PERANCANGAN PLAT
PERANCANGAN PLAT
1) Menghitung laju uap dan cairan maksimum dan
minimum
2) Mengumpulkan dan perkirakan sifat fisis campuran
3) Memilih jarak antar plat
4) Menetukan diamater kolom berdasarkan pertimbangan
flooding
Tahapan
Tahapan Perancangan
Perancangan Plat
Plat
flooding
5)
Menetukan susunan aliran cairan
6) Tebak tray lay out: downcomer area, plate area, dll.
7) Check laju weeping
8) Check pressure drop
9) Check downcomer back-up
10) Detail plate lay out
PERANCANGAN PLATE
PERANCANGAN PLATE
Menara Distilasi (MD)
bertugas untuk memisahkan
metil benzoat yang
merupakan produk utama
dari campuran metil
benzoat, metanol dan air.
Hasil atas dari MD yang
Hasil atas dari MD yang
berupa metanol dan air
pada suhu 66,9°C.
Sedangkan hasil bawah MD
yang berupa metil benzoat.
Desain kolom distilasi
tersebut dengan
menggunakan kontaktor
plat
Dari perhitungan awal (Shorcut methode)
diperoleh:
Rasio refluk optimum
: 0,5795
Jumlah plat total
: 14
Jumlah plat rektifikasi : 6
Jumlah plat Strippng
: 8
Jumlah plat Strippng
: 8
Plat umpan terletak
: plat 8 dan 9
Efisiensi
: 48,9673
1. Laju Alir Gas dan Cairan
1. Laju Alir Gas dan Cairan
Komponen Umpan (kmol/jam) Distilat (kmol/jam) Bottom (kmol/jam) Metanol Air Metil benzoat. 416,4453 7,7788 44,2530 412,2408 0,0078 0 4,1645 7,7010 44,2530 Total 468,4771 412,3586 56,1185 Total 468,4771 412,3586 56,1185 Komponen Umpan (kg/jam) Distilat (Kg/jam) Bottom (kg/jam) Metanol 13326,249 13192,98636 133,26249 Air 140,01879 1,400187916 138,6186 Metil Benzoat 5398,872 0 5398,872 Total 18865,14 13194,38655 5670,7531
Neraca Massa:
Bagian Atas
BM
a= 32,0394
Lo = R x D
= 0,5793 x 13194,38655 kg/jam
= 7643,5081 kg/jam = 2,1259 kg/s
V
1= Lo + D = 7643,5081 + 13194,38655
= 20837,895 kg/jam = 5,7957 kg/s
Bagian bawah
BM
a= 42,4024
V
14= R x B
= 0,5793 x 5670,7531 kg/jam
= 3286,0673 kg/jam = 0,9125 kg/s
L
13= V
14+ B = 3286,0673 + 5670,7531
= 8955,8204 kg/jam = 2,4877 kg/s
1. Asam Benzoat
• Rumus kimia : C6H5COOH • Berat Molekul : 122,12 kg/kmol • Kenampakan : kristal putih • Titik didih normal : 249,2°C
• Titik kritis : 630,3 K = 357,3°C • Rapat massa : 1,266 kg/L
• Kelarutan : 0,2% dalam air ; 46% dalam alkohol ; 66% dalam ether • Kadar : 99,99% asam benzoat ; 0,01% toluen
2. Metanol
• Rumus kimia : CH3OH
• Berat molekul : 32,042 kg/kmol
2. Properti Bahan (1)
2. Properti Bahan (1)
• Berat molekul : 32,042 kg/kmol
• Kenampakan : cairan tidak berwarna • Titik didih normal : 64,7°C
• Titik kritis : 512,6K = 239,6°C • Rapat massa : 0,792 kg/L
• Kelarutan : larut dalam air dan ether dalam semua perbandingan • Kadar : 99% metanol ; 1% air
3. Metil Benzoat
• Rumus kimia : C6H5COOCH3 :
• Berat molekul : 136,14 kg/kmol
• Kenampakan : cairan tidak berwarna • Titik didih normal : 198°C
