• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI

LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

SESI 6:

Akuntansi Akad Salam

(2)

DEFINISI

Dari kata “As salaf” : pendahuluan karena

pemesan barang menyerahkan uangnya

di muka.

jual beli barang

dengan cara

pemesanan

dan

pembayaran

harga

lebih dahulu

dengan

syarat-syarat tertentu

(Fatwa DSN 05/2000)

(3)

Salam

a.

Pembayaran harus lunas pada saat

akad/kontrak disepakati

b.

Obyek tidak harus melalui proses

produksi, Tapi tidak ada di penjual

pada saat akad terjadi

(4)

KETENTUAN PEMBAYARAN

a.

harus

diketahui

jumlah

dan

bentuknya

, baik berupa uang, barang

atau manfaat.

b.

harus

dilakukan pada saat kontrak

disepakati

(kontan)

c.

Tidak

boleh

dalam

bentuk

pembebasan hutang.

(5)

KETENTUAN BARANG

a.

Barang Pesanan Tersedia di Pasar Pada

Saat Jatuh Tempo

b.

Pembeli tidak boleh menjual barang

sebelum menerimanya

c.

Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan

barang sejenis sesuai kesepakatan.

d.

Pengadaan

barang

diserahkan

sepenuhnya pada penjual

, sehingga tidak

diharuskan penjual merupakan pemilik obyek

salam

(6)

Skema Akad Salam (Produk Pertanian)

6

1. Akad

2.Kirim pada waktu Yang telah disepakati

(7)

Skema Akad Salam Paralel

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

TUNAI

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

TUNAI

(8)

KETENTUAN SALAM PARALEL

PSAK 103 par. 5-10

8

1.Akad

antara entitas (pembeli) dan

produsen (penjual)

terpisah

dari akad

antara entitas (penjual) dan pembeli

akhir; dan

2.Kedua akad tidak saling bergantung

(9)

Ruang Lingkup

(PSAK 103 par.4)

Pernyataan ini diterapkan untuk entitas

yang melakukan transaksi salam, baik

sebagai penjual atau pembeli.

Pernyataan ini tidak mencakup

pengaturan perlakuan akuntansi atas

obligasi syariah (sukuk) yang

(10)

Penerapan PSAK 103

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

TUNAI

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

TUNAI AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL AKUNTANSI PEMEBELI AKUNTANSI PENJUAL

(11)

AKUNTANSI

PEMBELI

(12)

Akun Yang Digunakan

A.

Neraca

1) Piutang Salam

2) Persediaan (Aset Salam)

3) Piutang Pada Petani

B.

Laporan Laba/Rugi

1) Keuntungan penyerahan aset salam

2) Kerugian penyerahan aset salam

(13)

Piutang Salam

(PSAK 103, prgf 11)

diakui pada saat

modal

usaha salam

dibayarkan

atau dialihkan

kepada

penjual.

Piutang berupa barang

(14)

Modal Salam

(PSAK 103, prgf 12)

1)

Kas

sebesar jumlah yang

dibayarkan

2)

Non Kas

nilai wajar

Selisih nilai wajar dan nilai tercatat

diakui sebagai keuntungan / kerugian

penyerahan aset salam

(15)

Bank Syariah Jaya memesan Mangga Manalagi kepada

Nasri sebanyak 1 Ton dengan total harga 200 juta.

1. Nilai tercatat > nilai wajarKerugian 2.Nilai tercatat < nilai wajarKeuntungan

Modal Non Kas Modal Kas Pupuk, Obat, Bibit Uang Tunai 100.000.000 (Nilai Wajar) 100.000.000 200.000.000 Nilai Tercatat

80.000.000

JUMLAH MODAL PENYERA HAN M ODAL

(16)

Barang Pesanan

(PSAK 103, prgf 13)

Sesuai Akad Berbeda Kualitas

dinilai sesuai nilai

yang disepakati

Nilai Wajar = Nilai Akad

Nilai Wajar > Nilai Akad

Sesuai nilai akad

Nilai Wajar < Nilai Akad

Sesuai nilai wajar.

