• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

OLEH :

(2)

Mengapa memilih judul

penelitian ini... ???

(3)
(4)
(5)

Gunn (1988 dalam Warpani 2007: 23) Yoeti (2005: 4-5)

(6)

C. Konsep Wisata Terpadu

1. Konsep Keterpaduan Destinasi Wisata

Warpani (2007: 122)/ Hadinoto (1996)/ Gunn (2002: 222).

2. Konsep Tourism Business District (TBD)

Getz dalam Gunawan, 2007.

3. Konsep Superblok (Kawasan Terpadu)

Webster dalam Paramita, 2000.

Contoh Studi Kasus :

(7)
(8)

Indikator Variabel

Daya tarik wisata

daya tarik alamiah daya tarik buatan Prasarana dan sarana

wisata aksesbilitas ketersediaan utilitas akomodasi fasilitas pendukung Dukungan Pemerintah Peraturan dan prosedur teknis pemasaran/ promosi Perkampungan masyarakat pesisir setempat Kualitas kebersihan lingkungan Kondisi bangunan perumahan Jalur penghubung (linkage tourism) antara zona utama pengembangan dengan kelompok daya tarik wisata

jalur wisata

jalur pejalan kaki

Pusat

Pengembangan Pariwisata (Tourism

Center) dan wilayah

pengaruhnya (hinterland) zona utama pengembangan zona pendukung pengembangan Indikator Variabel Kawasan yang terkonsentrasi fungsi-fungsi kepariwisataan dan sarana pendukung Central Business District

daya tarik utama

pelayanan penting

7 Indikator

17 Variabel

(9)

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Surabaya

2. Bappeko Surabaya 3. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Surabaya

4. Pemilik Objek Wisata Kenpark Surabaya

(10)
(11)

Tabel Luas Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan

Lahan Luas (Ha)

Persentase (%) Permukiman 16,2 18,82 Perdagangan 0,06 0,07 Perkantoran 0,08 0,09 Rekreasi 60 69,72 Fasilitas Umum 1,22 1,42 Lain-lain (Jalan / RTH) 8,5 9,88 Total Penggunaan Lahan 86,06

(12)

No Klasifikasi ODTW Objek Wisata 1 Pantai Pantai Watu-Watu 2 Pantai Kenjeran 3 Pantai Ria Kenjeran 4 Taman Wisata Taman Bulak 5 Taman Hiburan Kenjeran 6 Taman Edukasi Kenjeran 7 Bangunan Seni Rupa Kya-Kya Kenjeran 8 Patung Dewa Empat Muka No Klasifikasi

ODTW Objek Wisata

9 Klenteng Sanggar Agung 10 Pagoda Tian Ti Kenjeran 11 Permaianan, Hiburan, dan Olahraga Wisata Perahu Tradisional 12 Festival Layang-layang dan Perahu Hias 13 Pacuan Kuda dan Karapan Sapi 14 Sirkuit Kenjeran 15 Waterpark Kenjeran 16 Kuliner dan Cinderamat a Kerajinan Kerang 17 Kerupuk Ikan 18 Ikan Asap (Ikan Bakar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

(13)

No Faktor dari Hasil Analisa Deskriptif R1 R2 R3 R4 R5

1 Revitalisasi kampung nelayan Kenjeran menjadi kampung wisata yang memiliki ciri

khas pesisir Kenjeran. S S S S S

2 Pengadaan jalur wisata Kenjeran yang melalui serangkaian objek-objek wisata Kenjeran

yang terintegrasi dengan sistem transportasi. S S S S S

3 Membangun jalur pejalan kaki di sepanjang sisi jalan utama kawasan wisata Kenjeran. S S S S S 4 Membangun tempat penjemuran ikan olahan masyarakat nelayan Kenjeran. S S S S S 5 Pembagian zona-zona pengembangan pariwisata yang terdiri dari zona utama & zona

