• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 2 Tahun 2015

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA

MAHASISWA PUTRA SEMESTER I JPOK FKIP UTP SURAKARTA TAHUN 2013 (EKSPERIMEN PERBEDAAN PENGARUH METODE

PEMBELAJARAN INTERVAL DAN KONTINYU) Oleh : AGUS SUPRIYOKO

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan menggunakan metode latihan interval dan menggunakan metode kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013. (2) Pengaruh yang lebih baik antara pembelajaran dengan menggunakan Metode latihan interval dan pembelajaran dengan menggunakan metode kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian iui menggunakan metode eksperimen dengan pola M - S (Matched by Subject Designs) menggunakan ordinal pairing. Populasi dalam penelitian ini adalah pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013, yang berjumlah 300 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah random

sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan test dan pengukuran dalam

olahraga yaitu ketrampilan passing bawah dalam permainan bolavoli (M. Yunus, 1977:3). Teknik analisis data yang digunakan uji t(t-test) pada taraf signifikansi 5%. Sebelum menguji dengan rumus t-test, terlebih dahulu dilakukan uji reliabilita dan uji persyaratan analisis data dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas.

Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut; (1) ada perbedaan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Metode latihan interval dan menggunakan Metode kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013 dengan thitung sebesar 9,479 1ebih besar dari ttabel, pada taraf signifkansi 5% sebesar 2,145. (2) Pembelajaran dengan menggunakan metode latihan interval lebih baik daripada pembelajaran dengan metode kontinyu, dengan prosentase peningkatan pembelajaran dengan menggunakan metode latihan interval sebesar 24,14% dan prosentase peningkatan pembelajaran dengan menggunakan metode

kontinyu sebesar 14,81% terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013.

Kata kunci : Metode Pembelajaran Interval, Metode Pembelajaran Kontinyu, Permainan Bolavoli

(2)

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permainan bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team

dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsi-nya untuk memisahkan pemain antar team. Teknik dasar sangat besar pengaruh-nya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit. Teknik dasar dalam permainan bolavoli, sangat erat hubungannya dengan penguasaan bola oleh para pemain, seperti dikemukakan oleh Edmund Welch (1970:37) bahwa," Penguasaan terhadap bola merupakan dasar permainan dan pada saat ini tiada satu tim pun dapat memenangkan suatu pertandingan tanpa memperlihatkan penguasaan bola yang baik ". Agar dapat menguasai teknik dasar bolavoli dengan baik dan sempurna, harus latihan secara terus-menerus, baik itu latihan teknik, taktik, juga dituntut berlatih fisik.

Teknik dasar dalam permainan bolavoli meliputi: (1) Service, (2) Passing, (3) Umpan ( Set Up ), (4) Smash (Spike), (5) Bendungan (Block) (M. Yunus, 1992 : 130). Untuk dapat bermain bolavoli, minimal pemain harus menguasai teknik servis dan

passing. Bagi mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta, teknik passing

bawah perlu diberikan metode pembelajaran yang berbeda untuk menambah kemampuan dalam penguasaan ketrampilan tehnik passing dalam permainan bolavoli. Hal ini terlihat di mana mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tersebut dalam melakukan passing bawah, arah bolanya sering melenceng tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian perlu adanya pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan passing bawah bagi para mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta.

Untuk melatih penguasaan teknik passing bawah, dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain metode latihan interval dan kontinyu. Metode latihan interval adalah metode latihan yang menerapkan prinsip pengaturan giliran dalam latihan di mana diadakan pengaturan waktu latihan dengan waktu istirahat secara berselang-seling. Sedangkan latihan kontinyu adalah metode latihan yang menerapkan prinsip pengaturan giliran latihan di mana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Dengan menyadari arti pentingnya passing bawah dalam permainan

(3)

bolavoli, maka perlu dikaji teknik pelatihan passing bawah terbaik yang dapat diterapkan kepada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis berupaya untuk mengadakan penelitian dengan judul :" Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Dalam Permainan Bolavoli Pada Mahasiswa Putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta Tahun 2013 (Eksperimen Perbedaan Pengaruh Metode pembelajaran Interval dan Kontinyu)"

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013?

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013?

