B
B
A
A
D
D
A
A
N
N
P
P
E
E
N
N
A
A
N
N
A
A
M
M
A
A
N
N
M
M
O
O
D
D
A
A
L
L
D
D
A
A
N
N
P
P
E
E
L
L
A
A
Y
Y
A
A
N
N
A
A
N
N
P
P
E
E
R
R
I
I
Z
Z
I
I
N
N
A
A
N
N
T
T
E
E
R
R
P
P
A
A
D
D
U
U
(
(
B
B
P
P
M
M
P
P
2
2
T
T
)
)
K
K
A
A
B
B
U
U
P
P
A
A
T
T
E
E
N
N
S
S
I
I
A
A
K
K
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
(revisi)
TAHUN 2012 – 2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat menyelesaikan Rancangan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2012 s.d 2016 hal ini berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak.
Rancangan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tahun 2012-2016 disusun guna menyesuaikan arah dan kebijakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Program dan Kegiatan dalam kurun waktu Tahun 2014 – 2016, sebagai salah satu tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak, khususnya SOTK Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, sebagaimana tugas pokok dan fungsinya telah diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2012.
Perencanaan strategis ini dapat kami gambarkan sebagai gambaran tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, juga memberikan informasi tentang pencapaian perencanaan strategis meliputi sumber daya manusia, sumber anggaran serta kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak.
Sehubungan dengan Rancangan Revisi Rencana strategis ini masih banyak kelemahan-kelemahan dalam penyusunan maupun tata bahasa yang disajikan, pada kesempatan ini pula kami mengharapkan kritikan dan saran sebagai bahan penyempurnaan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ... 4
1.4. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ... . 7
2.1.1. Tugas ... 7
2.1.2. Fungsi ... 8
2.1.3. Struktur Organisasi ... 8
2.2. Sumber Daya SKPD ... 37
2.2.1. Sumber Daya Manusia ... 38
2.2.2. Dukungan Teknologi Informasi ... 41
2.2.3. Loket Pelayanan Perizinan ... 41
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ... 44
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... 55
2.4.1. Tantangan ... 55
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan BPMP2T ... 57
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD.. ... 59
3.2. Telaahan Visi Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ... 60
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinisi/ Kabupaten/Kota ... 62
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 63
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ... 65
4.1. Visi dan Misi SKPD………….. ... 65
4.2. Tujuan dan Sasaran SKPD ... 68
4.3. Strategi dan Kebijakan ... 70
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 76
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 82
BAB VII PENUTUP …….… ………..…... 83
DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Jumlah PNS berdasarkan Golongan ... 38
Tabel 2.2 Jumlah PNS berdasarkan Jabatan ... 39
Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Honorer/Kontrak ... 39
Tabel 2.4 Jumlah PNS dan Tenaga Honorer/Kontrak berdasarkan Pendidikan... 40
Tabel 2.5 Laporan Perizinan Tahun 2009 ... 45
Tabel 2.6 Laporan Perizinan Tahun 2010 ... 46
Tabel 2.7 Laporan Perizinan Tahun 2011 ... 48
Tabel 2.8 Laporan Perizinan Tahun 2012 ... 50
Tabel 2.9 Laporan Perizinan Tahun 2013 ... 52
Tabel 2.10Rekapitulasi Laporan Perizinan Tahun 2009 s.d 2013 ... 54
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ... 69
Tabel 4.2 Strategi dan Arah Kebijakan ... 71 DAFTAR LAMPIRAN:
Lampiran I Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif sesuai visi dan misi Badan Penanaman Modal ……….
85
Lampiran II Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu ...
87
Lampiran III Indikator Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak………...
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
bahwa tugas utama pemerintah adalah melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
Peranan Pemerintah dalam era reformasi dan otonomi daerah saat ini mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan dinamika masyarakat yang berkembang dengan adanya paradigma yang makin memandirikan daerah.
Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator yaitu menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan azas pemerintahan yang demokratis. Peranan Pemerintah ini menuntut agar pemerintah (birokrasi) memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan keinginan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, berdasarkan tatanan pemerintahan yang baik (good governance).
Salah satu bidang yang menjadi sorotan masyarakat pada dewasa ini adalah pelayanan publik dibidang administrasi pemerintahan khususnya administrasi penanaman modal serta perizinan dan non perizinan. Bidang ini memiliki arti penting dalam kegiatan perekonomian dan berdampak pada bidang-bidang pelayanan lainnya.
Kondisi penanaman modal, pelayanan perizinan dan non perizinan selama ini ”image”nya sangat buruk, tidak ada kepastian, sistem dan prosedurnya tidak jelas, persyaratan banyak dan beragam, proses berbelit-belit, lama dan tidak ada limit waktu, mahal dan syarat dengan nuansa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta pungli. Buruknya kondisi ini berdampak dengan terganggunya iklim investasi dan aktivitas kegiatan usaha perekonomian masyarakat di Kabupaten Siak khususnya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pedoman Penyelenggaraan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu merupakan pedoman yang mengatur pokok-pokok dan tata cara membangun sistem Penanaman Modal serta perizinan dan non perizinan yang akuntable, transparan, demokratis, efisien dan efektif serta sederhana.
Berdasarkan uraian diatas, maka disyahkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak atas persetujuan DPRD Kabupaten Siak, yang mana didalam Peraturan Daerah tersebut terdapat Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni :
1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah tiga kali dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indobnesia Nomor 4741);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak 2011-2016;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak;
10. Peraturan Bupati Siak Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Bupati Siak Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Penandatanganan Naskah Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak.
11. Peraturan Bupati Siak Nomor 52 Tahun 2012 tentang Uraian tugas Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak;
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penyusunan Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah memberikan gambaran arah kebijakan tentang penananaman modal dan Pelayanan Perizinan di masa depan yang hendak dituju dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Sedangkan tujuan disusunnya Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah untuk :
1. Membuat pedoman dan acuan dalam penyusunan program dan pengendalian pelaksanaan pelayanan administrasi promosi kerjasama penanaman modal serta perizinan dan non perizinan agar dapat bermanfaat secara optimal bagi aparatur Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam menjalankan tugas.
2. Membangun sistem perencanaan yang mandiri, terpadu, inovatif
dan profesional melalui pengembangan dan peningkatan
dan kerjasama penanaman modal dan bidang pelayanan perizinan.
3. Memberikan aturan dan prosedur (rambu-rambu) dalam
pembinaan teknis dan administrasi pelayanan perizinan.
4. Memberikan informasi arah kebijakan dan perencanaan
pembangunan dibidang promosi dan kerjasama penanaman modal serta bidang pelayanan perizinan dan non perizinan yang diselenggarakan.
5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip).
6. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA) Badan Penananaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Mengemukakan secara ringkas latar belakang penyusunan Renstra SKPD, landasan hukum memuat peraturan perundangan-undangan yang menjadi dasar pembentukan SKPD, maksud dan tujuan penyusunan Renstra SKPD, dan sistematika penulisan Renstra SKPD
BAB II. GAMBARAN UMUM SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, struktur organisasi dan uraian tugas SKPD, kinerja pelayanan SKPD, serta tantangan dan peluang pengembangan promosi dan pelayanan SKPD.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pada bab ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Pada bab ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, dan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif terlampir.
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII. PENUTUP.
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen RENSTRA SKPD.
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD
Kabupaten Siak ditetapkan menjadi Kabupaten pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-undang Nomor. 53 Tahun 1999 Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten induk yaitu Kabupaten Bengkalis. Secara Administratif Kabupaten Siak memiliki 14 Kecamatan 9 Kelurahan dan 122 Desa dengan luas wilayah 8.556,09 Km². Jumlah Penduduk Kabupaten Siak tercatat 472.028 Jiwa yang terdiri dari 246.672 jiwa laki-laki dan 225.356 jiwa Perempuan. Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada posisi 1º16’30’’ LU-0º20’49’’LU dan 100º 54’21’’BT-102º10’59’’BT dengan jarak tempuh 150 Km dari Singapura.
Dalam rangka mewujudkan iklim investasi yang kondusif serta pelayanan perizinan yang efektif dan efisien di lingkungan Kabupaten Siak, maka dibentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai instansi yang menangani tentang urusan penanaman modal dan perizinan.
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.1.1. Tugas
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan unsur pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah di bidang penyelenggaraan promosi dan kerjasama penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2.1.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan proram Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu;
b. Pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan Pemerinrah Daerah di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; c. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu;
d. Pelaksanaan Koordinasi Proses Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu;
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas fungsinya.
2.1.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda,dan lembaga teknis daerah Kabupaten Siak adalah sebagai berikut:
9 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KASUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM
KASUBBAG KEUANGAN KASUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN
BIDANG PELAYANAN DAN INFORMASI
BIDANG PERIZINAN JASA USAHA
BIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN TATA RUANG
DAN SDA
SUBBIDANG PELAYANAN DAN PENGADUAN
SUBBIDANG PERIZINAN JASA USAHA I
SUBBIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN TATA RUANG
SUBBIDANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
SUBBIDANG PERIZINAN JASA USAHA II
SUBBIDANG PERIZINAN SDA BIDANG PROMOSI DAN
KERJASAMA PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PENGENDALIAN PENANAMAN MODAL SUBBIDANG KERJASAMA PENANAMAN MODAL
BIDANG PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN
LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 15 TAHUN 2012
Berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, pada Bab X dinyatakan bahwa :
(1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang penanaman modal, perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian.
(2) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan program Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu;
b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah d bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
c. penyelenggaraan pelayanan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
d. pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
e. pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
f. pemantauan dan evaluasi proses pemberian penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
g. pelaksanaan urusan tata usaha Badan; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dipimpin
oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
1. Sekretariat
Sekretariat, terdiri dari :
a. Subbagian Penyusunan Program; b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Sekretaris
(1) Sekretariat mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Sekretariat, mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat yang meliputi Subbagian Penyusunan Program, Subbagian Keuangan dan Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. menyusun rencana dan program kerja Sekretariat;
c. mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan;
e. membimbing kerja bawahan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja;
f. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan yang meliputi
perencanaan dan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan, aset dan kerumahtanggaan;
g. memfasilitasi pelayanan bidang kesekretariatan;
h. mengoreksi surat atau naskah dinas dan mengendalikan
pelaksanaan administrasi umum baik surat masuk/keluar maupun naskah dinas serta pengelolaan administrasi keuangan;
i. menghimpun data, informasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaksanaan evaluasi dan laporan;
j. mempersiapkan dan menyusun naskah rancangan produk hukum daerah;
k. memfasilitasi berbagai macam pengaduan masyarakat baik melalui kotak saran, media cetak/elektronik maupun yang datang secara langsung sesuai dengan kewenangannya;
l. mengkoordinasikan penyusunan laporan kegiatan secara periodik dan insidentil;
m. mengkoordinasikan penyusunan sistem dan prosedur serta
penyusunan Standar Pelayanan Minimal beserta indikator kinerja; n. mengkoordinasikan penyusunan RKA dan megendalikan DPA; o. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
p. memberikan saran pertimbangan kepada atasan;
q. menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Sekretariat; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbagian Penyusunan Program
(1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas dibidang penyusunan program, perencanaan dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbagian Penyusunan Program, mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja Subbagian Penyusunan Program;
b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf; c. memberi petunjuk operasional kegiatan kepada stafnya; d. menyusun rencana perjalanan dinas;
e. mengendalikan rencana tahunan;
f. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;
g. melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku;
h. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan;
i. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi;
j. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA); k. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
l. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
m. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RASK/DASK
n. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan
program dan kegiatan;
o. mengevaluasi hasil program kerja; p. membuat laporan hasil kegiatan; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Subbagian Keuangan
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
(2) Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Keuangan, mempunyai fungsi :
a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Subbagian Keuangan;
b. membuat daftar usulan kegiatan;.
c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;
d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum;
f. melaksanakan perbendaharaan keuangan;
g. melaksanakan pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;
h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Lembaga Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai
i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi;
j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan Pengguna Anggaran;
k. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan menandatangani Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan;
l. mengevaluasi hasil program kerja;
m. membuat laporan hasil kegiatan dan mengkoordinir Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan (RFK);
n. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Subbagian Umum dan Kepegawaian
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan
operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,
mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugasnya, Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi :
a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan dan rumah tangga serta penggunaan kantor;
c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan rumah serta kantor;
d. melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian;
e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai;
f. penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian;
g. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai;
h. melaksanakan pengelolaan perpustakaan;
i. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, inventarisasian perlengkapan;
j. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan;
k. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala;
l. mempersiapkan bahan dan rencana kesejahteraan pegawai serta mengatur kehadiran pegawai;
m. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepegawaian (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai;
n. mengevaluasi hasil program kerja; o. menyusun laporan hasil kegiatan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal, terdiri dari : a. Sub Bidang Promosi Penaman Modal; dan
b. Sub Bidang Kerjasama Penaman Modal.
