• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALJABAR LINIER LANJUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALJABAR LINIER LANJUT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ALJABAR LINIER LANJUT

Ruang Baris dan Ruang Kolom suatu Matriks

Misalkan A adalah matriks

m n

atas lapangan F. Baris pada matriks A merentang subruang Fn disebut ruang baris A, dinotasikan dengan rs(A) dan kolom pada matriks A merentang subruang Fm disebut ruang kolom A, dinotasikan dengan cs(A). Dimensi ruang tersebut berturut-turut disebut

row rank, dinotasikan dengan rrk(A) dan column rank, dinotasikan dengan crk(A).

Fakta bahwa row rank dan column rank pada matriks selalu sama merupakan sesuatu yang menarik dan berguna, terlepas dari kenyataan jika mn, ruang baris dan ruang kolom tidak terletak pada ruang vektor yang sama!

Pembuktian fakta tersebut berdasarkan observasi tentang matriks berikut:

Lemma 1.15

Misalkan A adalah matriks m n

. Operasi kolom elementer tidak mempengaruhi row rank

matriks A. Begitu juga dengan operasi baris elementer tidak mempengaruhi column rank

matriks A.

Bukti:

Akan dibuktikan operasi kolom elementer tidak mempengaruhi row rank matriks A. Ruang baris matriks A adalah

1

,

2

rs

( )

A

e

A e A

,

,

e

m

A

(1)

dengan ei adalah vektor basis standar di m

F .

Operasi kolom elementer terhadap matriks A ekuivalen dengan mengalikan matriks A dengan matriks elementer E di sebelah kanan. Matriks elementer ini didapatkan dari matriks identitas

I

n

yang dilakukan operasi kolom elementer yang sama dengan operasi pada matriks A.

Misal matriks B adalah matriks hasil operasi kolom elementer dari matriks A, maka BAE. Ruang baris untuk matriks AE adalah

1

,

2

rs

(

AE

)

e

AE e A

E

,

,

e AE

m (2)

Pandang persamaan (1) dan (2), misal xrs( )A , maka

1 1e A m m

xa a e A (3)

dengan

a

i

F

.

Jika kita kalikan persamaan (3) dengan E di sebelah kanan didapat

1 1e A m m

a E e

(2)

2 Aljabar Linier Lanjut

Pertemuan Kelima

sehingga xErs(AE).

Selanjutnya misal k adalah row rank matriks A, maka terdapat k vektor yang merupakan basis untuk ruang baris A, sebut saja v1,v2,,vk. Berdasarkan (4), vektor

v E

1

,

v

2

E

,

,

v

k

E

ada di ruang baris

AE. Akan ditunjukkan vektor-vektor tersebut bebas linier, yaitu solusi satu-satunya untuk persamaan 1 1v E x v E2 2 x v Ek k 0

x    (5)

dengan xiFadalah solusi trivial x1x2 xk 0. Berdasarkan sifat distributif perkalian matriks, persamaan (5) menjadi

1 1 2 2

(xvx v xk kv )E0 (6)

Karena E dapat dibalik, maka terdapat 1

E

 sehingga 1

EE

I

, mengimplikasikan

1 1v x v2 2 k k 0

x    x v  (7)

Diketahui v1,v2,,vk bebas linier, sehingga didapatkan x1x2 xk 0. Vektor-vektor

1

,

2

,

,

k

v E

v

E

v

E

bebas linier di rs(AE), sehingga rrk(AE)k. Dari hasil ini dapat disimpulkan

rrk(AE)rrk( )A (8)

Selanjutnya dilakukan operasi kolom elementer yang berkebalikan dengan operasi pada matriks A yakni E-1, akan didapatkan 1

AEE  AIA. Pembuktian dilakukan seperti pembuktian di atas dengan menukar posisi A dengan AE, akan diperoleh

r

rrk( )A  rk(AE) (9)

Dari (8) dan (9) dapat disimpulkan rrk( )A rrk(AE).

Jadi berdasarkan hasil di atas operasi kolom elementer tidak mempengaruhi row rank matriks A. Untuk pembuktian operasi baris elementer tidak mempengaruhi column rank matriks A dapat dilakukan dengan cara yang sama hanya saja dilakukan terhadap AT.

Operasi kolom elementer tidak mempengaruhi row rank matriks A, begitu pula operasi baris elementer tidak mempengaruhi column rank matriks A.

(3)

Teorema 1.16

Jika

Am n,

maka rrk(A) = crk(A). Bilangan ini disebut rank dari matriks A dan dinotasikan

dengan rk(A).

Bukti:

Berdasarkan Lemma 1.15, matriks A dapat direduksi menjadi eselon kolom tereduksi tanpa mempengaruhi row rank. Reduksi ini juga tidak mempengaruhi column rank.

Selanjutnya mereduksi matriks A menjadi eselon baris tereduksi tanpa mempengaruhi row rank dan column rank. Hasil kedua reduksi sebut saja sebagai matriks M. Matriks M mempunyai row rank dan column rank yang sama dengan matriks A.

Akan tetapi matriks M adalah matriks dengan 1 diikuti 0 pada diagonal utama (M1,1, M2,2, ...) dan 0 di tempat lain. Matriks M dapat ditulis sebagai

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 atau 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 r I M M                      (10)

Oleh karena itu rrk( )A rrk(M)crk(M)crk( )A .  Terbukti rrk(A) = rrk(AE).

(4)

4 Aljabar Linier Lanjut

Pertemuan Kelima

Kompleksifikasi Ruang Vektor Riil

Jika Wadalah ruang vektor kompleks (yaitu ruang vektor atas lapangan kompleks), maka kita dapat berpikir Wsebagai ruang vektor riil dengan cara membatasi semua skalar berasal dari lapangan riil. Ruang vektor riil ini dinotasikan dengan W dan disebut versi riil dari W.

Sebaliknya kita juga dapat menghubungkan ruang vektor riil V dengan ruang vektor kompleks V . Proses “kompleksifikasi” ini akan mempunyai peran yang berguna pada saat membahas tentang struktur operator linier pada ruang vektor riil. (dalam pembahasan selanjutnya V menotasikan ruang vektor riil).

Definisi

Jika V adalah ruang vektor riil, maka himpunan pasangan terurut

V  V V

, dengan

operasi penjumlahan komponen yang bersesuaian

( , ) (u v  x y)(ux v, y)

dan perkalian skalar atas

yang didefinisikan oleh

(a bi u v )( , )(au bv av bu ,  )

untuk

a b, 

adalah ruang vektor kompleks, disebut kompleksifikasi dari V.

Berikut diperkenalkan notasi untuk vektor di V yang mirip dengan notasi untuk bilangan kompleks. Kita notasikan

( , )

u v

V

dengan uvi, sehingga

| }

{ ,

Vuvi u vV

Penjumlahan pada V sekarang seperti penjumlahan bilangan kompleks biasa, (uvi) ( x yi)(u  x) (v y i)

dan perkalian skalar seperti perkalian bilangan kompleks biasa, (a bi u )( vi)(au bv ) ( av bu i ) Sebagai contoh, untuk a b,  didapat

( ) ( ) ( ) ( ) a u vi au avi bi u vi bv bui a bi u au bui a bi vi bv avi              

Bagian riil untuk z u viadalah uV dan bagian imajiner dari z adalah v V . Fakta bahwa z  u vi V benar-benar pasangan terurut adalah z bernilai 0 jika dan hanya jika bagian riil dan imajinernya juga 0.

(5)

cpx( )v  v 0i

Selanjutnya bentuk u0i disebut sebagai kompleksifikasi atau versi kompleks dari vV. Sebagai catatan pemetaan ini merupakan homomorfisma grup, yaitu

cpx(0) 0 0 dan cpx(i u v) cpx( ) cpx( ) uv dan pemetaan tersebut bersifat injektif

cpx( )u cpx( )v  u v

Selain itu pemetaan tersebut mempertahankan perkalian oleh skalar riil cpx(au)au 0i a u( 0 )iacpx( )u untuk a .

Pemetaan kompleksifikasi tidak surjektif, karena hanya memberikan vektor “riil” saja. Pemetaan kompleksifikasi adalah transformasi linier injektif dari ruang vektor riil ke versi riil (V ) dari kompleksifikasi V . Dengan cara ini V mengandung embedded copy dari V.

Dimensi V

Dimensi ruang vektor V dan V sama. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena walaupun V terlihat “lebih besar” dari V akan tetapi lapangan skalarnya juga “lebih besar”.

Teorema 1.17

Jika

{vj| jI}

merupakan basis untuk V atas

, maka kompleksifikasi yaitu

) { 0 | }

cpx(  vji vj

adalah basis ruang vektor

V

atas

. Sehingga,

) dim( )

dim(VV

Bukti:

Akan ditunjukkan cpx( ) merentang V dan bebas linier.

Untuk melihat cpx( ) merentang V atas , misal ambil sembarang vektor x iy V , didapat ,

x yV dan terdapat bilangan riil

a

i dan bi (beberapa mungkin 0) sehingga x iy V dapat

(6)

6 Aljabar Linier Lanjut

Pertemuan Kelima 1 1 1 1

(

(

)

)(

0 )

j j j j j J J j j J j J j j j j j j j

v

v

b v i

x iy

a

b

b

v

i

v

i

a

a

   

 

 

Jadi kita dapat menuliskan setiap vektor dalam V sebagai kombinasi linier cpx( ). Sehingga cpx( )terbukti merentang V .

Untuk menunjukkan cpx( ) bebas linier, jika

1

)(

0 )

0 0

(

j j j J j

b i v

i

a

i

 

maka berdasarkan perhitungan sebelumnya, didapat

1 1

0 0

j j j j J J j j

a

v

b v

i

i

 

 

sehingga 1 1

0 dan

0

J j j j j J j j

a

v

b

v

 

Karena bebas linier, mengakibatkan aj 0 dan bj 0 untuk semua j. Jadi cpx( ) juga bebas linier.

Karena cpx( ) merentang V dan bebas linier maka cpx( ) merupakan basis untuk ruang vektor V .

Dapat kita lihat banyaknya anggota cpx( ) dan sama sehingga dapat ditulis ) dim( )

dim(VV

□ Jika v V

dan

{ |

v i

i

I

}

adalah basis untuk V, maka dapat kita tulis

1 i i n i a v v  

untuk ai . Karena koefisiennya riil, maka didapat

(7)

1 ( 0 i i 0 ) n i v i a v i    

sehingga matriks koordinat v terhadap basis dan

v

0

i

terhadap basis cpx( ) adalah sama

v0i

cpx ( ) 

 

v

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Aljabar Linear Elementer I (MATA4112) membahas matriks beserta sifat-sifat dan operasinya, operasi baris elementer, matriks koefisien dan matriks lengkap, eliminasi

a) Lama pengeringan granul berpengaruh pada kadar air dalam granul dan tablet, dimana semakin lama pengeringan granul memberikan kadar air yang semakin kecil, waktu alir granul

Diisi dengan alamat lengkap sesuai domisili kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Status Pemilikan Gedung.. Diisi dengan status pemilikan gedung, yaitu

Segala puji dan rasa syukur kupersembahkan hanya kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

Pendekatan yang dilakukan berlandas pada teori Konsep Asta Kosala Kosali Bali, Arsitektur Gereja Kristen, dan archetypes dalam arsitektur yang dikolaborasikan dengan aspek

Tracer Study akan bermanfaat dalam menyediakan informasi penting mengenai hubungan antara pendidikan tinggi yang dilaksanakan di prodi Pendidikan Fisika dan dunia kerja, menilai

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terkait dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk

Selain berpikir kritis indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi juga harus mencakup keterampilan berpikir kreatif. Telah dijelaskan pada saat triangulasi sumber