TUGAS HIV TUGAS HIV KONS
KONSEP ASUHAEP ASUHAN N KEPEKEPERAWRAWAATATAN N PADA WPADA WANITA DENGANANITA DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV POSITIF
DIAGNOSA MEDIS HIV POSITIF
DI SUSUN OLEH DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6 KELOMPOK 6 1
1.. NNi i PPuuttu u IInnttaan n SSuusskkaannddnnii !!""##$$SSTT%%&&11$$'' (
(.. NN))**aan n &&aa++aa,,a a SSaa--uuttaa !!""##//SSTT%%&&11$$'' $
$.. OOkkssa a SSuu++nnddii !!""####SSTT%%&&11$$'' 0
0.. RRaa++22aan n iissnnaaiinni i FFiittiiaaddii !!""##33SSTT%%&&11$$'' /.
/. RaRa2a2andnda Sata Satia K+aia K+aiis2s2a4a4anan !"!"#5#5STST%&%&1$1$'' 6
6.. RRaa22ddiinna a EEkka a %%aannttii !!""33" " SSTT%%&&11$$'' #
#.. RRa a WWaa++,,u u II77++aa22ii !!""33$ $ SSTT%%&&11$$''
%A
%A%%ASAN RUMAH ASAN RUMAH SAKIT ISSAKIT ISLAM NULAM NUSA TENGGARA 8ARATSA TENGGARA 8ARAT SEKOLAH
SEKOLAH TINGGI TINGGI ILMU ILMU KESEHATKESEHATAN %AAN %ARSI RSI MATMATARAMARAM PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 9EN9ANG S1
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 9EN9ANG S1 MATARAM
MATARAM ("1/ ("1/
KAT
KATA PENGA PENGANTAR ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami panjatkan, karena berkat Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami panjatkan, karena berkat bantuan
bantuan dan dan petunjuk-Nyalah petunjuk-Nyalah kami kami dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah yang yang berjudulberjudul Konsep
Konsep Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Pada Pada WaWanita nita Dengan Dengan Diagnosa Diagnosa Medis Medis Hiv Hiv Positif Positif in
ini. i. UnUntutuk k ititu u kekepapada da beberbrbagagai ai pipihahak k yayang ng tetelalah h memembmbanantu tu kakami mi dadalalamm menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dengan bahasa Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dengan bahasa yang jelas agar mudah dipahami. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, yang jelas agar mudah dipahami. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah yang berikutny
pembuatan makalah yang berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi.a dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata semga makalah ini dapat berman!aat bagi para pembaca. Akhir kata semga makalah ini dapat berman!aat bagi para pembaca.
"ataram "ei #$%& "ataram "ei #$%&
Penulis Penulis
KAT
KATA PENGA PENGANTAR ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami panjatkan, karena berkat Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami panjatkan, karena berkat bantuan
bantuan dan dan petunjuk-Nyalah petunjuk-Nyalah kami kami dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah yang yang berjudulberjudul Konsep
Konsep Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Pada Pada WaWanita nita Dengan Dengan Diagnosa Diagnosa Medis Medis Hiv Hiv Positif Positif in
ini. i. UnUntutuk k ititu u kekepapada da beberbrbagagai ai pipihahak k yayang ng tetelalah h memembmbanantu tu kakami mi dadalalamm menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dengan bahasa Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dengan bahasa yang jelas agar mudah dipahami. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, yang jelas agar mudah dipahami. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah yang berikutny
pembuatan makalah yang berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi.a dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata semga makalah ini dapat berman!aat bagi para pembaca. Akhir kata semga makalah ini dapat berman!aat bagi para pembaca.
"ataram "ei #$%& "ataram "ei #$%&
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
HALAM
HALAMAN 9UDUL .AN 9UDUL ... ii KA
KATTA A PENGPENGANTANTAR AR ... iiii DAFT
DAFTAR AR ISI ISI ... iiiiii 8A8 1
8A8 1 PENDAHULUANPENDAHULUAN %.%
%.% 'atar 'atar (elaka(elakang...ng... %% %.#
%.# )umu)umusan san "asalah"asalah... ## %.*
%.* TuTujuan juan PenulPenulisan isan ... ## 8A8 ( TIN9AUAN PUSTAKA
8A8 ( TIN9AUAN PUSTAKA #.%
#.% PengePengertian rtian +A+A/S../S... ** #.#
#.# 0pide0pidemilmilgi gi +A+A/S /S pada pada 1anit1anita...a... ** #.*
#.* 0til0tilgi gi +A+A/S.../S... 22 #.2
#.2 TaTahap3tahap3tahap hap in!eksin!eksi i +A+A/S.../S... 44 #.&
#.& Pat!Pat!isilgisilgi i +A+A/S../S... 55 #.4
#.4 6ejala36ejala3gejala gejala +.+... 77 #.5
#.5 KmKmpliplikasi medikasi medis s padpada a 1an1anita psitita psiti! +..i! +... 77 #.7
#.7 /uk/ukungungan san ssial ssial spirpirituitual paal pada 1da 1anianita deta dengangan +n +AA/S/S... %#%# #.8
#.8 PemeriPemeriksaan ksaan /iagn/iagnstik.stik... %2%2 #.%
#.%$Pe$Pencencegahgahan penuan penularalaran n + pad+ pada a usiusia a repreprdrduksuksi..i... %&%& 8A8 $ KONS
8A8 $ KONSEP EP ASKEP ASKEP PADA PADA WAWANITA NITA POSIPOSITIF HIVTIF HIV $.1
$.1 PengkPengkajian ajian keperakepera1atan 1atan ... #$#$ $.(
$.( /iagn/iagnsa sa keperakepera1atan.1atan... #5#5 $.$
$.$ nter9nter9ensi ensi keperakepera1atan.1atan... *&*& $.0
$.0 mplemmplementasi entasi kepera1kepera1atan..atan... 2222 $./
$./ 09alu09aluasi asi kepera1kepera1atan..atan... 2222 8A8 0 PENUTUP
8A8 0 PENUTUP 2.%
2.% SimpSimpulan ulan ... 2424 0.( 0.( Saran.Saran... 2424 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 8A8 1 8A8 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
:umlah penderita +A/S di dunia terus bertambah tidak terkecuali :umlah penderita +A/S di dunia terus bertambah tidak terkecuali di
di ndndnenesiasia, , khukhusussusnya nya padpada a usiusia a repreprdrdukukti!. ti!. PadPada a tahtahun un #$$#$$$ $ terterjadijadi peningkatan
peningkatan penyebaran penyebaran epidemi epidemi + + secara secara nyata nyata melalui melalui pekerja pekerja seksseks k
kmemersirsial, al, tettetapapi i adada a !en!enmmenena a babaru ru pepenynyebaebaran ran ++A/A/S S memelallaluiui pengguna
pengguna narkba narkba suntiksuntik (injecting Drug User–IDU.(injecting Drug User–IDU. Pada tahun #$$# +Pada tahun #$$# + sudah menyebar ke rumah tangga;/epkes ), #$$*<,
sudah menyebar ke rumah tangga;/epkes ), #$$*<,
Sejauh ini lebih dari 4,& juta 1anita di ndnesia menjadi ppulasi Sejauh ini lebih dari 4,& juta 1anita di ndnesia menjadi ppulasi ra1an tertular +. 'ebih dari #2.$$$ 1anita usia subur telah terin!eksi + ra1an tertular +. 'ebih dari #2.$$$ 1anita usia subur telah terin!eksi + dan sedikitnya 8$$$ 1anita hamil terin!eksi + psiti! setiap tahun. (ila dan sedikitnya 8$$$ 1anita hamil terin!eksi + psiti! setiap tahun. (ila tidak ada prgram pencegahan maka lebih dari *$= diantaranya diperkirakan tidak ada prgram pencegahan maka lebih dari *$= diantaranya diperkirakan mela
melahirhirkan kan baybayi i yanyang g terttertulaular r ++. . PadPada a tahtahun un #$%#$%&, &, dipdiperkerkirakirakan an akaakann terjadi penularan pada *7.&$$ anak yang dilahirkan dari ibu yang terin!eksi terjadi penularan pada *7.&$$ anak yang dilahirkan dari ibu yang terin!eksi +. Sampai tahun #$$4, diprediksi 2.*4$ anak terkena + dan separuh +. Sampai tahun #$$4, diprediksi 2.*4$ anak terkena + dan separuh diantaranya meninggal dunia. Saat ini diperkirakan #*#$ anak telah terin!eksi diantaranya meninggal dunia. Saat ini diperkirakan #*#$ anak telah terin!eksi +.
+. W
Waaninita ta dedengngan an ++AA/S /S haharurus s memendndapapatatkakan n dudukukungngan an dadann pera1atan
pera1atan mencakup mencakup penyuluhan penyuluhan yang yang memadai memadai tentang tentang penyakitnya,penyakitnya, pera1atan,
pera1atan, pengbatan pengbatan serta serta pencegahan pencegahan penularan penularan pada pada anak anak dandan kel
keluaruarganganya. ya. KebKebanyanyakaakan n 1an1anita ita menmengurgurus us kelkeluaruarga ga dan dan anaanak3ank3anaknaknyaya selain mengurus dirinya sendiri, sehingga gangguan kesehatan pada 1anita selain mengurus dirinya sendiri, sehingga gangguan kesehatan pada 1anita akan mempengaruhi seluruh keluarganya.
akan mempengaruhi seluruh keluarganya. Wa
Wanita nita dengadengan n +A+A/S /S yang melahirkan anak yang melahirkan anak yang didiagnyang didiagnsissis + juga akan menyebabkan terjadinya trauma emsi yang mendalam bagi + juga akan menyebabkan terjadinya trauma emsi yang mendalam bagi keluarganya. >rang tua harus menghadapi masalah berat dalam pera1atan keluarganya. >rang tua harus menghadapi masalah berat dalam pera1atan anak, pemberian kasih sayang dan sebagainya sehingga dapat mempengaruhi anak, pemberian kasih sayang dan sebagainya sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan
pertumbuhan mental mental anak. anak. >rang >rang tua tua memerlukan memerlukan 1aktu 1aktu untuk untuk mengatasimengatasi masalah emsi, syk, kesedihan, penlakan, perasaan berdsa, cemas, marah masalah emsi, syk, kesedihan, penlakan, perasaan berdsa, cemas, marah dan berbagai perasaan lain. /ukungan nutrisi, pemberian A), psikssial dan berbagai perasaan lain. /ukungan nutrisi, pemberian A), psikssial dan pera1atan paliati! membantu ibu dan anak menghadapi +A/S.
dan pera1atan paliati! membantu ibu dan anak menghadapi +A/S.
1.(
1.( Ru2usRu2usan Masaan Masa7a+7a+ 1.
1. Apa pengertian +A/S?Apa pengertian +A/S? #.
*. (agaimana etilgi +A/S? 2. (agaimana tahap3tahap in!eksi +? &. (agaimana pat!isilgi +?
4. (agaimana gejala yang timbul pada penderita +? 5. (agaimana Kmplikasi medis pada 1anita Psiti! +? 7. Apa saja pemeriksaan diagnstik +?
8. (agaimana pencegahan +A/S pada usia reprduksi?
%$. (agaimana knsep Asuhan Kepera1atan pada 1anita dengan psiti! +? 1.$ Tu;uan Pnu7isan
1. "ahasi1a mampu mengetahui pengertian +A/S
#. "ahasi1a mampu mengetahui epidemilgi +A/S khusunya pada 1anita
*. "ahasis1a mampu mengetahui etilgi penyakit +A/S 2. "ahasi1a mampu mengetahui tahap3tahap in!eksi + &. "ahasis1a mampu mengetahui pat!isilgi +
4. "ahasis1a mampu mengetahui gejala yang timbul pada penderita + 5. "ahasis1a mampu mengetahui kmplikasi3kmplikasi medis yang
diakibatkan leh in!eksi penyakit +
7. "ahasis1a mampu mengetahui pemeriksaan diagnstik + 8. "ahasis1a mampu mengetahui pencegahan +A/S pada usia
reprduksi
%$. "ahasis1a mampu mengetahui knsep Asuhan Kepera1atan pada 1anita dengan psiti! +
8A8 (
TIN9AUAN PUSTAKA
+ ;+uman immunde!iciency irus< adalah 9irus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia dalam jangka 1aktu yang relati! lama dan dapat menyebabkan A/S. Sedangkan A/S sendiri adalah suatu sindrma penyakit yang muncul secara kmpleks dalam 1aktu relati! lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan leh in!eksi +.
%. A/S ;Ac@uired mmunde!iciency Syndrme< adalah sindrma yang menunjukkan de!isiensi imun seluler pada seserang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya de!isiensi tersebut sepertii keganasan, bat-bat supresi imun, penyakit in!eksi yang sudah dikenal dan sebagainya.
#. A/S adalah penyakit yang disebabkan leh 9irus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia
*. A/S merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh
(.( E-id2i)7):i HIV=AIDS Pada Wanita
0pidemi +A/S merupakan krisis glbal dan tantangan yang berat bagi pembangunan dan kemajuan ssial ;'>, #$$&<. Pada tahun #$$7, diseluruh dunia, diperkirakan ** juta rang hidup dengan +. Setiap harinya terdapat 5.2$$ in!eksi baru + dengan 84= dari jumlah tersebut berada di negara dengan pendapatan menengah ke ba1ah. /aerah subsahara di A!rika merupakan daerah dengan pre9alens + terbesar mencakup 45= dari jumlah keseluruhan rang yang hidup dengan +. /aerah Asia Tenggara termasuk di ndnesia dengan kasus + dengan jumlah penderita *,4 juta rang, *5= dari jumlah tersebut merupakan 1anita. ndnesia merupakan satu dari lima negara dengan jumlah penderita + yang besar selain Thailand, "yanmar, Nepal, dan ndia .
Kasus A/S pertama pada 1anita di Amerika Serikat dilaprkan pada tahun %87%. Wanita merupakan salah satu kelmpk dalam masyarakat yang angka insiden in!eksinya meningkat sangat cepat. /ilaprkan bah1a dari %$$.$$$ kasus penderita A/S pertama terdapat 8= 1anita, sedangkan pada %$$.$$$ pada kasus A/S berikutnya terdapat %#= 1anita. Selain itu, lapran
dari / ;central ! disease cntrl< juga mengatakan bah1a %$$.$$$ kasus penderita A/S pertama terjadi dalam 1aktu delapan tahun, sedangkan
%$$.$$$ penderita A/S kedua terjadi hanya dalam 1aktu dua tahun. A/S merupakan penyebab kematian utama pada 1anita berusia antara #&3*2 tahun di Ne1 Brk.
"enurut / ;central ! disease cntrl< penyebab terjadinya in!eksi + pada 1anita adalah sebagai berikutC
%. Wanita heterseksual
#. Pemakaian bat injeksi terlarang *. Trans!usi darah dan
2. Pasangan yang sudah terin!eksi +
Sekitar 7&= dari 1anita yang menderita A/S tersebut berada dalam usia subur, antara %&322 tahun. >leh karena itu terdapat risik untuk menularkan + kepada anak selama kehamilan, persalinan dan melalui AS. (.$ Eti)7):i
Penyebab in!eksi adalah glngan 9irus retr yang disebut human immunde!iciency 9irus ;+<. + pertama kali ditemukan pada tahun %87* sebagai retr9irus dan disebut +-%. Pada tahun %874 di A!rika ditemukan lagi retr9irus baru yang diberi nama +-#. +-# dianggap sebagai 9irus kurang pathgen dibandingkaan dengan +-%. "aka untuk memudahkan keduanya disebut +.
Transmisi in!eksi + dan A/S terdiri dari lima !ase yaitu C
%. Peride jendela. 'amanya 2 minggu sampai 4 bulan setelah in!eksi. Tidak ada gejala.
#. Dase in!eksi + primer akut. 'amanya %-# minggu dengan gejala !lu likes illness.
*. n!eksi asimtmatik.
2. Supresi imun simtmatik. /iatas * tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, (( menurun, diare, neurpati, lemah, rash, lim!adenpati, lesi mulut.
&. A/S. 'amanya ber9ariasi antara %-& tahun dari kndisi A/S pertama kali ditegakkan. /idapatkan in!eksi prtunistik berat dan tumr pada berbagai system tubuh, dan mani!estasi neurlgis.
(.$.1 &aa -nu7aan HIV>
a. "elakukan seks bebas atau penetrasi seks yang tidak aman dengan seserang yang telah terin!eksi. Kndm adalah satu3satunya cara dimana penularan + dapat dicegah.
b. "elalui darah yang terin!eksi yang diterima selama trans!usi darah, dimana darah tersebut belum dideteksi 9irusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril.
c. /engan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik bat bius dengan seserang yang telah terin!eksi.
d. Wanita hamil dapat juga menularkan 9irus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui.
(.$.( K7)2-)k sik) tin::i
Para 1anita yang termasuk dalam kategri beresik tinggi terhadap in!eksi + mencakupC
a. Wanita yang melakukan hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan.
?. Wanita dan atau pasangannya yang berasal dari 1ilayah gegra!is dimana + merupakan sesuatu yang umum.
c. Wanita dan atau pasangannya yang menggunakan bat-batan yang disuntikkan melalui pembuluh darah.
d. Wanita yang menderita ST/ tetap dan kambuhan.
e. Wanita yang menerima tran!usi darah dari pengidap +. !. Wanita yang yakin bah1a dirinya mungkin terjangkit +. (.$.$ Pnu7aan saa -inata7
a. bu hamil yang terin!eksi + dapat menularkan + pada bayi yang dikandungnya.
?. Penularan dari ibu terjadi terutama pada saat prses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kntak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga 9irus dari ibu dapat menular pada bayi.
. (ayi juga dapat tertular 9irus + dari ibu se1aktu berada dalam kandungan atau juga melalui AS
(.0 Ta+a-@Ta+a- In<ksi HIV
Atas dasar interaksi + dengan respn imun pejamu, in!eksi + dibagi menjadi tiga Tahap C
%. ahap dini! fase a"ut , ditandai leh 9iremia transien, masuk ke dalam jaringan lim!id, terjadi penurunan sementara dari /2E sel T diikuti serkn9ersi dan pengaturan replikasi 9irus dengan dihasilkannya /7E sel T anti9irus. Secara klinis merupakan penyakit akut yang sembuh sendiri dengan nyeri tenggrk, mialgia nn-spesi!ik, dan meningitis aseptik. Keseimbangan klinis dan jumlah /2E sel T menjadi nrmal terjadi dalam 1aktu 4-%# minggu.
