Adalah:
Adalah: Suatu penyakit menular akut pada ayam muda Suatu penyakit menular akut pada ayam muda umur 2,5 – 14 minggu, tanda khas pembengkakan umur 2,5 – 14 minggu, tanda khas pembengkakan
bursa
bursa fabriciusfabricius, proliferasi & nekrosa sampai , proliferasi & nekrosa sampai mendarah pd jaringan limfoid, degenerasi ginjal, mendarah pd jaringan limfoid, degenerasi ginjal,
diare, nafsu makan hilang, inkoordinasi, diare, nafsu makan hilang, inkoordinasi,
kelemahan diikuti kematian kelemahan diikuti kematian
Morbiditas bisa 100%, mortalitas ayam muda 5 -15%, Morbiditas bisa 100%, mortalitas ayam muda 5 -15%,
umur 3 – 4 minggu 20%, makin tua makin turun umur 3 – 4 minggu 20%, makin tua makin turun
mortalitasnya. Efek samping: pembentukan mortalitasnya. Efek samping: pembentukan kekebalan tubuh turun karena
kekebalan tubuh turun karena bursa fabriciusbursa fabricius
rusak. rusak.
PENYEBAB
PENYEBAB
Virus
Virus Infectious Bursal Disease Infectious Bursal Disease /IBD, /IBD, golongan golongan
Diploma, famili Reoviridae, virus RNA, virus mati suhu
Diploma, famili Reoviridae, virus RNA, virus mati suhu
60
60 ooC selama 90 menit.C selama 90 menit.
EPIZOOTIOLOGI
EPIZOOTIOLOGI
Terdapat di seluruh dunia, di Indonesia th 1974
Terdapat di seluruh dunia, di Indonesia th 1974
HEWAN RENTAN
HEWAN RENTAN
Ayam pedaging & petelur umur muda (2,5 – 14
Ayam pedaging & petelur umur muda (2,5 – 14
minggu)
GEJALA
GEJALA
Masa inkubasi: 3 – 4 hari
Masa inkubasi: 3 – 4 hari
- Nafsu makan hilangNafsu makan hilang
- LemahLemah
- Dehidrasi (kurang cairan)Dehidrasi (kurang cairan)
- InkoordinasiInkoordinasi - MerejanMerejan
- Kadang bulu sekitar anus kotorKadang bulu sekitar anus kotor
- Radang sekitar duburRadang sekitar dubur
- DiareDiare
PASCAMATI
PASCAMATI
Perbarahan & bengkak bursa fabricius ada eksudat
Perbarahan & bengkak bursa fabricius ada eksudat
purulen & mendarah. Ginjal bengkak, hati hitam,
purulen & mendarah. Ginjal bengkak, hati hitam,
perdarahan otot.
perdarahan otot.
BAHAN PEMERIKSAAN
BAHAN PEMERIKSAAN
Ayam sakit: bursa, limpa, hati, ginjal, paru-paru
Ayam sakit: bursa, limpa, hati, ginjal, paru-paru Gliserin + NaCl masukkan termos + es. Pemeriksaan
Gliserin + NaCl masukkan termos + es. Pemeriksaan
histopatologi: bursa, limpa + formalin 10%.
histopatologi: bursa, limpa + formalin 10%.
TINDAKAN
TINDAKAN
1.
1. Administrasi:Administrasi:
- lapor dinas peternakan - lapor dinas peternakan
- peneguhan diagnosa oleh laboratorium- peneguhan diagnosa oleh laboratorium
berwenangberwenang 2.
2. PencegahanPencegahan: :
- Vaksinasi anak ayam & menjelang bertelur- Vaksinasi anak ayam & menjelang bertelur
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS
(ILT)
(ILT)
ILT adalah penyakit unggas akut & sangat menular,
ILT adalah penyakit unggas akut & sangat menular,
ditandai dg kelainan pernapasan, penyebaran cepat,
ditandai dg kelainan pernapasan, penyebaran cepat,
mortalitas tinggi, umumnya menyerang ayam diatas
mortalitas tinggi, umumnya menyerang ayam diatas
umur 5 minggu.
umur 5 minggu.
