• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional 2011"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS REKAYASA LALU LINTAS

Laporan

Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) 2011

Disusun Oleh :

TOMMY PUTRA ARMADA 03111 301010

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

(2)

A. Pendahuluan

Pergerakan kendaraan yang terjadi di Indonesia berubah setiap tahunnya. Jumlah kendaraan yang berlalu pada ruas – ruas jalan kian bertambah. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya kehidupan masyarakat di setiap daerah, terutama pada sektor perekonomian. Perkembangan perekonomian mendorong pergerakan yang semakin tinggi, pergerakan yang tinggi dan semakin tidak terkendali akan memacu pada berbagai permasalahan transportasi. Untuk itulah, perlu adanya suatu langkah pengendalian untuk meminimalisir bahkan menghapuskan permasalahan transportasi yang terjadi pada saat ini dan kurun waktu mendatang.

Ada banyak metode yang dapat dilakukan dalam menganalisa permasalahan transportasi. Pada setiap bagian dari alur pergerakan transportasi memiliki masalah tersendiri, dan harus di eleminasi dengan caranya yang tersendiri pula. Sebelum melakukan analisa permasalahan, perlu dilakukan suatu kegiatan pendataan yang disebut survey. Survey bertujuan mendata dan merekam gambaran pergerakan transportasi yang sedang terjadi. Hasil pendataan inilah yang akan dianalisis dan menghasilkan suatu kesimpulan tertentu terhadap permasalahan transportasi yang terjadi. Kesimpulan ini menentukan langkah apa atau kebijakan apa yang harus diambil guna mengatasi masalah tersebut. Hasil survey juga dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan infrastruktur transportasi yang berupa prasarana, maupun untuk manajemen sarana transportasi.

Survey transportasi itu sendiri ada banyak dan dilakukan dengan metode yang berbeda – beda, walaupun instrument juga prosedurnya relatif sama pada setiap jenis survey. Pada skala yang lebih besar, survey transportasi tidak hanya dilakukan pada suatu wilayah tertentu saja, tetapi dapat dilakukan secara serentak di seluruh bagian wilayah dari satu negara. Sehingga didapat data yang lebih luas mengenai pergerakan kendaraan dan analisa permasalahan transportasinya. Salah satu yang ada di Indonesia dan merupakan program pemerintah Indonesia setiap 5 tahun sekali yaitu Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional. Survey ini merekam pergerakan transportasi baik darat, laut maupun udara beserta karakteristiknya, sehingga didapat data nasional transportasi seluruh wilayah Indonesia.

(3)

B. Tujuan

Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah yaitu Menteri Perhubungan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian atas permasalahan – permasalahan transportasi yang terjadi saat ini serta di masa yang akan datang. Survey ini bertujuan untuk memotret pergerakan kendaraan, penumpang dan barang pada seluruh daerah (Kabupaten) di Indonesia dalam satu waktu tertentu secara serentak, sehingga nantinya akan didapatkan data yang menggambarkan pergerakan kendaraan pada seluruh ruas jalan Indonesia, maksud/tujuan yang dilakukan oleh setiap penumpang, muatan serta komoditi yang diangkut oleh masing – masing kendaraan.

Hasil dari survey ini berupa database sistem transportasi nasional yang akan dievaluasi, dianalisis dan menjadi suatu masukan bagi pemerintah. Pemerintah nantinya dapat memiliki pedoman bagi pengendalian permasalahan transportasi dalam menentukan kebijakan, juga dalam pengembangan infrasrtuktur transportasi kedepan. Sehingga dalam menentukan manajemen pergerakan berskala nasional dan intra daerah dapat jauh lebih baik dari sebelumnya.

C. Lokasi Survey

Survey ATTN 2011 dilakukan serentak pada seluruh kabupaten se-Indonesia, tepatnya pada setiap perbatasan antar kabupaten. Saat mengikuti survey ini, penulis ditugaskan pada Kabupaten Banyuasin yaitu daerah Betung, Km. 65 dari arah Palembang, Sumatera Selatan. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin.

Penulis ditugaskan sebagai supervisi bersama seorang teman lain. Akomodasi dilakukan secara sendiri menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi survey, sementara para surveyor asal Palembang diangkut oleh Instruktur ke lokasi menggunakan angkutan pribadi.