pendukung pengembangan wisata. S S S S S

6 Dukungan untuk pengembangan CBD di kawasan wisata Kenjeran. S S S S S 7 Menjadikan objek wisata Pantai dan produk olahan hasil laut kampung nelayan Kenjeran

sebagai objek wisata unggulan di kawasan wisata terpadu Kenjeran. S S S S S 8 Pengadaan moda transportasi wisata internal yang menghubungkan antar lokasi wisata. S S S S S 9 Peningkatan pengetahuan dan peran serta masyarakat kampung nelayan Kenjeran

dibidang kepariwisataan. S S S S S

Hasil Analisa Delphi Tahap 1 dan 2

No Faktor Baru dari Hasil Analisa Delphi Tahap 1 R1 R2 R3 R4 R5

1 Promosi pariwisata Kenjeran di tingkat Internasional dengan menciptakan

branding/slogan khusus kawasan wisata terpadu Kenjeran. S S S S S

S= Setuju; TS= Tidak Setuju

R1=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya; R2=Bappeko Surabaya; R3=Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya; R4=Pemilik/Pengelola Kawasan Wisata Kenjeran Park; R5=Akademisi (Dosen PWK ITS).

(14)

KRITERIA PENGEMBANGAN

KAWASAN WISATA TERPADU KENJERAN Faktor 1 :

Kriteria : (a)Kampung nelayan memiliki daya tarik wisata yang menarik; (b)

Penataan harus selaras dengan karakteristik pesisir Kenjeran dan tidak menghilangkan identitas fisik pada bangunan; (c) Tersedianya akses ke pusat pelayanan niaga, jasa informasi pariwisata, lokasi produksi lokal, tempat wisata;

(d)Sebagian bangunan diorientasikan ke ruang perairan (pantai/laut).

Faktor 2 :

Kriteria : (a)Tersedia jalur wisata internal maupun eksternal yang melewati kawasan wisata Kenjeran; (b) Tersedia paket-paket wisata Kenjeran; (c)Tersedia petunjuk informasi (signage) tentang lokasi objek-objek wisata Kenjeran yang menarik dikunjungi; (d) Tersedianya pola pergerakan transportrasi darat dan perairan yang terintegrasi dengan coastal road & melintasi wilayah

pantai/perairan.

Faktor 3 :

Kriteria : (a)Menyediakan akses ruang plaza yang cukup lebar; (b)Menyediakan jalan tepian pantai dari batas bibir pantai dengan daratan sebagai ruang terbuka publik.

Faktor 4 :

Kriteria : (a) Menyediakan tempat penjemuran ikan olahan dengan desain yang menarik; (b) Difungsikan sebagai ruang publik yang dapat diakses, dimanfaatkan, dan dinikmati secara mudah dan bebas oleh semua masyarakat.

Faktor 5 :

Kriteria : (a)Menjadikan zona utama kawasan wisata Kenjeran adalah wilayah pantai serta zona pendukungnya adalah kampung nelayan dan sekitar pantai Watu-Watu yang difungsikan sebagai zona belanja dan kuliner; (b)Pola struktur ruang kawasan dibuat sealamiah mungkin dengan mempertahankan morfologi dan elemen-elemen ruang pantai; (c) Memperhatikan keseimbangan antara rencana pemanfaatan lahan dengan kelestarian lingkungan hidup.

(15)

Faktor 6 :

Kriteria : (a) Adanya keterlibatan pemerintah, investor dan

masyarakat lokal; (b) CBD dan kawasan wisata utama terkoneksi/ terintegrasi dengan baik; (c) Dilengkapi prasarana dan sarana

transportasi darat dan air; (d) CBD didukung oleh view dan amenitas pantai.

Faktor 7 :

Kriteria : (a) Objek wisata unggulan harus memiliki ciri khas kawasan Kenjeran; (b) Mengemas objek wisata unggulan semenarik mungkin; (c) Objek wisata yang dapat dikembangkan yaitu pasir, tebing/bibir

pantai, panorama; (d) Objek wisata unggulan dapat membangkitkan kegiatan sektor jasa masyarakat lokal.

