Modul kelas XI TKJ : Menginstallasi Perangkat Jaringan
Modul kelas XI TKJ : Menginstallasi Perangkat Jaringan
Berbasis Luas
Berbasis Luas
BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 1.1 PrasyaratPrasyaratKemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah : Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah : 1.1.1.
1.1.1. Siswa telah mamapu melakukan instalasi perangkat jaringan berSiswa telah mamapu melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis local (LAN)basis local (LAN) dengan baik.
dengan baik. 1.1.2.
1.1.2. Siswa telah mampu melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis text (LinuxSiswa telah mampu melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis text (Linux Debian)
Debian)
1.1.3.
1.1.3. Siswa telah mampu mengoperasikan perintah-perintah dasar dalam linux debian.Siswa telah mampu mengoperasikan perintah-perintah dasar dalam linux debian.
1.2
1.2 Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran 1.2.1
1.2.1 Peserta diklat mampu menjelaskan tentang pengertian WAN dan karakteristiknya.Peserta diklat mampu menjelaskan tentang pengertian WAN dan karakteristiknya. 1.2.2
1.2.2 Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat-perangkat yang digunakan dalamPeserta diklat mampu menjelaskan perangkat-perangkat yang digunakan dalam Jaringan WAN.
Jaringan WAN. 1.2.3
1.2.3 Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaPeserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan Berbasis Luas (WAN) sesuairingan Berbasis Luas (WAN) sesuai dengan prosedur.
BAB 2
BAB 2
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR
2.1
2.1 Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN)Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN) 2.1.1
2.1.1 Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN) Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungyang menghubungkan user-user kan user-user yangyang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. La
ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokusyanan WAN terfokus beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI
beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WANlayer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
telekomunikasi seperti perusahaan layanan telep telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepoon.n.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya : Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya : a.
a. International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization SectorInternational Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
(ITU-T) b.
b. Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT) c.
c. International Prganization for Standardization (ISO)International Prganization for Standardization (ISO) d.
d. International Engineering sTask Force (IETF)International Engineering sTask Force (IETF) e.
e. Electronics Industries Association (EIA)Electronics Industries Association (EIA)
2.1.2
2.1.2 Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WANIsitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN
Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam jaringan WAN yaitu :
dalam jaringan WAN yaitu : a.
a. CPE (CPE (
C
C
usto
usto
m
m
e
e
r P
r P
r
r
e
e
m
m
i
i
se
se
s E
s E
q
q
ui
ui
p
p
m
m
e
e
nt
nt
)), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu, adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggperlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.an dan berada di lokasi pelanggan. b.
b.
D
D
e
e
m
m
a
a
r
r
ca
ca
tion P
tion P
oint
oint
,, (titik demarkasi) yaitu titik di mana ta (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab servicenggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai, yprovider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memilikiang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki sebuah konektor female RJ-45, dan
sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSUbiasanya juga berupa perangkat CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya. (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya. c.
c.
L
L
oc
oc
a
a
l L
l L
o
o
o
o
p
p
, ialah jalur , ialah jalur yang menggubungkyang menggubungkanan Demarcation Point Demarcation Point dengan dengan switching switching officeoffice terdekat, yang disebut terdekat, yang disebut central officecentral office d.
d.
C
C
e
e
nt
nt
r
r
a
a
l Of
l Of
fi
fi
ce
ce
, ialah titik , ialah titik yang menghubungyang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switchingkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider.dari service provider. e.
e. CSU/DSUCSU/DSU ( (Channel Service Unit / Data Service Unit Channel Service Unit / Data Service Unit ) adalah alat dalam WAN yang) adalah alat dalam WAN yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa
digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti olehyang dimengerti oleh switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
BAB 2
BAB 2
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR
2.1
2.1 Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN)Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN) 2.1.1
2.1.1 Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN) Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungyang menghubungkan user-user kan user-user yangyang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. La
ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokusyanan WAN terfokus beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI
beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WANlayer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
telekomunikasi seperti perusahaan layanan telep telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepoon.n.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya : Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya : a.
a. International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization SectorInternational Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
(ITU-T) b.
b. Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT) c.
c. International Prganization for Standardization (ISO)International Prganization for Standardization (ISO) d.
d. International Engineering sTask Force (IETF)International Engineering sTask Force (IETF) e.
e. Electronics Industries Association (EIA)Electronics Industries Association (EIA)
2.1.2
2.1.2 Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WANIsitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN
Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam jaringan WAN yaitu :
dalam jaringan WAN yaitu : a.
a. CPE (CPE (
C
C
usto
usto
m
m
e
e
r P
r P
r
r
e
e
m
m
i
i
se
se
s E
s E
q
q
ui
ui
p
p
m
m
e
e
nt
nt
)), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu, adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggperlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.an dan berada di lokasi pelanggan. b.
b.
D
D
e
e
m
m
a
a
r
r
ca
ca
tion P
tion P
oint
oint
,, (titik demarkasi) yaitu titik di mana ta (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab servicenggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai, yprovider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memilikiang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki sebuah konektor female RJ-45, dan
sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSUbiasanya juga berupa perangkat CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya. (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya. c.
c.
L
L
oc
oc
a
a
l L
l L
o
o
o
o
p
p
, ialah jalur , ialah jalur yang menggubungkyang menggubungkanan Demarcation Point Demarcation Point dengan dengan switching switching officeoffice terdekat, yang disebut terdekat, yang disebut central officecentral office d.
d.
C
C
e
e
nt
nt
r
r
a
a
l Of
l Of
fi
fi
ce
ce
, ialah titik , ialah titik yang menghubungyang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switchingkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider.dari service provider. e.
e. CSU/DSUCSU/DSU ( (Channel Service Unit / Data Service Unit Channel Service Unit / Data Service Unit ) adalah alat dalam WAN yang) adalah alat dalam WAN yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa
digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti olehyang dimengerti oleh switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
f.
f. DTE (DTE (
D
D
at
at
a Te
a Te
r
r
m
m
i
i
nal E
nal E
q
q
ui
ui
p
p
m
m
e
e
nt
nt
)) adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari sebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, ssebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sumber atauumber atau keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data
komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data communication equipment) seperti modem.
communication equipment) seperti modem. g.
g. DCE (DCE (
D
D
at
at
a com
a com
muni
muni
cat
cat
i
i
on eq
on eq
ui
ui
pm
pm
e
e
nt
nt
)) adalah mekanisme dan link dari sebuah adalah mekanisme dan link dari sebuah network komunikasi yang menyusun bagian network dari interfacenetwork komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user ke networkuser ke network seperti modem.
seperti modem.
Ide dibalik WAN adalah mampu me
Ide dibalik WAN adalah mampu menghubungnghubungkan dua buah network DTE kan dua buah network DTE melaluimelalui sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui
sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui pengkabelan danpengkabelan dan switch disisi provider dan
switch disisi provider dan kemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikankemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikan gambar diagram jaringan WAN berikut ini.
Gambar 2.1 Diagram jaringan WAN Gambar 2.1 Diagram jaringan WAN
2.1.3
2.1.3 Jenis-JenJenis-Jenis Koneksi is Koneksi Jaringan WANJaringan WAN
Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer t
LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, makao peer, maka jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut :
jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut : a.
a. Leased LineLeased Line disebut juga disebut juga point-to-point point-to-point atau atau dedicated connectionsdedicated connections(koneksi yang(koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap s
remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat denganaat dengan tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data. Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
b. Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon. Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus
menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.
c. Packet Swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat
berbagi bandwith dengan sesame pengguna untuk menghemat biaya. Packet Switching dapat dianggap sebagai sebuah leased line tetapi dengan harga circuit switching.
Kekurangannya adalah Packet Swicthing hanya berjalan dengan baik jika transfer data tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan sewaktu-waktu.
2.1.4 Protokol-Protokol Jaringan WAN
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protocol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan data link pada model OSI 7 layer, diantaranya :
a.
H DLC (H igh level data link control)
dikembangkan oleh Synchrounous data link control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protocol koneksi di layer data link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protocol yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu setiap vendor yang menggunakan HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protocol layer network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendorbersifat proprietary (artinya hanya dapat dipakai untuk perelengkapan buatan mereka sendiri)
b.
PPP (Point-to-point)
adalah protocol standart industry, karena semua versi multiprotocol HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untukmenciptakan koneksi point-to-point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang
berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang asynchrounous dan synchrounous. PPP merupakan protocol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
c.
