BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research/PTK).
PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. (Rochman Natawijaya dalam Masnur Muslich, 2010:9).
Menurut Masnur Muslich (2009:12), karakteristik PTK yaitu: 1. Masalah PTK berawal dari guru
Guru merasakan ada masalah di kelasnya ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah penelitian yang disebut PTK.
2. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran
Dengan PTK, guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif. PTK tidak boleh menggangu proses pembelajaran.
3. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif
Guru tidak harus sendirian dalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Namun, dapat Anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK atau dengan teman sejawat.
4. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas
Tindakan-tindakan tertentu dapat berupa penggunaan metode pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran, pemakaian media, dan sumber belajar, jenis pengelolaan kelas, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya.
5. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan Hal itu dapat terjadi karena setelah guru meneliti kegiatan sendiri di kelas dengan melibatkan siswa, guru akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktik pembelajaran.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SD Negeri 3 Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dari bulan Juli 2011 – Desember 2011. Penelitian diawali dengan melihat permasalahan di kelas V dan diskusi yang dilakukan dengan dosen pada bulan Juli, dilanjutkan dengan menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan KTSP 2006 pada mata pelajaran PKn. Studi awal dinilai pada tanggal 8 Oktober 2011 dengan membuat proposal dan seminar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11– 25 Oktober 2011.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah bentuk mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur. Definisi operasional berisi pengertian variabel yang akan dikembangkan. Dalam penelitian ini terdapat variabel yaitu hasil belajar PKn.
Pendapat Harahap yang dikutip oleh Suryani (2004:25), hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
Dengan demikian kesimpulan dari definisi operasional adalah mendefinisikan variabel, yaitu hasil belajar PKn adalah hasil akhir atau nilai-nilai pengukuran tingkat penguasaan, pemahaman, serta keterampilan siswa yang berupa angka-angka dan perubahan tingkah laku setelah siswa mengikuti proses pembelajaran PKn.
E. Prosedur Penelitian
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Suhardjono, 2006:74).
Rangkaian kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 3.1 Model Siklus PTK (Suhardjono, 2006)
1. Rancangan tindakan penelitian
Rencana tindakan penelitian yang diterapkan antara lain:
a. Menetapkan kelas yang akan dijadikan objek penelitian, yaitu kelas V SDN 3 Kota Karang, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung
b. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar penelitian c. Menyusun perangkat pembelajaran, meliputi:
1) Rencana pembelajaran 2) Lembar kerja siswa (LKS)
3) Menyusun sumber belajar dan media pembelajaran
Pelaksanaan tindakan I Perencanaan tindakan I Permasalahan Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I Permasalahan baru hasil refleksi Pelaksanaan tindakan II Perencanaan tindakan II Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II Penanganan masalah berdasarkan refleksi II Pelaksanaan tindakan III Perencanaan tindakan III
Refleksi III Pengamatan/
2. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah PTK ini terdiri dari tiga siklus yang diuraikan sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar
(1) Standar kompetensi : Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(2) Kompetensi Dasar : Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia b) Mengembangkan skenario pembelajaran dengan penekanan pada
pendekatan kontekstual (terlampir pada halaman 58)
c) Menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran meliputi gambar-gambar contoh perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI
d) Menyiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar kerja siswa dan lembar tes (terlampir pada halaman 63 dan 65)
2) Pelaksanaan
a) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” dilanjutkan tanya jawab mengenai makna dari lagu tersebut
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu:
(1) Siswa dapat menyebutkan contoh perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan NKRI
(2) Siswa dapat menjelaskan perilaku yang baik untuk menjaga keutuhan NKRI
c) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: kelompok 1 dan 2 masing beranggotakan 6 siswa, kelompok 3-5 masing-masing beranggotakan 5 siswa, jumlah seluruhnya 27 siswa
d) Siswa mendiskusikan gambar yang menunjukkan:
(1) Secara tidak sengaja kamu menyenggol temanmu hingga buku-bukunya terjatuh. Kamu pun minta maaf, tetapi temanmu masih marah. Bagaimana sikapmu?
(2) Dalam diskusi di sekolah seorang temanmu tidak memberi kesempatan yang lain untuk bicara. Temanmu yang lain marah. Bagaimana sikapmu?
(3) Ada teman baru di kelasmu. Temanmu berbicara dengan logat dari daerahnya. Temanmu yang lain tertawa karena menganggap itu lucu. Bagaimana sikapmu?
(4) Temanmu berkelahi karena dicurangi saat bermain. Bagaimana sikapmu saat tahu kejadian itu?
(5) Ada teman baru di kelasmu. Temanmu itu beragama lain. Bagaimana sikapmu?
e) Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing, dimulai dari kelompok 1, 3, 2, 5, dan terakhir kelompok 4
f) Siswa dan guru bertanya jawab tentang pesan yang diperoleh dari gambar yang telah didiskusikan
g) Guru menegaskan pentingnya sikap toleransi, kerjasama, dan kejujuran
h) Guru menjelaskan bahwa keutuhan NKRI harus dijaga melalui sikap toleransi, kerjasama, dan kejujuran
i) Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar
3) Pengamatan/Observasi
Pengamatan dilakukan dengan memberikan 10 soal pilihan ganda dengan indikator soal yang terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Indikator Soal Tes Formatif Siklus I
No. Indikator soal Soal
No. 1. Meyebutkan persamaan warga Indonesia yang diikrarkan
dalam Sumpah Pemuda
1 2. Menyebutkan contoh tindakan menjaga keutuhan NKRI 2 3. Menyebutkan contoh perilaku yang menunjukkan sikap
memperkokoh NKRI
3 4. Meyebutkan contoh tindakan yang dapat menghancurkan
keutuhan NKRI
4 5. Menyebutkan contoh keteladanan guru dalam menaati
peraturan
5 6. Menyebutkan contoh ancaman dari dalam diri sendiri
yang dapat menimbulkan perpecahan
6 7. Meyebutkan contoh sikap yang menunjukkan rasa
persatuan di sekolah
7 8. Menyebutkan contoh sikap yang mewujudkan persatuan
dalam keluarga
8 9. Menyebutkan contoh sikap rela berkorban yang dapat
diwujudkan untuk kepentingan bangsa dan negara
9 10. Menyebutkan contoh ancaman dari luar yang dapat
menimbulkan perpecahan
Pada tahap observasi, dari 10 soal yang diberikan, sebagian besar siswa kesulitan mengerjakan soal nomor 4, 6, 8, dan 10. Siswa salah memahami soal nomor 4, 6, dan 8 karena tidak membaca pilihan jawaban dengan baik. Pada soal nomor 10 siswa kurang memahami kata-kata “ancaman dari luar”. Sebanyak 18 dari 27 siswa belum mencapai KKM, dan sisanya 9 siswa telah mencapai KKM.
4) Refleksi
Fokus refleksi pada pendekatan guru dalam proses pembelajaran dan hubungannya dengan hasil belajar sementara siswa. Dalam pembelajaran siklus I terdapat kelemahan, diantaranya siswa gaduh saat pembagian kelompok, dan siswa belum aktif bertanya. Dalam mengerjakan soal, siswa tidak membaca pilihan jawaban dengan baik.
Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II, yaitu guru hendaknya menjelaskan lebih terperinci dalam pembagian kelompok dan sebaiknya guru memberikan stimulus untuk membuat siswa aktif bertanya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siklus I, soal nomor 4, 6, 8, dan 10 akan diberikan kembali pada siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Kelemahan pada kegiatan siklus I, diupayakan
untuk tidak terjadi lagi pada siklus II. Adapun rincian kegiatan pada tahap perencanaan yaitu:
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar
(1) Standar kompetensi : Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(2) Kompetensi Dasar : Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir pada halaman 72)
c) Menyiapkan lembar unjuk kerja siswa (terlampir pada halaman 76) d) Menyiapkan video sebagai sumber belajar dan peralatan: proyektor
dan laptop
e) Menyiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar tes (terlampir pada halaman 77)
2) Pelaksanaan
a) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Bangun Pemuda Pemudi” dilanjutkan tanya jawab mengenai makna dari lagu tersebut
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu:
(1) Siswa dapat menyebutkan contoh tindakan-tindakan yang menggambarkan sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan keluarga
(2) Siswa dapat menjelaskan contoh tindakan-tindakan yang menggambarkan sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah
c) Guru menampilkan video dengan judul “Minuscule The Flying Ants” yang telah dipersiapkan sebelumnya
d) 5 siswa diberikan kesempatan untuk menanggapi isi cerita dalam video
e) Siswa masuk dalam kelompok diskusi, pembagian kelompok sama dengan siklus I
f) Siswa berdiskusi tentang tindakan-tindakan yang menggambarkan sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan keluarga dan sekolah g) Selanjutnya siswa memasukkan hasil diskusi ke dalam tabel contoh
tindakan untuk menjaga keutuhan NKRI
h) Mengadakan tanya jawab tentang upaya untuk menjaga keutuhan NKRI
i) Guru menekankan pentingnya sikap hidup rukun dan kerjasama dalam menjaga keutuhan NKRI
j) Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar
3) Pengamatan/Observasi
Pengamatan dilakukan dengan memberikan 10 soal pilihan ganda dengan indikator soal yang terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Indikator Soal Tes Formatif Siklus II
No. Indikator soal Soal
No. 1. Meyebutkan contoh tindakan yang dapat menghancurkan
keutuhan NKRI
1 2. Menyebutkan tujuan tata tertib sekolah 2 3. Menyebutkan sikap yang harus dilakukakan ketika guru
sedang menjelaskan pelajaran
3 4. Menyebutkan contoh ancaman dari dalam diri sendiri
yang dapat menimbulkan perpecahan
4 5. Menyebutkan akibat tidak menaati tata tertib sekolah 5 6. Menyebutkan contoh sikap yang mewujudkan persatuan
dalam keluarga
6 7. Meyebutkan peran serta anggota keluarga dalam upaya
menjaga keutuhan NKRI
7 8. Menyebutkan contoh ancaman dari luar yang dapat
menimbulkan perpecahan
8 9. Menyebutkan contoh sikap membina persatuan di
sekolah
9 10. Menyebutkan sikap yang mencerminkan wujud tanah air
di keluarga
10
Pada tahap observasi, dari 10 soal yang diberikan, sebagian besar siswa kesulitan mengerjakan soal nomor 9 dan 10. Sedangkan soal nomor 1, 4, 6, dan 8 yang merupakan soal pada siklus I, siswa sudah benar jawabannya. Siswa kurang memahami soal nomor 9 dan 10 karena kurang teliti membaca soal. Sebanyak 11 dari 27 siswa belum mencapai KKM, dan sisanya 16 siswa telah mencapai KKM.
4) Refleksi
Fokus refleksi pada pendekatan guru dalam proses pembelajaran dan hubungannya dengan hasil belajar siswa. Ketika pembelajaran siklus II kelemahan pada siklus I tidak terjadi, hanya saja belum semua siswa aktif untuk berpendapat dan bertanya.
Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan perbaikan pada siklus III, yaitu guru hendaknya lebih banyak memberikan stimulus untuk membuat siswa aktif bertanya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siklus II, soal nomor 9 dan 10 akan diberikan kembali pada siklus III.
c. Siklus III
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus II. Kelemahan pada kegiatan siklus II, diupayakan untuk tidak terjadi lagi pada siklus III. Adapun rincian kegiatan pada tahap perencanaan yaitu:
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar (1) Standar kompetensi : Memahami pentingnya keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(2) Kompetensi Dasar : Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
b) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir pada halaman 84)
c) Menyiapkan lembar unjuk kerja siswa (terlampir pada halaman 88) d) Menyiapkan daftar pertanyaan pada lembar wawancara
e) Menyiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar tes (terlampir pada halaman 89)
2) Pelaksanaan
a) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Bangun Pemuda Pemudi” dilanjutkan tanya jawab mengenai kegiatan pemuda pemudi di lingkungan masyarakat
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu: siswa dapat menyebutkan contoh tindakan-tindakan yang menggambarkan sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat, siswa dapat menjelaskan kegiatan kemasyarakatan yang dapat menjaga keutuhan NKRI
c) Siswa diminta untuk melakukan wawancara terhadap lima orang narasumber yaitu: kepala dusun, ketua RW, ketua RT, tokoh masyarakat, dan anggota keluarganya.
d) Perwakilan kelompok melakukan wawancara kepada narasumber mengenai pendapat mereka tentang kegiatan kemasyarakatan yang dapat menjaga keutuhan NKRI, siswa yang lain bertugas mencatat hasil wawancara. Kelompok 1 mewawancarai kepala dusun, kelompok 2 mewawancarai ketua RT, kelompok 3 ketua RW, kelompok 4 mewawancarai tokoh masyarakat, dan kelompok 5 mewawancarai anggota keluarganya.
e) Siswa menuliskan hasil wawancara terhadap narasumber ke dalam tabel hasil pendapat dari narasumber
g) Siswa berdiskusi untuk membuat kesimpulan mengenai pendapat-pendapat para narasumber: ada kesamaan pendapat-pendapat bahwa untuk menjaga keutuhan NKRI harus saling menghormati dan toleransi. h) Siswa dan guru mengadakan tanya jawab mengenai pendapat
narasumber
i) Guru menegaskan kembali pentingnya sikap kerja sama dan saling menghargai
j) Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar
3) Pengamatan/Observasi
Pengamatan dilakukan dengan memberikan 10 soal pilihan ganda dengan indikator soal yang terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Indikator Soal Tes Formatif Siklus III
No. Indikator soal Soal
No. 1. Meyebutkan sikap yang harus dilakukan terhadap
fasilitas umum di lingkungan masyarakat
1 2. Menyebutkan peran pemuda dalam menjaga keutuhan
NKRI
2 3. Menyebutkan contoh usaha yang dapat dilakukan oleh
anggota masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan
3
4. Menyebutkan contoh perbuatan yang mengganggu kerukunan masyarakat
4 5. Menyebutkan contoh sikap peduli terhadap bencana
alam di berbagai daerah
5 6. Meyebutkan tujuan dari kerja bakti 6 7. Menyebutkan sikap yang mencerminkan wujud tanah air
di keluarga
7 8. Menjelaskan sikap yang harus dilakukan terhadap orang
lain yang berbeda agama, suku, dan lain-lain
8 9. Menyebutkan sikap yang harus dilakukan terhadap orang
lain yang berbeda suku bangsa
9 10. Menyebutkan contoh sikap membina persatuan di
sekolah
Pada tahap observasi,dari 10 soal yang diberikan, sebagian besar siswa mampu menjawab semua soal dengan baik. Sedangkan soal nomor 7 dan 10 yang merupakan soal pada siklus I, siswa juga sudah benar jawabannya. Hanya 2 dari 27 siswa yang belum mencapai KKM, dan sisanya 25 siswa telah mencapai KKM.
4) Refleksi
Fokus refleksi pada pendekatan guru dalam proses pembelajaran dan hubungannya dengan hasil belajar siswa. Ketika pembelajaran siklus III berlangsung, semua siswa tampak antusias, terutama ketika melakukan wawancara dengan narasumber. Siswa lebih senang belajar langsung di luar kelas dari pada di dalam kelas. Kelemahan pembelajaran pada siklus III adalah pengelolaan waktu yang kurang efisien. Jarak sekolah dengan rumah narasumber tidak menjadi kendala, namun keberadaan narasumber yang tidak selalu berada di tempat menjadikan kesulitan tersendiri, misalnya ketika kelompok 5 mencari kerabat yang akan dijadikan narasumber, ternyata saat itu telah berangkat bekerja sehingga siswa harus mencari narasumber yang lain.
Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus III cukup memuaskan dengan jumlah siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 25 siswa dari jumlah keseluruhan 27 siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakandalam menilai hasil pembelajaran berupa soal-soal tertulis yang diberikan pada akhir pembelajaran. Soal-soal tersebut berkaitan dengan materi pada saat pembelajaran dilaksanakan.
G. Teknik Analisis Data
Analisis digunakan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses, sampai dengan hasil penelitian, dan mempersiapkan semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya. Data-data yang diperoleh dengan cara observasi dan tes tertulis, dianalisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes formatif merupakan gambaran mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Data ini berbentuk nilai-nilai hasil evaluasi tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda.
H. Indikator Keberhasilan
Hasil belajar siswa akan dikonfirmasikan dalam norma sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Nilai Siswa
Rentang nilai Kriteria
85 – 100 Sangat Baik
70 – 84 Baik
55 – 69 Cukup Baik
40 – 54 Kurang
0 – 39 Sangat Kurang
Sumber: Wijaya K dan Dedi D (2011:154)
Berdasarkan Tabel 3.4 siswa memiliki nilai sangat kurang jika rentang nilainya 0 – 39, nilai kurang jika rentang nilainya 40 – 54, nilai cukup baik jika rentang nilainya 55 – 69, nilai baik jika rentang nilainya 70 – 84, dan nilai sangat baik jika rentang nilainya 85 – 100.
Penelitian dengan pembelajaran kontekstual ini berhasil jika minimal 80% siswa memperoleh tes formatif di atas KKM yaitu 65.