• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31PHPU.D-IX/2011 PERKARA NOMOR 32/PHPU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31PHPU.D-IX/2011 PERKARA NOMOR 32/PHPU."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 31PHPU.D-IX/2011

PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-IX/2011

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

ACARA

MENDENGARKAN JAWABAN TERMOHON DAN

KETERANGAN PIHAK TERKAIT

(II)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 31/PHPU.D-IX/2011 PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-IX/2011 PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah 2011

PEMOHON (PERKARA 31/PHPU.D-IX/2011)

- Albiner Sitompul

- Steven P.B. Simanungkalit

PEMOHON (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

- Dina Riana Samosir - Hikmal Batubara

TERMOHON

KPU Kabupaten Tapanuli Tengah

ACARA

Mendengarkan Jawaban Termohon dan Keterangan Pihak Terkait (II)

Selasa, 29 Maret 2011 Pukul 15.35 – 16.30 WIB

Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Achmad Sodiki (Ketua) 2) Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota) 3) Maria Farida Indrati (Anggota)

Ida Ria Tambunan Panitera Pengganti Luthfi Widagdo Eddyono Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

Pemohon (Perkara 31/PHPU.D-IX/2011):

- Steven P.B. Simanungkalit

Kuasa Hukum Pemohon (Perkara 31/PHPU.D-IX/2011):

- Ikhwaluddin Simatupang

- Hadiningtyas - Andi Baroar Nasution

Pemohon (Perkara 32/PHPU.D-IX/2011):

- Hikmal Batubara

Kuasa Hukum Pemohon (Perkara 32/PHPU.D-IX/2011):

- Iskandar Sonhadji

- Abdul Fikar Hajar - Tim dari Roger

Termohon:

- Kabul Lumbantobing (Ketua KPU Kabupaten Tapanuli Tegah) - Maruli Firman Lubis (Anggota KPU Kabupaten Tapanuli Tegah)

Kuasa Hukum Termohon:

- Darwis Marpaung - Andre M. Muniputi - Damai

Kuasa Hukum Pihak Terkait:

- Kores Tambunan - Rufinus Hutauruk - Hj. Elza Syarief - Teguh Samudra

- Tomson Situmeang - Ibnu Siena Bantaya - Robert Situmeang - Taufik Hidayat

(4)

1. KETUA: ACHMAD SODIKI

Sidang Perkara Nomor 31/PHPU.D-IX/2011 dan Perkara Nomor 32/PHPU.D-IX/2011, dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Baik.

Assalamualaikum. wr.wb.

Selamat siang Bapak, salam sejahtera untuk kita semua.

Kami mempersilakan Pemohon dari Nomor 31, siapa yang hadir pada kesempatan ini?

2. KUASA HUKUM PEMOHON: IKHWALUDDIN SIMATUPANG

(PERKARA 31/PHPU.D-IX/2011)

Terima kasih, Yang Mulia. Pemohon PHPU Nomor 31, dalam hal ini Pemohon Prinsipal, Wakil…, Calon Wakil Bupati Albiner, adalah yang hadir Bapak Steven P.B. Simanungkalit, Wakil Bupati. Bersama kami Kuasa Hukumnya, saya sendiri Ikhwaluddin Simatupang, sebelah kiri saya Andi Baroar Nasution, dan di belakang ada Hadiningtyas, S.H.

Terima kasih, Yang Mulia. 3. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baik. Dari Pemohon 32?

4. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

Terima kasih, Yang Mulia.

Pada hari ini yang hadir adalah Calon Wakil Bupati Bapak Hikmal Batubara, Pemohon Prinsipal. Kuasa Hukum yang datang adalah kami sendiri, Iskandar Sonhaji, sebelah kanan kami adalah Abdul Fikar Hajar, (suara tidak terdengar jelas) dari Roger.

Terima kasih.

5. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baik. Dari Termohon, saya persilakan.

SIDANG DIBUKA PUKUL 15.35 WIB

(5)

6. KUASA HUKUM TERMOHON: ANDRE M. MUNIPUTI Terima kasih, Yang Mulia.

Kami mewakili Termohon, selama ini diwakili oleh Bapak Prinsipal sebagai Kabul Lumban Tobing. Kami sendiri Andre M. Muniputi, didampingi oleh rekan kami Darwis Marpaung, sebelah kiri kami, dan di belakang oleh Saudari Damai, dan diwakili oleh pihak KPU sebanyak empat orang.

7. KETUA: ACHMAD SODIKI

Empat orang, ya? Baiklah dari Terkait, silakan, Bapak. 8. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: KORES TAMBUNAN

Terima kasih, Yang Mulia.

Kami memperkenalkan diri, dari Pihak Terkait sebagai Kuasa Hukum, dari PHPU Nomor 31 dan Nomor 32, saya perkenalkan nama saya Kores Tambunan dan rekan saya di sebelah kiri saya.

9. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: ROFINUS HUTAURUK Saya Rofinus Hutauruk.

10. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: TEGUH SAMUDRA Dan saya Teguh Samudra.

11. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: ELZA SYARIEF Saya Elza Syarief.

12. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: TOMSON SITUMEANG

Saya Thomson Situmeang dan rekan kami di belakang ada Robert Situmeang, Taufik, dan Ibnu.

Terima kasih, Yang Mulia. 13. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, baiklah. Semua sudah memperkenalkan diri. Pada kesempatan ini, pada acara ini kita akan mendengarkan jawaban dari Termohon, dan keterangan dari Pihak Terkait. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembuktian, ya. Saya mempersilakan, Saudara Termohon.

(6)

14. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

Yang Mulia, kami ada sedikit. 15. KETUA: ACHMAD SODIKI

Silakan.

16. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

Di permohonan kami kemarin, masih ada apa…, kesalahan tulis di situ, kami akan koreksi.

17. KETUA: ACHMAD SODIKI Permohonan?

18. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

Ya, di halaman empat itu tertulis, KPU huruf D, yang kami maksud adalah KPU Tapanuli Tengah (…)

19. KETUA: ACHMAD SODIKI Copy paste, Pak?

20. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

Ya, kelewatan Pak. 21. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baiklah.

22. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR SONHADJI (PERKARA 32/PHPU.D-IX/2011)

(7)

23. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, nanti Panitera dicatat. Saya persilakan, Bapak. Silakan, dari Pihak Termohon. Ini kesempatan Bapak untuk menjawab semua persoalan yang dilontarkan oleh Perkara Nomor 31 dan 32.

Silakan, Bapak.

24. KUASA HUKUM TERMOHON: ANDRE M. MUNIPUTI Terima kasih, Yang Mulia.

Kami akan membacakan jawaban Termohon, atas permohonan Albiner Sitompul dan dr. Steven P. B. Simanungkalit, selaku Pemohon. Dalam register Perkara Nomor 31/PHPU.D-IX/2011, untuk dan atas nama Kabul Lumban Tobing, yang beralamat (…)

25. KETUA: ACHMAD SODIKI

Itu jawabannya sudah diperbanyak ya? Sudah dibagikan ya? 26. KUASA HUKUM TERMOHON: ANDRE M. MUNIPUTI

Belum, belum. 27. KETUA: ACHMAD SODIKI

Wah ini…, dibagikan sekarang. Termasuk untuk Pihak Terkait. Ya, dan kita harapkan kepada Termohon, untuk tidak membaca kalimat per kalimat tapi dengan bijaksana, substansinya saja di (suara tidak terdengar jelas), tulis dalam jawabannya. Saya persilakan high light-nya saja Bapak, kalau ada hal-hal yang kemudian salah ketik, nanti bisa diperbaiki tapi kalau sudah benar semua saya kira pokok-pokoknya saja yang harus di…, yang bisa dikemukakan.

Silakan.

28. KUASA HUKUM TERMOHON: ANDRE M. MUNIPUTI Terima kasih, Yang Mulia.

Adapun jawaban atau tanggapan dari Termohon adalah bahwa Termohon dengan ini menolak dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon kecuali yang diakui secara tegas oleh Termohon. Bahwa Termohon dalam melaksanakan proses tahapan-tahapan Pemilukada Kabupaten Tapanuli Tengah telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan kewenangan yang dimiliki Termohon.

Bahwa sesuai dengan surat keputusan Termohon Nomor 01/KPU-PPSK/VII/2010 tertanggal 7 Juli 2010 yang telah diubah dengan Keputusan Termohon dengan Nomor 16/KP-TT/SKJ/X/2010, tertanggal 7

(8)

Oktober 2010 tentang tahapan program dan jadwal penyelenggaraan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah 2011. Termohon telah malaksanakan segala tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, sesuai dengan tahapan atau jadwal yang telah ditentukan.

Bahwa Termohon telah membuka pendaftaran dan penerimaan Pasangan Calon Bupati dan Calon Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah pada tanggal 15 Oktober 2010 sampai dengan 21 Oktober 2010 untuk calon perseorangan dan tanggal 10 November 2010 sampai dengan 16 November 2010 untuk pasangan calon yang didukung partai politik dan gabungan partai politik.

Bahwa berdasarkan formulir peneri…, pendaftaran tersebut pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang menyerahkan formulir beserta berkas pendaftaran, hanya ada enam bakal pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah yang terdiri atas empat bakal pasangan calon dengan dukungan atau diusung partai politik atau gabungan partai politik dan dua bakal pasangan calon dari perseorangan.

Bahwa sesuai dengan penerimaan formulir pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati yang telah menyerahkan persyaratan kepada Termohon adalah sebagai berikut,

1. Tasrif Tarihoran dan Raja Asipurba, S.E.; 2. Dina Riana Samosir dan Drs. Hikmal Batubara; 3. Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B. Simanungkalit;

4. Ir. Muhammad Arman Effendi Pohan dan Ir. Hot Baen Bonar Gultom, M.ME;

5. Raja Bonaran Situmeang, S.H. M.Hum. dan H. Syukran Jamilan Tanjung, S.E.;

6. Satria Juniardi Sinambela, S.T. dengan drg. Doris Royda Nainggolan. Bahwa sesuai dengan surat keputusan Termohon Nomor 730A/KPU-TP/002 43 468/XII/2010 tanggal 12 Desember 2010, tentang pemberitahuan hasil penelitian ulang verifikasi dan klarifikasi terhadap para pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilakukan oleh Termohon, pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dinyatakan lolos penilaian dan klarifikasi oleh termohon adalah bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati yaitu,

1. Raja Bonaran Situmeang, S.H. M.Hum. dan H. Syukran Jamilan Tanjung, S.E.;

2. Tasrif Tarihoran dan Raja Asipurba, S.E.; 3. Dina Riana Samosir dan Drs. Hikmal Batubara.

Bahwa sesuai surat keputusan Termohon Nomor 725/KPU-PP/ 002 43 468, tanggal 12 Desember 2010. Berdasarkan penilaian verifikasi, klarifikasi terhadap Bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tapanuli Tengah tersebut, Termohon menetapkan tiga pasangan calon

(9)

bupati atau calon wakil bupati yang tidak lolos persyaratan sebagai pasangan calon bupati dan calaon wakil bupati Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai berikut,

1. Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B. Simanungkalit;

2. Ir. Muhammad Arman Effendi Pohan dan Ir. Hot Baen Bonar Gultom, M.ME.;

3. Satria Juniardi Sinambela, S.T. dengan drg. Doris Royda Nainggolan. Bahwa Pemohon…, Termohon menolak dengan tegas apa yang dikemukakan oleh Pemohon dalam permohonannya mengenai tahapan pelaksanaan Pemilukada Tapanuli, Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu hasil verifikasi tidak diloloskannya Pemohon menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati Tapanuli Tengah.

Adapun Termohon tidak meloloskan Pemohon menjadi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah adalah karena didasarkan pada syarat-syarat dan ketentuan tahapan pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Tapanuli Tengah tidak dapat dipenuhi oleh bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Bahwa dengan tidak ditetapkannya Pemohon dan Termohon…, Pemohon oleh Termohon menjadi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah tahun 2011, maka Pemohon mengajukan gugatan ke pengadilan Tata Usaha Negara di Medan Sumatera Utara, dan Termohon sebagai Tergugat. Dalam Perkara Nomor 01/G/2011/PTUN-MDN dalam penetapan PTUN Medan pada intinya mengabulkan gugatan Pemohon untuk seluruhnya.

Bahwa Termohon menolak dengan tegas dalil Pemohon pada poin 4.99 dalam permohonannya yang menyatakan dengan itikad yang sangat buruk dan seterusnya. Adapun Termohon tetap melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah Tapanuli Tengah pada tanggal 12 Maret 2011, bukan berarti, permohon..., Termohon tidak menepati pengadilan Tata Usaha Negara Medan tetapi karena tugas dan tanggung jawab Termohon terhadap masyarakat Tapanuli Tengah dalam menggunakan haknya, untuk memilih kepala daerah Tapanuli Tengah sesuai dengan waktu dan tahapan Pemilukada yang telah ditetapkan.

Bahwa tidak digunakanya hak atas ada permohonan sengketa Pemilukada di Mahkamah Konstitusi yang berati secara diam-diam meninggalkan haknya untuk menjadi calon dalam perkara sengketa tersebut yang berarti pihak tersebut tidak merupakan atau bagian dalam keputusan tersebut yang secara otomatis dengan sukarela menghilangkan haknya sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Termohon dengan ini memohon kepada Majelis Mahkamah Konstitusi yang memeriksa dan mengadili perkara untuk menjatuhkan putusan dengan amar menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

(10)

Dua, menyatakan berita Acara Nomor 427/KPU-/PP002.434687/III/2011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2010 sah secara hukum, serta menyatakan surat keputusan termohon Nomor 37/KPU-PP/SK/III/2011 pada tanggal 18 Maret 2011 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 sah secara hukum. Menghukum Pemohon untuk mengakui perkara ini.

Demikian, yang dapat kami sampaikan, jawaban atau tanggapan terhadap Perkara Nomor31/PHPU.D-IX/2011. Rekan kami, akan membacakan jawaban atas tanggapan dalam Perkara Konstitusi Nomor 32.

Terima kasih Majelis.

29. KUASA HUKUM TERMOHON: DARWIS Terima kasih Majelis yang Terhormat.

Jawaban Termohon atas permohonan PHPU Nomor 32 adalah sebagai berikut. Bahwa, bahwa Termohon dalam melaksanakan proses tahapan-tahapan Pemilukada Kabupaten Tapanuli Tengah telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan kewenangan yang dimiliki oleh Termohon. Kemudian, bahwa Termohon telah membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati Dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah pada tanggal 10 November 2010 sampai dengan 16 November 2010 untuk bakan calon perorangan dan bakal calon bupati dan wakil bupati yang didukung oleh partai politik dan atau gabungan partai politik.

Bahwa sesuai, dengan Berita Acara penetapan bupati dan wakil bupati Periode 2011/2016 nomor 730/KPU-PP/00243468/12/2010, 13 Desember 2010 juncto surat keputusan Termohon Nomor 730/KPU-PP/00243468/12/2010, 13 Desember 2010 tentang penetapan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2010/2011 Termohon telah menetapkan pasangan calon bupati sebagai berikut.

Satu, Raja Bonaran Situmeang, S.H, M.Hum dan H. Syukran Jamilan Tanjung. Dua, Tasrif Tarihoran dan, dan Raja Asri Purba. Tiga, Dina Riana Samosir dan Drs. Hikmal Batubara.

Bahwa, berdasarkan DPT pemilukada tapanuli tengah termohon telah menetapkan DPT sebanyak 208.899 pemilih. Dengan jumlah TPS yang dibentuk oleh Termohon untuk seluruh wilayah kabupaten tapanuli Tengah dalam pelaksanaan pemilukada kabupaten tapanuli tengah berjumlah 527 TPS.

Bahwa sesuai dengan Berita Acara rekapitulasi perolehan suara Nomor 427/KPU-TT/002434687/3.2011, pada tanggal 17 Maret 2011 Termohon telah melakukan rekapitulasi perolehan suara sebagai berikut, Nomor Urut 1 Raja Bonaran Situmeang SH., M.Hum., dan H. Sukaran Jamilan Tanjung dengan perolehan suara 83.313 suara atau sama dengan 62,10%, 2, Tasrif Harijoana S.P., dan Raja Asih Purba, S.E.,

(11)

dengan jumlah perolehan suara 1.488 suara atau sama dengan 1,09%, 3, Binariyana Samosir dan Drs. Hikmal Batubara dengan perolehan suara 49.379 suara atau sama dengan 36,81%.

Bahwa kemudian atas keputusan Termohon Nomor 730 sebelumnya, pada tanggal 12 Desember 2010 yang tidak meloloskan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Albiner Sitompul dan Drs. Steven Simanungkalit oleh Termohon, pasangan bakal calon tersebut telah mengajukan penolakan terhadap surat keputusan Termohon dengan mengajukan gugatan pembatalan terhadap surat keputusan Termohon melalui PTUN.

Bahwa atas gugatan tersebut, Majelis yang memeriksa Perkara a quo telah mengeluarkan Putusan Sela, yang antara lain sebagai berikut, mengabulkan permohonan Para Penggugat untuk menunda palaksanaan surat keputusan yang digugat. Bahwa terhadap keputusan tersebut, Termohon berpendapat bahwa pelaksanaan Putusan Sela Majelis yang memeriksa perkara tersebut didasarkan atas ketentuan undang-undang yang menyatakan bahwa penundaan pelaksanaan Pemilukada hanya dimungkinkan oleh karena adanya bencana alam dan kerusuhan.

Bahwa terhadap gugatan pembatalan surat keputusan Termohon yang diajukan oleh Bakal Calon Bupati Albiner Sitompul dan wakilnya Drs. Steven Simanungkalit, Majelis yang memeriksa perkara tersebut telah memutus mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya. Bahwa sesungguhnya Termohon telah melakukan proses Pemilukada Tapanuli Tengah pada tahun 2011, namun demikan Termohon sangat menyayangkan tindakan dari Kapolsek Pandan AKP. Sitompul, telah melampaui kewenangannya dan bersikap tidak netral dengan membawa kotak suara ke Polsek Pandan tanpa didampingi oleh petugas PPS dan PPK, walaupun sebelumnya Saudara Ishak (suara tidak terdengar jelas)

sebagai Ketua KPPS TPS 8 Kelurahan Pasir Bidang, kecamatan Sarudik, keberatan atas tindakan kapolsek tersebut.

Bahwa seusai dengan pengaduan yang diterima oleh Termohon dari anggota KPPS yang menyampaikan kepada Termohon, adanya pemaksaan pembawaan kotak suara oleh oknumm anggota polisi, meski telah disampaikan bahwa kotak suara tersebut harus dibawa ke sekretariat, namun oleh oknum polisi tersebut memaksa untuk membawanya meskipun tanpa adanya serah terima dari anggota KPPS kepada PPS.

Bahwa demikian ditemukan adanya tindakan pemaksaan untuk melakukan rekapitulasi penghitungan suara oleh tim pemenangan salah satu calon dan pembiaran oleh pihak kepolisian terhadap anggota PPS dan PPK di 10 kecamatan, untuk menyerahkan hasil rekapitulasi di tingkat PPK, pada tanggal 13 Maret 2011, meski sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 16/KPU-TT/SK/10.2010 tanggal 7 Oktober 2011 tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan dan Pemilihan Umum dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah 2011, yang secara tegas tertulis, penyampaian Berita Acara dan rekapitulasi di tingkat kecamatan

(12)

oleh PPK kepada KPU Kabupaten Tapanuli Tengah dijadwalkan tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan 16 Maret 2011, sehingga mempengaruhi ke akuratan data perolehan suara.

Bahwa pihak yang tidak mempergunakan haknya atas adanya permohonan sengketa Pemilukada di Mahkamah Konstitusi, yang berarti secara diam-diam menanggalkan haknya menjadi calon dalam perkara atas sengketa tersebut, yang berarti pihak tersebut tidak merupakan bagian dari keputusan yang secara otomatis dengan sukarela menghilangkan haknya sendiri.

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Termohon memohon kepada Majelis Mahkamah Konstitusi yang memeriksa dan mengadili perkara untuk menjatuhkan amar sebagai berikut,

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau menyatakan permohonan Termohon tidak dapat diterima;

2. Menyatakan Berita Acara Nomor 427/KPU-TT/002434687/3.2011 Tanggal 17 Maret 2011, tentang penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 sah secara hukum dan serta menyatakan surat keputusan Termohon Nomor 37/KPU-TT/SK/3.2011 pada tanggal 18 Maret 2011 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah 2011 sah secara hukum.

3. Menghukum Pemohon untuk mematuhi Putusan Pemohon perkara ini.

Demikian Majelis. 30. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baiklah.

Saudara sudah membacakan jawaban Saudara. Gilirannya, Saudara Pihak Terkait untuk Perkara Nomor 31 dan kemudian dilanjutkan dengan perkara..., Termohon kedua.

Saya persilakan.

31. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG Ya, terima kasih, Yang Mulia (...)

32. KETUA: ACHMAD SODIKI

Dibaca pokok-pokoknya saja Pak, ya?

33. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG Siap, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia.

(13)

Keterangan Pihak Terkait yang meliputi eksepsi maupun tanggapan dalam Perkara Nomor 31/PHPU.D-IX/2011 tanggal 23 Maret 2011.

Pertama, tentang kedudukan hukum atau legal standing Pihak Terkait bahwa dalam hal ini Raja Bonaran Situmeang dan Syukran Jamilan Tanjung sebagai calon bupati terpilih dan wakil bupati terpilih secara hukum telah memiliki legal standing atau kedudukan hukum dalam perkara ini.

Ke dua, dalam eksepsi. Perkara Nomor 31 PHPU, dalam eksepsi. Tenggang..., tentang tenggang waktu mengajukan permohonan yang telah lewat waktu.

Bahwa Pemohon Albiner Sitompul , dr. Steven P. B. Simanungkalit telah mengajukan permohonan perselisihan pemilihan umum ter..., dalam Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011.

Bahwa Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah telah dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2011 dan dilanjutkan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 di tingkat kabupaten oleh KPU Kabupaten Tapanuli Tengah. Sesuai dengan Berita Acara Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum bupati dan wakil bupati tertanggal 17 Maret 2011, sebagaimana model DB-KWK.KPU juncto tanda terima Berita Acara dan sertifikat rekapitulasi perhitungan suara tersebut yang menetapkan perolehan suara.

Satu, Pasangan Nomor Urut 1, Raja Bonaran Situmeang, S.H., M.Hum dan H. Syukran Jamilan Tanjung, S.E sebanyak 83.313. Pasangan Nomor Urut 2, Tasrif Tarihoran dan Raja Asip Purba dengan perolehan suara sebanyak 1.458 suara. Pasangan Nomor Urut 3, Dina Riana Samosir dan Drs. Hikmal Batubara dengan perolehan suara empat puluh tiga ribu..., 49.379. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 5.275 suara. Dengan total suara sah dan tidak sah sebanyak 139.425.

Bahwa hal tersebut dengan sangat jelas juga diakui oleh Pemohon Perkara Nomor 31, dalam permohonannya halaman dua, paragraf ke dua yang menyakatan bahwa Pemohon keberatan atas hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang ditetapkan Termohon, sebagaimana rekapitulasi hasil penghitungan suara hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah Tahun 2011 tanggal 17 Maret 2011.

Bahwa permohonan Pemohon tersebut ternyata diajukan pada tanggal 23 Maret 2011, sebagaimana terdaftar dalam register Perkara Nomor 31/PHPU.D-IX/2011 tanggal 23 Maret 2011 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008, pedoman beracara dalam perselisihan hasil pemilihan umum kepala daerah menyebutkan, ayat (1), permohonan pembatalan penetapan hasil

(14)

penghitungan suara Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat tiga hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Permohonan yang diajukan setelah melewati tenggang sebagaimana disebutkan pada ayat (1) tidak dapat diregistrasi.

Bahwa oleh karena berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi tertanggal 17 Maret 2011 Model DB-KWK.KPU maupun dalam lampiran DB-1-KWK.KPU dan tanda terima Berita Acara dan sertifikasi tertanggal 17 Maret 2011 yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011, maka tenggang waktu pengajuan permohonan tersebut haruslah dihitung setelah hari Kamis tanggal 17 Maret 2011, yaitu pada hari Jumat, Senin, dan paling lambat hari Selasa tanggal 22 Maret 2011 vide Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2010, Nomor 82 Tahun 2010, Nomor 74 Tahun 2010, Nomor 63 Tahun 2010, Nomor 61 Tahun 2010, Nomor 60 Tahun 2010, Nomor 54 Tahun 2010, Nomor 43 Tahun 2010, Nomor 29 Tahun 2010 bahwa oleh karena itu permohonan yang diajukan oleh Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B. Simanungkalit dilakukan pada hari Rabu, tanggal 23 Maret 2011 sebagaimana perkara a quo telah melampaui tenggang waktu sebagaimana ketentuan Pasal 5 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008. Sehingga permohonan yang diajukan Albiner dan dr. Steven harus dinyatakan tidak dapat diterima.

B. Tentang Kedudukan Hukum atau Legal Standing Pemohon.

1. Bahwa Pemohon dalam perkara a quo Albiner Sitompul dan Steven P. B. Simanungkalit adalah bakal calon, bukanlah salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Tapanuli Tengah 2011;

2. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 ayat (1), “Para pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perselisihan hasil Pemilukada adalah pasangan calon sebagai Pemohon, KPU KIP Provinsi atau KPU KIP Kabupaten Kota sebagai termohon.” ayat (2), “Pasangan calon selain pemohon dapat menjadi pihak terkait dalam PHPU;”

3. Bahwa sesuai dengan ketentuan ayat (1) Pasal 7 Peraturan Mahkamah Konstitusi, “Pasangan calon adalah pasangan peserta Pemilukada;”

4. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 4 PMK Nomor 15 Tahun 2008, “Objek perselisihan Pemilukada adalah penentuan pasangan calon…, objek perselisihan Pemilukada adalah hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh termohon yang mempengaruhi penentuan pasangan calon;”

5. Bahwa dengan demikian berdasarkan ketentuan tersebut Pasangan Calon Pemohon Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B.

(15)

Simanungkalit bukanlah salah satu pasangan calon bupati atau wakil bupati, sehingga tidak memiliki kedudukan hukum atau

legal standing sebagai Pemohon dalam perkara a quo;

6. Bahwa Pemohon mendalilkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 196, 197, 198/2010 untuk menyatakan diri sebagai pihak yang memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai pihak Pemohon adalah sangat tidak tepat. Karena Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 115 pada Pemilukada Kabupaten Belitung mempunyai prima facie. Demikian juga dengan Putusan Mahkamah Konstitusi dengan Nomor 196, 197, 198/2010 oleh Mahkamah, Yang Mulia menyebutkan bahwa Pemohon pasangan…, bakal pasangan calon mempunyai prima facie yaitu mempunyai keadaan atau kondisi tertentu untuk dapat dijadikan sebagai pemohon dalam PHPU. Prima facie atau keadaan kondisi tertentu yang dijadikan Mahkamah sebagai alasan untuk menyatakan Pemohon bakal pasangan calon mempunyai kedudukan hukum pada perkara 196, 197, 198 adalah bahwa ternyata berdasarkan fakta di KPUD Pemohon yaitu pasangan bakal calon telah dinyatakan memenuhi syarat tetapi tidak diikutsertakan dalam Pemilukada;

7. Bahwa apabila dicermati permohonan Pemohon Perkara 31 PHPU/2011 tidak terdapat hal-hal yang dapat dianggap sebagai keadaan atau kondisi tertentu yaitu prima facie. Sehingga dengan demikian Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk permohonan…, untuk mengajukan permohonan PHPU. Hal ini dapat kita lihat bahwa Pemohon lebih mendalilkan tentang dukungan partai sebanyak 14 partai dengan jumlah suara 19.704. Akan tetapi jika kita cermati bahwa Pemohon mendalilkan bahwa Partai Hanura mendukung Pemohon. Dalam hal ini kami selaku pihak Terkait menyatakan tidak benar sama sekali. Karena adapun pasangan calon yang didukung oleh Partai Hanura adalah Pihak Terkait yaitu Raja Bonarang Situmeang, S.H., M.Hum dan H. Syukran Jamilan Tanjung, S.E. sebagaimana surat rekomendasi dari Partai Hanura sebagai berikut,

1. Surat DPP Partai Hanura Nomor A372 DPP/HANURA/2010 perihal Rekomendasi Calon Kepala Daerah tanggal 10 November 2010;

2. Surat DPD Partai Hanura Provinsi Sumatera Utara Nomor 078 DPD/HANURA/2010 perihal rekomendasi tanggal 11 November 2010;

3. Surat DPC partai Hanura Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 01 DPC/HANURA/2010 perihal rekomendasi calon kepala daerah tanggal 11 November 2010.

(16)

Bahwa selanjutnya kalau apabila kita amati dalil-dalil Pemohon tersebut Pemohon hanya tinggal memiliki dukungan suara sebanyak 13 partai dengan suara 17.379. Sudah dipastikan tidak memenuhi syarat untuk menjadi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah 2011/2016. Bahwa selain itu apabila kita perhatikan dalil dari Pemohon sendiri yang menyatakan bahwa ternyata dua partai politik yang mendukung Pemohon telah dinyatakan menjadi pendukung Pasangan Nomor Urut 3 Dina Riana-Hikmal Batubara melalui verifikasi dan klarifikasi partai politik pendukung Pasangan Calon Bupati Dina Riana Samosir dan Wakil Bupati Hikmal Batubara. Sehingga jika dikurangi dukungan terhadap Pemohon tinggal 5.839 suara.

Selanju…, selanjutnya, jika diha…, diperhatikan hasil verifikasi KPUD Kabupaten Tapanuli Tengah dan hasil analisa dan pendapat KPU Sumatera Utara tentang permasalahan kepengurusan atau pencalonan ganda partai politik dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Partai Demokrasi Kebangsaan atau PDK bukanlah partai pendukung Pemohon. Sehingga dengan demikian, partai PDK harus dikeluarkan dari gabungan partai politik, sehingga tinggal lima partai dengan total suara 4.879.

Dengan demikian, sangat nyata bahwa Pemohon Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B. Simanungkalit, hanya memiliki dukungan suara 4.879. Sehingga ti…, dipastikan tidak memenuhi syarat untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati se…, yaitu harus mencapai jumlah perolehan suara minimal 19.370 suara, yaitu dihitung dari 15% dari suara sah pada Pemilu legislatif tahun 2009.

Bahwa tindakan Termohon KPUD yang menolak per…, pencalonan dari Pemohon adalah sudah tepat karena hal ini didukung dari pengawasan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tepanuli Tengah, sebagaimana Berita Acara Pengawasan Nomor 01/Panwaslukada.BAP-XI/2010, yang pada pokoknya menyatakan bahwa bakal pas (…)

34. KETUA: ACHMAD SODIKI

Cukup. Cuk…, cukup itu ndak usah dibaca.

35. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG Siap, Yang Mulia.

36. KETUA: ACHMAD SODIKI Terus saja.

(17)

37. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG

Selanjutnya, Yang Mulia. Tentang kewenangan Mahkamah, kami tidak bacakan karena hanya formalitas, Yang Mulia.

38. KETUA: ACHMAD SODIKI Baik, baik.

39. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG

Ke dua…, selanjutnya, kami masuk pada pokok permasalahan. 40. KETUA: ACHMAD SODIKI

Pokok permasalahan saja, ya. Silakan.

41. KUASA HUKUM TERKAIT: TOMSON SITUMEANG

Ya. Bahwa apa yang kami sampaikan dalam eksespsi merupakan bagian dalam pokok permasalahan ini.

Kedua, bahwa permohonan Pemohon dalam Perkara 31, tidak sesuai dengan Pasal 4 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15/2008, yang menyatakan bahwa objek perselisihan Pemilukada adalah hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon.

Kedua bahwa ternyata jika dicermati dan diperhatikan permohonan Pemohon dalam perkara a quo, hanyalah merupakan masalah Pemohon dengan Pasangan Calon Nomor Urut 3, yaitu Pemohon dalam Perkara Nomor 32/PHPU.D-IX/2011 tanggal 23 Maret 2011, yang calon bupatinya dalah istri dari bupati incumbent tetang perebutan dukungan partai politik. Hal ini dapat kita lihat dalam permohonan Pemohon dalam Perkara Nomor 31, yang pada pokoknya menyatakan, “Adanya keinginan Termohon KPUD atau Pasangan Calon Nomor Urut 1.” Mungkin perlu klarifikasi, yang calon bupatinya adalah istri dari bupati incumbent.

Kami tegaskan, Yang Mulia bahwa Pasangan Calon yang calon bupatinya merupakan istri bupati incumbent adalah Pasangan Calon Nomor Urut 3, bukan Nomor Urut 1. Untuk menjadikan partai pendukungnya agar mendukung Pasangan Calon yang calon bupatinya adalah istri bupati incumbent, yaitu Dina Riana Samosir. Hal ini terlihat dalam dalil-dalil Pemohon, yaitu dalil pada poin 4.9, poin 4.18, poin 4.19, poin 4.20, poin 4.21, poin 4.27, poin 4.30, poin 4.41, poin 4.49, poin 4.51, poin 4.60, dan poin 4.71. Bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008.

(18)

Bahwa kemudian Pemohon dalam permohonannya, halaman 36 sampai dengan 39, pada pokokonya mendalilkan Termohon KPUD tidak mentaati Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, yaitu Putusan PTUN Medan Nomor 01/G/2011/PTUN-MDN tanggal 10 Maret 2011.

Bahwa karena Putusan PTUN Medan Nomor 01/G/2011/PTUN-MDN tanggal 10 Maret 2011, maka jika pihak pun…, para pihak pun tidak mengajukan upaya banding, maka putusan tersebut baru mempunyai kekuatan hukum yang tetap, 14 hari setelahnya, yaitu tanggal 24 Maret 2011.

Bahwa oleh karena itu, permohonan Pemohon yang mendalilkan tentang Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, tidak berdasar karena putusan tersebut baru berkekuatan hukum tetap pada tanggal 24 Maret 2011.

Bahwa Pemohon juga mengajukan permohonan keberatan ini pada tanggal 23 Maret 2011, di mana pada saat pendaftaran tersebut Putusan PTUN tersebut pun belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Bahwa karenanya permohonan Pemohon tidak berdasar dan tidak beralasan.

Permohonan. Dalam eksepsi; menerima dan mengabulkan eksepsi Pihak Terkait untuk seluruhnya, menyatakan permohonan Albiner Sitompul dan dr. Steven P.B. Simanungkalit, telah melampaui tenggang waktu sebagaimana ketentuan Pasal 5 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Beracara dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah. Tiga, menyatakan Albiner Sitompul dan dr. Steven Simanungkalit tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon dalam perkara a quo.

Dalam pokok permohonan. Menerima dan mengabulkan tanggapan Pihak Terkait untuk seluruhnya, dua, menyatakan permohonan Albiner Sitompul dan dr. Steven Simanungkalit tidak dapat diterima untuk seluruhnya.

Demikian tanggapan Pihak Terkait ini kami sampaikan, hormat kami Tim Advokasi Bosur. Terima kasih, Yang Mulia, akan dilanjutkan rekan kami untuk pembacaan Nomor 32.

42. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, silakan.

43. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: TEGUH SAMUDRA Assalamualaikum wr.wb.

Terima kasih Yang Mulia Majelis Konstitusi.

Perihal eksepsi dan tanggapan Pihak Terkait atas permohonan keberatan atas keputusan KPU Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 37 dan seterusnya, dalam Perkara Nomor 32/PHPU.D-IX/2011. Kami

(19)

sebagai Kuasa Raja Bonaran Situmeang, S.H., M.H., dan H. Syukran Jamilan Tanjung, S.E., dalam hal ini sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Tapanuli Tengah, hendak menyampaikan eksepsi dan tanggapan sebagai berikut.

Dalam eksepsi:

a. Permohonan Pemohon tidak jelas atau bersifat kabur;

1. Bahwa Pihak Terkait menolak seluruh dalil-dalil Pemohon yang dikemukakan pada permohonannya kecuali yang diakui secara tegas oleh Pihak Terkait di dalam tanggapan ini.

2. Bahwa ternyata objek keberatan Pemohon adalah mengenai penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah Tahun 2011 juncto Berita Acara Nomor 427, dan seterusnya.

3. Bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah terakhir yang Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 menyatakan, “Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berkenaan dengan hasil penghitungan suara yang memengaruhi terpilihnya pasangan calon.” Demikian pula ketentuan Pasal 4, Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 menyatakan, “Objek perselisihan Pemilukada adalah hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon, dan seterusnya.”

Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang terurai dalam posita maupun yang dikemukakan Pemohon pada perhitungan permohonannya, ternyata Pemohon sama sekali juga tidak secara jelas menguraikan kesalahan penghitungan dari hasil rekapitulasi penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon. Juga Pemohon tidak memberikan rekapitulasi hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon, sebagaimana ditegaskan oleh Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2010. Bahwa oleh karena objek permohonan adalah mengenai Surat Keputusan Termohon Nomor 37 dan seterusnya, mengenai Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah Tahun 2011 juncto Berita Acara dan seterusnya adalah bukan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon, yaitu Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah Tahun 2011, tertanggal 17 Maret 2011 .

Dengan demikian merupakan fakta hukum, terbukti objek sengketa yang diajukan oleh Pemohon dalam perkara a quo, tidak tepat atau salah atau error objecto [sic!]. Hal ini kita perhatikan dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 86 Tahun 2010, Nomor 82 Tahun 2010, Nomor 74 Tahun 2010, Nomor 63 Tahun 2010, Nomor 61 Tahun 2010, Nomor 60 Tahun 2010, Nomor 54 Tahun 2010, Nomor 43 Tahun 2010, dan Nomor 29 Tahun 2010.

(20)

Bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang 12 Tahun 2008 juncto Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008, mengatur bahwa pengajuan permohonan keberatan terhadap penetapan hasil Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil perhitungan suara Pemilukada. Bahwa terbukti Termohon telah melaksanakan Rapat Pleno Terbuka pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011, dengan agenda Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan seterusnya, ini ada 8, 9 10, (suara tidak terdengar jelas). Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang terurai dalam posita maupun yang dikemukakan Pemohon pada petitum permohonannya, ternyata Pemohon sama sekali tidak secara jelas menguraikan kesalahan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon, dan memberikan rekapitulasi hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon sebagaimana disebutkan dan ditegaskan oleh ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2010.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalil-dalil posita maupun petitum dari Pemohon pada permohonannya sangat kabur dan tidak jelas. Oleh karenanya, kiranya Yang Mulia berkenan untuk menyatakan tidak dapat diterima atau setidaknya menolak.

b. Permohonan Pemohon lewat waktu.

Bahwa pihak permohonan yang diajukan oleh Pemohon, baik dalam posita maupun petitum permohonannya, secara tegas adalah mengenai Surat Keputusan Termohon Nomor 37 dan seterusnya, tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli tengah tahun 2011 juncto Berita Acara Nomor 427 dan seterusnya adalah bukan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon yaitu Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011 bertanggal 17 Maret 2011 dan seterusnya kami anggap sudah dibacakan, Yang Mulia, butir 14, 15, 16, 17, 18.

Bahwa Pemohon mendaftarkan Pemohonannya pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011 pada pukul 09.30 WIB berdasarkan Akta Penerimaan Berkas Permohonan dari Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang notabene berselang waktu 4 hari kerja semenjak Penetapan Rekapitulasi Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2011. Karenanya, tenggang waktu yang dilakukan adalah 4 hari kerja sejak Penetapan Rekapitulasi Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2011. Dengan demikian, permohonan yang diajukan telah melampaui batas waktu.

(21)

Lebih lanjut butir 20, 21, kami anggap sudah dibacakan. Oleh karena itu, pengajuan keberatan telah melewati tenggang waktu yang ditentukan, maka permohonan Pemohon harus dinyatakan tidak dapat diterima atau setidak-tidaknya ditolak saja.

c. Materi keberatan Pemohon di luar kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa terkait pada dalil-dalil posita Pemohon pada permohonannya sama sekali tidak menguraikan tentang selisih hasil penghitungan suara, namun hanya terkait pada persoalan;

1. Persyaratan, verifikasi, dan penetapan calon. 2. Money politics.

3. Masalah pelaksanaan kampanye, selanjutnya dan seterusnya kami anggap sudah dibacakan 23, 24, 25, butir 26.

Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka khusus tentang dugaan adanya money politics, oleh undang-undang telah diatur pelaksanaannya secara khusus berdasarkan ketentuan Pasal 29 sampai dengan Pasal 39, Pasal 117 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, Undang-Undang 12 Tahun 2008 perubahan terakhir juncto Pasal 64 ayat (1) dan ayat (2), Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 serta Fatwa Mahkamah Agung Nomor 139/KMA/II/2008 tanggal 12 September 2008 yang diajukan kepada Ketua KPU yang menyatakan:

1. Sanksi terhadap pelanggaran money politics pasangan calon dan atau tim kampanye adalah pembatalan sebagai pasangan calon oleh KPU;

2. Ketentuan Sanksi yang diatur dalam Pasal 64 ayat (1) dan ayat (2) PP 17 Tahun 2005 juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 72 dan seterusnya, hanya pelanggaran money politics ketika masih sebagai calon peserta Pilkada, sedangkan ketika sudah terpilih berdasarkan keputusan yang berkekuatan hukum tetap, dinyatakan terbukti bersalah melakukan pelanggaran money politics tidak diatur dalam PP 17 Tahun 2005 maupun putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 72/PUU-II/2004;

3. Demikian juga tata cara pemberhentian pasangan kepala daerah sebagai akibat pelanggaran money politics oleh calon pasangan kepala daerah dan atau tim kampanye tidak diatur Pasal 29 sampai dengan 39 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Berhubung oleh karena peraturan mengenai pelanggaran money politics sesudah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada tidak diatur dalam peraturan perundangan, oleh karenanya keberatan Pemohon tentang money politics tersebut bukanlah termasuk oleh sengketa..., objek sengketa PHPU yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa secara umum penyelenggaraan Pemilukada di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011 telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang tepat, benar berdasarkan

(22)

peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga sukses sesuai dengan permohonan Pemohon, dalam pada ini tidak tepat dialamatkan pada Mahkamah Konstitusi. Berdasarkan hal tersebut, permohonan Pemohon tidak masuk dalam koridor wewenang Mahkamah Konstitusi sebagaimana dimaksud dan ditegaskan dalam ketentuan Pasal 1 angka 8, Pasal 4 peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 juncto Pasal 75 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan seterusnya butir 28, 29, 30, 31, kami anggap sudah kami bacakan, Yang Mulia.

d. Permohonan bukan menyangkut sengketa hasil perhitungan suara. Bahwa Pemohon tidak mempersoalkan selisih hasil penghitungan suara, tidak juga merinci di TPS mana saja, desa mana, serta di kecamatan mana saja terjadi perbedaan perolehan suara yang diklaim Pemohon tentang jumlah perolehan suara menurut data atau bukti-bukti model C-1 yang dimiliki oleh Pemohon dengan perolehan suara yang ditetapkan Termohon berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati di Tingkat Kabupaten sebagaimana dicantum dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 bertanggal 17 Maret 2011. Mohon diperhatikan model DB-/KWK KPU maupun dalam lampiran DB-1/KWK KPU. Keberatan yang diajukan Pemohon adalah tentang adanya pelanggaran yang menjadi kewenangan Panwaslukada dan masih dalam proses penyelesaian dan belum ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan belum pernah ada perintah pelaksanaan putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara kepada Termohon dan juga tidak ada sidang Pleno di Panwaslukada tentang pelanggaran tersebut, maka bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon tersebut tidak dapat dijadikan bukti di Mahkamah Konsititusi untuk membuktikan dalil-dalil Pemohon seolah-olah terjadi pelanggaran sebagaimana yang didalilkan.

Selanjutnya butir 33 kami, yang harus dibacakan:

e. permohonan keberatan Pemohon tidak memenuhi formalitas dan kualitas pengajuan permohonan keberatan;

f. Bahwa membaca dari dalil posita dan petitium Pemohon yang terurai dalam permohonannya, ternyata sama sekali tidak menguraikan secara jelas dan rinci tentang kesalahan-kesalahan dalam proses penghitungan suara yang ditetapkan dan diumumkan oleh Termohon dalam Berita Acara Rapat Pleno Terbuka yang dibuat oleh Termohon dan seterusnya;

g. Selanjutnya butir 35, 36, 37, kita anggap sudah kita bacakan;

h. Bahwa oleh karena keberatan Pemohon tidak memenuhi formalitas, dan kualitas permohonan keberatan, maka dimohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Konstitusi, yang memeriksa dan mengadili Perkara ini untuk menolak seluruh dalil-dalil posita maupun petitium

(23)

Pemohon dalam permohonannya, atau setidak-tidaknya permohonan Pemohon ditolak saja.

Untuk dalam pokok perkara, dilanjutkan oleh rekan kami, karenanya dalam putusan sela, kami mohon perkenan Yang Mulia untuk menjatuhkan putusan sela, mengingat kami ada eksepsi bahwa permohonan Pemohon, telah diajukan melampaui tenggang waktu yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

Terima kasih.

44. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: ELZA SYARIEF Dalam pokok Perkara.

Bahwa pihak Terkait dengan ini menyatakan seluruh dalil yang disampaikan dalam eksepsi, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dalil-dalil yang disampaikan pihak Terkait, dalam pokok perkara ini.

Nomor 2 dilewatkan, nomor 3 dilewatkan…, sudah dianggap dibacakan, nomor 6 demikian. Nah, nomor 7 bahwa Terkait dengan tuduhan Pemohon dalam positanya, yang mengemukakan pihak Terkait, telah dengan sengaja melakukan pelanggaran yang bersifat massif, terstruktur, dan sistematis, maka atas dalil posita Pemohon itu, maka perlu Pihak Terkait tegaskan kepada Pemohon, supaya Pemohon tidak terburu-buru menuduh Termohon melakukan tindakan pelanggaran yang bersifat massif, terstruktur, dan sistematis, sebelum Pemohon sendiri memberi batasan yang jelas tentang makna kata massif, terstruktur, dan sistematis.

Pihak Terkait apa…, permohonan…, Pemohon tidak dapat menguraikan dengan jelas, terinci tentang perbuatan Termohon dan pihak Terkait, apa saja yang dilakukan, sehingga dapat dikatakan oleh Pemohon bahwa Termohon dan Pemohon telah…, bahwa Termohon telah melakukan pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan massif, yang jelas data-data diajukan Pemohon tidak ada kaitan,atau bukan perbuatan Termohon, dan pihak Terkait. Lagipula, pihak Terkait bukanlah siapa-siapa, yang dapat melakukan pelanggaran yang sifatnya tersutrukur, sistematis, dan massif, karena tidak punya kemampuan untuk itu.

Sudah menjadi pengetahuan publik bahwa Pemohon sebagai istri dari Bupati kabupaten Tapanuli Tengah yaitu incumbent, mempunyai segala fasilitas untuk melakukan pelanggaran terstruktur, sistematis, dan massif, atas seluruh jajaran yang di Tapanuli Sela…, Tengah, dan beserta aparat yang ada, bukanlah pepatah sering dikatakan bupati kedua, setelah bupati yang sebenarnya adalah Istri Bupati, yang perintahnya melebihi bupati sebenarnya.

Delapan. Bahwa bilamana Pemohon mencermati pertimbangan Mahkamah Konstitusi Nomor 17/PHPU.D/VIII/2010 tertanggal 9 Juni

(24)

2010, maka Pemohon dapat lebih memahami secara jelas dan terang pengertian dari pelanggaran massif, sistematis, dan terstruktur adalah pelanggaran yang melibatkan sedemikian banyak orang, direncanakan secara matang, serta melibatkan Pejabat dan penyelenggaraan Pemilu secara berjenjang. Sehingga bila dikaitkan dengan seluruh dalil-dalil posita Pemohon, sangat tidak memiliki korelasi dengan data dan fakta hukum yang sebenarnya, terkecuali hanya dalil-dalil bersifat asumsi belaka dari Pemohon.

Kemudian kita lewatkan…, bahwa Pihak Terkait menolak dalil dari permohonan Pemohon dalam pokok permohonan, dan kami tidak bacakan, dianggap telah dibacakan sampai halaman 31.

Bahwa tuduhan Pemohon terhadap pihak Terkait, sangat ironis, dan tidak masuk akal karena kenyataannya sangat jauh berbeda dengan kenyataan. Yang terjadi adalah pihak Terkait memperoleh bantuan berupa partisipasi dari masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, dalam melaksanakan sosialisasi, dan kampanye, bantuan partisipasi tersebut dapat dibuktikan berdasarakan hal-hal sebagai berikut…, tidak kami bacakan, dianggap sudah dibacakan.

Dua belas. Tuduhan Pemohon bahwa telah terjadi intimidasi pada beberapa TPS adalah tidak masuk akal. Justru Pemohonlah yang memanfaatkan pegawai negeri sipil, untuk melakukan upaya pemenang dengan cara-cara sebagai berikut,

1. Bupati Tengah, selaku suami…, Bupati Tapanuli Tengah, selaku Suami dari calon Bupati Nomor 3, Dina Riana Samosir, telah melakukan pemberdayaan terhadap PNS pada saat pemberian marga sebua, oleh masyarakat Nias kepada Nia Riana Samosir [sic!], di mana pada acara tersebut dihadiri oleh para SKPD dan PNS, yang saat itu Bupati Tapanuli Tengah, Drs. Tuani Lunban Tobing. Dalam pidatonya mengarahkan hadirin untuk mendukung pencalonan Dina Riana Samosir;

2. Arahan agar PNS mensukseskan, segalus…, sekaligus memenangkan Ny. Bupati Tapanuli Tengah, Dina Riana Samosir. Kemudian, ditegaskan camat…, Kecamatan Pinangsori, Antonius Simanjuntak, dalam sambutannya dengan meminta supaya para hadirin, dalam hal ini para PNS memenangkan pencalonan Dina Riana Samosir sebagai Bupati Tapanuli Tengah, periode 2011-2016;

3. Pemberdayaan PNS kembali dilakukan secara maksimal oleh Bupati Tapanuli Tengah, Drs. Tuani Lumban Tobing dengan mengeluarkan Surat Perintah Nomor 094/249/2011 Tanggal 9 Maret 2011, yang memerintahkan kepada para Kepala Dinas SKPD dan para kepala bidang di kantor Bupati Tapanuli Tengah, untuk melakukan monitoring Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, mulai tanggal 11 sampai 13 Maret 2011 bahwa nama-nama tersebut dicantum dalam surat perintah tersebut;

(25)

4. Sebagai surat perin…, sebagaimana surat perintah Bupati Tapanuli Tengah tersebut, kepala dinas Dakopin…, Dakopin Tapanuli Tengah, yaitu Drs. Warihi…, Drs. Warifin Linbong ditangkap masyarakat…, sesaat akan melakukan money politics dan telah dilaporkan kepada panitia pengawas Pemilu kepala daerah Nomor 14/Panwaslukada-RSK I/2011, dengan tuduhan melakukan money politics;

5. Melakukan penyalahgunaan fasilitas negara, dengan memanfaatkan mobil dinas plat merah BB 2 M, yang dirubah menjadi plat hitam BB 12 MH, sebagaimana dilakukan oleh Pintor Lumbang Batu Camat Sosor Gadong. Perbuatan tersebut ramai diberitakan di media massa, antara lain Media Profesional, dalam hal ini telah dilaporkan kepada Panwaslu pada hari Minggu 6 Maret 2010, jam 10.00 WIB. Kemudian, pemanfaatan kantor kepala daerah Sitonong, sebagai tema…, tempat dan distribusi konsumsi saat kampanye di Pinangsori, oleh calon Bupati Nomor 3 Dina Riana Samosir. Kemudian, kita enggak usah kita bacakan karena terlalu banyak.

Bahwa terhadap fakta-fakta kejadian tersebut di atas adalah merupakan pelanggaran tahapan pelaksanaan Pemilukada dan bukan kewenangan Termohon, dan tidak termasuk sengketa PHPU, sebagaimana dimaksud vide Pasal 1 angka 8, Pasal 4, dan Pasal 6 huruf b Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 juncto

Pasal 75 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Karena hingga saat ini, Termohon belum pernah menerima surat pelimpahan dari Panwaslukada ataupun adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk diambil tindakan atau sanksi dari Panwaslukada tentang hal dimaksud. Kemudian kami serahkan kepada…, dilanjutkan oleh rekan kami, Pasal 15.

45. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: RUFINUS HUTAURUK

Bahwa jika semua kejadian tersebut diajukan kepada Mahkamah Konstitusi Yang Mulia ini. Seharusnya Pemohon tidak mengajukan gugatan PHPU, melainkan harus mengajukan pengujian undang-undang atas Pasal 78 dan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Karena pasal tersebut mengatur kewenangan Panwaslu kabupaten kota atau menguasai…, mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di kabupaten kota dan merekomendasikan kepada KPU terhadap pelanggaran administrasi dan menyampaikan laporan kepada aparat yang berwenang, kalau dijumpai adanya unsur tindak pidana.

Bahwa terhadap dugaan adanya money politics akan kami tanggapi sebagai berikut. Di sini kita bisa melihat bagaimana dalil

(26)

Pemohon dan bagaimana kami menanggapi, dan bagaimana Pihak Terkait menanggapi hal-hal ini dan kami tidak perlu bacakan karena kami anggap itu sudah dibacakan, Yang Mulia.

Bahwa tuduhan Pemohon sebagian besar TPS maupun kecamatan ada money politics yang dilakukan oleh Pihak Terkait, ternyata Pemohon menang di TPS tersebut, jadi jelas tuduhan Pemohon tidak benar di TPS tersebut, justru Pemohon menang mutlak dari Pihak Terkait. Jadi jelas bahwa sangkaan adanya money politics oleh pasangan calon tertentu, ternyata tidak benar karena yang menang di TPS tersebut adalah Pemohon, bukan Pihak Terkait. Hal tersebut karena tuduhan Pemohon adalah asumsi atau fiktif.

Berdasarkan Berita Acara rekap hasil penghitungan suara model di DBKWK-KPU, telah diperoleh urutan…, tidak perlu kami bacakan.

Bahwa Pemohon tidak dapat menjelaskan rangkaian kejadian yang didalilkan, apakah rangkaian yang kejadian dimaksud merupakan upaya sistematis yang bersifat hierarkis dari Pihak Terkait? Sedangkan Pihak Terkait dalam hal ini, tidak mempunyai wewenang apapun untuk melakukan upaya sistematis yang bersifat hierarkis karena Pihak Terkait hanyalah rakyat biasa yang memperoleh kepercayaan dari rakyat sebanyak 83.313 rakyat Tapanuli Tengah yang memilihnya secara langsung di dalam Pemilukada ini.

Lain halnya dengan Pemohon, semua sarana dan prasarana Pemerintah Kebupaten Tapanuli Tengah dengan mudah dapat digunakannya, karena Pemohon adalah istri dari Bupati Tapanuli Tengah yang saat ini sebagai pemegang tampuk pemerintahan di Tapanuli Tengah. Hal tersebut bisa dilihat dari fakta-fakta sebagai berikut; adanya dugaan money politics oleh Pasangan Calon Nomor Urut 3, kami sudah uraikan dugaan-dugaan ini tidak perlu kami bacakan, Yang Mulia. Kami anggap itu sudah dibacakan sampai dengan halaman…, masalah intimidasi yang…, dan pemaksaan yang dilakukan oleh Pemohon juga tidak perlu kami bacakan, kami anggap sudah dibacakan.

Jadi, berdasarkan alasan-alasan penolakan Pihak Terkait yang telah disampaikan dalam jawaban ini, serta dikuatkan dengan fakta hukum bahwa Pemohon di dalam permohonannya tidak mampu menyebutkan secara jelas dan terinci tentang adanya kesalahan dan dalam surat keputusan Termohon sebagaimana termuat dalam Berita Acara Rekap Hasil Perhitungan Suara model DB KWK KPU.

Berdasarkan Berita Acara tersebut, Termohon kemudian membuat surat keputusan Termohon nomor…, kami tidak perlu bacakan tentang penetapan calon dan seterusnya. Kejadian-kejadian yang didalilkan oleh Pemohon tersebut, harus terbukti dapat memengaruhi atau signifikan terhadap perolehan suara antar Pemohon dan Pihak Terkait. Dan yang mendasar adalah Pemohon…, maaf…, tidak mampu menyebutkan secara jelas dan terinci jumlah perselisihan suara tersebut yang harus…, yang seharusnya mejadi pokok perkara dalam persidangan ini, sehingga harus membatalkan surat keputusan dari Termohon.

(27)

Berdasarkan hal tersebut, maka permohonan Pemohon cukup beralasan untuk ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. Bahwa untuk memperkuat dalil bantahan Pihak Terkait mengajukan daftar bukti dan Saksi terlampir, nanti akan kami sampaikan. Bahwa selain itu mengajukan bukti juga untuk menguatkan banta…, yang mengajukan bukti Saksi, nanti akan kami lampirkan juga.

Berdasarkan alasan-alasan yuridis, sebagaimana Pihak Terkait yang sudah diuraikan tadi dengan Pihak Terkait, mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, yang memeriksa, dan mengadili, serta memutuskan perkara ini dengan amar sebagai berikut; dalam eksepsi, menerima eksepsi Pihak Terkait. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Ke dua, dalam pokok perkara permohonan, menerima dalil-dalil Pihak Terkait seluruhnya. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

Demikian, Yang Mulia, jawaban atau tanggapan dari Pihak Terkait, terima kasih. Kami sebagai Kuasa Hukum Tim Advokasi Bosur. Terima kasih, Yang Mulia.

46. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baiklah, Saudara Pihak Terkait telah membacakan atau menjelaskan jawabannya, juga Pihak Termohon.

Sidang ini akan dilanjutkan untuk pembuktian lebih lanjut tanggal..., hari Rabu, tanggal 30 Maret 2011 jam 14.00 WIB. Untuk itu Saudara Pemohon, maupun Termohon, dan Pihak Terkait bisa menyiapkan saksi-saksi dan bukti-buktinya untuk diserahkan lebih dahulu kepada Penitera. Dan tolong itu..., andai kata saksi-saksi itu barangkali ada uraian singkat tentang apa..., inti dari apa yang disaksikan di situ.

Masing-masing kurang lebih 15 saksi yang bisa diperiksa untuk (suara tidak terdengar jelas) dan silakan nanti segera bisa berhubungan dengan Panitera, ya.

Saya kira ada (...)

47. KUASA HUKUM PEMOHON: IKHWALUDDIN SIMATUPANG (PERKARA 31/PHPU.D-IX/2011)

Izin, Yang Mulia, minta diberi kesempatan. 48. KETUA: ACHMAD SODIKI

(28)

49. KUASA HUKUM PEMOHON: IKHWALUDDIN SIMATUPANG (PERKARA 31/PHPU.D-IX/2011)

Terima kasih, Yang Mulia. Bahwa Pemohon Prinsipal telah lama mencari keadilan dalam proses Pemilukada ini, dasar Putusan Jayapura 196, 197, 198, Pemohon Prinsipal pada bulan Desember 2010, telah mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi agar proses peradilan dianggap di Mahkamah Konstitusi ini dapat berjalan, sederhana, cepat, dan efektif. Namun, tidak ada panggilan juga.

Kemudian pada tanggal 7 Januari, Pemohon Prinsipal mengajukan ke Pengadilan Tata Urusan Negara karena Pengadilan Tata Usaha Negaralah yang disediakan oleh negeri ini untuk mencari keadilan bagi Pemohon Prinsipal. Kemudian, beberapa kali Pihak Terkait juga mencoba menunda-menunda persidangan di Pengadilan Tata Urusan Negara yang pada awalnya menyembunyikan tapi…, mohon maaf…, Pihak KPU, Termohon menyembunyikan adanya surat keputusan tentang penetapan calon. Tapi kami tetap menempuh jalur proses peradilan Tata Usaha Negara dan sudah ada Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara pada tanggal 10 Februari 2011. Pada saat itu, Pihak Termohon belum lagi melaksanakan kampanye, tapi Pihak Termohon tetap menjalankan tahapan Pemilukada, Yang Mulia. Kemudian 2 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, sudah ada Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Pihak kami, dari Pemohon Prinsipal langsung datang ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara, dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia agar persoalan ini dapat ditunda, pelaksanaan Pemilukada.

Nah, baru tanggal 17 Januari…, 17 Maret 2011 dimana dibuka pintu oleh Mahkamah Konstitusi tanggal 18 Februari…, 18 Maret 2011, langsung kami mendaftarkan, 1 hari setelah Pihak Termohon melakukan rekapitulasi. Karenanya, dalam kesempatan ini, seperti juga yang disampaikan oleh Pihak Terkait bahwa tanggal 24 kemarin sudah ada Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dimana Pengadilan Tata Usaha Negara adalah satu-satunya lembaga peradilan yang dipersiapkan negara ini kepada Pemohon Prinsipal untuk mencari keadilan dan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara telah berkekuatan hukum, tetap memintakan kepada Pihak Termohon untuk menetapkan Pemohon Prinsipal sebagai Pasangan Calon Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah. Karenanya, dengan waktu yang cukup panjang dan tentunya membutuhkan energi dan biaya yang cukup, dimohonkan juga kepada berkenan kiranya, Yang Mulia untuk memberikan putusan sela sesuai dengan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk menetapkan Pemohon sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah. Kiranya Yang Mulia berkenan untuk mempertimbangkannya.

Terima kasih, Yang Mulia.

(29)

50. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, ini semua akan dipertimbangkan karena ini…, pada rapat permusyawaratan Hakim. Jadi seharusnya Saudara sudah mencantumkan di dalam permohonan itu, diuraikan supaya nanti tercakup semua apa yang Saudara…, tentang Putusan Mahkamah Konstitusi dan sebagainya, semuanya terbuka dan bisa dipetik dari

website Mahkamah, saya kira tidak ada kesulitan, ya.

Jadi, besok itu siapkan saja itu saksi-saksi, nanti sewaktu-waktu memang kalau memang ada permohonan putusan sela dan sebagainya akan dipertimbangkan oleh Hakim. Sementara perkara persidangan supaya efisien, nanti kehabisan waktu kita memberikan bukti-bukti yang mungkin banyak sekali yang akan Saudara ajukan, ya.

Jadi, ini efisiensi juga harus kita kejar supaya kita juga mempunyai waktu untuk mempertimbangkan dengan lebih baik dan memberi kepada Saudara keleluasaan untuk mengajukan bukti-bukti dari kedua belah Pihak. Supaya dengan demikian, ini proses ini tidak begitu saja harus diputus, tetapi dengan syarat hati-hati, ya. Bisa dipahami semua, ya? Saya kira demikian. Jadi, dengan demikian maka sidang untuk ini saya nyatakan selesai dan dengan demikian ditutup.

Jakarta, 29 Maret 2011

Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah,

t.t.d.

Mula Pospos

NIP. 19610310 199203 1 001 KETUK PALU 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 16.30 WIB

Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengawasi dan mengendalikan perencananan program kesehatan termasuk penekanan penyebaran penyakit menular, puskesmas belum memiliki alat bantu yang terintegrasi

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan.. Lembaran Negara Republik Indonesia

Begitu pula dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai F sebesar 1.021 dengan signifikasi lebih kecil dari 0.05 maka diputuskan ada pengaruh nyata dan signifikan variabel

b. Terkait dengan kualifikasi pendidikan, Kantor regional I BKN mengadakan Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, dengan Narasumber dari BKN Pusat jakarta. Selain

Di dalam http://UsingEnglish.com/phrasalverb.htm (2007) A phrasal verb consists of a verb and a preposition or adverb that modifies or changes the meaning; 'give up' is

Melalui tahap-tahap pembelajaran di atas, siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan, kemampuan serta ketrampilan untuk mengkonstruksi pengetahuannya atau membangun pemahaman

Perubahan identitas terlihat dari Jerman yang tadinya merupakan negara agresor, dimana norma yang tertanam di masyarakat pada saat itu adalah pemusnahan terhadap

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 telah dilakukan perubahan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 24 Tahun 2016 tentang