Mortalitas
Mortalitas 10 – 70%, 10 – 70%, morbiditasmorbiditas 100% 100%
Dapat sembuh setelah 5 – 6 hari, produksi telur turun
Dapat sembuh setelah 5 – 6 hari, produksi telur turun
10 – 20%
10 – 20%
PENYEBAB
PENYEBAB
Virus ILT, virus herpes, famili Herpetoviridae, virus
Virus ILT, virus herpes, famili Herpetoviridae, virus
DNA. Masa inkubasi 6 – 12 hari. Kekebalan infeksi
DNA. Masa inkubasi 6 – 12 hari. Kekebalan infeksi
alami selama 1 tahun, kekebalan karena vaksinasi 2 –
alami selama 1 tahun, kekebalan karena vaksinasi 2 –
12 bulan.
12 bulan.
HEWAN RENTAN
HEWAN RENTAN
Ayam berumur diatas 5 minggu. Paling rentan berumur
Ayam berumur diatas 5 minggu. Paling rentan berumur
14 minggu atau lebih.
PENULARAN
PENULARAN
- Kontak langsung dg ayam sakitKontak langsung dg ayam sakit
- Tak langsung dg benda/alat/orang yang tercemar Tak langsung dg benda/alat/orang yang tercemar
virus ILT
virus ILT
- Ayam sembuh: carrier/pembawa penyakit selama Ayam sembuh: carrier/pembawa penyakit selama
24 bulan
24 bulan
GEJALA
Mata basah berair, batuk, bersin. Lendir berdarah
Mata basah berair, batuk, bersin. Lendir berdarah
ditemukan di dinding & lantai krn mengibaskan kepala
ditemukan di dinding & lantai krn mengibaskan kepala
utk mengeluarkan lendir.
PASCAMATI
PASCAMATI
Trachea kemerahan, eksudat + darah, ada gumpalan
Trachea kemerahan, eksudat + darah, ada gumpalan
perkejuan perkejuan TINDAKAN PENGENDALIAN TINDAKAN PENGENDALIAN Ayam dimusnahkan Ayam dimusnahkan
NEWCASTLE DISEASE (ND =
NEWCASTLE DISEASE (ND =
TETELO)
TETELO)
ND=
ND= avian distemper = avian pneumoencephalitis =
avian pest adalah suatu penyakit pernapasan dan adalah suatu penyakit pernapasan dan sistemik, diikuti gangguan saraf + diare, akut dan sistemik, diikuti gangguan saraf + diare, akut dan mudah sekali menular (
mudah sekali menular (infecsiousinfecsious), disebabkan oleh ), disebabkan oleh virus ND dan menyerang unggas, terutama ayam. virus ND dan menyerang unggas, terutama ayam.
Keganasan (virulensi): Keganasan (virulensi):
sangat tinggi (velogenik), cukup tinggi (mesogenik) sangat tinggi (velogenik), cukup tinggi (mesogenik)
atau sangat rendah (lentogenik). atau sangat rendah (lentogenik).
Dilaporkan 1926 di Indonesia (Jawa), 1929 di Dilaporkan 1926 di Indonesia (Jawa), 1929 di
Newcastle, Inggris. Newcastle, Inggris.
