BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 2.1 SabSabunun
2.1.1 Sejarah Penggunaan Sabun 2.1.1 Sejarah Penggunaan Sabun
Catatan pertama mengenai penggunaan sabun berasal dari sumeria, bangsa semit,4500 Catatan pertama mengenai penggunaan sabun berasal dari sumeria, bangsa semit,4500 tahun yang lalu yang menggunakan lemak tumbuhan dan bubuk kayu sebagai pembersih kulit tahun yang lalu yang menggunakan lemak tumbuhan dan bubuk kayu sebagai pembersih kulit dan baju. Inilah sabun konvensional pertama dalam sejarah peradaban manusia.
dan baju. Inilah sabun konvensional pertama dalam sejarah peradaban manusia.
Seorang tabib yunani (Galen, S!" menulis tentang bahan pembersih yang disebut sapo Seorang tabib yunani (Galen, S!" menulis tentang bahan pembersih yang disebut sapo yang berkhasiat pembersih dan menyembuh luka. Sejak itu penggunaan sabun meluas keseluruh yang berkhasiat pembersih dan menyembuh luka. Sejak itu penggunaan sabun meluas keseluruh pelosok d
pelosok dunia melalui unia melalui perdagangan perdagangan dan dan penyebaran penyebaran agama. agama. #enggunaan #enggunaan sabun sabun sehari$hari lebihsehari$hari lebih ditujukan untuk kesehatan daripada keme%ahan. Sangat menarik untuk di&atat bah%a 'ormula ditujukan untuk kesehatan daripada keme%ahan. Sangat menarik untuk di&atat bah%a 'ormula sabun sekarang ternyata tidak jauh berbeda dari 'ormula tempo doeloe.
sabun sekarang ternyata tidak jauh berbeda dari 'ormula tempo doeloe.
#enggunaan sabun dikamar mandi menjadikan sabun sebagai salah satu kosmetika toilet #enggunaan sabun dikamar mandi menjadikan sabun sebagai salah satu kosmetika toilet soap. ikemudian hari ternyata sabun bukan pembersih yang ideal. #ertama, sabun &enderung soap. ikemudian hari ternyata sabun bukan pembersih yang ideal. #ertama, sabun &enderung mengendapkan ion ) dan !g yang kadang terdapat di dalam air (disebut sebagai air berat* hard mengendapkan ion ) dan !g yang kadang terdapat di dalam air (disebut sebagai air berat* hard %ater" yang akan mengurangi daya pembersih sabun. +ndapan garam ) atau !g di dasar bathtub %ater" yang akan mengurangi daya pembersih sabun. +ndapan garam ) atau !g di dasar bathtub berbentuk
berbentuk &in&in &in&in (bathring". (bathring". )edua, )edua, sabun sabun terdiri terdiri atas atas substansi substansi alkalis alkalis kuat kuat (a- (a- dan dan )-")-" da
dan n asasam am lelemamah h (a(asasam m lelemamak k jejenuh nuh dan dan titidak dak jejenunuh"h", , yayang ng dpdpat at memengingiriritatasi si kulkulitit. . /t/tuk uk menanggulangi hal tersebut, pada a%al abad ke$1 di&oba penggunaan sul'oleat (dibuat dari menanggulangi hal tersebut, pada a%al abad ke$1 di&oba penggunaan sul'oleat (dibuat dari asam sul'at dan minyak 2aitun", alkil na'talen sul'onat, 'atty alkohol sul'at,alkil ben2ene sul'onat asam sul'at dan minyak 2aitun", alkil na'talen sul'onat, 'atty alkohol sul'at,alkil ben2ene sul'onat dan akil'enol poliglikol ester.