(4)

Pada pelaksanaan Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) 2011 ada 2 jenis survey yang dilakukan, yaitu:

1. Survey volume lalu lintas, dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan yang melintas pada masing – masing ruas jalan, survey ini disebut Traffic Counting (TC)

2. Survey pola pergerakan kendaraan, dilakukan dengan mewawancarai pengemudi dan/ penumpang kendaraan yang dijadikan sampel penelitian, survey ini disebut Roadside Interview Survey (RSI)

Sementara itu, pada setiap jenis kendaraan yang akan disurvey, baik survey TC ataupun RSI dibedakan atas 2 jenis pula, yaitu:

1. Kendaraan barang, jenis kendaraan yang mengangkut muatan barang 2. Kendaraan penumpang, yaitu semua jenis kendaraan yang mengangkut

orang baik berupa kendaraan pribadi maupun kendaraan umum

Setiap jenis survey memiliki surveyornya masing – masing, RSI dan TC. Sementara tugas utama seorang supervisi adalah mengarahkan dan mengawasi surveyor agar dapat bekerja dengan baik sesuai prosedur serta merekapitulasi data hasil survey yang telah dilakukan oleh para surveyor.

Pada satu daerah survey, dibagi menjadi dua pos berdasarkan ruas jalan yang akan disurvey, yaitu pos 1 dan 2 untuk masing – masing ruas. Pada setiap pos terdapat petugasnya masing – masing, mulai dari kepala pos (satu orang dari pihak Dinas Perhubungan) bertanggung jawab penuh atas kelancaran arus lalu lintas selama survey berlangsung, supervisi, surveyor RSI dan TC, serta seorang Polisi yang ikut mengamankan dan membantu dalam pelaksanaan survey terutama survey RSI.

Form yang digunakan tersendiri untuk tiap – tiap survey. Form terbagi atas 1 buah form TC (A.1.0.TC), 2 buah form RSI yaitu form RSI angkutan barang (A.1.0.WB) dan angkutan penumpang (A.1.0.WP), 2 buah form rekap untuk TC (A.1.0.RK) dan RSI (A.1.0.SP). Berikut contoh form:

(5)

Gambar 4.1. Form TC (A.1.0.TC)

(6)

Gambar 4.3. Form RSI angkutan barang (A.1.0.WB)

(7)

Gambar 4.5. Form rekap TC (A.1.0.RK)

Pengisian form dilakukan sesuai prosedur yang diberikan sebelumnya selama pelatihan bersama instruktur,dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengisian Form TC

Form diisi untuk tiap – tiap kendaraan yang lewat mulai dari kendaraan penumpang dan barang. Pengisian dilakukan dengan interval waktu 5 menit. Satu lembar form berisi data selama 1 jam perhitungan, jika telah habis 1 jam maka surveyor harus memulai dengan form yang baru,. Pada bagian bawah terdapat kolom total, yaitu penjumlahan tiap – tiap kendaraan selama 1 jam. Bagian ini diisi oleh supervisi agar tidak menghambat pekerjaan surveyor dalam menghitung kendaraan.

2. Pengisian Form RSI

Form RSI ada 2 untuk masing – masing kendaraan, penumpang dan barang. Surveyor mewawancarai penumpang dan/pengemudi sesuai pertanyaan yang ada dalam form. Untuk kendaraan penumpang, surveyor harus mengitung terlebih dahulu jumlah penumpang yang ada, kemudian membagi 2 jumlah penumpang tsb untuk kemudian dijadikan sample wawancara.

(8)

Tabel 4.1. Jumlah Responden RSI Berdasarkan Jumlah Penumpang Tabel di atas menggambarkan jumlah sample yang harus diwawancarai oleh surveyor, tetapi jika penumpang melebihi 16 orang, jumlah sample yang diambil tetap 8 orang. Selama melakukan wwancara, surveyor ditemani petugas kepolisian dan supervisi guna mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan. Survey RSI memiliki target jumlah kendaraan yang harus disurvey perhari, kemudian dibagi menjadi per jam guna mempermudah dalam pengendalian. Di sini peran supervisilah yang bermain dan menentukan seberapa banyak kendaraan yang harus disurvey tiap jamnya, dan mengatur waktu istirahat untuk surveyor RSI secara berkala.

Setelah surveyor melakukan pendataan, form kemudian diberikan kepada supervisi untuk direkap. Rekapitulasi dilakukan per jam untuk masing masing survey, RSI dan TC. Perekapan dilakukan sebagai berikut:

1. Rekap TC

Menghitung jumlah total masing – masing kendaraan pada tiap form perjamnya, kemudian menyalinnya pada 1 form rekap untuk shift pertama. Setelah merekap sampai jam ke 8, kemudian ditotalkan lagi pada kolom total form rekap, sehingga didapat jumlah total masing – masing kendaraan untuk satu shift survey. Berikutnya juga demikian untuk shift ke-2.

