• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlakuan Akuntansi Piutang Air pada PDAM di Jombang (Studi Kasus PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perlakuan Akuntansi Piutang Air pada PDAM di Jombang (Studi Kasus PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Perlakuan Akuntansi Piutang Air pada PDAM di Jombang (Studi Kasus PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang)

Krisna Anggraini1*, Rachma Agustina2.

1,2Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari Jalan Irian Jaya No.55 Tebuireng, Jombang, Indonesia

krisnaanggraini7@gmail.com Abstract

PDAM's income is obtained from the distribution of clean water to customers which is done on credit. Water receivables are the main contribution to PDAM Tirta Kencana of Jombang Regency. The research has a purpose to determine the accounting treatment of water receivables at PDAM Tirta Kencana is it in accordance with SAK ETAP or not. The method used is a qualitative method with a case study approach. The results showed the accounting treatment of water receivables at PDAM Tirta Kencana was in accordance with SAK ETAP. Water receivables are recognized when the List of Billed Water Accounts (DRD-A) is issued. Water receivables are recorded based on water meter readings.Water receivables are recorded based on water meter readings. Water receivables are valued at a number of receivables that can be collected. Water receivables are presented on the balance sheet as current assets. Allowance for water receivables is calculated in Time Series.

Keywords: Treatment; Accounting for water receivables; SAK ETAP. Abstrak

Pendapatan PDAM diperoleh dari distribusi air bersih ke pelanggan yang dilakukan secara kredit. Piutang air merupakan penghasilan utama bagi PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi piutang air di PDAM Tirta Kencana sudah sesuai atau belum dengan SAK ETAP. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan akuntansi piutang air di PDAM Tirta Kencana sudah sesuai dengan SAK ETAP. Piutang air diakui pada waktu timbulnya Daftar Rekening Air Ditagih (DRD-A). Piutang air dicatat berdasarkan pembacaan meter air. Piutang air dinilai sejumlah piutang yang dapat tertagih. Piutang air disajikan di neraca sebagai aktiva lancar. Penyisihan piutang air dihitung secara Time Series.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia saat ini memiliki berbagai perusahaan dari yang kecil sampai dengan yang besar. Semakin banyaknya perusahaan yang ada maka persaingan juga sangat ketat, hal ini mendorong perusahaan untuk bisa memunculkan ide baru setiap saat. Laba perusahaan diperoleh dari kegiatan penjualan yang bisa dilakukan secara kredit dan tunai. Penjualan tunai akan menambah kas perusahaan tetapi penjualan kredit akan memunculkan piutang. Menurut Kieso, dkk (2017), piutang adalah tuntutan atau klaim dalam bentuk nominal uang kepada pelanggan. Salah satu aktiva lancar yang dimiliki perusahaan adalah piutang.

PDAM Tirta Kencana merupakan salah satu perusahaan milik daerah yang seluruh modalnya bersumber dari daerah itu sendiri dan pemberian dari pemerintah pusat. PDAM Tirta Kencana terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim No. 135A, Kepanjen, Kecamatan Jombang, berkedudukan dan berkantor pusat di Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Jombang, Provinsi Jawa Timur 61411.

PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang kegiatan utamanya adalah menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang ada di Jombang dan sekitarnya. Kegiatan utama tersebut menimbulkan adanya piutang air, karena masyarakat tidak langsung melakukan pembayaran. PDAM Tirta Kencana dalam pembukuan laporan keuangan harus sesuai dengan SAK ETAP. Perlakuan akuntansi menghasilkan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan. Jika perlakuan akuntansi piutang air sesuai dengan standar yang berlaku maka informasi mengenai piutang air yang dihasilkan bisa dikatakan handal, akurat, dan relevan.

Sesuai yang dijelaskan diatas maka peneliti tertarik untuk melangsungkan penelitian mengenai piutang air yang ada di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang dengan judul “Perlakuan Akuntansi Piutang Air Pada PDAM di Jombang (Studi kasus PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang).” Rumusan masalahnya dalam penelitian ini adalah Bagaimana perlakuan akuntansi piutang air di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang berdasarkan SAK ETAP?. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bakal dan bahan evaluasi perusahaan mengenai perlakuan akuntansi piutang air sehingga hasilnya bisa berupa informasi

(3)

yang yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan mengenai piutang air baik dimasa sekarang maupun dimasa depan.

Akuntansi sebagai proses pencatatan, klasifikasi, dan ringkasan kejadian yang menghasilkan informasi. Informasi tersebut dapat membantu para pengguna untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan (Diana dan Setiawati, 2017).

SAK ETAP (2016) menyatakan bahwa, “pengakuan piutang usaha jika ada peluang atau manfaat yang berupa manfaat dari segi ekonomi yang diterima oleh perusahaan dimasa yang akan datang dan memiliki jumlah yang dapat diukur secara kredibel.” Sedangkan pengukuran menurut SAK ETAP (2016) mengemukakan, “pengukuran adalah proses penetapan jumlah nominal yang digunakan entitas untuk mengukur kewajiban, pendapatan, asset, dan beban atau biaya yang ada dilaporan keuangan.”

Setelah piutang dicatat selanjutnya menilai dan melaporkan piutang dalam neraca. Piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat ditagih, yaitu dengan mengurangi nilai piutang yang mungkin tidak dapat tertagih (Suharti dan Maria, 2018).

Penjualan secara kredit disamping memberikan manfaat tetapi juga sering mendatangkan kerugian bagi perusahaan, apabila debitur tidak mampu atau tidak mau melaksanakan kewajibannya. Hal ini akan menimbulkan piutang tak tertagih sehingga perusahaan harus melakukan upaya penagihan secara terus menerus sampai memperoleh pembayaran.

Menurut Hery (2015) menyatakan bahwa, metode akuntansi untuk menilai, mencatat atau menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih ada 2 yaitu: 1. Metode penghapusan langsung, pencatatan beban piutang tak tertagih tidak

dilakukan sampai piutang benar-benar tidak dapat tertagih.

2. Metode penyisihan, setiap tahun buku perusahaan mengakui atau menentukan besarnya cadangan kerugian piutang tak tertagih.

Penyajian piutang menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Anita dan Yuliana (2017) menyatakan bahwa, “penyajian piutang sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi estimasi piutang tak tertagih.”

(4)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus, berarti penelitian untuk membahas suatu permasalahan yang terjadi dalam organisasi. Lokasi penelitian PDAM Tirta Kencana. Alamat Jl. KH. Wahid Hasyim Nomor 135A, Kepanjen, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Waktu penelitian 3 (tiga) bulan.

Sumber penelitian ini berasal dari dua data yaitu primer dan sekunder. Data primer merupakan sumber yang secara langsung menyajikan atau memberikan data yang dibutuhkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Data ini yang didapatkan langsung dari PDAM Tirta Kencana Jombang melalui wawancara langsung dengan staff yang menangani pembukuan di perusahaan dan staff lain. Sedangkan, data sekunder, sebuah data yang informasinya tidak didapatkan secara langsung (Sugiyono, 2017). Sumber data bisa dari penjelasan langsung karyawan perusahaan dan dokumen. Laporan keuangan perusahaan, structur organisasi, dan rincian piutang adalah data sekunder di penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 2 yaitu studi pustaka dan lapangan. Studi pustaka yaitu cara dalam mengumpulkan data dengan memahami literatur-literatur, buku rujukan, dan buku perkuliahan yag sesuai dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka berguna untuk menemukan landasan teori mengenai piutang. Pengumpulan data melalui studi lapangan adalah observasi bisa dikatakan sebagai pemantauan terhadap suatu objek (Sugiyono, 2017). Jadi pengamatan secara langsung dilakukan di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang. Wawancara yaitu dialog yang memiliki tujuan dan dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara dan narasumber atas suatu pertanyaan (Moleong, 2016).

Teknik analisis data yang digunakan ada tiga tahapan, pertama melakukan pengumpulan data . Setelah itu dicatat selanjutnya merangkum data yang penting. Kedua penyajian data disajikan dalam bentuk narasi, dan ketiga menarik simpulan.

(5)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sistem Pencatatan Piutang Air PDAM Tirta Kencana

Piutang air atau yang lebih dikenal dengan piutang rekening air PDAM Tirta Kencana berasal dari penjualan atau distribusi air bersih kepada masyarakat umum. Transaksi penjualan yang terjadi di PDAM Tirta Kencana dilakukan secara kredit, dimana pelanggan memanfaatkan air bersih terlebih dahulu kemudian melakukan pembayaran pada bulan berikutnya. Sehingga, menimbulkan piutang air. PDAM Tirta Kencana menggunakan metode dasar akrual dalam pencatatan akuntansinya yang sesuai dengan SAK ETAP. pembayaran tagihan sudah terjadwal setiap bulannya dimulai tanggal 1 (satu) sampai 20 (dua puluh).

Perhitungan jasa rekening air terutang setiap pelanggan sudah ada disebuah sistem yang terdapat di bagian penagihan yaitu Billing system, dengan sistem tersebut maka secara otomatis bagian penagihan bisa mengetahui besarnya rekening air yang terutang dan keterlambatan pembayaran oleh pelanggan.

Perlakuan Akuntansi Piutang Air PDAM Tirta Kencana Pengakuan Piutang Air

Piutang air timbul karena penjualan air yang dilakukan oleh perusahaan, ketika masyarakat mendaftarkan diri menjadi pelanggan dan telah menggunakan jasa air, maka perusahaan akan menerbitkan Daftar yang berisi Rekening Air atau DRD-A. Piutang air diakui oleh PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang pada saat dokumen tersebut dibuat atau diterbitkan.

