• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA & ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA & ANALISA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DATA & ANALISA

2.1 Data & Literatur

2.1.1. Data Umum tentang Tilang

2.1.1.1. Prosedur Tilang

Polisi yang memberhentikan pelanggar wajib menyapa dengan sopan serta menunjukan jati diri dengan jelas. Polisi harus menerangkan dengan jelas kepada pelanggar apa kesalahan yang terjadi, pasal berapa yang telah dilanggar dan tabel berisi jumlah denda yang harus dibayar oleh pelanggar.

Gambar 2.1: Slip Biru & Merah

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1297653

(2)

Pelanggar dapat memilih untuk menerima kesalahan dan memilih untuk menerima slip biru, kemudian membayar denda di BRI tempat kejadian dan mengambil dokumen yang ditahan di Polsek tempat kejadian, atau menolak kesalahan yang didakwakan dan meminta sidang pengadilan serta menerima slip merah.

Pengadilan kemudian yang akan memutuskan apakah pelanggar bersalah atau tidak, dengan mendengarkan keterangan dari polisi bersangkutan dan pelanggar dalam persidangan di kehakiman setempat, pada waktu yang telah ditentukan (biasanya 5 sampai 10 hari kerja dari tanggal pelanggaran).

Langkah Pengurusan Tilang dengan Slip Biru:

(1) Pastikan di surat tilang berwarna biru tertera nominal dan bank yang ditunjuk untuk membayar denda.

(2) Pergi lah ke bank yang dituju untuk membayar denda dan pastikan anda menerima bukti tanda setoran.

(3) Untuk mengambil barang sitaan kembalilah ke lokasi anda ditilang bila aparat yang menindak anda sudah membuat perjanjian. Jika tidak maka pergilah ke polsek lokasi anda ditilang, tunjukkan bukti tanda setoran.

(3)

Langkah pengurusan Tilang dengan Slip Merah:

Gambar 2.2: Papan pengumuman nomor sidang

Sumber: http://akusenangkamusenang.blogspot.com/2008/07/cara-mengikuti-sidang-tilang-di.html

(1) Pergilah ke pengadilan negeri yang ditunjuk dan cari papan yang memuat nomor sidang anda dan catatlah. (nomor sidang sangat penting, biasanya pada papan pengumuman, anda dapat menemukannya di bagian mana anda tertilang).

(2) Cari ruang sidang yang sama dengan nomor yang anda dapat. Sebagai contoh, pada pintu sidang tertera tulisan “Ruang Sidang Nomor 834 - 1211”, jika nomor sidang anda 900, maka anda akan disidang di ruang tersebut.

(4)

Gambar 2.3: Ruang sidang Pengadilan Negeri

Sumber: http://akusenangkamusenang.blogspot.com/2008/07/cara-mengikuti-sidang-tilang-di.html

(3) Ketika sidang di mulai, hakim ketua akan membacakan tata tertib sidang. Setelah itu akan dibacakan nomor urut sidang. Setelah dibacakan, anda akan duduk di kursi depan hakim sebagai terdakwa, disana anda akan diberi pilihan, memilih hukuman kurungan atau denda.

(4) Pergilah ke loket untuk membayar sekaligus mengambil SIM atau STNK yang disita.

(5)

Gambar 2.4: Loket pembayaran denda

Sumber: http://akusenangkamusenang.blogspot.com/2008/07/cara-mengikuti-sidang-tilang-di.html

2.1.1.2. Keabsahan Slip Biru

Surat Tilang Slip Biru Masih Berlaku

Gambar 2.5: Artikel Kompas Sumber: Koran Kompas

(6)

KOMPAS, Sabtu, 28 Juni 2008

Jakarta, Kompas - Kepala Direktorat Lalu Lintas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Yudi Susharyanto menegaskan, surat tilang dari polisi berwarna biru atau biasa disebut slip biru masih berlaku. Slip biru itu memungkinkan pelanggar lalu lintas yang ditilang polisi dapat langsung membayar denda ke BRI melalui ATM atau kantor pos, tanpa perlu mengikuti persidangan tilang.

”Masih berlaku, siapa bilang sudah tidak berlaku. Polri tetap menyediakan tiga opsi bagi pelanggar lalu lintas,” kata Yudi seusai pembukaan pameran nasional Inovasi Pelayanan Aparatur Negara Tahun 2008 dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-62 Polri di Parkir Timur Senayan, Jumat (27/6) pagi.

Ketiga opsi bagi pelanggar lalu lintas yang masih berlaku tersebut adalah mengikuti persidangan tilang di pengadilan di wilayah pelanggaran terjadi, menitipkan denda kepada polisi, dan langsung membayar denda ke rekening negara di BRI.

Yudi menambahkan, pelanggar yang langsung mengakui perbuatannya akan diberi slip biru oleh polisi lalu lintas dan dapat menyetor denda ke BRI. Bukti setoran lalu dibawa ke kantor polisi untuk mengambil SIM. Prosedur persidangan harus ditempuh ketika polisi memberi slip merah.