(9)

Menghitung jumlah form yang telah diisi oleh surveyor saat wawancara. Berapa jumlah kendaraan barang dan penumpang yang telah disurvey selama 1 jam untuk kemudian ditulis pada form rekap RSI. Bagi kendaraan penumpang, dihitung juga berapa banyak sample penumpang yang disurvey. Supervisi juga harus menghitung berapa persentase kendaraan yang telah diwawancarai, yaitu dengan membaginya terhadap jumlah kendaraan yang lewat, ini dapat dilihat pada form TC. Jika ada kejadian khusus selama survey wawancara berlangsung, wajib diisi juga pada kolom yang tersedia, misalnya ada kecelakaan atau hal – hal yang tidak diinginkan selama survey berlangsung. Tapi selama survey di Betung, semua berjalan lancar dan tidak ada hal yang buruk terjadi.

Setelah semua form direkap perjamnya, kemudian dikemas sesuai petunjuk yang diberikan dan disimpan pada tempat yang aman.

(10)

Gambar 4.7. Cara Penyimpanan Form RSI

Survey berlangsung dari tanggal 13 hingga 16 Oktober 2011, mulai pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam yang terbagi atas 2 shift yaitu shift 1 (pagi) dan sifth 2 (malam), pergantian shift pada pukul 2 siang. Masing – masing shift memiliki surveyornya tersendiri, sementara supervisi merangkap 2 shift. Instruktur mengangkut para surveyor setiap harinya dari Palembang menuju Betung. Supervisi sendiri menetap di daerah survey selama 4 hari untuk kelancaran jalannya survey hingga selesai.

Berikut gambaran urutan kerja yang dilakukan setiap hari selama survey: 1. Pagi kira – kira pukul 5.30, surveyor, supervisi, kepala pos dan polisi

bersiap untuk melaksanakan survey, menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan, berikut form survey

(11)

2. Survey dimulai pukul 06.00, surveyor TC mengambil posisi yang nyaman dan mulai melakukan perhitungan kendaraan. Surveyor RSI bersiap melakukan wawancara.

3. Supervisi mengarahkan kepada polisi, kendaraan apa saja yang harus diberhentikan selama satu jam. Setelah kendaraan tertentu diberhentikan polisi, para surveyor langsung mewawancarai pengemudi juga penumpang yang ada. Untuk kendaraan barang, cukup menanyakan pada pengemudinya saja. Untuk kendaraan penumpang, surveyor harus masuk ke dalam mobil agar dapat mewawancarai para penumpang. Diharapkan para surveyor dapat bekerja dengan sederhana, sopan, menyenangkan dan cepat, agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang.

4. Target kendaraan yang harus diwawancarai selama satu jam telah terpenuhi, supervisi memberi tahu polisi untuk istirahat sejenak sembari para surveyor merapikan data mereka.

5. Data – data yang telah dirapikan diberikan kepada supervisi untuk direkap dalam tiap jamnya, baik RSI juga TC

6. Jam kedua, dan jam – jam berikutnya berlangsung sama hingga 8 jam terpenuhi dan shift pertama telah selesai bekerja

7. Tepat pukul 2 siang, pergantian shift dimulai. Surveyor shift 2 menggantikan posisi surveyor pertama.

8. Prosedur yang dilakukan shift 2 sama dengan shift pertama, hingga selesai pukul 10 malam

9. Semua berkas selama 1 hari dikemas dan disimpan oleh supervisi sesuai pedoman

10.Selama survey berlangsung, supervisi harus menentukan waktu – waktu istirahat, shalat, makan pagi/siang/malam untuk para surveyor dan supervisi sendiri. Untuk survey TC, tidak bisa ditinggalkan, jika surveyornya ingin istirahat/makan, harus digantikan sementara oleh supervisi/surveyor RSI yang tidak sedang bekerja

(12)

Dari hasil Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) 2011 yang telah dilakukan selama 4 hari dari tanggal 13-16 Oktober 2011, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) merupakan program pemerintah Indonesia setiap 5 tahun sekali sebagai upaya pencegahan dan pengendalian atas permasalahan transportasi yang terjadi.

