• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kalimantan Barat triwulan III-2014 mencapai Rp24,46 triliun, meningkat 7,26 persen dibandingkan triwulan II-2014 yang besarnya Rp22,80 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III-2014 mencapai Rp9,61 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan kenaikan PDRB pada triwulan III-2014 dibandingkan triwulan II-2014 (q-to-q) meningkat sebesar 6,10 persen. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh 13,60 persen, sektor pertanian 9,92 persen dan sektor pengangkutan-komunikasi 6,76 persen.

Apabila PDRB triwulan III-2014 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y), perekonomian Kalimantan Barat tumbuh 4,45 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan-komunikasi 9,83 persen dan terendah di sektor industri pengolahan 1,42 persen.

Secara kumulatif, triwulan I hingga triwulan III tahun 2014 dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,58 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi 9,47 persen dan terendah di sektor pertanian 1,06 persen.

Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III-2014 (y-on-y) adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yang menyumbang sebesar 1,37 persen.

Struktur perekonomian Kalimantan Barat triwulan III-2014 didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor perdagangan-hotel-restoran (23,92%), sektor pertanian (21,09%), dan sektor industri pengolahan (15,18%).

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Triwulan III-2014 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) didorong oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 7,83 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,28 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 2,87 persen. Sedangkan ekspor tumbuh sebesar 0,46 persen dan komponen impor mengalami penurunan sebesar 6,70 persen dibanding triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan PDRB penggunaan Triwulan III-2014 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (4,45%) ditopang oleh pertumbuhan PMTB 8,90 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 8,36 persen, dan konsumsi pemerintah 7,25 persen. Sedangkan komponen ekspor dan impor, pada periode yang sama mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,50 persen dan 9,44 persen.

No. 64/11/61/Th. XVII, 5 November 2014

PERTUMBUHAN

EKONOMI

KALIMANTAN

BARAT

TRIWULAN

III-2014

E

KONOMI

K

ALIMANTAN

B

ARAT

T

RIWULAN

III-2014

T

UMBUH

4,45

P

ERSEN

(2)

A. PDRB Menurut Lapangan Usaha

I. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan III-2014

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2014 sebesar Rp24.458,87 miliar, naik 7,26 persen dibandingkan PDRB triwulan II-2014 yang tercatat sebesar Rp22.802,94 miliar. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama juga meningkat dari Rp9.052,98 miliar menjadi Rp9.605,3 miliar pada triwulan III-2014.

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan III-2014 adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu sebesar Rp5.851,68 miliar, sektor pertanian Rp5.158,15 miliar, kemudian sektor industri pengolahan Rp3.712,71 miliar, sektor jasa-jasa Rp3.033,95 miliar, sektor konstruksi Rp2.973,80 miliar, sektor pengangkutan-komunikasi Rp1.890,82 miliar, dan sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan Rp1.233,79 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.

Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan pada triwulan III-2014 didominasi oleh sektor pertanian Rp2.178,23 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp2.111,27 miliar dan sektor industri pengolahan Rp1.454, 87 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp39,57 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp170,05 miliar.

Tabel 1

PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Trw II-2014 Trw III-2014 Trw II-2014 Trw III-2014 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan

4.689,93 5.158,15 1.981,69 2.178,23 2. Pertambangan dan Penggalian 455,04 493,31 160,14 170,05 3. Industri Pengolahan 3.728,05 3.712,71 1.475,20 1.454,87 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 103,24 110,66 38,60 39,57 5. Konstruksi 2.848,79 2.973,80 859,20 875,56 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5.414,49 5.851,68 1.981,03 2.111,27 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.745,31 1.890,82 935,37 998,61 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1.202,15 1.233,79 546,04 555,18 9. Jasa-jasa 2.615,95 3.033,95 1.075,70 1.222,01

(3)

II. Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2014

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2014 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 6,10 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2014, dimana perekonomian Kalimantan Barat mengalami penurunan 0,49 persen.

Semua sektor ekonomi pada triwulan III-2014 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor industri pengolahan menurun 1,38 persen. Pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa-jasa sebesar 13,60 persen. Meningkatnya pertumbuhan sektor jasa-jasa didorong oleh jasa pemerintahan karena peningkatan belanja pegawai. Sementara itu, sektor pertanian tumbuh 9,92 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 6,76 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 6,57 persen, sektor pertambangan-penggalian 6,19 persen, sektor listrik-gas-air bersih 2,52 persen, sektor konstruksi 1,90 persen, dan sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 1,68 persen.

