• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALIDITAS RENAL ANGINA INDEX SEBAGAI PREDIKTOR GANGGUAN GINJAL AKUT PADA ANAK DENGAN SAKIT KRITIS DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "VALIDITAS RENAL ANGINA INDEX SEBAGAI PREDIKTOR GANGGUAN GINJAL AKUT PADA ANAK DENGAN SAKIT KRITIS DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

VALIDITAS

RENAL ANGINA INDEX

SEBAGAI PREDIKTOR GANGGUAN GINJAL AKUT

PADA ANAK DENGAN SAKIT KRITIS

DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. SOETOMO

SURABAYA

Penelitian Karya Ilmiah Akhir

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I

Ilmu Kesehatan Anak

Oleh :

I Dewa Ayu Agung Shinta Kamaya Pembimbing :

Prof. M. Sjaifullah Noer, dr., SpA(K) A. Latief Azis, dr., SpA(K)

Dr. Ninik A. Soemyarso, dr., MMPaed, SpA(K) Risky Vitria Prasetyo, dr., SpA(K)

M. Riza Kurniawan, dr., SpA Dr. Windhu Purnomo, dr., MS

DEPARTEMEN/ SMF ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Gangguan ginjal akut (GgGA) pada anak di berbagai belahan dunia

saat ini semakin meningkat. Diperkirakan saat ini berkisar 10-15% anak

mengalami GgGA, dimana angka tersebut cukup besar pada anak dengan

sakit kritis, dengan angka kematian 40-90%.

Sampai saat ini, diagnosis GgGA masih menggunakan estimasi

klirens kreatinin serum dan produksi urin, yang akan menunjukkan nilai

abnormal setelah fungsi ginjal menurun 50% atau lebih. Berbagai upaya

untuk diagnosis dini GgGA telah dilakukan. Sistem skor pada anak

dengan sakit kritis telah digunakan di beberapa negara, namun sistem

skor tersebut tidak spesifik terhadap kerusakan ginjal. Beberapa petanda

biologis juga telah digunakan untuk mendiagnosis GgGA secara dini,

tetapi di negara-negara berkembang pemeriksaan ini masih terbatas, dan

dengan biaya yang cukup mahal.

Dalam upaya memperbaiki outcome pada anak dengan sakit kritis,

diagnosis dini sangat diperlukan, sehingga dapat dilakukan tatalaksana

yang lebih baik. Renal Angina Index (RAI) merupakan rumusan baru yang

mulai dikembangkan sejak tahun 2010 dan validasi RAI telah

dikemukakan oleh Basu dkk pada tahun 2014 dalam suatu jurnal

internasional. Sistem skor ini diharapkan dapat memprediksi terjadinya

GgGA pada anak dengan sakit kritis sebelum adanya penurunan nilai

(7)

Karya ilmiah akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I

Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD

Dr. Soetomo Surabaya. Hasil penelitian yang dicapai nantinya diharapkan

dapat menunjukkan validitas RAI sebagai prediktor GgGA pada anak

dengan sakit kritis di Unit Perawatan Intensif (UPI) Anak RSUD Dr.

Soetomo Surabaya. Meskipun dalam pelaksanaan penelitian karya ilmiah

akhir ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat

menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas, namun penulis menyadari

bahwa makalah ini masih sederhana dan belum sempurna. Untuk setiap

saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan akan diterima dengan

senang hati. Semoga dapat memberi sesuatu yang berguna bagi kita

semua dalam menyongsong masa depan dengan kualitas hidup yang

lebih baik.

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat

dan rahmat-Nya, laporan penelitian ini dapat saya selesaikan sebagai

salah satu persyaratan untuk menerima tanda keahlian di bidang Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr.

Soetomo Surabaya.

Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

guru-guru saya, Prof. M. Sjaifullah Noer, dr., SpA(K); A. Latief Azis, dr., SpA(K); Dr. Ninik A. Soemyarso, dr., MMPaed, SpA(K); Risky Vitria Prasetyo, dr., SpA(K); M. Riza Kurniawan, dr., SpA. Beliau semua telah membimbing saya dengan penuh kesabaran, kesungguhan dan ketelitian

dalam membekali, mengarahkan dan membimbing saya sejak pembuatan

naskah usulan penelitian hingga penyelesaian karya ilmiah akhir ini.

Rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya juga saya

sampaikan kepada yang terhormat :

- Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes, SpPD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., SpP(K), selaku mantan Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, yang telah memberi kesempatan kepada saya

untuk menempuh Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak.

(9)

mantan Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas selama masa pendidikan keahlian saya serta

memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian.

- Prof. Dr. Triyono, dr., SpR(K), selaku Ketua Tim Koordinasi Pelaksana, Program Pendidikan Dokter Spesialis,Fakultas Kedokteran,

Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas selama masa pendidikan keahlian saya.

- H. Sjamsul Arief, dr., MARS, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD

Dr. Soetomo,yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada saya

untuk memperdalam pengetahuan di bidang Ilmu Kesehatan Anak, serta

atas bimbingan dan pengarahannya selama saya mengikuti pendidikan

keahlian.

- Dr. I Dewa Gede Ugrasena, dr., SpA(K), selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas

Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo, dan Hj. Siti Nurul Hidayati, dr., M.Kes, SpA(K) selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Anak, Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas

Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo, atas segala

bimbingan yang amat berharga yang senantiasa diberikan kepada saya

selama mengikuti pendidikan keahlian.

(10)

Airlangga / RSUD Dr. Soetomo yang bersedia mendukung konsep

penelitian ini sehingga karya akhir saya dapat terwujud, serta saran dan

kritik yang menggugah saya untuk terus membaca.

- Dr. Windhu Purnomo, dr., MS. selaku pembimbing statistik yang telah membantu dalam hal penyusunan metode penelitian dan

pengolahan data.

- Prof. Dr. Subijanto MS, dr., SpA(K); Prof. Bambang Permono, dr., SpA(K); Dominicus Husada, dr., DTM&H, MCTM(TP), SpA(K); I Ketut Alit Utamayasa, dr., SpA(K); Mira Irmawati, dr., SpA(K) selaku tim penguji atas asupan konstruktif yang berharga untuk perbaikan karya

ilmiah penelitian ini.

- Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya

yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan studi di

bagian Ilmu Kesehatan Anak sekaligus memberikan ilmu baru yang

sangat bermanfaat.

- Seluruh staf pengajar Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga yang telah memberi bekal

untuk menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Anak,

Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo

Surabaya.

(11)

telah bersama-sama dalam suka dan duka menempuh pendidikan

spesialis anak.

- Rekan PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran,

Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo periode Juli 2011, yaitu Devi Emawanti, dr., Putu Dian Saraswati dr., Hakimah Maimunah dr., Berlian Beatrix Rarome dr., Natalia Kristanti dr., Kristina Natalia Marbun dr., Siti Nur Azizah dr., Heru Setiawan dr., Septria Erlitarini Soedjito dr., Ilham Bondan dr. atas kekompakan dan kerjasamanya selama menempuh pendidikan dokter spesialis anak.

- Teman-teman yang akan bersama mengikuti ujian board bulan

Febuari 2016 yaitu Hidayati Utami Dewi dr., Yeni Kusumawati dr., Areta Idarto dr., Berlian Beatrix R dr., semoga kita bisa lulus mendapat hasil terbaik dan tidak mengecewakan seluruh pihak.

- Seluruh paramedis di Instalasi Rawat Jalan Anak dan Instalasi Rawat Inap Anak, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya yang telah membantu

saya selama masa pendidikan.

- Mbak Timur, Mbak Didi, Mbak Nita, Bu Win, Mbak Dian, Mbak Yuni dan Mbak Indri terima kasih atas bantuannya mengurusi PPDS selama ini.