Kerugian:
Kerugian:
1. Morbiditas dan mortalitas tinggi 1. Morbiditas dan mortalitas tinggi
2. Penurunan produksi telur (kuantitas & kualitas) 2. Penurunan produksi telur (kuantitas & kualitas)
3. Penurunan daya tetas 3. Penurunan daya tetas 4. Menghambat pertumbuhan 4. Menghambat pertumbuhan
5. Biaya penanggulangan penyakit tinggi 5. Biaya penanggulangan penyakit tinggi
6. Mendukung timbulnya penyakit pernapasan lainnya 6. Mendukung timbulnya penyakit pernapasan lainnya
PENYEBAB
PENYEBAB
Virus ND, genus Avian Paramyxovirus, famili Virus ND, genus Avian Paramyxovirus, famili
Paramyxoviridae, virus RNA, bentuk bulat, diameter Paramyxoviridae, virus RNA, bentuk bulat, diameter
100 – 200 nanometer (nm), 1 nm = 10
Virus ND: Virus ND:
- mengaglutinasi sel darah merah (hemaglutinasi) - mengaglutinasi sel darah merah (hemaglutinasi)
- menghasilkan toksin & hemolisin - menghasilkan toksin & hemolisin
- inaktif oleh panas, radiasi UV, pH, bahan kimia (formalin, - inaktif oleh panas, radiasi UV, pH, bahan kimia (formalin,
pnenol, KMn Opnenol, KMn O44). ).
- Tahan berbulan-bulan pd karkas beku, Tahan berbulan-bulan pd karkas beku,
- Tahan 2 bln suhu 22-28 Tahan 2 bln suhu 22-28 ooCC
Tabel 1. Strain ND Tabel 1. Strain ND
No Strain Kematian
1 Velogenik tipe Asia 80 – 100% (paling ganas) 2 Velogenik tipe Amerika 60 – 80%
3 Mesogenik 10%
Untuk pembuatan vaksin:
Untuk pembuatan vaksin:
1.
1. Strain mesogenik: Kumarov, Mutkeswar, RoikinStrain mesogenik: Kumarov, Mutkeswar, Roikin 2.
2. Strain lentogenik: La sota, B1, FStrain lentogenik: La sota, B1, F
EPIZOOTIOLOGI
- Semua daerah di Indonesia tertularSemua daerah di Indonesia tertular
- Hewan rentan: ayam, itik, kalkun, angsa.Hewan rentan: ayam, itik, kalkun, angsa.
- Burung merpati sumber penularan virusBurung merpati sumber penularan virus
PENULARAN
Masa inkubasi 2 – 15 hari, rata-rata 6 hari Masa inkubasi 2 – 15 hari, rata-rata 6 hari
Langsung: kontak dengan ayam sakit (pernapasan, pencernaan) Langsung: kontak dengan ayam sakit (pernapasan, pencernaan)
Tidak langsung: melalui bahan, alat, makanan, litter atau Tidak langsung: melalui bahan, alat, makanan, litter atau
pekerja yang tercemar virus dari lendir, feses, urine pekerja yang tercemar virus dari lendir, feses, urine
GEJALA
4 BENTUK:
1.VELOGENIK VISCEROTROPIK (VVND) = bentuk ASIA = bentuk PENCERNAAN
- nafsu makan hilang, - nafsu makan hilang, - konsumsi air turun, - konsumsi air turun,
- lemah, lesu, produksi telur turun drastis - lemah, lesu, produksi telur turun drastis
- mencret berwarna kehijauan - mencret berwarna kehijauan - sesak napas, megap-megap, - sesak napas, megap-megap, - edema daerah fasial dan kepala - edema daerah fasial dan kepala
- menjelang kematian tremor (gemetar) otot, tortikolis - menjelang kematian tremor (gemetar) otot, tortikolis (kepala terputar), paralisis (lumpuh) kaki & sayap (kepala terputar), paralisis (lumpuh) kaki & sayap - Mortalitas 80 - 100% pd kelompok ayam peka - Mortalitas 80 - 100% pd kelompok ayam peka
GEJALA KLINIK
GEJALA KLINIK
2. VELOGENIK NEUROTROPIK (NVND) = bentuk AMERIKA
= bentuk SARAF
- gangguan pernapasan berat & mendadak, - gangguan pernapasan berat & mendadak, - diikuti gangguan saraf 1- 2 hari berikutnya - diikuti gangguan saraf 1- 2 hari berikutnya