dan akil'enol poliglikol ester. /ntuk menan
/ntuk menanggulanggulangi masalah kedua, se&argi masalah kedua, se&ara sintetia sintetik k dibuat bahadibuat bahan sul'at al&ohol barn sul'at al&ohol baruu dan minyak sul'onat. 3lank (11" membuat 'ormula yang terdiri atas 5 sul'onat olive oil dan dan minyak sul'onat. 3lank (11" membuat 'ormula yang terdiri atas 5 sul'onat olive oil dan te
tea a seseed ed oioil l ii5 5 petpetroroleleum um lili6ui6uid, d, dadan n 5050 aiairr. . aalalam m benbentutuk k lalarurutatan n , , 'o'ormrmulula a ininii mempunyai p antara 7$8 dan penggunaannya pada kulit eksematosa berhasil dengan baik. mempunyai p antara 7$8 dan penggunaannya pada kulit eksematosa berhasil dengan baik. )emud
)emudian dibuat berbagai ma&aian dibuat berbagai ma&am sintetk lain. 3ahan yang semulm sintetk lain. 3ahan yang semula diproduksi a diproduksi untuk men&u&iuntuk men&u&i pakaian
asam lemak , dari asam lemak dibuat 'atty al&ohol, dan akhirnya al&ohol sul'a dari 'atty al&ohol, dan berbagai jenis lainnya.
Se&ara kimia 'isik , bahan pembersih ini bersi'at sur'a&e a&tive substan&e (sur'aktan", sehingga berdaya larut baik terhadap kotoran maupun lemak. 9idak semua jenis sur'aktan sintetik dapat digunakan untuk pembersih kulit. #engalaman dari ahli kimia, ahli kosmetika, dan dokter kulit untuk membentuk 'ormula optimal sangat diperlukan. 3erbagai substansi lain diperlukan, misalnya prote&tor terhadap kulit, antiiritasi, dan bahan$ bahan super'atty. #engalaman teknis 'asilitas pengujian dan asupan klinis para dokter kulit diperlukan untuk membuat sabun* deterjen yang sempurna.
Terminologi
/mumnya masyarakat berpendapat terutama ibu rumah tangga sabun dan deterjen merupakan hal yang berbeda, bahkan banyak yang mengatakan bah%a sabun adalah la%an dari deterjen. 3erbeda dengan pendapat ahli kimia, sabun atau berbagai ma&am sediaan pembersih kulit modern, baik berbentuk batang (bar", &air (li6uid", atau bubuk (po%der", adalah deterjen. eterjen berasal dari kata detergere yang berarti : membersihkan;, yang sesuai dengan tujuan semula pembuatan &uran itu. 9idak diketahui apa sebutan yang digunakan oleh oran sumeria untuk bahan pembersih badanya 2aman dulu. -rang yunani menamakanya sapo, yang merupakan asal kata proses pembuatannya saponi'ikasi (penyabunan" dan dekat dengan kata soap. #ada a%al abad ke$1 di jerman ditemukan bahan sintetik, semula sebagai bahan pen&u&i pakaian, dan dipakai sebagai pengganti bahan konvensional yang disebut sebagai deterjen sintetik. /ntuk membedakannya, bahan lama (sabun" disebut sabun konvesional atau klasik, sedangkan syndet disebut juga sebagai deterjen bebas * tanpa sabun. amun tidak semua ahli sepakat dengan terminology ini. i jerman istilah syndet digunakan baik untuk bahan asal (bahan baku" yaitu deterjen, maupun hasil produksinya ( batang,bubuk,&air" yaitu pembersihnya.Sedangkan dibagian lain eropa istilah syndet hanya digunakan untuk hasil produksi pembersih kulit nosabun, sedangkan yang dipakai mandi dan sho%er tidak termasuk
syndet.
9erdapat barbagai nama lain syndet, yaitu &leanser bar, detergent bar, syntheti& toilet soap. 3erbagai usaha men&ari bentuk terbaik bahan pembersih menyebabkan di&obanya bentuk kombinasi antara yang konvensional dan sintetik, dan ini disebut &ombar (&ombo bar". Istilah tenside yang popular di eropa merupakan istilah yang semula lebih bersi'at
teknis untuk menamai mekanisme kerja bahan$bahan ini, yaitu akti' di tegangan permukan (tenside" namun di egara lain lebih sering disebut sebagai sur'aktan (sur'a&e a&tive substan&e".