2. Survey ini bertujuan untuk memotret pergerakan kendaraan, penumpang dan barang pada seluruh daerah (Kabupaten) di Indonesia dalam satu waktu tertentu secara serentak.

3. Hasil dari survey ini berupa database sistem transportasi nasional, menjadi suatu masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan pengendalian masalah transportasi, juga dalam pengembangan infrasrtuktur transportasi kedepan.

4. Survey yang dilakukan ada 2 jenis, yaitu RSI (Roadside Interview Survey) dan TC (Traffic Counting) yang memiliki form survey tersendiri, dan surveyor tersendiri pula

5. Jenis kendaraan dibedakan atas kendaraan penumpang dan barang

6. Satu lokasi survey (Kabupaten) memiliki 2 pos dengan petugasnya masing - masing, setiap pos mensurvey jalur kendaraan yang berbeda (kiri dan kanan)

7. Penulis sendiri ditugaskan pada lokasi survey Kabupaten Banyuasin yaitu daerah Betung, Km. 65 dari arah Palembang, Sumatera Selatan

8. Survey dimulai pukul 6 pagi hingga 10 malam. Pergantian shift pada pukul 2 siang (masing – masing shift bekerja selama 8 jam)

9. Supervisi bertugas mengendalikan dan mengawasi jalannya survey, juga mengarahkan polisi dan kepala pos dalam memberhentikan kendaraan yang harus disurvey (diwawancarai), lalu merekapitulasi data hasil survey 10. Surveyor TC harus bekerja dengan fokus pada tempat yang nyaman

11.Surveyor RSI harus fleksibel dan dinamis selama melakukan wawancara, mengingat kondisi responden yang selalu berbeda setiap orangnya

(13)

Dari hasil Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) 2011 yang telah dilakukan selama 4 hari dari tanggal 13-16 Oktober 2011, berikut kendala serta saran yang perlu diketahui:

1. Kurangnya sosialisasi pemerintah akan survey berksala nasional ini, sehingga banyak responden yang tidak tahu mengapa dan untuk apa kendaraan mereka diberhentikan. Hal ini membuat repot surveyor dan supervisi yang harus menjelaskan terlebih dahulu panjang lebar kepada mereka mengenai survey yang sedang dilakukan

2. Peralatan survey banyak yang tidak lengkap, terutama rambu dan pemberitahuan mengenai Survey ATTN, hanya satu spanduk kecil yang tidak menjelaskan apa –apa pada setiap responden yang diberhentikan 3. Masih terkait kelengkapan peralatan, yaitu tenda, kursi, dsb yang tidak ada

membuat surveyor harus berpindah – pindah tempat untuk beristirahat. Khususnya surveyor TC yang tidak memiliki tempat yang nyaman dalam melakukan survey

4. Masih ada petugas yang nakal yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menilang kendaraan yang memiliki kesalahan/kekurangan kelengkapan mengemudi, hal ini membuat repot surveyor dan supervisi yang menjadi olok - olokan para responden

5. Hasil survey ini benar – benar diharapkan para surveyor dan supervisi sebagai sebuah data yang menjadi pedoman pemerintah dalan pengembangan infrastruktur ke depan juga dalam pengendalian permasalahan transportasi. Jangan hanya menjadi program 5 tahun yang “sekedar dilaksanakan,” sehingga apa yang telah dilakukan para surveyor dan supervisi seluruh Indonesia tidak terbuang sia – sia

(14)
(15)

X

X

X

X

(16)

(17)
(18)

Gambar

Gambar 4.2. Form RSI angkutan penumpang (A.1.0.WP)
Gambar 4.3. Form RSI angkutan barang (A.1.0.WB)
Gambar 4.5. Form rekap TC (A.1.0.RK)
Tabel 4.1. Jumlah Responden RSI Berdasarkan Jumlah Penumpang
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelaksanaan Pelelangan Sederhana pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, untuk Belanja Jasa Konsultansi Survey Asal Tujuan Transportasi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik kepala daerah kabupaten/kota terhadap audit delay laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia

Sesuai dengan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten

Berdasarankan dari hasil olahan data Origin-Destination Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari survey yang telah dilakukan Kementrian Perhubungan Badan Penelitian dan

Terhadap kendaraan angkutan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) Peraturan Daerah ini, yang karena tingkat kebutuhannya serta efisiensi waktu

Angkutan kota angkot adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu daerah kota atau wilayah ibu kota kabupaten, dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum