• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Pendirian PT. Bank MMM, Tbk

PT. Bank MMM, Tbk didirikan pada tanggal 15 April 1969 berawal dari sebuah usaha milik keluarga yang semula bernama PT. Bank ZZZ yang berkedudukan di Surabaya dibawah kepemilikan Rahmat Goenadi.

Secara operasional PT. Bank ZZZ pada saat itu dijalankan sesuai kondisi yaitu secara tradisional dan kekeluargaan, serta segmen pasar yang digarap adalah sektor ritel seperti perdagangan palawija dan emas sesuai bisnis yang ditekuni keluarga pemilik bank. Selain itu PT. Bank ZZZ hanya memiliki satu kantor pusat serta 2 kantor cabang yaitu didaerah Sungkono dan Jombang.

Pada era di tahun 1989 PT. Bank ZZZ dibawah kepemimpinan Tjahjono Goenadi putra dari Rahmat Goenadi terjadi 3 perubahan yaitu :

- Perubahan kepengurusan

- Perubahan Kepemilikan

- Penambahan modal disetor dari 1,2 milyar menjadi 3 milyar

Selain terjadi 3 perubahan tersebut diatas mereka juga melakukan pembukaan 7 cabang baru yaitu Jakarta Hasyim Ashari, Bendungan Hilir, Kramat Jati, Surabaya, Malang,

(2)

Sekitar tahun 1991 – 1992, Tjahjono Goenadi selaku pemilik bank mengundang pihak luar untuk menanamkan modalnya di Bank ZZZ tepatnya per 11 Maret 1991 komposisi kepemilikan modal menjadi :

- Yayasan Jaminan Sosial Karyawan Bapindo sebesar 20 %

- PT. Continental Zebra Abadi sebesar 30 %

- Ade Daud Iswandi Nasution sebesar 20 %, dan

- Tjahjono Goenadi sebesar 30 %

Dalam waktu yang relatif singkat yaitu 3 bulan sudah terjadi perubahan dalam komposisi kepemilikan saham yang sekaligus merubah susunan pengurus per 1 Juni 1991, menjadi :

- Yayasan Jaminan Sosial Karyawan Bapindo sebesar 24,28 %

- PT. Continental Zebra Abadi sebesar 36,43 %

- Ade Daud Iswandi Nasution sebesar 24,28 %, dan

- Tjahjono Goenadi sebesar 15 %

Langkah besar yang dilakukan oleh pengurus baru bank PT. Bank ZZZ di tahun 1992 adalah : pemindahan kantor pusat dan pergantian nama serta logo perusahaan dari PT. Bank ZZZ menjadi PT. XXX Bank. Perubahan ini dilakukan atas dasar SK Menkeh No. C2-1345 HT 01.04.Th 92 Tanggal 12 Februari 1992 dan SK Menkeu No. S.661/MK.13.1992 Tanggal 23 April 1992.

Lalu pada tanggal 18 Maret 1992 kantor pusat PT. XXX Bank pindah ke jakarta dengan alamat Komplek Segitiga Senen Blok C-8, Jl. Senen Raya 135 Jakarta. Alasan

(3)

dipindahkannya kantor pusat ini dikarenakan sekitar 85 % jumlah uang beredar ada dijakarta sehingga pengurus merasa PT. XXX Bank dapat lebih berkembang lebih baik.

Pada tahun 1993, PT. XXX Bank melakukan relokasi kantor yang berada di Singaraja dipindahkan ke jakarta dan kantor yang berada di gresik juga dipindahkan ke surabaya selain itu juga kantor pusat dipindahkan lagi kedaerah kebon sirih. Selain perubahan kantor pusat serta kantor cabang juga terjadi perubahan kepengurusan PT. XXX Bank. Serangkaian langkah tersebut diatas ternyata tidak dapat meningkatkan kinerja bank hal ini ditandai dengan tidak terbitnya neraca publikasi untuk beberapa periode sampai pada akhirnya XYZ GRUP mengambil alih seluruh saham PT. XXX Bank pada tanggal 28 Maret 1996. XYZ GRUP dipimpin oleh Bapak Chairul Tanjung pada tahun 1984 merintis usaha pertama kali melalui sebuah usaha percetakan. Dan sekitar tahun 1987 dibentuklah sebuah badan usaha dengan nama XYZ INTI HOLDINDO (XYZ GRUP) yang bergerak di beberapa bidang usaha yaitu ekspor, perdagangan dan properti. Nama XYZ diilhami dari sebuah nama diketentaraan yang bermakna “Pantang menyerah dalam segala usaha yang dilakukan kapanpun pada situasi apapun dan selalu ingin menjadi yang terdepan”. Adapun Visi dari XYZ GRUP adalah menjadi satu perusahaan yang terpandang secara nasional dan internasional dan misinya adalah : menciptakan pertumbuhan secara berkesinambungan pada setiap bisnis yang dijalani, menjadi yang terbaik dalam setiap industri/segmen pasar yang sedang digeluti, memberikan keuntungan yang maksimal kepada “shareholders” sekaligus menyumbangkan konstribusi dalam pembangunan sosial ekonomi Indonesia.