Prinsip Kerja
Sur'aktan adalah prinsip kerja dari setiap deterjen, yang jika dilakukan kedalam &airan &enderung memekat pada permukaan &airan tersebut. )esanggupan ini disebabkan si'at 'isiokimia yang dualisti& (ambi'ilik", yaitu mempunyai bagian yang senang pada pelarut ('ilik" dan bagian yang tidak senang pada pelarut ('obik". <ika pelarutnya air, maka sur'aktan akan barada di batas tersebut dengan bagian yang bersi'at 'ilik berada dalam air.
3esarnya bagian yang 'obik dan 'ilik menentukan potensi sur'aktan. 3ila salah satu bagian ('ilik atau 'obik" terlalu dominan maka sur'aktan tidak dapat bekerja karena akan larut pada salah stu bahan pelarut atau yang dilarutkan. )eseimbangan hidro'ilik lio'ilk ()=" sur'aktan untuk air dan minyak dapat dihitung, baik dengan &ara Gri''in meupun dengan &ara avies, dan dari )=. Ini dapat di&ari bahan apa yang &o&ok untuk kosmetika. ua jenis yang dikenal yaitu >
. Sur'atan ioni&, yakni sur'aktan yang bila terlarut dalam pelarut (air" akan terurai menjadi ion negative dan positi'.
. Sur'atan nonioni& (tidak berionisasi", misalnya 'atty al&ohol, poliglikol ester
Selain sebagai pelarut, sur'aktan dapat bekerja sebagai pembasah, pembentuk busa dan pengemulsi. #ada sabun, sur'aktan bekerja sebagai pelarut (kotoran dan lemak". #engemulsi dan pembentuk busa. !eskipun banyaknya busa tidak mempengaruhi daya larut dan daya bersih sabun, namun masih banyak orang yang menyukai busa sabun dalam penu&ian. #emilihan sur'aktan untuk berbagai kepentingan dapat dilakukan dengan perhitungan kimia 'i'ik 'a&tor )= tersebut diatas.
)omposisi sabun
Sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam alkali serta sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya mengandung sur'aktan, pelumas, antioksidan, deodorant, %arna, par'um, pengontrol p, dan bahan tambahan
khusus. Sur'aktan
Sur'aktan adalah bahan terpnting dari sabun. =emak dan minyak yang dipakai dalam sabun berasal dari minyak kelapa (asam lemak C", minyak 2aitun (asam lemak C7$ C?", atau
lemak babi. #enggunaan bahan berbeda menghasilkan sabun yang berbeda, baik se&ara 'isik maupun kimia. @da sabun yang &epat berbusa tetapu terasa airnya kasar dan tidak stabil. <enis bahan sur'aktan pasa syndet de%asa ini men&apai angka ribuan.
#elumas
/ntuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang tidak saja meminyaki kulit tetapi juga ber'ungsi untuk membentuk sabun yang lunak, misal > asam lemak bebas, 'atty al&ohol, gliserol,lanolin, para''in lunak, &o&oa butter, dan minyak almond, bahan sintetik ester asam sul'osuksinat, asam lemak ( polimer akrilat". 3ahan$bahan tersebut selain meminyaki kulit juga dapat menstabilkan busa dan ber'ungsi sebagai peramas ( plasti&i2ers". @ntioksidan dan Se6uestering @gents
/ntuk menghindari kerusakan lemak terutama bau tengik, dibutuhkan bahan penghambat oksidasi, misalnya stearil hidra2id dan butilhydroAy toluene (0,0 $ 0,0 ". Se6uestering agent dibutuhkan untuk mengikat logam berat yang mengkatalisis oksidasi +9@, +# (ethanehidroAy$$diphosphonate".
eodoran
eodaran dalam sabun mulai dipergunakan sejak tahun 150, namun oleh karena kha%atir e'ek samping, penggunaanya dibatasi. 3ahan yang digunakan adalah 9CC (tri&hloro &arbanilide" dan $hidroAy ,4,4$ tri&hlodiphenyl ester (irgasan ## 00".
Barna
)ebanyakan sabun toilet ber%arna &oklat,hijau,biru,putih,atau krem. #er%arnaan sabun diperbolehkan sepanjang memenuhi syarat daperaturan yang ada, pigmen yang digunakkan biasanya setabil dan konsentrasinnya ke&il sekali (o,o$0,5".titannium dioksida 0,0 ditambahkan pada berbagai sabun untuk menimbulkan e'ek berkilau. @khir$akhir ini dibuat sabun tanpa %arna transparan.
