• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Smart Building

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Smart Building"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pengampu : Ir.Akhmad Yusuf Zuhdy , PG., PLG

Disusun oleh:

Reski Chandra Kumala (3114041052) Rahmat Dwi Sutrisno (3114041066) M. Dedi Tri Ferdiansyah (3114041093)

PROGRAM D4 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2016

(2)

i

1

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim, puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga Makalah Utilitas Bangunan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini berisi tentang Smart Buildings, mulai dari pengertian hingga contoh penerapan. Untuk selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Ir.Akhmad Yusuf Zuhdy , PG., PLG selaku dosen pengajar dan pengampu 2. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih sangat jauh dari kesempurnaan. Diharapkan kritik, saran dan petunjuk untuk kebaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 13 Desember 2016

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan... 1 1.3 Manfaat... 1

BAB II SMART BUILDINGS... 2

2.1 Pengertian ... 2

2.2 Kategori ... 3

2.3 Detail-Detail ... 4

2.4 Keuntungan Penerapan ... 9

BAB III PENERAPAN KONSEP SMART BUILDINGS ... 10

3.1 The Edge, Amsterdam, Belanda ... 10

3.2 122 Leadenhall Street, London, Inggris ... 12

3.3 The Gate's House, Washington, Amerika ... 12

3.4 Wisma 46, Jakarta, Indonesia ... 13

BAB IV PENUTUP ... 14

4.1 Kesimpulan... 14

4.2 Saran ... 14

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kelengkapan fasilitas dan utilitas pada suatu bangunan merupakan syarat utama yang akan memperlancar aktifitas bangunan sesuai fungsinya dan menentukan klasifikasi bangunan. Fasilitas dan utilitas yang ada pada bangunan meliputi : listrik, air minum, telepon, genset, pemeliharaan gedung, public, toilet, elevator, fire detection, Air

Condition serta keamanan. Selain kelengkapan, keterintegrasiannya juga mendukung.

Tidak hanya itu, penggunaan yang efisien dapat memberikan nilai tambah bangunan. Bangunan yang dapat menerapkannya disebut Smart Building. Konsep ini bukanlah hal baru di dunia konstruksi. Namun hingga saat ini masih banyak yang belum paham apa sebenarnya yang dimaksud dengan Smart Building dan bagaimana penerapannya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Smart Buildings 2. Mengetahui kategori-kategori Smart Buildings 3. Mengetahui detail Smart Buildings

4. Mengetahui manfaat Smart Buildings

5. Mengetahui contoh bangunan yang telah menerapkan konsep Smart Buildings

1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui pengertian Smart Buildings 2. Dapat mengetahui kategori-kategori Smart Buildings 3. Dapat mengetahui detail Smart Buildings

4. Dapat mengetahui manfaat Smart Buildings

(5)

2

BAB II

SMART BUILDINGS

2.1 Pengertian Smart Buildings

Smart building adalah bangunan yang menggunakan Building Automation System (BAS) atau disebut juga dengan Intelligent Building System (IBS). IBS adalah teknologi dengan instalasi yang memungkinkan seluruh perangkat fasilitas gedung untuk dapat dirancang dan diprogram sesuai kebutuhan, keinginan & kontrol otomatis terpusat. Penggunaan sistem ini dapat menghemat banyak energi karena seluruh peralatan dirancang agar dapat digunakan dengan lebih efektif, efisien juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya.

Intelligent building terkait dengan kemampuan building dalam hal pengelolaan dan pengontrolan operasional infrastruktur elektronik building secara terotomatisasi dan terintegrasi termasuk ketersediaan layanan ICT seperti telekomunikasi, internet, Pay TV dan layanan lainnya kepada para tenant. Kemudian melalui penambahan BEMS (Building Energy Management System) yang merupakan aplikasi value added building dalam hal pengontrolan konsumsi energy building, akan memudahkan sebuah intelligent building menjadi green building.

Pada desain Infrastruktur Elektronik building yang konvensional, setiap subsistem gedung masih terpisah-pisah. Seperti untuk design network telpon, komunikasi data/internet, MATV, CCTV masih menggunakan teknologi analog.

(6)

3

Infrastruktur Smart Building dirancang untuk men-deliver layanan multiservices (voice, video, data, picture, building automation and management system) dalam suatu jaringan yang terintegrasi. Jaringan terintegrasi berbasis IP memungkinkan aplikasi pengelolaan building yang terintegrasi pula (Integrated Building Management System) dengan mudah dapat dijalankan.

2.2 Kategori – Kategori Smart Buildings

Performance Based Definitions

Dengan mengoptimalkan performa bangunan yang dibuat untuk efisiensi lingkungan dan pada saat itu juga mampu menggunakan dan mengatur sumber energi bangunan dan meminimalkan life cost perangkat dan utilitas bangunan.

Smart building menyediakan efisiensi tinggi, kenyamanan dan kesesuaian dengan

lingkungan dengan mengoptimalkan penerapan struktur, sistem, servis dan manajemen. Smart building juga harus mampu beradaptasi dan memberikan respon cepat dalam berbagai perubahan kondisi internal maupun external dan alam menghadapi tuntutan users.

Services Based Definitions

Dalam tujuan utamanya bangunan harus mampu menyediakan kualitas servis bagi user. Japanese Intelligent Building Institute (JIBI) mendefinisikan

smart building atau intelligent building adalah sebuah bangunan dengan fungsi

servis komunikasi, otomatisasi bangunan dan mampu menyesuaikan dengan aktivitas user. Di Jepang 4 aspek layanan servis dibagi menjadi 4 sesuai dengan

key issue smart building yaitu:

1. Layanan dalam menerima dan menghubungkan informasi serta mendukung efisiensi control manajemen

2. Menjamin kepuasan dan kenyamanan user yang bekerja atau berada di dalamnya

3. Merasionalkan manajemen bangunan dalam menyediakan layanan administrasi yang murah.

(7)

4

4. Perubahan yang cepat, fleksibel dan ekonomis dalam responnya terhadap sosiologi lingkungan, komplektivitas dan bermacam-macamnya tuntutan pekerjaan serta strategi bisnis.

System Based Definitions

Smart building harus memiliki sebuah teknologi dan system teknologi

yang digabungkan. Chinese Intelligent Building Design Standard mengeluarkan standar yang harus dimiliki smart building yaitu menyediakan otomatisasi bangunan, system jaringan komunikasi, optimalisasi integrasi komposisi dalam struktur, sitem, servis, manajemen dalam menyediakan efisiensi tinggi, kenyamanan dan ketenangan bagi users. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bangunan smart building atau intelligent building haruslah memenuhi aspek-aspek perancangan seperti:

1. Menyediakan informasi dan mengoptimalkan performa building system dan fasilitas.

2. Aktif dalam memonitor dan mendeteksi kesalahan dan kekurangan dalam

building systems.

3. Mengintegrasikan system untuk dalam kegiatan bisnis, real time report dan manajemen operasi utilitas, energy dan kenyamanan users.

4. Menggabungkan tools, teknologi, sumber energy dan layanan dalam mengkontribusikan konservasi energy dan sustainability atau keberlanjutan lingkungan.

2.3 Detail Smart Buildings

1. FTTH (Fiber To The Home) GPON

FTTH GPON merupakan jaringan fiber optik yang menjadi single platform network akan mendeliver semua layanan di dalam kawasan seperti layanan telpon, internet, TV/video, dan termasuk aplikasi pengontrolan dan pengeloloaan gedung di kawasan yang terintegrasi yaitu BAS, CCTV, Access Control, BEMS, IBMS dll. Melalui teknologi FTTH, maka dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasional serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

2. BAS (Building Automation System)

Building automation system (BAS) adalah sebuah pemrograman, komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol sistem dalam sebuah gedung

BAS berbasis kontrol komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung seperti keamanan, kebakaran atau keselamatan, elevator, dan lain-lain.

Proses pengontrolan dan pemonitoran terhadap peralatan dapat dilakukan secara otomatis dan bersifat real time.

(8)

5

Dengan BAS menjadikan pengelolaan building menjadi efektif, cepat tanggap terhadap potensi risiko, mudah dikontrol dan dapat menghemat biaya

3. IP-PBX (Internet Protocol Private Branch Exchange)

Internet Protocol Private Branch Exchange (IP PBX) adalah PABX yang menggunakan teknologi IP (Internet Protocol), merupakan perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi IP yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol komunikasi, translasi media komunikasi atau transcoding, serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.

IP PBX juga mendukung multilayanan seperti Voicemail & Voice Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD), Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based Management System.

4. IBS (Cellular Repeater Solution)

Kawasan sebagai kawasan bisnis membutuhkan infrastruktur penguat signal

cellular (indoor dan outdoor) yang dapat mengakomodasi berbagai platform operator. Untuk memenuhi requirement tersebut akan disediakan Infrastruktur penguat signal. Infrastruktur dibangun dengan teknologi single infrastructure

multi operator, artinya repeater antena selular (GSM, 3G,HSDPA) dan antenna CDMA akan dilayani dengan menggunakan single infrastructure. Hal

ini tentu akan sangat cost efficient pada investasi, memudahkan operasi maintenance, dan meningkatkan estetika gedung di kawasan .

Layanan Penguat Signal mencakup elemen pelayanan sebagai berikut :

 Coverage and Signal Quality, menyediakan layanan perluasan coverage dengan signal quality yang sesuai dengan SLA yang telah disepakati.  Preventive Maintenance, berupa perawatan sederhana dengan

melakukan kunjungan rutin untuk memeriksa kondisi power supply (battery back up), cabling, grounding system, dan supporting facilities yang lain.

 Network Management System (NMS), yang berfungsi sebagai sistem untuk memantau setiap gangguan yang terjadi pada setiap site secara terus-menerus, 24 jam sehari 7 hari seminggu

 Trouble Shooting, memastikan bahwa setiap gangguan yang terjadi dapat segera teratasi melalui mekanisme Complaint Handling dan Problem Solving

(9)

6

 Upgrade dan Reinstall, meliputi updating software dan penggantian hardware yang telah keluar release / versi terbarunya.

5. IP-CCTV (Internet Protocol Closed Circuit Television)

Internet Protocol Closed Circuit Television (IP-CCTV) merupakan teknologi CCTV baru untuk keamanan dan pengawasan yang memiliki banyak keuntungan yang unik. Dengan teknologi IP maka kamera CCTV mengirim rekaman video langsung dari link Ethernet.

Dengan IP-CCTV maka pengguna tidak perlu memberikan space dan mengeluarkan budget tertentu untuk instalasi kabel. Pengguna dapat meletakkan kamera di lokasi strategis dan tersembunyi.

IP-CCTV yang memiliki fitur lain seperti VoIP yang memungkinkan perangkat untuk mengirim dan menerima panggilan telepon – misalnya menelepon otoritas atau badan keamanan.

Hal-hal tersebut di atas yang menjadikan IP-CCTV sebagai perangkat favorit sejumlah perusahaan atau individu, dalam rangka meningkatkan keamanan.

6. Fire Alarm System

Fire Alarm System merupakan suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (fire fighting System).

Sistem adalah suatu sistem wajib untuk perkantoran, gedung bertingkat maupun area publik lainnya yang mana sistem ini adalah indikator awal dari terjadinya kebakaran. Dengan menggunakan sistem ini dapat mencegah kebakaran yang dapat menghilangkan asset materi maupun nyawa seseorang dengan

RBS RBS MAC RBS RBS L1L2L3L4 H5H6H7H8 UHF 2 1OUT G MAC RBS RBS MAC RBS RBS RBS RBS MAC RBS RBS L1L2L3L4 H5H6H7H8 UHF 2 1OUT G MAC

(10)

7

mengetahui potensi kebakaran sejak dini. Pengecekan rutin terhadap fungsi detector, fire alarm system.

7. Public Announcement (PA)

Public Announcmement merupakan infrastruktur sound system di gedung kawasan yang terdeliver dalam bentuk speaker yang tersebar pada setiap sudut gedung di kawasan .

8. Access Control

Access Control merupakan infrastruktur untuk mengontrol jalur keluar masuk gedung pada pintu masuk gedung, pintu pada ruangan-ruangan di dalam gedung, dan pengaturan kontrol akses di elevator dan lokasi-lokasi kritikal lainnya

9. E-Office

E-Office adalah layanan Office Automation yang disediakan bagi pelanggan korporasi melalui konsep Software as a Service (SaaS) sebagai layanan nilai tambah dari akses jaringan. SaaS adalah metode pengiriman aplikasi yang menggunakan skema pembayaran bulanan/berlangganan seperti berlangganan jasa telekomunikasi atau jasa lainnya.

10. Hosted Contact Center

Produk layanan Hosted CC (HCC) adalah produk yang memberikan solusi dinamis outsourcing teknologi Contact Center dengan ber-basis IP yang memungkinkan suatu perusahaan/klien dapat membangun dan mengoperasikan unit call centernya dengan investasi yang relatif minim dan melakukan layanan dimanapun dia berada.

11. Digital Signage

(11)

8

Digital signage ditampilkan di public area di kawasan dalam bentuk Digital signs seperti LCD, LED, plasma displays atau projector. Manfaat dari digital signage disbanding media promosi tradisional yang bersifat static (traditional static signs) adalah contentnya dapat diupdate secara mudah, real time dan animasi , aplikasi multimedia dapat ditampilkan.

Digital Signage akan menyajikan berbagai content yang terdiri dari :

o Information – menyediakan infrormasi yang diperlukan tenant & penumpang seperti promosi, location guide, breaking news, Flight Schedule, take off /departure, announcement dsb.

o Entertainment – Sarana hiburan untuk penumpang seperti video on demand, movie trailers, Music JukeBox dsb.

o Branding – Media ini dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dengan mengirimkan pesan2 branding (branding messages).

o Advertisement – Menampilkan content komersial seperti advertorial content o Live feed – menyajikan berita terkini dan berita yang terkait dengan informasi

Manfaat Layanan Digital Signage :

 Menyajikan content yang informatif, inovatif dan dapat menjadi media hiburan (edutainment) bagi penumpang

 Mendapatkan revenue tambahan dari periklanan dan content komersial karena lokasi dan penumpang merupakan target market premium

Perangkat yang diperlukan : 1. Streaming Multimedia Server 2. Content Server

3. Controlling dan Programing Server 4. Network

5. LCD TV

12. BEMS (Building Energy Manajement Systems)

Building Energy Manajement System merupakan pemenuhan secara bersamaan Intelligent Building dan Green Building. Dengan BEMS akan meningkatkan efisiensi pemakaian dan cost pengeluaran energi building menuju Green Building.

BEMS Solution terdiri dari 2 bagian yaitu Facility dan Energy Management Solution.

Energy Management Solution meliputi :

(12)

9  Control

 Meter Data Manager

 Analyzing Service

 Tenant Management

13. IBMS (Integrated Building Manajement System)

Dengan menggunakan IBMS (Integrated Building Management System) maka perangkat-perangkat electronic yang terhubung dalam satu system dapat berkomunikasi satu sama lain secara fungsi. Misal ketika fire alarm mendeteksi adanya kebakaran akan menginstruksikan IP-CCTV untuk merekam kejadian, memerintahkan Acces Control mengatur jalur evakuasi, menginstruksikan IP PBX untuk menghubungi pihak-pihak terkait.

2.4 Keuntungan Penerapan Smart Buildings 1. Cost Savings dan Reduced Lifecycle Costs.

Single IP Network dapat menghemat cost baik dari sisi Capex (pembangunan infrastruktur) maupun pemeliharaan (O&M cost).

2. Generate Revenue Stream.

single IP Network dapat menjadi generator revenue dengan memberikan layanan

ICT kepada tenant, seperti telepon, layanan komunikasi data/internet dan layanan TV/video.

3. Improved Health, Safety and Security.

Semua pihak yang berada pada gedung di kawasan seperti karyawan, penghuni atau tenant akan merasakan perasaan yang aman karena seluruh lingkungan mereka termonitor dan terkontrol 24/7/365. Mendapatkan manfaat atas kemampuan monitoring secara remote pada seluruh sudut gedung di kawasan yang menghasilkan pengontrolan maksimal dan efisien.

4. Enabling Workplace Productivity.

Personil manajeman gedung dapat dihemat dan berfokus pada pekerjaan-pekerjaan lain karena kemampuan monitoring dan control dilakukan oleh system dan dapat dipantau dari lokasi manapun.

5. Environmentally Responsible.

Dengan ketersedian teknologi integrated building management system yang berbasis IP, dapat melakukan optimalisasi pengelolaan lighting dan HVAC system sehingga lingkungan bisnis di kawasan menjadi hemat energi dan mengurangi emisi karbon (Green area).

(13)

10

BAB III

PENERAPAN KONSEP SMART BUILDINGS 3.1 The Edge, Amsterdam, Belanda

Bangunan perkantoran di Amsterdam, perusahaan Deloitte Konsultan (The

Edge), telah diakui sebagai Smart Building paling ramah lingkungan dan

berkelanjutan sejak dibuka pada tahun 2014. Deloitte mengoleksi banyak data harian untuk melihat betapa canggihnya bangunan berinteraksi dan beradaptasi dengan pekerja. Perusahaan konsultan ini menggunakan data-filled dashboards untuk mengetahui segalanya mulai dari penggunaan energi hingga persediaan makanan yang perlu disetok ulang.

Bangunan ini memiliki teknologi yang tak tertandingi sampai kebiasaan pekerja dan kecerdasan yang tak terhingga seperti kemampuan untuk menyediakan apapun

Gambar 5 The Edge

(14)

11

yang dibutuhkan pekerja ketika dibutuhkan. Seperti, Bangunan ini menggunakan applikasi mobile yang mengetahui ketika pekerja meninggalkan rumah untuk pergi bekerja, sehingga ketika sampai di kantor mereka dapat langsung menuju lahan parkir yang kosong. Dan dapat terlihat juga kecanggihannya ketika terdapat sedikit pekerja pada suatu ruang maka secara otomatis pencahayaan akan diredupkan atau bahkan dimatikan jika kosong. Setiap lokasi di bangunan akan menyesuaikan lampu dan suhu udara dengan perseorangan. Contohnya, jika seseorang yang lebih sensitif dengan terang pencahayaan, maka bangunan akan otomatis meredupkan pencahayaan untuk mengantisipasi ketika ia memasuki lokasi baru. Bangunan ini memancarkan 6000 lampu panel dioda, dari Philips yang dibuat khusus, dijalankan menggunakan Ethernet-powered sistem. Pada panel terdapat sensor -gerakan, cahaya, suhu, kelembaban, infrared- sebagai plafond/langit-langit digital. Philips LoE LED sistem telah digunakan di seluruh bagian bangunan untuk mengurangi energi yang dibutuhkan sebesar 50% dibanding lampu konvesional TL-5.

Selain itu applikasi dari bangunan ini juga dapat memastikan jadwal setiap pekerja, yang dapat memastikan bahwa pekerja itu berada pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat –pertemuan, rapat, dan sebagainya- . Karna pada kantor ini semua orang tidak memiliki ruang pribadi.

Applikasi ini menghubungkan antara pekerja dengan bangunan/ kantor. Pekerja dapat menggunakannya untuk mencari kolega, menyesuaikan rutinitas olahraga mereka dengan perubahan iklim.

Penerapan ramah lingkungan pada bangunan, antara lain :

 Atap solar panel dan ventilasi udara

 Pengolahan air hujan

 Dan sebagainya

“The Edge” dipertimbangkan sebagai smart building ter-ramah lingkungan di dunia, berdasarkan U.K.-based Building Research Establishment Environmental Assessment Method yang memberikan nilai berkelanjutan tertinggi yakni 98,4%. Secara keseluruhan bangunan ini memproduksi 102% dari energinya.

(15)

12

3.2 122 Leadenhall Street, London, Inggris

Gedung yang juga dikenal dengan nama Cheesegrater ini memiliki tinggi 225 meter. Memiliki spesifikasi smart building dengan penggunaan sistem canggih guna memantau penggunaan lampu. Begitu pul pada tiap tujuh lantai yang telah terpasang sistem yang mengtur agar tiap sudut memiliki sirkulasi udara tanpa hambatan. Hal ini mengurangi kebutuhan sistem pendingi sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan

3.3 The Gates’s Home, Washington, Amerika

Gambar 8 122 Leadenhall Street

(16)

13

Kediaman Bill Gates di Washington ini dikategorikan sebagai smart building. Rumah tersebut dilengkapi dengan berbagai teknologi yang berisi program yang bekerja secara otomatis dan mengatur berdasarkan pilihan elemen yang tersedia seperti musik, pencahayaan, suhu, serta pengaturan lainnya. Setiap pengunjung yang masuk ke dalam suatu ruangan maka sejumlah elemen yang ada di ruanga tersebut akan menyesuaikan dan berubah sesuai dengan keinginan.

3.4 Wisma 46, Jakarta, Indonesia

Dibuka pada tahun 1995 Wisma 46 adalah sebuah bangunan tertinggi di Indonesia. Merupakan sebuah pencakar langit setinggi 262 m (hingga pucuk antena) yang terletak di komplek Kota BNI di Jakarta Pusat, Indonesia. Menara perkantoran bertingkat 46 ini selesai tahun 1996 yang dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd. Menara ini terletak di sebuah tanah seluas 15 hektare di pusat kota. Memiliki luas 140,028 m². Menara ini berisi 23 elevator yang dapat mencapai kecepatan 360 mpm dalam model berkecepatan super tinggi.

Bangunan World Class Standard ini telah tersertifikasi ISO 9001/2000 pada kepuasan pelanggan dan manajemen tim mengenai pelayanan berstandard internasional. Berlokasi sangat strategis, yakni 45 menit dari bandara, 10 menit dari stasiun kereta api dan 5 menit dari terminal bus. Menggunakan CCTV yang aktif 24 jam serta tim keamanan yang selalu siaga. Wisma 46 telah dilengkapi dengan sistem Fire Alarm, floor-to-floor tahan api, alat pemadam api, dan pendeteksi asap yang sesuai aturan NFPA dan undang-undang. Alat ini diperbaiki dan diuji secara rutin. Para staff Wisma 46 terlatih untuk cepat tanggap pada keadaan darurat. Bangunan ini juga dilengkapi flexible air-conditioning, akses jaringan bawah tanah dan 100% back-up elektrik generator.

(17)

14

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Smart Building merupakan konsep bangunan yang tidak hanya memudahkan

penggunaan bangunan namun juga berdampak baik bagi lingkungan. Pokok-pokok konsep ini adalah :

1. Efisiensi

Salah satu tolak ukur keberhasilan suatu bangunan dalam menerapkan tema smart

building adalah apabila bangunan tersebut sudah efisien dalam pengelolaannya.

2. Efektif

Prinsip efektif dalam smart building berarti penerapan teknologi yang tepat guna, dimana alat ataupun material yang dipilih sesuai dengan yang dibutuhkan. Secara filosofis hal ini berarti ketepatan antara jawaban yang diberikan atas persoalan yang ada.

3. Kemudahan

Mudah dalam hal ini berarti mudah dalam mengoperasikan, mudah dalam perawatan, serta sistem yang ada mudah untuk ditiru dan dikembangkan ditempat lain.

4. Penerapan Teknologi Terbaru

Penerapan teknologi terbaru berarti menanamkan semangat kebaruan dimana kita diajak untuk terus belajar dan mencari hal-hal yang baru yang sekiranya berguna bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Penerapan prinsip ini yakni pada pencarian inovasi yang bermanfaat. Satu hal yang penting adalah prinsip-prinsip tersebut akan menjadi satu kesatuan yang baik apabila seluruh sistem yang dipakai dapat diintegrasikan menjadi sebuah sistem besar yang terpadu.

4.2 Saran

Smart building dapat diterapkan lebih banyak lagi pada bangunan-bangunan di

Indonesia. Selain tidak ketinggalan jaman, konsep ini memberikan banyak manfaat yang berkepanjangan.

(18)

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Solusi Smart Building untuk PT. USADI; 2013; Produk Telkom Indonesia

2. Khalid Abdul Mannan; Penerapan Teknologi Smart Building pada Perancangan Smart Masjid

3. http://www.rcrwireless.com/20161110/big-data-analytics/smart-building-edge-tag31-tag99

4. https://www.pcplus.co.id/2015/11/fitur/8-smart-building-tercanggih-di-dunia/ 5. http://www.wisma46.com/

Gambar

Gambar 2 Infrastruktur Elektrikal Sistem Integrasi
Gambar 3 Jaringan Penguat Sinyal Indoor Multioperator
Gambar 4 Digital Signage
Gambar 5 The Edge
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan Pusat Pendidikan Multimedia di Malang dengan pendekatan Smart Building Ziyaany Naavilah 14660094 Pada ruang area berkumpul didepan kelas menggunakan perabot berupa

Tema smart building digunakan dikarenakan cara berfikir para pecandu game online telah terkontaminasi dengan kemajuan teknologi, sehingga sangat sulit menghilangkan teknologi yang

Maka, dilaksanakan proyek perancangan stasiun kereta api yang baik dengan perkembangan teknologi pada bangunan yang berkelanjutan dengan menerapkan smart building system pada

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Purwa Rupa Smart Building Data Center berbasis Jaringan Sensor Nirkabel sebagai sebuah Infrastruktur Internet of Things. Selain

Protokol Modbus TCP dengan gateway app,dan menggunakan server OpenMTC dapat mendukung untuk pembuatan smart building, dengan menggunakan paramater pengujian delay,

Managing Light & Daylight Efficiently for Tropical Office Buildings.. Smart Building Systems for Architects, Owners, and

building automation system adalah suatu jaringan sistem yang dapat mengontrol dan memonitoring gedung bertujuan untuk memberi rasa kenyaman suhu dan kelembaban udara di ruangan serta

Smart Grid terdiri dari kombinasi beberapa pembangkit energi terbarukan berskala kecil, pengelolaan beban dan kapasitas penyimpanan yang dapat beroperasi dengan listrik dari jaringan