(4)

Bank MMM. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank MMM melaksanakan Initial Public Offering dengan menawarkan saham kepada masyarakat, dengan demikian sebagian saham PT. Bank MMM dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank MMM Tbk. Saat ini Bank telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga memungkinkan memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.

PT. Bank MMM Tbk. yang bersemboyan “MMM Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank MMM Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian mengacu pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji, menganalisa secara sistematis masalah yang dirumuskan, berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dan didukung oleh fakta dan teori yang relevan. Kaitannya dalam penelitian ini adalah berusaha untuk mengetahui apakah penggunaan instrumen Letter of Credit masih dapat dipergunakan dalam kegiatan transaksi impor.

(5)

C. Data Penelitian

Data yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah data kegiatan transaksi impor dengan menggunakan Letter of Credit dan Non Letter of Credit selama periode tahun 2007 serta data – data pendukung lainnya seperti Target/Budget Fee Base Impor selama periode tahun 2007, Kurs Valuta.

D. Variabel dan Pengukuran

1. Komisi Opening Letter of Credit : Î Nilai LC x 0.125% (tanpa Leeway)

Î Nilai LC x (Leeway + 100%) x 0.125% (Leeway)

Prosentase 0.125% adalah nilai standar, nilai ini bisa berbeda – beda sesuai dengan ketentuan yang diberikan ke beberapa nasabah yang dianggap potensial oleh PT. Bank MMM Tbk.

3. Prosentase :

Total pembukaan LC selama bulan bersangkutan dibagi dengan total pembukaan LC selama 12 bulan.

2. Komisi Kawat/Telex :

Komisi kawat /telex biasanya sudah ditetapkan oleh bank yang bersangkutan dan berkisar antara Rp. 50,000 sampai dengan Rp. 150,000,- per telex.

(6)

3. Total Komisi Opening :

Î Komisi opening + komisi telex

4. Komisi Akseptasi (LC dengan kondisi Usance)

Î Kurs KomisiSWIFT

360 % 1,5 x LC Waktu Jangka Dokumen x Nilai + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ x

E. Definisi Operasional Variabel

Agar lebih mudah dipahami dan dianalisis, berikut ini akan diberikan penjelasan dan pengertian yang diperlukan, sebagai berikut :

1. Komisi Opening LC : pendapatan/komisi yang didapat dari setiap pembukaan LC dimana perhitungannya didapat dengan cara nilai LC dikalikan dengan ada atau tidak adanya leeway lalu dikalikan lagi dengan prosentase yang ditentukan oleh bank yang bersangkutan dimana Bank MMM menetapkan sebesar 0,125% (atau bisa dengan ketentuan lain) maka didapat hasil komisi tersebut dan biasanya dikalikan lagi dengan kurs jual pada hari dibuka LC.

2. Leeway/About/Approximately/Toleransi : digunakan dalam hubungan dengan nilai credit atau kuantitas atau harga satuan yang dinyatakan dalam credit diartikan sebagai membolehkan toleransi yang tidak melampaui 10 % atau 10 % kurang dari nilai, kuantitas atau harga satuan yang dirujuk.

3. Komisi Kawat/Telex : pendapatan/komisi yang didapat dari mempergunakan jasa Kawat/Telex/SWIFT dimana Bank MMM menetapkan sebesar Rp. 50.000,-/Telex

(7)

4. Total Komisi : pendapatan/komisi yang didapat dari total komisi opening ditambah dengan komisi kawat/Telex/SWIFT/akseptasi.

5. Komisi Akseptasi : pendapatan/komisi yang didapat dikarenakan LC Usance atau LC Berjangka dimana perhitungan adalah sebagai berikut : Nilai Dokumen LC yang tiba pada saat itu dikalikan dengan tenor LC dikalikan dengan prosentase dimana Bank MMM menentukan sebesar 1,5% dibagi dengan 360 hari lalu ditambah dengan komisi Kawat/Telex/SWIFT.

6. Sight L/C : L/C yang mensyaratkan pembayaran atas unjuk, dimana kewajiban bank untuk melakukan pembayaran adalah pada saat dokumen-dokumen diajukan

kepadanya maksimal 5 hari kerja dan dokumen dalam status clean document. 7. Usance L/C : L/C yang mensyaratkan pembayaran berjangka, dimana bank

berkewajiban untuk membayar pada waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu misalnya : 180 hari dari tanggal Bill of Lading atau Airway Bill. Adapun jangka waktu yang biasa dipakai adalah 60, 90, dan 180 hari.

8. Kurs/Rate : Perbandingan nilai tukar mata uang suatu negara jika dibandingkan dengan mata uang negara lain.

9. Valuta : Jenis mata uang

F. Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

(8)

literature yang berhubungan dengan obyek penelitian dan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.

2. Pengumpulan Data.

Data yang dipakai adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, melainkan dari data yang sudah ada. Data berupa kegiatan transaksi impor selama kurun waktu tahun 2007 didapat dari unit bisnis impor ekspor serta kurs valuta yang diambil dari unit treasury banking serta data pendukung lainnya dari perturan perusahaan yang ada di Bank MMM.

G. Metode Analisa Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis mendapatkan data dari berbagai sumber yang dianggap relevan dan setelah data tersebut diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan program Microsoft Excell yang telah disesuaikan berdasarkan perumusan yang ada, adapun analisa data yang dilakukan sebagai berikut :

1. Data pembukaan L/C dan Non L/C diurutkan berdasarkan bulan dan tanggal terlebih dahulu.

2. Data kurs valas diurutkan sesuai bulan, tanggal dan mata uang.

3. Data diurutkan sesuai dengan jenis pembayaran L/C (sight atau usance)

4. Nilai L/C dikonversi ke mata uang rupiah dengan cara nilai L/C dikalikan dengan leeway/about/approximately lalu dikalikan dengan kurs sesuai tanggal pembukaan untuk mendapatkan total pembukaan L/C selama 1 bulannya.

(9)

5. Mencari nilai komisi pembukaan L/C dan Non L/C lalu ditotal sesuai dengan bulan transaksinya, setelah itu dikelompokkan dalam satu tabel sesuai dengan L/C dan Terms of Payment (sight atau usance) setiap bulannya.

6. Mencari nilai komisi akseptasi untuk L/C dan Non L/C sesuai dengan tenor L/C

yaitu usance. Nilai dokumen dikalikan dengan jangka waktu dan rate yang berlaku setelah itu dibagi dengan 360 hari dan hasilnya dikalikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan akseptasi, setelah itu hasil komisi akseptasi dijumlahkan dengan biaya lainnya. Lalu hasil dikumpulkan tiap bulannya.

7. Melakukan perbandingan antara pendapatan dan biaya L/C untuk setiap bulannya

dan demikian juga dengan Non L/C

8. Melakukan perbandingan total pendapatan antara L/C dan Non L/C 9. Menarik kesimpulan :

• Transaksi manakah yang lebih menguntungkan apakah dengan menggunakan

L/C atau non L/C

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa KIT IPA Sederhana pada materi pemuaian untuk kelas VII dinyatakan layak

Data mengenai prestasi belajar siswa pada tes yang kedua (postest) yakni setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinat kartesius.

alam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data +instrumen#. eneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi

min''u dan ter%adi pada kuran' dari 1G anak-anak tetapi ditemukan pada 1G oran' de*asa (an' menerima suntikan ditemukan pada 1G oran' de*asa (an' menerima suntikan 44R+ aran'

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi permainan berbasis web yang mengandung konten edukasi yang dapat dimainkan oleh banyak

Hal ini sesuai dengan syarat hawâlah mutlaqah yakni ada persetujuan ridha dari pihak pertama dan juga pihak kedua.105 Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

Sedangkan Briket Biomassa berdasarkan bahan bakunya terdiri dari beberapa jenis, diantaranya briket tempurung kelapa, briket ampas tebu, briket sekam padi, briket kulit