(1) Bidang Promosi dan Kerjasam Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Bidang Promosi dan Kerjasam Penanaman Modal, mempunyai fungsi :
a. perencanaan dan penyusunan program dibidang promosi dan kerjasama penanaman modal sesuai dengan kebijakan nasional dan daerah;
b. penyusunan petunjuk teknis di bidang promosi dan kerjasama penanaman modal;
c. pelaksanaan pengawasan sistem dan mekanisme promosi dan kerjasama penanaman modal meliputi kegiatan prosedur, tata cara pengajuan promosi dan kerjasama penanaman modal;
d. pelaksanaan koordinasi bersama tim teknis dengan instansi terkait dalam proses promosi dan kerjasama penanaman modal;
e. pelaksanaan pemprosesan pelayanan administrasi promosi dan kerjasama penanaman modal;
f. pelaksanaan kegiatan peninjauan lapangan dan melakukan penilaian teknis bersama instansi terkait setiap permohonan penanaman modal sebelum dikeluarkan izin sebagaimana mestinya;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbidang Promosi Penanaman Modal
(1) Subbidang Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas
merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas Subbidang Promosi Penanaman Modal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Promosi Penanaman Modal, mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan pemasaran dan promosi, menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan promosi penanaman modal;
b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta
mensistemasikan, mengolah perencanaan promosi penanaman modal;
c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai promosi penanaman modal; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab keapada Kepala Bidang.
Subbidang Kerjasama Penaman Modal
(1) Subbidang Kerjasama Penanaman Modal mempunyai tugas
merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas Subbidang Kerjasama Penanaman Modal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Kerjasama Penanaman Modal, mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan kerjasama penaman modal;
b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta
mensistemasikan, mengolah perencanaan kerjasama penaman modal;
c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data
d. melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Kerjasama Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal
Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal, terdiri dari : a. Subbidang Pengendalian Penanaman Modal; dan
b. Subbidang Pengembangan Penanaman Modal.
(1) Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal, mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan di Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal;
b. menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan kegiatan Bidang Pengendalian dan Pengembangan
Penanaman Modal ;
c. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyediaan sarana prasarana Bidang dan Pengembangan Penanaman Modal;
d. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah dan monitoring;
e. melakukan inventarisasi, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai dan monitoring; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbidang Pengendalian Penanaman Modal
(1) Subbidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas Subbidang Promosi Penanaman Modal.
(2) Dalam Subbidang Pengendalian Penanaman Modal menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan penanaman modal;
b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta
mensistemasikan, mengolah perencanaan penanaman modal;
c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Pengendalian Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Subbidang Pengembangan Penanaman Modal
(1) Subbidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas Subbidang Pengembangan Penanaman Modal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pengembangan Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan penanaman modal;
b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah perencanaan pengembangan penanaman modal;
c. melakukan inventarisasi, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai pengembangan penanaman modal; dan
d. melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Pengembangan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Bidang Pelayanan dan Informasi
Bidang Pelayanan dan Informasi, terdiri dari :
a. Subbidangn Pelayanan dan Pengaduan; dan b. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi.
