• Tidak ada hasil yang ditemukan

K E P U T U S A N PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 16 / KEP. PIMP / 2004 T E N T A N G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K E P U T U S A N PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 16 / KEP. PIMP / 2004 T E N T A N G"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

K E P U T U S A N

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR : 16 / KEP. PIMP / 2004 T E N T A N G

PEMBENTUKAN TIM FIT AND PROPER TEST (UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN) CALON ANGGOTA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPI-D)

PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Menimbang : a. bahwa berkenaan dengan Surat Gubernur Sumatera Barat Nomor 480/401/Humas-2004 tanggal 29 Maret 2004 perihal Pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) dan Surat Gubernur Sumatera Barat Nomor 480/723/Humas-2004 tanggal 15 Juni 2004 perihal Seleksi Calon Anggota KPI;

b. bahwa untuk efektifnya pelaksanaan seleksi calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Barat tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat membentuk Tim Seleksi Fit and Proper Test (uji Kepatutan dan Kelayakan) calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Barat ;

c. bahwa memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan b di atas, dipandang perlu menetapkan pembentukan Tim Seleksi Fit and Proper Test (uji Kepatutan dan Kelayakan) calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Barat dengan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Riau dan Djambi jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979, tentang Pemindahan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat dari Bukittinggi ke Padang;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor : 28 tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(2)

5. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1999, tentang tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Penyiaran;

7. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.23-916, tanggal 26 Agustus 1999 tentang Peresmian Pengangkatan dan Peresmian Pemberhentian Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.23-1023, tanggal 16 September 1999, tentang Peresmian Pengangkatan Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat (susulan);

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.23-1105, tanggal 29 September 1999, tentang Pengesahan Pimpinan DPRD Propinsi Sumatera Barat;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161-23-370, tanggal 10 Agustus 2000, tentang Peresmian Pemberhentian dan Peresmian Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161-23-197 Tahun 2002, tanggal 20 Mei 2002, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161-23-349 Tahun 2002, tanggal 5 Agustus 2002, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161-23-393 Tahun 2002, tanggal 26 September 2002, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161-23-437 Tahun 2002, tanggal 7 Nopember 2002, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-76 Tahun 2003, tanggal 10 Pebruari 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-102 Tahun 2003, tanggal 21 Pebruari 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-313 Tahun 2003, tanggal 16 Juni 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

(3)

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-470 Tahun 2003, tanggal 5 September 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-548 Tahun 2003, tanggal 13 Oktober 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-640 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

21. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-215 Tahun 2004, tanggal 11 Maret 2004, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

22. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161.23-376 Tahun 2004, tanggal 6 April 2004, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat;

23. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2004; 24. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera

Barat Nomor 18/SB/1999, tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TENTANG PEMBENTUKAN TIM SELEKSI FIT AND PROPER TEST (UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN) CALON ANGGOTA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPI-D) PROVINSI SUMATERA BARAT

Pasal 1

Membentuk Tim Seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Barat dengan Susunan Keangotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini.

Pasal 2

Tim Seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) dimaksud mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menerima dan menampung berkas Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Baratusulan Gubernur Sumatera Barat.

b. Melakukan seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) terhadap usulan Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Barat.

(4)

c. Menetapkan sementara anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI-D) Provinsi Sumatera Barat yang telah diseleksi dan memenuhi persyaratan;

d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugasnya Tim Seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) sebagaimana dimaksud pada pasal 1 di atas berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Pasal 4

Tim Seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang :

a. Meminta data-data berupa foto copy/salinan persyaratan administrasi yang diperlukan kepada calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah.

b. Menghubungi Instansi yang berwenang dan pihak-pihak yang terkait guna pengecekan data dan informasi dari calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah.

Pasal 5

Tim Seleksi Fit And Proper Test (Uji Kepatutan dan Kelayakan) sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, akan bubar dengan sendirinya setelah selesai melaksanakan tugasnya.

Pasal 6

Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2004 rekening 2.01.04.1.1.03.16.1 (Dana Penunjang Operasional Pimpinan/Taktis DPRD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2004).

Pasal 7

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di P a d a n g Pada tanggal 16 Juli 2004

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

K E T U A,

(5)

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR : 16/KEP.PIMP/2004 TANGGAL : 16 JULI 2004

SUSUNAN TIM FIT AND PROPER TEST (UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN) CALON ANGGOTA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPI-D)

PROVINSI SUMATERA BARAT

No N A M A KEDUDUKAN DLM

KEPANITIAAN KET.

1. Haji Arwan Kasri Koordinator 2. Ny. Hj. Titi Nazief Lubuk Koordinator 3. H. Masfar Rasyid, SH Koordinator

4. H. Moertamir Makmur Ketua

5. Dra. Hj. Daltias Churchil Wakil Ketua 6. M.S. Dt. Rajo Endah,A.Md Sekretaris 7. Faigi’asa BW, SH A n g g o t a 8. Drs. H. Saadoeddin A n g g o t a 9. H. Syamsul Bayan A n g g o t a 10. Drs. Marhadi Efendi, M.Si A n g g o t a 11. Maruap Rusfen Hutabarat A n g g o t a 12. Syafril Ilyas,BA A n g g o t a 13. Albert Awal, SH Sekretariat 14. Sulastri Adams Sekretariat 15. Zumarsal, S.Sos Sekretariat 16. Dessy Sulastina, SE Sekretariat

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

K E T U A,

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Multimodal analgesia adalah penggunaan lebih dari satu macam obat analgetik yang memiliki mekanisme yang berbeda guna mendapatkan efek aditif dan sinergis dalam upaya menurunkan

Penelitian dilakukan dengan mensintesis, dan membandingkan hasil penelitian antar satu lainnya untuk selanjutnya dirangkum terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan

Ketika matahari berada dijalur Ka’bah bayangan matahari akan berhimpit dengan arah yang menuju Ka’bah untuk suatu lokasi atau tempat, sehingga pada waktu itu setiap benda

Ini berarti orang Indonesia tidak sulit melafalkan bunyi-bunyi konsonan tersebut, karena konsonan bahasa Indonesia pun memiliki cara artikulasi yang sama seperti