- produksi telur turun drastis, kerabang kasar, albumin- produksi telur turun drastis, kerabang kasar, albumin
encerencer
- biasanya tidak diare - biasanya tidak diare
- Morbiditas tinggi, mortalitas rendah - Morbiditas tinggi, mortalitas rendah
3. Bentuk MESOGENIK
3. Bentuk MESOGENIK
- Gangguan pernapasanGangguan pernapasan
- Produksi telur turunProduksi telur turun
- Mortalitas rendahMortalitas rendah 4. Bentuk LENTOGENIK 4. Bentuk LENTOGENIK
- AsimptomatisAsimptomatis
- Ayam muda yang peka, bisa gangguan pernapasan Ayam muda yang peka, bisa gangguan pernapasan PERUBAHAN PATOLOGI
PERUBAHAN PATOLOGI
- Nekrosis & hemoragik saluran pencernaan: proventrikulus, Nekrosis & hemoragik saluran pencernaan: proventrikulus,
ventrikulus, duodenum, sekum, usus besarventrikulus, duodenum, sekum, usus besar
- Trakea hemoragik & kongestiTrakea hemoragik & kongesti
TINDAKAN
1. ADMINISTRASI
1. ADMINISTRASI
- lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa - lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa
laboratoriumlaboratorium 2.
2. PENGENDALIAN & PENCEGAHANPENGENDALIAN & PENCEGAHAN
- - vaksinasi vaksinasi penting penting
- sanitasi & desinfeksi (biosekuriti), kapur, NaOH 2%, formalin - sanitasi & desinfeksi (biosekuriti), kapur, NaOH 2%, formalin 1-2%
1-2%
- tatalaksana: karung bekas jangan dipakai untuk tempat - tatalaksana: karung bekas jangan dipakai untuk tempat pakan
pakan
- ayam mati: dibakar, dikubur- ayam mati: dibakar, dikubur
- telur jangan untuk telur tetas.- telur jangan untuk telur tetas.
DAGING boleh dijual/dikonsumsi bersyarat DAGING boleh dijual/dikonsumsi bersyarat
INFECTIOUS BRONCHITIS = IB
Adalah penyakit saluran pernapasan ayam, disebabkan virus IB, Adalah penyakit saluran pernapasan ayam, disebabkan virus IB,
akut, sangat menular, sesak napas/ngorok pada ayam muda, akut, sangat menular, sesak napas/ngorok pada ayam muda,
batuk, bersin. Penurunan produksi telur drastis. batuk, bersin. Penurunan produksi telur drastis.
PENYEBAB PENYEBAB
Virus IB, genus Coronavirus, famili Coronaviridae, virus RNA. Virus IB, genus Coronavirus, famili Coronaviridae, virus RNA.
Di Indonesia 1977 (IPB) Di Indonesia 1977 (IPB)
Hewan rentan: ayam Hewan rentan: ayam
PENULARAN PENULARAN
Masa inkubasi 18 - 36 jam. Langsung: kontak leleran/saluran Masa inkubasi 18 - 36 jam. Langsung: kontak leleran/saluran
napas & feses. Melalui udara yang tercemar virus IB. napas & feses. Melalui udara yang tercemar virus IB.
GEJALA
- Gangguan napas (napas lewat mulut)
- batuk, bersin, ngorok basah (bunyi cairan)
- Leleran hidung - Mata berair
- Kadang sinus bengkak
- Konsumsi pakan & pertambahan berat badan turun, lesu
- Kerabang tipis, pucat, mudah retak, bentuk abnormal,
- Produksi telur turun, albumin encer Patologi Anatomi
TINDAKAN
TINDAKAN
- AdministrasiAdministrasi- Tidak dapat diobatiTidak dapat diobati
- VaksinasiVaksinasi
- Biosekuriti ketat (sanitasi & desinfeksi)Biosekuriti ketat (sanitasi & desinfeksi)
- Isolasi & pembatasan lalu lintas ternak Isolasi & pembatasan lalu lintas ternak - Tatalaksana/manajemen optimalTatalaksana/manajemen optimal
Daging boleh dikonsumsi, bersyarat. Daging boleh dikonsumsi, bersyarat.