(12)

Dan sungguh bersyukur saya memiliki keluarga yang luar biasa,

yang senantiasa mendukung dan memberi kesempatan kepada saya

untuk mewujudkan apa yang saya inginkan, saya sampaikan rasa hormat

dan kasih sayang kepada:

- Anak saya tersayang, Nathan Al Madani atas kesabaran dan ketabahan mendampingi selama saya menempuh pendidikan serta doa

yang selalu dipanjatkan demi keselamatan dan keberhasilan saya.

Maafkan saya karena sering meninggalkan kewajiban sebagai ibu untuk

beberapa waktu dalam menunaikan tugas-tugas sebagai PPDS.

- Kedua orang tua saya tercinta I Dewa Gede Alit Arthana, dr., SpB dan Fifi Merianna Lubis, dr., atas dukungan moral, dukungan material dan doa yang selalu dipanjatkan untuk saya agar saya dapat mencapai

cita-cita menjadi dokter spesialis anak.

- Adik, I Dewa Gede Nanda Krismaya, drg., atas dukungan dan doanya.

- Seluruh keluarga besar saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuannya selama ini.

- Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu, yang telah member dukungan hingga selesainya

penyusunan karya ilmiah akhir ini

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

(13)

didapat dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran dan pada

akhirnya bermanfaat bagi kesehatan anak-anak Indonesia. Semoga

Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan berkah dan

rahmat-Nya kepada kita semua.

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Singkatan ... xvii

Daftar Lampiran ... xix

Abstrak Abstract Ringkasan Bab 1. Pendahuluan ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Manfaat Teori ... 4

1.4.2. Manfaat Praktis ... 4

Bab 2. Tinjauan Pustaka ... 5

2.1. Gangguan Ginjal Akut ... 5

2.1.1. Definisi ... 5

(15)

2.1.3. Etiologi ... 9

2.1.4. Patogenesis ... 12

2.1.4.1. Pre-renal ... 12

2.1.4.2. Renal ... 15

2.1.4.3. Post-renal ... 16

2.1.5. Diagnosis ... 16

2.1.6. Tatalaksana ... 19

2.2. Gangguan ginjal akut pada anak dengan sakit kritis ... 23

2.3. Renal Angina Index (RAI) ... 27

2.3.1. Latar belakang perumusan dan definisi ... 27

2.3.2. Rumusan dan interpretasi ... 33

2.3.3. Penggunaan RAI pada gangguan ginjal akut ... 33

Bab 3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 39

3.1. Kerangka Konseptual ... 39

3.2. Penjelasan Kerangka Konseptual ... 40

3.3. Hipotesis Penelitian ... 41

Bab 4. Metode Penelitian ... 42

4.1. Desain Penelitian... 42

4.2. Tempat Penelitian ... 42

4.3. Waktu Penelitian... 42

4.4. Subyek Penelitian ... 42

4.4.1. Sampel Penelitian ... 42

4.4.2. Kriteria Inklusi ... 42

4.4.3. Kriteria Eksklusi ... 43

4.4.4. Kriteria Putus Uji ... 43

(16)

4.5. Identifikasi Variabel ... 44

4.5.1. Variabel Bebas ... 44

4.5.2. Variabel Tergantung ... 44

4.5.3. Definisi Operasional ... 44

4.6. Etik Penelitian……. ... 48

4.7. Cara Kerja ... 49

4.8. Alur Penelitian ... 50

4.9. Pengumpulan dan Penyajian ... 50

4.9.1. Pengumpulan Data ... 50

4.9.2. Penyajian Data ... 51

4.10. Analisis Statistik... 51

Bab 5. Hasil Penelitian.……….. ... 52

5.1.Karakteristik Subyek Penelitian………. ... 53

5.2. Performa RAI terhadap outcome (terjadinya GgGA hari ke-3)………. ... 55

5.3.Performa RAI terhadap outcome (terjadinya GgGA hari ke-7)………. ... 57

Bab 6. Pembahasan……… ... 63

6.1. Karakteristik Subyek……… ... 64

6.2. Penilaian RAI……… ... 69

Bab 7. Kesimpulan dan Saran ... 75

7.1. Kesimpulan ... 75

7.2. Saran ... 75

Daftar Pustaka ... 76

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Etiologi gangguan ginjal akut (GgGA) ... 11