#ar'um
Isi sabun tidak lengkap bila tidak ditambahan par'um sebagai pe%angiini harus berada dalam p dan %arna sabun bergantung pada permintaan pada permintaan pasar atau masyarakat pemakainya. 3iasanya dibutuhkan %angi par'um yang tidak sama untuk membedakan produk masing$masing.
#engontrol #h
3ahan 9ambahan )husus
3erbagai bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar, produsen, maupun segi ekonomi dapat dimasukan kedalam 'ormula sabun. e%asa ini dikenal berbagai ma&am sabun khusus, misalnya >
. Super'atty yang menambahkan lanolin atau para''in. . 9ransparan yang enambahkan sukrosa dan gliserin.
. eodoran, yang menambahkan triklorokarbon,heksakloro'en, dikloro'en,triklosan, dan sul'ur koloidal.
4. @ntiseptik (medi&ated &arboli&" yang menambahkan bahan antisepti&, misalnya 'enol, kresol dan sebagainya.
5. Sabun bayi yang lebih berminyak, p netral dan noniritati'.
7. Sabun netral, mirip dengan sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang berbeda. 8. @pri&ot, dengan menambahkan apri&ot atau monosul'iram.
Selain itu ada berbagai jenis sabun dipasaran, misalnya sabun &astil, na'ta, &o&oa Dren&h, yang dasarnya tidak jauh berbeda.
2.1.4 Ee! Samping Sabun Pa"a !uli#
Sabun digunakan untuk membersihkan kotoran pada kulit baik berupa kotoran yang dalam air maupun yang larut dalam lemak. amun dengan penggunaan sabun kita akan mendapatkan e'ek lain pada kulit, misalnya daya alkalinisasi kulit, pembengkakan dan pengeringan kulit, denaturasi protein dan ionisasi, antimi&robial, antiperspirasi, dan lain
sebagainya.
aya @lkalinisasi kulit
aya alkalinisasi sabun dianggap sebagai 'a&tor terpenting dari e'ek samping sabun. Eeaksi basa yang terjadi paa sabun konvensional yang melepaskan ion - sehingga p larutan sabun ini berada antara 1$ dianggap sebagai penyebab iritasi pada kulit. 3ila kulit terkena &airan sabun, p kulit akan naik beberapa menit setelah pemakaian meskipun kulit telah dibilas dengan air. #engasaman kembali terjadi 5$0 menit, dan setelah 0 menit p kulit menjadi normal kembali. @lkalinisasi dapat menimbulkan kerusakan kulit bila kontak berlangsung lama, atau p sabun yang sangat tinggi. +'ek alkalinisasi pada sabun sintetik sudah jauh berkurang karena sabun sintetik memakai berbagai bahan yang tidak alkalis.berbagai penelitian mengenai daya iritasi sabun pada kulit akibat # sabun yang tinggi telah banyak dilakukan . pada tahun$tahun terakhir beberapa penelitian membuktikan
bah%a si'at iritasi sabun tidak bergantung pada p sabun tetapi pada lamanya sabun berada di kulit setelah dibilas dan bagaimana absorpsi kulit terhadap sabun. Bort2man dkk. (1?7" membuktikan bah%a daya lekat sabun setelah di&u&i (rinsability" yang berperan dalam e'ek iritasi sabun ini.
aya pembekakan dan pengeringan kulit
)ontak air (p 8" pada kulit yang lama akan menyebabkan lapisan tanduk kulit membekak akibat kenaikan permeabilitas kulit terhadap air. Cairan yang menggandung sabun dengan p alkalis akan memper&epat hilangnya mantel asam pada lemak kulitpermukaan sehingga pembengkakan kulit akan jadi lebih &epat. !ar&hionini dan s&hade (1?" yang meneliti hal tersebut menyatakan bah%a kelenjar minyak kulit berperan dalam membentuk keasaman kulit dengan membentuk lapisan lemak permukaan kulit yang agak asam. Seperti air dan sabun, deterjen sintetik juga dapat mengganggu lapisan lemak permukaan kulit dalam kapasitas yang lebih ke&il. 3esarnya kerusakkanlapisan lemak pada kulit yang terjadi bergantung pada> temperatur, konsenterasi, %aktu kontak, dan tipe kulit pemakai. )erusakkan lapisan lemak kulit dapat meninggkat permeabilitas kulit sehingga mempermudah benda asing menembus kedalamnya. 3ergantung kepada lama kontak dan intensitas pembilasan, maka &airan sabun dapat diabsorsi oleh lapisan luar kulit sehingga dapat tetap berada di dalam kulit sesudah dibilas. )erusakan lapisan lemak kulit dapat menambah kekeringan kulit akibat kegagalan sel kulit mengikat air. #embengkakan kulit inisial akan menurunkan pula kapasitas sel untuk menahan air sehingga kemudian terjadi pengeringan yang akan diikuti oleh kekenduran dan pelepasan ikatan antarsel tanduk kulit.
)ulit tampak berskuama, kasar dan tidak elastis. 9erjadi pula peningkatan permeabilitas stratum korneum terhadap larutan kimia yang iritan. Inilah yang sering dirasakan pada kulit oleh mereka yang sering dan lama berhubungan dengan deterjen (rasa deterjen". #enambahan sabun * deterjen dengan bahan$bahan pelumas (super'atty" dapat mengurangi e'ek ini.
aya enaturasi #rotein dan Ionisasi
Eeaksi kimia sabun dapat mengendapkan ion kalsium ()" dan magnesium (!g" di lapisan atas kulit. #ada kulit yang kehilangan lapisan tanduk, pengendapan )F dan !gF akan mengakibatkan reaksi alergi. #engendapan )F dan !gF diatas lapisan epidermis akan menutup 'olikel rambut dan kelenjar palit sehingga menimbulkan in'eksi oleh kuman yang larut dalam minyak. 3erbeda dengan sabun, deterjen sintetik tidak menimbulkan
pengendapan itu, namun iritasi kulit dapat terjadi karena adanya gugus S akibat denaturasi keratin. #ada keratin normal tidak ada gugus merkapto (S" bebas, dan adanya deterjen dapat melepas gugus ini dari sistein dan sistin.
aya @ntinikrobial
Sabun yang mengandung sur'aktan, terutama kation, mempunyai daya antimikroba, apalagi bila ditambah bahan antimikroba. aya antimikoba ini terjadi pula akibat kekeringan kulit,pembersihan kulit,oksidasi di dalam sel keratin, daya pemisah sur'aktan dan kerja mekanis air
.
aya @ntiperspirasi
)ekeringan kulit juga dibantu oleh penekanan perpirasi. #ada per&obaan dengan larutan natrium lauril sul'at, didapat penurunan produksi kelenjar keringat antara 5$85.
=ain$lain
+'ek samping lain berupa dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergik, atau kombinasi keduanya.
Sabun merupakan iritan lemah. #enggunaan yang lama dan berulang akan menyebabkan iritasi, biasanya mulai di ba%ah &in&in yang tidak di&u&i bersih, dan terjadi di dalam rumah tangga,bartender, hairdresser, sehingga disebut sebagai soap atau house%i'% &onta&t dermatitis. #embuktian e'ek iritan sering kontroversial. /ji tempel kon'ensional dengan larutan sabun tidak adekuat sebab menimbulkan reaksi eritema monomor'ik dengan intensitas yang bervariasi. Eeaksi alergi terhadap deterjen sintetik lebih jarang, lebih mungkin terjadi se&ara kumulati' akibat penggunaan yang berulang pada kulit yang sensitive. erajat risiko pemakaian sabun di @merika Serikat tergolong risiko rendah (>.00.000" sedangkan menurut D@ termasuk risiko sedang (>.700". #ada dasarnya sabun bukan bahan sensiti2er,tetapi berbagai bahan aditi', misalnya par'um, lanolin, antiba&terial, apri&ot,
monosul'iram, dan lainnya dapat menyebabkan timbulnya e'ek samping.
2.2 Shampoo
)ata shampoo berasal dari bahasa indi champo, bentuk imperati' dari champna, memijat. i Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan di&ur dengan air.Shampoo adalah suatu 2at yang terdiri dari sur'aktan, pelembut,
pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.