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha (Persen) Lapangan Usaha Trw II-2014 Terhadap Trw I-2014 (q-to-q) Trw III-2014 Terhadap Trw II-2014 (q-to-q) Trw III-2014 Terhadap Trw III-2013 (y-on-y) Trw I s/d III 2014 Terhadap Trw I s/d III 2013 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan

-19,47 9,92 -1,42 1,06 -0,34 2. Pertambangan dan Penggalian 5,56 6,19 7,21 3,68 0,12 3. Industri Pengolahan 3,90 -1,38 1,42 4,31 0,22 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,76 2,52 5,31 3,94 0,02 5. Konstruksi 3,98 1,90 9,23 9,47 0,80 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,97 6,57 6,36 5,58 1,37 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,52 6,76 9,83 7,38 0,97 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 8,99 1,68 5,88 4,60 0,34 9. Jasa-jasa 16,37 13,60 7,62 4,62 0,94

PDRB -0,49 6,10 4,45 4,58 4,45

Catatan: q-to-q = quarter to quarter; y-o-y= year on year; c-to-c= cumulative to cumulative

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2014 dibandingkan dengan triwulan III-2013 atau pertumbuhan y-on-y tercatat sebesar 4,45 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertanian mengalami penurunan 1,42 persen. Sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh paling tinggi sebesar 9,83 persen, disusul kemudian oleh sektor konstruksi 9,23 persen, sektor jasa-jasa 7,62 persen, sektor pertambangan-penggalian 7,21 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 6,36 persen,

(4)

sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 5,88 persen, sektor listrik-gas-air bersih 5,31 persen, dan sektor industri pengolahan 1,42 persen.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hingga triwulan III-2014 dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (c-to-c) menunjukkan peningkatan sebesar 4,58 persen. Secara rinci sektor konstruksi tumbuh 9,47 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 7,38 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,58 persen, sektor jasa-jasa 4,62 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan tumbuh 4,60 persen, sektor industri pengolahan 4,31 persen, sektor listrik-gas-air bersih 3,94 persen, sektor pertambangan-penggalian 3,68 persen, dan sektor pertanian 1,06 persen,.

Sektor sektor perdagangan-hotel-restoran menjadi leading sector bagi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2014 dengan sumbangan sebesar 1,37 persen. Sementara itu, sektor pengangkutan-komunikasi memberikan sumbangan sebesar 0,97 persen, diikuti kemudian oleh sektor jasa-jasa 0,94 persen, sektor konstruksi 0,80 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 0,34 persen, sektor industri pengolahan 0,22 persen, sektor pertambangan-penggalian 0,12 persen, dan sektor listrik-gas-air bersih 0,02 persen.

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III Tahun 2013-2-14

Struktur perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2014 tidak banyak berubah dibandingkan triwulan III-2013. Sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor pertanian, dan sektor industri, dengan sumbangan masing-masing sebesar 23,92 persen, 21,09 persen dan 15,18 persen masih menjadi penopang utama perekonomian Kalimantan Barat. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor keuangan 5,04 persen, sektor pertambangan-penggalian 2,02 persen dan sektor listrik-gas-air bersih dengan 0,45 persen. Peranan sektor-sektor ekonomi secara rinci selama triwulan II dan triwulan III tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Struktur PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II dan III Tahun 2013-2014

(Persen)

Lapangan Usaha

2013 2014

Triwulan II Triwulan III Triwulan II Triwulan III (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan

21,79 22,46 20,57 21,09 2. Pertambangan dan Penggalian 1,98 1,96 2,00 2,02 3. Industri Pengolahan 16,80 16,03 16,35 15,18 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,47 0,45 0,45 0,45 5. Konstruksi 11,16 11,14 12,49 12,16 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 23,41 23,75 23,74 23,92 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,52 7,46 7,65 7,73 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,05 4,88 5,27 5,04 9. Jasa-jasa 11,83 11,87 11,47 12,40

(5)

B. PDRB Menurut Penggunaan

I. Nilai PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III-2014

Dilihat dari sisi penggunaan, komponen PDRB Kalimantan Barat berupa pengeluaran konsumsi rumahtangga atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp5.069,59 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp5.215,04 miliar pada Triwulan III-2014 atau tumbuh secara riil sebesar 2,87 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp12.149,95 miliar pada TriwulanII-2014 menjadi Rp12.622,83 miliar pada Triwulan III-2014.

Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dibandingkan dengan Triwulan II-2014 tumbuh 7,83 persen atau mengalami peningkatan dari Rp1.156,75 miliar pada Triwulan II-II-2014 menjadi Rp1.247,35 miliar pada Triwulan III-2014. Konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp4.221,81 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp4.553,30 miliar pada Triwulan III-2014.

Tabel 4

PDRB Menurut Penggunaan

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)

Jenis Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Triw II-2014 Triw III-2014 Triw II-2014 Triw III-2014

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 12.149,95 12.622,83 5.069,59 5.215,04

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 244,18 253,05 95,49 98,19

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.221,81 4.553,30 1.156,75 1.247,35

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 6.138,57 6.450,75 2.601,63 2.712,98

5.Perubahan Stok 240,03 540,47 293,48 319,61

6. Ekspor Barang dan Jasa 4.718,11 4.682,46 2.306,57 2.317,16

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4.909,71 4.644,00 2.470,54 2.304,97

PDRB 22.802,94 24.458,87 9.052,98 9.605,36

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 naik dari Rp2.601,63 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp2.712,98 miliar pada Triwulan III-2014 atau tumbuh sebesar 4,28 persen. PMTB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp6.138,57 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp6.450,75 miliar pada Triwulan III-II-2014.

II. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III-2014

Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2014 mengalami kenaikan 0,46 persen dibandingkan Triwulan II-2014, yaitu dari Rp2.306,57 miliar menjadi Rp2.317,16 miliar. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.718,11 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp4.682,46 miliar padaTriwulan III-2014. Impor Kalimantan Barat atas dasar harga konstan 2000 mengalami penurunan (q-to-q) sebesar 6,70 persen, dari Rp2.470,54 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi

(6)

Rp2.304,97 miliar pada Triwulan III-2014. Atas dasar harga berlaku, impor Kalimantan Barat pada Triwulan II-2014 sebesar Rp4.909,71 miliar menjadi Rp4.644,00 miliar pada Triwulan III-2014.

Secara kumulatif (c-to-c) sebagian besar komponen PDRB Kalimantan Barat menurut penggunaan hingga triwulan III-2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 7,52 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 7,63 persen, PMTB meningkat sebesar 9,18 persen, sedangkan impor secara kumulatif meningkat sebesar 3,59 persen. Sementara pengeluaran lembaga swasta nirlaba meningkat12,15 persen. Komponen ekspor merupakan satu-satunya komponen yang mengalami penurunan sebesar 9,42 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2014 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,38 persen, sumbangan terbesar kedua bersumber dari komponen PMTB yang memberi sumbangan pertumbuhan 2,41 persen, kontribusi komponen ekspor dan impor masing-masing sebesar minus 4,27 persen dan minus 2,61 persen. Sedangkan kontribusi komponen konsumsi pemerintah dan lembaga non profit masing-masing sebesar 0,92 persen dan 0,11 persen.

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan (Persen) Jenis Penggunaan Triw II-2014 terhadap Triw I-2014 Triw III-2014terhadap Triw II-2014 Triw III-2014terhadap Triw III-2013 Triw I s/d III-2014terhadap Triw I s/d III-2013 Sumber Pertumbuhan y on y

(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y) (c-to-c)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,65 2,87 8,36 7,52 4,38 2. Lembaga Swasta Nirlaba 4,65 2,83 11,71 12,15 0,11 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,84 7,83 7,25 7,63 0,92 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 0,45 4,28 8,90 9,18 2,41 5. Ekspor Barang dan Jasa -14,40 0,46 -14,50 -9,42 -4,27 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa -6,33 -6,70 -9,44 3,59 -2,61 PDRB -0,49 6,10 4,45 4,58 4,45

Kontribusi PDRB Penggunaan terbesar masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga, PMTB Ekspor dan Impor. Kontribusi konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2014 sebesar 51,61 persen sedangkan pada tahun 2013 pada periode yang sama kontribusi konsumsi rumah tangga sebesar 51,02 persen. Pada Triwulan III-2014, komponen PMTB mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Barat sebesar 26,37 persen. Namun, kontribusi PMTB Triwulan III-2014 ini ternyata relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (26,08%).

(7)

Tabel 6

Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Penggunaan Triwulan II dan III Tahun 2013-2014 (Persen)

Jenis Penggunaan 2013 2014

Triwulan II Triwulan III Triwulan II Triwulan III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 53,06 51,02 53,28 51,61 2. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba 0,93 0,89 1,07 1,03 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,36 18,25 18,51 18,62 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 27,01 26,08 26,92 26,37 5. Perubahan Stok 2,16 2,14 1,05 2,21 5. Ekspor Barang dan Jasa 25,61 23,77 20,69 19,14 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 21,81 22,15 21,53 18,99 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Untuk komponen ekspor dan impor pada Triwulan III-2014, komponen ekspor mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Barat sebesar 19,14 persen, sedangkan komponen impor memegang peranan sebesar 18,99 persen. Kontribusi ekspor dan impor pada Triwulan III-2014 lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masing-masing berkontribusi sebesar 20,69 persen untuk ekspor dan impor sebesar 21,53 persen.

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Martalena, MM Kepala Bidang Neraca Wilayah

dan Analisis Statistik Telepon: 0561-735345 E-mail : [email protected]

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Pengeluaran untuk investasi dan harga faktor-faktor produksi didasarkan pada harga konstan, (2)

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok

Dengan cara tersebut Bapak Eko Mulyadi menghasilkan inovasi pelayanan publik yaitu inovasi metode pelayanan dengan adanya perubahan dalam berinteraksi dengan warganya

Kombinasi umur bibit dan beberapa varietas kubis bunga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman 5 MST dan jumlah daun

Dengan beroperasi nya pabrik tersebut, perusahaan akan memiliki tujuh pabrik pengola- han kelapa sawit dengan total kapasitas produksi sebesar 485 ton per jam, dari kapasitas

Tetapi walaupun terjadi peningkatan jumlah unit usaha dari tahun ke tahun namun pertumbuhan jumlah unit usahanya sedikit, hal ini dikarenakan pengembangan industri

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Segala, atas percikan kasih, hidayat, dan taufiq-Nya sehingga Skripsi dengan judul ”