Tujuan Penelitian

Bedasarkan perumusan masalah yang dikemukaan di atas, penelitian bertujuan untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013.

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013.

B. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka 1. Permainan Bolavoli

Penguasaan teknik merupakan unsur yang sangat fundamental untuk mencapai prestasi yang optimal. Menurut Machfud Irsyada (2000:15),"Untuk berlangsungnya

(4)

permainan ini dengan baik masing-masing pemain dari setiap, regu harus memiliki keterampilan memainkan bola serta kerja sama yang baik, untuk memenangkan pertandingan". Komponen pokok bagi berlangsungnya permainan bolavoli yaitu ketrampilan tehnik memainkan bola.

Menurut Soedarwo, Agus Margono & Sunardi (1994:6) mengemukakan bahwa “Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan Bolavoli”. Sedangkan menurut M. Yunus (1992:68) mengemukakan bahwa, “teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisian”. Teknik dalam permainan Bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal".

Teknik dasar bermain bolavoli merupakan faktor utama yang harus dikembangkan untuk mencapai prestasi permainan bolavoli. Suatu permainan dapat dikatakan baik jika pemainnya menguasai dan melakukan teknik-teknik yang baik dan taktik yang baik juga. Dengan teknik dan taktik yang baik permainan akan menjadi lebih menarik, bermutu yang akhirnya akan membuahkan kemenangan bagi regu yang melakukan teknik bermain bolavoli yang baik.

Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan bolavoli tersebut, menurut M. Yunus (1991:68) adalah karena hal-hal sebagai berikut :

1) Hukuman terhadap kesalahan teknik memantulkan dan memukul bola dalam peraturan permainan bolavoli cukup dominan bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesalahan-kesalahan teknik itu antara lain ; membawa bola, menyeruduk bola, mendorong bola, mengangkat bola dan pukulan ganda.

2) Permainan bolavoli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, dan apabila tidak menguasai teknik dasar yang sempurna akan memungkinkan kesalahankesalahan teknik yang lebih besar. 3) Regu yang saling bertanding dipisahkan oleh net sehingga tidak pernah terjadi

kontak badan antara pemain yang saling berlawanan, hal ini memudahkan wasit mengawasi kesalahan teknik yang dilakukan para pemain.

4) Untuk mengembangkan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan jika teknik dikuasai dengan sempurna.

2. Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli

Passing merupakan suatu teknik dasar bermain Bolavoli. Passing adalah suatu teknik memainkan bola dengan tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat agar bola tersebut dapat dimainkan atau diumpankan oleh pemain lainnya kepada smasher.

(5)

Pada dasarnya passing itu ada dua macam, yaitu passing atas atau overhand pass

dan passing bawah atau underhand pass yang dilakukan baik dengan satu tangan atau dua tangan. Passing pada prinsipnya adalah mengoperkan bola kepada teman seregu untuk dimainkan di lapangan sendiri.

Tujuan belajar keterampilan adalah perkembangan gerak yang terampil. Menurut Sugiyanto (1998:289) bahwa, "Keterampilan gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik". Gerakan yang baik adalah gerakan yang memiliki kriteria efektif dan efisien. Dalam hal ini Rink seperti dikutip Rusli Lutan & Andang Suherman (2000:56) menyatakan bahwa, ada tiga indikator gerak terampil yaitu :

1) Efektif artinya sesuai dengan produk yang diinginkan dengan kata lain product oriented.

2) Efisien artinya sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan dengan kata lain

process griented.

3) Adaptif artinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan di mana gerak tersebut dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas dapat, dikemukakan bahwa, pembelajaran keterampilan merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam melakukan gerakan yang kompleks, yang di dalam melaksanakannya memerlukan koordinasi beberapa bagian tubuh atau bagian-bagian tubuh secara keseluruhan, untuk memperoleh keberhasilan sesuai dengan situasi yang dihadapi.

3. Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli dengan Metode Interval

Kelebihan metode interval dalam pembelajaran passing bawah adalah sebagai berikut:

a. Penguasaan terhadap teknik gerakan passing bawah akan lebih sempurna. Sebab, dalam melakukan pembelajaran ini siswa selalu mendapat waktu istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup, maka akan memungkinkan siswa untuk dapat melakukan gerakan dengan teknik yang sempurna.

b. Perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan lebih mudah. Dengan adanya perbaikan-perbaikan terhadap gerakan yang dilakukan, maka penguasaan terhadap teknik passing bawah tersebut akan lebih baik.

(6)

terhindar dari kemungkinan terjadinya overtraining.

Kekurangan metode latihan interval dalam pembelajaran passing bawah:

a. Penguasaan Teknik gerakan agak lambat, karena seringnya diseling dengan waktu istirahat. Hal ini disebabkan pola gerakan yang sudah terbentuk akan berkurang lagi dalam waktu istirahat.

b. Pembelajaran ini diprioritaskan untuk peningkatan terhadap penguasaan Teknik, sedangkan kondisi fisik agak terabaikan.

4. Pembelajaran Passing bawah Bolavoli dengan Metode Kontinyu

Kelebihan metode kontinyu dalam pembelajaran passing bawah adalah :

a. Penguasaan terhadap pola gerakan teknik passing bawah akan lebih cepat tercapai. Karena dalam pembelajaran ini secara terus-menerus dan berkelanjutan, di mana hal tersebut memungkinkan terhadap pembentukan pola gerakan yang cepat.

b. Pembelajaran yang dilakukan terus-menerus tanpa diselingi istirahat, dapat meningkatkan keterampilan sekaligus meningkatkan daya tahan fisik.

Kekurangan metode kontinyu dalam pembelajaran passing bawah adalah : a. Dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, terutama bagi siswa yang daya

tahan fisiknya rendah.

b. Penguasaan teknik gerakan yang sempurna sulit tercapai. Sebab dengan pembelajaran latihan kontinyu dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan, hal ini akan berpengaruh terhadap kesempurnaan gerak yang dilakukan.

c. Pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab waktu istirahat sangat pendek atau bahkan tidak ada saat istirahat.

5. Latihan

R. Warsito, (2000:31) mengemukakan bahwa : "Metode ialah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan ". Metode ini sangat ditentukan oleh faktor murid, guru/dosen, situasi dan lain-lain. Menurut Surakhmad (1986), Homby (1986), Molenda (1989), dalam Andi Suhendro (2001 : 3.66-3.67) menyatakan bahwa," Metode merupakan suatu cara atau prosedur pengajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan .

(7)

Menurut Andi Suhendro (2001: 367) yang mengutip pendapat Suparman (1987) adan Rahantoknan (1988) "Latihan adalah proses kegiatan pengajaran yang dilakukan siswa dengan guru dalam rangka menerapkan konsep, prinsip dan prosedur yang sedang dipelajari ke dalam praktek yang relevan dengan pekerjaan".

Dari uraian di atas, kemudian dijelaskan oleh Andi Suhendro (2001 : 3.67) yang menjelaskan bahwa," Metode latihan adalah suatu cara yang sistematis dan terencana, yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan fungsi fisiologis, psikologis dan keterampilan gerak agar memiliki keterampilan yang lebih baik pada suatu penampilan khusus". Pada latihan passing bawah dibutuhkan suatu metode latihan yang sistimatis dan terencana untuk meningkatkan kemampuan passing bawah tersebut. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode latihan interval dan latihan kontinyu.

Kerangka Berpikir

Dengan memperhatikan uraian dalam tinjauan pustaka, maka dapat ditarik kerangka permikiran sebagai berikut:

Pembelajaran passing bawah dengan interval yaitu pembelajaran passing bawah yang dilakukan secara berulang-ulang, dimana antar ulangan diselingi waktu istirahat yang cukup. Kelebihan pembelajaran ini antara lain : Dalam pembelajaran ini siswa selalu mendapat istirahat yang cukup sehingga akan memungkinkan siswa untuk dapat melakukan gerakan dengan teknik yang sempuma, selain itu perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan mudah dilaksanakan. Pemberian waktu istirahat yang cukup memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk pemulihan, sehingga terhindar dari kelelahan. Fisik dapat selalu berada dalam kondisi segar, dengan kondisi ini siswa dapat melakukan tiap gerakan yang dipelajari dengan lebih baik. Adapun kekurangan pembelajaran passing bawah dengan interval yaitu bahwa penguasaan teknik gerakan agak lambat, karenaa seringnya diselingi dengan waktu istirahat. Disamping itu pembelajaran ini prioritasnya hanya khusus untuk peningkatan terhadap penguasaan teknik.

Pembelajaran passing bawah dengan latihan kontinyu adalah pembelajaran

passing bawah yang dilakukan secara berulang-ulang dan kontinyu, dengan tanpa istirahat. Pembelajaran passing bawah dengan latihan kontinyu memiliki kelebihan antara lain pembentukan pola gerakan teknik passing bawah akan lebih cepat tercapai, pembelajaran ini disamping meningkatkan keterampilan sekaligus meningkatkan daya

(8)

tahan fisik. Sedangkan kekurangan pembelajaran passing bawah dengan latihan kontinyu

yaitu akan menyebabkan kelelahan sehingga berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan yang dilakukan, selain itu pengontrolan dann perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab tidak ada waktu istirahat.

C. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah suatu lokasi tertentu yang akan digunakan peneliti untuk melakukan penelitian, dimana terdapat obyek dan subyek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka peneliti mengadakan penelitian di lapangan bolavoli sport center JPOK FKIP UTP Plesungan.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan treatment (perlakuan) selama enam minggu, tiga kali pertemuan seminggu. Treatment dilaksanakan pada tanggal 4 November 2013 sampai dengan 13 Desember 2013. Sebelum treatment dilakukan tes awal berupa tes hasil belajar passing bawah dalam permainan bolavoli dan setelah perlakuan dilakukan tes akhir hasil belajar passing bawah yang pelaksanaannya adalah:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan Tes Awal Treatment Tes Akhir Hari/Tanggal Senin, 4 November

2013 Rabu, 6 November s/d Rabu, 11 Desember 2013 Jumat, 13 Desember 2013 Pukul 07.00 WIB - selesai 07.00 - 09.00 WIB 07.00 WIB -

selesai Tempat Lapangan bolavoli

sport center FKIP UTP Plesungan

Mahasiswa Semester I JPOK FKIP UTP Surakarta

Lapangan bolavoli

sport center FKIP UTP Plesungan Materi Tes passing bawah Passing bawah Tes passing bawah

Metode dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode eksperimen adalah metode yang menggunakan suatu kegiatan percobaan yang biasa disebut perlakuan. Dengan adanya perlakuan tersebut akan terlihat hubungan

(9)

sebab-akibat dari pengaruh pelaksanaan perlakuan yang diberikan. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok eksperimen dengan diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok pertama diberikan perlakuan pembelajaran passing bawah dengan metode interval, sedangkan kelompok yang kedua diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran

passing bawah dengan metode kontinyu. Perbedaan hasil latihan dapat diketahui dengan

mengadakan pengetesan kedua kelompok tersebut dengan tes passing bawah dalam permainan bolavoli.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggunakan Matched by Subject Design. Rancangan penelitian matched by subyek design yang biasa disebut pola M-S. Dalam pola M-S, matching dilakukan terhadap subyek demi subyek. Dalam penelitian ini penyelidikan pendahuluan yang dilakukan berupa tes kemampuan passing bawah. Setelah dilaksanakan penyelidikan pendahuluan, maka dapat dibuat rancangan penelitian yang dapat digambarkau sebagai berikut:

KI XI Y2 S Y1 (op)

K2 X2 Y2

Gambar 1. Rancangan Pembagian Kelompok Penelitian Keterangan :

S = Sampel penelitian

Op = Melalui prosedur subject matching ordinal pairing

Y1 = Tes awal passing bawah bolavoli K1 = Kelompok 1

K2 = Kelompok 2

Xl = Pembelajaran passing bawah dengan metode interval

X2 = Pembelajaran passing bawah bola dengan metode kontinyu Y2 = Tes akhir passing bawah bolavoli..

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta, tahun 2013 dengan jumlah keseluruhan 300 mahasiswa. Kriteria populasi yang diambil untuk objek penelitian telah memenuhi syarat sebagai populasi,

(10)

dimana persyaratan populasi minimal satu sifat yang sama, sehingga mahasiswa putra semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013 dapat dijadikan sebagai populasi penelitian.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013. Sampel yang digunakan untuk penelitian telah memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan, yaitu berjenis kelamin sama, memiliki rentang umur yang hampir sama dan siswa yang bersangkutan sama-sama sedang dalam belajar meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan olah peneliti kemudian baru di acak. Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan jumlah populasi yaitu 30 mahasiswa.

Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mencari tingkat keajegan tes masing-masing variabel. Untuk mencari rehabilita, dilakukan dengan tes ulang. Hasil tes dan re-test

passing bawah dalam permainan bolavoli dihitung dengan menggunakan rumus product

moment sebagai berikut: r xy =

  

 

2 2

2

 

2

. . -.                    (Sujana, 1992 : 269)

2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan metode chi-kuadrat,

dengan rumus sebagai berikut:

fh fh f 2 2    (Sutrisno Hadi, 1982: 257)

(11)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan varians antar kelompok yang dibandingkan. Uji Homogenitas dilakukan dengan membagi varians yang terbesar dengan varians terkecil yang diperoleh :

Fdbvb:dbvk kt 2 SD SDIbs  (Sutrisno Hadi, 1995 :386) 3. Analisis Perbedaan a. Uji Perbedaan t =

1

M 2      d d (Sutrisno Hadi, 1995 : 457)

Data yang diperoleh dari basil perhitungan ttest baik tes awal maupun tes akhir dikonsultasikan dengan ttahel pada taraf signifikansi 5% dengan db = N - 1.

b. Perhitungan Perbedaan Persentase peningkatan

Persentase Peningkatan x 100% Pretest

Mean

rent Mean Diffe

Mean different = mean posttest - mean pretest

D. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes passing bawah bolavoli yang dilakukan pada kelompok 1 dan kelompok 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Test Passing bawah bolavoli yang dilakukan pada kelompok 1 dan kelompok 2.

Kelompok metode pembelajaran Jenis Test Jumlah Sampel Nilai Terendah Nilai Tertinggi Mean SD Kelompok I Metode interval Awal 15 12 44 25,40 8,65 Akhir 15 22 45 31,53 6,95 Kelompok 2 Metode kontinyu Awal 15 10 39 25,20 8,09 Akhir 15 20 40 28,93 6,35

(12)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberi perlakuan rata-rata hasil belajar passing bawah bolavoli pada kelompok 1 sebesar 25,40, sedangkan setelah mendapat perlakuan rata-rata hasil belajar passing bawah bolavoli sebesar 31,453. Adapun rata-rata hasil belajar passing bawah bolavoli pada kelompok 2 sebelum diberi perlakuan adalah sebesar 25,20, sedangkan setelah mendapat perlakuan memiliki rata-rata hasil belajar passing bawah bolavoli sebesar 28,93.

Uji Analisis Data 1. Reliabilitas Tes

Untuk menghitung reliabilita tes digunakan rumus korelasi, adapun hasil penghitungan dari reliabilitas tes dapat dilihat dalam tabel 2 di bawah ini.

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Reliabilita Tes

N Jumlah Tes Jumlah Re-Tes Rxy Keterangan

30 759 754 0,806 Tinggi

Tabel 4. Kriteria Koefisien Reliabilitas dari Book Walter

Kategori Validita Reliabilita Obyektivita

Tinggi Sekali .80-1.00 .90-1.00 .95- 1.00

Tinggi .70-.79 .80-.89 .85-.94

Cukup .50-.69 .60-.79 .70-.84

Kurang .30-.49 .40-.59 .50-.69

Tidak Signifikan .00-.29 .00-.39 .00-.49

Kutipan dari Don R. Kir Kendall, Joseph J. Gruber dan Robert E. Johnson (1987: 61) Berdasarkan rangkuman hasil dari analisis yang dilakukan dengan uji koefisien korelasi sampel pada test awal dan re-test diperoleh Rhitung = 0,806. kategori tinggi.

2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan terhadap hasil tes Passing bawah bolavoli dengan db = r - l= 6 - 1= 5 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakannya adalah 11,070.

(13)

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Kelompok Tes x2 x2-tabel Keterangan

1 Awal 1,611 11,070 Normal Akhir 8,445 11,070 Normal 2 Awal 3,179 11,070 Normal Akhir 2,563 11,070 Normal Keterangan:

Kelompok 1: Tes Passing bawah bolavoli dengan Metode interval Kelompok 2: Tes Passing bawah bolavoli dengan Metode kontinyu x 2 : Nilai chi kuadrat hitung yang diperoleh

x2-tabel : Nilai kritis chi kuadrat dalam tabel dengan taraf signifikansi 5%

Dari rangkuman hasil uji normalitas, diketahui bahwa untuk kelompok 1 pada tes awal x2hitung = 1,611 dan pada tes akhir x2hitung = 8,445. Pada kelompok 2 pada tes awal x2hitung = 3,179 dan pada tes akhir x2hitung = 2,563. Dari hasil pengujian normalitas data menggunakan chi kuadrat, diperoleh hasil chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel dengan db r - 1= 6 - 1= 5 yaitu sebesar 11,070. Kesimpulan semua data dalam masing-masing kelompok berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas variansi terhadap tes Passing bawah bolavoli dilakukan dengan cara; varians besar dibagi varians kecil. Hasil pengujian tersebut disajikan pada tabel 7 berikut ini.

Tabe1 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Variabel SD 2 Fh Ft Kesimpulan

Kelompok 1 8,91411 1,059 2,43 Homogen

Kelompok 2 8,918633 1,215 2,43 Homogen

Keterangan:

Kelompok 1: Hasil tes Passing bawah bolavoli menggunakan Metode interval Kelompok 2: Hasil tes Passing bawah bolavoli menggunakan Metode kontinyu SD 2 : Varians

Fh : Harga F hitung Ft : Harga F tabel

(14)

Dari hasil uji homogenitas variansi yang tertera dalam tabel di atas, terlihat bahwa F hitung pada kelompok 1 sebesar 1,059 dan tes kelompok 2 sebesar 1,215 hasil ini lebih kecil dari F tabel 5% dengan dk = 15 lawan 15 pada taraf a 0,05 yaitu 2,43. Kesimpulannya sampel yang digunakan berasal dari populasi yang homogen.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan teknik analisis t-test dengan taraf signifikansi 5%. Rangkuman hasil penghitungan t-test dapat dilihat pada tabel 8, sebagai berikut.

Tabel 8. Rangkuman Hasil T-TestPassing Bawah Bolavoli

Data db thitung ttabel Keterangan

Antar Pre-test 14 0,833 2,145 Tidak Signifikan

Pre & Post-test Kelompok 1 14 6,704 2,145 Signifikan

Pre & Post-test Kelompok 2 14 4,114 2,145 Signifikan

Antar Post-test 14 9,479 2,145 Signifikan

Keterangan:

db : Derajat bebas t : Hasil uji t-test

Dari hasil hitungan di atas, yaitu hasil antar pre-test kedua kelompok pembelajaran dengan ternyata tidak ada perbedaan pembelajaran bolavoli karena thitung yang diperoleh sebesar 0,833 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,145 (thitung = 0,833 < ttabel = 2,145). Hasil pre-test dan post-test pada kelompok 1 pembelajaran dengan menggunakan Metode interval ternyata ada perbedaan ini diketahui yaitu dari t hitung sebesar 6,704lebih besar dari tabel sebesar 2,145 (thitung = 6,704 > ttabel = 2,145). Hasil pre-test dan post-test pada kelompok 2 pembelajaran menggunakan dengan Metode kontinyu ternyata ada perbedaan ini diketahui yaitu dari thitung sebesar 4,114 lebih besar dari ttabe, sebesar 2,145 (thitung = 4,114 > ttabel = 2,145). Hasil tes akhir pada kedua kelompok pembelajaran bolavoli ternyata ada perbedaan ini diketahui yaitu dari thitung sebesar 9,479 lebih besar dari t tabel sebesar 2,145 (thitung = 9,479 > ttabel = 2,145).

(15)

E. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan menggunakan metode latihan interval dan menggunakan metode kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013 dengan thitung sebesar 9,479 > ttabel5% sebesar 2,145.

2. Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode interval lebih baik daripada dengan menggunakan metode kontinyu terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli pada mahasiswa putra semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta tahun 2013 dengan prosentase peningkatan pembelajaran menggunakan metode interval sebesar 24,14% dan pembelajaran dengan menggunakan metode kontinyu sebesar 14,81%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian, maka sebaiknya dosen dan pembimbing mahasiswa semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta dapat memilih metode yang tepat dalam upaya mengatasi masalah peningkatan hasil passing bawah bolavoli para mahasiswanya.

2. Dalam menerapkan bentuk pembelajaran dengan untuk meningkatkan hasil passing

bawah bolavoli, dosen dan pembimbing mahasiswa semester 1 JPOK FKIP UTP Surakarta sebaiknya tidak mengabaikan unsur-unsur atau faktor-faktor yang berpengaruh lainnya seperti fisik, mental, taktik dan teknik dasar serta prasarana pembelajaran bolavoli.

DAFTAR PUSTAKA

Hamidsyah Noer. 1995. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Surakarta: UNS Press Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Besar. Semarang: Depdikbud

Andi Suhendro. 1999. Dasar-Dasar Kepelatihan, Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

(16)

Bachtiar. 1999. Permainan Besar II Bolavoli, Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Bompa, O.T. 1990. Theori and Metodology of training, Kendal: Hunt Publishing

Company.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusumo.

Ismaryati, 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Johnson, B.L. and Nelson, J.K., 1986. Practical Measurements for Evaluation in

Physical Education. New York: Macmillan Publishing Company.

M. Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : DEPDIKBUD _________1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.

Jakarta : Dahara Prize

_________.2002. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam olahraga. Jakarta: DEPDIKBUD

M. Yunus. 1991. Peningkatan Kondisi Fisik. Surakarta: UNS Press. ________. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Dirjen Dikti.

Mulyono B. 1998. Tes dan Pengukuran Dalam OR. Surakarta: UNS Press. M. Yusuf, H. dan Aip, S. 1996. I1mu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti.

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta

Rusli Lutan dkk. 2000. Dasar-dasar Kepelatihan. Depdikbud: Dirjendikti.

Siswandari. 2008. Statistika Terapan Bagi Para Peneliti. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Soedarwo dan Soeyati. 1990. Teori dan Praktek Bolavoli Dasar. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

______________. 1991. Teori dan Praktek Bolavoli 11. Suarakarta: UNS Press. Sudjana. 1992. Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi III. Bandung : Penerbit Tarsito ______. 2002. Metoda Statistika. Edisi Ke-6 Bandung : Penerbit Tarsito.

Sudjarwo, 1995. Ilmu Kepelatihan I. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

(17)

Sugiyanto. 1995. Metodologi penelitian. Surakarta : UNS Press.

________. 1998. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Universitas Terbuka

Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sutrisno Hadi. 1995. Metodologi Research IV. Yogyakarta : Andi Offset

BIODATA PENELITI

1 Nama Lengkap Agus Supriyoko, S.Pd., M.Or

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli/ III-b 4 NIPY/NIK/Identitas lainnya 150.302

5 NIDN 0616088003

6 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 16 Agustus 1980

7 E-mail agussupriyoko@rocketmail.com

8 Nomor Telepon/HP 081 567622330

9 Alamat Kantor Jl. Balekambang Lor No. 1 Manahan, Surakarta

Gambar

Tabel  2.  Deskripsi  Data  Hasil  Test  Passing  bawah  bolavoli  yang  dilakukan  pada  kelompok 1 dan kelompok 2
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas fisik atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur juga bermanfaat memperkuat tulang dan otot, mengurangi risiko cedera. Otot yang kuat membantu kita untuk

Jadi dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga tidak berpengaruh terhadap volume penjualan pada pertengahan tahun, dan pada pergantian tahun harga menpengaruhi volume

Unsur Instrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri yang membentuk sebuah teks yang memiliki arti penuh yang menyebabkan ide dan gagasan itu

Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang berfokus pada hukum positif berupa Konvensi-Konvensi Internasional, Perjanjian Internasional yang berlaku, Hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman akar wangi dalam menurunkan kadar logam berat tembaga (Cu) dan mengetahui efektifitas penyerapan

(2) Anggota Satlinmas yang akan mengikuti peningkatan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten/kota untuk

Setelah dilakukan penelitian, didapat hasil perhitungan harga pokok produksi rak piringmenggunakan metode full costing sebesar Rp 1.834.704, dari perhitungan

survey yang dilakukan pada tahun 2016 maka nilai KHL disetiap kabupatenf. yang ada di