Pelanggaran dengan prosedur titip denda kepada polisi dan prosedur langsung setor denda ke BRI pada akhirnya tetap akan disidang oleh hakim secara verstek atau tanpa kehadiran pelanggar.

(7)

Namun, di lapangan, polisi kerap kali menolak memberikan slip biru sekalipun pelanggar telah mengakui kesalahannya. Polisi kerap mendesak pelanggar untuk menerima slip merah, menitip uang denda, atau bahkan damai.

”Polisi enggak mau kasih slip biru, katanya sudah tidak berlaku. Bahkan polisinya malah milih membebaskan saya daripada kasih slip biru,” ujar Febrianto (30), warga Kebayoran Lama.

Yudi membantah soal fenomena polisi lalu lintas yang enggan memberi slip biru. ”Tidak mungkin. Slip biru itu masih berlaku. Kan, itu untuk memudahkan orang,” ujar Yudi. (SF)

Tilang Slip Biru Masih Berlaku

KOMPAS, Sabtu, 13 Desember 2008

JAKARTA, SABTU - Beredarnya informasi bahwa polisi menolak memberikan slip biru terhadap pelanggar lalu lintas yang terkena tilang diklarifikasi Polda Metro Jaya. Kepala Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs.Condro Kirono menegaskan surat tilang dari polisi berwarna biru atau biasa disebut slip biru masih berlaku.

Penegasan kepala Direktorat Lalu lintas ini dituangkan dalam bentuk Surat telegram No Pol: ST/86/X/2008 dan ditujukan kepada seluruh Para Kapolres dan Para Kasat Lantas Jajaran Polda Metro Jaya. Dengan demikian, pelanggar lalu lintas yang ditilang polisi masih dapat meminta kepada petugas di lapangan

(8)

untuk ditilang dengan menggunakan blanko warna biru atau bisa juga blanko warna merah.

Polisi akan memberikan tilang warna biru kepada pelanggar yang langsung mengakui perbuatannya. Selanjutnya, pelanggar harus menyetor denda sesuai aturan yang berlaku melalui loket BRI dan bukti setorannya dipakai untuk mengambil SIM di kantor polisi.

Sementara slip merah dikeluarkan jika pelanggar menyangkal dan akan membela diri secara hukum di pengadilan. Jika pelanggar menerima slip merah berarti siap mengikuti sidang dan jika terbukti bersalah harus membayar denda. Bukti pembayaran untuk mengambil SIM yang ditahan di pengadilan setempat.

Dikeluarkannya Surat Telegram (ST) ini bertujuan agar komplain dari masyarakat khususnya pelanggar lalu lintas yang ditilang bisa berkurang atau bahkan bisa tidak ada. Selain itu dalam ST ini juga diperintahkan agar para petugas di lapangan menghindari pungli karena dapat merugikan dan merusak citra intitusi Polri.

2.1.1.3. Lampiran Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Blanko Tilang

Lampiran Buku Petunjuk Teknis Tentang Penggunaan Blanko Tilang Halaman 18, Buku Petunjuk Teknis Tentang Penggunaan Blanko Tilang [Lampiran SKEP KAPOLRI Skep/443/IV/1998] e. Terdakwa:

(9)

telah disediakan apabila menunjuk wakil di sidang dan sanggup menyetor uang titipan di Bank yang ditunjuk.

2) Menyetor uang titipan ke petugas khusus bila kantor Bank [BRI] yang ditunjuk untuk menerima penyetoran uang titipan terdakwa [pelanggar-Red] tutup, karena hari raya/libur, dan sebagainya.

3) Menyerahkan lembar tilang warna biru yang telah ditandatangani/dicap petugas kepada penyidik yang mengelola barang titipan tersebut.

4) Menerima tanda bukti setor dari petugas khusus [Polri] apabila peneyetor uang tititpan terpaksa dilakukan diluar jam kerja Bank [BRI].

5) Menerima penyerahan kembali barang titipannya dari penyidik/petugas barang bukti/pengirim berkas perkara berdasarkan bukti setor dari petugas khusus atau lembaran tilang warna biru yang telah disahkan oleh petugas Bank [BRI].

6) Menerima penyerahan barang sitaannya dari petugas barang bukti setelah selesai melaksanakan vonis hakim [dengan bukti eksekusi dari Eksekutor/Jaksa dan melengkapi kekurangan-kekurangan lainnya [SIM, STNK/kelengkapan kendaraan] ? [bila memilih sidang-Red]

2.1.1.4. Survei Terhadap Pengguna Kendaraan Bermotor

1) Usia anda: 19 – 35 tahun

(10)

3) Jenis kendaraan yang digunakan sehari-hari: Sepeda Motor: 54%

Mobil: 12%

Sepeda Motor & Mobil: 34%

4) Berapa kali anda pernah ditilang dalam satu tahun terakhir? a. kurang dari 3 kali → 100%

b. lebih dari 3 kali → 0%

c. jumlah tepat... → diinput kedalam opsi a dan b 5) Bagaimana anda menghadapi tilang?

a. mengajak berdamai → 65% b. mengikuti prosedur → 28%

6) Apakah anda tahu prosedur tilang dan cara pengurusannya? a. iya → 68%

b. tidak → 32%

7) Berapa kali aparat yang menindak anda menolak memberikan slip biru? a. tidak pernah → 21%

b. selalu → 7%

(11)

2.1.2. Data Umum tentang E-Learning

Metode Experiential Learning adalah suatu metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung. Dalam hal ini, Experiential Learning menggunakan pengalaman sebagai pemicu untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.

Experiential Learning memfokuskan pada proses belajar secara individual. Proses belajar dapat berupa observasi dan interaksi dengan objek yang dipelajari, sehingga seseorang mendapatkan temuan dan pengalaman sebagai pengetahuan langsung dari sumbernya bukan lewat perantara.

Experiential Learning tidak membutuhkan pengajar dan secara mandiri membuat proses belajar lewat pengalaman langsung seorang individu. Dan untuk sebuah pengetahuan dapat diperoleh lewat pengalaman langsung, ada kemampuan tertentu yang harus dimiliki oleh pembelajar:

a) Pembelajar harus secara aktif terlibat didalam pengalaman belajar b) Pembelajar harus dapat merefleksi pengalaman tersebut

c) Pembelajar harus memiliki dan menggunakan kemampuan untuk menganalisa konsep didalam sebuah pengalaman

(12)

d) Pembelajar harus memiliki kemampuan menentukan keputusan dan menyelesaikan masalah sehingga dapat menggunakan ide baru yang didapat lewat pengalaman tersebut.

2.1.3. Data Umum tentang Kendaraan Bermotor

Definisi Kendaraan berdasarkan PP Nomor 44 Tahun 1993

a) Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu.

b) Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda dua, atau tiga tanpa rumah-rumah baik dengan atau tanpa kereta samping.

c) Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

d) Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

e) Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.

(13)

f) Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor selain daripada kendaraan bermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.

2.2 Target

Target Audience primer untuk E-Learning Tilang adalah para pengguna kendaraan bermotor yang memiliki SIM dengan usia aktif berkendaraan rata-rata 18 tahun sampai dengan 35 tahun. Dan target sekunder yaitu para pengguna kendaraan bermotor dibawah usia minimum pemegang SIM sebagai bentuk pengenalan dini.

2.3 Faktor Pendukung & Penghambat

Faktor Pendukung:

a) Belum adanya Animasi E-Learning dengan tema Tilang yang disosialisasikan ke masyarakat.

b) Masih maraknya praktek menyuap oknum aparat dalam tindak pelanggaran lalu lintas. Masyarakat ingin adanya perubahan dalam tatanan hukum lalu lintas.

Faktor Penghambat:

a) Masyarakat lebih cenderung untuk mengambil langkah yang cepat, yaitu menyuap oknum aparat ketimbang mengikuti aturan yang berlaku.

(14)

b) Adanya oknum-oknum yang tidak peduli akan usaha perbaikan tatanan hukum, sehingga tetap menjalankan praktik melanggar aturan tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi masyarakat untuk semakin pesimis.

Gambar

Gambar 2.1: Slip Biru & Merah
Gambar 2.2: Papan pengumuman nomor sidang
Gambar 2.3: Ruang sidang Pengadilan Negeri
Gambar 2.4: Loket pembayaran denda

Referensi

Dokumen terkait

Kebudayaan merupakan pengaruh eksternal yang paling penting terhadap perilaku konsumen dan sebagai penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan

Aspek politik intervensi AS ke dalam skandal FIFA tidak seketika hadir bersamaan dengan eksistensi aspek legal karena tentunya sebuah negara yang ingin mengintervensi

Penjabaran teori kekuasaan dalam kepemimpinan hegemoni dan kontra hegemoni penguasaan kayu cendana di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang melibatkan pemerintah

Perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan pengaruh nyata hingga sangat nyata terhadap seluruh variabel yang diamati kecuali pada luas daun, jumlah akar bibit dan panjang

1) Orang (People). Orang sangat berperan dalam perusahaan jasa karena terlibat langsung menyampaikan produk ke pelanggan. Bagaimanapun kemajuan teknologi, fungsi orang sebagai

1. Melakukan seleksi terhadap setiap maksud kedatangan orang asing melalui pemeriksaan permohonan visa. Melakukan kerjasama dengan aparatur keamanan negara lainnya khususnya di

35 Gerak dalam kesenian Barongan tidak menggunakan patokan-patokan yang baku, para penari melakukan gerak yang sederhana yaitu gerakan kepala dengan menoleh ke kanan dan

untuk mengetahui tipe budaya suatu organisasi adalah kesuksesan organisasi bergantung pada kesesuaian budaya yang ada pada organisasi dengan lingkungan kerja