• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM - Elib Repository"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

i

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR

DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

Marsis Triyono

NIM: A11200797

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Juni 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR

DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM

Disusun Oleh:

Marsis Triyono

NIM: A11200797

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR

DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM

Disusun Oleh:

Marsis Triyono

NIM: A11200797

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 24 Juni 2016

Susunan Dewan Penguji:

1. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes (Penguji I) ...

2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ...

3. Sarwono, S.KM (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

MOTTO

DALAM HIDUP HARUS TAHU SIAPA KITA, BAGAIMANA KEADAAN KITA

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orangtua, Ayah Mamarja dan Ibu Sumarsih.

2. Famili: Kasmiarji, Sarmi, Martin Prasetyo, Dewi Devitasari, Sugi Karsono.

3. Untuk sahabat seperjuanganku “Jipong, Cacing, Mame, Cigu, Kang Ali, Tukirno,

Muslihin, Sangit, Lengus, Daho, Gustam serta kawan-kawan seperjuangan S1

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul

“Studi kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir Desa Selogiri Kecamatan

Karanggayam”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Sarwono, S.KM, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

(8)

viii

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Juni 2016

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM

xii + 44 halaman + 2 gambar + 6 tabel + 6 lampiran

Marsis Triyono1) Isma Yuniar 2) Sarwono 3)

ABSTRAK

Latar Belakang : Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dari pembangunan ekonomi di Indonesia. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang dalam melakukan proses kerjanya terdapat dampak positif dan negative. Dampak negatif dikarenakan tenaga kerja selalu berinteraksi dengan pekerjaannya dan lingkungan kerja yang banyak mengandung hazard. Apalagi di Indonesia sektor pertaniannya banyak yang belum memperhatikan pengendalian risiko, risiko yang ada diabaikan dan tidak dikendalikan secara optimal. Pengendalian risiko yang tidak dilakukan di sektor pertanian akan mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja/ kejadian trauma semakin meningkat. .

Tujuan : Mengetahui kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei.Sampel berjumlah 60 petani yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Sebagian besar responden pernah mengalami memar, lecet, luka robek, luka iris, luka tusuk, dan tergigit serangga. Sebagian besar responden mengalami trauma pada musim penghujan saat siang hari. Sebagian besar responden mengalami trauma pada saat mencangkul, menyiangi tanaman, pembukaan lahan, dan pemanenan tanaman. Sebagian besar responden membiarkan trauma yang dialami dan tidak melakukan tindakan perawatan ke instansi kesehatan melainkan hanya melakukan Self Treatment, melakukan pengobatan tradisional, dan membeli obat di warung untuk mengobati trauma yang mereka alami.

Kata Kunci : kejadian trauma, petani

1

Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

2

Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

3

(9)

ix

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Research, June 2016

STUDY THE INCIDENCE OF TRAUMA ON FARMERS

AT SEMAMPIR, SELOGIRI, KARANGGAYAM

xii + 44 pages + 2 figures + 6 tables + 6 appendices

ABSTRACT

Background: The agricultural sector is a very important sector of economic development in Indonesia. The agricultural sector is one of the sectors are in the process of work there are positive and negative impacts. The negative impact due labor is always interacting with the job and work environment which contains hazard. Moreover, Indonesia's agricultural sector, many have not noticed controlling risk, the risk that there is negligible and does not optimally controlled. Risk control is not carried out in the agricultural sector will result in the level of workplace accidents / trauma is increasing.

Objective: To determine the incidence of trauma on farmers in Semampir, Selogiri, Karanggayam

Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples of 60 farmers were taken by purposive sampling. Data were analyzed using descriptive analysis.

Results: This study resulted in the finding that the majority of respondents had suffered bruises, abrasions, lacerations, cuts, puncture wounds, and insect bitten. Most respondents were traumatized during the rainy season during the daytime. Most respondents were traumatized during hoeing, weeding crops, land clearing, and harvesting crops. Most respondents let the trauma and do not take action to care health authority but only a self-treatment, perform traditional medicine, and buying drugs in a stall to treat the trauma they experienced.

Keywords:trauma, farmers

1

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

4. Perilaku Masyarakat Sehubungan Pelayanan Kesehatan ... 20

B. Kerangka Teori ... 23

C. Kerangka Konsep... 24

D. Pertanyaan Penelitian ... 24

(11)

xi

A. Metode Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Definisi Operasional ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

G. Teknik Analisa Data ... 29

H. Validitas dan Reliabilitas Data ... 29

I. Etika Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 26 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 27 Tabel 4.1 Jenis Trauma Pada Petani di Dukuh Semampir desa Selogiri

Kecamatan Karanggayam ... 33 Tabel 4.2 Waktu Kejadian Trauma Pada Petani di Dukuh Semampir

desa Selogiri Kecamatan Karanggayam ... 34 Tabel 4.3 Jenis Kegiatan Pertanian Yang Beresiko Menyebabkan

Trauma Pada Petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam ... 34 Tabel 4.4 Penanganan Trauma Pada Petani di Dukuh Semampir desa

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Lembar Kuesioner Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Lampiran 5. Tabulasi Penelitian

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dari pembangunan ekonomi di Indonesia. Sektor ini mendukung pembangunan ekonomi di BPS tahun 2009 struktur tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu sekitar 42,76 persen.

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang dalam melakukan proses kerjanya terdapat dampak positif dan negative. Dampak negatif dikarenakan tenaga kerja selalu berinteraksi dengan pekerjaannya dan lingkungan kerja yang banyak mengandung hazard. Apalagi di Indonesia sektor pertaniannya banyak yang belum memperhatikan pengendalian risiko, risiko yang ada diabaikan dan tidak dikendalikan secara optimal. Pengendalian risiko yang tidak dilakukan di sektor pertanian akan mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja semakin meningkat. Akibat lainnya adalah penyakit yang ditimbulkan akibat bekerja juga semakin meningkat sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja (Desrina, 2013).

International Labor Organization (ILO) tahun 2008 memperkirakan sebanyak 2,34 juta orang meninggal dunia diakibatkan oleh penyakit dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan, terdiri dari 86% karena penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan 14% kecelakaan akibat kerja (ILO, 2013). Di Amerika Serikat, dilaporkan pada tahun 2012 terjadi 4383 kematian pekerja akibat cedera pada pekerjaan dan sebagian besar (92%) adalah laki-laki (Bureau, 2014). Pada tahun 2010 dilaporkan angka cedera fatal akibat pekerjaan per 100.000 pekerja tetap di sektor industri, dengan persentase tertinggi bidang pertanian sebannyak 27,9%.

(16)

2

Hasil penelitian Totok (2012) menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan pengolahan karet (crumb rubber) dipengaruhi beberapa faktor yaitu manusia kurang hati-hati dan lalai dalam melakukan suatu pekerjaan, mesin / Peralatan yang kurang perawatan sehingga pengoperasian mesin tidak dalam kondisi normal, kurang teliti pada saat melakukan pengecekan terhadap kualitas material/ bahan baku, metode yaitu masih terdapat beberapa aktivitas pekerjaan yang dilakukan secara manual dan Lingkungan sangat berpeluang dan beresiko menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Hasil identifikasi bahaya yang dilakukan pada aktivitas kerja proses penerimaan dan sortasi bokar, terdapat 5 potensi bahaya antara lain bahaya dari kendaraan pengangkut bahan baku, pisau, gancu, box bokar, dan lantai licin. Dari masing-masing potensi bahaya tersebut yang menghasilkan tingkat resiko dalam kategori rendah (Low) yaitu potensi bahaya dari kendaraan pengangkut bahan baku, pisau, gancu, dan lantai licin. Tingkat resiko yang berada dalam kategori sedang (Medium) yaitu potensi bahaya yang dihasilkan dari bahaya box bokar.

Hasil penelitian desrina (2013) menunjukkan bahwa dari 20 orang petani 90% diantaranya pernah mengalami kecelakaan kerja dengan rincian 39% terkena sabit, 61% terkena cangkul, 16,7% terpeleset, 11% tertusuk benda tajam (duri, batu atau ranting) dan 5,5% terkena sekop saat mengolah lahan pertanian. Selain itu dari 20 orang petani 95% diantaranya mengalami penyakit akibat kerja. Sebagian besar penyakit yang diderita adalah kutu air yang disebabkan dari sumber air parit yang kotor yaitu sebesar 100%. Penyakit lain yang diderita petani adalah nyeri pada bagian tubuh seperti pinggang, punggung, bahu, dan lengan sebesar 84,2%; iritasi mata setelah melakukan penyemprotan pestisida sebesar 31,6%; 15,8% mengalami pusing setelah menyemprot pestisida, dan 5,3% pernah mengalami keracunan pestisida.

(17)

3

mata atau kedua mata) sebanyak 16,8%. Jenis trauma mata yang paling banyak terjadi adalah trauma akibat tergores (6,5%) diikuti oleh kemasukan serpihanbenda (5,9%), terpukul/terbentur (2,8%), kontak terhadap bahan kimia (1,2%), dan kontak terhadap api (0,4%). Trauma tumpul mata pada laki-laki lebih tinggi 4, 4 kali dibandingkan pada perempuan. Walaupun persentase katarak pada responden yang pernah mengalami trauma tumpul mata lebih tinggi dibandingkan dengan pada responden yang tidak pernah mengalami trauma mata, namun tidak berhubungan bermakna.

Sektor pertanian di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam adalah sektor pertanian palawija. Dalam melakukan pekerjaannya banyak petani yang masih kurang dalam pengendalian risiko bahaya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 20 petani yang berada di Dukuh Semampir didapatkan hasil bahwa dari 10 orang petani pernah mengalami kecelakaan kerja dengan rincian 50% pernah tersayat alat pertanian yaitu terkena sabit, terkena cangkul. Terjatuh dari pohon 20%, tertusuk benda tajam (duri, batu atau ranting) yaitu 10%, mengalami penyakit akibat kerja seperti nyeri punggung, keseleo, terkilir sejumlah 20%. Penanganan trauma yang dilakukan petani yaitu 20% dibawa ke pusat kesehatan, 50% dibawa ke alternatif dan 30% melakukan swamedikasi/ pengobatan mandiri. Berdasarkan latar belakang tersebut

penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul ”Studi

Kejadian Trauma Pada Petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam.

B. Rumusan Masalah

(18)

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam 2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jenis trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam.

b. Mengetahui waktu kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam.

c. Mengetahui jenis kegiatan pertanian yang beresiko menyebabkan trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam.

d. Mengetahui penanganan trauma pada petani di Dukuh Semampir desa Selogiri Kecamatan Karanggayam.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis adalah :

1. Bagi Petani

Sebagai bahan informasi bagi petani tentang keselamatan dan kesehatan kerja guna menghindari trauma serta penanganan jika terjadi trauma harus segera dibawa ke petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan informasi guna mensosialisasikan tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang pertanian guna menghindari trauma.

3. Bagi Instansi desa Selogiri Kecamatan Karanggayam

(19)

5

memberikan penyuluhan kesehatan melibatkan instansi kesehatan dalam penanganan trauma yang diakibatkan proses pertanian.

4. Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti selanjutnya, dan sebagai data tambahan untuk memperkaya pengetahuan khususnya mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang pertanian guna menghindari trauma serta penanganan trauma.

E. Keaslian Penelitian

1. Silviyani (2013) melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia dengan Resiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah

di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember”. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui hubungan posisi bekerja petani lansia dengan resiko terjadinya nyeri punggung bawah. Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional dengan 95 sampel yang diperoleh dengan metode cluster sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran dengan kuesioner tentang risiko nyeri punggung bawah dan kuesioner posisi kerja. Hasil skor dari posisi bekerja petani lansia rata-rata 90,60, dan 56,8 % menunjukkan petani lansia bekerja tidak ergonomi . Hal ini menyebabkan risiko terjadinya nyeri punggang pada petani lansia, ada 54,7 % petani lansia memiliki skor rata-rata 106,91, artinya bahwa mereka berada pada risiko terjadinya nyeri punggung bawah. Posisi bekerja petani lansia memberikan kontribusi 35,1 % terhadap terjadinya risiko nyeri

punggung bawah. Uji regresi linear sederhana, nilai p di bawah 0,0001 < α

( 0,05 ), R2 0.351 dengan nilai r 0,593, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel. Ini menunjukkan bahwa peran dari peawat kesehatan kerja atau Occupational Health Nursing(OHN ) di bidang pertanian harus ditingkatkan.

(20)

6

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

A. Aziz Alimul Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Aris Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medik

Bureau of Labor Statistics. (2014). US Department of Labor. "Census of Fatal Occupational Injuries Charts.

Chusairi,A & Hartini, Nurul. (2013). Health seeking behavior pada penderita paliatif. Surabaya : Airlangga University

Darmayanti. (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Petani Pengguna Pestisida. Denpasar: Universitas Udayana

Desrina (2013). Risk Assessment Dan Pengendalian Risiko Pada Sektor Pertanian (Studi Kasus Di Pertanian Bawang Merah Desa Kendalrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk). Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Ernawati. (2013). Risk Assessment Dan Pengendalian Risiko Pada Sektor Pertanian (Studi Kasus Di Pertanian Bawang Merah Desa Kendalrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Surabaya: Universitas Airlangga.

Guyton and Hall. (2007). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Harjadi, Sri Setyati. (2012). Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia.

Harrianto, R. (2009). Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC

Helman, Cecil. (2009). Culture, health, and illness: An introduction for health professionals. Wright (London and Boston) diakses di http://www.getcited.org/pub/102785557

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2010). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nazir, (2009), Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta: Ghalia

(22)

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS : 18001. Jakarta: Dian Rakyat

Sadjad, S., (2011). Agronomi Umum. Bogor: Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Sahab, S.,(2007). Teknik Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Bina Sumber Daya Manusia.

Setyati Harjadi, Sri. (2012). Pengantar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Silviyani (2013). Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia dengan Resiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember. Jember: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember (UNEJ).

Sugiono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suma’mur. (2006). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Gunung Agung

Tarwaka. (2008). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Harapan Press.

(23)

1

(24)

2

Frequency Table

Memar

20 33.3 33.3 33.3

40 66.7 66.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Lecet

60 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Luka Robek

30 50.0 50.0 50.0

30 50.0 50.0 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Luka Iri s

13 21.7 21.7 21.7

47 78.3 78.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Luka Tusuk

20 33.3 33.3 33.3

40 66.7 66.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(25)

3

Luka Bacok

31 51.7 51.7 51.7

29 48.3 48.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Terkena Petir

60 100.0 100.0 100.0

Tidak Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Gigitan Serangga

60 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Terj atuh

32 53.3 53.3 53.3

28 46.7 46.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(26)

4

Musim Kemarau

35 58.3 58.3 58.3

25 41.7 41.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Musim Penghujan

7 11.7 11.7 11.7

53 88.3 88.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pagi

36 60.0 60.0 60.0

24 40.0 40.0 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Si ang

3 5.0 5.0 5.0

57 95.0 95.0 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Sore

37 61.7 61.7 61.7

23 38.3 38.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Mencangkul

17 28.3 28.3 28.3

43 71.7 71.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(27)

5

Menyadap Karet Pines

41 68.3 68.3 68.3

19 31.7 31.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Menyiangi Tanaman

16 26.7 26.7 26.7

44 73.3 73.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pembukaan Lahan

19 31.7 31.7 31.7

41 68.3 68.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pemupukan

31 51.7 51.7 51.7

29 48.3 48.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Penyiraman

25 41.7 41.7 41.7

35 58.3 58.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(28)

6

Pemanenan

19 31.7 31.7 31.7

41 68.3 68.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

No Action

47 78.3 78.3 78.3 13 21.7 21.7 100.0 60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Self Treatment

12 20.0 20.0 20.0 48 80.0 80.0 100.0 60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Tradisional

37 61.7 61.7 61.7 23 38.3 38.3 100.0 60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Warung

49 81.7 81.7 81.7

11 18.3 18.3 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

dr/ Mantri

50 83.3 83.3 83.3

10 16.7 16.7 100.0

60 100.0 100.0

Tidak Y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(29)

0

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .596(*)

Sig. (2-tailed) .019

N 15

Item2 Pearson Correlation .758(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item3 Pearson Correlation .792(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item4 Pearson Correlation .779(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item5 Pearson Correlation .617(*)

Sig. (2-tailed) .014

N 15

Item6 Pearson Correlation .699(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 15

Item7 Pearson Correlation .725(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item8 Pearson Correlation .635(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 15

Item9 Pearson Correlation .583(*)

Sig. (2-tailed) .022

N 15

Item10 Pearson Correlation .686(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 15

Item11 Pearson Correlation .725(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item12 Pearson Correlation .673(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item13 Pearson Correlation .617(*)

Sig. (2-tailed) .014

N 15

Item14 Pearson Correlation .725(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item15 Pearson Correlation .712(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item16 Pearson Correlation .662(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 15

Item17 Pearson Correlation .764(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item18 Pearson Correlation .725(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item19 Pearson Correlation .776(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item20 Pearson Correlation .579(*)

Sig. (2-tailed) .024

N 15

Item21 Pearson Correlation .788(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item22 Pearson Correlation .701(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 15