Shampo adalah salah satu hal yang penting bagi kehidupan manusia, baik pria maupun %anita, Dungsi utama dari shampo adalah membersihkan rambut dan kulit kepala, kotoran rambut termasuk sekresi alami dari kulit, penumpukan kotoran dari lingkungan dan sisa dari produk pera%atan rambut yang digunakan oleh konsumen. Setelah pembersihan sempurna maka dapat memberikan kepuasan bagi pemakai * konsumen. Shampo akan menghasilkan rambut yang lembut, berkilau, dan mudah diatur. Dormulasi dari shampo dapat pula berupa &uran yang ditekankan untuk beberapa kemampuan khusus seperti meminimalkan rasa perih pada mata, mengontrol ketombe atau memberikan keharuman yang menarik untuk bau %angi yang dapat diterima.
Shampoo juga di lengkapi dengan &onditioner yang gunanya untuk melembutkan * menghaluskan rambut. Shampoo banyak tersedia dalam berbagai ma&am versi, ada yang berbentuk &airan, gel, dll.. jika dalam bentuk &airan maka %arnanya akan berma&am$
ma&am, ada %arna kuning, hitam, dan beragai ma&am %arna lainnya,. 9api sahmpo sekarang sudah banyak yang tidak jelas atau istilahnya sekarang shampoo abal$abal, maka 6t sebagai konsumen harus pintar$pintar memilah milih shampoo mana yang terbaik untuk kita pakai, agar rambut kita pun tidak rusak dan rambut tetap sehat. <ika shampoo yang kita pakai tidak &o&ok dengan keadaan rambut kita, misalnya rambut kita rontok stau gatal$
gatal, maka kita jangan teruskan memakai shampoo tersebut, karena itu akan lebih membahayakan rambut kita, dan lebih baiknya lagi kita segera ke dokter untuk konsultasi masalah yang kita hadapi.
#ada a%alnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi". Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen.
@gar shampo ber'ungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki si'at sebagai berikut >
. Shampoo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan &epat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
. Shampoo harus mempunyai si'at detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
. Shampoo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut ter&u&i dengan 2at lipid yang ada didalam komposisi shampo. )otoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu > sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.
4. 9idak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
5. Shampoo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Hiskositas dan pnya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh %adahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau par'um yang ditambahkan kedalamnya.
etergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki si'at 'isikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan &iri si'at yang dikehendaki untuk shampo. /mumnya, detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur.
Si'at detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan busa. <enis detergen yang paling la2im diedarkan tergolong alkil sul'at, terutama laurilsul'at, juga alkohol monohidrat dengan rantai C0 ?. Si'at detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang digunakan. omolog rendah seperti C ( lauril " dan C4 ( miristil " memiliki si'at yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi seperti C7 ( palmitil " dan C? ( stearil " dalam hal memberikan busa dan basah dengan si'at pembersih yang baik, meskipun suhu rendah. etergen alkilsul'at yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun dengan meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari detergen alkilsul'at dengan atom C7$? tidak dapat disimpan pada suhu rendah. )elarutan
detergen alkilsul'at dalam air berkurang, sehingga tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh e'ek air sadah.
etergen alkilsul'at dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 0 seperti C? ( kaprilil " dan C0 ( kapril " lebih &ondong menunjukkan si'at iritasi.
etergen alkilsul'at dengan rantai karbon 4 adalah noniritan, memberikan &ukup busa pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan.
9rietanolamina ( 9+@ " laurilsul'at dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil. @monium alkilsul'at, meskipun memiliki keakti'an pembersih yang sedang, tetapi jarang digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi. 3iasanya senya%a ini digunakan sebagai &uran detergen seperti nampak pada amonium monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsul'at. Shampo dengan 'ormulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang dikeramas dengan shampo ini masih
mudah diatur.
i samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki si'at berikut >
. arus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
. 9idak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
. Barnanya tidak boleh menyolok.
2.2.1 $enis%$enis Shampo
. Shampo bubuk (ry Shampoo"
Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan 2at pengen&er biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium 'os'at, atau boraks.
. Shampo emulsi
Shampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. 9ergantung dari jenis 2at tambahan yang digunakan, shampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo lemon, shampo susu atau bahkan shampo stra%berry.
. Shampo krim atau pasta (Creme paste Shampoo"
Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsul'at dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kuat. /ntuk membuat shampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. an sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
4. Shampo larutan (=i6uid Shampoo"
!erupakan larutan jernih. Daktor yang harus diperhatikan dalam 'ormulasi shampo ini meliputi viskosita, %arna keharuman, pembentukan dan stabilitas busa, dan pemga%etan.Jat penga%et yang la2im digunakan meliputi 0, larutan 'ormaldehid 40 , garam 'enilraksaK kedua 2at ini sangat ra&un, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. #ar'um yang digunakan berkisar antara 0,
,0 , tetapi umumnya berkadar 0,5 .
@dapun kandungan dalam shampoo yang berbahaya. . Sodium =auryl*=aureth Sul'ate
Shampo yang mengandung bahan ini perlu di%aspadai karena bahan kimia Sodium =auryl sering dipakai untuk deterjen dan digunakan sebagai bahan pembersih di beberapa industri. Selain itu, dampak terburuknya bisa berubah menjadi karsinogenik
(2at penyebab kanker". . ietanolamina
3ahan kimia ini dapat membentuk karsinogenik yang memi&u kanker. )arsinogenik bisa menyebabkan kanker se&ara langsung dengan &ara bermutasi pada @ sel tubuh
atau se&ara tidak langsung melalui pembelahan sel sehingga gagal men&iptakan sel yang sempurna. )egagalan itu menyebabkan timbulnya sel kanker.
. #arabens
)andungan #arabens memang dapat mempengaruhi tingkat estrogen yang membuat hormon menjadi tidak seimbang. #arabens juga terkandung dalam beberapa kosmetik. 3ahan ini dikenal sebagai 2at yang berbahaya karena bisa memi&u kanker kulit.
4. Dormaldehyde
Dormaldehyde juga dikenal sebagai urea doa2olidinyl atau bahan untuk menga%etkan jena2ah dan sangat berbahaya untuk kesehatan. 3ahan kimia ini bisa menyebabkan
5. @mmonium =auryl, =aureth Sul'ate, dan @mmonium Lylene Sul'onate
3ahan$bahan ini memang ber'ungsi untuk membersihkan serta menimbulkan busa. )etiga bahan tersebut terdapat dalam shampo, tapi bisa membuat rambut kering.
2.& 'on"i#ioner
2.&.1 Manaa# !on"isioner
a. !engganti !inyak @lami. eterjen yang terkandung dalam shampo dapat membersihkan
kotoran sekaligus minyak alami yang dihasilkan kulit kepala. )ondisioner akan menggantikan minyak alami tersebut dengan kadar minyak yang rendah untuk melindungi setiap helai rambut. al ini akan men&egah rambut mengalami kekeringan karena kehilangan minyak alami setelah selesai keramas.
b. !erapikan )utikula Eambut. Eambut dan kuku terbuat dari bahan yang sama. <ika
diperbesar dengan mikroskop, satu helai rambut tersusun atas kutikula yang bentuknya menyerupai sisik ikan yang tersusun rapi. Saat @nda memakai shampo atau memakai bahan kimia pada rambut, kutikula atau sisik rambut tersebut akan men&uat dan tidak
rapi. Ini akan membuat rambut terasa sangat kasar dan kusam. #emakaian kondisioner akan membuat kutikula rambut kembali tersusun rapi. @nda bisa merasakan bah%a rambut akan semakin lembut dan mudah diatur jika memakai kondisioner, itu karena kutikula di setiap helai rambut kembali rapi.
c. Eambut !engembang dan 9erlindungi.3eberapa kondisioner diran&ang tidak hanya
untuk membuat rambut berkilau, tetapi juga memberikan volume sehingga rambut lebih mengembang. Selain itu, beberapa produk kondisioner terkini menambahkan 'ormula untuk melindungi rambut dari terpaan panas dari peralatan rambut, melindungi rambut dari paparan /H @ dan 3, juga melindungi rambut dari pengaruh radikal bebas.