• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi linux : studi kasus pada mahasiswa yang menjadi anggota kelompok pengguna linux Indonesia Sub Loco Jogjakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi linux : studi kasus pada mahasiswa yang menjadi anggota kelompok pengguna linux Indonesia Sub Loco Jogjakarta - USD Repository"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX Studi Kasus pada Mahasiswa Yang Menjadi Anggota Kelompok Pengguna Linux

Indonesia SubLoco Jogjakarta

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh: Felex Billi Pradeta

NIM: 072214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX

Studi Kasus pada Mahasiswa Yang Menjadi Anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh: Felex Billi Pradeta

NIM: 072214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2011

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,

tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

(Amsal 1:7)

Percaya pada keyakinan menjadikan hidup lebih bernilai.

(Penulis)

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Ibuku yang sangat saya hormati dan saya kasihi

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX

Studi Kasus pada Mahasiswa Yang Menjadi Anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 19 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Felex Billi Pradeta

Nomor Induk Mahasiswa : 072214002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau medi lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 1 September 2011

Yang menyatakan

Felex Billi Pradeta

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya,

sehingga penulis dapat menyelessaikan skripsi yang berjudul “Alasan Mahasiswa

Menggunakan Sistem Operasi Linux: Studi Kasus pada Mahasiswa Yang Menjadi

Anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen

pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan

kesungguhan hati.

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing II,

yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

menjadi lebih sempurna.

5. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M. selaku anggota tim penguji

yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

7. Ayah dan ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, nasehat,, kebhagiaan, dan memberikan penghidupan yang

layak bagiku. Trima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan

tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam

menyikapi hidup.

(9)

8. Untuk Hesti Koesnasari, Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai, Martha Pritaliana

Indrayanti, Leta Devianna, Anisa Kusumawardani, Fabiana Maryati Titah

Suniti, Veronika Diah Merdekawati, dan Restokrat terima kasih telah

meluangkan waktu, pikiran, serta tenaga untuk membantuku.

9. Terima kasih kepada Nur Setiawan, S.Kom, teman-teman komunitas

Sanata Dharma Open Source (SaOS), dan rekan-rekan KPLI SubLoco

Jogjakarta yang sudah banyak memberikan data serta mengajari open

source.

10. Untuk kawan-kawan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu,

terima kasih atas persahabatan kita yang telah terjalin selama ini. Nomor

telepon dan akun kalian di internet (jejaring sosial, e-mail, instan

messenger, VoIP, dan lain sebagainya) jangan sampai hangus agar

komunikasi kita dapat terus terjalin.

Yogyakarta, 1 September 2011

Penulis

(10)
(11)

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN...35

A. Gambaran Umum KPLI SubLoco Jogjakarta...35

B. Gambaran Umum Mahasiswa Anggota KPLI SubLoco Jogjakarta...37

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...39

A. Penjelasan Penelitian...39

B. Pengujian Instrumen...42

C. Analisis Data………..………...44

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...62

A. Kesimpulan...62

B. Saran………..……62

C. Keterbatasan Penelitian...65

DAFTAR PUSTAKA...67

DAFTAR LAMPIRAN...69

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas………...………...43

V.2 Hasil Uji Reliabilitas...44

V.3 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin…..………45

V.4 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jurusan………...…45

V.5 Rekapitulasi Alasan...47

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual...17

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...70

Lampiran 2 Layout Kuesioner Online...71

Lampiran 3 Data Rekapitulasi Jawaban Responden...73

Lampiran 4 Data Karakteristik Responden...75

Lampiran 5 Data Jawaban Responden...78

Lampiran 6 Printout Hasil Analisis Persentase...84

Lampiran 7 Printout Hasil Uji Validias...85

Lampiran 8 Printout Hasil Uji Reliabilitas...87

Lampiran 9 Printout Hasil Analisis Cochran Q Test...88

Lampiran 10 Tabel R...101

Lampiran 11 Tabel Khi Kuadrat...102

(15)

ABSTRAK

ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX Studi Kasus pada Mahasiswa Yang Menjadi Anggota Kelompok Pengguna

Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta menggunakan sistem operasi Linux. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai April 2011 di KPLI SubLoco Jogjakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner online dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i yang menjadi anggota KPLI SubLoco Jogjakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetahui karakteristik mahasiswa, 2) Analisis Cochran Q Test untuk mengetahui alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux. Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu berdasarkan jenis kelamin, mayoritas mahasiswa pengguna sistem operasi Linux berjenis kelamin laki-laki, dan mayoritas mahasiswa pengguna sistem operasi Linux berasal dari jurusan eksakta komputer. Hasil analisis Cochran Q Test menunjukan bahwa alasan perangkat lunak bebas, perangkat lunak berkode sumber terbuka, bisa dimodifikasi, dan bisa saling berbagi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

*) Kata Kunci: Alasan, Mahasiswa, Menggunakan, Sistem, Operasi, Linux, Sistem Operasi Linux, Alasan Mahasiswa Menggunakan Sistem Operasi Linux

(16)

ABSTRACT

THE REASON FOR STUDENTS USING THE LINUX OPERATING SYSTEM

A Case Studies on Students Who Become Members of the Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta April 2011 in SubLoco Jogjakarta. The data for this study is collected by online questionnaire and documentation. Population that is used in this research are students who are members of KPLI SubLoco Jogjakarta. This research took 100 respondents for the sample. The method for the sampling is convenience sampling. Data analysis used are 1) Analysis to determine the percentage of student characteristics, 2) Analysis of Cochran Q tests to determine why students use the Linux operating system. The result of this research indicated that the majority of student-sex male and the majority of students majoring Linux users come from exact computer. The results also indicated that the reason for free software, open source software, can be modified, and can share has a significant influence on student’s reasons for using the Linux operating system.