Faktor 8 :

Kriteria : (a) Dapat meningkatkan aksesbilitas antar lokasi kawasan wisata; (b)Tersedianya kelengkapan parasana dan sarana transportasi jalan dan air skala lingkungan.

Faktor 9 :

Kriteria : (a) Adanya keterlibatan masyarakat kampung nelayan yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan wisata; (b) Masyarakat

mendapatkan pembelajaran (pendidikan) tentang pengembangan potensi kawasan wisata Kenjeran.

Faktor 10 :

Kriteria : (a) Kawasan wisata Kenjeran harus sudah siap secara fisik; (b) Tersedianya landmark yang merepresentasikan keunikan kawasan wisata Kenjeran; (c) Citra pariwisata Kenjeran sudah membaik.

(16)

1. Penyediaan ruang publik di tepi badan air kampung nelayan Sukolilo dan Tambak Deres dan dilengkapi bangunan panggung bertingkat

multifungsi sebagai tempat pengolahan makanan laut, dermaga, maupun kafe (public resort) dengan desain menarik dan disesuaikan dengan karakteristik pesisir Kenjeran.

2. Penyediaan jalur akses internal kampung nelayan Sukolilo dan

Tambak Deres ke badan air dan jalan utama kawasan.

3. Pengadaan program penghijauan sempadan pantai dan koridor jalur akses internal kampung nelayan Sukolilo Kenjeran.

Arahan Pengembangan

Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

ILUSTRASI GAMBAR PEREMAJAAN KAMPUNG NELAYAN KENJERAN

Sumber: Analisa peneliti 2013 dan www.google.com

(17)

Arahan Pengembangan

Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

4. Pengadaan jalur wisata internal dan eksternal kawasan wisata terpadu Kenjeran, seperti Kenjeran

Beach Tourism – Kenjeran Culinary Tourism, ataupun Kenjeran Coastal Tourism – Wonorejo Ecotourism yang

diarahkan melewati akses tepi air dan terintegrasi dengan Coastal Road dan lokasi objek-objek wisata di dekatnya, di antaranya wilayah tepi air kampung nelayan Sukolilo dan Tambak Deres, serta Pantai Watu-Watu.

5. Penyediaan sarana

prasarana transportasi darat dan laut sebagai moda wisata internal yang melayani

pergerakan wisatawan, seperti jalan, jembatan, pedestrian, halte, dermaga lingkungan, laguna, perahu nelayan/boat, kereta gantung, kereta kelinci,

(18)

Arahan Pengembangan

Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

6. Pengadaan jalur pejalan kaki dan sejumlah fasilitas pendukungnya di tepi jalan utama kawasan wisata Kenjeran dan tepi pantai Kenjeran dan Watu-Watu

dengan menyediakan ruang plaza pedestrian yang cukup lebar, min. 3 meter.

7. Meningkatkan penyelenggaraan acara rakyat di kawasan pesisir Kenjeran Kenjeran (lokasi dapat di area Pantai Watu-Watu), seperti lomba perahu hias, pagelaran seni Kenjeran, lomba karapan sapi, perlombaan memasak, festival jajanan Kenjeran, dan sebagainya yang berpotensi menjadi daya tarik khas kawasan wisata Kenjeran.

8. Perbaikan citra kawasan wisata Kenjeran dengan menciptakan slogan promosi/identitas kawasan wisata

Kenjeran, seperti patung, gapura selamat datang, atau lainnya yang dapat memberikan kenangan dan kesan baik dari

pengunjung..

