• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERCAPAINYA SWASEMBADA BENIH PADI UNGGUL BERSERITIFIKAT SEBAGAI SALAH SATU PENCIRI KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERCAPAINYA SWASEMBADA BENIH PADI UNGGUL BERSERITIFIKAT SEBAGAI SALAH SATU PENCIRI KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 TERCAPAINYA SWASEMBADA BENIH PADI UNGGUL

BERSERITIFIKAT SEBAGAI SALAH SATU PENCIRI KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2015

Ir. Siti Nurianty, MM Kadistanhut Kab.Bogor

Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini tengah fokus mewujudkan visi dan misi yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor 2013-2018. Berbagai program untuk mewujudkan Visi Kabupaten Bogor 2013-2018 menjadi kabupaten termaju di Indonesia terus dilaksanakan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Arah kebijakan pelaksanaan strategi meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi komoditas pangan daerah difokuskan pada dua hal yaitu peningkatan ketersediaan pangan secara berkelanjutan melalui peningkatan produksi dan produktivitas.

Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya di Kabupaten Bogor sangat ditentukan oleh penggunaan benih yang berkualitas yang hanya dapat dihasilkan dari sumber benih yang dikelola dengan baik serta penanganan yang intensif mulai dari proses produksi hingga pasca panen.

Untuk menciptakan hasil nyata sebagai Kabupaten Termaju di Indonesia ditetapkan 25 (dua puluh lima) penciri yang menjadi arah kebijakan dan program kegiatan pembangunan di Kabupaten Bogor dalam lima tahun kedepan, guna

mewujudkan Visi Kabupaten Bogor menjadi “Kabupaten Termaju di

Indonesia”.

Penciri yang menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan adalah penciri yang ke-15 yaitu Tercapainya Swasembada Benih Padi Unggul Bersertifikat. Tentunya, tercapainya penciri tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya ketersediaan sarana dan prasarana yang tepat dan didukung oleh kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan

(2)

2 daya saing. Daya saing inilah yang akan memunculkan comparative advantages atau keunggulan daerah dibanding wilayah lain.

Benih tanaman yang berkualitas diharapkan mampu beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh, toleran terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sehingga akan meningkatkan mutu hasil dan produksi per satuan luas.

Penggunaan benih yang bersertifikat terus diarahkan dan diinformasikan kepada petani agar petani menggunakan benih bersertifikat, karena benih yang bersertifikat memiliki arti strategis dalam penggunaannya sebagai penyebarluasan varietas yang unggul sehingga terjamin sifat-sifatnya.

Beberapa kendala yang dihadapi di lapangan dalam penangkaran benih tanaman adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan benih bersertifikat setiap tahun terus meningkat. b. Terbatasnya SDM yang menangani perbenihan.

Bertitik tolak dari pengertian dan kendala tersebut, maka perlu suatu kebijakan yang mengarah pada penyediaan benih padi unggul bersertifikat. Swasembada Benih Unggul Bersertifikat adalah menyediakan dan menyebarkan benih unggul bersertifikat, meningkatnya penggunaan benih bermutu di tingkat petani, dan peningkatan produksi padi di Kabupaten Bogor.

1.1. Target Kinerja Sasaran Benih Padi Unggul Bersertifikat

Pada Tahun 2015 program swasembada benih padi unggul sebanyak 225 ton, persentase swasembada atau 19,91 % dari sasaran tahun 2018 untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

(3)

3 Tabel 1. Target Kinerja Sasaran Benih Padi Unggul Bersertifikat Tahun 2014 -

2018

Tahun Luas Lahan (ha) Sasaran

Produksi Benih (ton) % Pencapaian 2014 38 114 10,09 2015 75 225 19,91 2016 175 525 46,45 2017 275 825 72,99 2018 378 1.134 100,32

1.2.Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat

Untuk mencapai swasembada benih unggul bersertifikat pada tahun 2015 Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dari Anggaran APBD, melaksanakan Kegiatan Pengembangan Penangkar Benih Padi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjungsari dan Cariu dengan luasan 60 ha, dan Kegiatan Pengembangan Perbenihan di UPT Perbenihan Wilayah Timur seluas 15 ha, sedangkan dari Anggaran APBN melalui Kegiatan Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih seluas 30 ha di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Sukamakmur, Leuwiliang, dan Parung Panjang selain itu juga didukung oleh Pemberdayaan Penangkar secara swadaya seluas 102 ha

1.2.1. Kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih

Kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih Padi pada tahun 2015 dilaksanakan di Kecamatan Cariu dan Tanjungsari dialokasikan ke 4 (empat) kelompok tani seluas 60 ha dengan varitas benih padi yang ditanam yaitu Varitas Mekongga dan Ciherang.

