• Tidak ada hasil yang ditemukan

asuhan keperawatan gangguan kognitif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "asuhan keperawatan gangguan kognitif"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1

1.1.1.. LaLattar ar BeBelalakakang ng PPenenululisisaann Ko

Kogngnititif if adadalalah ah kekemmamampupuan an beberprpikikir ir ddan an mmemembbererikikan an rarasisioonanal,l, te

termrmasuasuk k prprososes es memengnginingagat, t, memeninilailai, , ororieientntasiasi, , pepersersepspsi i dadan n memempmperherhatatikikanan.. Kognitif memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama Kognitif memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama ad

adalalahahmemengnginingagat, t, didimamana na prprososes es tetersersebubut t memelilibabatktkan an fufungngsi si kekerja rja ototak ak ununtutuk k  merekam danmemanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami. merekam danmemanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami.

Ga

Gangngguguan an kokogngnititif if yayang ng papaliling ng serserining g diditemtemui ui memelilipuputi ti DeDememensnsia ia dadann De

Deliliririumum. . BaBanynyak ak ororanang g mmenensasalalah h arartitikakan n anantatara ra DeDememensnsiaia, , DeDeliliririum um dadann De

Deprpresiesi.J.Juguga a tententatang ng rerespspon on kokogngnititif if yayang ng mamalaladapdaptitive ve papada da seseseoseoranrang. g. HaHall ini

ini merupmerupaka aka tugasptugasperawat erawat sebagasebagai i tenagtenaga a profesprofessional sional yang yang mencamencakup kup bio-pbio-psiko- siko-sosial yangmemberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengaan gangguan sosial yangmemberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengaan gangguan kognitif yang akan dibahas oleh kelompok kali ini.

kognitif yang akan dibahas oleh kelompok kali ini.

1

1..22.. RRuummuussaan Mn Maassaallaahh 1.

1. Apa pApa pengengertertian daian dari gari gangngguaguan kogn kognitnitif?if? 2.

2. Apa saApa saja macja macam-mam-macam daacam dari gari ganggngguan kuan kognognitiitif?f? 3.

3. Apa Apa perbedperbedaan daan dari dari deliriuelirium, m, depresi depresi dan dan demendemensia?sia? 4.

4. FaktoFaktor apa sajar apa sajakah ykah yang memang mempengapengaruhi daruhi dari ganri gangguan gguan kognkognitif?itif?

5.

5. Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif?Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif?

6.

6. BBagagaiaimmanana a popola la mmekekananisismme e kokopipinng g yyanang g didiggununakakan an ppasasieien n ddenengganan gangguankognitif?

gangguankognitif?

1

1..33.. TTuujjuuaan Pn Peennuulliissssaann a

a.. TTuujjuuaan Un Umumumm

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa pada semester 5 Fakultas Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa pada semester 5 Fakultas Ilm

Ilmu u KeseKesehathatan an UNIUNIPDU PDU JomJombanbang. g. Dan Dan dihdiharaarapkapkan n untuntuk uk dapdapat at memmemahamahamii tentangasuhan keperawatan jiwa khususnya pada klien dengan gangguan kognitif. tentangasuhan keperawatan jiwa khususnya pada klien dengan gangguan kognitif. b.

b. TuTujujuan an KhKhusususus

1.

1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan kognitif Untuk mengetahui pengertian dari gangguan kognitif 

2

2.. MMaaccamam-m-maacacam m ddaarri i ggaanngggguuaan n kkooggnniittiif f 

3.

(2)

4. Faktor apa saja yang mempengaruhi dari gangguan kognitif  5. Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif 

(3)

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian

Kognitif adalah Kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk   prosesmengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. (Stuart and Sundeen,1987.

Hal.612).

Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karenakemampuan pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak .Respon kognitif maladaptif meliputi ketidakmampuan untuk membuat keputusan,kerusakan memori dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunan rentangperhatian, dan kesulitan berfikir logis. Respon tersebut dapat terjadi secara episodik atau terjadi terus-menerus. Suatu kondisi dapat reversibel atau ditandai denganpenurunan fungsi secara progresif tergantung stressor.