• Titik kritis : 692,02 K = 419,02°C • Rapat massa : 1,087 kg/L
• Kelarutan : tidak larut dalam air, larut dalam alkohol • Kadar : 95,5% metil benzoat ; 2,1% metanol ; 2,4% air
Menara Bagian Atas T = 339,98 K P = 1,1 atm BMa = 32,039 ρv = 1,2572 kg//m3 ρL = 792,0164 kg/m3
Menara Bagian Bawah T = 386,44 K P = 1,2 atm BMa = 42,4024 ρv = 1,1601 kg//m3 ρL = 934,0270 kg/m3
2. Properti Bahan (2)
2. Properti Bahan (2)
Komponen xf μ, cp Metanol 0,8870 0,3001 Air 0,0188 0,3813 Metil Benzoat 0,0943 0,6872A. Berdasarkan Kecepatan Flooding
3. Diameter Kolom (1)
3. Diameter Kolom (1)
v v L 1 f ρ ρ ρ K u Uf = kecepatan flooding uap, m/s
K1 = kostanta
Nilai FLV pada grafik flooding dinyatakan dengan persamaan
Gbr 1. Grafik kecepatan flooding, sieve tray dinyatakan dengan persamaan
Lw : laju alir cairan , kg/s Vw : Laju alir uap, kg/s
Grafik berlaku untuk cairan dg tegangan Permukaan 0,02 N/m. Untuk TP selain itu nilai K1 harus dikali dg (TP/0,02)0,2
Menara Bagian atas
• FLV = (2,1259/5,7957) x (1,2572/ 792,0164)1/2 = 0,0146 • Jarak plat dipilih 0,6 m, dari Gmbr. 1
diperoleh K1 =0,1 nilai tegangan permukaan cairan diasumsikasn 0,02 N/m
• Uf = 0,1 x ((792,0164- 1,2572)/ 1,2572)1/2 = 2,5080 m/s kondisi operasi uv = 0,8 x Uf = 2,006 m/s
• Ac = Vw/(Uf x rhog) = 2,7032 m2 • Dc = (4 x Ac/pi)0,5 = 1,855 m Menara Bagian bawah
• FLV = 0,0948 Jarak plat dipilih 0,6 m diperoleh K1 =0,1
• Uf = 0,1 x ((792,0164-1,2572)/ 1,2572)1/2 = 2,8357 m/s • operasi uv = 0,8 x uf = 2,686 m/s
• Ac = Gw/Vw = 0,4235 m2
B. Berdasarkan Kecepatan Uap max
2
0.5 047 . 0 27 . 0 171 . 0 v v L t t v L L U Kecepatan uap max:
Lt : jarak antar plat, dari grafik
Uv = (-0,171 x 0,62 + 0,27 x 0,6 -0,047) ((792,0164-1,2572)/1,2572)0,5 = 1,3403 m/s Diameter menara: 5 . 0
4
V
Bagian Atas 5 . 04
v v w cU
V
D
Dc = ((4 x 5,7957)/(3,14 X 1,2572 x 1,3403))0,5 = 2,0927 m
2
0.5 047 . 0 27 . 0 171 . 0 v v L t t v L L U Kecepatan uap max:
Lt : jarak antar plat
Uv = -,171 x 0,62 + 0,27 x 0,6 -0,047 (934,0207-1,1601)/1,1601)0,5 = 1,5154 m/s Diameter menara: Bagian Bawah 5 . 0 4 v v w c U V D Dc = ((4 x 5,7957)/(3,14 X 1,2572 x 1,5154))0,5 = 0,8185
4. Menentukan Jenis Aliran
4. Menentukan Jenis Aliran
Bagian Enriching Q max = Lw/ ρL = 2,1259/792,0164 = 0,0027 m3/s Bagian Stripping Q max = Lw/ ρL = 2,877/934,0270 = 0,0027 m3/s = 0,0027 m3/s Berdasarkan Qmax dan
diameter kolom jenis aliran dipilih dari grafik disamping. Untuk kolom yang dimaternya lebih kecil dari satu, dapat digunakan single pass plate
5. Plate Area Lay Out (Single pass)
5. Plate Area Lay Out (Single pass)
Ac = total column cross sectional areaAd = cross sectional area of dowmncomer
An = net area available for vapor-liquid disengagement
= Ac-Ad for single pass plate Aa = active or bubbling area,
= A -2A for single pass plate
Sieve tray
= Ac-2Ad for single pass plate
Ah = hole area, total area of all the active holes
Ap = perforated area (including blaked area)
Aap = the clearence area under the downcomer apron
Ad = 0,12 x Ac = 0,12 x 2,7032 m2 = 0,3244 m2 An = Ac - Ad = 2,7032-0,3244 m2 Aa = Ac – 2Ad = 2,7032-2 x 0,3244 = 2,0544 m2 Ah = 0,1Aa = 0,1 x 2,0544 = 0,2054 m2
Perhitungan Plate Area
Perhitungan Plate Area
= 0,2054 m2 Ad/Ac = 0,12 (Ad/Ac ) x 100% = 12 % diperoleh lw/Dc= 0,78 panjang weir: lw = Dc x 0,78 = 1,55 m, dipilih •tinggi weir, hw = 50 mm •diamter hole = 5 mm •tebal plat = 3 mm
6. Check Weeping
6. Check Weeping
Batasan operasi terendah yang terjadi ketika kebocoran
cairan yang melalui lubang plat berlebih disebut
weep
point
. Kecepatan uap pada titik weep adalah nilai
minimum untuk operasi yang stabil. Hole area harus
dipilih sedemikian rupa sehingga pada laju operasi
terendah kecepatan aliran uap masih baik di atas weep
point.
Persamaan untuk memprediksi keceptan uap pada weep
Persamaan untuk memprediksi keceptan uap pada weep
point :
Uh = kecepatan uap minimum melalui lubang, m/s dh = diameter lubang, mm
K2 = konstanta, tergantung pada kedalaman cairan pada plat, dari gambar 11.30
2 / 1 2 ^0
.
90
(
25
.
4
)
v h hd
K
u
Menara Bagian Atas Menara Bagian Atas
Lw max = 2,1259 kg/s
TDR = 80% (TDR = turn down ratio) Lw min = 1,7007
Ketinggian cairan diatas puncak weir dihitung:
3 / 2
750
w L w owl
L
h
how max = 750 (2,1259/(792,0164 x1,55))2/3 = 10,82 mm cairan h = 750 (1,7007/(792,0164 x1,55))2/3 = 9,32 mm cairan how min = 750 (1,7007/(792,0164 x1,55))2/3 = 9,32 mm cairanPada kecepatan minimum hw + how min = 50 + 9,32 = 67, 4378 mm Dari gambar 11.30, pada hw + how min = 67,43 mm K2 = 30,5
Uh min = (30,5-0,90(25, 4 -5))/(1,1601)0,5 = 10,8272 m/s
Kecepatan uap aktual:
Vh = laju alir uap minimum/Ah = 0,8 x (0,9250/1,160)/0,2054 = 3,1050 m/s
7. Plate Pressure Drop
7. Plate Pressure Drop
Terdapat dua sumber utamapenyebab kehilangan
tekanan yaitu: aliran uap melewati lubang (orifice loss) dan static head of liquid pada plate.
Total pressure drop diperoleh dari jumlah
pressure yang dihitung dari pressure yang dihitung dari friksi uap yang melewati lubang plate kering (dry plate drop, hd); head clear liquid pada plate (hw + how); dan kehilangan oleh sebab tegangan permukaan yg disebut kehilangan
residual, hr.
Pressure drop total :
Menara bagian atas
**Dry Pressure drop
Kecepatan uap melalui holes: Uh max = (5,7957/1,1601)/ 0,2054
= 22,4396 m/s
Ah/Aa = 0,2054/2,0544 = 0,1 dari gambar 11,34 untuk plate thickness/hole diameter = 0,6 dan A /A = 10% didapat coeff. dan Ah/Aa = 10% didapat coeff. orifice = 0,74 L v o h d
C
u
h
251
hd = 51(22,4396/0,74)2 x (1,2572 /792,10) = 74,44 mm cairan**Residual Head L r
x
h
310
5
.
12
= (12,5 x103)/792,1064 = 13,3819 mm cairan**Total plate pressure drop
ht = hd + (hw +how) + hr
= 74,44 + 67,43 + 13,3819 = 155,2609 mm cairan
** Total plate pressure drop ** Total plate pressure drop
ΔP = 9,81 x 10-3 x h
t x ρL
= 9,81 x 10-3 x 155, 2609 x 792,1064
8. Downcomer Pressure Loss
8. Downcomer Pressure Loss
Downcomer area dan plate harusdirancang sedemikian rupa hingga level cairan dan froth dalam
downcomer berprilaku dg baik dibawah unjung (puncak) outlet weir pada plat atas. Jika
ketinggian meningkat sampai di atas outlet weir kolom akan banjir.
banjir.
Baliknya cairan di downcomer disebabkan pressure drop di atas plate dan adanya tahanan untuk mengalir di dawncomer itu
sendiri.
Clear liquid the dowmncomer back-up dinyatakan:
Untuk menghindari flooding nilai hb harus menenuhi: hb > ½(lt + hw)
Tahanan utama cairan untuk mengalir akan disebabkan oleh desakan pada downcomer outlet, dan head loss dalam downcomer dapat diperkirakan menggunakan persamaan Cicalese (1947):
2
166
m L wd dcA
L
h
hdc = head loss pada downcomer, mm hdc = head loss pada downcomer, mm
Lwd = laju alir cairan dalam downcomer, kg/s Am = downcomer area Ad, atau clearence
area under the downcomer, Aap, m2 Clearence area under the downcomer:
Aap = hap lw
dimna hap adalah ketinggian tepi bawah pinggir diatas plate, biasanya 5-10 mm di bawah
ketinggian outlet weir:
Perhitungan
Dipilih: hap = 50 -10 = 40 mm = 0,04 Aap = hap x lw = 0,04 m x 1,55 m = 0,0619 m2Menara bagian atas:
Head loss pd downcomer:
h = 166(2,2159/(792,0612x0,0619))2 hdc = 166(2,2159/(792,0612x0,0619))2 = 0,3117 mm Downcomer back-up: hb =(hw + how) + ht + hdc = (50 +10,82) + 155,2609 + 0,3117 = 208,2209 mm = 0,18 m
½ (plate space + weir height) = ½ x (0,6 + 0,05) = 0,325 m hb <0,325 jarak plate memenuhi syarat
Menara bagian bawah:
Head loss pd downcomer:
hdc = 166(2,2159/(934,0270 x 0,0619))2 = 0,2241 mm Downcomer back-up: hb =(hw + how) + ht + hdc = (50 +10,82) + 155,2609 + 0,2241 = 208,1709 mm = 0,18 m
½ (plate space + weir height) = ½ x (0,6 + 0,05) = 0,325 hb <0,325 jarak plate memenuhi syarat
9. Downcomer Residence Time
9. Downcomer Residence Time
Residence time yang cukup dalam downcomer harus dipenuhi untuk naiknya melepas dari aliran cairan; untuk mencegah cairan teraerasi yang terbawa di bawah downcomer. Direkomendasikan paling kecil 3 detik. Persamaan downcomer residence time:
w L b d r
L
h
A
t
t = residence time tr = residence timehbc = clear liquid back-up, m Bagian Atas tr = 0,3244 x 0,18 x 792,0612)/2,1259 = 21,75 sekon > 3 , memnuhi Bagian bawah, tr = 0,3244 x 0,18 x 934,0270)/2,1259 = 25,65 sekon > 3 , memnuhi
10. Check Entrainment
10. Check Entrainment
Entrainment dapat diestimasidari korelasi Fair (1961) pada gambar 11.29.yang memberikan fraksional entrainment (kg/kg gross liquid flow) sebagai fungsi faktor cairan-uap, FLV, dengan pendekatan persentase pendekatan persentase floding sebagai parameternya. Persentasi flooding: f
u
velocity
flooding
velocity
actual
u
flooding
n,
%
Batasan tertinggi nilai
entraintment adalah 0,1. Di bawah nilai ini pengaruh entrainment
terhadap efisiensi kecil.
Bagian atas
Actual persentasi flooding untuk desain area: Uv = Vw/(ρv x Ac) = 5,7957/(1,2572 x 2,2977)
= 1,7054 m/s
% flooding = 1,7054/ 2,5080 = 68%
Pada FLV = 0,0146 dan % flood = 68 %, pada gmb 11.29 diperoleh
Ψ = 0,075 < 0,1 OK Bagian bawah
Actual persentasi flooding untuk desain area: Actual persentasi flooding untuk desain area: Uv = Vw/(ρv x Ac) = 0,9125 /(1,1601 x 0,4235)
= 1,9284 m/s
% flooding = 1,9284/ 2,8357 = 68%
Pada FLV = 0,0948 dan % flood = 68 %, pada gmb 11.29 diperoleh
Luas Area Perforasi
Area perforasi yang tersedia akan turun oleh halangn/gangguan yg disebabkan oleh perubahan struktur (support ring, dan beam) dan oleh penggunaan calming zone yaitu potongan plat nonperforasi pada sisi inlet dan outlet plat. Lebar masing2 zona biasanya dibuat sama; nilai yg
10. Tray Layout
10. Tray Layout
zona biasanya dibuat sama; nilai yg direkomendasikan : u diameter < 1,5 m 75 mm; diatas 1,5 100 mm.
Lebar support ring u sekat normalnya 50-75 mm, support ring harus tidak panjang sampai downcomer area. Sekat unperforasi plat
Luas area unperforasi dapat dihitung dari geometri plat. Hubungan antara panjang garis weir, tinggi garis dan sudut diberikan gambar 11.32
Tray Lay Out
Lay out plat digunakan cartridge type construction, dengan unperforated strip around plate edge 50 mm, dan lebar calming zone = 50 mm. 1 ,5 5 m 2 ,0 9 2 7 m α 1 ,5 5 m 2 ,0 9 2 7 m
Perforated Area
Dari gambar 11.32 pada lw/Dc = 1,55/ 2,0927 = 0,78, diperoleh θ =102o
α = 180-102= 78o lh/Dc = 0,115
Panjang rata2 unperforated edge strip =(2,0927-0,05) π x 78/180 = 2,7809 m
Luas unperforated edge strip, Aup = 0,05 x 2,7809 = 0,0139 m2 Luas calming zone, Acz = 2(0,05)x(1,55-2x0,05)
Luas calming zone, Acz = 2(0,05)x(1,55-2x0,05) = 0,0162 m2
Luas total tersedia u perforated, Ap =Aa-(Aup + Acz)
= 2,0544 - (0,0139 + 0,0162) = 2,0243 m2
Hole Pitch
Hole pitch (jarak antar posat lubang) lp, harus tidak kurang dari 2 x diameter lubang, dan range normal 2,5-4,0 kali diameter lubang. Dengan range ini pitch dapat dipilih untuk memberikan jumlah lubang aktiv yg diperlukan untuk luas lubang tertentu. Dari bentuk square dan equilateral triangular yang digunakan, triangular lebih dipilih. Total area lubang sebagi fraksi area perforasi Ap diberikan persamaan berikut, untuk equilateral triangular (segitiga sama sisi) pitch:
2
9
,
0
p h p hl
d
A
A
Persamaan diplot pd gambar 11.33 dh = dimeter hole
Ah/Ap = 0,2054/2,0243 = 0,1015 Dari gambar 11.33, lp/dh = 2,85 Hole pitch = (lp/dh) x dh = 2,85 x 0,005 m = 0,01425 m = 0,01425 m Luas 1 hole = ¼ x 3,14 x 0,0052 = 1,96 x 10-5
Jumlah hole= Ah/ luas 1 hole = 0,2054/1,96 x 10-5 = 10.643,077 holes
Diameter plat Diameter lubang Hole pitch Jumlah lubang TDR material plate 2,0927 m 0,005 m 0,0149 m 10.643 80 % Stainless steel Spesifikasi plate Material downcomer Tray spacing Plate thickeness Panjang weir Tinggi weir
Plate pressure drop
Stainlees steel 0,6 m 0,003 m 1,55 m 0,05 m 10,113 mmHg
1 ,5 5 m 2 ,0 2 7 9 m