Fasilitasi yang diberikan kepada kelompok tani dari dana APBD Kabupaten Bogor adalah benih padi label ungu sebanyak 1500 kg, pupuk organik 60.000 kg, urea 6.000 kg, NPK 15.000 kg, PC 240 botol.pestisida 180 botol, kantong

(4)

4 plastik berlogo 36.000 lembar, alat pasca panen berupa power threser sebanyak 4 unit dan terpal sebanyak 30 unit, alat pengolahan benih yaitu seed cleaner 3 unit, sealer 3 unit ,troly 3 unit serta fasilitasi untuk sertifikasi. Disamping fasilitasi dari dana APBD tersebut, juga difasilitasi dari dana APBN berupa combaine harvester sebanyak 1 unit.

Benih yang dihasilkan dari kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih adalah benih padi unggul bersertifikat sebanyak 63 ton benih. Produksi benih yang dihasilkan terkendala oleh kekeringan/kemarau panjang dengan rincian produksi benih sebagai berikut :

Tabel 2. Realisasi Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat Kegiatan Pengembangan Penangkaran Benih Tahun 2015

No. Nama Kelompok

Tani

Alamat Realisasi Produksi

Benih (ton)

1. Subur Tani Desa Cibadak

Kec. Tanjungsari

35

2. Tani Harapan Desa Tanjungrasa

Kec. Tanjungsari

6,5

3. Berkah Saluyu Desa Cariu

Kec. Cariu

15

4. Bagjasari Desa Cikutamahi

Kec.Cariu

6,5

Jumlah 63

(5)

5 1.2.2. Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan

Pengembangan Perbenihan dilaksanakan di UPT Pengembangan Perbenihan Wilayah Timur dengan luas areal 15 ha dengan rincian di Desa Sirnagalih Kecamatan Jonggol seluas 3 ha, di Desa Sukamanah Kecamatan Jonggol seluas 5 ha dan Desa Tanjungrasa Kecamatan Tanjungsari seluas 7 ha. Varitas benih padi yang ditanam yaitu Varitas Inpari 30, Mughibat, Sidenuk, dan Mekongga. Sasaran produksi benih adalah 45 ton tetapi produksi benih yang dihasilkan sebanyak 38 ton karena sebagian terkena kekeringan.

1.2.3. Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih

Kegiatan Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih merupakan kegiatan APBN-P Tahun 2015 dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kabupaten Bogor mendapat alokasi 3 unit untuk 3 tiga kelompok tani seluas 30 ha. Kelompok tani pelaksana desa mandiri benih adalah kelompok tani Mitra Tani Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang, kelompok tani Karya Mukti Desa Sukamakmur Kecamatan Sukamakmur, dan kelompok tani Rancabelut Kecamatan Parung Panjang masing - masing kelompok tani melaksanakan kegiatan penangkaran seluas 10 ha. Varitas benih padi yang ditangkarkan dalam kegiatan ini adalah Varitas Mekongga, Inpari 30, dan Sidenuk.

Fasilitasi yang diberikan kepada kelompok tani yaitu berupa dana bantuan sosial untuk saprodi berupa benih label ungu sebanyak 750 kg, pupuk urea sebanyak 3.000, NPK sebanyak 7.500 kg, biaya sertifikasi, bahan seperti kantong plastik benih sebanyak 12.000 lbr, peralatan prosesing benih seperti seed cleaner, sealer, troly masing - masing 3 unit, dan bangunan gudang benih serta lantai jemur sebanyak 3 unit.

Pelaksanaan Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih seluruhnya seluas 30 ha, sampai Bulan November realisasi penanaman baru seluas 19 ha dan benih yang diproduksi sebanyak 57 ton. Sedangkan untuk luasan 11 ha ditanam pada MT 2015/2016, sehingga produksi benih akan dipanen pada awal tahun 2016

(6)

6 Gambar. Gudang Benih Desa Mandiri Benih

1.3. Pemberdayaan Penangkaran Benih Swadaya

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor melalui UPT Perbenihan Wilayah Timur selain memproduksi benih sendiri juga membina kelompok-kelompok tani untuk menangkarkan benih secara swadaya. Bimbingan teknis yang dilakukan oleh UPT Perbenihan Wilayah Timur dengan membantu benih yang ditangkarkan, juga proses sertifikasi sampai pemasaran benih yang dihasilkan. Penangkaran benih secara swadaya pada tahun 2015 dilaksanakan oleh 8 kelompok tani. Varitas benih padi yang ditangkar oleh para penangkar benih swadaya adalah Varitas Ciherang, Mekongga, Sidenuk, Mughibat, dan Inpari 30

(7)

7 dengan produksi benih yang dihasilkan 80.5 ton karena belum semua hasil gabahnya dijadikan benih.

Tabel 3. Realisasi Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat Tahun 2015

No. Kegiatan Realisasi Benih

(ton)

1. Pemgembangan

penangkaran benih padi

63

2. Pengembangan perbenihan 38

3. Pengembangan seribu desa

mandiri benih

57

4. Penangkaran swadaya 80,5

Jumlah 238,5

Dengan beberapa fasilitasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, total realisasi benih padi unggul bersertifikat yang dihasilkan pada tahun 2015 adalah 238.5 ton. Sasaran produksi benih tahun 2015 yaitu 225 ton maka persentase realisasi terhadap sasaran sebesar 105,7 %.

(8)

8 1.4. Penyaluran Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat

Benih padi unggul bersertifikat yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan tersebut diatas dalam rangka mendukung penciri swasembada benih padi unggul bersertifikat. Pada musim tanam 2015/2016 benih padi unggul bersertifikat sudah dimanfaatkan dan disalurkan di dalam kelompok tani penangkar itu sendiri dan juga dipasarkan ke kios - kios saprodi di sekitar wilayah penangkaran. Bahkan Gapoktan Subur Tani Desa Cibadak Kecamatan Tanjungsari telah menjalin kemitraan dengan CV. Mandiri dalam penyaluran benih untuk kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Kabupaten Bogor.

Benih padi unggul bersertifikat yang dihasilkan dari UPT Perbenihan Wilayah Timur sudah disalurkan ke kelompok - kelompok tani yang terkena bencana kekeringan antara lain ke Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, dan akan disalurkan ke Kecamatan Rumpin, Parung Panjang serta Tenjo.

Gambar

Tabel  2.  Realisasi  Produksi  Benih  Padi  Unggul  Bersertifikat  Kegiatan  Pengembangan Penangkaran Benih Tahun 2015
Tabel 3. Realisasi Produksi Benih Padi Unggul Bersertifikat  Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan berpikir analisis siswa SMP dalam menyelesaikan soal IPA terpadu melalui pembelajaran IPA

Pengaruh konsentrasi gliserol terhadap proses produksi H 2 dengan katalis TiO 2 termodifikasi Cu dan N menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi gliserol semakin banyak H 2

Penguasaan bidang studi secara luas dan mendalam merupakan salah satu hal pokok yang harus dimilki oleh seorang tenaga pengajar (dalam hal ini guru penjasorkes). Seorang guru

Dalam skripsi tersebut penelitian memfokuskan meneliti tentang kemampuan membaca Alquran siswa yang mengikuti TPA dan yang tidak mengikuti TPA, ini dapat

a) Variabel Harga Properti di Indonesia selama kuartalan pertama tahun 2010 sampai kuartalan keempat 2016 terus mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan sektor

Kemudian untuk proses matching antara citra query dengan citra database dilakukan perhitungan jarak dari nilai histogram RGB tadi da nilai jarak yang paling

Ketel uap ( Boiler) Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang

Adapun fokus kajian di dalam skripsi ini yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem pembayaran Dalam Penggilingan Gabah di Desa Dadapmulyo Kecamatan