Fungsi Otak 

1. Lobus Frontalis

Pada bagian lobus ini berfungsi untuk : Proses belajar : Abstraksi, Alasan 2. Lobus Temporal • Diskriminasi bunyi • Perilaku verbal • Berbicara 3. Lobus Parietal • Diskriminasi waktu • Fungsi somatic • Fungsi motorik  4. Lobus Oksipitalis • Diskriminasi visual

• Diskriminasi beberapa aspek memori

5. Sisitim Limbik 

• Perhatian • Flight of idea

• Memori

(4)

Secara umum apabila terjadi gangguan pada otak, maka seseorang akan mengalamigejala yang berbeda, sesuai dengan daerah yang terganggu yaitu :

1. Gangguan pada lobus frontalis , akan ditemukan gejala-gejala sbb :

• Kemampuan memecahkan masalah berkurang • Hilang rasa sosial dan moral

• Impilsif 

• Regresi

2. Gangguan pada lobus temporalis akan ditemukan gejala sbb :

• Amnesia

• Dimensia

3. Gangguan pada lobus parietalis dan oksipitalis akan ditemukan gejala gejala

yanghampir sama, tapi secara umum akan terjadi disorientasi

4. Gangguan pada sistim limbik akan menimbulkan gejala yang bervariasi antara lain :

• Gangguan daya ingat

• Memori

• Disorientasi

2.2. Macam Gangguan Kognitif 

Gangguan kognitif spesifik yang perlu mendapat perhatian adalah delirium dandemensia. Tabel berikut menjelaskan karakteristik delirium dan demensia. Depresipada lansia seringkali salah didiagnosis sebagai demensia, tabel dibawah dapatdigunakan sebagai acuan.

RENTANG RESPON KOGNITIF

Respon adaptif Respon maladaptif 

Tegas Ketidak tegasan periodic Ketidakmampuan

untuk 

Ingatan utuh Mudah lupa membuat keputusan

Orientasi lengkap Kebingungan trasien ringan Kerusakan ingatan dan

(5)

Peerhatian terfokus Kadang berpikir tak jelas Disorientasi

Koheren, pikiran logis Mispersepsi serius

Ketidakmampuan untuk   berfokus pada  perhatian Kesulitan dnegan alasan logis

2.3. Perbandingan delirium, depresi, dan demensia

Delirium Depresi Demensia

Awitan Cepat Cepat Bertahap

Perjalanan gangguan

Fluktuasi luas; dapat  berlangsung terus untuk beberapa minggu jika penyebab tidak diketahui

Mungkin ada pembatasan diri atau menjadi kronik  tanpa penanganan

Kronik; lambat namun  penurunan

 berkesinambungan

Tingkat kesadaran

Berfluktuasi dari sangat waspada hingga sulit untuk   dibangunkan

 Normal Normal

Orientasi Pasien disorientasi,  bingung

Pasien mungkin tamapk  disorientasi

Pasien disorientasi,  bingung

Afek Fluktuasi Sedih, depresi, cemas,

rasa bersalah

Labil; apati pada tahap lanjut

Perhatian Selalu terganggu Kesulitan

konsentrasi;pasien

mungkin menelaah dan menelaah kembali semua tindakannya

Mungkin utuh;pasien dapat memusatkan  perhatian pada satu hal untuk waktu yang lama

Tidur Selalu terganggu Terganggu; tidur   berlebihan atau insomnia,

terutama ketika bangun  pagi

Biasanya normal

(6)

sangat lelah, apatetik;mungkin agitasi

atau apatetik; mungkin  bengong

Pembicaraan Jarang atau cepat;  pasien mungkin

inkoheren

Datar,jarang, mungkin meledak-ledak, dapat dimengerti

Jarang atau cepat;  berulang-ulang; pasien

mungkin inkoheren Ingatan Terganggu, terutama

untuk peristiwa ynag  baru terjadi

Bervariasi dari hari ke hari; lamban dalam mengingat; sering deficit ingatan jangka pendek 

Kerusakan, terutama untuk kejadian-kejadian terbaru Kognisi Gangguan mengemukakan alasan Mungkin tampak   terganggu Gangguan mengemukakan alasan dalam menghitung Isi piker Inkoheren, bingung,

waham, streotipik 

 Negatif ,hipokondriak,  pikiran dipenuhi oleh

kematian, paranoid

Tidak teratur, isi  pikiran kaya,  berwaham, paranoid

Persepsi Salah penafsiran, ilusi, halusinasi

Terganggu; pasien mungkin mengalami halusinasi pandengaran;  penafsiran negative terhadap orang lain dan kejadian

Tidak berubah

Pengambilan keputusan

Buruk Buruk Buruk; peraliku social

yang tidak sesuai

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kognitif 

Respon kognitif pada umumnya merupakan akibat dari gangguan biologis padafungsi sistem saraf pusat. Faktor yang mempengaruhi individu mengalami gangguankognitif  termasuk:

1. Gangguan suplai oksigen, glukosa, dan zat gizi dasar yang penting lainnya keotak  a. Perubahan vaskuler arterisklerotik 

 b. Serangan iskemik sementara c. Hemoragi serebral

d. Infark otak kecil multipel

2. Degenerasi yang berhubungan dengan penuaan

(7)

4. Penyakit Alzheimer 

5. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

6. Penyakit hati kronik  7. Penyakit ginjal kronik 

8. Defisiensi vitamin (terutama thiamin) 9. Malnutrisi

10. Abnormalitas genetik 

Gangguan jiwa mayor seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan ansietas,dan depresi, juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

2.5. Stressor yang Berpengaruh Terhadap Gangguan Kognitif 

Setiap serangan mayor pada otak cenderung mengakibatkan gangguan fungsikognitif. Berikut ini merupakan kategori stressor :

1. Hipoksia

2. Gangguan metabolik, termasuk hipertiroidisme, hipotiroidisme, hipoglikemi,

hipopituitarisme, dan penyakit adrenal 3. Toksisitas dan infeksi

4. Respon yang berlawanan terhadap pengobatan

5. Perubahan struktur otak, seperti tumor atau trauma 6. Kekurangan atau kelebihan sensori.

Stressor spesifik yang berhubungan dengan gangguan kognitif sering kali tidak dapat diidentifikasi, walaupun hal ini berubah secara cepat saat ilmu pengetahuantentang saraf  meningkat, secara umum, ketika mengkaji respon kognitif maladaptif,penyebab fifiologis disingkirkan terlebih dahulu, kemudian steressor psikososialdipertimbangkan. Walaupun ada faktor fisiologis, stres psokososial dapat menggangguproses fikir individu. Oleh karena itu, penilaian stressor individu sangat penting.

2.6. Mekanisme Koping pada Pasien dengan Gangguan Kognitif 

Respon individu termasuk kekuatan dan ketrampilan. Pemberi perawatan dapatbersifat mendukung dan juga dapat memberi informasi tentang karakteristik kepribadian, kebiasaan dan rutinitas individu.Self-help group dapat menjadi sumberkoping yang efektif bagi pemberi perawatan.

(8)

Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif maladaptif  sangatdipengaruhi oleh pengalaman hidup yang lalu. Individu yang mengembangkanmekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu mengatasi awitanmasalah kognitif daripada individu yang telah mempunyai masalah koping.Mekanisme koping yang biasanya digunakan mungkin berlebihan ketika individumencoba beradaptasi terhadap kehilangan kemampuan kognitif.

Karena gangguan perilaku yang mendasar pada delirium adalah perubahankesadaran, yang mencerminkan gangguan biologis yang berat dalam otak, mekanismekoping psikologis  pada umumnya tidak digunakan. Dengan demikian perawat harusmelindungi pasien dari  bahaya dan mengganti mekanisme koping individu dengantetap mengorientasikan pasien

dan mendorongnya menghadapi realitas.

Perilaku yang menunjukkan upaya seseorang yang mengalami demensia untuk mengatasi kehilangan kemampuan kognitif dapat meliputi kecurigaan, permusuhan,bercanda, depresi, seduktif, dan menarik diri. Mekanisme pertahanan ego yangmungkin teramati pada pasien yang mengalami gangguan kognitif meliputi :

• Regresi • Penyangkalan • Kompensasi

(9)

BAB III

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian Faktor Predisposisi

• Gangguan fungsi susunan saraf pusat • Gangguan pengiriman nutrisi

• Gangguan peredaran darah

Faktor Presipitasi • Hipoksia • Anemia hipoksik  • Histotoksik hipoksia • Hipoksemia hipopoksik  • Iskemia hipoksik 

• Suplai darah ke otak menurun/berkurang

Malfungsi endokrin : Underproduct / Overproduct Hormon

• Hipotiroidisme • Hipertiroidisme • Hipoglikemia • Hipopituitarisme Racun, Infeksi • Gagal ginjal • Syphilis

• Aids Dement Comp

Perubahan Struktur 

• Tumor 

• Trauma

Stimulasi Sensori

• Stimulasi sensori berkurang • Stimulasi berlebih

(10)

Delirum adalah : Suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandai dengan:Gangguan  perhatian, memori, pikiran dan orientasi

Demensia : Suatu keadaan respon kognitif maladaptif yang ditandai denganhilangnya kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian, berpikir abstrak.

Karakteristik Delirium dan demensia :

• Biasanya tiba-tiba

• Biasanya singkat/ < 1 bulan • Racun, infeksi, trauma • Fluktuasi tingkat kesadaran • Disorientasi

• Gelisah • Agitasi

• Biasanya perlahan

• Biasanya lama dan progressif 

• Paling banyak dijumpai pada usia & gt; 65 th

• Hipertensi, hipotensi, anemia. Racun, deficit vitamin, tumor atropi jaringan otak 

• Hilang daya ingat

• Kerusakan penilaian • Perhatian menurun • Perilaku sosial tidak  • Ilusi

• Halusinasi

• Pikiran tidak teratur 

• Gangguan penilaian dan pengambilan keputusan • Afek labil

• Sesuai • Agitasi

Mekanisme koping

• Dipengaruhi pengalaman masa lalu • Regresi

• Rasionalisasi

(11)

• Intelektualisasi Sumber Koping • Pasien • Keluarga • Teman 3.2. Diagnosa Keperawatan

Kebanyakan gangguan yang mengakibatkan beberapa tingkat gangguan kognitif biasanya  bersifat fisiologis. Oleh karena itu perawat harusmempertimbangkankebutuhan fisik pasien

dan masalah perilaku psikososial. Diagnosis keperawatan yanglengkap menggambarkan semua pengaruh ini terhadap perilaku pasien. Jika disabilitaskognitif pasien mengganggu  peran sertanya dalam proses perencanaan pengobatan,mungklin perlu melibatkan orang terdekat pasien dalam merumuskan diagnosiskeperawatan.Diagnosis keperawatan NANDA yang berhubungan dengan respon kognitif maladaptif:

1. Ansietas

2. Komunikasi, hambatan verbal 3. Konfusi, akut

4. Konfusi, kronis

5. Koping keluarga, penurunan 6. Koping individu, ketidakefektifan 7. Pemeliharaan rumah, gangguan 8. Cedera, resiko

9. Memori, kerusakan

10. Mobilitas fisik, hambatan

11. Performa peran, ketidakefektifan

12. Defisit perawatan diri, mandi/hygiene, berpakaian/berhias, makan, eliminasi

13.Persepsi sensori, gangguan: penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan, peraba,

 penghidung

14. Pola tidur, gangguan 15. Interaksi sosial, hambatan 16. Isolasi sosial

(12)

18. KeluyuranGangguan proses pikir berhubungan dengan gangguan otak ditandai dengan :

• Interpretasi lingkungan yang tidak akurat

• Kurang memori saat ini

• Kerusakan kemampuan memberikan rasional • Konfabulasi

19. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan :

• Ketakutan

• Disorientasi yang ditandai dengan perilaku agitasi

20. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan : 21. Kerusakan kognitif 

22. Kehilangan memori saat ini 23. Konfabulasi

3.3. Intervensi Keperawatan Identifikasi hasil

hasil yang diharapkan untuk pasien dengan respon kognitif maladaptive adalah;  pesian akan mencapai fungsi kognitif yang optimal 

Perencanaan

rencana penyuluhan keluarga untuk keluarga pasien dengan respon kognitif maladaptive Implementasi

Delirium

Beberapa intervensi yang harus ada dalam intervensi keperawatan delirium 1. Memenuhi kebutuhan fisiologik 

 Mempertahankan keseimbangan nutrisi dan cairan/elektrolit

 Lakukan tindakan keperawatan seperti menggosok punggung, emberikan susu

hangat dan percakapan yang menenangkan pasien sehingga dapat tidur. Obat sedative mungkin merupakan kontraindikasi sampai diketahui penyerbab delirium.

