• Tidak ada hasil yang ditemukan

USIA * INTERKSIOBAT. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USIA * INTERKSIOBAT. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

potensi interaksi obat dengan Mmenggunakan uji Chi square pada

program SPSS Advanced 20.0

Crosstab

USIA * INTERKSIOBAT

usia * INTERKSIOBAT Crosstabulation

INTERKSIOBAT Total TIDAK YA Usia 17 - 25 tahun Count 12 1 13 Expected Count 10,4 2,6 13,0 % within usia 92,3% 7,7% 100,0% % within INTERKSIOBAT 2,1% 0,7% 1,8% % of Total 1,7% 0,1% 1,8% 26 - 35 tahun Count 30 5 35 Expected Count 27,9 7,1 35,0 % within usia 85,7% 14,3% 100,0% % within INTERKSIOBAT 5,2% 3,4% 4,9% % of Total 4,2% 0,7% 4,9% 36 - 45 tahun Count 135 26 161 Expected Count 128,4 32,6 161,0 % within usia 83,9% 16,1% 100,0% % within INTERKSIOBAT 23,5% 17,8% 22,3% % of Total 18,7% 3,6% 22,3% 46 - 55 tahun Count 199 42 241 Expected Count 192,2 48,8 241,0 % within usia 82,6% 17,4% 100,0% % within INTERKSIOBAT 34,6% 28,8% 33,4% % of Total 27,6% 5,8% 33,4% 56 - 65 tahun Count 121 39 160 Expected Count 127,6 32,4 160,0 % within usia 75,6% 24,4% 100,0% % within INTERKSIOBAT 21,0% 26,7% 22,2% % of Total 16,8% 5,4% 22,2% >65 tahun Count 78 33 111 Expected Count 88,5 22,5 111,0 % within usia 70,3% 29,7% 100,0% % within INTERKSIOBAT 13,6% 22,6% 15,4% % of Total 10,8% 4,6% 15,4% Total Count 575 146 721 Expected Count 575,0 146,0 721,0 % within usia 79,8% 20,2% 100,0% % within INTERKSIOBAT 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 79,8% 20,2% 100,0%

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

(2)

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 12,769a 5 ,026 Likelihood Ratio 12,628 5 ,027 Linear-by-Linear Association 11,551 1 ,001 N of Valid Cases 721

a. 1 cells (8,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,63.

JUMLAHOBAT * INTERKSIOBAT

Crosstab INTERKSIOBAT Total TIDAK YA JUMLAHOBAT >5 Count 29 27 56 Expected Count 44,7 11,3 56,0 % within JUMLAHOBAT 51,8% 48,2% 100,0% % within INTERKSIOBAT 5,0% 18,5% 7,8% % of Total 4,0% 3,7% 7,8% <5 Count 546 119 665 Expected Count 530,3 134,7 665,0 % within JUMLAHOBAT 82,1% 17,9% 100,0% % within INTERKSIOBAT 95,0% 81,5% 92,2% % of Total 75,7% 16,5% 92,2% Total Count 575 146 721 Expected Count 575,0 146,0 721,0 % within JUMLAHOBAT 79,8% 20,2% 100,0% % within INTERKSIOBAT 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 79,8% 20,2% 100,0% Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 29,402a 1 ,000 Continuity Correctionb 27,554 1 ,000 Likelihood Ratio 24,156 1 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear Association 29,361 1 ,000

N of Valid Cases 721

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,34. b. Computed only for a 2x2 table

(3)

penyakit dalam

RSUP H. Adam Malik Medan

NO Nama Obat Pola Mekanisme

Interaksi Tingkat Keparahan Interaksi Jumlah Kejadian Mekanisme Interaksi Manajemen 1 Natrium diklofenak– Furosemida

Farmakodinamik Minor 4 diklofenak

mengurangi efek furosemida dengan farmakodinamik antagonisme. interaksi Kecil atau tidak signifikan. NSAID menghambat prostaglandin. Mungkin perlu dosis diuretik loop yang lebih tinggi. Pertimbangkan anti-inflamasi lain jika diuresis tidak memadai. 2 Natrium diklofenak-Cotrimoxaz ole

Farmakokinetik Minor 1 sulfametoksaoe

akan meningkatkan kadar diklofenak dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2C9/10. interaksi Kecil atau tidak signifikan. NA 3 Natrium diklofenak– telmisartan

Famakodinamik Moderate 28 diklofenak

mengurangi efek telmisartan secara farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin mempengaruhi vasodilatasi. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.

(4)

ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. 4 Natrium diklofenak– Terazosin

Farmakodinamik Moderate 1 diklofenak

mengurangi efek terazosin secara farmakodinami k antagonisme. Signifikan interaksi mungkin terjadi, pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin. NA 5 Natrium diklofenak– Irbesartan

Farmakodinamik Moderate 15 diklofenak

mengurangi efek irbesartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.

(5)

dan dapat mengurangi efek antihipertensi 6 Natrium diklofenak– Captopril

Farmakodinamik Moderate 5 diklofenak

mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. Pasien yang mengkonsumsi ACE inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 7 Natrium diklofenak– Metil Prednisolon

Farmakodinamik Moderate 7 diklofenak,

metil prednisolon. Mungkin meningkatkan toksisitas yang lain secara farmakodinami k sinergisme. Signifikan interaksi mungkin, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi. Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan Interaksi terutama terjadi pada lansia atau orang-orang dengan kondisi fisik lemah.

(6)

8 Natrium diklofenak– Valsartan

Farmakodinamik Moderate 5 diklofenak

mengurangi efek valsartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati- hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 9 Natrium diklofenak– Probenesid

Farmakokinetik Minor 1 Klirens Plasma

NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu. Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi. 10 Natrium diklofenak– Hidroklortiazid

Farmakokinetik Minor 2 hidroklortiazid

akan meningkatkan tingkat atau efek diklofenak dengan kompetisi obat untuk klirens tubular ginjal. Kecil atau tidak signifikan interaksi. Pertimbangkan pemantauan tekanan darah secara teratur dan Penyesuaian dosis diuretik.

(7)

11 Natrium diklofenak– Kandesartan

Farmakodinamik Moderate 2 diklofenak

mengurangi efek kandesartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 12 Natrium diklofenak– Aspirin

Farmakodinamik Moderate 2 Penggunaan

gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan diklofenak dapat meningkatkan potensi toksisitas, gastrointestinal yang serius (GI) termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi. Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan dan segera melaporkan tanda dan gejala GI ulserasi dan perdarahan seperti sakit perut, kembung, pusing mendadak atau ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena. 13 Natrium diklofenak– Gliquidone

Unknown Moderate 2 gliquidone

dengan mekanisme yang tidak diketahui.

(8)

mungkin interaksi Signifikan, Pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia. 14 Natrium diklofenak– Ramipril

Farmakodinamik Moderate 2 diklofenak

mengurangi efek ramipril secara farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, dan mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 15 Meloksikam– Valsartan

Farmakodinamik Moderate 6 meloksikam

mengurangi efek valsartan secara farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID.

(9)

NSAID menghambat sintesa prostaglandin , mempengaru hi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaru hi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik 16 Meloksikam– Irbesartan

Farmakodinamik Moderate 12 Meloksikam

mengurangi efek irbesartan secara farmakodina mik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin , mempengaru hi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaru hi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 17 Meloksikam– Telmisartan

Farmakodinamik Moderate 7 meloksikam

mengurangi efek telmisartan secara farmakodina mik antagonisme. Potensi interaksi Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau

(10)

berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 18 Meloksikam– Terazosin

Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam

mengurangi efek terazosin dengan farmakodinami k antagonisme. Interaksi mungkin signifikan, pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesis prostaglandin. NA 19 Meloksikam– Aspirin

Farmakodinamik Moderate 2 Penggunaan

gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan meloksikam dapat meningkatkan potensi gastrointestinal yang serius (GI) toksisitas, termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi. Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan dan segera melaporkan tanda dan gejala GI ulserasi dan perdarahan,kem bung, pusing mendadak,mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena.

(11)

20 Meloksikam– Glimepirid

Unknown Moderate 1 meloksikam

meningkatkn efek glimepirid dengan mekanisme yang tidak diketahui. Interaksi signifikan mungkin, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia. perlu penyesuaian dosis atau lebih sering dilakukan pemantauan gula darah saat menggunakan glimepirid dan meloxicam 21 Meloksikam-Probenesid

Farmakokinetik Minor 1 Klirens plasma

dari NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu. Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi. 22 Meloksikam-Furosemida

Farmakodinamik Minor 2 meloksikam

mengurangi efek furosemide dengan mekanisme farmakodinami k antagonisme. Interaksi Kecil atau tidak signifikan. NSAID menghambat sintesa prostaglandin. Mungkin perlu dosis diuretik loop yang lebih tinggi. Pertimbangkan anti-inflamasi lain jika diuresis tidak memadai. 23 Meloksikam– Metil prednisolon

Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam,

metil prednisolon, meningkatkan toksisitas yang lain dengan Farmakodinam ik sinergisme. mungkin Interaksi Signifikan, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi GI. Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk mengkonsumsi obat bersama dengan makanan Interaksi terutama terjadi pada lansia atau orang-orang dengan kondisi fisik lemah.

(12)

24 Meloksikam– Captopril

Farmakodinamik Moderate 3 meloksikam

mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 25 Meloksikam– Amidarone

Farmakokinetik Minor 1 Amiodaron

akan meningkatkan tingkat atau efek dari meloksikam dengan mempengaruhi enzim hati CYP2C9 / 10. Kecil atau tidak interaksi signifikan. NA 26 Meloksikam– Gliquidone

Unknown Moderat 2 meloksikam

meningkatkan efek gliquidone dengan mekanisme yang tidak diketahui. Interaksi Signifikan mungkin, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia. NA

(13)

27 Meloksikam-Ramipril

Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam

mengurangi efek ramipril secara farmakodinam ik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruh i homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 28 Asam mefenamat– Metil prednisolon

Frmakodinamik Moderate 2 Asam

mefenamat, metil prednisolon. Baik meningkatkan toksisitas yang lain dengan farmakodinam ik sinergisme. Mungkin Interaksi Signifikan, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi GI. Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk mengkonsumsi obat bersama dengan makanan Interaksi terutama terjadi pada lansia atau orang-orang dengan kondisi fisik lemah. 29 Asam mefenamat-Telmisartan

Farmakodinamik Moderate 10 Asam

mefenamat mengurangi efek telmisartan secara farmakodinam ik antagonisme. Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan

(14)

Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruh i homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 30 Asam mefenamat– Gliquidone

Unknown Moderate 2 asam

mefenamat meningkatkan efek gliquidone dengan mekanisme yang tidak diketahui. mungkin Interaksi signifikan, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia. NA 31 Asam mefenamat-Irbesartan

Farmakodinamik Moderate 4 Asam

mefenamat mengurangi efek irbesartan secara farmakodinam ik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi ginjal, Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.

(15)

sehingga mempengarui homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. 32 Asam mefenamat– Aspirin

Farmakodinamik Moderate 1 Penggunaan

gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan asam mefenamat dapat meningkatkan potensi toksisitas gastrointestinal yang serius (GI), termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi. Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan dan segera melaporkan tanda dan gejala GI ulserasi dan perdarahan seperti sakit perut, kembung, pusing mendadak atau ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena. 34 Asam mefenamat– Probenesid

Farmakokinetik Minor 2 Klirens plasma

dari NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu. Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi. 33 Asam mefenamat– Captopril

Farmakodinamik Moderate 1 Asam

mefenamat mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai,

(16)

NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi. penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. 35 Ibuprofen-Aspirin

Farmakodinamik Major 3 ibuprofen

mengurangi efek aspirin. Kemungkinan interaksi serius atau mengancam jiwa. Pantau secara ketat. Gunakan alternatif jika tersedia. Ibuprofen mengurangi dari aspirin dengan memblokir aktif Siklooxigenase trombosit. Pertimbangan penggunaan analgesik yang tidak mengganggu efek antiplatelet (misalnya, asetaminofen). Pada pasien yang menggunakan Ibuprofen dan Aspirin, konsumsi Ibuprofen minimal 8 jam sebelum atau 30 menit setelah penggunaan Aspirin. gunakan NSAID setidaknya 1 jam setelah mengkonsumsi salut enterik Aspirin untuk tindakan kardioprotektif. 36 Ibuprofen-Metronidazole

Farmakokinetik Minor 1 metronidazole

meningkatkan tingkat atau efek dari ibuprofen dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2C9 / 10. Kecil atau tidak signifikan interaksi. Tidak ada tindakan segera yang diperlukan.