*) Key Words: Reason, Student, Using, System, Operating, Linux, Linux Operating System, The Reason For Studens Using The Linux Operating System

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu perkembangan teknologi tercepat di dunia saat ini adalah perkembangan teknologi komputer. Hal terpenting dalam teknologi

komputer tersebut adalah sistem operasi komputer. Bila diibaratkan organ tubuh manusia, sistem operasi merupakan organ jantung. Disamping itu, sistem operasi menjadi pusat segala input dan output yang

mengintegrasikan perangkat keras dengan perangkat lunak. Saat ini terdapat banyak sistem operasi komputer, diantaranya Windows dari

Microsoft, Macintosh dari Apple, FreeBSD dari BSD, Linux dan masih

banyak lagi.

Dari kesemuanya itu perkembangan sistem operasi tercepat adalah

Linux. Sebagaimana diketahui bahwasannya Linux adalah contoh hasil dari pengembangan perangkat lunak bebas dan berkode sumber terbuka.

Karena sifatnya yang demikian, setiap orang dapat menggunakan, memperbaiki, menggandakan, dan memodifikasinya secara bebas. Saat ini Linux dikembangkan oleh perusahaan, komunitas, dan perorangan di

seluruh dunia.

Namun demikian, banyak pihak sepakat bahwa Linux termasuk

sistem operasi yang sulit untuk digunakan, terlebih lagi oleh orang awam. Wajar saja, karena Linux mewarisi fungsi dari sistem operasi UNIX yang

(18)

juga sulit untuk dijalankan. Selain itu, sejak dahulu para pengembang

perangkat lunak bebas dan berkode sumber terbuka sepakat untuk lebih mengutamakan keamanan dan menomor duakan kenyamanan. Seperti diketahui bahwasannya bila semakin aman akan menjadi semakin tidak

nyaman, dan bila semakin nyaman akan menjadi semakin tidak aman. Walaupun Linux terbilang sulit digunakan, nyatanya Linux

memiliki cukup banyak perusahaan, komunitas, dan perorangan yang menggiatkan pengembangan serta penerapan Linux. Perusahaan pemain lama di dunia perangkat lunak bebas dan berkode sumber terbuka ini

seperti Red Hat, Novell, dan Canonical. Bahkan kini, Microsoft membuat divisi open source serta memasukan Red Hat dan Canonical kedalam

INFO Komputer edisi Oktober 2010 menjelaskan bahwa Android berada di peringkat ke dua setelah Blackberry. Google juga membuat web browser bernama Chrome, dimana engine dari web browser tersebut

dibuat berdasarkan engine Safari, sebuah web browser dari Apple Macintosh yang terkenal cepat. Tidak mengherankan bila Google Chrome

(19)

Linux juga memiliki komunitas yang tersebar di seluruh dunia,

termasuk di Indonesia. Komunitas tersebut melakukan beberapa kegiatan pokok seperti membuat perangkat lunak, memodifikasi perangkat lunak, melakukan sosialiasi, serta pelatihan Linux.

Linux yang sulit digunakan masih harus menanggung beban karena masih cukup banyak vendor perangkat keras yang kurang ramah

terhadap Linux. Kurang ramahnya vendor terhadap Linux dapat diketahui dari ketiadaan driver untuk Linux pada produk perangkat keras yang diproduksi. Padahal driver diperlukan agar sistem operasi dapat

mengenali serta menjalankan fungsi perangkat keras tersebut.

Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna Linux semakin banyak.

Pemerintah melalui Kementrian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) menggiatkan program Indonesia Go Open Source (IGOS). Dengan program IGOS tersebut,

pemerintah akan melakukan sosialiasi serta migrasi sistem operasi secara bertahap di instansi-instansi pemerintah dari Windows ke Linux. Di

tingkat provinsi pun ada Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI). Pengguna Linux di Indonesia sendiri pun tidak hanya mereka yang berlatar belakang komputer. Dari kalangan mahasiswa, di hampir setiap

perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Teknik dan/atau Fakultas Sain dan Teknologi, dapat dipastikan memiliki Kelompok Studi Linux (KSL).

(20)

memilih gagasan yang berjudul “ALASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux?

2. Apa saja alasan mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux?

C. Pembatasan Masalah

1. Karakteristik mahasiswa yang menjadi anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta meliputi jenis kelamin dan

jurusan (eksakta, eksakta komputer, dan non eksakta). 2. Alasan

Berdasarkan survei awal yang dilakukan dari tanggal 1 hingga 5

November 2010, maka alasan yang diteliti yaitu perangkat lunak bebas, perangkat lunak berkode sumber terbuka, keamanan,

kestabilan, sumber daya perangkat keras, biaya, mencoba untuk tidak menggunakan software ilegal, ingin beda dari yang lain, mudah digunakan, ingin menjadi programer Linux, tampilan yang cantik, bisa

dimodifikasi, bosan menggunakan Windows, untuk berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk perusahaan atau membuka usaha sendiri,

(21)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux.

2. Untuk mengetahui alasan mahasiswa yang menggunakan sistem

operasi Linux.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengetahui karakteristik mahasiswa yang

menggunakan sistem operasi Linux.

b. Penulis dapat mengetahui alasan mahasiswa yang menggunakan

sistem operasi Linux. 2. Bagi programmer

Sebagai masukan ke programmer untuk terus melakukan

pengembangan Linux agar semakin mudah digunakan. 3. Bagi Vendor

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Association (dalam Kotler dan Keller, 2008:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Menurut Swastha (dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran) strategi pemasaran adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan

(23)

bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.

Pada akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

a) Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua

a) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

(24)

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

a) Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants)

b) Biaya konsumen (cost to the customer) c) Kenyamanan (convenience)

d) Komunikasi (comunication)

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

b. Manajemen Pemasaran

(25)

adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

1) Fungsi Pemasaran

Pemasaran berfokus kepada aktivitas kompleks yang harus menampilkan tujuan yang jelas dan pertukaran yang umum. ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih (Kotler dan Keller, 2008:20).