F rame Relay
adalah sebuah protocol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standart i ndustry yang melayani beberapa rangkaian virtual dan protocol diantara mekanisme yangd.
I SD N (I ntegrated Services Digital Network)
adalah sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat daripada sambungan dial up.e. LAPB (Link Access Procedure, Balanced) adalah sebuah protocol connection oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol X.25
f. ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protocol yang diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitive terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.
2.1.5 Karakteristik Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Sebuah jaringan berbasis luas (WAN) mempunyai beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan LAN. Adapun Karakteristik penting tersebut antara lain :
a. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas bahkan seluruh dunia (internet)
b. Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
c. Didesain untuk bekerja selama 24 jam secara terus menerus.
2.1.6 Perbandingan antara Jaringan Berbasis Luas (WAN) dengan Jaringan LAN. Secara garis besar perbandingan antara LAN dan WAN dapat dilihat pada ta bel berikut ini.
NO ASPEK LAN WAN
1 Jangkuan Lokal /
Sempit Lebih Luas
2 Bandwith Lebih
Besar Lebih Kecil 3 Insfrastruktur Dimiliki sendiri Sewa dari provider 4 Teknologi Ethernet, PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM 5 Jenis Koneksi Client Server, Peer to Peer Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing 6 Layanan Sewaktu-waktu Terus menerus 24 jam
Tabel 2.1 Perbandingan LAN dan WAN
2.2 Kegiatan Belajar 2 : Pengenalan Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) 2.2.1 Pengenalan Modem
a. Pengertian Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulatormerupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier ) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Jadi Modem adalah perangkat yang dapat merubah sinyal informasi digital menjadi sinyal analog agar dapat
dikirimkan melalui media komunikasi seperti kabel telepon atau sinyal komunikasi selular (Handphone).
Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Pada istilah jaringan WAN modem disebut perangkat CSU/DSU
b. Jenis-Jenis Modem
Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu :
1. Modem internal, yaitu modem yang terpasang langsung pada computer pada slot
expansi berupa slot AMR dan PCI (untuk PC Desktop), dan slot PCMCIA (untuk Laptop)
2. Modem Eksternal, yaitu modem tambahan yang terpasang diluar computer, biasanya
terhubung melalui port USB (seperti modem GSM), atau Port RJ-45 (seperti modem ADSL).
Jenis-jenis modem berdasarkan media koneksinya, yaitu :
1. Modem ISDN, yaitu jenis modem yang menggunakan layanan ISDN (Integrated
Services Digital Network).
Gambar 2.2 Modem ISDN Athera NT1 2000
2. Modem GSM, yaitu modem yang menggunakan frekuensi GSM 900 Mhz. Biasanya
menggunakan port USB untuk terkoneksi dengan komputer
Gambar 2.3 Modem GSM
3. Modem Analog, yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Biasanya modem ini terpasang langsung pada motherboard pada laptop atau dipasanga melalui slot PCI / AMR pada komputer desktop. Jenis layanan yang cukup terkenal adalan telkomnet instan
Gambar 2.4 Modem analog
4. Modem ADSL, yaitu modem yang menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital
Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. seperti layanan Telkom Speedy.
Gambar2.5 Modem ADSL
5. Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat
TV Kabel.
6. Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau
CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.
2.2.2 Pengenalan Router a. Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya. Disamping itu router juga dapat menentukan jalur yang paling efektif untuk
dilewati sebuah paket dalam suatu jaringan.Router mengatur jaringan dengan
menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Router memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk selanjutnya meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Perbedaannya dengan Switch adalah switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Dalam hal ini router berfungsi sebagai penghubung antara Jaringan Lokal (LAN) dengan Jaringan berbasis luas (WAN).
b. Jenis-jenis Router
Secara fisik router terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Router Hardware, adalah hardware yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contohnya router buatan pabrik seperti cisco, Routerboard, D-Link, TP-Link, Dll.
2. Router PC , yaitu PC dengan system operasi yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router. Contoh system operasi yang dapat digunakan adalah semua jenis sistem operasi server seperti Windows Server, Linux Server, Mikrotik, Dll.