#. ahap #enengah! fase "roni" , berupa keadaan laten secara klinis dengan replikasi. irus yang rendah khususnya di jaringan lim!id dan hitungan /2E secara perlahan menurun. Penderita dapat mengalami pembesaran kelenjar lim!e yang luas tanpa gejala yang jelas. Tahap ini dapat mencapai beberapa tahun. Pada akhir tahap ini terjadi demam, kemerahan kulit,
kelelahan, dan 9iremia. Tahap krnik dapat berakhir antara 5-%$ tahun. *. ahap a"hir! fase "risis, ditandai dengan menurunnya pertahanan tubuh
penderita secara cepat berupa rendahnya jumlah /2E, penurunan berat badan, diare, in!eksi prtunistik, dan keganasan sekunder. Tahap ini umumnya dikenal sebagai A/S. Petunjuk dari / di Amerika Serikat menganggap semua rang dengan in!eksi + dan jumlah sel T /2E kurang dari #$$ selFl sebagai A/S, meskipun gambaran klinis belum terlihat.
(./ Pat)<isi)7):i
+ masuk kedalam darah dan mendekati sel T3helper dengan melekatkan dirinya pada prtein /2. Sekali ia berada di dalam, materi 9iral ;jumlah 9irus dalam tubuh penderita< turunan yang disebut )NA ;ribnucleic acid< berubah menjadi 9iral /NA ;deGyribnucleic acid< dengan suatu enHim yang disebut re9erse transcriptase. iral /NA tersebut menjadi bagian dari /NA manusia yang menghasilkan lebih banyak sel jenisnya.
0nHim lainnya, prtease, mengatur 9iral kimia untuk membentuk 9irus3 9irus yang baru. irus39irus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. ni adalah sebuah prses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang leh in!eksi dan penyakit3penyakit yang lain. /ibutuhkan 1aktu untuk menularkan 9irus tersebut dari rang ke rang.
)espns tubuh secara alamiah terhadap suatu in!eksi adalah untuk mela1an sel3sel yang terin!eksi dan menggantikan sel3sel yang telah hilang. )espns tersebut mendrng 9irus untuk menghasilkan kembali dirinya.
%. :umlah nrmal dari sel3sel /2ET pada seserang yang sehat adalah 7$$3%#$$ selml kubik darah. Ketika serang pengidap + yang sel3sel /2E T3nya
terhitung diba1ah #$$, menyebabkan penderita + menjadi semakin mudah diserang leh in!eksi3in!eksi prtunistik.
#. n!eksi3in!eksi prtunistik adalah in!eksi3in!eksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. Pada seserang dengan sistem kekebalan yang sehat in!eksi3 in!eksi tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi serang pengidap + hal tersebut dapat menjadi !atal.
+A/S merupakan mdel penyakit yang memerlukan dukungan untuk mengatasi masalah !isik, psikis dan ssial. 6angguan !isik yang berat dapat menimbulkan beban psikis dan ssial. Namun stigma mas yarakat akan memperberat beban psikssial penderita. /alam penatalaksanaan A/S selain penanganan aspek !isik maka aspek psikssial perlu diperhatikan dengan seksama.
(.6 G;a7a HIV AIDS 1. 6ejala mayr
a. (( menurun lebih dari %$= dalam % bulan
b. /iare krnik yang berlangsung lebih dari % bulan
c. Penurunan kesadaran dan adanya gangguan neurlgis d. /emensia + 0nse!alpati
#. 6ejala minr
a. (atuk menetap lebih dari % bulan b. /ermatitis generalist
c. Adanya herpes Hster yang berulang d. Kandidiasis r!aringeal
e. +erpes simpleG krnik prgresi! !. 'im!adenpati generalist
g. n!eksi jamur berulang pada kelamin 1anita h. )etinitis ytmegal9irus
(.# K)2-7ikasi Mdis Pada Wanita dn:an HIV
0s!agitis andida dan pneumnia pneu#oc$tstis carinii merupakan penyakit3penyakit A/S yang paling sering terjadi pada 1anita yang
terin!eksi +.
Walaupun begitu, ada juga beberapa mani!estasi gineklgi pada 1anita yang terin!eksi + diantaranyaC
%. irus human papillma dan penyakit ser9iks
irus +uman papillma ;+P< merupakan salah satu dari penyakit hubungan seksual yang paling sering terjadi. "ani!estasi in!eksi +P
antara lain kutil angential ;kndilma akuminata<, dysplasia ser9iks atau karsinma in9asi! ser9iks yang ditemukan melalui pemeriksaan Pap smear. >leh karena itu pemeriksaan Pap smear yang adekuat perlu dilakukan paling sedikit satu tahun sekali pada 1anita yang terin!eksi +. :ika pemeriksaan Pap smear tidak adekuat atau menunjukkan hasil yang
abnrmal, maka perlu dilakukan pemeriksaan klpskpi. #. irus herpes simpleks
+erpes genitalis atau 9irus herpes simpleks dapat terjadi secara tiba3tiba dan menjadi persisten pada 1anita yang terin!eksi leh +, menyebar dan dirasakan lebih nyeri bila dibandingkan dengan +S pada 1anita yang tidak terin!eksi +. Seperti halnya penyakit gangguan sitem imun lainnya, 1anita penderita +S dan terin!eksi + akan lebih sering menyebarkan + dari pada 1anita yang tidak terin!eksi dan meningkatkan risik penularan + ke pasangan seksualnya.
*. hancrid
hancrid dimani!estasikan sebagai nyeri akut pada ulkus di genitalia eksternal dan disertai dengan lim!adenpati inguinal. Pengbatan dengan dsis tunggal @uinln atau se!triaksn biasanya e!ekti!. :ika dengan terapi ini tidak berhasil maka akan diberikan !lur@uinln selama * hari ;cnthnya, sipr!lksasin hidrklrida<. nsiden terjadinya kegagalan pengbatan pada 1anita meningkat pada mereka yang terin!eksi +.
2. Si!ilis
Pada indi9idu yang terin!eksi leh +, in!eksi si!ilis tampaknya lebih agresi! dan berkembang dengan lebih cepat dari si!ilis primer ke si!ilis tersier. Pengbatan si!ilis primer, sekunder dan tersier pada pasien yang terin!eksi + 1alau sedang hamil harus dijalani dengan memakai penisilin benHatin secara intramuskuler sekali seminggu selama tiga
minggu berturut3turut. Pemeriksaaan lanjutan sepeti /)' dan )P) harus dilakukan pada bulan ke %, #, *, 4, 8 dan %#. :ika hasil pemeriksaan tersebut tidak menurun 2 kali lipat atau cenderung meningkat dalam 1aktu 4 bulan, 1anita yang terin!eksi leh + harus diperiksa /)' pada cairan serebrspinalisnya dan diterapi ulang seperti yang telah dijelaskan.
+asil penelitian menemukan bah1a mereka yang mempunyai ri1ayat si!ilis mempunyai risik tinggi terhadap in!eksi +. >leh karena
itu knseling dan pemeriksaan + harus dilakukan pada 1anita yang sedang menjalani pengbatan si!ilis. /emikian pula pada 1anita yang menderita + harus dilakukan pemeriksaan terhadap adanya si!ilis atau tidak.
&. Ulkus genital +
Selain ulkus yang terjadi pada chancrid, si!ilis dan 9irus herpes simpleks, belakangan ini telah ditemukan suatu keadaan baru yang disebut ulkus genital + pada beberapa 1anita penderita +. Ulkus ini telah dilakukan kultur untuk menemukan adanya 9irus herpes simpleks dan chancrid serta dilakukan pemeriksaan mikrskp lapangan gelap.
Walaupun semua hasil pemeriksaan ini negati9e, pasien3pasien ini tetap mendapatkan pengbatan untuk S+, chancrid dan si!ilis, tetapi tidak dapat menyembuhkan ulkus. "aka dilakukanlah pengbatan Hid9udine ;AIT< dan ulkus ternyata menyembuh dengan cepat. Ulkus + primer harus dibedakan dengan ulkus genital yang terjadi pada 1anita yang terin!eksi leh +. Walaupun begitu ulkus3ulkus ini dapat timbul dibagian tubuh lainnya dimana terdapat membran muksa
4. Penyakit in!lamasi
Walaupun rganisme yang menyebabkan in!eksi ini seperti gnrrhea, hlamydia serta spesies aerb dan anaerb adalah sama baik pada 1anita yang terin!eksi + maupun yang tidak. Tetapi pada 1anita
yang terin!eksi + tidak menunjukkan gambaran klasik dari perjalanan in!eksi3in!eksi tersebut. Abses lebih sering terjadi dan inter9ensi pembedahan lebih sering dilakukan pada 1anita yang terin!eksi +.
5. Kandidasi 9agina
Walaupun kandidasi 9agina merupakan in!eksi gineklgi yang umum terjadi pada 1anita, rekurensi kandidasi 9agina lebih sering terjadi pada 1anita yang terin!eksi +. >leh karena itu menyebabkan terjadinya
kandidasi 9agina berulang, lima sampai enam kali setahun.