Selisih diakui sebagai

kerugian

Db. Aset Salam

Db. Kerugian

(17)

SAAT JATUH TEMPO : OBYEK SALAM

Fatwa DSN MUI No 5/2000

17

1.Kualitas barang

sesuai pesanan

pembeli

harus

menerimanya

, dan

tidak berhak

untuk

membatalkan

akad.

2.Kualitas barang

lebih rendah

pembeli

berhak

untuk

membatalkan

pesanannya dan mengambil

kembali uang pembayaran yang telah diserahkan

kepada penjual

3.Kualitas barang

lebih baik

Tidak boleh ada

tambahan biaya

, pembeli berhak menerima

maupun menolak.

(18)

SAAT JATUH TEMPO : TEMPO

18

1. Waktu penyerahan barang

pada saat jatuh tempo

pembeli

harus menerimanya

, dan

tidak berhak

untuk

membatalkan

akad.

2. Waktu penyerahan barang

setelah jatuh tempo

pembeli

berhak

:

1. untuk

membatalkan

pesanannya dan mengambil

kembali uang pembayaran yang telah diserahkan kepada

penjual, atau

2. Membuat Perjanjian Baru

3. Waktu penyerahan barang

sebelum jatuh tempo

Tidak

boleh ada tambahan biaya

, pembeli pembeli harus

menerimanya;

kecuali

untuk barang yang terpengaruh

waktu.

(19)

Jatuh Tempo Pengiriman

PSAK 103 Par 13.c

Pembeli

tidak menerima

sebagian atau seluruh

barang:

1)

Diperpanjang

piutang sebesar yang tercatat

2)

Dibatalkan

berubah jadi piutang

sebesar

bagian yang belum diserahkan

3)

Dibatalkan dan penjual memiliki jaminan

Hasil penjualan < piutang salam,

selisih diakui sebagai

piutang jatuh tempo

Hasil penjualan > piutang salam,

selisih

hak penjual

Db. Piutang Penjual

xxx

Cr. Piutang Salam

xxx

(20)

Denda

(PSAK 103, prgf 14)

Denda

yang diterima oleh

pembeli

diakui

sebagai

bagian

dana kebajikan

Db. Dana Kebajikan - Kas

(21)

Barang Pesanan

(PSAK 103, prgf 16)

Barang pesanan diterima diakui sebagai

persediaan

Akhir periode, persediaan salam diukur:

Nilai terendah

Biaya perolehan atau NRV

NRV < Biaya perolehan

Selisih diakui

sebagai kerugian

(22)

AKUNTANSI

PENJUAL

(23)

Akun Pada Akuntansi Penjual

A. Akun Laporan Posisi Keuangan (neraca)

1.

Utang Salam (kewajiban salam)

2.

Persediaan (Aset Salam)

3.

Utang kepada LKS

B. Akun-akun Laporan Laba Rugi

1.

Keuntungan Penyerahan Aktiva

2.

Kerugian Penyerahan Aktiva

3.

Kerugian salam

(24)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

TUNAI AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL

UTANG SALAM

(25)

Kewajiban Salam

(PSAK 103, prgf 17,19)

diakui pada saat

penjual

menerima modal

usaha salam sebesar modal

usaha salam yang

diterima.

Dihentikan pengakuannya

(derecognation)

pada saat penyerahan barang

kepada

pembeli.

Salam paralel

keuntungan atau kerugian diakui saat

penyerahan barang

pesanan oleh penjual

ke

(26)

Modal Salam

(PSAK 103, prgf 18)

Sebesar

nilai Wajar

Sebesar

jumlah

diterima

(27)

Pembeli menyajikan modal usaha salam yang

diberikan

sebagai piutang salam.

Piutang yang harus dilunasi

oleh penjual

karena tidak dapat memenuhi

kewajibannya

dalam transaksi salam

disajikan

secara terpisah dari piutang salam.

Penjual menyajikan modal

usaha salam yang

diterima

sebagai kewajiban salam.

(28)

Penjual dalam transaksi salam mengungkapkan:

1. Piutang salam kepada supplier (dalam salam

paralel) yang memiliki hubungan istimewa;

2. Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan

3. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101:

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Pembeli dalam transaksi salam mengungkapkan:

1. Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai

sendiri maupun yang dibiayai secara bersama-sama

dengan pihak lain;

2. Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan

3. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101:

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

(29)

Contoh Kasus

KUD Tengkulak Jaya membutuhkan 100 Ton

Mangga Arum Manis Kw-A seharga Rp. 500 Juta.

Guna memenuhi kebutuhan ini KUD menghubungi

Bank Syariah Jaya.

KUD TJ dengan Bank sepakat menyerahkan 4

Bulan kemudian.

Sebagai wujud pemenuhan kebutuhan ini Bank

Menghubungi KUD Tani Jaya untuk melakukan

akad salam dengan ketentuan 100 Ton Mangga

Arum Manis Kw-A seharga 450 Juta.

(30)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL AKUNTANSI PEMEBELI AKUNTANSI PEMEBELI

Transaksi 100 Ton

seharga 500 Juta

Transaksi 100 Ton

seharga 450 Juta

Ilustrasi Kasus

(31)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

Db. Kas 500jt Cr. Utang Salam 500jt

Transaksi 100 Ton

seharga 500 Juta

Transaksi 100 Ton

seharga 450 Juta

Db. Piutang Salam 450jt Cr. Kas 450jt Db. Aset Salam 450jt Cr. Piutang Salam 450jt Db. Utang Salam 500jt Cr. Aset Salam 450jt Cr. Keuntungan 50jt

(32)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

Asumsikan Bank Menyerahkan

Uang tunai 150jt dan Traktor

dengan nilai tercatat 275 Jt,

dengan nilai wajar 300.

Db. Piutang Salam 450jt

Cr. Kas 150jt

Cr. Aset Salam 275jt Cr. Keuntungan Penyerh 25jt

Penyerahan

Modal

(33)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

sesuai akad

Db. Aset Salam 450jt Cr. Piutang 450jt Sesuai Akad

Nilai wajar sama atau lebih tinggi dari nilai akad Db. Aset Salam 450jt

Cr. Piutang 450jt

Nilai wajar lebih rendah dari nilai akad (ex: 400jt) Db. Aset Salam 400jt Db. Kerugian 50jt Cr. Piutang 450jt Kualitas Berbeda

Penyerahan

Barang Salam

(34)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

Diterima 75 Ton senilai 337,5 jt

Db. Aset Salam 337,5 jt

Cr. Piutang 337,5 jt 25 Ton sisa nya dibatalkan oleh Bank

Db. Piutang KUD 112,5 jt Cr. Piutang Salam 112,5 jt

Barang

tidak

diterima

seluruh /

sebagian

Penyerahan

Barang Salam

(35)

1. Akad (1)

4.Kirim

sesuai akad

2. Akad (2)

3.Kirim

Dari 25 Ton tersisa, jaminan dijual laku 100 jt

Db. Kas 100 jt

Db. Piutang KUD 12,5 jt

Cr. Piutang Salam 112,5 jt Jaminan laku 150 juta

Db. Kas 150 jt Cr. Rek Nas/Kewajiban 37,5 jt Cr. Piutang Salam 112,5 jt

Barang

tidak

diterima

seluruh /

sebagian :

Jaminan

dijual

Penyerahan

Barang Salam

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, manajemen risiko rantai pasok Agroindustri adalah perencanaan dan pengelolaan seluruh kegiatan dari pelaku yang terlibat didalam alur rantai pasokan

Beliau mengatakan : Di dalam keterangan ini terkandung penjelasan bahwa jalan keluar/solusi dari kezaliman para penguasa -yang mereka itu berasal dari bangsa kita sendiri

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Modernisasi dalam Pelaksanaan Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Batak Toba di Desa

Berdasarkan hasil penelitian perbedaan konsentrasi ekstrak rumput teki terhadap waktu molting lobster air tawar diperoleh hasil sebagai berikut: waktu molting

penataan vegetasi pada zona I dengan tujuan memberikan kemudahan bagi pengemudi untuk melihat terkait persimpangan yang tidak bersignyal sehingga menghilangkan

matematika antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) berbantuan media semi konkret dengan siswa yang

Untuk memilih salah satu model estimasi yang dianggap paling tepat dari tiga jenis model data panel, maka perlu dilakukan serangkaian uji, yaitu: (1) Uji F statistik untuk