2. Lakukan intervensi pada gangguan persepsi seperti halusinasi

(13)

 Pastikan keamanan dengan menempatkan pasien dalam ruangan dengan tirai

 pengaman dan memindahkan perabot yang berlebihan

 Berikan asuhan keperawatan satu perawat-satu pasien jika diperlukan untuk 

mempertahankan orientasi pasien.

 Orientasikan kembali pada waktu, tempat dan orang

3. Komunikasi

 Berikan pesan yang jelas

 Hindari memberikan pilihan

 Gunakan pernytaan langsung yang sederhana

4. Penyuluhan pasien

 Berikan informasi mengenai penyebab delirium

 Ajarkan pasien dan keluarga tentang pengobatan yang diresepkan.

 Informasikan tentang pencegahan episode dimasa yang akan dating,

 Rujuk pada agensi keperawatan kesehatan komunitas jika dibutuhkan

 penyuluhan dan intervensi lebih lanjut.

Ringkasan Rencana Asuhan Keperawatan Respon Kognitif Maladaptif Diagnosis Keperawatan: Perubahan Proses PikirKriteria Hasil: Pasien akan mencapai fungsi kognitif yang optimal

Tujuan jangka pendek Intervensi Rasional

Pasien akan memenuhi kebutuhan biologis dasar 

Pertahan nutrisi yang adekuat; pantau asupan dan keluaran cairan; pantau TTV Berikan kesempatan untuk  istirahat dan stimulasi

Bantu ambumlasi jika diperlukan

Integritas biologis dasar  diperlukan untuk   mempertahankan kehidupan Intervensi yang berhubungan dengan mempertahankan kehidupan diberikan prioritas tinggi dalam intervensi

(14)

Bantu aktivitas hygiene sesuai kebutuhan

keperawatan

Respon kognitif maladaptif   biasanya mencakup

gangguan sensori dan  persepsi yang dapat membahayakan keamanan  pasien

Pasien akan aman dari cedera

Kaji fungsi sensori dan  persepsi

Berikan kemudahan untuk  memperoleh kacamata, alat  bantu pendengaran, tongkat, alat bantu berjalan, jika diperlukan

Amati dan jauhkan dari

keadaan yang

membahayakan (mis; lantai licin, penerangan kurang) Awasi pengobatan jika perlu Lindungi pasien dari cedera selama periode agitasi

Pasien akan mengalami tingkat harga diri yang optimal

Lakukan orientasi realitas Bina hubungan saling  percaya

Dukung kemandirian

Identifikasi minat dan keterampilan; berikan kesempatan untuk   menggunakannnya

Beri pujian yang tulus terhadap keberhasilan yang dicapainya

Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk membantu

Gangguan kognitif merupkan ancaman terhadap harg diri; hubungan perawat-pasien yang positif dapat membantu  pasien mengekspresikan rasa takut dan merasa aman dalam lingkungan ia berada; memberikan pujian terhadap keberhasilan yang dicapainya  juga dapat meningkatkan

(15)

 pasien menyampaikan  pikiran dan perasaannya

Pasien akan

mempertahankan hubungan interpersonal yang positif 

Awali kontrak dengan orang yang dekat dengan pasien Dukung pasien untuk    berinteraksi dengan orang

lain; libatkan dalam aktivitas kelompok 

Ajarkan keluarga dan pasien tentang sifat masalah dan rencana pelayanan kesehatan yang direkomendasikan

Izinkan orang terdekat untuk  membantu dalam asuhan  pasien

Bertemu dengan orang terdekat secara teratur dan  berikn mereka kesempatan

untuk berbicara

Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan pulang

Hubungan yang penuh  perhtian dengan orang lain akan meningkatkan konsep diri yang positif; komunikasi dengn orang terdekat seringkali dapat lebih mudah dimengerti daripada komunikasi dengan orang asing; keluarga dan teman dapat memberikan bantuan  berupa informasi tentang kebiasaan dan minat pasien; keterlibatan orang terdekat dalam pemberian asuhan sering membantu mereka untuk mengatasi stres yang  berkaitan dengan kesehatan  pasien.