Pengbatan kandidasi 9agina dini pada 1anita yang terin!eksi + adalah dengan memakai bat standar yang telah ditetapkan yaitu bat3bat antijamur tpikal seperti kltrimaHl. Kandidasi 9agina yang rekuren atau resisten diberi pengbatan dengan ketknaHl, 2$$ mg perhari selama %2
hari yang diikuti dengan pengbatan & hari setiap bulannya selama 1aktu 4 bulan. Selama pengbatan perlu dilakukan pemeriksaan !ungsi hati. (.3 Nutisi Pada Wanita Dn:an HIV=AIDS
Wanita biasanya merupakan indi9idu yang memberikan pera1atan pada angggta keluarga dan anak3anaknya selain mengurus dirinya sendiri, sehingga nutrisi pada 1anita dengan +A/S memerlukan perhatian khusus. Wanita dengan +A/S sebaiknya beristirahat cukup, melakukan lahraga secara teratur, lebih dari hanya sekedar jalan kaki, makan3makanan yang sehat dan bergiHi, minum bat tepat 1aktu dan menempatkan kebutuhan diri sendiri pada priritas tinggi ;+)SA,#$$#<.
%. Wanita +A/S yang hamil dan menyusui
Kehamilan memerlukan lebih banyak nutrisi untuk ibu dan bayi, kekurangan nutrisi menyebabkan 1anita hamil rentan terhadap in!eksi. Pada saat hamil, asupan giHi ditingkatkanC *$$ kalri dan %$ gram prtein sehari. Sebaiknya berat badan meningkat #&3*& pn selama hamil, & pn pada trimester pertama, %$3%& pn pada trimester kedua dan %& pn pada trimester ketiga. Asupan 9itamin ekstra, mineral, in, cairan serta serat juga diperlukan.
#. Wanita +A/S saat mengalami menstruasi dan sindrm pramenstruasi +A/S mungkin dapat mengubah siklus haid dan memperberat sindrm pramenstruasi. "isalnya kekakuan payu dara, mudah marah, depresi, kram dan sebagainya. /alam keadaan ini, 1anita penderita +A/S sebaiknya mengknsumsi makanan rendah gula dan tingggi serat selama !ase sebelum menstruasi dan saat menstruasi. "embatasi knsumsi garam dan makanan ringan dapat membantu mengurangi kram dan nyeri payudara. Selain itu sebaiknya 1anita tetap melakukan latihan teratur dan istirahat cukup ;+)SA,#$$#<
*. Wanita +A/S menpause
Wanita menpause sebaiknya meningkatkan asupan kandungan kalsium dalam makanan 23& kali lebih banyak. "akanan yang bisa diknsumsi misalnyaC susu, keju, yghurt, jus jeruk, jamur dan sardine serta sumber kalsium lainnya.
2. Wanita +A/S dengan in!eksi dan berat badan
:ika 1anita mengalami kegemukan, maka berat badan harus diturunkan, sebaliknya jika sangat kurus harus ditingkatkan asupan
nutrisinya. Pasien dengan in!eksi juga harus makan lebih banyak terutama makanan yang kaya akan prtein dan 9itamin;+)SA,#$$#<.
(.5 Dukun:an S)sia7 S-iitua7 Pada Wanita Dn:an HIV=AIDS
Wanita banyak menerima diskriminasi saat membutuhkan pengbatan +, bantuan dari !asilitas rehabilitasi bat dan percbaan riset karena sedang hamil atau sedang dalam masa subur ;)ichard, et a%.!%885<. Wanita keturunan A!rika, Amerika dan +ispanik seringkali mengalami siksaaan !isik jika dia menyarankan penggunaan kndm pada pasangannya karena pria hispanik menganggap kndm hanya digunakan untuk 1anita yang tidak mempunyai mral yang baik dan bukan pada istri atau pasangan tetapnya. Wanita juga lebih jarang menanyakan kebiasaan seksual pasangannya dibandingkan pria, dan bila mereka bertanya tidak ada jaminan bah1a pasangannya akan mengatakan hal yang sebenarnya ;(raun et al. dalam )ichard, et a%.!%885<.
G;a7a -sikiati ,an: 2n,tai -ndita HIV=AIDS> A. Dase a1al
%. Ansietas , mungkin panik #. "arah
*. Penurunan harga diri 2. )asa malu yang kuat
&. (erpikiran kehilangan multiple 4. /epresi
5. Perasaan Jsakit
7. Peride mengingkari atau pikiran penuh harap
8. Kesulitan memberikan in!rmasi kepada pasangan seksual yang berganti 3 ganti dan teman pengguna jarum suntik yang sama (. Dase pertengahan
%. "unculnya gejala penurunan kesehatan #. Perubahan penampilan !isik
*. Pengunaan keterampilan kping, hunungan dan keuangan berlebihan 2. Peningkatan ansietas
&. /iperlukan bantuan pera1atan diri 4. )asa tidak menentu
5. Kehilangan kntrl 7. Kesedihan depresi berat
8. Kekuatan keluarga bergerak atau kn!lik meningkat %$. (erduka adapti! pada keluarga dan teman
%%. "emilih persiapan kematian terutama ad9ance . Dase akhir
%. Penurunan status kesehatan
#. Kehidupan sehari-hari dipengaruhi leh masalah !isik dan kgneti! *. Stresr berat
&. Nyeri dan penderitan 4. /emensia
5. Takut membebani rang lain terutama pengasuh
Wanita dengan +A/S perlu diberikan dukungan terhadap kehilangan dan perubahan mencakupC
%. "emberi dukungan dengan memperblehkan pasien dan keluarga untuk membicarakan hal3hal tertentu dan mengungkapkan perasaan keluarga
#. "embangkitkan harga diri 1anita dengan +A/S serta keluarganya dengan melihat keberhasilan hidupnya atau mengenang masa lalu yang indah
*. "enerima perasaan marah, sedih atau emsi dan reksi lainnya
2. "engajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah, dapat mengendalikan diri dan tidak menyalahkan diri sendiri atau rang lain ;Nursalam, et a% .,#$$&<
Selain itu perlu diberikan pera1atan paliati! dan terminal yang mencakup empat hal yaituC pemberian kenyamanan, pengellaan nyeri serta menyiapkan pasien menghadapi kematian. Pera1atan kenyamanan mencakup tindakan relaksasi dan distraksi, menjaga pasien tetap bersih dan kering, penggantian psisi secara teratur, memberi tleransi maksimal terhadap permintaan pasien dan keluarga serta menghrmati kebutuhan untuk mandiri ;Nursalam, et a% .,#$$&<. Pengellaan nyeri bisa dilakukan dengan teknik relaksasi, pemijatan, distraksi, meditasi maupun pengbatan anti nyeri.Persiapan menjelang kematian meliputi penjelasan yang memadai tentang keadaan pasien, bantuan mempersiapkan pemakaman serta pengurusan jenaHah sesuai dengan budaya pasien.
(.1" P2iksaan Dia:n)stik
A. P2iksaan A4a7 Untuk Wanita dn:an HIV
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ;/< menganjurkan agar semua 1anita yang berusia subur dan mempunyai perilaku yang beresik tinggi harus menjalani knsultasi dan pemeriksaan +. Ulkus merupakan jalan masuk bagi 9irus dan penyakit hubungan seksual lainnya. Selain itu 1anita yang menderita lesi ulserati! pada genetalia harus menjalani knsultasi dan pemeriksaan terhadap +.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada 1anita yang terdiagnsa + meliputi
%. Pengambilan ri1ayat gineklgi lengkap, termasuk ri1ayat menstruasi, bsteri, kntrasepsi, dan akti9itas sesual
#. Pemeriksaan !isik termasuk pemeriksaan payudara dan pel9is
*. PemeriksaanC pas smear, kultur ser9iks untuk mencari adanya hlamydia dan gnrrhea, /)' dan tes kehamilan ;jika ada indikasi<
2. "ammgram untuk 1anita yang berusia antara *& sampai *8 tahun, dua tuhan sekali sampai berusia 28 tahun dan kemudian setiap tahun untuk 1anita yang berusia &$ atau lebih
&. Klpskpi ;merupakan pilihan, tetapi dengan adanya data baru pemeriksaan ini sangat dianjurkan<
8. Ts untuk dia:n)sa in<ksi HIV > %. 0'SA
#. Western blt *. P#2 antigen test 2. Kultur +
&. Ts untuk dtksi :an::uan s,st2 i2un. a. +ematkrit. b. '0/ c. /2 lim!sit d. )asi /2/ lim!sit e. Serum mikrglbulin (# !. +emglbulin
(.11 Pn:a+an Pnu7aan HIV=AIDS Pada Wanita Usia R-)duksi
'angkah dini yang paling e!ekti! untuk mencegah terjadinya penularan + pada anak adalah dengan mencegah penularan + pada perempuan usia reprduksi %&-28 tahun ;pencegahan primer<. Pencegahan primer bertujuan mencegah penularan + dari ibu ke anak secara dini, yaitu baik sebelum terjadinya perilaku hubungan seksual berisik atau bila terjadi perilaku seksual berisik maka penularan masih bisa dicegah, termasuk mencegah ibu dan ibu hamil agar tidak tertular leh pasangannya yang terin!eksi +.
Upaya pencegahan ini tentunya harus dilakukan dengan penyuluhan dan penjelasan yang benar terkait penyakit +-A/S, dan penyakit "S dan didalam kridr kesehatan reprduksi. si pesan yang disampaikan tentunya harus memperhatikan usia, nrma, dan adat istiadat
setempat, sehingga prses edukasi termasuk peningkatan pengetahuan kmprehensi! terkait +-A/S dikalangan remaja semakin baik. Untuk menghindari perilaku seksual yang berisik upaya mencegah penularan + menggunakan strategi JA(/0, yaituC
%. A ;Abstinence<, artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi rang yang belum menikahL
#. ( ;(e Daith!ul<, artinya (ersikap saling setia kepada satu pasangan seks ;tidak berganti-ganti pasangan<L
*. ;ndm<, artinya cegah penularan + melalui hubungan seksual dengan menggunakan kndmL
2. / ;/rug N<, artinya /ilarang menggunakan narkba. &. 0 ;Sa9e 0@uipment<
Kegiatan yang dapat dilakukan pada pencegahan primer antara lainC
a. "enyebarluaskan Kmunikasi, n!rmasi dan 0dukasi ;K0< tentang +-A/S dan Kesehatan )eprduksi, baik secara indi9idu maupun kelmpk, untukC
%< "eningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara menghindari penularan + dan "S.
#< "enjelaskan man!aat mengetahui status atau tes + sedini mungkin
*< "eningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang tatalaksana >/+A perempuan
2< "eningkatkan keterlibatan akti! keluarga dan kmunitas untuk meningkatkan pengetahuan kmprehensi! + dan "S
Sebaiknya, pesan pencegahan penularan + dari ibu ke anak juga disampaikan kepada remaja, sehingga mereka mengetahui cara agar tidak terin!eksi +. n!rmasi tentang pencegahan penularan + dari ibu ke anak juga penting disampaikan kepada masyarakat luas sehingga dukungan masyarakat kepada ibu dengan + dan keluarganya semakin kuat.
b. "bilisasi masyarakat
%< "elibatkan petugas lapangan ;seperti kader kesehatanPKK, P'K(, atau psyandu< sebagai pemberi in!rmasi pencegahan + dan "S kepada masyarakat dan untuk
#< "enjelaskan tentang cara pengurangan risik penularan + dan "S, termasuk melalui penggunaan kndm dan alat suntik steril.
*< "elibatkan kmunitas, kelmpk dukungan sebaya, tkh agama dan tkh masyarakat dalam menghilangkan stigma dan diskriminasi.
c. 'ayanan tes +
Knseling dan tes + dilakukan melalui pendekatan Knseling dan Tes atas nisiasi Petugas Kesehatan ;KTP< dan Knseling dan Tes Sukarela ;KTS<, yang merupakan kmpnen penting dalam upaya pencegahan penularan + dari ibu ke anak. ara untuk mengetahui status + seserang adalah melalui tes darah.Prsedur pelaksanaan tes darah dilakukan dengan memperhatikan * c yaituC unselling, n!identiality,dan in!rmed cnsent. :ika status + ibu sudah diketahui,
%< + psiti!C lakukan inter9ensi PPA kmprehensi! agar ibu tidak menularkan + kepada bayi yang dikandungnya.
#< + negati!C lakukan knseling tentang cara menjaga agar tetap + negati9e
'ayanan knseling dan tes + diintegrasikan dengan pelayanan KA sesuai dengan strategi layanan kmprehensi! berkesinambungan dengan tujuanC
%< Knseling dan tes + dapat dita1arkan kepada semua ibu hamil dalam paket pelayanan AN terpadu, sehingga akan mengurangi stigma terhadap +A/S.
#< 'ayanan knseling dan tes + di layanan KA akan menjangkau banyak ibu hamil, sehingga pencegahan penularan ibu ke anaknya dapat dilakukan lebih a1al dan sedini mungkin. *< Penyampaian in!rmasi dan tes + dapat dilakukan leh
semua petugas di !asilitas pelayanan kesehatan kepada semua ibu hamil dalam paket pelayanan Ancterpadu, sehingga akan mengurangi stigma terhadap +-A/S.
2< Pelaksanaan knseling dan tes + mengikuti Pedman Knseling dan Tes +, petugas 1ajib mena1arkan tes h dan melakukan pemeriksaan ms, termasuk tes si!ilis, kepada semua ibu hamil mulai kunjungan antenatal pertama
bersama dengan pemeriksaan labratrium lain untuk ibu hamil ;inklusi! dalam paket pelayanan AN terpadu<.
&< Tes + dita1arkan juga bagi pasangan laki-laki perempuan dan ibu hamil yang dites ;cuple cnselling<L 4< /i setiap jenjang layanan kesehatan yang memberikan
layanan PPA dalam paket pelayanan KA, harus ada petugas yang mampu melakukan knseling dan tes + 5< /i layanan KA, knseling pasca tes bagi perempuan +
negati! di!kuskan pada in!rmasi dan bimbingan agar klien tetap + negati! selama kehamilan, menyusui dan seterusnyaL 7< Knseling penyampaian hasil tes bagi perempuan atau ibu
hamil yang + psiti! juga memberikan kesempatan untuk dilakukan knseling berpasangandan pena1aran tes + bagi pasangan laki-laki.
8< Pada setiap jenjang pelayanan kesehatan, aspek kerahasiaan ibu hamil ketika mengikuti prses knseling sebelum dan sesudah tes + harus terjamin.
%$< "enjalankan knseling dan tes + di klinik KA berarti mengintegrasikan juga prgram +-A/S dengan layanan lainnya, seperti pemeriksaan rutin untuk "S, pengbatan "S, layanan kesehatan reprduksi, pemberian giHi tambahan, dan keluarga berencana.
%%< Upaya pengbatan "S menjadi satu paket dengan pemberian kndm sebagai bagian dari upaya pencegahan.
8A8 $
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA WANITA DENGAN HIV POSITIF
Prses kepera1atan adalah suatu metde dimana suatu knsep diterapkan dalam prktik kepera1atan. +al ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan prblem-sl9ing yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan intrapersnal dan ditujukan utuk memenuhi kebutuhan klienkeluarga.
Asuhan kepera1atan adalah !actr penting dalam sur9i9al pasien dan dalam aspek-aspek, reha&i%itasi! dan preventif pera1at kesehatan. ;"arilynn 0. /enges, %888<.
'angkah-langkah dalam penerapan asuhan kepera1atan meliputiC pengkajian, diagnse kepera1atan, rencana tindakan kepera1atan, tindakan
kepera1atan dan e9aluasi kepera1atan.
$.1 Pn:ka;ian
Pengkajian merupakan tahap dari prses kepera1atan dan merupakan suatu prses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk menge9aluasi dan mengidenti!ikasi status kesehatan klien.
'angkah-langkah dalam pengkajian meliputi pengumpulan data. Ada # tipe data pada pengkajianC
a. /ata Subyekti!
/ata subyekti! adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. n!rmasi tersebut tidak
dapat ditentukan leh pera1at secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau kmunkasi.
b. /ata byekti!
/ata byekti! adalah data yang dapat dibser9asi dan diukur. n!rmasi tersebut biasanya diperleh melalui J senses JC #S
; sight!s#e%% < dan +T (hearing dan touch atau taste' selama pemeriksaan !isik.
Pengumpulan data pasien baik subyekti! maupun byekti! adalah sebagai berikutC
%. dentitas
a. dentitas KlienC nama, umur, jenis kelamin, agamasuku bangsa, status perka1inan, pendidikan, bahasa yang digunakan, alamat, pekerjaan,
glngan darah, penghasilan.
b. dentitas penanggung :a1abC nama, umur, jenis kelamin, agamasuku bangsa, status perka1inan, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan
klien.
#. Keluhan Utama
Umumnya keluhan utama saat klien dira1atmasuk rumah sakit adalah diare terus menerus, anreksia, cemas dan gelisah
P ;paliati!< C Apa yang menjadi hal-hal yang meringankan dan memperberat.
M ;@uantitas<C Seberapa berat keluhan, bagaimana rasanya ? seberapa sering terjadinya ?
) ;radiasi< C /imanakah lkasi keluhan ?, bagaimana penyebarannya.
S ;skala< C /engan menggunakan 6S untuk gangguan kesadaran, skala nyeri untuk keluhan nyeri.
T ;timing< C Kapan keluhan itu terasa ?, seberapa sering keluhan itu terasa.
*. )i1ayat Kesehatan
a. )i1ayat penyakit dahulu
Tanyakan pada pasien atau keluarga pasien apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya sampai terjadi penurunan berat badan, na!su makan berkurang. Apakah pasien sering mengknsumsi Hat-Hat narkba atau melakukan hubungan seks bebas tanpa menggunakan pengaman.
b. )i1ayat penyakit keluarga
Apakah penyakit yang saat ini diderita pasien pernah dialami leh anggta keluarga yang lain
c. Pemeriksaan !isik
Pada dasarnya dalam pemeriksaan !isik menggunakan pendekatan secara sistematik yaitu C inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
%< Keadaan Umum
"eliputi tanda-tanda 9ital, ((T(,
#< Pemeriksaan Disik ;>bjekti!< dan Keluhan ;Subyekti!< a< Akti!itas stirahat
6ejala C "udah lelah, intleran acti9ity, prgresi, malaise, perubahan pla tidur.
Tanda C Kelemahan tt, menurunnya massa tt, respn !isilgi akti!itas ;Perubahan T/, !rekuensi jantung dan pernapasan<.
b< Sirkulasi
6ejala C Penyembuhan yang lambat ;anemia<, perdarahan lama pada cedera.
Tanda C Perubahan T/ pstural, menurunnya 9lume nadi peri!er, pucatsiansis, perpanjangan pengisian kapiler.
c< ntegritas dan 0g
6ejala C Stress berhubungan dengan kehilangan, mengkha1atirkan penampilan, mengingkari diagnsa, putus asa dan sebagainya.
marah. d< 0liminasi
6ejala C /iare intermitten, terus menerus, sering dengan atau tanpa kram abdminal, nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
Tanda C Deces encer dengan atau tanpa mucus atau darah, sering diare, nyeri tekan abdminal, lesi atau abses rectal, perianal, perubahan jumlah, 1arna dan karakteristik urine.
e< "akanan airan
6ejala C Anreksia, mual muntah, dis!agia
Tanda C Turgr kulit buruk, lesi rngga mulut, kesehatan gigi dan gusi yang buruk, edema
!< +ygiene
6ejala C Tidak dapat menyelesaikan AKS
Tanda C Penampilan tidak rapi, kurang pera1atan diri. g< Neursensri
6ejala C Pusing, sakit kepala, perubahan status mental, kerusakan status indera, kelemahan tt, tremr, perubahan penglihatan.
Tanda C Perubahan status mental, ide paranid, ansietas, re!leks tidak nrmal, tremr, kejang, hemiparesis, kejang.
h< Nyeri
6ejala C Nyeri umumlcal, rasa terbakar, sakit kepala,nyeri dada pleuritis.
Tanda C (engkak sendi, nyeri kelenjar,nyeri tekan, penurunan rentan gerak, pincang. i< Pernapasan
6ejala C SK sering atau menetap, napas pendek prgresi!, batuk, sesak pada dada.
napas, adanya sputum. j< Keamanan
6ejala C )i1ayat jatuh, terbakar, pingsan, luka, trans!use darah, penyakit de!isiensi imun, demam berulang, berkeringat malam.
Tanda C Perubahan integritas kulit,luka perianalabses, timbulnya ndul, pelebaran kelenjar lim!e, menurunya kekuatan umum, tekanan umum.
k< Seksualitas
6ejala C )i1ayat berprilaku seks dengan resik tinggi, menurunnya libid, penggunaan pil pencegah kehamilan.
Tanda C Kehamilan,herpes genetalia. l< nteraksi Ssial
6ejala C "asalah yang ditimbulkan leh diagnsis, islasi, kesepian, adanya trauma A/S.
Tanda C Perubahan interaksi. d. /ata Psiklgis
%< Status 0msi
Kaji emsi pasien apakah stabiltidak, apakah pasien akti! menja1ab pertanyaan yang diberikan, tidak mudah tersinggung, e!ek mimik muka sesuai keadaan atau tidak.
#< Kecemasan
(agaimana ekspresi 1ajah pasien mengetahui tentang penyakitnya. Apakah tampak cemas dan gelisah.
*< Pla Kping
Kping pasien dalam mengatasi masalah yang dihadapi, e!ekti! atau ine!ekti!.
2< 6aya Kmunikasi
Pada saat pasien berkmunikasi apakah cenderung diam, 9kal jelas atau tidak, menggunakan bahasa yang baik atau dengan marah penuh emsi serta sebaliknya
e. Knsep /iri
Penerimaan pasien dalam menyukai bentuk seluruh tubuhnya setelah menderita penyakit.
#< +arga /iri
Apakah ada perasaan bersalah atas perbuatannya selama ini, dan malu dengan keadaan dirinya yang diduga mengidap +
*< Peran /iri
(agaimana peran pasien dalam keluarga dan masyarakat. 2< dentitas /iri
Kaji tentang status pasien, si!at dan prilakunya. &< deal /iri
!. /ata Ssial
(agaimana hubungan pasien dengan keluarga serta saudaranya dan masyarakat. Pasien dapat menjalin kerja sama dengan petugas dan sesama pasien di ruang pera1atan atau tidak. Kperati! atau sebaliknya
g. /ata Spiritual
Agama yang dianut pasien. Pada saat sakit masih tetap menjalankan ibadah, jarang atau tidak pernah.
2. Pemeriksaan /iagnstik a. Tes 'abratrium
Telah dikembangkan sejumlah tes diagnstic yang sebagian masih bersi!at penelitian. Tes dan pemeriksaan labratrium digunakan untuk mendiagnsis +uman mmunde!iciency irus ;+< dan memantau perkembangan penyakit serta respnnya terhadap terapi +uman mmunde!iciency irus ;+<
%< Serlgis
a< Tes antibdy serum
Skrining +uman mmunde!iciency irus ;+< dan 0'SA. +asil tes psiti!, tapi bukan merupakan diagnsa
b< Tes blt 1estern
"engkn!irmasi diagnsa +uman mmunde!iciency irus ;+<
c< Sel T lim!sit
Penurunan jumlah ttal d< Sel T2 helper
e< T7 ; sel supresr sitpatik <
)asi terbalik ; # C % < atau lebih besar dari sel suppressr pada sel helper ; T7 ke T2 < mengindikasikan supresi imun.
Peningkatan nilai kuantitati! prtein mengidenti!ikasi prgresi in!eksi
g< Kadar g
"eningkat, terutama g A, g 6, g " yang nrmal atau mendekati nrmal
h< )eaksi rantai plimerase
"endeteksi /NA 9irus dalam jumlah sedikit pada in!eksi sel peri!er mnseluler.
i< Tes P+S
Kapsul hepatitis ( dan antibdy, si!ilis, " mungkin psiti! #< Neurlgis
a< 006, "), T Scan tak, 0"6 ;pemeriksaan sara!< b< Tes 'ainnya
c< Sinar dada
d< "enyatakan perkembangan !iltrasi interstisial dari PP tahap lanjut atau adanya kmplikasi lain
e< Tes Dungsi Pulmnal
!< /eteksi a1al pneumnia interstisial
g< Skan 6allium Ambilan di!usi pulmnal terjadi pada PP dan bentuk pneumnia lainnya.
h< (ipsis
i< /iagnsa lain dari sarcma Kapsi
j< (rnkskpi pencucian trakebrnkial /ilakukan dengan bipsy pada 1aktu PP ataupun dugaan kerusakan paru-paru *< Tes Antibdi
:ika seserang terin!eksi +uman mmunde!iciency irus ;+<, maka system imun akan bereaksi dengan memprduksi antibdy terhadap 9irus tersebut. Antibdy terbentuk dalam * 3 %# minggu setelah in!eksi, atau bisa sampai 4 3 %# bulan.+al ini menjelaskan mengapa rang yang terin!eksi a1alnya tidak memperlihatkan hasil tes psiti!.Tapi antibdy ternyata tidak e!ekti!, kemampuan mendeteksi antibdy +uman mmunde!iciency irus ;+< dalam darah memungkinkan skrining prduk darah dan memudahkan e9aluasi diagnstic. Pada tahun %87& Dd and /rug Administratin ;D/A< memberi lisensi tentang uji kadar +uman mmunde!iciency irus ;+< bagi semua pendnr darah atau plasma. Tes tersebut, yaitu C
"engidenti!ikasi antibdy yang secara spesi!ik ditujukan kepada 9irus +uman mmunde!iciency irus ;+<.0'SA tidak menegakan diagnsa A/S tapi hanya menunjukkan bah1a seserang terin!eksi atau pernah terin!eksi +uman mmunde!iciency irus ;+<.>rang yang dalam darahnya terdapat antibdy +uman mmunde!iciency irus ;+< disebut serpsiti!.
b< Western (lt Assay
"engenali antibdy +uman mmunde!iciency irus ;+< dan memastikan serpsiti!itas +uman mmunde!iciency irus ;+<
c< ndirect mmun!luresence
Pengganti pemeriksaan 1estern blt untuk memastikan serpsiti!itas.
d< )adi mmun Precipitatin Assay ; )PA < "endeteksi prtein dari pada antibdy. $.( Dia:n)sa K-a4atan
/iagnsa kepera1atan adalah cara mengidenti!ikasi, mem!kuskan dan, mengatasi kebutuhan spesi!ik pasien serta respn terhadap masalah aktual dan resik tinggi ;"arilynn 0. /enges, %888<.
/iagnsa kepera1atan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respns manusia ;status kesehatan atau resik perubahan pla< dari indi9idu atau kelmpk dimana pera1at secara akuntabilitas dapat mengidenti!ikasi dan memberikan inter9ensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah .
NAN/A menyatakan bah1a diagnse kepera1atan adalah Jkeputusan klinik tentang respn indi9idu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual atau ptensial, sebagai dasar seleksi inter9ensi kepera1atan untuk mencapai tujuan asuhan kepera1atan sesuai dengan ke1enangan pera1at.
A. Ana7isa Data
N) Data Eti)7):i Masa7a+
%. 8atasan kaaktistik + "engin!eksi lim!sit /2E destruksi sel
Rsik) In<ksi a. Penyakit krnis b. Penekanan system imun c. Ketidakadekuat imunitas dapatan d. "alnutrisi e. Prsedur in9asi9e !. Pertahanan primer tidak adekuat
"emburuknya sistem imun secara prgresi!
Tubuh rentan terhadap in!eksi
)esik tinggi in!eksi
in!eksi #. 8atasan kaaktistik kkuan:an *)7u2 aian a. Su?;kti< 1' "engungkapka n rasa haus ?. O?;kti< 1' Perubahan status mental (' Penurunan turgr kulit $' Penurunan haluaran urine 0' Kulit dan membran muksa kering /' +emtktit meningkat 6' Peningkatan !rekuensi nadi, penurunan tekanan darah #' Knsentrasi urine meningkat 3' Kelemahan "emudahkan n9asi "> melalui "akanan O minuman "elepaskan entertGin )eaksi im!lamasi Peningkatan mtilitas sal-cerna irus + ;)ta9irus< "enurunkan jmlh O !ungsi /-2
/iare tiap hari
Kehilangan cairan yang berlebihan
Kekurangan 9lume cairan tubuh berlebih
Kekurangan 9lume cairan tubuh berlebih *. 8atasan kaaktistik nutisi n!eksi irus + n9asi "> Perubahan kebutuhan
kuan: dai k?utu+an tu?u+ a. O?;kti< %< Kramnyeri abdmen #< "enlak makan $' Persepsi ketidakmampua n untuk mencerna makanan ?. Su?;kti< 1' Pembulu kapiler rapuh (' /iare atau steatre $' Kekurangan makanan 0' (ising usus hiperakti! /' +b menurun 6' Kurangnya minat terhadap makanan #' "emberan muksa pucat Akti9asi Sitkin ;'-%ETND< /emam +iperme tablik Pemecahan Prtein /an >tt +iptala mus Anreksia Asupan nutrisi kurang Penetrasi kedalam usus "erusak 9ili-9ili usus "alabsr psi
Kehilangan len bdy mass
Perubahan kebutuhan nutrisi
nutrisiL kurang dari kebutuhan 2. 8atasan kaaktistik +i-t2i a. Su?;kti< %< "engungkapka n keluhan demam #< Ungkapan dehidrasi ?. O?;kti< %< Kulit merah #< Suhu tubuh meningkat diatas batas n9asi "> Saluran cerna
"asuk kmpnen dinding sel )eaksi in!lamasi Peningkatan metablisme sel
Peningkatan suhu tubuh
irus + Akti9asi Sitkin ;'-%ETND< /emam +ipertermi 6angguan termregulasiC +ipertermi
nrmal *< Kejang atau
kn9ulsi 2< Kulit teraba
hangat
&. 8atasan kaaktistik nsitas !&2as' a. Su?;kti< %< "engungkapka n perasaan kekha1atiran akibat perubahan dalam peristi1a hidup #< "engungkapka n sulit untuk tidur ?. O?;kti< 1' 6elisah (' "emandang sekilas $' Kntak mata buruk 0' 6erakan yang tidak rele9an /' )esah 6' Kesedihan yang mendalam #' /istress 3' Ketakutan 5' Perasaan tidak adekuat 1"' Dcus pada hidup sendiri 11' ritalibitas 1(' 6ugup 1$' Peningkatan keringat 10' Peningkatan ketegangan /idiagnsa +A/S
Kurang pengetahuan tentang penyakit
6elisah
emas
1/' Terguncang 4. 8atasan kaaktistik +a:a dii nda+ a. Su?;kti< %< 09aluasi diri bah1a ia tidak sanggup menghadapi situasi atau peristi1a #< "elaprkan secara 9erbal tantangan situasinal saat ini terhadap harga diri ?. O?;kti< %< 6angguan citra tubuh #< Kurang kntak mata *< Perilaku bimbang dan tidak aserti! 2< Perkataan peniadaan diri +A/S n!eksi pprtunistik
6angguan citra tubuh
+arga diri rendah
+arga diri rendah
is)7asi s)sia7 a. Su?;kti< %< "engungkapka n perasaan kesendirian yang disebabkan leh rang lain #< "engungkapka n perasaan berbeda
dari rang lain *< "engungkapka n perasaan penlakan 2< "inat yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan &< Ketidakmampu an memenuhi harapan rang lain 4< "erasa tidak aman dalam bermasyarakat 5< "engungkapka n nilai yang tidak diterima bagi kelmpk budaya dminan ?. O?;kti< %< Ketidakadaan rang terdekat
Persepsi A/S Penyakit Aib
Persepsi tidak diterima dalam masyarakat
yang member dukungan ;misalnya keluarga, teman dan kelmpk< #< Perilaku yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan *< Adanya cacat !isik atau mental 2< Termasuk glngan budaya nn dminan
&< Tindakan tidak terarah 4< Tidak ada kntak mata 5< Asik dengan pikiran sendiri 7< "enunjukkan sikap bermusuhan ;melalui suara maupun perilaku< 8< Tindakan berulang %$< A!ek sedih %%< "emilih untuk sendiri %#< Tidak kmunikati! %*< "enarik diri
%. )esik tinggi in!eksi berhubungan dengan imunsupresi, malnutrisi dan pla hidup yang beresik.
#. Kekurangan 9lume cairan tubuh berlebih berhubungan dengan diare setiap hari
*. Perubahan kebutuhan nutrisiL kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutisi ysng tidak adekuat
2. 6angguan termregulasiC hipertermi berhubungan dengan in9ansi "> saluran cerna dan in!eksi 9irus +
&. Ansietascemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya yang ditandai dengan pasien tampak gelisah, menangisi
keadaannya seperti sekarang
4. +arga diri rendah ;krnik, situasinal< berhubungan dengan prgnsis penyakit, gangguan citra tubuh.
5. slasi ssial berhubungan dengan persepsi tidak diterima dalam masyaraka
$.$ Int*nsi K-a4atan
)encana tindakan kepera1atan adalah desain spesi!ik inter9ensi untuk membantu dalam mencapai kreteria hasil. )encana tindakan dilaksanakan berdasarkan kmpnen penyebab dari diagnse kepera1atan. >leh karena itu rencana mende!inisikan suatu akti!itas yang diperlukan untuk membatasi !akt-!aktr pendukung terhadap suatu permasalahan.
)encana tindakan kepera1atan adalah preskripsi untuk prilaku spesi!ik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus di lakukan leh pera1at.;"aritynn 0. /enges, %888<.
N) Dia:n)sa K-a4atan
Tu;uan dan
kitia +asi7 Int*nsi Rasi)na7
%. )esik tinggi in!eksi berhubungan dengan imunsupresi, malnutrisi dan pla hidup yang beresik. Tujuan C Setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama * G #2 jam diharapkan perluasan in!eksi
atau sepsis tidak terjadi dengan kriteria hasil C %. Pasien dan keluarga mau berpartisipasi dalam perilaku mengurangi resik in!eksi #. 'ukalesi pulih *. /emam tidak ada 2. Tidak ada cairan atau secret yang purulen dari tubuh. &. :umlah leuksit nrmal %. uci tangan sebelum dan sesudah kntak dengan pasien. Anjurkan pasienrang terdekatnya cuci tangan setelah kntak dengan pasien #. (erikan lingkungan yang bersih dan ber9entilasi baik *. "nitr tanda-tanda 9ital 2. Terapkan standar precautin dalam seluruh kegiatan pera1atan pasien &. Terapkan pembatasan pengunjung pada pasien 4. Klabrasi pemeriksaan labratrium 5. Klabrasi pemberian %. "engurangi resikkntaminasi silang
#. "engurangi patgen pada sistem imun dan
mengurangi kemungkinan pasien mengalami in!eksi
naskmial
*. "emberikan in!rmasi data dasar.
2. Penggunaan masker, skrt dan sarung tangan
dilakukan untuk kntak langsung dengan cairan tubuh
&. "engurangi in!eksi naskmial
4. "engidenti!ikasi prses adanya in!eksi.
antibitic 5. "enghambat prses in!eksi. #. Kekurangan 9lume cairan tubuh berlebih berhubungan
dengan diare tiap hari TujuanC :angka Panjang C lume cairan tubuh nrmal dipertahankan :angka Pendek C Setelah dilakukan tindakan selama * G #2 jam diharapkan tercapai rehidrasi dengan kriteria hasil C %. Drekuen si (A( berkurang #. Knsist ensi lembek *. Turgr kulit baik 2. "embra n muksa lembab &. Tanda 9ital stabil %. Anjurkan pasien untuk minum sedikitnya #&$$ mlhari #. Ukur
intake dan ut put *. Kaji turgr kulit, membran muksa, dan rasa haus 2. >bser9asi tanda-tanda 9ital dan timbang ((. &. Kaji knsistensi dan !rekuensi !eses dan adanya darah. 4. Auskultasi bunyi usus 5. Klabras i pemberian cairan parenteral 7. (erikan %. "emepertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus dan melembabkan membran muksa.