Sumber Ilustrasi Gambar : Tugas Akhir Peneliti 2013

(19)

Arahan Pengembangan

Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

9. Zona utama kegiatan wisata Kenjeran adalah wilayah pantai, meliputi Pantai

Kenjeran dan Pantai Watu-Watu. Zona utama difungsikan sebagai ruang publik dengan jenis kegiatan wisata pantai/bahari, pengembangan fasilitas transportasi, serta usaha sarana dan jasa umum lainnya. Sedangkan zona

pendukung kegiatan wisata Kenjeran adalah wilayah kampung nelayan dan sekitar Pantai Watu-Watu. Kegiatan wisata yang dapat

dilakukan di zona pendukung diantaranya, wisata kuliner, wisata belanja, rekreasi dan hiburan umum.

10. Memusatkan kegiatan perdagangan produk olahan di beberapa lokasi, pertama di area Sentra Ikan Bulak dan wilayah Pantai Watu-Watu yang didesain seperti City Walk dengan kios-kios tenda berwarna-warni yang teratur,

kedua di tepi air kampung nelayan Sukolilo

dengan membangun dermaga multifungsi yang juga bisa digunakan untuk kegiatan wisata kuliner dan belanja, ketiga di pusatkan di Kya-Kya Kenjeran. Kegiatan perdagangan dibuat dalam satu koridor jalan yang ditata dengan

(20)

Arahan Pengembangan

Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

11. Menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan berkala tentang pengelolaan sampah dan

lingkungan kampung nelayan Kenjeran; pengembangan budaya lokal sebagai aset wisata kampung nelayan Kenjeran;

pembelajaran sikap menjadi tuan rumah yang baik (hospitality); serta pelatihan melihat

peluang dan mengembangkan potensi yang ada di kawasan wisata Kenjeran.

12. Mengadakan perpustakaan umum masyarakat Kenjeran yang menyediakan informasi/pengetahuan tentang

kepariwisataan, perikanan, kewirausahaan, peran serta masyarakat, dan sebagainya.

Sumber Ilustrasi: Pemerintah Kota Surabaya Paparan Surabaya Eco-city

(21)

S

ARAN

 Untuk penelitian selanjutnya, arahan pengembangan

perlu analisa tersendiri lagi yang lebih terperinci

dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal

kampung nelayan Kenjeran.

 Untuk mendukung pengembangan kawasan wisata

terpadu Kenjeran, perlu mengintegrasikan antara

ODTW Kenjeran dengan ODTW yang ada di Surabaya

atau kota/kabupaten lain yang terdekat.

 Arahan pengembangan kawasan wisata terpadu

Kenjeran yang dihasilkan dalam penelitian ini

diharapkan dapat mendukung pengembangan CBD

Kawasan Kaki Jembatan Suramadu.

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini digunakan untuk mendeteksi sudut pada citra, dimana pada sistem ini metode Harris Corner bertujuan untuk mendeteksi sudut pada plat nomor kendaraan yang

Sedangkan dari segi keabsahan perjanjiannya, masih tergantung apakah akad tersebut sesuai atau tidak dengan persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan hukum syara‟, dengan

Fokus refleksi pada pendekatan guru dalam proses pembelajaran dan hubungannya dengan hasil belajar sementara siswa. Dalam pembelajaran siklus I terdapat

• SEJARAH ADALAH CERITA YANG DIDASARKAN PADA FAKTA-FAKTA DAN DISUSUN DENGAN METODE YANG KHUSUS YANG BERMULA DARI PENCARIAN DAN PENEMUAN JEJAK-JEJAK SEJARAH, MENGUJJI

Kemudian sumber kelima yang ditinjau, mengidentifikasi adanya ancaman terhadap keamanan sistem informasi kesehatan berupa malicious code, virus, social engineering, hacker, dan

Faktor pertama adalah faktor intrapersonal, diantaranya keterampilan komunikasi, pengalaman setting lintas budaya, trait personal (mandiri atau torelansi), dan akses

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Menurut hukum Islam, jika dilihat dari rukun kontraknya yang berupa al-‘aqidain (dua pihak yang berakad), objek akad (mahallul ‘aqd), tujuan akad (maudhu’ul aqd),