• Tidak ada hasil yang ditemukan

JASIKA ISSN: Vol. 1, No 1, April 2020, pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JASIKA ISSN: Vol. 1, No 1, April 2020, pp"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan

Pada Anak Menggunakan Metode Forward Chaining

Fransiskus Panca Juniawan

1*

, Margret Ade Cipta Rahmani

2

, Dwi Yuny Sylfania

3

, Hengki

4

1,3Program Studi Teknik Informatika, ISB Atma Luhur, Pangkalpinang 4Program Studi Bisnis Digital, ISB Atma Luhur, Pangkalpinang

2Politeknik Bisnis KALTARA, Tarakan

1fransiskus.pj@atmaluhur.ac.id, 2margretade.poltekbiskal@gmail.com, 3dysylfania@atmaluhur.ac.id, 4hengki@atmaluhur.ac.id

I.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan

masing-masing individu di berbagai bidang seperti di bidang pendidikan, bisnis, perbankan,

ARTICLE INFO A B S T R A C T

Article history:

Received : February 25, 2020 Revised : March 24, 2020 Accepted : April 9, 2020

The expert system is a branch of artificial intelligence that learns how to adopt a way of thinking and reason expert in solving problems, and then make decisions and conclusions from a number of facts. In this study an expert system application will be designed to diagnose digestive disorders of children. Where many parents consider it natural because sometimes it looks as light as there are no distractions. In addition to economic factors, the long distance from the hospital to the hospital, and the hectic routine schedule prevented consultations early. The reason for this expert system application is using forward chaining method. Where in this method begins with the initial information (initial symptoms) and moves forward to the next match information to find information in accordance with the rules, it will conclude a description of the type of disease and its solution. The development of this expert system application uses the waterfall methodology, which is done step by step in sequence. The results of this study are the application of an expert system to diagnose digestive disorders in children who have facilities that can help parents deal with early digestive disorders suffered by children.

Keywords:

Expert System Forward Chaining Diagnosis

Digestive Disorders in Children.

INFO ARTIKEL A B S T R A K

Proses Artikel:

Artikel Diterima : 25 Februari 2020 Artikel Direvisi : 24 Maret 2020 Dinyatakan Diterima : 9 April 2020

Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang mempelajari cara mengadopsi cara berpikir dan bernalar ahli dalam memecahkan masalah, dan kemudian membuat keputusan serta kesimpulan dari sejumlah fakta. Dalam penelitian ini akan dirancang suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit gangguan pencernaan anak-anak. Di mana banyak orang tua menganggapnya wajar karena terkadang tampak seringan tidak ada gangguan. Selain faktor ekonomi, jarak tempat tinggal yang jauh dengan rumah sakit, dan jadwal rutin yang padat menjadi penghalang untuk berkonsultasi sejak dini. Alasan aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode inferensi jejak lanjutan (forward chaining). Dimana dalam metode ini dimulai dengan informasi awal (gejala awal) dan bergerak maju ke informasi pertandingan berikutnya untuk menemukan informasi sesuai dengan aturan, maka akan disimpulkan deskripsi jenis penyakit dan solusinya. Pengembangan aplikasi sistem pakar ini menggunakan metodologi waterfall, yang selangkah demi selangkah dilakukan secara berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit gangguan pencernaan pada anak yang memiliki fasilitas yang dapat membantu orang tua menangani penyakit gangguan pencernaan dini yang diderita anak-anak.

Kata Kunci:

Sistem Pakar Forward Chaining Diagnosis

(2)

komunikasi, dan tentu saja di bidang kedokteran. Dengan perkembangan teknologi saat ini,

semua orang dapat

berkomunikasi serta memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi yang

dibutuhkan kapan pun dan di mana pun mereka berada secara cepat, akurat, dan ekonomis.

Fenomena tersebut kemudian mendorong para ahli untuk mengembangkan kegunaan

komputer agar dapat membantu dan meringankan pekerjaan manusia.

Kini, teknologi mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia (pakar) yaitu

teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Sistem Pakar merupakan salah satu

bagian dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang mengandung pengetahuan dan

pengalaman yang diambil dari satu atau lebih manusia yang pakar dalam bidangnya

sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang

bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan penyakit gangguan pencernaan pada

anak.

Gangguan pencernaan pada anak kadang tampak ringan seperti tidak ada gangguan

bahkan orang tua atau dokter seringkali menganggapnya sebagai sesuatu yang normal.

Terlebih lagi malah orang tua yang mempunyai peran utama dalam memperhatikan

kesehatan anak tidak mengetahui jenis gejala maupun penyakit yang diderita oleh anaknya

karena kurangnya informasi yang mereka ketahui. Jika mereka ingin mengetahui tentang

penyakit, gejala-gejala, penyebab, serta cara penanganan yang baik maka mereka akan

mendatangi dokter untuk berkonsultasi. Namun, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh

semua orang dikarenakan beberapa kemungkinan seperti faktor perekonomian yang kurang

atau bahkan tidak mencukupi sama sekali, jarak tempat tinggal yang jauh dari rumah sakit,

atau jadwal rutinitas yang terlalu padat sehingga tidak dapat berkonsultasi dini dengan

dokter. Terkadang ketika berkonsultasi pun informasi hasil diagnosa yang disampaikan oleh

dokter tidak sepenuhnya dipaparkan secara mendetail.

Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta,

dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan

oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988). Sistem Pakar dapat

diterapkan di berbagai bidang, termasuk di bidang kedokteran, dengan mendiagnosis suatu

penyakit.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi system pakar diagnosis penyakit

gangguan pencernaan pada anak dengan menggunakan metode forward chaining. Dengan

adanya aplikasi ini, para orang tua dapat melakukan diagnosis mandiri dan mengetahui

gejala dan solusi dari penyakit gangguan pencernaan anak.

II.

Landasan Teori

A.

Sistem Pakar

Contoh pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan

pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal

memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan

untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan manusia

ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak [1]-[5].

Sistem pakar memiliki ciri-ciri sebagai berikut [2]:

1. Memiliki informasi yang handal

2. Mudah dimodifikasi

3. Heuristic dalam menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan penyelesaian.

4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer.

(3)

B.

PHP

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat

server side (bekerja di sisi server). PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan

berada pada server (server side HTML embedded scripting).

PHP paling banyak dipakai saat ini untuk memprogram situs web dinamis, meskipun tidak

menutup kemungkinan untuk membuat aplikasi-aplikasi lain yang berbasis web. Dinamis

berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.

Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan [3].

C.

Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Infeksi sistem pencernaan yang mengakibatkan diare atau muntah sangat sering terjadi

pada anak-anak. Pada usia dini, mereka memasukkan segala macam benda ke dalam mulut

sehingga mudah kemasukan kuman akibat kebiasaan makan yang tidak higienis. Meskipun

diare dan muntah-muntah menyusahkan bagi orang tua dan anak, gangguan ini jarang

bertahan lama dan bukan ancaman serius bagi kesehatan. Kini semakin banyak anak yang

alergi makanan seperti protein susu sapi atau ikan, kacang-kacangan, dan telur. Namun,

kebanyakan anak akan sembuh pada waktunya. Beberapa gangguan pencernaan dapat

menyebabkan penyakit kronis yang bisa mempengaruhi pertumbuhan jika tidak ditangani

[4].

III. Metode Penelitian

Dalam proses analisis dan perancangan pada penelitian ini, penulis menggunakan

metode-metode sebagai berikut:

A.

Tahap Pengumpulan Data

1) Studi Literatur

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yang sifatnya teoritis dengan

membaca buku-buku atau literatur, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya

dengan laporan tugas akhir dan skripsi.

2) Referensi Penelitian Terdahulu

Mencari informasi atau menjelajah lewat internet mengenai artikel-artikel atau data

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dapat membantu hasil dari penelitian.

B.

Tahapan Analisis dan Rancangan Sistem Pakar

1) Analisis Masalah

Merupakan tahapan penelaahan dan penjabaran masalah yang ada untuk

mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti keseluruhan dari masalah tersebut.

Analisa masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Informasi mengenai penyakit gangguan pencernaan anak masih kurang sehingga

para orang tua banyak yang tidak tahu.

b) Biaya konsultasi ke dokter relatif mahal.

c) Jarak tempat tinggal ke rumah sakit jauh.

d) Jadwal rutinitas terlalu padat sehingga tidak sempat berkonsultasi secara dini ke

dokter.

