• Tidak ada hasil yang ditemukan

31 nervus spinalis.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "31 nervus spinalis.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31 nervus spinalis

31 NERVUS SPINALIS

 8 pasang syaraf servikal

Meliputi : C menunjukkan sekmen T,L,S,Co

1. Pleksus servikal berasal dari ramus anterior saraf spinal C1 – C4

2. Leksus brakial C5 – T1 / T2 mempersarafi anggota bagian atas, saraf yang mempersarafi

anggota bawah L2 – S3.

 12 Pasang syaraf Torakal  5 Pasang syaraf Lumbal  5 Pasang syaraf Sakral  1 pasang syaraf koksigeal.

Otot – otot representative dan segmen – segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya:

1. Otot bisep lengan C5 – C6

2. Otot trisep C6 – C8

3. Ototbrakial C6 – C7

4. Otot intrinsic tangan C8 – T1

5. Susunan otot dada T1 – T8

6. Otot abdomen T6 – T12

7. Otot quadrisep paha L2 – L4

8. Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 – S2

Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan(pleksus) membentuk jaringan urat saraf.Pleksus terbagi menjadi 3 macam,yaitu:

1) Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher ) 2) Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan)

3) Plexus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang)

Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar, yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat alaur tersebut sesuai dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum tulang belakang.

(2)

Benang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk satu akar depan. Akar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa, yang mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang dinamakan simpul saraf spinal. Akar anterior dan posterior bertaut satu sama lain membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah cabang belakang, cabang depan, dan cabang penghubung.

Adapun ke 31 nervus spinalis, yaitu:

1. Nervus hipoglossus : Nervus yang mempersarafi lidah dan sekitarnya.

2. Nervus occipitalis minor : Nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam

trungkusnya.

3. Nervus thoracicus : Nervus yang mempersarafi otot serratus anterior.

4. Nervus radialis: Nervus yang mempersyarafi otot lengan bawah bagian

posterior,mempersarafi otot triceps brachii, otot anconeus, otot brachioradialis dan otot ekstensor lengan bawah dan mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan lengan bawah. Merupakan saraf terbesar dari plexus.

5. Nervus thoracicus longus: Nervus yang mempersarafi otot subclavius, Nervus thoracicus

longus. berasal dari ramus C5, C6, dan C7, mempersarafi otot serratus anterior.

6. Nervus thoracodorsalis: Nervus yang mempersarafi otot deltoideus dan otot trapezius,

otot latissimus dorsi.

7. Nervus axillaris: Nervus ini bersandar pada collum chirurgicum humeri.

8. Nervus subciavius: Nervus subclavius berasal dari ramus C5 dan C6, mempersarafi otot

subclavius..

9. Nervus supcapulari: Nervus ini bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus

major dan minor serta otot levator scapulae,

10. Nervus supracaplaris: Berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot supraspinatus dan

infraspinatus.

11. Nervusphrenicus: Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma.

12. Nervus intercostalis

13. Nervus intercostobrachialis: Mempersyarafi kelenjar getah bening.

(3)

15. Nervus cutaneus antebrachii medialis: Mempersarafi kulit sisi medial lengan bawah.

16. Nervus ulnaris: Mempersarafi satu setengah otot fleksor lengan bawah dan otot-otot

kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah medial.

17. Nervus medianus: Memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus medianus.

18. Nervus musculocutaneus: Berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot coracobrachialis,

otot brachialis, dan otot biceps brachii. Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.

19. Nervusdorsalis scapulae: Nervus dorsalis scapulae bersal dari ramus C5, mempersarafi

otot rhomboideus.

20. Nervus transverses colli

21. Nervus nuricularis: Nervus auricularis posterior berjalan berdekatan menuju foramen,

Letakanatomisnya: sebelah atas dengan lamina terminalis,

22. NervusSubcostalis: Mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.

23. Nervus Iliochypogastricus: Nervus iliohypogastricusberpusat pada medulla spinalis.

24. Nervus Iliongnalis: Nervus yang mempersyarafi system genetal, atau kelamin manusia.

25. NervusGenitofemularis: Nervus genitofemoralis berpusat pada medulla spinalis L1-2,

berjalan ke caudal, menembus m. Psoas major setinggi vertebra lumbalis ¾.

26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis: Mempersyarafi tungkai atas, bagian lateral tungkai

bawah, serta bagian lateral kaki.

27. NervusFemoralis: Nervus yang mempersyarafi daerah paha dan otot paha.

28. NervusGluteus Superior: Nervus gluteus superior (L4, 5, dan paha, walaupun sering

dijumpai percabangan dengan letak yang lebih tinggi.

29. Nervus Ischiadicus: Nervus yang mempersyarafi pangkal paha

30. NervusCutaneus Femoris Inferior: Nervus yang mempersyarafi bagian (s2 dan s3) pada

bagian lengan bawah.

31. Nervus Pudendus: Letak nervus pudendus berdekatan dengan ujung spina ischiadica.

Nervus pudendus, Nervus pudendus menyarafi otot levator ani, dan otot perineum(ke kiri / kanan ), sedangkan letak kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.

(4)

SARAF KRANIAL DAN SARAF SPINAL

A. Pengertian

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).

Saraf perifer ( saraf sadar ) di bagi menjadi 2 yaitu : 1. Saraf cranial :

Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada dibagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak, saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.

merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis

sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di

kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II

mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu: a. SK I (olfactorius) Adalah saraf sensorik

Fungsi : penciuman , Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke

otak untuk diproses sebagai sensasi bau II

Mekanisme : Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.

b. SK II (Opticus) Adalah saraf sensorik

Fungsi : Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic, Sensori Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III

Mekanisme : Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan

(5)

bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital.

Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.

c. SK III (Okulomotorius) Adalah saraf motorik

Fungsi : Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa, Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan

terbukanya kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga membantu pengontrolan gerakan

mata.)

d. SK IV (Trochlearis) Adalah saraf motorik

Fungsi: Pergerakan bola mata ke bawah

e. SK V (Trigeminus) Adalah saraf motorik dan saraf sensorik

Fungsi :

1) oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik

fungsi : input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata

2) oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik

fungsi : input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring 3) oV3 (Syaraf Mandibular)adalah saraf motorik dan sensorik

fungsi :

a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu

(6)

f. SK VI (Abdusen) Adalah saraf motorik

Fungsi : Pergerakan mata ke lateral

g. SK VII (Fasialis) Adalah saraf motorik dan sensorik

1) Fungsi :

a) Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai

sensasi rasa

b) Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

2) Mekanisme :

Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.

h. SK VIII(Vestibulocochlearis): Adalah saraf sensorik

1) Fungsi : Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran

2) Mekanisme :

Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan serebelum.

i. SK IX(Glossofaringeus) Adalah saraf motorik dan sensorik,

1) Fungsi :

a) Motoris : membantu menelan

b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai

(7)

2) Mekanisme :

Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.

j. SK X (vagus) Adalah saraf motorik dan sensorik

1) Fungsi :

Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI 2) Mekanisme :

Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum.

k. SK XI(Aksesorius) Adalah saraf motorik

1) Fungsi :

Motorik: Mengendalikan pergerakan kepal

2) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan

bagian atas otot trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.

3) Mekanisme :

Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf

(8)

spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate.

l. SK XII(Hipoglosus) Adalah saraf motorik

Fungsi : Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah.

2. Saraf spinal :

Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi: a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical)

Meliputi : C menunjukkan sekmen T,L,S,Co

(1) Pleksus servikal berasal dari ramus anterior saraf spinal C1 – C4

(2) Leksus brakial C5 – T1 / T2 mempersarafi anggota bagian atas, saraf yang mempersarafi

anggota bawah L2 – S3.

b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax)

c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)

d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)

e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).