Dalam konsep pemasaran terdapat 3 unsur konsep pemasaran:

(26)

b) Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral c) Kepuasan konsumen

c. Perilaku Konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen didefinisikan sebagai unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

1) Pendekatan dalam Meneliti Perilaku Konsumen

a) Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

(27)

memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.

Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

2) Roda Analisis Kosumen

(28)

a) Afeksi

Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak.

b) Kognisi

Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi.

Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi. 3) Proses Pengambilan Keutusan Pembelian

a) Pengenalan masalah. Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. b) Pencarian informasi. Konsumen akan termotivasi untuk

mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

c) Evaluasi alternatif. Konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

(29)

antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

e) Evaluasi pasca pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya atau tidak. 2. Alasan

Menurut Curtis, Floyd, dan Winsor (dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Alasan) alasan adalah proses Pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. (Studi Kasus pada Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen

yang melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo

Plaza Yogyakarta dan menetahui apa saja alasan konsumen dalam

melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza

(30)

sample dalam penelitian ini adalah accidental sampling, dengan

menggunakan teknik sampling diatas 100 responden. Teknik analisa

data yang digunakan adalah analisis presentase untuk mengetahui

karakteristik konsumen dan analisis Cochran Q Test untuk mengetahui

alasan konsumen melakukan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

hasil penelitian menunjukan konsumen didominasi oleh perempuan

dengan rentang usia 21- 25 tahun, yang merupakan pelajar atau

mahasiswa, dengan uang saku berkisar Rp 500.000,00- Rp

1.000.000,00. Dari analisa Cochran Q Test terdapat empat alasan yang

dipilih oleh konsumen sebagai faktor dalam melakukan pembelian di

Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta antara lain: harga yang

terjangkau, tempat parkir yang luas, layout penempatan barang yang

baik, dan kelengkapan barang.

2. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2009)

Filipus mengangkat masalah Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta. (Studi Kasus pada Halte Bus Trans Jogja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana

transportasi kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus

dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase untuk

(31)

mengetahui alasan konsumen menggunakan bus trans Jogja.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis persentase dapat diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti adalah (69%) wanita, berusian 20-23 tahun (40%), berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa (81%), tingkat pendapatan atau pengeluaran uang saku perbulan sebesar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (53%), dan tujuan para responden adalah wisata (37%). Dari analisis Cochran Q test menunjukkan bahwa alasan harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. 3. Monika Ike Dwi Fatmawati (2010)

Ike mengangkat masalah Alasan-Alasan Pembelian Produk Fashion Secara Online (Studi Kasus pada Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus 1 Mrican).

(32)

menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase untuk mengetahui identitas responden, dan analisis Cochran Q Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen melakukaan pembelian produk fashion secara online.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan analisis persentase diperoleh hasil konsumen yang diteliti adalah wanita (57%), berstatus sebagai mahasiswa/i dengan program studi manajemen ( 21%), FKIP ( 46%) dengan tahun angkatan 2006-2007. Sedangkan dari analisis Cochran Q Test menunjukan bahwa alasan desain situs yang menarik,kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan jenis barang yang beragam.

C. Kerangka Konseptual

(33)

Gambar II.1: Kerangka Konseptual

Dari kerangka konseptual dapat dijelaskan bahwa faktor alasan meliputi: perangkat lunak bebas (X1), perangkat lunak berkode sumber terbuka (X2), keamanan (X3), kestabilan (X4), hemat sumber daya perangkat keras (X5), hemat biaya lisensi (X6), mencoba untuk tidak menggunakan software ilegal (X7), ingin tampil beda dari yang lain (X8), mudah digunakan (X9), ingin menjadi programer Linux (X10), tampilan yang cantik (X11), bisa dimodifikasi (X12), bosan menggunakan Windows (X13), untuk berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk perusahaan atau membuka usaha sendiri (X14), menambah ilmu (X15), bisa saling berbagi (X16).

D. Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis). Berdasarkan pokok

Alasan

Keputusan menggunakan sistem operasi Linux

(34)

permasalahan yang ada dalam penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.

(35)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk menggambarkan kondisi sebenarnya untuk mengungkapkan alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah mahasiswa yang menjadi anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta yang juga menggunakan sistem operasi Linux.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian adalah hal-hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2011

(36)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di forum Yahoo Groups Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta yang beralamat di jogja-linux@yahoogroups.com.

D. Variabel Penelitian

Menurut Suryabrata (dalam Ike, 2010) variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux. Variabel tersebut antara lain: Linux adalah sesuatu yang menjadi pendorong mahasiswa sehingga menggunakan sistem operasi Linux.

3. Pengukuran Variabel

(37)

atau macamnya. Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan urutan atau tingkatan. Sehingga setelah data terkumpul dan telah terisi, data dipilih berdasarkan skor. Untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan untuk tidak setuju diberi skor 0 untuk masing-masing variabel.

E. Definisi Operasional

1. Perangkat Lunas Bebas

Perangkat lunak bebas (free software) adalah istilah yang diciptakan Richard Stallman dan sekaligus sebagai pendiri Yayasan Perangkat Lunak Bebas (Free Software Fundation) yang mengacu kepada perangkat lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Bebas disini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari, mengubah, menyalin atau menjual sebuah perangkat lunak, seseorang tidak perlu meminta izin dari siapapun. Walaupun demikian setiap orang memiliki salinan dari sebuah perangkat bebas dapat pula menyebarluaskan perangkat lunak bebas tersebut secara gratis.

2. Perangkat Lunak Berkode Sumber Terbuka

(38)

dengan memanfaatkan kode sumber (source code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini memiliki ciri bagi komunitasnya, yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi. Artinya, suatu komunitas menggunakan sebuah program open source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.

3. Keamanan

Seiring perkembangan komputer, komputer yang satu dapat terhubung dengan komputer yang lainnya dan saling bertukar data. Adanya pertukaran inilah yang kemudian dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab untuk merusak ataupun memanipulasi data pada suatu komputer.