Item23 Pearson Correlation .787(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item24 Pearson Correlation .602(*)

Sig. (2-tailed) .018

N 15

Item25 Pearson Correlation .943(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item26 Pearson Correlation .726(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item27 Pearson Correlation .788(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item28 Pearson Correlation .592(*)

Sig. (2-tailed) .020

N 15

Item29 Pearson Correlation .632(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 15

Item30 Pearson Correlation .839(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

(30)

1

Sig. (2-tailed) .423

N 15

Item32 Pearson Correlation .839(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(31)

0

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.966 32

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

(32)
(33)
(34)

3

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth………

di Dukuh Semampir Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Marsis Triyono

NIM : A11200797

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Studi kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam”.

Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peneliti

(35)

4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul

“Studi kejadian trauma pada petani di Dukuh Semampir Desa Selogiri Kecamatan

Karanggayam”, yang diteliti oleh : Nama : Marsis Triyono

NIM : A11200797

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Karanggayam, ….………2016

Peneliti, Yang Membuat Pernyataan

(36)

5

STUDI KEJADIAN TRAUMA PADA PETANI DI DUKUH SEMAMPIR

DESA SELOGIRI KECAMATAN KARANGGAYAM

Kuesioner

1. Identitas Responden

1. Nomor reponden : ... (diisi oleh peneliti) 2. Nama responden : ... ... 3. Usia : ... tahun

4. Jenis Kelamin : ... 5. Jenis Pertanian : ...

2. Jenis trauma

Saat menjalankan aktivitas pertanian pernahkan anda mengalami luka ....?

฀ ya ฀ tidak

Luka apa yang pernah anda alami ....?

฀ memar ฀ lecet ฀ luka robek ฀ patah tulang

฀ luka iris ฀ luka tusuk ฀ luka bacok ฀ terkena api

฀ gigitan ular ฀ terkena petir ฀ keracunan ฀ gigitan serangga

฀ terjatuh

3. Waktu kejadian trauma

Kapan anda mengalami trauma/luka yang sudah anda sampaikan pada poin nomer 2 diatas....?

฀ musim kemarau ฀ musim penghujan

Truma/luka yang anda alami terjadi pada waktu ?

฀ pagi ฀ siang ฀ sore

4. Jenis kegiatan pertanian yang beresiko menyebabkan trauma

Jenis kegiatan pertanian apa yang menyebabkan anda mengalami trauma truma/luka yang sudah anda sampaikan pada poin nomer 2 diatas....?

฀ Mencangkul

(37)

6

฀ Menyadap nira/nderes

฀ Menyiangi tanaman

฀ Pembukaan lahan

฀ Pemupukan/penyemprotan ฀ Penyiraman

฀ Pemanenan

5. Penanganan trauma

Tindakan yang saudara lakukan dalam menangani trauma yang pernah anda alami yang sudah anda sampaikan pada poin nomer 2 diatas....?

฀ Tidak bertindak apa-apa (No Action)

฀ Mengobati sendiri (self treatment)

฀ Fasilitas pengobatan tradisional

฀ Membeli obat di warung

฀ Dibawa ke Rumah Sakit/ Puskesmas

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel  3.1 Definisi Operasional  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu putusan arbitrase tidak dapat diakui atau dilaksanakan yang salah satunya

Berdasarkan kondisi riil masyarakat muslim dan Dunia Islam saat itu, maka Jamaluddin Al-Afghani mengadakan penataan dengan pendekatan rasional dan pemikiran bebasnya,

Untuk mengetahui dan menjawab semua permasalahan tersebut, maka menarik untuk diteliti dengan mengangkat judul: Manajemen Sarana Prasarana Madrasah (Penelitian di

Sehingga kejadian trip secara bersamaan antara rele pengaman utama dan rele backup pada saat terjadi gangguan hubung singkat dapat dihindari dan koordinasi kerja

ABSTRAK Implementasi kebijakan Standar Operasional Prosedur SOP merupakan upaya memberikan kepastian hukum Rull Of Law bagi pemohon untuk mengurus perizinan dan non perizinan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu menganalisis performansi pengaruh skema penjadwalan round robin dan proportional fair terhadap layanan video streaming

Ada beberapa ketentuan ancaman pidana denda baik alternatif maupun kumulatif (dan / atau) yang memberi kebebasan kepada hakim untuk memilihnya apakah memberikan pidana