Otot – otot representative dan segmen – segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya:

1. Otot bisep lengan C5 – C6

2. Otot trisep C6 – C8

3. Ototbrakial C6 – C7

4. Otot intrinsic tangan C8 – T1

5. Susunan otot dada T1 – T8

6. Otot abdomen T6 – T12

7. Otot quadrisep paha L2 – L4

8. Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 – S2

Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau

gabungan(pleksus)membentuk jaringan urat saraf.Pleksusterbagi menjadi 3 macam,yaitu: 1) Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher )

2) Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan)

(9)

Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar, yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat alaur tersebut sesuai dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum tulang belakang. Benang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk satu akar depan. Akar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa, yang mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang dinamakan simpul saraf spinal. Akar anterior dan posterior bertaut satu sama lain membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah cabang belakang, cabang depan, dan cabang penghubung.

Cabang-cabang belakang sraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati dan sebagian kecil kulit punggung. Cabang-cabang depan mempersarafi semua otot kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit punggung. Cabang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk suatu anyaman (plexus), yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari anyaman inilah dilepaskan beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak, dan beberapa cabang panjang untuk lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk oleh cabang-cabang depan untuk anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah anyaman yang disebut plexus lumbosakralis, yang juga mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah pangkal paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan tungkai bawah. Yang terbesar adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak di bidang posterior tulang paha.

Kolumna vertebralis berjumlah 33 ruas tulang, yang dibagi atas:

1. Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.

2. Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax atau dada.

3. Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau pinggang.

4. Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang kelangkang).

5. Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang tungging).

(10)

Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.

Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk

bagian belakang torax atau dada.

Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah

lumbal atau pinggang.

Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os

sakrum (tulang kelangkang).

Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang

koksigeus (tulang tungging).

Fungsi medula spinalis (sumsum tulang belakang) :

- Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.

- Mengurus kegiatan refleks-refleks spinalis serta repleks lutut.

- Menghantarkan rengsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum.

- Sebagai penghubung antar-segmen medula spinalis.

- Mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh.

 Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang

dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmenlumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus

 • vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah

tengkuk.• Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax atau dada.• Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau pinggang.• Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang

 • Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan

membentuk os sakrum (tulang kelangkang).• Vertebra koksigeus (ruas tulang

tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang tungging)

 Fungsi Sumsum Tulang Belakang• Secara fungsi, sumsum tulang belakang bekerja secara

sadar dan tak sadar (saraf otonom). Sumsum tulang belakang yang bekerja secara sadar di atur oleh otak sedangkan sistem saraf tidak sadar (saraf otonom) mengontrol aktivitas yang tidak diatur oleh kerja otak

seperti denyut jantung, sistem pencernaan, sekresi keringat, gerak peristaltic usus, dan lain-lain.• Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.•

Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron (impuls saraf dari dan ke otak).•

Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum tulang belakang juga biasa disebut

 • Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum tulang

belakang juga biasa disebut saraf refleks.• Mengurusi persarafan tubuh, anggota

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penilian keluarga pemulung tunggal dalam FGD aset ekonomi mereka berada pada angka 1..

Perairan pesisir Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu daerah produksi perikanan yang potensial, khususnya komoditas udang, di wilayah Propinsi Kalimantan Barat(Laptek

Syair Tanpo Waton ini diciptakan oleh Gus Nizam berdasarkan representasi dari realitas yang dilihat dan dirasakan oleh beliau dari kehidupan masyarakat.. syair Tanpo Waton

Oleh sebab itu, untuk saat ini, karena belum adanya pengaturan lebih lanjut mengenai LPD termasuk dalam melakukan pengikatan jaminan dalam transaksi kredit,

Analisis total asam dilakukan dengan menitrasi (iltrat dari buah yang telah ditambahkan indikator phenolphthalein +** dan dititrasi dengan a/! sampai

Mengacu kepada beberapa pendapat terkait dengan self esteem yang dimiliki seorang atlet sebagai anggota tim dalam cabang olahraga sepak bola, mempunyai

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik instrumen tes berbasis APOS pada materi Termodinamika, menguji validitas dan reliabilitas instrumen