• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) PADA KUCING

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah “Diagnosa Klinik”

OLEH :

JHON PAMPANG ALLO

NUR ALIF BAHMID

SRI FEBRIANTI

ANDI FUTRI FEBRIANI

ADLEND

MARHAYANI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

A. Tujuan Penulisan

Diagnosa klinik merupakan tonggak yang paling penting bagi suatu proses pembelajaran dalam pendidikan ilmu-ilmu kedokteran klinik disiplin kedokteran hewan. Dari diagnose klinik inilah langkah-langkah mengenali hewan sakit dimulai. Berkaitan dengan itu, maka perlunya kita mengetahui sikap hewan pada permulaan maupun sewaktu pemeriksaan dijalankan sehingga bermacam-macam kelainan sikap hewan dapat ditemukan. Pada penulisan kali ini, bertujuan untuk memaparkan ataupun menjelaskan tingkah laku pada hewan dalam hal ini tingkah laku kucing baik dalam hal tingkah laku normal, fungsi fisiologis normal maupun kelainann/penyakit yang ada pada kucing hingga merubah tingkah laku normalnya. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

B. Tingkah Laku Normal 1. Mengeong

Suara kucing ini sangat khas saat dia ingin bermain, saat dia lapar, ataupun hanya menyatakan rasa terima kasihnya pada kita. Faktanya : Kucing beradaptasi dan berevolusi, tidak seperti keluarganya di alam liar, kucing rumah mengembangkan kemampuan khusus untuk meniru suara bayi manusia. Penelitian yang dilakukan telah membuktikan bahwa suara mengeong kucing mempunyai frekuensi yang sangat mirip dengan suara tangis bayi. Hal ini tentu membuat kita bergegas untuk menuruti permintaan si kucing. Kebetulan saja? Tidak, ini adalah mekanisme adaptasi dan evolusi tingkah laku kucing agar bisa bertahan hidup menjadi peliharaan kita.

2. Mengubur kotoran mereka

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang bersih. Tiap kali buang air besar, dia selalu akan menguburnya. Hal ini tentu sangat membantu si pemilik. Faktanya : Insting 'kebersihan' ini tidak timbul begitu saja. Kucing adalah predator dengan ukuran tanggung, yang artinya dia masih punya banyak musuh yang jauh lebih besar darinya di alam bebas. Cara mengatasinya dengan 'menyelundup' ke daerah kekuasaan predator lain ataupun kucing lain yang lebih dominan. Kucing yang tidak dominan tidak ingin keberadaannya diketahui karena itu berarti perkelahian yang sulit mereka menangkan? Bagaimana ketika kucing anda ternyata tidak mengubur kotorannya? Berarti kucing anda merasa dia adalah predator paling dominan di lingkungannya sehingga dia tidak perlu menyembunyikan kotorannya, malah justru menandai wilayahnya.

(3)

3. Menggosokkan tubuhnya dengan manja

Yang selama ini anda percaya: Inilah cara kucing bermanja-manja dengan pemiliknya, juga untuk mengucapkan rasa terimakasih. Faktanya : Seperti mamalia lain, kucing mempunyai kelenjar penghasil feromon pada kulitnya, kelenjar ini banyak terdapat di dekat ekor, sisi samping tubuh, dan leher dekat muka. Feromon ini digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama kucing mengenai berbagai hal, misalnya batas wilayah, kepemilikan dan jenis kelamin kucing tersebut.

4. Mendesis

Yang selama ini anda percaya : Kucing pada dasarnya menghindari perkelahian. Bila berselisih dengan sesama kucing mereka akan lebih banyak saling memberi peringatan dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang. Hal ini juga berlaku ketika mereka tidak dalam mood yang baik untuk bermain dengan anda, mereka akan mendesis untuk memberi peringatan pada anda bahwa mereka tidak dalam mood yang baik. Faktanya : Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing merupakan predator dengan ukuran tanggung dan mereka sebisa mungkin menghindari pertarungan dengan hewan yang lebih besar. Di sinilah hebatnya kemampuan adaptasi kucing, mereka akan meniru binatang yang sangat ditakuti, bahkan oleh predator yang lebih besar yaitu ular. Dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang serta membungkukkan badannya, kucing akan terlihat seperti ular berbisa yang sedang mendesis. Hewan yang lebih besar tersebut seringkali justru menjadi takut dan membatalkan niatnya untuk menyerang si kucing

5. Mandi ala kucing

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang peduli akan kebersihan. Dia akan selalu menjaga tubuhnya tetap bersih dengan menjilatinya. Faktanya : Kucing menjilati tubuhnya untuk menghilangkan bau lain, termasuk bau anda. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing mempunyai kelenjar yang menghasilkan feromon untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bila terdapat bau lain, maka komunikasi ini tidak akan maksimal, untuk itu kucing menjilati bulunya. Dia menyingkirkan bau lain yang melekat di tubuhnya (termasuk bau anda) dan menstimulasi kelenjarnya untuk kembali menghasilkan feromon. Jadi jangan heran bila kucing anda selalu menjilati tubuhnya setelah anda peluk.

6. Memberi kado hasil buruan

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah pemburu alami, maka jangan heran bila dia akan membawakan anda burung atau tikus hasil buruan mereka. Ini adalah

(4)

'persembahan' kepada ketua kelompok, seperti pada kelompok kucing yang lebih besar, yaitu singa. Faktanya : Kucing berbeda dengan singa. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok sedangkan kucing cenderung tinggal sendiri. Kucing mengajarkan pada anggota keluarganya yang lain bagaimana cara berburu melalui berbagai tahap, tahapan yang paling pertama adalah membawakan binatang hasil buruan ke anak mereka untuk 'dibuat mainan', baru kemudian induk kucing akan berlanjut ke tahapan berikut dengan mengajarinya berburu.

7. Ritual Kucing Kawin

Yang selama ini kita percaya : Kucing betina tidaklah mudah untuk dikawini. Perlu proses merayu yang lama hingga berjam-jam hingga sang kucing jantan bisa mengawini sang betina. Faktanya : Kucing betina memang tidak langsung menerima jantan yang mengajaknya kawin. Apakah karena harga diri? Atau karena ingin dirayu dulu? Ternyata tidak, saat ada jantan yang mengajak betina untuk kawin, sang betina akan mengeong keras memanggil semua pejantan lain untuk berkompetisi. Yang menang akan mendapatkan hak istimewa untuk kawin dengannya. Hal ini merupakan naluri wajar karena sang kucing betina hanya menginginkan sperma terbaik dari kucing jantan paling kuat yang masuk ke rahimnya.

C. Fungsi Fisiologis Normal 1. Metabolisme

Kucing menghemat energi dengan cara tidur lebih dari kebanyakan hewan, terutama saat mereka tumbuh dewasa. Durasi harian tidur bervariasi, biasanya 12-16 jam, dengan 13-14 menjadi rata-rata. Beberapa kucing bisa tidur sebanyak 20 jam dalam jangka waktu 24 jam. Istilah kucing tidur siang mengacu pada kemampuan kucing untuk tertidur (ringan) untuk jangka waktu singkat. Karena sifat kusam mereka, kucing sering dikenal memasuki masa peningkatan aktivitas dan main-main selama malam hari dan pagi hari, dijuluki "malam gila", "orang gila malam", "elevenses" atau "gila setengah jam" oleh beberapa. Temperamen dari kucing dapat bervariasi tergantung pada jenis dan sosialisasi. Kucing dengan "oriental" tipe tubuh cenderung lebih tipis dan lebih aktif, sedangkan kucing yang memiliki "cobby" tipe tubuh cenderung lebih berat dan kurang aktif. Suhu tubuh normal kucing adalah antara 38 dan 39 ° C (101 dan 102,2 ° C). Seekor kucing dianggap demam hyperthermic) jika ia memiliki suhu 39,5 ° C (103 ° F) atau lebih besar, atau hipotermia jika kurang dari 37,5 ° C (100 ° F). Sebagai perbandingan, manusia

(5)

memiliki suhu normal sekitar 36,8 ° C (98,6 ° F). Denyut jantung yang normal seekor kucing domestik berkisar 140-220 denyut per menit, dan sebagian besar tergantung pada bagaimana bersemangat kucing. Untuk kucing saat istirahat, denyut jantung rata-rata harus antara 150 dan 180 bpm, sekitar dua kali lipat dari manusia.

2. Reproduksi

Kucing musiman polyestrous, yang berarti mereka mungkin memiliki banyak periode panas selama setahun. Sebuah periode panas berlangsung sekitar 4 sampai 7 hari jika betina tersebut dibesarkan, jika dia tidak, periode panas berlangsung lebih lama. Beberapa jantan akan tertarik kepada betina di panas. Jantan akan berebut, dan pemenang memenangkan hak untuk kawin. Pada awalnya, betina akan menolak jantan, tetapi akhirnya betina akan memungkinkan jantan untuk kawin. Betina akan memberikan meraung keras seperti jantan menarik keluar dari dirinya. Setelah kawin, betina akan memberikan dirinya mencuci menyeluruh. Jika upaya jantan untuk berkembang biak dengan dia pada saat ini, betina akan menyerangnya. Setelah betina dilakukan perawatan, siklus akan mengulangi. Penis jantan kucing memiliki duri yang mengarah ke belakang. Setelah penarikan penis, penggaruk punggung dinding vagina betina, yang dapat menyebabkan ovulasi. Karena hal ini tidak selalu terjadi, betina jarang diresapi oleh jantan pertama yang mereka kawin. Selain itu, kucing yang super subur, yaitu, seorang betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan ketika ia berada dalam panas, yang berarti anak-anak kucing yang berbeda dalam tandu mungkin memiliki ayah yang berbeda. Masa kehamilan untuk kucing adalah sekitar 63-65 hari. Ukuran sampah rata-rata tiga sampai lima anak kucing, dengan sampah pertama biasanya lebih kecil daripada tandu berikutnya. Kittens disapih di antara enam dan tujuh minggu, dan kucing biasanya mencapai kematangan seksual pada 4-10 bulan (betina) dan 5-7 bulan (jantan). Kucing siap untuk pergi ke rumah baru di sekitar 12 minggu (yang disarankan usia minimum oleh Fédération Internationale Feline), atau ketika mereka siap untuk meninggalkan induk mereka. Kucing dapat operasi sterilisasi (spayed atau dikebiri) sedini 6-8 minggu untuk membatasi reproduksi yang tidak diinginkan.

3. Masa Birahi

- Betina

Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan yang berlangsung selama 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari. Siklus birahi ini akan berulang setelah 1 bulan atau setelah 2-3 bulan. Saat mengalami birahi, terjadi

(6)

perubahan tingkah laku. Anda harus memahami tanda-tanda kucing betina birahi antara lain : (1) Kucing akan sering mengeong lama dan kaki belakangnya berjalan di tempat, suara mengeongnya kadang menjadi berat dan keras. (2) Kucing lebih manja terhadap pemiliknya dan lebih sensitif, kadang suka berguling-guling. (3) Bila dipegang dibagian punggung tepat nya di atas pangkal ekornya akan naik dan ekornya akan melengkung ke samping badannya. (4) Nafsu makan kucing juga jadi berkurang (menurun). (5) Bulu tubuhnya bersinar, bentuk tubuh menjadi bulat dan subur. (6) Gerak-geriknya lincah. (7) Sering menggeser-geserkan tubuhnya ke dinding dan berguling-guling. Bila kucing sudah mengalami tanda-tanda tersebut berarti kucing anda sudah dewasa dan siap dikawinkan. Namun bila kucing baru mengalami birahi yang pertama kali ketika umurnya baru 10 bulan sebaiknya kucing jangan di kawinkan dulu. Usia produktif untuk kucing kawin, mengandung dan melahirkan dimulai dari umur 1 tahun. Karena pada usia kucing 1 tahun kucing sudah benar-benar siap untuk memiliki anak dan merawat anaknya nanti. Jadi pada dasarnya kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan sebelum berumur 1 tahun. Anda perlu memperhatikan timbulnya pyometra yang menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali. Pyometra adalah infeksi uterus karena penumpukan hormon progesterone, dan mengakibatkan penebalan dinding uterus serta berpotensi tumbuhnya bakteri. jika terjadi pyometramaka harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian. Anda harus selalu memperhatikan kesehatan kucing miliknya, karena ini merupakan prioritas utama sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa menyusui dan membesarkan anak-anaknya, sebelum anaknya lepas sapih (umur 3 bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. formula minimum untuk periode re-breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui. - Jantan

Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi adalah suara mulai keras, suka mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya. Tetapi adakalanya seekor kucing betina sudah berusia setahun namun belum pernah menunjukkan tanda birahi. Bila demikian kita bisa memberikan vitamin E untuk meningkatkan hormon sehingga memberikan dampak timbulnya keinginan / birahi untuk kawin. Sering terjadi pada kucing-kucing peliharaan kita dimana momentum masa birahi tersebut tidak secara bersamaan terjadi diantara kucing

(7)

jantan dan betina yang kita pelihara, sehingga yang terjadi adalah kucing betina akan marah bila didekati jantannya. Sebaliknya, mengetahui betinanya marah pejantan akan jual mahal dan tidak mau mengawininya lagi. Suasana yang tidak kondusif ini kadang membuat kita stress dan berusaha mencarikan betina lain yang siap untuk dikawini. Terkadang seekor kucing jantan juga masih „setia‟ dengan pilihannya semula dan tidak bersedia digantikan oleh betina yang lain. Namun adapula kucing betina yang bersedia kawin dengan lebih dari satu pejantan dan demikian pula pejantannya tidak keberatan untuk saling menunggu secara bergantian mengawini betinanya. Bila kita ingin memilih pejantan dengan kualitas lebih baik agar memberikan keturunan kucing dengan kualitas yang lebih baik, kita bisa memanfaatkan jasa kawin dari pemilik kucing yang menyewakan pejantan unggulnya untuk mengawini kucing betina kita dengan biaya jasa tertentu. Masa-masa perkawinan kucing biasanya berlangsung sekitar 7 hari, yaitu setelah kucing selesai melewati masa birahinya.

D. Kelainan/Penyakit Yang Sering Muncul Dan Perubahan Tingkah Lakunya

Ada beberapa faktor mengenai tingkah laku kucing yang sedikit menyimpang dari kebiasaan normalnya, Ada beberapa tingkah laku pada kucing baik terlihat secara normal ataupun tidak normal.

1. Spraying

Spraying sering diartikan sebagai kebiasan kucing untuk memberi tanda daerah kekuasaannya dengan cara menyemprotkan sedikit urin/air kencing. Normalnya pada saat kencing, kucing akan sedikit jongkok. Sedangkan pada saat spraying, kucing tetap dalam keadaan berdiri. Objek sasaran spraying biasanya berupa benda-benda vertikal seperti dinding, gorden, kursi, sofa, pintu, dll. Bila air kencing menggenang dalam jumlah besar di lantai, kemungkinan besar bukan spraying, tetapi semata-mata "kecelakaan".

Spraying berhubungan dengan insting/perilaku seksual. Baik kucing betina maupun jantan biasanya akan mulai menunjukan perilaku ini sekitar umur 7 bulan, pada saat mulai terjadi kematangan organ-organ reproduksi. Spay/neuter (kebiri/steril) yaitu, mengambil testis (kucing jantan) atau rahim serta indung telur (kucing betina),dapat menghilangkan sekitar 80 % perilaku spraying pada kucing. Bila ternyata perilaku spraying tidak hilang setelah di kebiri/steril, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain yang menyebabkan kucing gelisah (anxiety). Hal ini bisa terjadi kucing

(8)

bila baru pindah rumah, adanya anggota keluarga baru (anak kecil/bayi baru dalam keluarga) atau ada hewan peliharaan baru. Pada dasarnya segala sesuatu yang baru dapat menyebabkan kucing gelisah. Pada beberapa kucing kegelisahan ini menimbulkan perilaku spraying.

Yang perlu dilakukan bila kucing anda menunjukkan perilaku spraying. Bila tertangkap basah sedang spraying, segera marahi dengan teriakan/intonasi tinggi atau ciprati dengan air. Kucing benci air, ini akan menghalangi dan mengurangi kebiasaan buruknya tersebut. Jangan marahi bila tidak tertangkap basah, sebab kucing tidak akan mengerti bila kita memarahi perilaku spraying yang telah ia lakukan sekitar 5 menit atau beberapa jam sebelumnya. Kucing biasanya akan kembali ke lokasi yang sama untuk kembali menandai daerah tersebut. Jadi, sebisa mungkin hilangkan bau kencing di daerah spraying. Jangan gunakan bahan pembersih yang mengandung amonia (amonia akan memancing kucing kembali ke daerah tersebut). Larutan pemutih/chlorin dapat digunakan untuk menghilangkan bau. Berbagai produk berupa spray untuk menghalangi/mengurangi kebiasaan spraying kucing juga tersedia di petshop-petshop.

Pemberian obat-obatan tertentu berupa hormon juga dapat menghilangkan atau mengurangi masalah spraying ini. Konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan. Terakhir, bila masalah masih berlanjut, tindakan operasi berupa kebiri/steril dapat menghilangkan perilaku spraying pada sekitar 80% kucing.

2. Copropagia

Copropagia adalah tingkah laku dalam memakan kotorannya sendiri. Tapi hal ini adalah normal saat induk kucing dalam mengasuh anak-anaknya saat berumur kurang dari 30 hari, Maksud hal ini adalah sang induk menstimulasi daerah urogenital sekaligus membersihkan daerah perineum. Saat inilah sang induk memakan produk-produk buangan anaknya diantaranya feces dan urin. Disamping itu, copropagia bisa menjaga kebersihan dan mengurangi bau pada box/ keranjang/ kandang. Tingkah laku ini menjadi tidak biasa apabila sang induk terus melakukan copropagia setelah anak sapih.

3. Kanibalisme/ infantisid

Kanibalisme atau infantisid seringnya menjadi tingkah laku yang normal pada kucing jantan dan betina. Induk menjadi kanibal ketika anak abortus, anak yang lahir mati, ataupun anak sangat lemah. Hal ini terjadi untuk mengurangi penyebaran penyakit kepada anak-anak kucing , yang masih sehat, menjaga kandang/box tetap

(9)

bersih, dan menjaga secara optimal anak-anak kucing yang masih sehat. Di sisi lain, sang induk mendapat keuntungan secara nutrisi dari mengkonsumsi anak yang mati. Kadang-kadang sang induk akan membunuh anak-anaknya yang tampaknya sehat. Faktor lingkungan yang menyebabkan anak-anak memperlihatkan gejala awal sakitnya ( seperti lemas, tidak mau beraktivitas, hipertermia atau hipotermia) memicu terjadinya kanibalisme atau infantisid. Induk yang stres, pemberian makan yang salah,dan kekurangan hormonal turut memberikan kontribusi dalam hal kanibalisme, sedangkan pengalaman sang induk tidaklah menjamin untuk tidak terjadinya kanibalisme. Kucing jantan dalam hal kanibalisme tidak akan pandang bulu untuk membunuh anak kucing dan tidak ada kaitan dengan hal apapun. Hal ini terjadi ketika seekor kucing jantan yang kuat dan punya kuasa memasuki daerah baru dan menemui induk yang sedang menyusui anak-anak kucingnya. Sehingga kejadian ini menjadi hal tidak biasa karena adanya kehadiran kucing jantan. Status kesehatan, managemen pakan, dan managemen pemeliharaan perlu ditinjau ulang terhadap induk-induk, terutama pada cattery atau breeder yang sering mengalami kejadian kanibalisme. Kucing jantan sebaiknya tidak memiliki akses untuk masuk ke daerah anak-anak kucing, untuk mengurangi terjadinya infatisid.

4. Memakan tanaman dan rumput

Memakan tanaman dan rumput adalah tingkah laku yang normal pada kucing. Banyak penjelasan yang dikedepankan untuk tingkah kucing yang makan rumput. Rumput tidak dapat dicerna dalam saluran pencernaan kucing, ini mengakibatkan iritasi lokal dan kadang untuk menstimulasi muntah. Jadi memakan rumput dapat menjadi purgative (obat pencahar) untuk mengeliminasi bulu atau bahan-bahan yang tidak tercerna lainnya.

5. Respon terhadap catnip

Aroma dari catnip (Nepeto cataria) dapat membuat kelakuan kucing menjadi sedikit liar 5- 15 menit setelah terpaparnya aroma itu. Kucing menjadi keras kepala selama 1 jam atau lebih setelah respon inisiasi dimulai. Ini karena adanya bahan aktif cis-transnepetalactone, yang dapat memberikan aksi seperti zat halusinasi meskipun stimulus syaraf pusat berkaitan dengan estrus/ birahi. Respon yang diberikan kucing terhadap catnip dengan cara menggosok-gosokkan kepala dan bergeleng-geleng, berair-liur, menatap, kulit bergetar, berguling-guling, berlompat-lompat. Hanya 50-70% kucing yang menunjukkan tingkah laku ini. Apabila paparan dari catnip ini diperlama akan memasuki stadium lanjut yakni kehilangan kesadaran sebagian.

(10)

6. Mengunyah bulu

Termasuk tingkah laku yang abnormal pada kucing. Tingkah laku ini mulai tampak pada saat pubertas, yaitu ketika kucing mulai menjilat, mengisap, mengunyah atau memakan bulu atau bahan-bahan kain. Kucing yang seperti ini, akan mencari bau lanolin atau keringat orang, atau merupakan manifestasi dari lanjutan menyusu. Genetik ini kuat pada kucing Siamese, silangan Siamese, Burmese. Mengunyah bulu dapat diatasi dengan mengeliminasi akses terhadap benda-benda yang dapat menarik perhatiannya dan dengan manipulasi tingkah laku, atau dengan makanan yang berserat tinggi atau menyediakan selalu dry-food.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Widyo, Setyo dkk. 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. IPB Press : Bogor. http://miupuzkusayang.blogspot.com/2013/04/tanda-tanda-kucing-birahi.html

http://tipstrikberburudollar.blogspot.com/2010/05/perilaku-menyimpang-pada-kucing.html http://tops7.blogspot.com/2012/01/7-arti-tersembunyi-dibalik-kebiasaan.html

http://windows.pennfoster.com/70599744/animal/physiology_behavior.htm

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada penelitian sebelumnya, [1] berdasarkan hasil perancangan, analisis, desain, dan pengujian system, dengan menggunakan algoritma canny ada

Curah hujan merupa- kan salah satu faktor iklim yang paling dominan dalam penyebaran penyakit malaria karena dapat mempengaruhi jumlah habitat maupun kepadatan nyamuk anopheles

Jenis penelitian ini adalah PTK(Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Kroya, yang berjumlah 36 siswa dan subyek

Kompetensi pedagogik adalah cara guru dalam mengelola pembelajaran, diantaranya (1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

Di dalam kelas dimulai dari guru mengucapkan salam, menyapa anak, berdo’a dan bernyanyi (kegiatan rutin), absensi, dan tanya jawab mengenai tema pada hari ini. Dilanjutkan

Berdasarkan hasil analisis dengan Paired T-Test diperoleh nilai rata-rata perilaku hidup bersih dan sehat responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan cuci tangan enam langkah

Psikologi Islam adalah suatu bentuk psikologi berlandaskan citra manusia menurut ajaran Islam, yang mempelajari keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan