• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY,

INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI

CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

WAHYU CANDRA

NIM 2113111094

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Wahyu Candra. NIM 2113111094. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2015/ 2016. Skripsi. Medan: Jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) terhadap kemampuan menulis puisi.

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin dengan populasi 270 orang. Sampel diambil secara acak dan didapat kelas X Hotel 1 sebagai sampel dalam penelitian ini dengan jumlah 30 orang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian

one group pre-test and post-test. Tes pada penelitian dengan desain ini dilakukan

sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan yang akan diberikan berupa model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) terhadap kemampuan menulis puisi.

Kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran

AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) memperoleh nilai rata-rata sebanyak

67,83 (termasuk dalam kategori cukup). Sedangkan kemampuan menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,

Repetition) memperoleh nilai rata-rata sebanyak 72,5 (termasuk dalam kategori

baik).

Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji “t”

diperoleh nilai t hitung = 2,17. Selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf

signifikansi 5 % atau α = 0,05 diperoleh nilai t tabel = 1,70. Nilai t hitung > t tabel atau

2,17 > 1,70. Sehingga, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini membuktikan ada pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy, Repetition) terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK

Negeri 1 Pantai Cermin tahun pembelajaran 2015/ 2016.

Kata Kunci: Model pembelajaran AIR ( Auditory, Intellectualy, Repetition),

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pantai

Cermin Tahun Pembelajaran 2015/2016” sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan serta para Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai Tata

Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,

6. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

membantu penulis memberikan masukan, arahan, dan bimbingan dalam

(8)

iii

7. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. H. Sigalingging, M.Pd., Dosen Pengarah,

9. Seluruh Dosen di Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama menempuh perkuliahan,

10. Drs. Yeddi Efendi Sipayung, M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Pantai Cermin

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian,

11. Ayahanda Karno dan Ibunda Erlina beserta Kakak Eni, Santi, Reni, Abang

Yudi, Muklis, Abdul, Adinda Taufik Hidayat yang telah memberikan doa

dan motivasi kepada penulis,

12. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan Sandhy, Thomy, Ervan, Remon, Arif, Prantana, Daniel, Andre,

13. Annisa Tanjung yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan

kepada penulis,

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Biarlah kiranya Tuhan Yang Maha Esa membalas budi dan kebaikan

semua pihak yang terlibat dan diberikan berkat karunia-Nya. Semoga Skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Model Pembelajaran AIR ... 9

a. Pengertian Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 9

b. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 10

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 12

d. Kelebihan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 13

e. Kekurangan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 13

2. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi ... 14

a. Pengertian Puisi... 14

b. Jenis-jenis Puisi ... 15

c. Unsur Intrinsik Puisi ... 19

d. Unsur Ekstrinsik Puisi ... 22

e. Kaidah Kebahasaan Puisi ... 22

(10)

v

g. Kemampuan Menulis Puisi ... 29

h. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi... 30

i. Tahap-tahap Proses Penulisan Puisi ... 31

B. Kerangka Konseptual ... 33

C.Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

1. Variabel Penelitian ... 38

2. Defenisi Operasional Penelitian ... 40

E. Desain Penelitian ... 41

F. Jalannya Eksperimen Penelitian ... 42

G. Instrumen Penelitian ... 43

H. Teknik Analisis Data ... 45

1. Uji Kategori ... 46

2. Uji Normalitas ... 47

3. Uji Homogenitas ... 48

4. Uji Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 49

2. Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 53

3. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,Repetition terhadap kemampuan menulis puisi ... 58

a. Uji Normalitas Data Pre-test ... 58

b. Uji Normalitas Data Post-test ... 60

(11)

vi

d. Uji Hipotesis ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

1. Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 64

2. Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 68

3. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)Terhadap Kemampuan Menulis Puisi ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin ... 37 Tabel 3.2 Rincian Penelitian Sampel ... 38 Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-test and Post-test... 41 Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-test Design

Menggunakan Model Pembelajaran AIR Terhadap Kemampuan Menulis Puisi... 42 Tabel 3.5 Aspek-Aspek Penilaian dalam Menulis Puisi ... 44 Tabel 3.6 Kategori dan Penilaian... 45 Tabel 4.1 Data Hasil Kemapuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)... 50 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Menulis Puisi Sebelum

Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)... 51 Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Menulis Puisi

Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy, Repetition)(Pre-test)... 53 Tabel 4.4 Data Hasil Kemapuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan

Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)... 54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Menulis Puisi Sesudah

Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy, Repetition) (Post-test)... 55 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Menulis Puisi

Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran AIR (Auditory,

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Nilai Pre-test ... 52

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) ... 80

Lampiran 3 Lembar Soal Pre-test ... 86

Lampiran 4 Lembar Soal Post-test ... 87

Lampiran 5 Lembar Jawaban Pre-test dan Post-test ... 88

Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 92

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

menyimak, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut

saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Menulis merupakan salah satu

dari empat kompetensi dasar berbahasa, melalui kegiatan menulis seseorang akan

mampu mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah tulisan.

Karena itulah menulis dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi antara penulis

dan pembacanya, sehingga dengan membaca tulisan tersebut pembaca akan dapat

memahami dan mengetahui apa yang ada di dalam pikiran penulis.

Dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X

bidang studi bahasa Indonesia, terdapat standar kompetensi nomor 8 yaitu

mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis dengan

kompetensi dasar nomor 8.2, yaitu menulis puisi baru dengan memperhatikan

bait, irama dan rima.

Menurut Sopandi (2010:2),Istilah puisi secara etimologi sberasal dari

bahasa Yunani, yaitu poesis yang berarti membentuk, membangun, membuat,

danmenciptakan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani kuno berarti orang

yang menciptakan dengan imajinasinya, orang yang hamper menyerupai

(16)

2

Dalam dunia pendidikan, khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia,

kemampuan menuli puisi telah diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai

sekolah menengah.Namun yang terjadi di sekolah pada umumnya, justru

kebanyakan siswa selalu saja mengalami kesulitan dalam menulis. Mereka sering

tidak mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya kedalam bentuk

tulisan.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPLT di sekolah meskipun hal

tersebut telah diajarkan, pada kenyataanya masih banyak siswa yang tidak tertarik

untuk menulis puisi dan banyak juga siswa yang belum paham untuk menulis

puisi. Hal ini disebabkan selain rendahnya minat baca siswa atau rasa ingin tahu

terhadap menulis puisi juga disebabkan oleh motivasi dari guru serta metode

mengajar yang digunakan guru kurang signifikan.

Rendahnya hasil belajar mrenulis puisi siswa dibuktikan oleh penelitian

Prayitno (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

menulis puisi menggunakan teknik Inkuiri dan Latihan Terbimbing”.Berdasarkan

penelitian tersebut kemampuan menulis siswa yaitu 66,81atau dalam kategori

cukup. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi juga dibenarkan oleh

guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Pantai Cermin pada saat saya observasi.

Beliau menuturkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi sangat rendah.

Nilai-nilai siswa dalam menulis puisi 40% mencapai KKM 75 sesuai dengan

(17)

3

Penyebab lainnya yaitu kurang tepatnya model pembelajaran yang

diterapkan guru dalam mengajarkan pembelajaran menulis kepada siswa. Peran

guru dalam proses pembelajaran menulis dituntu tuntuk memberikan motivasi

menulis puisi pada siswa dalam proses pembelajaran dikelas sehingga siswa

berminat untuk menulis. Pembelajaran menulis puisi harus memiliki model yang

bervariasi untuk menumbuhkan minat siswa dalam menulis puisi. Salah satu

model yang akanditawarkan pada penelitian ini adalah model pembelajaran AIR

(Auditory, Intelectually, Repetition).

Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition)

menganggap bahwa suatu pembelajaran akan efektifjika memperhatikan tiga hal,

yaitu Auditory, Intellectual dan Repetition. Auditory bermakna bahwa belajar

haruslah melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, dokumentasi,

mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intellectualy bermakna belajar

haruslah menggunakan kemampuan berpikir, haruslah dengan konsentrasi pikiran

dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, meyelidiki, mengidentifikasi,

menemukan, mencipta, mengkontruksi, memecahkan masalah dan menerapkan.

Repetition merupakan pengulangan dengan tujuan memperdalam dan memperluas

pemahaman siswa yang perlu dilatih melalui pengerjaan soal, pemberian tugas,

dankuis.

Keunggulan model pembelajaranAIR (Auditory, Intellectualy Repetition)

telah dibuktikan oleh penelitian I Gusti Dewi Hardiyanti yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR)

(18)

4

Tahun ajaran 2012/ 2013”. Nilai rata- rata hasil belajar kelompok siswa yang

menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) lebih

tinggi daripada kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung

dan siswa memberikan responpositif terhadap penggunaan model pembelajaran

Auditory Intellectually, Repetition (AIR).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy

Repetition) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1

Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2015/ 2016”.

B.Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi,

2. Rendahnya motivasi siswa dalam menulis puisi,

3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran

menulis puisi kurang signifikan.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran, maka peneliti membatasi masalah

yang akan diteliti. Masalah yang diteliti terbatas dan terfokus pada kemampuan

siswa dalam menulis puisi yang masih tergolong rendah dan model pembelajaran

(19)

5

haltersebut, batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh model

pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy Repetition) terhadap kemampuan

menulis puisi oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin tahun

pembelajaran 2015/ 2016.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini akan diuraikan di bawah

ini.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Pantai Cermin sebelum menggunakan model AIR (Auditory, Intellectualy

Repetition)?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Pantai Cermin sesudah menggunakan model AIR (Auditory, Intellectualy

Repetition)?

3. Apakah model AIR (Auditory, Intellectualy Repetition) berpengaruh

signifikan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri

1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2015/ 2016?

E.TujuanPenelitian

Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah

yang paling mendasar. Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini

(20)

6

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Pantai Cermin sebelum menggunakan model AIR (Auditory, Intellectualy

Repetition),

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Pantai Cermin sesudah menggunakan model AIR (Auditory, Intellectualy

Repetition),

3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy Repetition) berpengaruh signifikan dalam meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin

Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

F. ManfaatPenelitian

Ada dua manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu memberi

manfaat secara teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat

memperkaya ilmu pengetahuan bahasa Indonesia dalam penerapan model

pembelajaran yang sesuai, khususnya dalam menulis puisi dengan

menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition).

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak

(21)

7

a. Bagi Siswa

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini khusus bagi siswa

adalah.

1) memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan pengalaman

belajar menulis puisi yang konkret melalui AIR (Auditory,

Intellectualy Repetition) mereka sendiri sehingga hasil belajar siswa

dalam menulis dapat meningkat,

2) memotivasi siswa agar suka menulis puisi secara mandiri, kreatif,

dan kritis,

3) meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan model

pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy Repetition).

b. Bagi Guru

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini khusus bagi guru

adalah.

1) sebagai bahan informasi,

2) mampu meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar,

3) memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif,

kreatif, dan menarik,

4) mengatasi permasalahan pembelajaran menulis puisi dengan

alternatif model pembelajaran.

c. Bagi Peneliti

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini khusus bagi

(22)

8

1) mengembangkan wawasan dan pengalaman tersendiri bagi peneliti,

2) mengaplikasikan teori dan konsep yang telah diperoleh selama

perkuliahan dalam bidang pendidikan.

d. Bagi Sekolah

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini khusus bagi

sekolah adalah dapat digunakan sebagai gambaran dan masukan dalam

pengembangan proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara

khusus dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy, Repetition) dalam upaya peningkatan mutu dan prestasi

siswa.

e. Bagi Pembaca

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini khusus bagi

pembaca adalah

1) menambah sumber bacaan,

2) memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan

dalam penerapan model pembelajaran alternatif,

3) untuk bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam

(23)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin

sebelum menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,

Repetition) berada pada kategori cukup dengan rata-rata 67,83.

2. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin

setelah menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,

Repetition) berada pada kategori baik dengan rata-rata 72,5.

3. Terdapat pengaruh signifikan dengan model pembelajaran AIR (Auditory,

Intellectualy, Repetition) terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas

X SMK Negeri 1 Pantai Cermin dilihat dari pengujian hipotesis yang

memperoleh t hitung > t tabel atau 2,17 > 1,70. Hal ini membuktikan bahwa

(24)

76

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Kemampuan menulis puisi harusnya lebih ditingkatkan lagi. Dalam upaya

peningkatan hasil kegiatan puisi diperlukan model pembelajaran yang

efektif. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi adalah dengan menggunakan model

pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)

2. Dalam penggunaan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,

Repetition) diperlukan pemahaman guru baik dari segi persiapan,

pelakasanaan maupun evaluasi. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk

peningkatan hasil kemampuan menulis puisi yang lebih baik.

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk senantiasa memberikan

model-model pembelajaran yang inovatif khususnya terhadap kegiatan

menulis puisi. Selanjutnya, kepada peneliti berikutnya untuk

mengembangkan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy,

(25)

77

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Hardiyanti, I Gusti Ayu Dewi, Dessy Seri Wahyuni, dkk. 2013. Pengaruh

Penggunaan Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X. KARMAPATI ISSN 2252-9063

Vol. 2, No. 4 Juni 2013. Universitas Pendidikan Ganesha

Kosasih. E. 2005. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: C.V. Yrama Widia

Purwanto dan Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif untuk

Administrasi Publik dan Masalah–masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya

Media

Sadikin, Mustofa (2010). Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta Timur: Gudang Ilmu

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sopandi. 2010. Memahami Puisi. Bogor: Perpustakaan Nasional

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : C.V. Alfabeta

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian (Psikologi, pendidikan,

Ekonomi Bisnis dan Sosial). Jakarta: Buku seru

Wahyu Prayitno, hendi. 2013. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Menggunakan Teknik Inkuiri Dan Latihan Terbimbing”. Jurnal:

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2 No 1. November 2013. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Indonesia.

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Nilai Pre-test ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016, dan data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

"Tidak sering memang, hanya sesekali, tapi itu ibarat sudah menjadi kebutuhan, ketika kita sama-sama mau, kenapa tidak, kita juga lihat budget karena kita tidak mau sembarang

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

kebisingan pada kecepatan tinggi [2] , hal ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah daun, kecepatan putar (rpm) namun juga dipengaruhi bentuk aliran yang masuk ke

Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada sebuah chip bertenaga baterai yang ditemukan di banyak komputer pribadi yang menyimpan beberapa informasi sdasar,

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal