RESUME TIME STUDY CUTTING PROCESS
Time study merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan untuk menentukan waktu produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang. Sebelum melakukan time study hendaklah melakukan observasi.
Proses cutting yang saya amati ialah proses cutting dengan mesin Tanaka Flame Cutting KT-530 GX-151QR. Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan gas LPG dan oksigen sebagai bahan bakar utamanya.
Spesifikasi bahan bakar mesin cutting tanaka flame :
Gas LPG
Menggunakan gas LPG dengan tabung berkapasitas 50 kg
Oksigen cair
Tar weight = 8400 kg
Tekanan output = 170 psig
Tekanan dalam tabung = 3500 - 4000 kg
Gambar 2. Oksigen Cair
Proses cutting dengan mesin Tanaka Flame Cutting adalah sebagai proses pembuatan “flange” yang berfungsi sebagai sambungan antar pipa atau sambungan tower.
Adapun breakout proses cutting yaitu : 1. Proses pengambilan material/plat
Sebelum proses cutting, material/plat harus diambil dari stock tumpukan plat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mesin cutting yaitu sekitar 5 m, hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu proses loading. (waktu 1 menit 20 detik). Namun jika plat yang akan di cutting tidak tersedia di tumpukan plat maka plat diambil dari tempat penyimpanan atau tumpukan plat yang jaraknya sekitar 10 m dari mesin cutting. Jika plat yang diinginkan berada di tumpukan plat paling bawah maka tumpukan plat tersebut harus dibongkar dan hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. (25 menit 40 detik)
Gambar 3. Stock tumpukan plat
2. Proses setting plat di meja kerja
Setelah plat diambil, plat diletakan di meja kerja dan di setting antara plat dan meja kerja agar tidak terjadi kesalahan atau kemiringan dalam saat cutting plat. (waktu 4 menit 27 detik)
Gambar 5. Penempatan plat pada meja kerja
3. Proses setup mesin
Setup mesin dilakukan untuk menyesuaikan antara mesin dan plat yang akan di cutting dan juga sebagai saat mengecek mesin apakah mesin yang akan dipakai mengalami kerusakan atau gangguan atau tidak. Pada proses ini pula penyesuaian
pola antara mal dan plat yang akan dicutting (pattern), artinya
ukuran mal dan quantity flange yang dihasilkan ditentukan pada proses ini. Pemanfaatan mal dengan plat harus disesuaikan dengan baik, jangan sampai plat sisa/sekrap yang tidak bisa terpakai lagi masih terlalu banyak. (waktu 6 menit 11 detik)
Gambar 7. Proses setting mesin 4. Proses cutting
Dalam proses cutting flange dibagi menjadi 2 proses, yaitu: a. Proses piercing/pemanasan plat
Proses piercing/penembusan plat, adalah proses pemanasan awal plat sebelum di tembus dan di cutting. Proses ini bertujuan untuk membuat lubang pertama untuk masing-masing pemotongan, prinsip kerjanya yaitu agar panas dari flame mampu membakar dan memanasi plat agar mempermudah dalam proses cutting itu sendiri.
Jadi flame yang dihembuskan dari nozzle diarahkan di dekat plat yang akan di cutting, flame yang dihembuskan pun diatur sedemikian rupa agar busur api tidak terlalu membakar plat, pada saat plat sudah cukup panas dan sudah berwarna merah busur api pada nozzle dibesarkan sehingga mampu menembus plat yang akan dicutting. Dalam proses ini waktu yang dibutuhkan bergantung pada tebal plat dan flame yang dihembuskan. Semakin tebal plat maka waktu yang dibuttuhkan dalam proses pierching akan semakin lama (untuk plat dengan tebal 35 waktu 2 menit 50 detik)
Gambar 8. Proses piercing
Proses pierching flange terbagi menjadi 2 yaitu :
i. Pierching di
Adalah pemanasan/pelubangan diameter dalam pada flange. Proses ini adalah proses awal dari cutting flange pada plat. Biasanya piercing pada diameter dalam berlangsung cukup lama, hal ini dikarenakan perpindahan panas yang terjadi belum merata ke bagian plat yang akan dicutting.
Gambar 9. Piercing di
Gambar 10. Penembusan plat untuk flange di
ii. Pierching do
Adalah pemanasan/pelubangan diameter luar pada
flange. Sistem kerja dan tujuanya sama dengan pierching
nantinya pierchin a. Pada p g, yaitu : a) Pierci Prose yaitu cuttin terseb G b) Pierci Adala ini tida langs hasil p atau d ini san tidak dilaku ierching d ing denga es ini ham dengan m g tanpa m but. Gam Gambar 1 ing langsu ah proses ak meluba ung mela pemotong di atas pla ngat men semua pla ukan tekni do terdapa an meluba mpir sama melubangk mengenai mbar 11. 12. Hasil p ung denga pelubang angkan pl kukan cut gan do ya at yang ak ghemat w at yang a ik ini, hal at dua tek angkan pla dengan p kan plat d pola dari Piercing d piercing do an cutting gan plat na lat lagi, na tting yang ng berada kan dicutt waktu pier kan di cut ini dikaren knik at pierching d i sekitar a flange do o normal g amun tek amun g diambil d a di sebel ing. Tekn rcing tapi tting bisa nakan jika di area nik dari lah ik a
tidak akan dilaku sudah Gamb ada celah di cutting ukan dan h dicutting bar 13. Pie Gamb h antara fl maka pro bisa meng g. ercing lan ar 14. Ha ange dan oses ini sa genai flan ngsung de asil piercin n plat yang angat suli nge yang engan cut ng do g t ting
b. Prosses cutting Proses disesua kerjanya sudah sensor. oleh noz Kecepat berjalan sesuai 6,15 me Cutting f a) Cu Ad pr da da be dis g cutting ikan den a yaitu me dibuat da Kecepata zzle tidak tan gera n dengan dengan t enit) flange ter utting flan dalah pros oses ini ari diamet an cutting erjalan se setting. Gamb adalah ngan ma esin berge an dises an flame d k boleh te ak nozzle baik da toleransi rbagi 2 ya ge diame ses cuttin dilakukan ter flange g dari c ecara otom ar 15. Ha pemotong al yang erak meng uaikan d dan busu erlalu cep e disettin n agar h yang sud itu : eter dalam ng pada fl n dengan e kemudi enter dia matis men asil piercin gan plat sudah gikuti ben dengan m r api yang at atau te ng agar hasil pem dah diizin m (di) lange dia n menen an dilaku ameter. C ngikuti ma ng do yang te ada, pri ntuk mal y mengguna g dikeluar erlalu lam pemoton motongan nkan. (wa meter dal tukan ce ukan pier Cutting a al yang te elah nsip yang akan rkan mbat. ngan plat aktu lam, enter cing akan elah
5. PProses bo Pros nam dan deng langs 45 d ngkar ses bongk un tidak flange m gan bant sung di te etik) Gam Gambar kar dilaku bisa lang masih ber uan cran empatkan bar 17. P r 16. Cutt ukan pad sung dila rsuhu ting nk untuk n ke temp roses pen ting “di” d a saat p akukan dik ggi, prose mengag pat sortir s ngangkata dari center proses cu karenakan es bongk kat sisa sekrap (w an sekrap r diameter tting sele n plat sek kar dilaku sekrap waktu 2 m p plat r esai, krap ukan dan menit
Gambar 18. Pemindahan sekrap plat ke tempat sortir sekrap
Gambar 20. Bongkar flange sebelum finishing 6. Finishing
Proses finishing ialah proses terakhir dalam cutting proses sebelum
flange menuju proses berikutnya untuk di drill dan assembling. Hal ini
dimaksudkan agar ukuran dan bentuk flange sesuai dengan desain awal. Proses finishing flange dilakukan secara manual dengan membuang sekrap atau lelehan besi yang masih tersisa dan menempel pada flange yang baru di cutting. Alat yang dibutuhkan antara lain palu atau gerinda bila sekrap sulit dibersihkan, atau terlalu banyak yg menempel pada flange.
Gambar 21. Flange sebelum di finishing
Contoh Pattern cutting flange dengan tebal plat 25mm
TABEL STANDAR CUTTING FLANGE
Tebal Plat Diameter
Item
Weight/
Pcs
Kapasitas Mesin/ Plat Standar Time
Penggunaan Nozle Kg ML/ Pcs Penggunaa 1 2 3 4 Penggunaan Nozle 1 2 3 1 2 3 4 1 Shift 6 Ja 25 25x210 8.65 39 0 0 337.4 0 0 0 8 28 28x230 13.29 50 0 0 664.5 0 0 0 10 32 32x250 15.7 32 0 502.4 0 0 0 67 0 32x290 19.69 0 0 0 0 0 0 0 35 35x310 28 0 0 0 0 38 38x290 25.09 0 0 0 0 0 0 0 38x300 26.85 13 26 39 52 349.1 338 1014 2028 13.3 27 54 8 38x330 32.48 0 0 0 0 0 0 0 38x350 36.54 0 0 0 0 0 0 0 38x380 43.67 18 0 0 786.1 0 45 45x380 51.01 0 0 0 0 0 0 0 45x400 56.52 0 0 0 0 0 0 0
LAYOUT TANAKA CUTTING PROCESS
CUTTING AREA
PLAT 1
PLAT 2
TABLE MAL AND SENSOR
NOZZLE ARM CONTROLER OPERATOR LPG INLET OXYGEN INLET FINISHING AREA FLAN GE FLA NGE LPG LPG