3. Router Aplikasi, yaitu aplikasi yang dapat diinstall pada system operasi se hingga system operasi tersebut akan memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contoh aplikasinya adalah WinRoute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
c. Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang
satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
2.3 Kegiatan Belajar 3 : Installasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) 2.3.1 Topologi Jaringan (Gambar Topologi dan Rancangan IP Address)
Untuk memudahkan memahami pengertian WAN dan LAN maka dapat disimpulkan WAN adalah jaringan internet dan LAN adalah jaringan lokal yang kita bangun.
Sehingga menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dapat diartikan dengan bagaimana menginstalasi sebuah jaringan LAN agar dapat terhubung dengan jaringan
WAN (Internet).
Untuk mendapatkan koneksi ke jaringan internet maka kita harus terdaftar pada salah satu perusahaan penyedia jasa layanan Internet (ISP, Internet Service Provider)
kemudian kita akan menggunakan perangkat CSU/DSU yang sesuai dengan ISP tersebut.
Contoh perusahan ISP Nasional diataranya :
NO ISP PRODUK PERANGKAT
CSU/DSU 1 Telkom Telkom Speedy, Telkom Flexy, Telkom Astinet dll Modem ADSL, Modem CDMA 2 Indosat IM3 IM3 Broom Modem GSM 3 XL XL Internet Modem GSM 4 Telkomsel Telkomsel Flash Modem GSM 5 Lintas Arta Dedicated Connection Menyesuaikan 6 Indosat M2 Dedicated Connection Menyesuaikan
Tabel 2.2 Contoh ISP Nasional
Untuk perusahaan ISP lokal lampung seperti NusaNet, Prima Net, ChipNet dll. Topologi jaringan yang akan kita praktekkan dapat digambarkan seba gai berikut
Gambar 2.6 Contoh Topologi jaringan WAN Keterangan :
a. IP Address untuk PC A, PC B, PC C serta Node D pada interface router hak seorang administrator untuk menentukannya, biasanya menyesuaikan dengan jumlah host yang dibutuhkan.
b. IP Address untuk Node E pada interface router harus mengikuti yang diberikan ISP karena titik tersebut menjadi Dermacation Point dari ISP yang bersangkutan.
c. Contoh ini menggunakan jenis koneksi WAN leased line (dedicated connection) d. Contoh perancangan IP Address sebagai berikut (misalnya seorang administrator
memiliki 20 host)
Node E / Interface pada router IP address : 172.16.16.17/28 Gateway : 172.16.16.30/28 DNS : 192.168.202.30 Sesuai ISP
Node D / Interface pada router IP address : 192.168.10.1/27 Gateway : -DNS : 192.168.202.30
Sesuai kebutuhan host
A IP address : 192.168.10.2/27 Gateway : 192.168.10.1/27 DNS : 192.168.202.30 B IP address : 192.168.10.3/27 Gateway : 192.168.10.1/27 DNS : 192.168.202.30
PC A / LAN pada client C IP address : 192.168.10.4/27 Gateway : 192.168.10.1/27 DNS : 192.168.202.30
(selengkapnya lihat materi subnetting)
2.3.2 Installasi Router Menggunakan Routerboard Mikrotik
Pada praktek ini akan menggunakan Routerboard Mikrotik RB750 dengan spesif ikasi memiliki 5 buah port ethernet 10/100, dengan prosesor Atheros 400MHz. dan sudah
Gambar2.7 Routerboard mikrotik RB750
Secara garis besar tahapan-tahapan dalam mengerjakan praktek ini adalah sebagai berikut :
a. Siapkan topologi / gambar jaringan yang akan dibangun dan rancangan IP Address yang akan digunakan.
b. Siapkan dan susun peralatan sesuai dengan topologi / gambar yang akan dibangun. c. Pastikan semua perangkat sudah berjalan dengan baik (on) termasuk sistem operasi
dan driver. Terutama driver LAN Card pada PC
d. Konfigurasi IP Address pada masing-masing node sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
e. Tes ping dari masing-masing node dan pasti kan sudah terhubung dengan baik f. Konfigurasi Netwotk Address Translation (NAT) pada router agar router mampu
membungkus packet data dari LAN agar dapat dikirim melalui WAN.
Pastikan tahap a b c sudah dikerjakan dengan benar kemudian ikuti langkah-langkah berikut untuk tahap berikutnya (d e f).
Konfigurasi IP Address pada router board mikrotik
a. Konfigurasi ini dilakukan melalui PC Klien (OS Windows) dan menggunakan program Winbox
b. Jalankan program winbox, klik icon agar program winbox melakukan searching router mikrotik.
Gambar 2.8 Tampilan memulai winbox
c. Kemudian klik pada Alamat MAC Address dari Router tersebut (untuk melakukan seleksi) kemudian ketik username admin, password dikosongkan kemudian klik Connect
Gambar 2.9 Tampilan aplikasi Winbox
Konfigurasi ini adalah konfigurasi default. Untuk kembali pada konfigurasi ini dapat dilakukan dengan menekan tombol reset.
Gambar2.10 Tampilan utama halaman konfigurasi winbox
e. Sebelum melakukan konfigurasi IP Address, terlebih dahulu harus diketahui interface mana saja yang kita gunakan sesuai topologi yang kita bangun. Dalam hal ini interface untuk koneksi ke WAN menggunakan either1 (Node E) sedangkan interf ace untuk koneksi ke LAN menggunakan either2 (Node D). (Dalam mikrotik NIC dikenal dengan nama either) kemudian diberi nomor urut mulai dari 1 sampai sejumlah port yang
dimiliki.
f. Untuk melakukan konfigurasi IP Address pada either1 (Node E), klik menu IP kemudian klik Addresses, kemudian klik ikon
Gambar 2.11 Tampilan konfigurasi IP Address Mikrotik
g. Kemudian masukkan Alamat IP Address 172.16.16.17/28, pastikan Interface benar dan klik Apply, maka kolol network akan terisi secara otomatis, kemudian klik OK.
h. Lakukan langkah yang sama (f, g) untuk melakukan konfigurasi IP Address pada either2 (Node D), sehingga hasilnya sebagai berikut.
i. Kemudian Konfigurasi IP Address pada komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)
Gambar 2.13 Tampilan konfigurasi IP Address Windows 7
j. Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian
dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan dengan baik.
Dari klien ke
router
Gambar 2.14 Hasil ping dari klien ke router
Dari router ke klien(Klik menu Tools kemudian klik Ping)
Gambar 2.15 Ping dari router ke klien
Dari router ke Gateway (172.16.16.30)
Konfigurasi Gateway dan DNS pada router
a. Untuk
konfigurasi gateway pada router mikrotik klik menu IP kemudian pilih Routes, kemudian klik icon untuk add.
Gambar 2.17 Konfigurasi gateway pada mikrotik
b. Kemudian isikan Dst. Address 0.0.0.0/0 dan Gateway 172.16.16.30 kemudian klik Apply dan OK.
Gambar 2.18 Konfigurasi DNS pada mikrotik
d. Kemudian masukkan alamat DNS 192.168.202.23 kemudian klik Apply kemudian OK
e. Untuk mengujinya
Gambar 2.19 Ping dari router ke google.com
Dengan demikian maka router sudah terkoneksi dengan jaringan internet (WAN). Untuk konfigurasi gateway dan DNS pada klien sudah bersamaan dengan konfigurasi IP Address
Konfigurasi NAT (Network Address Translation) pada router
Konfigurasi ini bertujuan agar packet yang menuju WAN (internet) dari network LAN dapat dikirim ke network WAN (Internet). Misalkan PC Klien A (Alamat IP
192.168.10.2) melakukan permintaan ke google.com (WAN / Internet) maka ketika sampai pada router IP Asal (192.168.10.2) akan di translate menjadi IP either1 (172.16.16.17 / yang sudah bisa mengirim permintaan ke WAN/Internet) sehingga google.com mengetahuinya adalah permintaan dari IP 172.16.16.17 bukan permintaan dari 192.168.10.2. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Klik menu IP kemudian pilih firewall kemudian klik tab menu NAT, kemudian klik ikon untuk menambahkan.
Gambar 2.20 Konfigurasi NAT pada mikrotik
b. Pada tab menu general, pada kolom chain pilih srcnat, pada kolom Out. Interface pilih either1 (yaitu interface yang digunakan untuk koneksi ke WAN/internet. Kemudian klik tab menu Action.
Gambar 2.21 Konfigurasi NAT pada mikrotik
c. Pada kolom Action pilih Masquerade kemudian klik Apply kemudian OK.
d. Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien ataupun tes dengan browsing.
Ping ke google.com dari klien
Gambar 2.22 Ping dari klien ke google.com
Tes browsing ke yahoo.com
Gambar 2.23 Tes dengan browsing
Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan WAN (internet).
2.3.3 Installasi Router Menggunakan Linux Debian
Sebelum melakukan instalasi router dengan router PC menggunakan OS linux debian, pastikan OS linux debian sudah terisntall dengan benar dan terdapat minimal 2 buah NIC / LAN Card (1 untuk interface koneksi ke WAN dan 1 untuk interface koneksi ke
LAN) dan untuk melakukan konfigurasi pastikan login sebagai root.
Secara garis besar tahapannya sama dengan instalasi menggunakan routerboard mikrotik.
Konfigurasi IP Address pada linux debian
a. Sebelum
melakukan konfigurasi IP Address, pastikan 2 buah LAN Card sudah terpasang dan dikenali oleh system dengan baik. Ketik perintah#ifconfig –a untuk melihatnya
Gambar 2.24 Menampilkan 2 interface di linux
b. Pastikan 2 buah NIC / LAN Card telah terdeteksi dengan baik, dalam hal ini adalah eth0 dan eth1. Kita juga harus mengalokasikan eth mana yang akan kita gunakan untuk koneksi WAN dan eth mana yang akan kita gunakan untuk koneksi LAN. Dalam hal i ni kita alokasikan eth0 untuk interface koneksi ke WAN (Node E) dan eth1 untuk untuk koneksi ke LAN (Node D). Dalam linux NIC dikenali dengan nama eth kemudian diikuti angka dimulai dari 0 sampai sejmlah NIC yang dimiliki.
c. Untuk melakukan konfigurasi IP Address, buka file interfaces dengan perintah #pico /etc/network/interfaces kemudian tambahkan script sebagai berikut
Gambar 2.25 Script konfigurasi IP Address di Linux
Penjelasan Script
h0 : Menentukan interface / NIC agar aktif secara otomatis ketika booting th0 : Menentukan interface / NIC yang akan dikonfigurasi
atic : Menentukan metode konfigurasi interface / NIC. Ada 2 yaitu static (dituliskan secara
manual) dan dhcp (otomatis melalui server DHCP)
172.16.16.17 : Menentukan IP Address / alamat host 255.255.255.240 : Menentukan netmask
172.16.16.30 : Menentukan alamat default gateway
d. Untuk keluar dan menyimpan file konfigurasi tersebut ketik Ctrl + Xkemudian tekan Y dan tekan Enter.
e. Kemudian restart service network dengan mengetikkan
perintah#/etc/init.d/networking restart dan pastikan tidak menemui tampilan error
Gambar 2.26 Tampilan restart service networking
k. Kemudian Konfigurasi IP Address pada komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)
Gambar 2.28 Konfihurasi IP Address Windows 7
l. Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian
dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan dengan baik.
Dari klien ke
router
Gambar 2.29 Ping dari klien ke router PC
Dari r outer ke
klien
Gambar 2.30. Ping dar router pc ke klien
Gambar 2.31 Ping dari router pc ke gateway
g. Selanjutnya konfgurasi DNS pada router dengan membuka file resolv.conf dengan perintah
#pico /etc/resolv.conf
kemudian ketik script berikut dan janganlupa simpan file tersebut.
Gambar 2.32 Script konfigurasi DNS di linux Penjelasan script
192.168.202.23 : Menentukan DNS yang digunakan
h. Kemudian uji
dengan ping ke salah satu alamat di internet, misalnya facebook.com
Gambar 2.33 Ping dari ruter PC ke internet
i. Kemudian aktifkan fungsi forward, agar router dapat melewatkan packet dari eth1 (LAN) ke eth0 (WAN) atau sebaliknya, dengan membuka file sysctl.conf dengan
perintah
#pico /etc/sysctl.conf.
Perintah ini diperlukan karena memang PC secara default tidak menjalankan fungsi router, berbeda dengan router hardware yang memang sudah didesain sebagai router sehingga secara otomatis fungsi forward sudah diaktifkanGambar 2.34 Mengaktifkan fungsi router pada PC j. Untuk mengaktifkan fungsi forward, hilangkan tanda
#
(pagar) pada barisscript
net.ipv4.ip_forward=1
kemudian simpan file tersebut.k. Terakhir kita setting NAT (Network Address Translation) dengan mengetikkan perintah berikut
#iptables –t nat –
A POSTROUTING –o eth0 –j
MASQUERADE
pada console linux.l. Agar perintah tersebut tidak hilang saat komputer dimatikan, maka ketikkan script tersebut pada file rc.local, buka file rc.local dengan perintah
#pico /etc/rc.local
Gambar 2.36 Memasukkan perintah iptables pada rc.local
Penjelasan script
iptables –t nat –F
Untuk membersihkan perintah iptables yang sudah dimasukkan, tujuaan ya agar tidak terjadi penumupukan perintah yang sama ketika dijalankan saat booting
iptables –t nat –
A POSTROUTING
Untuk menentukan letak perintah iptables pada tabel nat dan kolom postrouting
-o eth0
Menentukan interface yang digunakan untuk output (keluar) menuju jar ingan WAN / Internet
Menentukan action dari packet yang keluar tersebut, yaitu masquerade
m. Kemudian restart PC Router dengan perintah reboot untuk mengaktifkan semua konfigurasi yang telah dimasukkan, terutama ip forward yang tidak akan berfungsi sebelum komputer di restart. Ketik perintah
#reboot
dan amati proses booting serta pastikan tidak ada tampilan error.n. Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien ataupun tes dengan browsing.
Ping ke yahoo.com dari klien
Gambar 2.37 Ping dari klien ke yahoo.com Tes browsing ke facebook.com
Gambar 2.38 Tes dengan browsing
Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan WAN (internet).
2.4 Rangkuman
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Secara mudah dapat diartikan jaringan WAN adalah jaringan dunia / internet. Jadi dapat disimpulkan pada modul ini adalah bagaimana mengkonfigurasi sebuah jaringan local (LAN) agar
dapat terkoneksi dengan jaringan WAN (Internet)
Perbandingan jaringan WAN dan LAN dapat dilihat pada tabel berikut ini
NO ASPEK LAN WAN
1 Jangkuan Lokal /
Sempit Lebih Luas
2 Bandwith Lebih
Besar Lebih Kecil 3 Insfrastruktur Dimiliki sendiri Sewa dari provider 4 Teknologi Ethernet, PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM 5 Jenis Koneksi Client Server, Peer to Peer Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing 6 Layanan Sewaktu-waktu Terus menerus 24 jam
Tabel 2.3 Perbandingan LAN dan WAN
Untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan WAN diperlukan sebuah perangkat modem dan router, untuk modem konfigurasinya menjadi tanggung jawab
dari ISP yang bersangkutan dan setiap modem memiliki karakteristik yang berbeda tergantung merk dan type serta jenisnya.
Dalam modul ini yang kita praktekkan adalah pada konfigurasi rouer yang menggunakan 2 jenis router yakni router hardware / dedicated (routerboard mikrotik RB750) dan router yang dibuat mengguanakan PC dengan sistem operasi linux debian lenny
BAB 3
EVALUASI
3.1. Tes Teori
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan pengertian jaringan berbasis luas (WAN) !
2. Jelaskan istilah-istilah dalam jaringan WAN berikut ! a. CPE
b. DTE
c. Dermacation Point
3. Jelaskan pengertian jenis koneksi circuit switching dalam jaringan WAN ! 4. Sebutkan 3 protkol jaringan WAN !
5. Sebutkan 2 jaringan WAN serta jelaskan fungsinya !
3.2. Tes Praktek
Kerjakan tugas berikut ini !
Buatlah sebuah jaringan LAN dan koneksikan jaringan LAN tersebut dengan jaringan WAN (internet) dengan menggunaka router (PC/Hardware). Gunakan job sheet yang disediakan sebagai panduan dalam mengerjakan praktek ini !
BAB 4
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN). Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi siswa. Diharapkan siswa memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) yang lebih jauh terutama dengan beragamnya jenis router dan modem yang ada serta layanan dari ISP yang semakin beraneka ragam, yang mana masing-masing vendor dan ISP memiliki karakteristik masing-masing dalam memproduksi produknya. Sehingga pada akhirnya siswa dapat melakukan tindakan pengisolasian permasalahan yang
terjadi pada jaringan lokal atau berbasis luas (WAN).
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, siswa dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.