(1) Bidang Pelayanan dan Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan dan Informasi, mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan dan Informasi yang meliputi Subbidang Pelayanan dan Pengaduan dan Subbidang Pengolahan Data dan Informasi;
b. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan perizinan;
c. penyusunan perencanaan pelayanan perizinan, perumusan,
pembinaan, koordinasi, fasilitasi, , evaluasi teknis dan administrasi pelayanan perizinan, serta pengelolaan data dan sistem informasi d. menyusun rencana dan program kerja bidang pelayanan dan
informasi;
e. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja;
g. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan informasi;
h. menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan denga prosedur pelayanan;
i. mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan;
j. merumuskan kebijakan teknis berkaitan dengan permasalahan dalam proses pelaksanaan pelayanan;
k. menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja bidang pelayanan dan informasi;
l. melaksanakan koordinasi pengembangan sitem informasi dan pengaduan;
m. menghimpun dan menyusun RKA serta melaksanakan DPA;
n. menyusun laporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Bidang Pelayanan dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepela Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbidang Pelayanan dan Pengaduan
(1) Subbidang Pelayanan dan Pengaduan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pelayanan dan Pengaduan, mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan tugas Subbidang Pelayanan dan
Pengaduan;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbidang Pelayanan dan
Pengaduan;
c. merumuskan metode informasi sosialisasi terhadap semua layanan
perizinan serta menerima pengaduan kasus secara tertulis, secara lisan dan dengan menggunakan media komunikasi terhadap semua permasalahan perizinan
d. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang;
e. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja;
g. Menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang
pelayanan dan informasi;
h. melakukan inventarisasi dan klasifikasi data yang akan diolah secara
elektronik;
i. melaksanakan pengumpulan data perizinan yang telah masuk dan
diproses;
j. menganalisa data dan informasi yang akan disajikan melalui media
elektronik;
k. menganalisa informasi dari hasil pengolahan data elektronik untuk
dilaporkan kepada pimpinan;
l. menyajikan data dan informasi yang telah diolah secara elektronik
kepada pihak-pihak yang memerlukan;
n. melakukan pengembangan sistem informasi terpadu;
o. melaksanakan dan memelihara data dan sitem informasi yang telah
ada;
p. merencanakan, mempersiapkan, dan mengembangkan teknologi
informasi sebagai sarana pendukung dalam pemberian pelayanan perizinan;
q. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang;
r. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugas;
s. menyusun RKA dan melaksanakan DPA: dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Pelayanan dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang.
Subbidang Pengolahan Data dan Informasi
(1) Subbidang Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan tugas Subbidang Pengolahan Data dan Informasi;
b. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaiatan dengan bidang pengolahan data dan informasi;
c. menyusun rencana dan program kerja subbidang pengolahan data dan informasi;
b. menyiapkan arahan di bidang pelayanan informasi dan penggunaan
teknologi yang bersifat elektronik secara berkesinambungan;
c. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
d. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja;
e. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang data
dan informasi;
f. menyiapkan metode informasi baik yang bersifat manual maupun
elektronik;
g. Melakukan inventarisasi dan klasifikasi data yang akan diolah secara
elektronik;
h. Melaksanakan pengumpulan data perizinan yang telah masuk dan
diproses;
i. menganalisa data dan informasi yang akan disajikan melalui media
elektronik;
j. menganalisa informasi dari hasil pengolahan data elektronik untuk
dilaporkan kepada pimpinan;
k. menyajikan data dan informasi yang telah diolah secara elektronik
kepada pihak-pihak yang memerlukan;
l. melakukan pendokumentasian hasil pengolahan data;
n. melaksanakan dan memelihara data dan sistem informasi yang telah ada;
o. merencanakan, mempersiapkan, dan pengembangan teknologi
informasi sebagai sarana pendukung dalam pemberian pelayanan perizinan;
p. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran Sub Bidang;
q. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugas;
r. menyusun RKA dan melaksanakan DPA; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Bidang Perizinan Jasa Usaha
Bidang Perizinan Jasa Usaha terdiri dari :
a. Subbidang Perizinan Jasa Usaha I; dan b. Subbidang Perizinan Jasa Usaha II.
(1) Bidang Perizinan Jasa Usaha mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perizinan Jasa Usaha, mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan tugas bidang perizinan jasa saha;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Jasa Usaha;
c. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang Izin Usaha Perdagangan, Izin Usaha Industri, Tanda Daftar Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, Tanda Daftar Industri, Izin Tempat Usaha, Izin Gangguan, Usaha Jasa Konstruksi Nasional, Izin Bidang Kesehatan, Izin Usaha Kepariwisataan, Izin Bidang Pendidikan dan Izin Bidang Ketenagakerjaan;
d. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang Usaha Perdagangan, Usaha Industri, Tanda Daftar Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, Tanda Daftar Industri, Izin Tempat Usaha, Izin Gangguan, Usaha Jasa Konstruksi Nasional, Izin Bidang Kesehatan, Izin Usaha Kepariwisataan, Izin Bidang Perhubungan dan Izin Bidang Ketenagakerjaan;
e. menyusun rencana dan program kerja bidang jasa usaha;
f. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
g. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja;
h. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang jasa usaha;
i. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk;
j. melaksnakan penelitian survey kelapangan terkait dengan
permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan;
l. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan;
m. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran bidang jasa usaha;
n. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas;
o. menyusun RKA dan melaksanakan DPA;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Bidang Perizinan Jasa Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbidang Perizinan Jasa Usaha I
(1) Subbidang Perizinan Jasa Usaha I mempunyai tugas pokok perencanaan, merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1), Subbidang Perizinan Jasa Usaha I, mempunyai fungsi :
a. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosessan hingga penerbitan perizinan dibidang izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan, tanda daftar gudang dan tanda daftar industri;
b. merencanakan. melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
c. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang izin usaha perdagangan, izin usaha industri, tanda daftar gudang dan tanda daftar industri;
d. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan
permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan;
e. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait;
f. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Perizinan Jasa Usaha I dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Subbidang Perizinan Jasa Usaha II
(1) Subbidang Perizinan Jasa Usaha II mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Perizinan Jasa Usaha II, mempunyai fungsi :
a. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemrosessan hingga penerbitan perizinan dibidang izin tempat usaha, izin gangguan , usaha jasa kontruksi nasional, izin bidang kesehatan,
izin usaha kepariwisataan, izin bidang pendidikan dan izin bidang ketenagakerjaan;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang perizinan usaha II; c. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk
dibidang izin tempat usaha, izin gangguan , usaha jasa kontruksi nasional, izin bidang kesehatan, izin usaha kepariwisataan, izin bidang pendidikan dan izin bidang ketenagakerjaan;
d. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan
permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan;
e. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait;
f. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Perizinan Jasa Usaha II dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA
Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA, terdiri dari : a. Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang; dan b. Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam.
(1) Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA, mempunyai fungsi : a. memimpin pelaksanaan tugas bidang Bidang Perizinan Pemanfaatan
Ruang dan SDA;
b. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan dibidang perizinan pemanfaatan ruang dan sumber daya alam;
c. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang izin bidang penanaman modal, izin lokasi, izin penggunaan dan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan, izin dermaga, izin bidang perkebunan dan kehutanan, izin usaha pertambangan, izin pemanfaatan sumber daya air, izin Lokasi pendirian SPBU, izin usaha ketenagalistrikan, izin penimbunan bahan bakar cair dan izin bidang lingkungan hidup;
d. menyusun rencan dan program kerja Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA;
e. mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bahan;
f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja;
g. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang jasa usaha;
i. melaksnakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan;
j. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait;
k. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan;
l. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA;
m. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas;
n. menyusun RKA dan melaksanakan DPA;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
p. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan Berita Acara hasil survey lapangan;
q. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait;
r. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan;
s. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Pemanfaatan Ruang dan SDA;
t. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugas; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang
(1) Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang, mempunyai fungsi :
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan, kegiatan dan anggaran subbidang;
b. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang;
c. menyelenggarakan pengumpulan dan informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang izin bidang penanaman modal, izin lokasi, izin pengunaan dan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan, izin dermaga, bidang perkebunan dan kehutanan;
d. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang izin, bidang penanaman modal, izin lokasi, izin penggunaan dan pemanfaatan tanah, izin lokasi, izin dermaga, bidang perkebunan dan kehutanan;
e. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan;
f. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait;
g. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang.
Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam
(1) Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam, mempunyai fungsi :
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi,
melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang;
b. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang Izin Usaha Pertambangan, Izin Pemanfaatan Sumber Daya Air, Izin Lokasi
Pendirian SPBU, Izin Usaha Ketenagalistrikan, Izin penimbunan Bahan Bakar Cair dan Izin Bidang Lingkungan Hidup;
c. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan sumber daya alam;
d. penelitian terhadap perizinan yang masuk dibidang izin usaha pertambangan, izin pemanfaatan sumber daya air, izin lokasi pendirian SPBU, izin usaha ketenagalistrikan, izin penimbunan bahan bakar cair dan izin bidang lingkungan hidup;
e. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan;
f. melaksanakan korodinasi dengan tim teknis terkait;
g. melaksanakan survey ke lapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
(3) Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
2.2. Sumber Daya SKPD
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu memiliki Sumber Daya Manusia yang terbatas dengan sarana prasarana yang juga terbatas, gedung kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu saat ini sedang dalam pelaksanaan pengerjaan fisik bangunan, sehingga dalam menjalankan tugas dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu menggunakan Rumah Dinas Jabatan Eselon II sebagai kantor sementara.
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Untuk menjamin kualitas pelayanan, maka petugas pelayanan yang ditempatkan sebagai petugas loket pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, yang mana penerimaan untuk Tenaga dengan melalui tahapan-tahapan yaitu rekrutmen dan seleksi, setelah itu dilanjutkan dengan pembekalan berupa pembekalan teknis pemerosesan perizinan, untuk penyampaian materi yang menyangkut beban tugas yakni berupa pengetahuan tentang teknis operasional pelayanan perizinan dan non perizinan , disampaikan oleh Unit kerja yang terkait dengan pelayanan serta etika pelayanan dan teknik pelayanan berbasis pelanggan.
Jumlah Pejabat Eselon ,Staf Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jumlah PNS berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1 Gol IV 3 Orang
2 Gol III 20 Orang
3 Gol II 4 Orang
Jumlah 27 Orang
Tabel 2.2
Jumlah PNS berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah
1 Eselon II I Orang
2 Eselon III 6 Orang
3. Eselon IV 11 Orang
Jumlah 18 Orang
Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun 2014
Tabel 2.3
Jumlah Tenaga Honorer/Kontrak
No Honorer/Kontrak Jumlah
1. Umum dan Kepegawaian
- Operator Komputer 3 Orang
- Caraka 2 Orang
- Supir 2 Orang - Petugas Kebersihan / CS 3 Orang - Security 2 Orang - Jaga Malam 4 Orang 2. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
- Operator Komputer 3 Orang 3. Bidang Pengendalian dan Pengembangan
- Operator Komputer 3 Orang
- Operator Komputer 4 Orang - Caraka 1 Orang - Petugas Loket 6 Orang
5. Bidang Perizinan dan Jasa Usaha
- Operator Komputer 1 Orang
6. Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang SDA
- Operator Komputer 2 Orang
Jumlah Keseluruhan 36 Orang
Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun 2014
Tabel 2.4
Jumlah PNS dan Tenaga Honorer/Kontrak berdasarkan Pendidikan
No Honorer/Kontrak Jumlah 1 S2 3 Orang 2 S1 31 Orang 3 D3 3 Orang 4 D2 1 Orang 5 SLTA 23 Orang 6 SLTP 1 Orang 7 SD 1 Orang Jumlah 63 Orang
2.2.2. Dukungan Teknologi Informasi
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu telah memiliki sarana berbasis teknologi informasi yang akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, adapun Aplikasi yang berbasis Teknologi Informasi yang dimiliki oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut :
Website BPMPPT (http://www.bpmppt.siakkab.go.id)
Email ([email protected])
SMS Gateway
Kamera CCTV
Aplikasi Arsip Digital
Aplikasi Perizinan Terpadu (SIPT)
Jaringan LAN (Local Area Network)
Koneksi Internet
Aplikasi Barcode Perizinan
2.2.3. Loket Pelayanan Perizinan
Berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 06 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Penandatanganan Naskah Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, pelimpahan kewenangan 39 (tigapuluh sembilan) aspek perizinan dan non perizinan.
Untuk mempermudah proses pelayanan perizinan, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memisahkan loket pelayanan menjadi 5 ( lima ) loket pelayanan perizinan dan non perizinan yang terdiri dari :
Loket I
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Gudang (TDG)
Tanda Daftar Industri (TDI)
Izin Usaha Industri (IUI)
Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI)
Loket II
Izin Hotel Berbintang
Izin Tempat Rekreasi dan Hiburan Umum
Izin Objek Wisata
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Izin Gangguan (HO)
Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (IUJKN)
Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT)
Loket III
Pendaftaran Penanaman Modal
Izin Prinsip
Izin Lokasi
Izin Penangkaran dan Pengusahaan Sarang Burung Walet
Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT)
Izin Usaha Perkebunan (IUP)
Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P)
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin Dermaga
Loket IV
Izin Toko Obat
Izin Apotik
Izin Rumah Bersalin
Izin Balai Pengobatan
Izin Rumah Sakit Swasta
Izin Pemakaian Air Tanah
Izin Pengusahaan Air Tanah
Izin Penggunaan Sumber Daya Air
Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah
Izin Usaha Pertambangan Explorasi
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Izin Pertambangan Rakyat (IPR)
Izin Usaha Jasa Penunjang Pertambangan
Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair
Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU)
Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Sendiri (IUKS)
Izin Lokasi Pendirian SPBU;
Loket V. Loket Informasi dan Pengaduan
Informasi Perizinan
Pelayanan Pengaduan
Setiap loket pelayanan memiliki komputer (PC) yang telah terhubung melalui jaringan (LAN) ke komputer Server, sehingga Aplikasi Perizinan Terpadu (SIPT) dapat lansung diakses melalui semua komputer yang ada di loket. Sehingga apabila izin yang diajukan melalui loket pelayanan (front office) telah memenuhi semua persyaratan maka akan lansung diinput ke
aplikasi untuk diproses dan diverifikasi oleh seksi perizinan (back office) sampai proses penerbitan sertifikat perizinan.
Pada saat formulir permohonan dan dokumen diinput maka pemohon akan mendapatkan pemberitahuan langsung berupa sms (sms gateway), yang mempermudah pemohon untuk mendapatkan informasi sampai dimana kemajuan permohonan izin yang diajukan. Sehingga pemohon tidak perlu berualng kali datang ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah dengan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelengarakan pelayanan administrasi dibidang penanaman modal, perizinan secara terpadu dengan perinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simpilikasi, keamanan dan kepastian.
Dalam upaya mewujudkan pelayanan prima Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memiliki motto ”cepat,
tepat dan transparan” filosofi diatas dapat diartikan bahwa Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berkomitmen untuk melakukan pelayanan pada masyarakat yang
benar-benar dapat diproses dengan cepat apabila tepat waktu yang ditentukan
tepat sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan,
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu berusaha menerapkan Standar Pelayanan Minimal yang disusun bersamaan dengan penyusunan ISO (International Standart Organization) 9001:2008.
Adapun laporan perizinan yang telah diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak mulai dari Tahun 2009 s.d 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5
Laporan Perizinan Tahun 2009 (12 Oktober s/d 31 Desember)
NO. PERIZINAN
TAHUN 2009
JUMLAH OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 5 15
1 IZIN HOTEL BINTANG - - - 0
2 IZIN HOTEL MELATI - - - 0
3 IZIN PERKEMAHAN - - - 0
4 IZIN RUMAH MAKAN - - - 0
5 IZIN RESTORAN - - - 0
6 IZIN TEMPAT REKREASI DAN HIBURAN UMUM - - - 0
7 IZIN OBJEK WISATA - - - 0
8 IZIN PONDOK WISATA - - - 0
9 IZIN APOTIK - - 1 1
10 IZIN TOKO OBAT - - - 0
11 IZIN RUMAH BERSALIN - - - 0
12 IZIN BALAI PENGOBATAN 1 - - 1
13 IZIN OPTIKAL - - - 0
14 IZIN RUMAH SAKIT SWASTA - - - 0
15 SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 20 35 30 85
16 TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) 17 35 30 82
17 TANDA DAFTAR GUDANG (TDG) - - 1 1
18 TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI) - 1 - 1
19 IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) - - - 0
20 IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL (IUJKN) - - - 0
21 IZIN PRINSIP / PENANAMAN MODAL - - - 0
22 IZIN LOKASI - - - 0
23 IZIN GANGGUAN (HO) - - - 0
24 SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU >= 101 M2) - - 2 2
TOTAL 38 71 64 173