Adapun identifikasi kebutuhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Sistem dapat menekan biaya konsultasi ke dokter dan biaya transportasi bagi yang

tempat tinggalnya jauh dari rumah sakit.

(4)

b) Sistem dapat diakses kapan pun dan dimana pun melalui komputer yang

terhubung ke jaringan.

c) Informasi yang ditampilkan akurat dan sesuai kebutuhan.

d) Informasi dapat di-update sesuai kebutuhan.

e) Penggunaan sistem dapat mendorong efisiensi waktu dan biaya konsultasi.

f) Sistem harus mudah digunakan (user friendly).

g) Sistem harus dapat meminimalisir human error.

2) Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah adalah solusi dari permasalahan yang dihadapi yaitu dengan

membangun aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak

berbasis web.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dibangun suatu aplikasi sistem pakar untuk

mendiagnosa penyakit gangguan pencernaan anak yang mampu merepresentasikan

keahlian seorang pakar (dokter spesialis) dan dapat diakses di mana pun dan kapan pun.

Aplikasi sistem pakar ini akan memberikan informasi mengenai jenis penyakit

beserta solusinya berdasarkan hasil konsultasi yang dilakukan oleh pengguna dengan

cara menjawab pertanyaan yang terdapat pada menu konsultasi.

Dengan dibangunnya aplikasi ini, diharapkan para orang tua dan masyarakat umum

dapat mengetahui informasi tentang penyakit gangguan pencernaan anak dan

menanganinya secara dini dengan pengobatan yang tepat.

3) Rancangan Sistem Pakar

Pada bagian rancangan sistem pakar ini terdiri dari:

a) Metode Inferensi

b) Pohon Keputusan

Untuk menghasilkan sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak

yang baik diperlukan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar

proses inferensi juga berjalan dengan baik. Mekanisme inferensi pada sistem pakar ini

adalah melakukan penalaran maju dengan menggunakan aturan berdasarkan urutan dan

pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi

menguji gejala sesuai dengan aturan satu demi satu untuk memperoleh nilai

kepercayaan.

C.

Rekayasa Sistem

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma

perangkat lunak secara waterfall. Waterfall adalah sebuah pengembangan model

perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial. Adapun

tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut

1) Membuat Struktur Basis Data

Tahapan pada bagian ini terdiri dari:

a) ERD (Entity Relationship Diagram)

b) Struktur Tabel

(5)

Struktur basis data pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan

Anak ini terdiri dari pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), skema relasi, dan

struktur tabel.

2) Merancang Layar Program

Rancangan layar program merupakan rancangan yang dibuat sebelum program

aplikasi dibuat. Dengan adanya rancangan layar, maka akan mempermudah proses

pembangunan aplikasi sistem pakar.

Rancangan layar dari aplikasi ini berupa interface atau antarmuka yang merupakan

tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang

digunakan sebagai sarana untuk berdialog antara program dengan user. Sistem yang

akan dibangun diharapkan menyediakan interface yang mudah dipahami dan digunakan

oleh user.

3) Membuat Algoritma

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang

disusun secara sistematis dan logis. Tool yang digunakan pada tahap ini adalah diagram

alir (flowchart) untuk menggambarkan beberapa prosedur dalam sistem.

4) Implementasi dan Pengujian

IV. Hasil dan Pembahasan

A.

Tabel Dasar Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Jenis penyakit gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tabel Dasar Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Kode Penyakit

Nama Penyakit

P1 Alergi Protein Susu Sapi

P2 Intoleransi Laktosa dan Sukrosa

P3 Alergi Makanan Tertentu

P4 Radang Usus Buntu

P5 Gastroenteritis

P6 Diare Balita

P7 Sembelit

P8 Seliak

P9 Obstruksi Usus

P10 Sindrom Iritasi Usus

P11 Malabsorbsi

P12 Radang Usus Crohn

P13 Radang Usus Kolitis Ulseratif

P14 Stenosis Pilorus P15 Hernia Umbilikalis P16 Hernia Inguinalis P17 Hepatitis P18 Giardiasis P19 Cacingan

(6)

B.

Tabel Dasar Gejala Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Jenis penyakit gejala gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Tabel Dasar Gejala Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Kode Penyakit

Nama Penyakit

G1 Diare G2 Muntah G3 Sakit Perut G4 Syok Anafilaktik G5 Ruam G6 Urtikaria

G7 Bengkak pada bibir dan mulut

G8 Mual

G9 Demam

G10 Nyeri pada perut bagian bawah

G11 Kehilangan nafsu makan

G12 Kurang berenergi

G13 Feses cair dan berisi potongan-potongan makanan

G14 Ruam popok yang konstan

G15 Feses kering dan keras

G16 Buang air besar jarang

G17 Sakit saat buang air besar

G18 Feses sangat pucat, mengambang, dan berbau tidak enak

G19 Berat badan turun

G20 Kulit pucat

G21 Sesak napas

G22 Kekurangan energi akibat anemia

G23 Feses berlumuran darah dan lendir seperti jeli

G24 Nyeri parah berselang-seling di perut

G25 Kembung

G26 Gagal buang air besar

G27 Sensasi kenyang yang menetap dan distensi usus besar G28 Nyeri perut yang reda bila buang air besar atau buang angin

G29 Sakit Kepala

G30 Sesekali feses mengandung darah, nanah, atau lendir jika usus besar terkena

G31 Kejang nyeri perut

G32 Pertumbuhan lambat

G33 Nafsu makan berkurang

G34 Kadang-kadang ulserasi pada anus

G35 Diare berdarah

G36 Perut nyeri dan perih

G37 Perasaan penuh dalam usus

G38 Muntah proyektil menetap berisi dadih susu

G39 Dehidrasi disebabkan oleh muntah yang berkelanjutan

(7)

Kode Penyakit

Nama Penyakit

G41 Jarang buang air

G42 Lesu dan tampak mengkhawatirkan

G43 Pembengkakan lunak di pusar pada siang hari

G44 Pembengkakan lunak di pusar saat menangis atau menegangkan otot-otot perut

G45 Pembengkakan lunak di pusar tetapi tidak merasa kesakitan G46 Pembengkakan lunak tepat di atas lipatan paha atau di skrotum

pada siang hari

G47 Pembengkakan lunak tepat di atas lipatan paha atau di skrotum dan ukurannya membesar jika menangis

G48 Lemas

G49 Perut di kanan atas lunak (tempat hati berada)

G50 Ketidaknyamanan dan kram di daerah perut

G51 Perut bengkak

G52 Gatal di area anus

G53 Vulva gatal pada anak perempuan

G54 Peradangan anus akibat terus-menerus menggaruk

G55 Kadang-kadang cacing putih kecil menggeliat di dalam kotoran

C.

Tabel Dasar Solusi Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Jenis penyakit solusi gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Tabel Dasar Solusi Penyakit Gangguan Pencernaan Anak

Kode

Penyakit

Solusi

P1

Jika Anda menduga anak alergi terhadap protein susu sapi, bawalah ke dokter. Jika reaksi awal ringan, dokter akan menganjurkan Anda untuk menyingkirkan semua produk yang mengandung susu sapi dari pola makan anak selama 2 minggu. Jika gejala menghilang, anak akan diberi susu sapi dalam jumlah kecil untuk percobaan. Jika gejala kembali, diagnosis pun dikonfirmasi. Jika gejala awal lebih parah, pengenalan kembali susu sapi harus dilakukan dengan pengawasan dokter anak.

P2

Dokter akan memastikan diagnosis dengan memberi anak dosis uji laktosa atau sukrosa dalam air dan kemudian memeriksa feses untuk melihat apakah jumlah gula yang berlebihan belum diserap. Jika seorang anak intoleran terhadap laktosa, ahli pola makan dapat merancang pola makan bebas laktosa. Susu seharusnya tidak dimasukkan, tetapi anak mungkin dapat mentolerir produk fermentasi susu seperti yoghurt. Intoleransi sukrosa perlu

ditangani dengan pola makan bebas sukrosa.