#. "enunjukan per!usi ginjal dan status cairan *. ndikatr tidak
langsung dari status cairan
2. ndikatr dari 9lume cairan sirkulasi
&. "endeteksi adanya darah dalam !eses
4. +ipermtiliti umumnya dengan diare 5. /iperlukan untuk
mendukungmemperbesar 9lume sirkulasi dan jika mual atau muntah terus menerus
7. "engurangi kejang usus dan peristaltik
anti
spasmdik dan terapi lain sesuai rder *. Perubahan kebutuhan nutrisiL kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan tidak adekuat TujuanC Perbaikan status nutrisi Setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama * G #2 jam diharapkan berat badan dapat
dipertahankan dengan kriteria hasilC %. (erat badan tetap #. Na!su makan membaik *. Tidak mual saat makan 2. Prsi makan habis %. Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan #. "nitr lingkungan selama makan *. Anjurkan klien untuk batasi makanan yang menyebabkan mual dan muntah 2. "nitr kadar albumin, ttal prtein, +b &. Timbang (( sesuai indikasi 4. atat perubahan (( %. "eningkatkan prses pencernaan dan tleransi
klien terhadap nutrisi yang di berikan
#. "eskipun prses pemulihan klien
memerlukan bantuan makanan atau
menggunakan alat bantu, ssialisasi 1aktu makan dengan rang terdekat atau teman dapat meningkatakan pemasukan *. "akanan yang
mendatangkan mual menyebabkan klien enggan untuk makan
2. "engidenti!ikasi
de!esiensi nutrisi, !ungsi rgan, dan respn
terhadap nutrisi tersebut &. jantungmasalah
metablism
4. "enge9aluasi kee!ekti!an atau kebutuhan
5. Klabrasi dengan ahli giHi untuk memenuhi jumlah kalri dan nutrisi yang dibutuhkan klien mengubah pemberian nutrisi
5. "erupakan sumber yang e!ekti! untuk
mengidenti!ikasi
kebutuhan kalrinutrisi tergantung pada usia, ((, ukuran penyakit sekarang ;trauma, penyakit< 2. 6angguan termregulasiC hipertermi berhubungan dengan in9ansi "> saluran cerna dan in!eksi 9irus + TujuanC termregulasi tidak terjadi. Setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama * G #2 jam diharapkan
suhu badan klien turun dengan kriteria hasilC %. Klien mengatakan J(adan tidak panas #. (adan klien tidak teraba panas *. (ibir dan mulut lembab 2. Tanda tanda 9ital dalam keadaan nrmal %. Pantau tanda-tanda 9ital terutama suhu #. (erikan kmpres panas *. (eri pasien banyak minum air ;%&$$-#$$$ cchari< 2. Anjurkan klien untuk menggunakan baju yang dapat
menyerap keringat &. "nitring 9ital sign 4. Klabrasi dalam pemberian bat antipiretik dan antibitik %. Tanda-tanda 9ital merupakan aluan untuk mengetahui keadaan umum pasien terutama suhu tubuhnya
#. /apat membantu dalam prses penurunan panas
yang dialami pasien *. /engan minum banyak air
diharapkan cairan yang hilang dapat diganti
2. Karena kndisi tubuh yang lembab memicu
pertumbuhan jamur sehingga beresik
menimbulkan kmplikasi
&. Sebagai indikatr untuk mengetahui perkembangan hipertermi
4. Pemberian bat antibitik unuk mencegah in!eksi pemberian bat antipiretik
&. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya yang ditandai dengan pasien tampak gelisah, menangisi keadaannya seperti sekarang Tujuan C mengurangi kecemasan pasien Setelah dilakukan tindakan kepera1atan * G #2 jam diharapkan cemas pasien berkurang dengan kriteria hasil C 1. Pasien akan menyatakan kesadaran tentang perasaan dan cara sehat untuk menghadapin ya (. "enunjukan rentang nrmal dari perasaan dan berkurangnya rasa ansietas $. "enunjukan kemampuan untuk mengatasi masalah, menggunaka n sumber-sumber %. :amin pasien tentang kerahasiaan dalam batasan situasi tertentu. #. Pertahankan hubungan yang sering dengan pasien, batasi penggunaan alat pelindung dan masker. *. (eri in!rmasi yang akurat dan knsisten mengenai prgresi penyakit. 2. Waspada terhadap tanda-tanda penlakandep resi. &. (eri lingkungan terbuka dimana pasien akan merasa bebas untuk mendiskusika n perasaan. 4. Klabrasi rujuk pada %. "emberikan
penentraman hati lebih lanjut dan memberi kesempatan bagi pasien untuk memecahkan
masalah pada situasi yang diantisipasi.
(. "enjamin bah1a pasien tidak akan sendiri serta menunjukan rasa menghargai dan menerimanya
$. "engurangi ansietas dan ketidak mampuan pasien untuk membuat
keputusan berdasarkan realita.
0. Pasien mungkin akan menggunakan mekanisme bertahan dengan
penlakan yang terus berharap bah1a
diagnsanya tidak akurat. /. "embantu pasien untuk
merasa diterima pada kndisi sekarang tanpa perasaan dihakimi
6. /iperlukan bantuan lebih lanjut dalam berhadapan
dengan e!ekti!
knseling psikiatri.
dengan diagnsa tertentu terutama jika timbul pikiran bunuh diri
4. +arga diri rendah ;krnik, situasinal< berhubungan dengan prgnsis penyakit, gangguan citra tubuh. Tujuan> pasien memiliki knsep diri yang psiti! Setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama * G #2 jam diharapkan %. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan pera1at #. Pasien dapat mengidenti!i kasi kemampuan dan aspek psiti! yang dimiliki. *. Pasien dapat menilai kemampuan yang %. (ina hubungan saling percaya dengan mengungkapk an prinsip kmunikasi terapetik dengan cara sapa pasien dengan ramah baik 9erbal dan nn9erbal. #. /iskusikan kemampuan dan aspek psiti! yang dimiliki pasien. *. +indarkan dari memberi penilaian negati! setiap bertemu pasien 2. )encanakan %. /iskusikan tingkat kemampuan pasien seperti menilai realitas, kntrl diri atau
#. ntegritas eg diperlukan sebagai dasar asuhan kepera1atan.
*. )ein!rcement psiti! akan meningkatkan harga diri pasien
digunakan. 2. Pasien dapat merencanaka n kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. bersama pasien akti!itas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan &. (eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mera1at pasien dengan harga diri rendah 4. (antu kelurga menyiapkan lingkungan di rumah
2. Pasien dapat melakukan akti9itas mandiri sesuai kemampuannya
&. "endrng keluarga untuk mampu mera1at pasien secara mandiri
dirumah.
4. "eningkatkan peran serta keluarga dalam mera1at pasien di rumah. 5. slasi ssial berhubungan dengan persepsi tidak diterima dalam masyarakat Tujuan C Persepsi tidak diterima dalam masyarakat hilang. Setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama * G #2 jam diharapkan klien menunjukan peningkatan perasaan harga %. ( atasihindari penggunaan masker, baju dan sarung tangan, jika memungkinka n. #. Te ntukan persepsi klien tentang situasi. *. ( %. "engurangi
perasaan pasien akan islasi !isik dan
menciptakan hubungan ssial yang psiti!.
#. slasi
sebagian dapat
mempengaruhi diri, saat pasien takut penlakan
reaksi rang lain.
*. Pasien akan
diri, dengan kriteria hasilC %. Klien dapat berinteraksi akti! dan terbuka dengan petugas #. Klien tampak tidak murung *. Klien mau berssialisasi dengan lingkunganny a erikan 1aktu untuk bicara dengan klien selama dan diantara akti9itas pera1atan, tetap memberi dukungan, perlakukan dengan penuh penghargaan dan menghrmati perasaan klien 2. / rng adanya hubungan yang akti! dengan rang terdekat &. W aspadai gejala-gejala 9erbalnn9er bal, misalC menarik diri, putus asa perasaan kesepian. Tanyakan kepasienC apakah pernah ber!ikir untuk bunuh diri ? 2. "embantu memantapkan partisipasi pada hubungan ssial.
&. ndikasi
bah1a putus asa dan ide untuk bunuh diri sering muncul, ketika tanda-tanda ini diketahui leh pemberi pera1atan, pasien pada
umumnya ingin berbicara mengenai perasaan bunuh diri, terislasi dan putus asa.
$.0 I2-72ntasi K-a4atan
Pelaksanaan adalah inisiati! dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesi!ik, tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan diharapkan pada ursing aders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan mempalisitai kping. Ada tiga tahap dalam
tindakan kepera1atan yaitu C Persiapan, inter9ensi, dan dkumentasi. ;Nursalam, #$$%<
$./ E*a7uasi K-a4atan
09aluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi prses kepera1atan yang menandakan seberapa jauh diagnse kepera1atan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. "elalui e9aluasi memungkinkan pera1at untuk memnitr J kealpaan J yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.
Adapun kmpnen tahap e9aluasi adalah pertama pencapaian kreteria hasil, kedua kee!ekti!an tahap-tahap kepera1atn, ketiga re9isi atau terminasi kepera1atn.
09aluasi perencanaan kreteria hasil tulis pada catatan perkembangan dalam bentuk S>AP0) C
S ;Subyekti!< C Keluhan-keluhan klien
> ;>byekti!< C Apa yang dilihat, dicium, diraba dan dapat diukur leh pera1at.
A ;Analisa< C Kesimpulan tentang keadaan klien
P ;Plan ! care< C )encana tindakan kepera1atan untuk mengatasi diagnsamasalah kepera1atan klien.
;nter9ensi< C Tindakan yang dilakukan pera1at untuk kebutuhan klien