CACAR AYAM = FOWL POX
CACAR AYAM = FOWL POX
Adalah penyakit menular pada ayam, penyebaran Lambat dengan pertumbuhan proliteratif pada bagian
tidak berbulu dan bercak perkejuan di selaput lendir mulut
Mortalitas: rendah (1-2%)
PENYEBAB
Virus cacar ayam, famili Poxviridae, virus DNA
HEWAN RENTAN: semua unggas pd semua umur,
PENULARAN
PENULARAN
Masa inkubasi 6 – 14 hari Masa inkubasi 6 – 14 hari
Langsung: kontak dengan luka di kulit Langsung: kontak dengan luka di kulit
Tidak langsung: melalui udara, melalui pakan tercemar virus, Tidak langsung: melalui udara, melalui pakan tercemar virus,
vektor (nyamuk). vektor (nyamuk).
GEJALA
GEJALA
* Papula kecil berwarna kelabu
* Papula kecil berwarna kelabu di kulit tidak berbulu di kulit tidak berbulu
radang radang keropeng keropeng berdarah berdarah
* Bercak kuning pada selaput lendir mulut dan laryngx: * Bercak kuning pada selaput lendir mulut dan laryngx:
menyumbat hidungmenyumbat hidung
TINDAKAN
1. PENCEGAHAN
* sanitasi * isolasi * vaksinasi 2. PENGENDALIAN
* isolasi hewan sakit
* mencegah infeksi sekunder antibiotika * vitamin
Daging: boleh dikonsumsi dengan syarat mulut, kerongkongan, esophagus dibuang
PENYAKIT MAREK (Marek Disease)
= Leukosis Saraf = Leukosis Akuta = Range Paralisis Marek adalah penyakit menular pada ayam,
disebabkan virus Herpes, dengan proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf dan jaringan tubuh
lainnya.
PENYEBAB
Virus marek, virus herpes tipe B, famili Herpetoviridae, Virus DNA.
PENULARAN
Kontak langsung dan tidak langsung.
Terutama melalui udara dalam kandang ayam, bulu, debu kandang, tinja dan air liur
GEJALA
Saraf Pincang (kelemahan alat gerak), kelumpuhan - leher tortikolis, mencret, sesak napas
- sayap menggantung, sempoyongan, - kurus, pucat, lemah
GEJALA…
- folikel bulu melebar
- mata kelabu (iris) dengan permukaan tidak teratur dan pupil menyempit
Pertumbuhan tumor pada saraf, otak dan alat visceral (hati, limpa, testis, indung telur, ginjal, jantung,
paru, alat pencernaan, penggantung usus, pancreas) kulit, otot, mata.
TINDAKAN
• ADMINISTRASI
• PENCEGAHAN - Vaksinasi, sanitasi,
- Mencegah stres, ventilasi baik
• PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN - Mati dibakar, dikubur
• PENGOBATAN: tidak efektif
Perlakuan pemotongan:
PENYAKIT PULLORUM
=
= Penyakit berak putih = Bacillary White Diarrhea
Pullorum adalah penyakit menular pd ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi besar, disebabkan oleh bakteri Salmonella, menyerang semua umur, angka kematian dapat mencapai 85%
pada anak ayam. Kerugian:
1. Penurunan produksi telur
2. Penurunan daya tetas
3. Kematian embrio
Penyebab:
Bakteri Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum, bakteri Gram +, bentuk batang
Hewan rentan:
Ayam, kalkun, burung gereja, itik, angsa, burung puyuh,
ZOONOSIS.
Cara penularan:
1. Kongenital: melalui ayam betina & telurnya
2. Oral: melalui makanan & minuman tercemar
3. Aerogen: biasanya pd mesin tetas debu, bulu anak ayam, pecahan kulit telur
Gejala klinis
- Masa inkubasi: 1 minggu
- Mengantuk, bergerombol, nafsu makan turun.
- Diare putih atau coklat kehijauan, pasta putih di kloaka
- Kaki lemah, sayap menggantung, sesak napas, pertumbuhan terhambat.
Bahan pemeriksaan:
- Ayam hidup minimal 6 ekor
- Kasus akut: bangkai segar & didinginkan
- Jantung, hati, limpa, pancreas, ovarium, testis
Diagnosa
1. Gejala klinis & sejarah kejadian penyakit
2. Patologi anatomi
3. Uji serologis
4. Isolasi & identifikasi
TINDAKAN
1. Administrasi (lapor dinas terkait & diagnosa laboratorium)
2. Pencegahan:
- Biosekuriti, desinfeksi/penyemprotan kandang (NaOH 2%, formalin 1-2%); fumigasi (formalin + KMn O4)
- Sanitasi kandang
- Perusahaan pembibitan Uji Pullorum minimal 2x berturut-turut dengan interval 35 hari, pengujian 2x setahun.
3. Pengendalian & Pemberantasan
Perusahaan pembibitan jika + Pullorum TUTUP
4. Pengobatan
Antibiotika & sulfonamide menekan kematian tapi tidak menghilangkan infeksi (kurang efektif)
Perlakuan pemotongan
- Ayam reaktor dipotong/dibunuh,
- Daging boleh diedarkan setelah direbus,
- Jeroan & sisa pemotongan musnahkan (bakar/kubur)
PENYAKIT KORIZA
= Infectious Coryza = Snot
Koriza adalah penyakit akut sampai kronis pada ayam,
disebabkan oleh bakteri Hemophilus gallinarum, ditandai dengan radang katar pd selaput lendir alat pernapasan
bagian atas (rongga hidung, sinus infraorbitalis, trachea bagian atas), sangat menular.
Morbiditas tinggi, mortalitas rendah
PENYEBAB
Bakteri Hemophilus gallinarum, Gram negatif, bentuk batang
Hewan rentan:
PENULARAN
Langsung dan tidak langsung makanan & air tercemar Ayam sembuh: menjadi carrier
GEJALA
Keluar ingus kuning encer menjadi kental bernanah dan Berbau khas (eksudat), kerak eksudat di lubang hidung. Sinus infraorbitalis bengkak besar mata tertutup.
Ngorok, susah napas, sering diare, pertumbuhan terhambat
DIAGNOSA
TINDAKAN
1. Administrasi:
- lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa lab. 2. Pencegahan:
- Sanitasi, konstruksi kandang baik, kepadatan sesuai, all in all out program, isolasi, pisah ayam sesuai umur.
3. Pengobatan: sulfathiazole atau erythromycin 4. Pengendalian & pemberantasan:
- segera obati, vaksinasi, ayam mati: bakar, kubur
CHRONIC RESPIRATORY DISEASE (CRD)
= Penyakit pernapasan menahun = Mycoplasma
gallisepticum infection
CRD adalah penyakit menular menahun pada ayam yg disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, yg ditandai dg ingus katar dari hidung, kebengkakan muka, batuk & terdengarnya suara napas. Menyerang semua umur, morbiditas tinggi, mortalitas rendah.
KERUGIAN
Konversi pakan rendah, pertumbuhan terhambat, mutu karkas turun, banyak diafkir, produksi telur turun, biaya pengobatan tinggi.
PENYEBAB
Mycoplasma gallisepticum, bakteri Gram negatif, bentuk
kokoid
Hewan rentan:
Ayam, kalkun, burung dara, ayam hutan, burung liar, ayam pedaging muda lebih rentan
PENULARAN
Horizontal: kontak langsung dan tidak langsung (melalui makanan, air). Penularan lewat udara < 6 meter.
Vertikal: telur dari induk sakit.
GEJALA - Masa inkubasi 4 – 21 hari
- Menyerang seluruh kelompok ayam, keparahan bervarasi - Dewasa: ingus katar, batuk, napas bersuara, muka
bengkak
- Mortalitas rendah kecuali jika terjadi komplikasi 30%.
TINDAKAN
1. Administrasi
2. Pencegahan: sanitasi & desinfeksi. Pemeriksaan serologik berkala
3. Pengendalian & pemberantasan: sulit, lakukan pencegahan saja.
KOLERA UNGGAS
= Fowl Cholera = Avian Pasteurellosis = Avian Hemorhagic
septicemia
Kolera unggas adalah penyakit menular yang menyerang unggas piaraan & unggas liar. Morbiditas dan mortalitas tinggi, disebabkan bakteri Pasteurella multocida.
KERUGIAN
Kematian, penurunan berat badan dan produksi telur. Kematian ayam 10 – 20%, itik 50%.
PENYEBAB
Hewan rentan:
Unggas piara (kalkun, ayam, itik, angsa, entog), burung hias, burung liar.
PENULARAN
Saluran pencernaan & pernapasan terutama unggas muda, luka kulit, luka suntikan.
Vektor: tungau, lalat, tikus, burung liar. Menyebar lewat ekskresi hidung
GEJALA
- Masa inkubasi 4 – 9 hari
- Lebih banyak umur 4 bulan keatas
- Perakut: mati tanpa gejala
- Akut: konjungtivitis, kotoran mata; muka,
balung, pial bengkak, gangguan napas, diare hijau kekuningan, lumpuh.
- Kronis: bbrp minggu – bulan. Infeksi lokal pada
TINDAKAN
1. Administrasi
2. Pencegahan: vaksinasi, sanitasi
3. Pengobatan: preparat sulfa atau antibiotika
Perlakuan pemotongan
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
PROTOZOA
PROTOZOA
•
BERAK DARAH = KOKSIDIOSIS
• Suatu penyakit yg disebabkan oleh infeksi salah satu spesies coccidia atau lebih, yaitu suatu
protozoa penyebab diare dan radang usus.
• Koksidia dari genus Eimeria ada 9 (6 sangat patogen) dan menyerang ayam, yaitu:
• 1. Eimeria tenella • 2. Eimeria necatrix
•
3.
Eimeria acervulina
•
4.
Eimeria brunetti
•
5
. Eimeria hagani
•
6
. Eimeria maxima
•
7
. Eimeria mivati
•
8
. Eimeria mitis
•
9
. Eimeria precox
PENULARAN
PENULARAN
•
Melalui tinja & kotoran kandang yg
mencemari ayam yg rentan (terutama ayam
muda) melalui alat, pakan atau minuman.
GEJALA KLINIS
•
Bevariasi tergantung umur, jenis ayam &
jenis parasit. Ayam lemah, pucat, bulu
kusam, kurus. Tinja bercampur darah, nafsu
makan turun, tapi nafsu minum meningkat
Mortalitas cukup tinggi.
Mortalitas cukup tinggi.
Daur hidup koksidia antara 7-9 hari.
Daur hidup koksidia antara 7-9 hari.
Perubahan pascamati:
Perubahan pascamati:
Isi usus buntu mendarah (
Isi usus buntu mendarah (
E. tenella
E. tenella
)
)
Usus menggembung berbau busuk (
Usus menggembung berbau busuk (
E.
E.
necatrix
necatrix
). Usus meradang & belang-belang
). Usus meradang & belang-belang
(merah, pucat atau pucat kemerah-merahan)
PENCEGAHAN & PENGOBATAN
PENCEGAHAN & PENGOBATAN
Sanitasi & tatalaksana dg baik. Hindari tempat
Sanitasi & tatalaksana dg baik. Hindari tempat
yg basah,
yg basah,
litter
litter
harus segera diganti setelah
harus segera diganti setelah
letupan penyakit dapat diatasi
letupan penyakit dapat diatasi
PERLAKUAN PEMOTONGAN
PERLAKUAN PEMOTONGAN
Dagingnya dapat dikonsumsi, seluruh alat
Dagingnya dapat dikonsumsi, seluruh alat
pencernaan yg terserang diafkir (dibakar dan
pencernaan yg terserang diafkir (dibakar dan
dikubur)
PENGENDALIAN PENYAKIT UNGGAS
“ Lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit” Faktor yang mempengaruhi kesehatan:
1. Bibit
2. Pakan: terjadwal, kualitas, kuantitas, kontrol jamur
3. Sistem budidaya
4. Sumber air minum
5. Biosekuriti
6. vaksinasi
7. Pemberantasan cacing
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MEMULAI BETERNAK AYAM
1. Anak ayam sehat (bebas dari penyakit Pulllorum, ND & AI)
2. Kandang bersih, ventilasi cukup,
3. Tersedia tempat pembakaran kotoran/ ayam mati
4. Anak ayam dipisah dari ayam dewasa
5. Biosekuriti (bersihkan kandang & semua peralatan dengan desinfektan)
6. Harus dicegah kunjungan orang yang tidak berkepentingan
7. Sediakan desinfektan cuci tangan, peralatan, kandang, sepatu, dll.
Tindakan apabila terjadi wabah
1. Lapor ke dinas terkait
2. Kirim ayam sakit ke laboratorium berwenang (BBVet)
3. Ayam sakit bakar, kubur
4. Isolasi kandang, kandang terinfeksi ditangani petugas khusus/berbeda
5. Segera obati sesuai petunjuk dokter hewan (cara, dosis)
6. Bersihkan kandang & peralatan tiap hari dg desinfektan
7. Air minum bersih
8. Jika ayam sembuh dipelihara, cek tiap bulan, obati, hindari carrier (penyebar penyakit)
9. Sepatu, pakaian petugas dari kandang terinfeksi selalu dibersihkan.
10. Perhatikan kerugian, konsultasikan keahlinya. 11. Jangan meminjam/meminjamkan peralatan ke
peternak lain
12. Hanya petugas yang boleh masuk kandang.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PELAKSANAAN VAKSINASI
• Vaksinasi dilakukan pd ayam seumur, jika
berbeda cegah kemungkinan penyebaran virus hidup dari vaksin
3. Vaksinasi dilakukan satu bln sebelum produksi (petelur)
4. Jangan melakukan vaksinasi bila penyakit
tersebut belum pernah berjangkit di daerah tsb. 5. Perhatikan jenis ayam, pedaging atau petelur, beda program
6. Kondisi fisik ayam dijaga, beri makanan/ minum + antibiotika 3 hr sebelum, 7 hr sesudah vaksinasi 7. Vaksin disimpan dlm lemari es (4 oC) jika vaksin
aktif
8. Vaksinator trampil
9. Musnahkan sisa vaksin, kemasan vaksin diamankan /kubur
10. Alat suntik harus dibersihkan dan disterilkan dahulu
11. Vaksinasi dengan air minum:
- Puasa dr minum 2-4 jam sebelumnya
- Tempat tidak boleh dari bahan logam/seng, bersih dr bahan kimia (sabun, desinfektan)
- Air yang digunakan sejuk, bersih dan bebas dari
Vaksin hewan besar: sapi, kerbau:
1. Septicaemia Epizootica (SE, ngorok) Dosis 3 ml intra muscular (IM), 1x 1 th 2. Antrks
dosis 1 ml subcutan.
Obat Cacing
Liat lingkungan,