(17)

37 Ibuprofen- Cefadroxil

Farmakokinetik Minor 1 cefadroxil

akan meningkatkan tingkat atau efek dari ibuprofen dengan asam (anionik) kompetisi obat untuk tubular klirens ginjal. Interaksi kecil atau tidak signifikan. NA 38 Parasetamol-Metronidazole

Farmakokinetik Minor 4 metronidazole

akan meningkatkan tingkat atau efek dari acetaminophen dengan mempengaruhi enzim hati CYP2E1. interaksi kecil atau tidak signifikan. NA 39 Parasetamol-Metoklopramid

Farmakokinetik Minor 2 metoclopramid

meningkatkan kadar acetaminophen dengan meningkatkan penyerapan GI. Hanya berlaku untuk bentuk oral dari kedua obat. interaksi Kecil atau tidak signifikan. tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan. 40 Parasetamol– Propranolol

Farmakokinetik Minor 2 Propranolol

Tampaknya Menghambat sistem enzim yang bertanggung jawab untuk glukoronidasi dan oksidasi asetaminofen. Berdasarkan dokumentasi yang tersedia saat ini, tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan 41 Parasetamol– Diazepam

Farmakokinetik Minor 2 diazepam

menurunkan tingkat acetaminophen dengan meningkatkan metabolisme. interaksi Kecil. NA

(18)

42 Parasetamol-Penytoin

Farmakokinetik Moderate 3 Induksi

metabolisme acetaminophen terjadi peningkatan metabolit hepatotoksik. Pemantauan fungsi hati dianjurkan. Pasien harus. dianjurkan untuk menghindari dosis besar atau penggunaan jangka panjang acetaminophen. 43 Kodein-quetiapine

Farmakodinamik Moderate 1 Kodeindan

quetiapine keduanya meningkatkan sedasi. Potensi berinteraksi, lakukan pemantauan. Selama menggunakan obat ini, pasien harus dipantau karena berpotensi berlebihan pada SSP dan menyebabkan depresi pernafasan. Pasien rawat jalan harus dinasehati untuk menghindari kegiatan berbahaya yang memerlukan kewaspadaan mental dan koordinasi motorik. 44 Kodein– Diazepam

Farmakodinamik Moderate 2 diazepam dan

kodein keduanya meningkatkan sedasi. Potensi berinteraksi, lakukan pemantauan. Selama menggunakan obat ini, pasien harus dipantau karena berpotensi berlebihan pada SSP dan menyebabkan depresi pernafasan. Pasien rawat jalan harus dinasehati untuk menghindari kegiatan berbahaya yang memerlukan

(19)

kewaspadaan mental dan koordinasi motorik. 45 Mst continus-Amitriptilin

Farmakodinamik Moderate 20 Amitriptilin

dan morfin meningkatkan serotonin, potensi interaksi berbahaya, gunakan dengan hati- hati dan pantau secara ketat.

Selama menggunakan obat ini, pasien harus dipantau karena berpotensi berlebihan pada SSP dan menyebabkan depresi pernafasan. Pasien rawat jalan harus dinasehati untuk menghindari kegiatan berbahaya yang memerlukan kewaspadaan mental dan koordinasi motorik. Total 180

(20)
(21)
(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil pengujian korosi terhadap sampel yang belum maupun telah dinitridasi, maka dapat simpulkan bahwa penelitian tentang pengaruh nitridasi terhadap

Modal Sosial yang berupa seperangkat daya yang bersandar pada nilai-nilai sosial masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan untuk sarana pengentasan

Hasil penelitian diperoleh gambaran berupa (1) model teoretik, (2) gambaran tentang kebutuhan mahasiswa dan dosen pengfajar terhadap materi ajar diperoleh melalui

[r]

1) Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

Pencemaran tanah tidak jauh berbeda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, sehinngga sumber pencemar udara dan sumber