Pengukuran Piutang Air

Piutang air dicatat berdasarkan pembacaan meter di pelanggan masing-masing. Pengukuran piutang air dengan cara menkalkulasikan jumlah meter air yang digunakan oleh pelanggan per 10 m3, kemudian dikalikan dengan tarif per kelompok pelanggan, setelah itu ditambah biaya admin. Apabila pelanggan melakukan penunggakan pembayaran tagihan rekening air, maka tagihan ditambah dengan denda.

(6)

Pengukuran piutang air = jumlah meter air x tarif per kelompok + biaya Admin

Piutang Air Tak Tertagih

Langkah perusahaan dalam meminimalisir terjadinya piutang air yang tidak tertagih sebagai berikut:

a. Menjalin kerjasama dengan beberapa unit pembayaran online dan masyarakat sekitar untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran. b. Bagian penagihan setiap hari memeriksa terhadap pembayaran rekening air

setiap pelanggan di komputer untuk mengetahui konsumen atau pelanggan mana yang belum membayar dan menunggak.

c. Apabila pelanggan melakukan tunggakan pembayaran maka pelanggan akan dikenakan denda dengan tarif Rp3.000 apabila pembayaran dilakukan sebelum melebihi tanggal 30, sedangkan kalau melewati akhir bulan dendanya sebesar Rp5.000.

d. Penyegelan atau pemberhentian aliran air sementara. e. Pemutusan sambungan air secara total.

Penilaian Piutang Air

Piutang air dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat ditagih dari penggunaan jasa air oleh pelanggan. Metode perhitungan perhitungan yang digunakan untuk estimasi penyisihan piutang air adalah metode time series atau rata-rata presentase selama 3 tahun piutang air tak tertagih. Misalnya untuk menghitung besarnya penyisihan pada tahun 2019 maka data yang diperlukan mulai dari tahun 2017, 2018, dan 2019 yang setelah itu ditentukan rata-rata untuk mengitung besarnya penyisihan piutang yang tidak tertagih.

(7)

Tabel 1

Presentase Penyisihan Piutang Air Berdasarkan Time Series

Sumber data :

Perhitungan Penyisihan Piutang Rekening Air Berdasarkan Metode Time

Series PDAM Tirta Kencana.

Cara mengitung % penyisihan piutang tak tertagih setiap tahun sebagai berikut:

% penyisihan = (jumlah nilai piutang air-jumlah piutang air tertagih) : jumlah nilai piutang X 100% Cara menghitung rata-rata sebagai berikut:

Rata-rata = Total keseluruhan presentase piutang tak tertagih : 3 Setelah diperoleh beban penyisihan maka jurnalnya sebagai berikut:

Beban Penyisihan Piutang Rekening Air Akum Peny. Kerugian Piutang R. Air

XXX XXX

Penghapusan piutang air yang ada di PDAM Tirta Kencana dilakukan berdasarkan data rincian piutang rekening air dengan ketentuan yang berlaku, seperti penghapusan piutang air dilakukan ketika umur piutang air diatas 2 tahun dan piutang air yang sudah dihapus pencatatannya extracomtabel serta masih ditagih oleh perusahaan.

Jurnal pencatatan penghapusan piutang air adalah: NO Kelompok pelanggan % Penyisihan 2017 2018 2019 Rata-rata (%) 1 Sosial 22% 10% 11% 14,16% 2 RT. R1 9% 3% 4% 5,31% 3 Instansi Pemerintah 2% (0) 8% 2,91% 4 Niaga Kecil 5% 5% 5% 4,78% 5 Niaga Besar 3% -2% 8% 3,02% 6 Kesepakatan 36% 16,67%

(8)

Akumulasi Penyisihan Piutang Air Piutang Air

XXX

XXX

Jika ada pelunasan atas piutang air yang telah dihapuskan, diakui oleh perusahaan sebagai pendapatan lain-lain. Dokumen yang diperlukan adalah Daftar Piutang Rekening Air yang telah dihapuskan dan Laporan Penerimaan Tagihan (LPP).

Jurnal yang dibuat adalah : Kas

Pendapatan Lain-lain

XXX

XXX

Penyajian Piutang Air

Penyajian piutang air disajikan didalam neraca sebagai aset lancar yang diakui perusahaan bisa menambah kas, dimana piutang air atau disebut juga dengan piutang langganan air terletak setelah penyisihan piutang usaha dan sebelum piutang non air.

Perbandingan Perlakuan Akuntansi Piutang berdasarkan SAK ETAP dengan PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang

Tabel 2

Perbandingan prosedur akuntansi yang dijalankan PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang dengan SAK ETAP

Keterangan SAK ETAP PDAM Tirta Kencana Kabupaten

Jombang Pengakuan

Piutang

Kemungkinan manfaat yang bisa dirasakan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dan memiliki jumlah yang bisa diukur secara handal.

Piutang air diakui oleh PDAM Tirta Kencana ketika dokumen Daftar Rekening Air Ditagih atau DRD-A dibuat.

(9)

Pengukuran Piutang

Pengukuran adalah penentuan jumlah dana untuk mrngukur apa yang dimiliki oleh perusahaan.

Piutang air dicatat berdasarkan pembacaan meter di pelanggan masing-masing, yaitu dengan mengalikan tarif air berdasarkan kelompok pelanggan dengan jumlah pemakaian meter air yang telah digunakan.

Penilaian Piutang

Berdasarkan total piutang yang bisa tertagih.

Dinilai sebesar jumlah yang diharapkan bisa ditagih dari penggunaan jasa air oleh pelanggan.

Perhitungan penyisihan piutang pada saat tanggal pelaporan.

Perhitungan penyisihan piutang air dilakukan pada saat ujung atau akhir tahun setelah perusahaan melakukan perhitungan penyisihan kerugian piutang air.

Perusahaan menetapkan estimasi kerugian piutang tak tetagih : Kelompok sosial: ....% Kelompok RT. R1: ....%

Kelompok instansi Pemerintah: ...% Kelompok Niaga: ....%

Kelompok Industri: ...% Penyajian

Piutang

Penyajian piutang di posisi keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar.

Piutang air disajikan didalam neraca sebagai aset lancar yang bisa menambah kas perusahaan, dimana piutang air terletak setelah

penyisihan piutang dan sebelum piutang non air.

(10)

PENUTUP

Perlakuan akuntansi piutang air pada saat pengakuan, pengukuran, penilaian, dan penyajian pada PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang sudah sesuai dengan SAK ETAP. Piutang air diakui ketika data rekening air sudah dibuat. Dari daftar tersebut perusahaan mengetahui jumlah meter air yang digunakan oleh pelanggan. Pengukuran piutang air dilakukan dengan menghitung pemakaian jasa air oleh pelanggan setiap 10 M3. Penilaian piutang air dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat ditagih dengan mengurangi nilai piutang air dengan penyisihan piutang air. Perhitungan penyisihan piutang air berdasarkan perhitungan data historis selama 3 tahun terakhir. Piutang air disajikan dalam neraca sebagai aset lancar.

Kendala perusahaan dalam penerimaan piutang air yaitu sifat pelanggan, kebocoran pipa air, dan meter air yang rusak atau buram. Kendala tersebut akan mempengaruhi jumlah penerimaan piutang air yang seharusnya bertambah justru berkurang. Kebijakan perusahaan dalam meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih yaitu bekerjasama dengan beberapa mitra kerja untuk mempermudah pembayaran, penerapan denda bagi pelanggan yang melakukan penunggakan, dan pemutusan sambungan air bagi yang tidak memiliki iktikad baik untuk melunasi pembayaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anita, D. dan Yuliana, D. (2017). " Accounting Analisis Of Accounts Receivables

On Bengkel Asian Service". Jurnal Bilancia. Vol. 1 (3): hal. 322-334.

Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Terbaru. Yogyakarta: ANDI.

Hery. (2015). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: Grasindo.

IAI. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia. Kieso , dkk. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah Intermediate Accounting

(11)

Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharti dan Maria. (2018). " Accounting Treatment Analysis Of Trade Receivable

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah internal.. locus of control , dengan indikator

1) Pemberian ASI sedini mungkin dan sesering mungkin akan menstabilkan glukosa darah. 2) Periksa ulang kadar glukosa darah sebelum pemberian minum berikutnya sampai

Beberapa faktor yang mengakibatkan depresi menurut Hadi (2004) yaitu kehilangan dan reaksi terhadap stres. Kehilangan seseorang atau sesuatu yang dekat dengan dirinya dapat

Oleh karena itu, dilakukan penelitian identifikasi komponen kimia ekstrak daun pepaya ( Carica papaya L.) yang berasal dari Bulupoddo Kabupaten Sinjai dengan tujuan

- Pengendalian: Tanaman yang terserang ulat daun disemprot dengan menggunakan Nematoda Entomopatogen dengan dosis ½ juta IJ/M 2 aplikasi dilakukan pada sore hari jam

Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung dalam kegiatan produksi dan pengawasan mutunya telah melaksanakan CPOB dengan tujuan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan

Alat ini tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh orang (termasuk anak-anak) dengan cacat fisik, indera atau kecakapan mental yang kurang, atau kurang pengalaman dan

Tak lama kemudian masyarakat mulai terlena dan melupakan seseuatu yang penting yang menjadi identitas mereka sebagai bangsa Indonesia, terutama dalam hal budaya berpakaian..