Hal lainnya adalah ancaman virus dan perangkat lunak merugikan lainnya. Perangkat lunak merugikan tersebut tidaklah tercipta begitu saja melainkan memang dibuat untuk tujuan merusak sistem operasi komputer, merusak data, menghilangkan data, atau untuk tujuan mengambil data pengguna komputer tersebut.

4. Kestabilan

(39)

mengalami hang (keadaan diam tanpa respon). Untuk meguji kestabilan sebuah sistem operasi biasanya dilakukan dengan cara menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan.

5. Sumber Daya Perangkat Keras

Perangkat keras sebuah komputer memiliki spesifikasi/fitur tertentu. Sumber daya perangkat keras turut berperan dalam menjalankan sumber daya yang dimiliki sistem operasi.

6. Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

(40)

penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta yang juga menggunakan sistem operasi Linux. Jumlah populasi dalam Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta bersifat infinite, karena penulis maupun pengurus organisasi tidak dapat mengetahui secara pasti jumlah mahasiswa yang menjadi angota KPLI SubLoco Jogjakarta yang juga mengunakan sistem operasi Linux dan setiap waktu jumlahnya dapat berubah.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (dalam Ike, 2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa yang menjadi anggota Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta yang juga menggunakan sistem operasi Linux.

(41)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_sampling).

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Convenience sampling adalah suatu metode pengambilan sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara menyebarkan alamat kuesioner online ke forum Yahoo Groups KPLI SubLoco Jogjakarta di jogja-linux@yahoogroups.com.

H. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

(42)

2. Sumber Data Sekunder teknologi komputer dan dunia maya. Disamping itu, KPLI SubLoco Jogjakarta tidak memiliki kantor fisik, tentu akan sangat sulit mengumpulkan data bila penyebaran kuesioner secara fisik dengan ketiadaan kantor sementara anggotanya tersebar luas diseluruh Yogyakarta. Dengan kuesioner online, penulis dapat menghemat biaya, menjangkau seluruh anggota, serta jauh lebih cepat dalam mengolahnya menggunakan perangkat lunak pengolah data statistik.

(43)

Responden yang menjawab “Ya” diberi skor 1, sedangkan responden yang menjawab “Tidak” diberi skor 0.

Bagian pertama pada kuesioner berisikan tentang identitas responden yang meliputi jenis kelamin, serta jurusan (eksakta, eksakta komputer, dan non-eksakta). Sedangkan pada bagian kedua berisikan pertanyaan mengenai alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal, majalah, koran, internet, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.

3. Observasi

(44)

dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor/nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content validity), validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) dan validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk.

Keseratus (100) sampel akan diuji validitasnya dengan cara mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment (korelasi antar item dengan skor total dalam satu variabel), sebagai berikut :

Dimana:

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

(45)

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

a) Jika Rhitung ≥ Rtabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen dikatakan valid.

b) Jika Rhitung < Rtabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen dikatakan tidak valid.

Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik (nilai koefisien validitas dapat dilihat pada corrected item total corelation, maka pertanyaan tersebut sudah dianggap memuaskan (signifikan).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

(46)

belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari korelasinya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat ukur tersebut tidak dibelah.

Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh menggunakan rumus :

(47)

K. Teknik Analisis Data

Rumus perhitungan analisi persentase adalah sebagai berikut: P = nx / N

(48)

berpasangan maka analisis Cochran Q Test digunakan untuk tiga sampel berpasangan atau lebih.

Dipilihnya analisis Cochran Q Test karena penulis ingin mengetahui atribut apa saja yang dianggap syah/valid. Atribut yang syah tersebut merupakan atribut yang berpengaruh dan dipertimbangkan mahasiswa dalam keputusan menggunakan sistem operasi Linux. Langkah-langkah analisis Cochran Q Test adalah sebagai berikut:

a. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux, terlebih dulu disusun rumusan masalah yaitu Apa saja yang menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux?

b. Menetapkan Asumsi-Asumsi

Data untuk analisis terdiri atas reaksi-reaksi dari responden terhadap alasan yang diterapkan secara independen. Reaksi-reaksi itu dinyatakan dengan 1 untuk “ya” atau 0 untuk “tidak”.

c. Pengolahan Data

(49)

0.

d. Menentukan Hipotesis

H0: Alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux adalah perangkat lunak bebas, perangkat lunak berkode sumber terbuka, keamanan, kestabilan, hemat sumber daya perangkat keras, hemat biaya lisensi, mencoba untuk tidak menggunakan software ilegal, ingin beda dari yang lain, mudah digunakan, ingin menjadi programer Linux, tampilan yang cantik, bisa dimodifikasi, bosan menggunakan Windows, untuk berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk perusahaan atau membuka usaha sendiri, menambah ilmu, bisa saling berbagi.

H1: Salah satu dari keenam belas (16) alasan bukan alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

Li : jumlah data pada kelompok ulangan ke-i (kolom) Gj : jumlah data pada kategori/perlakuan ke-i (baris) n : jumlah sampel yang diuji

g. Keputusan

(50)

1) Terima H0: apabila nilai Q < nilai khi kuadrat (X2) atau apabila nilai alpha > 0,05

2) Tolak H0: apabila nilai Q > nilai khi kuadrat (X2) atau apabila nilai alpha < 0,05

(51)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum KPLI SubLoco Jogjakarta

1. Sejarah Kelompok Pengguna Linux Indonesia SubLoco Jogjakarta KPLI SubLoco Jogjakarta, KPLI – Jogja atau kadang disebut Jogja Linux adalah komunitas para pengguna Linux di Jogjakarta. KPLI SubLoco Jogjakarta merupakan komunitas Linux seperti halnya Linux User Group di beberapa negara. KPLI disepakati bersama sebagai wadah untuk para pengguna Linux pada akhir tahun 90-an. KPLI bersifat terbuka, non-struktural, non-hirarkis, non-formal, flat, dll sedemikian rupa sehingga tidak ada KPLI Pusat dan KPLI Daerah. Siapapun dapat membuat KPLI dengan nama apapun, sepanjang tidak ada konflik. KPLI SubLoco Jogjakarta terbentuk pada tahun 2002, saat diadakannya Linux Conference pertama di Jogja. Tidak pernah ada kaitan secara struktural antara KSL dengan KPLI SubLoco Jogjakarta. KPLI SubLoco Jogjakarta menjadi jalur koordinasi dan komunikasi agar terjadi keselarasan dalam melakukan kegiatan. Jika membutuhkan badan hukum KPLI dapat menggunakan YPLI dalam kegiatannya.

2. Kantor atau Basecamp

KPLI SubLoco Jogjakarta tidak memiliki kantor ataupun basecamp tetap. Tempat berkumpul resmi KPLI SubLoco Jogjakarta

(52)

adalah di milis Yahoo Groups jogja-linux@yahoogroups.com, disamping itu juga sebagai milis komunitas pengguna sistem GNU/Linux, Perangkat Lunak Bebas dan Open Source (PLBOS) di Yogyakarta. Arsip milis KPLI SubLoco Jogjakarta selain dapat diakses di Yahoo Groups dapat diakses di http://www.mail-archive.com/jogja-linux@yahoogroups.com/

3. Sifat Keanggotaan

Keanggotaan KPLI SubLoco Jogjakarta gratis, tidak mengikat, dan bebas. Siapa saja yang merasa pengguna Linux, ataupun calon pengguna sistem operasi Linux boleh bergabung. Di KPLI SubLoco Jogjakarta tidak ada pembatasan distro Linux. Distro Linux apapun tidak masalah.

4. Kegiatan

(53)

Ongkang-Ongkang). Nama Malioboro itu sendiri dicetuskan oleh Aji Kisworo Mukti, salah seorang anggota KPLI SubLoco Jogjakarta.

Acara Malioboro mulai diperkenalkan diakhir tahun 2010. Dan secara konsisten acara Malioboro dilakukan sebulan sekali. Acara

f. Koordinator R & D : Bondan Himawan

g. Koordinator Publikasi & Media : Yuda Nugrahadi

(54)

yang berprofesi sebagai mahasiswa, dosen, programer, teknisi dan sebagainya.

Dalam penelitian ini penulis hanya menitik beratkan pada anggota yang berstatus mahasiswa. Mahasiswa anggota KPLI SubLoco Jogjakarta juga sebagian besar merupakan anggota KSL di kampusnya masing-masing. Hal ini dimungkinkan walau tidak tidak memiliki suatu struktur hirarki antara KSL dengan KPLI, namun keduanya dimungkinkan bahkan selalu berkonsolidasi guna menyelenggarakan acara-acara promosi, sosialisasi, dan hal lainnya terkait dengan pengembangan serta implementasi sistem operasi Linux.

(55)

BAB V

sample yang digunakan penulis, yakni convenience samping atau teknik

pengambilan sampel dengan pertimbangan kemudahan. Survei awal

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online yang dibuat dengan

menggunakan fasilitas Google Docs kepada 21 mahasiswa pengguna

sistem operasi Linux pada tanggal 1 hingga 5 November 2010 mengenai

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux. Dari penelitian

tersebut diperoleh enam belas alasan.

Suatu instrumen atau pertanyaan penelitian haruslah diuji

validitasnya terlebih dahulu sebelum instrumen atau pertanyaan tersebut

benar-benar digunakan untuk penelitian dengan cara memasukkan

jawaban dari 30 responden terlebih dahulu untuk dapat mengenahui nilai

korelasi agar dapat dinyatakan layak atau tidaknya sebuah instrumen atau

pertanyaan tersebut digunakan dalam penelitian.

Walaupun demikian penulis tidak melakukan uji coba validitas

instrumen atau pertanyaan terlebih dahulu sebelum penelitian

sesungguhnya dilakukan. Sikap ini penulis tempuh karena penulis

(56)

berpegang teguh bahwa hasil rekapitulasi alasan hasil survei awal harus

dijalankan tanpa pengurangan maupun modifikasi yang dikarenakan bila

pengujian 30 responden ternyata menyatakan ada instrumen atau

pertanyaan yang tidak valid. Penulis juga berpegang pada cara penentuan

jumlah sampel sebanyak 100 sampel berdasarkan metode estimasi

maksimum Likelihood agar tidak terlalu sensitive untuk dilakukan

pengujian-pengujian yang dibutuhkn dan telah melampaui jumlah sampel

bila di dasarkan pada parameter yang secara normal berjumlah 80 sampel

(16 parameter x 5 = 80 sampel).

Disamping itu penulis menilai pengujian validitas instrumen atau

pertanyaan dari 30 responden merupakan sebuah prakiraan, karena

pertanyaan tersebut valid atau tidak menjadi semakin kecil (Rhitung > Rtabel).

Penulis sadar akan konsekuensi yang harus ditanggung bilamana ada

instrument atau pertanyaan yang tidak valid setelah kuota 100 responden

terpenuhi. Ada pun konsekuensi yang harus penulis tanggung seperti

harus melakukan penyebaran kembali, dan/atau menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa instrument atau pertanyaan penelitian ada yang

(57)

Pada tahap penyebaran kuesioner online untuk penelitian yang

susungguhnya ini penulis juga menggunakan kuesioner online untuk

mengumpulkan data. Penulis menggunakan fasilitas Google Docs dalam

membuat kuesioner online. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan

alamat kuesioner online yang ditempel di blog penulis dengan

menggunakan fungsi embed pemprograman HTML yang berisikan daftar

pertanyaan mengenai karakteristik mahasiswa dan pertanyaan mengenai

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux hasil survei awal ke

forum Yahoo Groups KPLI SubLoco Jogjakarta di jogja-linux@yahoogroups.com.