Tabel 2.2 Nilai konstanta berdasarkan usia dan jenis kelamin ... 18

Tabel 2.3 Tahapan gangguan ginjal akut dan prinsip tatalaksana ... 20

Tabel 2.4 Penelitian penggunaan petanda biologis terhadap GgGA ... 28

Tabel 2.5 Karakteristik pasien AWARE study ... 37

Tabel 2.6 Preliminary results AWARE study ... 38

Tabel 5.1 Karakteristik subyek penelitian ... 54

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kriteria RIFLE ... 7

Gambar 2.2 Patogenesis GgGA ... 13

Gambar 2.3 Patofisiologi GgGA karena iskemia ... 14

Gambar 2.4 Kriteria pediatric modified RIFLE (pRIFLE) ... 17

Gambar 2.5 Skema gangguan ginjal ... 19

Gambar 2.6 Tahapan gangguan ginjal akut ... 21

Gambar 2.7 Algoritma tatalaksana GgGA pada anak ... 22

Gambar 2.8 Respon stres terhadap sistem organ ... 24

Gambar 2.9 Efek iskemia terhadap pembuluh darah ginjal ... 25

Gambar 2.10 Efek iskemia terhadap tubulus ginjal ... 26

(19)

DAFTAR SINGKATAN

ACE : Angiotensin Converting Enzyme

ADQI : Acute Dialysis Quality Initiative

AKI : Acute Kidney Injury

ARB : Angiotensin Receptor Blocker

AUC : Area Under Curve

AWARE : Assessment of Worldwide AKI, Renal angina, and Epidemiology

Ela-2 : Neutrophil Elastase-2

FO : fluid overload

GGA : Gagal Ginjal Akut

GgGA : Gangguan Ginjal Akut

GN : Glomerulonefritis

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

KDIGO : Kidney Disease Improving Global Outcomes

LFG : Laju Filtrasi Glomerulus

LPD : Lembar Pengumpulan Data

MMP-8 : Matrix Metallopeptidase-8

MRS : Masuk Rumah Sakit

NGAL : Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin

NSAID : Non-Steroid Anti-Inflammatory Drug

OR : Odds Ratio

PELOD : Pediatric Logistic Organ Dysfunction

PICU : Pediatric Intensive Care Unit

pRIFLE : pediatric modified RIFLE

(20)

RAI : Renal Angina Index

RIFLE : Risk-Injury-Failure-Loss-End stage renal disease

ROC : Receiver Operating Characteristic

TB : tinggi badan

USG : Ultrasonografi

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Subyek Penelitian

Lampiran 3 Surat Persetujuan Mengikuti Penelitian

Lampiran 4 Informasi Untuk Penderita

Lampiran 5 Lembar Pengumpul Data Penelitian

Lampiran 6 Pengesahan Etik

(22)

Validitas Renal Angina Index Sebagai Prediktor Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Dengan Sakit Kritis Di Unit Perawatan Intesif RSUD Dr. Soetomo Surabaya

I Dewa Ayu Agung Shinta Kamaya, Muhammad Riza Kurniawan1, Risky Vitria Prasetyo1, Ninik Asmaningsih Soemyarso1, Abdul Latief Azis2,

Mohammad Sjaifullah Noer1

Divisi Nefrologi1, Divisi Emergensi dan Rawat Intensif2 Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo Surabaya

ABSTRAK

Latar belakang: Diagnosis gangguan ginjal akut (GgGA) sampai saat ini masih menggunakan estimasi klirens kreatinin yang akan abnormal setelah fungsi ginjal menurun 50% atau lebih. Diagnosis dini sangat penting untuk menurunkan angka mortalitas, terutama pada anak dengan sakit kritis. Renal Angina Index (RAI) diharapkan dapat menjadi prediktor GgGA pada anak dengan sakit kritis.

Tujuan: Menganalisis validitas RAI sebagai prediktor GgGA pada anak dengan sakit kritis di UPI Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Metode: Seluruh pasien anak dengan sakit kritis usia 2 bulan sampai 18 tahun. Pengamatan dilakukan sampai hari ke-7 perawatan. Kreatinin serum diperiksa pada hari ke-0,3 dan 7 untuk menghitung laju filtrasi glomerulus (LFG). Skor RAI dihitung pada hari ke-0 sampai ke-7. Analisis statistik menggunakan Kappa, McNemar, dan kurva ROC, dengan dibantu perangkat lunak SPSS 17.0.

Hasil: Dari 147 anak, 61,2% diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dengan rentang usia 3-168 bulan. Rentang skor RAI 1-10. GgGA (+) hari ke-3 pada 26(17,7%) anak, GgGA (+) hari ke-7 pada 21(14,3%) anak. Kurva ROC menunjukkan RAI tidak signifikan dalam memprediksi GgGA pada anak dengan sakit kritis di UPI Anak RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Kesimpulan: RAI tidak valid sebagai prediktor GgGA pada anak sakit kritis di UPI Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya

(23)

Validation of Renal Angina Index As A Predictor of Acute Kidney Injury In Critically Ill Children At High Care Unit

RSUD Dr. Soetomo Surabaya

I Dewa Ayu Agung Shinta Kamaya, Muhammad Riza Kurniawan1, Risky Vitria Prasetyo1, Ninik Asmaningsih Soemyarso1, Abdul Latief Azis2,

Mohammad Sjaifullah Noer1

Division of Nephrology1, Division of Pediatric Critical Care2, Department of Child Health, Medical School,

Airlangga University, Dr. Soetomo Hospital, Surabaya

ABSTRACT

Latar belakang: Acute kidney injury (AKI) diagnosis still based on estimated creatinine clearance which showed an abnormal value after 50% or more kidney injury. Early diagnosis is important to decrease mortality rate in critically ill children. Renal Angina Index (RAI) could be a predictor of AKI in critically ill children.

Tujuan: To analyze validation of RAI as a predictor of AKI in critically ill children at pediatric high care unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Metode: All of critically ill children who admitted at pediatric high care unit, between 2 months-18 years old. Observation was done until seventh day of hospital stay. Serum creatinine was examined at day-0,3, and 7 to calculate estimated glomerular filtration rate (eGFR). RAI score were calculated at day-0 until day-6. Statistic analysis using Kappa, McNemar, and ROC, with SPSS 17.0.

Hasil: From 147 children, 61.2% male, with age between 3-168 months. Range of RAI score were 1-10. AKI (+) day-3 in 26(17,7%) children, AKI (+) day-7 in 21(14,3%) children. ROC showed that RAI was not significant to predict AKI in critically ill children at high care unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Kesimpulan: RAI is not valid as a predictor of AKI in critically ill children at high care unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

(24)

RINGKASAN

Diagnosis gangguan ginjal akut (GgGA) sampai saat ini masih

menggunakan estimasi klirens kreatinin serum dan produksi urin, yang

akan menunjukkan nilai abnormal setelah fungsi ginjal menurun 50% atau

lebih. Perubahan nilai estimasi klirens kreatinin serum dan produksi urin

membutuhkan waktu sehingga tidak dapat mengidentifikasi dan

memprediksi GgGA secara dini. Beberapa petanda biologis dan sistem

skor telah digunakan sebagai prediktor dan alat diagnosis dini, namun

sistem skor tersebut tidak dapat memprediksi dan mendeteksi gangguan

ginjal serta progresifitasnya secara khusus dan pemeriksaan petanda

biologis mengalami banyak kendala, antara lain sarana dan prasarana

yang tidak selalu ada di setiap pusat kesehatan, serta harganya yang

cukup mahal. Prediksi GgGA secara dini sangat penting agar tatalaksana

dapat diberikan segera dan penderita tidak jatuh dalam kondisi yang lebih

berat.

Sistem skor untuk memprediksi GgGA pada anak sakit kritis baru

dikemukakan adalah Renal Angina Index (RAI). Beberapa faktor termasuk

dalam RAI, yaitu risk of AKI (MRS di PICU, transplantasi stem cell,

ventilasi mekanik dan inotropik) dan signs of injury (%fluid overload).

Perhitungan kedua parameter ini akan menghasilkan suatu skor RAI.

Penelitian analitik observasional ini dilakukan di UPI Anak RSUD

Dr. Soetomo Surabaya mulai bulan Mei 2015 sampai September 2015.

(25)

inklusi dan eksklusi, dan dilakukan pengamatan hingga hari ke-7 masa

perawatan, Pemeriksaan kreatinin serum dilakukan pada hari ke-0, 3, dan

7. Penghitungan RAI dilakukan setiap hari, sejak hari ke-0 sampai dengan

hari ke-6. RAI akan dianalisis terhadap kejadian GgGA. RAI hari ke-0

sampai dengan hari 2 akan dianalisis terhadap GgGA (+) pada hari

ke-3. RAI hari ke-0 sampai dengan hari ke-6 akan dianalisis terhadap GgGA

(+) pada hari ke-7. Analisis variable menggunakan Kappa, McNemar, dan

kurva ROC, dengan tingkat kemaknaan harga p<0,05.

Berdasarkan hasil analisis, RAI hari ke-0 sampai dengan hari ke-2

tidak signifikan sebagai prediktor GgGA (+) hari ke-3. Demikian juga

dengan RAI hari ke-0 sampai dengan hari ke-6 yang tidak signifikan

sebagai prediktor GgGA (+) hari ke-7. Berdasarkan hasil penelitian, RAI

tidak valid dalam memprediksi GgGA pada anak dengan sakit kritis di UPI

Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Hasil ini berbeda dengan hasil

penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan

karena perbedaan jenis pasien dan indikasi masuk UPI dibandingkan

dengan PICU di tempat lain, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut

untuk mencari faktor risiko terjadinya GgGA pada anak dengan sakit kritis

di UPI Anak RSUD Dr. Soetomo, yang kemudian dapat diformulasikan

menjadi suatu sistem skor baru yang sesuai dengan populasi dan setting

Gambar

Tabel 2.1 Etiologi gangguan ginjal akut (GgGA) ......................................

Referensi

Dokumen terkait

banyak 500 biji hanya menghasilkan 32,04 gr, sedangkan biji yang masih utuh menghasilkan berat biji 52,2 gr. Dari hasil menunjukkan bahwa berat biji yang utuh nilai

Ada 11 partisipan (27,5%) yang mengetahui bahwa sopi adalah minuman beralkohol, 4 partisipan (10%) mengatakan sopi merupakan minuman beralkohol yang dijadikan

Dalam hal ini, Indonesia menjadi ketua ASEAN pada saat konflik Thailand dan Kamboja ini berlangsung, maka ASEAN belajar dari masalah yang sebelumnya, mereka

Tindak pidana aduan absolute tidak dapat dipecah, dalam tindak pidana ini yang dituntut adalah peristiwanya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pasien (studi pada puskesmas Kecamatan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Jika proses tersebut berjalan lancar, maka divisi logistik akan mencatat perusahaan tersebut dalam database vendor dan akan memberikan sertifikat resmi yang menandakan

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap