33 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006:2), classroom Action Research (CAR) atau PTK merupakansebuah yang dilakukan di kelas.
Menurut Uno (2011:63) PTK adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah, pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama lain, dilengkapi dengan fakta dan pengembangan kemampuan analisis”. Arikunto, dkk (2006:91), “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimuculkan,dan terjadi dalam sebuah kelas”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti mengambil penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Arikunto,dkk (2006:91).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK SAINTIKA Jl.Hangtuah, Sail, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, riau dan dilakanakan pada tanggal 19 Maret – 12 April 2018 Semester II (dua) penelitian ini laksanakan sebanyak 2 Siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 Maret dan 22 Maret 2018, dan tanggal 26 Maret dilaksanakan tes hasil blajar siswa untuk siklus I, Siklus II
34
dilaksanakan pada tanggal 09 April – 12 April 2018, dan tanggal 16 April dilaksanakan tes hasil blajar siswa untuk siklus II.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK SAINTIKA Pekanbaru.Kelas X Akuntansi hanya ada 1 kelas yang siswanya berjumlah 19 orang sekuruhnya perempuan. Proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas sebagai observasi .ketuntasan kriteria dalam dalam proses pembelajaran minimal yang harus dicapai KKM ≥75. Dari 19 siswa yang hanya mencapai ≥ KKM hanya 8 siswa yaitu 42,10% .
D. Prosedur Penelitian PTK
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK dari Arikunto, dkk (2006:16) yang terdiri atas empat prosedur, perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (Acting), (3)pengamatan (Observasi), dan (4)refleksi (reflecting).hubungan keempat tersebuat merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut:
35
Bagan 2. Siklus pelaksanaan Tindakan kelas (PTK) (Arikunto, 2013:16)
PTK ini dilaksanakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing masing siklus terdiri dari siklus l (4 kali pertemuan termasuk tes hasil belajar siswa) dan siklus ll (3 kali pertemuan termasuk tes hasil belajar siswa). Indikator keberhasilan pada siklus ll. Pada siklus ll, focus dan tindakannya adalah memperbaiki permasalahan yang muncul pada siklus l, peneliti melanjutkan pada siklus ll dengan materi baru untuk melihat apakah kriteria keberhasilan
Studi Pendahuluan
Pelaksanaan
Model Auditory Intelectually Repetition (AIR)
1. tahapan Auditory 2. tahapan Intelectually 3. tahapan Repetition
Perencanaan Tindakan
Pengamatan /pengumpulan
Refleksi I Belum Berhasil
Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan / pengumpulan data II
Refleksi II Berhasil
Apabila permasalahan belum selesai
Dilanjutkan kesiklus berikutnya Siklus II
Siklus I
36
yang dicapai lebih baik pada siklus l, berikut ini dapat dijelaskan pelaksanaan prosedur penelitian tindakan kelas.
1. Tahap perencanaan (planning)
Menurut Arikunto, dkk (2006:18), “Dalam penyususunan rancangan, peneliti menentukan titik atau focus peristiawa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung”.
Dalam penelitian ini, perencanaan yang akan dilakukan menggunakan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) di kelas X SMK SAINTIKA Pekanbarutahun pelajaran 2017/2018.untuk pelksanakan tindakan ini, pada tahapan peneliti menyusun silabus, RPP, media pembelajaran, lembar observasi belajar siswa, merencanakan tes hasil belajar, catatan lapangan.
2. Tahapan pelaksanaan tindakan (Acting)
Menurut Arikunto. dkk (2006:18),“penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapanisi rancangan, sebagai berikut:
Tahapan ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangaan, yaitu mengenai tindakan kelas.
37 a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru membuka pelajaran dengan berdoa kemudian meninjau ulang pelajaran sebelumnya.
c. Menetapkan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.
d. guru menjelaskan konsep baru tentang pembelajaran Akuntansi, sesuai dengan RPP yang telah disususn.
e. Guru menggunakan media visual (gambar yang relevan dengan materi Akuntansi yang akan dipelajari).
f. Guru memberi tugas untuk dibacakan didepan kelas
g. Sebaliknya siswa yang lain diminta untuk mendengrkan dan mengulang kembali apa yang sudah dibacakan teman sebelumya
h. Selama pelajaran berlangsung guru mengevaluasi tingkat unuk kerja siswa.
i. guru memberi umpan balik (bersifat korektif atas kesalahan dan mendorongnya untuk menjawab dengan benar.
j. Guru memberikan tugas kepada siswa
k. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas yang diberikan guru, guru kembali memberi umpan balikdan memuji atas tugas yang telah dikerjakan.
l. Bigi siswa yang belum tuntas dan belum betul semua atas jawaban, guru membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kecil guna mempelajari kesalahan masing-masing dan berusaha memperbaikinya.
m. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran
38
n. Sebagai pengulangan terhadap siswa dalam menguasai materi pelajaran akuntansi yang telah dipelajari, guru memberikan latihan mandiri (tugas/PR), memeriksa dan memberi umpan balik atas hasil kernyanya.
3. Tahapan Pengmatan (Observing)
Menurut Arikunto, dkk (2006:19),“kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamatan. sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan, karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan”.
Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpaulkan pada tahap ini adalah tindakan prilaku yang dimunculkan siswa pada setiap pelajaran dan pengaruhnya dalam proses pembelajaran tersebut. Maka dari itu, dalam kegiatan pengamatan peneliti dibantu oleh observer yaiu guru kelas X akuntansi sebagai observer.
4. Refeksi (reflecting)
Menurut Arikunto, dkk (2006:19).“kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan observer untuk mendiskusikan rancangan tindakan”.
Tahap ini peneliti melakukan perenungan atau refleksi dari hasil pengamatan yang didapat untuk kemudian ditafsirkan dan analisis sehingga dapat ditentukan apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak.
39
Dalam proses pengkajian data ini, peneliti juga melibatkan pengamat (observer) untuk membantu, seperti pada tahapan observasi, agar hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik. Proses refleksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan penelitian. proses refleksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan penelitian. Dengan suatu refleksi yang baik dan rencana, akanada masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan selanjutnya.
E. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif ini diperoleh dari proses pembelajaran (secara langsung). Data tersebut adalah data tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,dan hasil pembelajaran yang berupa informasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai siswa yang diberikan oleh guru (secara tidak langsung).
2. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah proses kegiatan belajar Akuntansi dengan kebutuhan meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, sikap guru dan siswa sewaktu pemebalajaran. Data diperoleh dari:
40
a. Siswa kelas X Akuntansi SMK SAINTIKA Pekanbaru tahun 2017/2018 untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Akuntansi.
b. peneliti (mahasiswa) untuk melihat hasil belajar siswa pada pembelajaran Akuntansi.
c. Satu orang mahasiswa dan satu orang guru kelas untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif baik dari sisi siswa maupun guru.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ada beberapa cara yang dikemukakan Arikunto, dkk (2010:266-276), yaitu:
1. Pengguanaan tes
2. Penggunaan metode observasi 3. Penggunaan metode dokumentasi
Berdasarkan pendapat diatas maka penelitian ini peneliti membatasi tekhnik pengumpulan data yang dikemukakan Arikunto, dkk (2010:266:372), yaitu pada tes dan penggunaan metode observasi.
1. Penggunaan tes
Data yang diungkapkan dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang teliti digunakan tes.
41 2. Penggunaan metode observasi
Format yang disusun berisi item-item tentang kajian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam penelitian ini untuk melihat kejadian atau tingkah laku peneliti menggunakan lembar observasi yaitu:
a. Pengamatan, pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bagai mana caramenerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dalam pembelajaran Akuntansi.
b. Lembar observasi, digunakan untuk mendapatkan informasi apakah dengan menggunakan model pemebelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dalam pembelajaran Akuntansi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Lembar observasi guru dan siswa, digunakan untuk mengetahui bagaimana cara guru dan siswa menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dalam pembelajaran
Akuntansi.
d. Catatan lapangan, merupakan bukti outentik yang berupa catatan pokok atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi dilapangan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi dokumentasi mengenai mengenai keadaan sekolah secara umum, data siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi dari setiap siklus. Penliti juga mengambil gambar
42
atau foto dari berlangsungnya kegiatan penelitian (proses kegiatan pembelajaran dikelas).
G. Insrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa insrumen untuk mengumpulkan data yang dibatasi dalam tekhnik pengumpulan data, yaitu penggunaan tes, penggunaan metode observasi, lembar obsrvasi dan catatan lapangan.
1. Tes
Dalam penggunaan tes, peneliti menggunakan insrumen berupa tes atau soal-soal tes, soal tes terdiri dari beberapa butir tes yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes objektisif, tes uraian dan tes esay, yang mana tes diberikan berhubungan dengan kopetensi dasar yang dituntut dalam materi tersebut. tes diberikan kepada siswa secara individu setelah selesai satu siklus.
2. Lembar observasi
Penggunaan lembar observasi dalm peneliti ini.Data dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi guru.
a. Lembar observasi kegiatan siswa berupa seluruh interaksi ysng dilakukan siswa dalam setiap siklus, sehingga menghasilkan pembelajaran yang aktif.
b. Lembar observasi kegiatan guru berisi gambaran tentang tindakan yang dilakukan berdasarkan RPP yang terlampir terdiri dari tiga aspek yaitu :
43
1) Kegiatan pendahuluan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)
2) Kegiatan inti yang terdiri dari tahapan-tahapan yang ada pada model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)
3) Kegiatan penutup model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR).
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan bukti ountentik yang berupa catatan pokok atau terurai tentang proses apa yang terjadi dilapangan, sesuai dengan focus penelitian, ditulis secara dedukatif dan refleksi. Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan terhadap subjek dan objek penelitian tindakan kelas.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan mendeskripsikan data tentang daya serap, aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan belajar siswa. Standar blajar siswa yang digunakan adalah nilai individu dengan nilai 75. Analisis data tentang aktivitas gurudan siswa berdasarkan dari lembar pengamatan selama proses pembelajaran untuk melihat kesesuian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
44 1. Daya serap
Untuk mengetahui daya dari hasil belajar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = skor mentah
skor maksimal𝑥100% (Sudjono,2013:318)
Table 2.1. Daya serap
% interval kategori
80 - 100 amat baik
70 - 79 Baik
60 – 69 cukup
<50 kurang
2. Ketuntasan Belajar siswa
Pengukuran terhadap materi pelajaran mengacu pada ketuntasan belajar.Ketuntasan blajar siswa dapat ditinjau dari dua sisi yaitu individu dan klasikal.
a. Ketuntasan belajar secara individu
𝐾𝑙 =SMISS 𝑥100%(Rezeki,2009:5)
Keterangan:Kl = ketuntasan individu SS = skor hasil belajar
45
SMl = skor maksimal ideal
Secara individu, seorang peserta didik dipandang tuntas blajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan blajar minimal 65% dari seluruh pembelajaran (Mulyasa dalam Asnimar,2013:35).
b. Ketuntasan blajar klasikal
𝑘𝑘 =JSTJS 𝑥100% (Rezeki,2009:5)
Keterangan: KK = ketuntasan hasil belajar JTS = jumlah siswa yang tuntas JS = jumlah seluruh siswa
Analisis data tentang hasil belajar pada siswa mata pelajaran akuntansi dilakukan dengan perbandingan hasil belajar dengan KKM yang ditetapkan.Adapun KKM yang ditetapkan oleh SMK SAINTIKA khususnya mata pelajaran akuntansi 75. Keberhasilan kelas dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65% sekurang- kurangnya 80% dari jumlah peserta didik yang ada dikelas (Mulyasa dalam Asnimar, 2012:36), artinya 80% dari jumlah dalam kelas memperoleh minimal 75 (batas KKM).
3. Aktivitas Guru dan siswa
Analisis data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa didasarkan dari hari lembar pengamatan atau observasi sela proses pembelajaran. Pengisisan
46
lembar pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara mengisi kolom skor pada prilaku-prilaku yang muncul baik guru prilaku siswa perhitungan skor akan dilakukan dengan menggunakan rumus:
𝑃 =Nf 𝑥100% (Sudjono 2012:43)
Keterangan: P = Angka persentase
f = frekuensi aktivitas siswa
N= jumlah siswa
Table 2.2 interval dan kategori aktivitas siswa
% interval kategori
75% - 100% amat baik
65% - 74% Baik
55% – 64% cukup
≤54% kurang
Sumber :Anonyn dalam yulia dalam Asnimar(2012:36) Table 2.3 interval dan kategori aktivitas guru
% interval kategori
91% - 100% amat baik
71% - 90% Baik
61% – 70% cukup
≤60% kurang
47
Sumber :Anonyn dalam yulia dalam Asnimar(2012:36)
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan KKM.
a. Kemampuan secara individu dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan yakni paling sedikit mencapai ketuntasan kriteria minimal (KKM) ≥75
b. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai angka ≥80% dengan kata lain 80% siswa dikelas tersebut sudah tuntas belajar secara individu atau mendapatkan nilai ≥KKM