P3

Jika Anda menduga anak alergi terhadap makanan, konsultasikan pada dokter. Dokter akan memeriksa dan melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab lainnya. Anak Anda mungkin akan menjalani pola makan bebas susu untuk menyingkirkan kemungkinan alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi terhadap laktosa. Jika anak terus memiliki gejala, salah satu dari dua metode mungkin dicoba untuk mencari tahu apakah ia memiliki reaksi negatif terhadap makanan tertentu. Salah satu caranya adalah membandingkan gejala saat makanan yang dicurigai disertakan atau disingkirkan dari pola makannya. Dalam metode lain, anak Anda diberi pola makan "beberapa makanan", terdiri dari makanan tertentu yang diketahui tidak mungkin menginduksi gejala. Dalam beberapa minggu menjalani pola makan ini, gejala biasanya berhenti. Kemudian, satu makanan baru diberikan setiap 3 hari sampai gejala-gejala muncul atau pola makan telah kembali normal.

P4

Jika anak mengeluh sakit perut, awalnya sulit untuk mengetahui betapa seriusnya hal ini dan bagaimana membantunya. Botol air panas yang dibungkus handuk dan ditempelkan pada lokasi sakit bisa menenangkan. Janganlah memberi parasetamol atau analgesik lain karena obat tersebut mungkin akan mempersulit diagnosis dokter. Anak tidak boleh makan atau minum apapun apabila perlu dilakukan operasi.

P5 Berikan anak banyak air untuk mencegah dehidrasi. Beli larutan rehidrasi yang dijual bebas di apotek. Berikan anak makanan lunak, seperti pisang dan nasi putih. Hindari buah jeruk, susu,

(8)

Kode

Penyakit

Solusi

dan makanan tinggi serat selama beberapa hari. Cermatlah terhadap kebersihan setelah anak ke toilet atau bila popok diganti. Pastikan ia mencuci tangan dengan air hangat dan sabun. Jika bayi Anda yang masih menyusu menderita gastroenteritis (yang sangat tidak biasa karena umumnya ASI melindunginya dari gastroenteritis), berikan larutan rehidrasi dan kemudian susui. Jika gejala mereda, Anda secara bertahap dapat mengurangi jumlah larutan selama sekitar 5 hari.

P6 Lembutkan makanan yang sulit untuk dikunyah atau dicerna anak. Ia akan melewati masalah ini setelah usia 3 tahun dan tanpa efek yang tertinggal.

P7

Beri anak banyak cairan untuk mengurangi dan mencegah sembelit. Jika usia anak di atas 6 bulan, beri lebih banyak serat dalam sayuran, buah, dan sereal gandum. Jika sembelit adalah masalahnya, jangan memberi lebih dari 500 ml susu sehari. Anak usia sekolah bisa minum susu skim atau semiskim.

P8

Anak dengan penyakit seliak harus menjalani pola makan bebas gluten. Banyak makanan pengganti khusus yang tersedia, misalnya roti, biskuit, tepung, dan pasta bebas gluten. Makanan lain seperti produk susu, telur, daging, ikan, sayur, buah, beras, dan jagung dapat dimakan seperti biasa.

P9

Panggil ambulans atau bawa anak ke UGD terdekat jika Anda menduga ia memiliki gangguan usus. Anak akan diperika dan cairan dapat diberikan melalui infus untuk mencegah dehidrasi berkembang. Untuk memastikan diagnosis dan mengetahui penyebab penyumbatan, akan dilakukan sinar X.

P10

Makanan tertentu dapat membuat gejala anak memburuk, maka buatlah buku harian pola makan agar Anda bisa cepat mengidentifikasi dan menghindari masalah makanan. Stres dan gangguan emosional kadang-kadang bisa memperparah gejala. Cobalah mengidentifikasi situasi yang membuat anak cemas. Jika situasi tersebut tidak bisa dihindari, berikan perawatan dan dukungan ekstra. Pastikan anak makan banyak buah segar dan kering, sayuran berdaun hijau dan roti atau sereal gandum. Dorong anak untuk banyak minum dan berolahraga teratur untuk membantu pencernaan dan proses makanan di usus besar.

P11

Bawa anak ke dokter jika ia menunjukkan salah satu gejala kesulitan pencernaan. Beratnya akan diperiksa dan dibandingkan dengan berat normal seusianya. Ia mungkin akan dirujuk ke spesialis yang akan melakukan tes untuk menemukan penyebab masalah. Dokter juga mungkin akan mengarahkan Anda ke ahli diet untuk menilai apakah pola makan anak cukup untuk kebutuhannya. Penyebabnya akan ditangani dan pola makan anak akan diubah atau ditambah untuk memastikan ia tumbuh dan beratnya bertambah secara normal. Anak Anda mungkin perlu menjalani pola makan khusus untuk seumur hidup.

P12

Bawa anak ke dokter jika gejala bertahan lebih dari beberapa hari. Jika dokter menduga penyakit Crohn, anak Anda mungkin perlu menjalani tes di rumah sakit, seperti sinar X barium dan endoskopi usus untuk mencari buktinya. Jika penyakit Crohn terdiagnosis, anak Anda dapat diberi obat antiradang. Ia mungkin juga diberi makanan cair yang mengandung protein yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil untuk memudahkan penyerapan. Pada kasus yang parah dan jika anak sangat kekurangan gizi, ia dapat diberikan obat-obatan dan nutrisi melalui infus. Transfusi darah mungkin juga diperlukan. Jika kondisi tidak membaik atau terjadi komplikasi, bagian usus yang rusak mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.

P13

Jika anak mederita diare berdarah dan sakit perut, bawa ke dokter dalam waktu 24 jam. Infeksi bakteri adalah penyebab umum gejala ini. Jika dokter menduga kolitis ulseratif, anak mungkin perlu tes yang serupa dengan tes penyakit Crohn. Jika kolitis ulseratif dikonfirmasi, anak mungkin harus minum obat antiradang. Jika obat tidak berhasil mengendalikan gejala atau usus besar rusak parah, bagian yang terkena mungkin perlu diangkat melalui pembedahan. Jika sebagian besar dibuang, ia bisa jadi dibuatkan ileostomi (buang air melalui perut untuk jalan feses).

P14

Segera hubungi dokter jika bayi menunjukkan gejala stenosis pilorus atau ada tanda-tanda dehidrasi. Sebelum bertemu dokter, beri makan anak dengan sering dalam jumlah kecil sehingga tidak terlalu banyak makanan yang belum dicerna di perutnya.

P15

Periksalah ke dokter jika hernia berukuran besar atau tidak hilang saat anak mencapai usia 5 tahun. Anak Anda mungkin memerlukan operasi kecil untuk menggantikan usus di rongga perut dan menjahit celah di dalam otot-otot dinding perut. Hernia tidak mungkin terjadi lagi setelah diobati.

P16

Jika Anda mendeteksi pembengkakan di pangkal paha atau skrotum anak yang menurut Anda mungkin adalah hernia inguinalis, hubungi dokter. Jika diagnosis dikonfirmasi, anak perlu dioperasi karena hernia ini tidak akan menghilang tanpa pengobatan.

P17

Biarkan anak berada di tempat tidur jika ia ingin. Jika ia muntah atau selera makannya buruk, berikan sedikit cairan rehidrasi yang dicampur dengan jus buah per jam pada siang hari. Jika sakit kuning mereda, nafsu makan anak biasanya meningkat dan ia dapat mulai makan normal. Cegah penyebaran virus hepatitis A di antara anggota keluarga Anda dengan mencuci tangan ekstra hati-hati dan merebus peralatan makanan. Anak Anda seharusnya akan merasa cukup sehat untuk kembali ke sekolah 2-6 minggu setelah timbulnya gejala.

(9)

Kode

Penyakit

Solusi

P18

Pastikan anak Anda minum cukup cairan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui diare dan mencegah dehidrasi. Cermatlah mencuci tangan sesudah ke toilet dan sebelum menyiapkan makanan. Tindakan pencegahan ini akan membantu mencegah penyakit menyebar kepada anggota keluarga lainnya.

P19

Jika Anda menduga anak tertular cacing keremi, bawa ke dokter yang mungkin akan meminta Anda untuk mengumpulkan telur untuk pemeriksaan mikroskopis. Seluruh keluarga perlu diobati dengan salah satu dari tiga obat antiparasit. Dua diminum dalam dosis tunggal, satu diminum setiap hari selama seminggu. Satu rangkaian obat harusnya bisa menyembuhkan, tetapi untuk mencegah infeksi ulang, keluarga bisa diobati lagi dalam 2 minggu.

D.

ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit gangguan

pencernaan anak dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. ERD

E.

Implementasi

1) Halaman Menu Utama

Halaman ini merupakan halaman awal saat program dijalankan yang berfungsi

menampilkan menu utama yang terdiri dari home, daftar penyakit, konsultasi, bantuan, dan

admin.

(10)

Gambar 2. Halaman Home

2) Halaman Daftar Penyakit

Halaman ini berfungsi menampilkan daftar jenis-jenis penyakit gangguan pencernaan

anak.

Gambar 3. Halaman Daftar Penyakit

3) Halaman Detail Gejala Penyakit

(11)

Gambar 4. Halaman Detail Daftar Penyakit dan Solusi

4) Halaman Hasil Analisa

Halaman ini berfungsi menampilkan hasil analisa penyakit gangguan pencernaan

anak.

Gambar 5. Halaman Hasil Analisa

V. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi sistem pakar

diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak memiliki fasilitas yang dapat membantu

masyarakat (para orang tua) untuk mendapatkan informasi tentang penyakit gangguan

pencernaan anak dan menangani penyakit tersebut secara dini. Aplikasi sistem pakar ini

juga dapat menjadi alternatif lain yang biayanya relatif lebih murah untuk berkonsultasi selain

berkonsultasi ke dokter yang biayanya relatif lebih mahal. Dengan adanya aplikasi ini

masyarakat (para orang tua) dapat dengan segera melakukan konsultasi secara dini tanpa

(12)

harus berkunjung ke rumah sakit atau berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, terlebih bagi

yang tempat tinggalnya jauh ataupun memiliki jadwal rutinitas yang padat.

Sistem pakar ini dirancang beserta keluarannya berupa penjelasan dan solusi tentang

penyakit gangguan pencernaan yang dialami anak. Dengan adanya pembatasan hak akses

yang diterapkan pada sistem, proses untuk pengolahan basis pengetahuan dan basis aturan

hanya dapat dilakukan oleh administrator (pakar). Aplikasi sistem pakar dapat dijadikan

sebagai media penerapan inteligensia seorang ahli atau pakar dalam menganalisis dan

mendeteksi suatu penyakit.

Daftar Pustaka

[1] HM., Jogiyanto, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Andi, 2003.

[2] Arhami, Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, 2005.

[3] Nugroho, Bunafit, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Gava Media, 2004.

[4] Collins, Jane, Ensiklopedia Kesehatan Anak (Children’s Medical Guide). Edisi Pertama. Jakarta:

Esensi, 2009.

Gambar

Tabel 1. Tabel Dasar Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Tabel 2. Tabel Dasar Gejala Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Tabel 3. Tabel Dasar Solusi Penyakit Gangguan Pencernaan Anak  Kode
Gambar 1. ERD  E.  Implementasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hasil penilaian poster siswa sebagai produk berpikir kreatifnya, dilakukan dengan cara mencari nilai dari skor hasil peer assessment dan penilaian

Namun karena alasan terus bertambahnya jumlah pendudukan, negara ini justru mengubah metode penetapan jumlah kursi DPR mereka dengan menetapkan sebanyak 435 jursi dan

Untuk menentukan alokasi waktu penulis membuat konsep berupa jadwal harian dalam menghafal yang bisa digunakan oleh santri dan asâtîź dalam mengontrol hafalan

Hasil penelitian Syafruddin (2006) memberikan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan oleh manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja, tetapi untuk variabel

UD Arjuna Bali perlu memperhatikan pedoman analisis efisiensi persediaan bahan baku untuk tahun selanjutnya, sehingga perusahaan akan dapat menententukan jumlah persediaan

CV.Ratu 3G kesulitan dalam pengolahan data stok atau persediaan barang, proses pencatatan barang masuk dan keluar masih manual, serta lamanya dalam pengolahan

Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha- menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga

Skor rata-rata pada indikator ini adalah sebesar 39,17. Di mana hasil skor rata- rata menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menyusun analisa dan sintesa beberapa kasus