Rencana Penyuluhan Keluarga : Membantu Anggota Keluarga dengan ResponKognitif  Maladaptif 

Isi Aktivitas intruksional Evaluasi

Jelaskan kemungkijnan  penyebab respon kognitif 

maladaptive

Uraikan factor – factor   predisposisi dan stressor   pencetus yang mungkin

mengarah pada kerusakan kognisi: berikan bahan referensi tertulis

Keluarga mengidentifikasi kemungkinan penybab gangguan pasien

Definisikan dan uraikan orientasi terhadap waktu, tempat dan orang

Definisikan tiga bidang orientasi: mainkan peran respons interpersonal terhadap disorientasi

Keluarga mengidentifikasi disorientasi dan melakukan reorientasi

(16)

Uraikan hubungan tigkat fungsi kognitif dengan kemampuan berkomunikasi

Uraikan dampak respons kognitif maladaptifpada komunikasi; peragakan teknik komujnikasi yang efektif; rekam dan bahas  peragaan ulang

Keluarga menyesuaikan  pendekatan komunikasi dengan kemampuan pasien dalam berinteraksi.

(17)

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan

Respon kognitif maladaptif adalah ketidakmampuan untuk membuatkeputusan, kerusakan memori dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunanrentang perhatian, dan kesulitan berfikir logis. Macam gangguan kognitif melitputiDelirium dan Demensia.Terdapat beberapa perbedaan antara Delirium, Demensia, dan Depresi, terutama  pada tingkat kesadaran pasien dimana pasien dengan delirium dapatmengalami penurunan

tingkat kesadaran.

Delirum adalah suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandaidengan: Gangguan perhatian, memori, pikiran dan orientasiSedangkan demensia adalah suatu keadaan respon kognitif maladaptif yangditandai dengan hilangnya kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian,berpikir abstrak.Faktor yang menyebabkan terjadinya respon kognitif pada umumnyamerupakan akibat dari gangguan biologis pada fungsi sistem saraf pusat.

4.2. Saran

Sebagai tenaga kesehatan yang professional, hendaknya kita:

• Dalam memberikan asuhan keperawatan menarik diri hendaknya hubungan

salingpercaya dilakukan secara bertahap, mulai dari perawat kemudian perawat lainserta  pada klien lainnya

• Membuat kontrak yang dibuat bersama klien hendaknya dilakukan secarakonsisten. • Menerapkan terapi aktivitas kelompok dan stimulus hendaknya dilakukan

secarateratur.

• Memberikan feed back positif setiap melakukan kegiatan dan kemajuan yangdialami

 pasien.

• Mampu membedakan klien dengan delirium dan demensia sehingga dapatmemberikan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, G.W.2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. Penerbit BukuKedokteran EGC http://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/02/askep-dengan-gangguan kognitif.html

http://ameliarina.blogspot.com/gangguan-kognitif.html

Referensi

Dokumen terkait

Menghadapi dan menangani proses peradilan anak yang terlibat tindak pidana, maka hal yang pertama yang tidak boleh dilupakan adalah melihat kedudukannya sebagai anak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah terdapat perbedaan nilai sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran, dan respon

U registru lekova 2004 godine u okviru antidijaroika se navode: Bifidobakterium bifidum (Liobif) u formi tableta i praška za oralnu upotrebu; Loperamid hlorid (Loperamid) u

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi atau usaha-usaha yang dilakukan oleh PT Pegadaian

Nilai aktivitas kitin deasetilase dalam menghasilkan glukosamin merupakan suatu fungsi dari reaksi substrat glikol kitin (yang berasal dari glikol kitosan) terhadap enzim

Bambang : Sistem usaha tani mina padi ikan mas studi kasus di desa Totap Majawa kecamatan tanah Jawa kabupaten Simalungun, 2003 USU e-Repository © 2008... Bambang : Sistem usaha

Dan bisa dikontrol oleh INTI PLASMA dikembangkan di area yang sama dengan lokasi INTI yang menjadi menjamin mutu dan pasar sidat (Jepang TIDAK bisa menerima sidat yang diambil

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak didik, dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru PAUD akan membantumeningkatkan keterampilan fisik/motorik anak