Setelah penulis menyebarkan kuesioner, penulis menunggu

anggota KPLI SubLoco Jogjakarta untuk mengisi kuesioner online

tersebut. Penulis dapat mengetahui jawaban serta kuota responden yang

telah mengisi kuesioner online dengan cara membuka akun penulis di

Google Docs, karena jawaban kuesioner langsung tersimpan di server Google pada akun penulis. Setelah kuota 100 respon telah terpenuhi barulah penulis melakukan pengolahan dari data-data yang telah masuk di

server tersebut untuk diuji secara statistik. Dari hasil uji validitas,

diketahui bahwa keseluruh instrument atau pertanyaan kuesioner online

(58)

B. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan

dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi

pengukurannya. Agar instrumen penelitian dapat berfungsi dengan

benar, maka instrumen tersebut harus memiliki validitas yang tinggi.

Untuk mengukur validitas digunakanlah korelasi product moment:

korelasi antar instrumen dengan skor total dalam satu variabel.

Kriteria yang digunakan adalah bila nilai korelasi lebih besar dari nilai

Rtabel, maka butir yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih, atau

apabila nilai korelasi lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.

Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh nilai Rtabel

sebesar 0,197. Untuk dapat dinyatakan valid, maka nilai korelasi harus

(59)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan program

komputerisasi statistika GNU PSPP, diketahui bahwa nilai korelasi

dari keenam belas butir pertanyaan tersebut > 0,197 (Rhitung > Rtabel),

maka keenam belas (16) butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil

pengukuran dapat diperaya bila dilakukan pengukuran pada waktu

yang berbeda pada kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang

(60)

belum berubah. Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik

ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas.

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan Keterangan

0,71 16 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan program

komputerisasi statistika GNU PSPP, diketahui bahwa nilai Cronbach's

Alpha sebesar 0,71 (> 0,6) maka dapat disimpulkan bahwa keenam belas butir pertanyaan dapat diterima.

C. Analisis Data

1. Analisis Persentase

a. Karakteristik mahsiswa yang menggunakan sistem operasi Linux

berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa dalam penelitian ini

dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan

(61)

Tabel V.3

Berdasarkan pada tabel V.1 diatas dapat diketahui bahwa

sebagian besar mahasiswa berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 95 orang atau sebesar 95,00% dan sisanya sebanyak 5

orang atau sebesar 5,00% adalah perempuan.

b. Karakteristik mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux

berdasarkan jurusan

Berdasarkan jenis jurusan, mahasiswa dalam penelitian ini

(62)

Berdasarkan pada tabel V.2 diatas dapat diketahui bahwa

sebagian besar jurusan mahasiswa yaitu sebanyak 61 mahasiswa

atau sebesar 61,00% berasal dari jurusan eksakta komputer.

Sedangkan sebanyak 21 mahasiswa atau sebesar 21,00% berasal

dari jurusan non eksakta. Sisanya sebanyak 18 mahasiswa atau

sebesar 18,00% adalah berasal dari jurusan eksakta.

2. Analisis Cochran Q Test

Analisis Cochran Q Test digunakan untuk menjawab rumusan

masalah kedua, yaitu apa saja alasan mahasiswa yang menggunakan

system operasi Linux penulis menggunakan analisis Cochran Q Test.

Dipilihnya analisis Cochran Q Test karena data penelitian berskala

nominal dan penulis ingin mengetahui alasan apa yang

sunguh-sungguh memperngaruhi mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux. Selanjutnya dengan analisis Cochran Q Test akan dapat

dilakukan pengujian alasan-alasan di atas. Penulis menggunakan

program komputerisasi statistika GNU PSPP. Pengujian alasan-alasan

tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh alasan (16

alasan), kemudian pengujian 15 alasan, pengujian 14 alasan,

pengujian 13 alasan, dan seterusnya sampai pengujian alasan yang

menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang cukup signifikan antara

alasan yang dipilih responden atau sampai perhitungan mendapat

sejumlah alasan yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa

(63)

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux:

Tabel V.4

Rekapitulasi Alasan

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Untuk analisis masalah kedua dalam penelitian ini akan dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tahap Pertama

(64)

operasi Linux

2) H1: X1-X16 tidak menjadi alasan mahasiswa menggunakan

sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 15, sehingga X2 = 24,99580

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 24,99580, terima Ho apabila Q

< 24,99580

5) Q hitung : 190,58

6) Q hitung : 190,58 > X2 tabel (24,99580) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Saya bosan menggunakan Microsoft

Windows (X13). b. Tahap Kedua

1) H0:

X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X10,X11,X12,X14,X15,X16

menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1:

X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X10,X11,X12,X14,X15,X16

tidak menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 14, sehingga X2 = 23,68478

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 23,68478, terima Ho apabila Q

(65)

5) Q hitung : 124,85

6) Q hitung : 124,85 > X2 tabel (23,68478) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Linux mudah digunakan (X9).

c. Tahap Ketiga

1) H0: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X10,X11,X12,X14,X15,X16

menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X10,X11,X12,X14,X15,X16

tidak menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 13, sehingga X2 = 22,36203

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 22,36203, terima Ho apabila Q

< 22,36203

5) Q hitung : 104,08

6) Q hitung : 104,08 > X2 tabel (22,36203) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Saya ingin tampil beda dengan orang

lain (X8).

d. Tahap Keempat

1) H0: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X11,X12,X14,X15,X16

(66)

2) H1: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X11,X12,X14,X15,X16

tidak menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 12, sehingga X2 = 21,02606

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 21,02606, terima Ho apabila Q

< 21,02606

5) Q hitung : 104,08

6) Q hitung : 88,50 > X2 tabel (21,02606) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Saya ingin menjadi programer Linux

(X11).

e. Tahap Kelima

1) H0: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X12,X14,X15,X16 menjadi

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X12,X14,X15,X16 tidak

menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 11, sehingga X2 = 19,67515

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 19,67515, terima Ho apabila Q

< 19,67515

5) Q hitung : 68,77

6) Q hitung : 68,77 > X2 tabel (19,67515) maka Ho ditolak

(67)

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Untuk berjaga-jaga jika masuk

perusahaan atau membuka usaha sendiri (X14).

f. Tahap Keenam

1) H0: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X12,X15,X16 menjadi

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X10,X12,X15,X16 tidak

menjadi alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 10, sehingga X2 = 18,30703

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 18,30703, terima Ho apabila Q

< 18,30703

5) Q hitung : 57,13

6) Q hitung : 57,13 > X2 tabel (18,30703) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Saya menggunakan Linux karena

pertimbangan menghemat biaya lisensi (X6).

g. Tahap Ketujuh

1) H0: X1,X2,X3,X4,X5,X7,X10,X12,X15,X16 menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X4,X5,X7,X10,X12,X15,X16 tidak menjadi

alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

(68)

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 16,91896, terima Ho apabila Q

< 16,91896

5) Q hitung : 45,81

6) Q hitung : 45,81 > X2 tabel (16,91896) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Menggunakan Linux dapat

menghemat pemakaian sumber daya perangkat keras yang saya

miliki (X5).

h. Tahap Kedelapan

1) H0: X1,X2,X3,X4,X7,X10,X12,X15,X16 menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X4,X7,X10,X12,X15,X16 tidak menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 8, sehingga X2 = 15,50731

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 15,50731, terima Ho apabila Q

< 15,50731

5) Q hitung : 35,44

6) Q hitung : 35,44 > X2 tabel (15,50731) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Linux yang terkenal stabil membuat

(69)

i. Tahap Kesembilan

1) H0: X1,X2,X3,X7,X10,X12,X15,X16 menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X3,X7,X10,X12,X15,X16 tidak menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 7, sehingga X2 = 14,06713

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 14,06713, terima Ho apabila Q

< 14,06713

5) Q hitung : 28,00

6) Q hitung : 28,00 > X2 tabel (14,06713) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Aman dari serangan virus, trojan,

malware, spyware, dan perangkat lunak merugikan lainnya (X3).

j. Tahap Kesepuluh

1) H0: X1,X2,X7,X10,X12,X15,X16 menjadi alasan mahasiswa

menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X7,X10,X12,X15,X16 tidak menjadi alasan

mahasiswa menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 6, sehingga X2 = 12,59158

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 12,59158, terima Ho apabila Q

< 12,59158

(70)

6) Q hitung : 21,69 > X2 tabel (12,59158) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 11,07048, terima Ho apabila Q

< 11,07048

5) Q hitung : 17,26

6) Q hitung : 17,26 > X2 tabel (11,07048) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Sifat Linux yang bebas dan berkode

terbuka (kode dapat dilihat), membuat ilmu yang saya miliki dapat

bertambah dengan mempelajari cara kerja software melalui kode

sumber tersebut (X15).

l. Tahap Keduabelas

(71)

menggunakan sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X10,X12,X16 tidak menjadi alasan mahasiswa

menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 4, sehingga X2 = 9,48773

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 9,48773, terima Ho apabila Q <

9,48773

5) Q hitung : 9,95

6) Q hitung : 9,95 > X2 tabel (9,48773) maka Ho ditolak

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan

analisis Cochran Q Test kembali dengan menghilangkan atribut

Jawaban “Ya” terendah yaitu Linux memiliki tampilan yang cantik

dengan efek 3D (X10).

m. Tahap Ketigabelas

1) H0: X1,X2,X12,X16 menjadi alasan mahasiswa menggunakan

sistem operasi Linux

2) H1: X1,X2,X12,X16 tidak menjadi alasan mahasiswa

menggunakan sistem operasi Linux.

3) Alpha: 0,05 (5%), df = 3, sehingga X2 = 7,81472

4) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 7,81472, terima Ho apabila Q <

7,81472

5) Q hitung : 5,77

6) Q hitung : 5,77 < X2 tabel (7,81472) maka Ho diterima

(72)

bahwa X1, X2, X12, X16, menjadi alasan mahasiswa

2) Perangkat lunak berkode sumber terbuka

3) Bisa dimodifikasi

4) Bisa saling berbagi

Oleh karena H0 telah diterima, maka proses analisis Cochran Q

Test berhenti sammpai di tahap ketiga belas ini.

Dengan melihat hasil analisis yang ada dan kesimpulan dari

jawaban masalah dalam penelitian, diketahui bahwa ada empat

keamanan, kestabilan, hemat sumber daya perangkat keras, hemat

biaya lisensi, mencoba untuk tidak menggunakan software ilegal,

ingin tampil beda dari yang lain, mudah digunakan, ingin menjadi

(73)

Windows, untuk berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk

perusahaan atau membuka usaha sendiri, menambah ilmu bila

dibandingkan dengan keempat alasan utama memiliki nilai Cj

yang kecil, maka kedua belas alasan tersebut tidak dimasukan ke

dalam alasan utama, akan tetapi tidak menutup kemungkinan

bahwa alasan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi

mahasiswa untuk menggunakan sistem operasi Linux.

3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa

yang menggunakan sistem operasi Linux dan mengetahui alasan

mahasiswa yang menggunakan sistem opersi linux.

Dari hasil karakteristik mahasiswa diketahui bahwa sebagaian

besar mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 95 mahasiswa atau sebesar 95% yang

sebagian besar dari jurusan eksakta komputer sebanyak 61 mahasiswa

atau sebesar 61%. Dari hasil analisis persentase tersebut dapat

diketahui bahwa laki-laki masih sangat mendominasi pengguna

komputer.

Pada analisis masalah yang kedua ini penulis ingin mengetahui

alasan apa yang berpengaruh paling kuat atau menjadi prioritas dalam

memberikan pengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk

menggunakan sistem operasi Linux.

(74)

Linux dilakukan analisis Cochran Q Test. Pengujian ini dilakukan

pada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa

menggunakan sistem operasi Linux, dintaranya yaitu perangkat lunak

bebas (X1), perangkat lunak berkode sumber terbuka (X2), keamanan

(X3), kestabilan (X4), hemat sumber daya perangkat keras (X5),

hemat biaya lisensi (X6), mencoba untuk tidak menggunakan software

ilegal (X7), ingin tampil beda dari yang lain (X8), mudah digunakan

(X9), ingin menjadi programer Linux (X10), tampilan yang cantik

(X11), bisa dimodifikasi (X12), bosan menggunakan Windows (X13),

untuk berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk perusahaan atau

membuka usaha sendiri (X14), menambah ilmu (X15), bisa saling

berbagi (X16).

Pada langkah ketiga belas dari perhitungan dapat diketahui bahwa

kelompok alasan yang masih tetap mempengaruhi mahasiswa

(75)

Linux yang mengizinkan setiap pihak bebas untuk digunakan,

dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi,

atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan

yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya.

Bebas disini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari,

mengubah, menyalin atau menjual sebuah perangkat lunak, seseorang

tidak perlu meminta izin dari siapapun.

Sedangkan “perangkat lunak berkode sumber terbuka” menjadi

alasan yang mendorong mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux terpilih karena pengembangan sistem operasi Linux yang tidak

dikoordinasi oleh suatu individu/lembaga pusat, maka semua pihak

karena tidak ada aturan lisensi yang mengharuskan tampilan sistem

operasi Linux harus seperti apa. Maka dari itu pula beragam distro

Linux juga memiliki tampilan bermacam-macam. Dan dari tampilan

itu, pengguna dapat dan boleh mengubahnya lagi sesuai dengan

keinginannya.

Yang terakhir alasan “bisa saling berbagi” terpilih karena

(76)

sandungan besar bagi orang awan yang ingin menggunakan sistem

operasi Linux. Oleh karena itu cukup banyak orang yang bisa

menggunakan sistem operasi Linux membuat suatu komunitas atau

forum online untuk berbagi info antar pengguna, bisa saling berlajar

dan bisa saling mengajar.

Bila dilihat dari deskripsi analisis Cochran Q Test, keempat alasan

diatas bukanlah menjadi urutan prioritas alasan mahasiswa

menggunakan sistem operasi Linux. Keempat alasan diatas hanyalah

mengkonsistenkan urutan berdasarkan nomor pada kuesioner. Jika

berdasarkan prioritas maka urutannya akan menjadi:

a) Bisa saling berbagi yang memperoleh suara sebanyak 99

b) Perangkat lunak berkode sumber terbuka yang memperoleh

suara sebanyak 97

c) Perangkat lunak bebas yang memperoleh suara sebanyak 96

d) Bisa dimodifikasi yang memperoleh suara sebanyak 93

Dengan hasil analisis yang didapat, penulis berkeyakinan bahwa

keempat alasan inilah yang nantinya akan tetap memberikan

keunggulan tersendiri pada sistem operasi Linux. Dan alasan bisa

saling berbagi adalah alasan yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux.

Sedangkan untuk kedua belas alasan lainnya yaitu keamanan,

(77)

mencoba untuk tidak menggunakan software ilegal, ingin tampil beda

dari yang lain, mudah digunakan, ingin menjadi programer Linux,

tampilan yang cantik, bosan menggunakan Windows, untuk

berjaga-jaga dikemudian hari jika masuk perusahaan atau membuka usaha

sendiri, dan menambah ilmu bila dibandingkan dengan keempat

alasan utama memiliki nilai Cj yang kecil, maka kedua belas alasan

tersebut tidak dimasukan ke dalam alasan utama, akan tetapi tidak

menutup kemungkinan bahwa alasan tersebut dapat menjadi

pertimbangan bagi mahasiswa untuk menggunakan sistem operasi

(78)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil analisis persentase untuk dapat mengetahui karakteristik

mahasiswa yang menggunakan sistem operasi Linux adalah:

a. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas mahasiswa pengguna sistem

operasi Linux berjenis kelamin laki-laki (95%)

b. Berdasarkan jurusan, mayoritas mahasiswa pengguna sistem

operasi Linux berasal dari jurusan eksakta komputer (61%)

2. Dari hasil analisis Cochran Q Test (setelah melakukan pengujian dan

perhitungan dengan melewati beberapa tahap) untuk dapat mengetahui

alasan apa saja yang mempengaruhi mahasiswa menggunakan sistem

operasi Linux dapat disimpulkan bahwa dari keenambelas alasan,

hanya ada empat alasan mahasiswa menggunakan sistem operasi

Linux, yaitu perangkat lunak bebas, perangkat lunak berkode

sumber terbuka, dan bisa dimodifikasi, dan bisa saling berbagi.

Gambar

Tabel R.............................................................................101
Gambar II.1: Kerangka Konseptual
Tabel V.1Hasil Uji Validitas
Tabel V.2Hasil Uji Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan tawas sebagai penjernih air sudah biasa dilakukan masyarakat Indonesia sejak karena disamping murah cara penerapannya juga mudah, tinggal ambil tawas lalu dimasukkan

Campurkan bumbu halus, lalu garam, perisa makanan, dan daun kunyit ke dalam tepung aduk hingga rata2. Masukkan air ke dalam adonan tepung dan

Kursus Penilaian Tahap Kecekapan Untuk Jurukur Gred J54: Sistem Saraan Malaysia Shah Alam, Selangor, 19 Ogos 2003.. Pangkalan Data Ukur

Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 35 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2019 Nomor 35 Seri E)

Media dakwah ini bukan saja sebagai alat bantu dakwah namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur) yang

Proses transformasi multipel seni kuda kepang yang berlangsung dalam kelompok TSB juga menunjukkan jika genre seni tradisi yang sama dapat digandakan dengan gaya yang

Pelaksanaan terhadap pendidikan dasar yang wajib dan cuma-cuma yang tertuang dalam Pasal 13 ICESCR, sebagaimana yang telah dibahas pada bagian sebelumnya,

Dari hasil perhitungan dan analisis diatas menggunakan analisis laporan keuangan, dapat diketahui kinerja keuangan pada perusahaan Farmasi dengan menggunakan rasio