ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)Dalam Ilmu Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Oleh
Nurul Azita NPM: 1451020261 Jurusan : Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Dalam Ilmu Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Oleh
Nurul Azita NPM: 1451020261 Jurusan : Perbankan Syariah
Pembimbing I : A. Zuliyansyah, S.Si., M.M Pembimbing II : Agus Kurniawan, M.S.Ak.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ABSTRAK
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016) Oleh
Nurul Azita
Perkembanganperbankan syariah di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang pesat. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang berkerja berdasarkan prinsip syariah, berbeda dengan bank konvensional yang sama sekali tidak memperhitungkan prinsip-prinsip syariah.Islamicity performance index merupakan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan bank syariah yang tidak hanya dari segi kemampuannya dalam menghasilkan labaatau financial performance, akan tetapi juga mampu mengevaluasi kinerja bank syariah yang berkaitan dengan social performanceserta kehalalan pendapatan dan investasi dari bank syariah itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan bank umum syariah di Indonesia periode 2012-2016 dengan menggunakan pendekatan islamicity performance index. Berkaitan dengan evaluasi financial performance, rasio yang digunakan adalah profit sharing ratio, islamic investement vs non islamic investment, dan islamic income vs non islamic income. Sementara berkaitan dengan social performance rasio yang digunakan adalah equitable distribution ratio, dan zakat peformance ratio.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan data sekunder berupa laporan keuangan BUS periode 2012-2016.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa financial performance BUS dalam rasio akad berbasis bagi hasil bank syariah
mendapatkan predikat “kurang memuaskan”.Bank umum syariah juga telah
menginvestasikan dananya pada investasi yang halal secara keseluruhan sehingga mendapatkan predikat “sangat memuaskan”, dan telah menerima pendapatan halal sebesar 99% dan mendapatkan predikat “sangat memuaskan”.
Sementara untuk kinerja sosial, dalam hal penyaluran zakat bank umum syariah mendapatkan predikat “tidak memuaskan”, sedangkan dalam hal pendistribusian pendapatan bagi para stakeholder, bank umum syariah
mendapatkan predikat “cukup memuaskan”. Dari hasil yang telah didapatkan
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulakan bahwa bank umum syariah memiliki kineja bisnis yang lebih baik dibanding kinerja sosialnya.
MOTTO
ۡنَمِّمَو
خَمُأ ٓبَنۡقَهَخ
ٞ
ِة َنوُدۡهََ
ٱ
ِقَّحۡن
ِهِثَو
ۦ
َنىُنِدۡعََ
١٨١
Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. (Q.S. AL a‟raf: 181)1
1
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah subhaanahuu wata‟aalaa atas selesainya penulisan skripsi ini, penulis mempersembahkannya untuk:
1. Allah yang maha penyayang, atas segala petunjuk dan pertolongannya, senantiasa memberikan kemudahan dan menjauhkan dari putus asa hingga skripsi ini selesai.
2. Nabi Muhammad shallallhu „alaihi wasallam yang sangat saya kagumi. 3. Kedua orang tuaku, bapak Didi Wahyudi dan ibu Titin Prihatin yang
senantiasa memberikan dukungan baik secara materi maupun moral, memberikan semangat yang terus menerus, sehingga skripsi ini selesai. Serta kedua adikku Allysia Jasmine Adinda dan Muhammad Abdan Kamil yang sangat saya sayangi. Terima kasih, kalian penyemangat paling hebat. 4. Nenek dan datuk yang sangat saya sayangi, sangat saya rindukan, semoga
Allah lapangkan kuburnya.
5. Enggom dan uwai yang teramat saya sayangi, semoga sehat selalu.
6. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah kelas A 2014 yang sedikit menyebalkan, tapi banyak rindunya. Saya sayang kalian, serius.
8. Bapak dan ibu dosen serta staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, yang dengan penuh keikhlasan telah memberikan banyak ilmu bagi penulis selama di perkuliahan. Semoga Allah membalas semua kebaikan.
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Nurul Azita
Tempat, tanggal lahir : Suka Agung, 16 Februari 1997 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Sinar Baru, Suka Agung, Kec. Bulok, Kab.Tanggamus.
Agama : Islam
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
Taman Kanak-kanak : TK Muslimat (2001-2002)
Sekolah Dasar : SDN 2 Suka Agung (2002-2008)
Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Ambarawa (2008-2011)
Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Ambarawa (2011-2014)
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah subhaanahuu wata‟aalaa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan nikmat kesempatan, sehingga skripsi dengan judul “Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index (Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wasallam serta para sahabat dan pengikutnya.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada strata satu (S1) jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).penulis menyadari skripsi ini tidak dapat berjalan tanpa adanya bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
2. Bapak Dr. Moh. Baharudin. M,A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
4. BapakA. Zuliyansyah, S.Si., M.M selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi dan dukungan serta membimbing penulis sejak awal masa perkuliahan.
5. Bapak Agus Kurniawan, M.S.Ak.selakuPembimbing Skripsi yang telah membimbing, mengarahkan, serta memberikan banyak masukan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomidan Bisnis Islam yang telah dengan penuh keikhlasan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
7. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang telah memberikan pelayanan dengan baik.
8. Kedua orang tuaku dan kedua adikku tercinta.
9. Teman-temanPerbankan Syariah Kelas A 2014, Teman-Teman KKN Kelompok 2, dan seluruh teman-teman yang telah membantu serta memberikan banyak masukan dan motivasi.
Semoga semua bantuan dan motivasi yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah subhaanahuu wata‟aalaa dengan sebaik-baiknya, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.
Aamiin ya rabbal‟alamin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Bandar Lampung, 26 Februari 2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
RIWAYAT HIDUP ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Penegasan Judul ... 1B.
Alasan Memilih Judul ... 21. Alasan Objektif ... 2
2. Alasan Subjektif ... 3
C.
Latar Belakang Masalah ... 3D.
Batasan Penelitian ... 10E.
Rumusan Masalah ... 12F.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian... 121. Tujuan Penelitian ... 12
2. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank ... 15
1. Bank Umum ... 15
2. Bank Umum Syariah ... 16
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ... 16
B. Kinerja ... 16
1. Penilaian Kinerja Keuangan ... 17
2. Kinerja Bank Syariah ... 18
3. Kinerja Keuangan Bank ... 19
C. Islamicity Performance Index ... 19
1. Profit Sharing Ratio ... 20
2. Zakat Performance Ratio ... 21
3. Equitable Distribution Ratio ... 23
4. Islamic Investment Vs Non Islamic Investment ... 25
5. Islamic Income Vs Non Islamic Income ... 26
D. Teori Dasar ... 28
E. Penilaian Islamicity Performance Index ... 29
F. Penelitian Terdahulu ... 31
G. Kerangka Pemikiran ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 37
B. Desain Penelitian ... 37
C. Sumber Dan Jenis Data ... 37
1. Sumber Data ... 37
2. Jenis Data ... 38
D. Populasi Dan Sampel ... 38
1. Populasi ... 38
2. Sampel ... 39
E. Definisi Operasional Variabel ... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47
1. Bank Mega Syariah ... 47
2. Bank BRI Syariah ... 47
3. Bank BCA Syariah ... 48
4. Bank BNI Syariah ... 49
6. Bank Muamalat ... 51
B. Hasil Analisis Data Masing-Masing BUS ... 52
1. Bank Mega Syariah ... 52
2. Bank BRI Syariah ... 56
3. Bank BCA Syariah ... 60
4. Bank BNI Syariah ... 65
5. Bank Syariah Mandiri ... 69
6. Bank Muamalat ... 73
C. Hasil Analisis Data BUS ... 78
D. Pembahasan ... 80
1. Profit Sharing Ratio ... 80
2. Zakat Performance Ratio ... 81
3. Equitable Distribution Ratio ... 82
4. Islamic Investment Vs Non Islamic Investment ... 84
5. Islamic Income Vs Non Islamic Income ... 84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 85
B. saran ... 88
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah Di Indonesia ... 5
Tebel 2.1 Predikat Penilian Islamicity Performance Index ... 30
Tebel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 44
Tabel 4.1 Hasil Profit Sharing Ratio Bank Mega Syariah ... 52
Tabel 4.2 Hasil Zakat Performance Ratio Bank Mega Syariah ... 53
Tabel 4.3 Hasil Equitable Distribution RatioBank Mega Syariah ... 54
Tabel 4.4 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic InvestmentBank MegaSyariah ... 55
Tabel 4.5 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank Mega Syariah .. 55
Tabel 4.6 Hasil Profit Sharing Ratio Bank BRI Syariah ... 56
Tabel 4.7 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BRI Syariah ... 57
Tabel 4.8 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BRI Syariah ... 58
Tabel 4.9 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BRI Syariah... 59
Tabel 4.10 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank BRI Syariah . 59 Tabel 4.11 Hasil Profit Sharing Ratio Bank BCA Syariah ... 60
Tabel 4.12 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BCA Syariah ... 61
Tabel 4.13 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BCA Syariah ... 62
Tabel 4.14 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BCA Syariah... 63
Tabel 4.17 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BNI Syariah ... 66
Tabel 4.18 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BNI Syariah ... 67
Tabel 4.19 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BNI Syariah... 68
Tabel 4.20 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank BNI Syariah . 68 Tabel 4.21 Hasil Profit Sharing Ratio BSM ... 69
Tabel 4.22 Hasil Zakat Performance Ratio BSM ... 70
Tabel 4.23 Hasil Equitable Distribution Ratio BSM ... 71
Tabel 4.24 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment BSM ... 72
Tabel 4.25 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income BSM ... 72
Tabel 4.26 Hasil Profit Sharing Ratio Bank Muamalat ... 73
Tabel 4.27 Hasil Zakat Performance Ratio Bank Muamalat ... 74
Tabel 4.28 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank Muamalat ... 75
Tabel 4.29 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank Muamalat... 76
Tabel 4.30 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank Muamalat ... 77
Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Kinerja BUS Dengan Islamicity Performance Index ... 78
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini guna mempertegas pokok bahasan dan diharapkan tidak akan menimbulkan pemahaman yang berbeda dengan apa yang penulis maksudkan. Adapun judul dari penelitian ini adalah
“Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)”. Adapun istilah-istilah yang perlu mendapat penjelasan, adalah sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja keuangan, adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.2
2. Bank Umum Syariah (BUS) menurut UU No 21 tahun 2008 adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.3
2
Sucipoto, Penilaian Kinerja Keuangan (Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara, 2003), h. 2.
3
3. Islamicity Performance Index, merupakan alat ukur kinerja yang mampu mengungkapkan nilai-nilai kesyariahan yang ada dalam bank syariah.4 Terdapat beberapa rasio didalamnya, yaitu: profit sharing ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, directors – employees welfare ratio, islamic income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic investment, dan AAOIFI Index.5
Berdasarkan definisi dari beberapa kalimat diatas, maka yang dimaksud dengan “Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index” adalah bagaimana penilaian kinerja BUS berdasarkan beberapa rasio yang terdapat dalam pendekatan islamicity performance index.
B. Alasan Memilih Judul
Terdapat beberapa alasan yang memotivasi penulis untuk menjadikan judul ini sebagai bahan penelitian, diantaranya sebagai berikut:
1. Alasan Objektif
Persoalan ini merupakan persoalan yang menarik untuk diteliti. Hal ini mengingat bahwa pendekatan islamicity performance index memiliki
4
Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan
Islamicity Performance Index”. (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,2015), h. 25.
5
indikator berupa rasio-rasio yang mampu mengungkapkan nilai-nilai kesyariahan yang terdapat dalam kinerja Bank Umum Syariah.
2. Alasan Subjektif
a. Penelitian ini belum pernah dilakukan, diteliti, dan dibahas sebelumnya oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah UIN Raden Intan Lampung.
b. Judul yang diajukan sesuai dengan bidang keilmuan yang saat ini sedang ditempuh peneliti, yaitu Perbankan Syariah.
c. Penelitian ini dirasa mampu untuk diselesaikan oleh peneliti dengan pertimbangan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan BUS yang tersedia pada website Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan, serta ketersediaan bahan literatur, data dan informasi lainnya yang cukup memadai.
C. Latar Belakang Masalah
Inisiatif pendirian bank islam di Indonesia dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank islam sebagai pilar ekonomi islam. Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank islam di indonesia, sebagai hasil kerja dari tim perbankan MUI tersebut adalah berdirinya bank syariah pertama di indonesiayaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada tanggal 1 Nopember 1992. Sejak tanggal 1 Mei 1992, BMI resmi beroperasi dengan modal awal Rp. 106.126.382.000.6
Pada tahun 1998, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat melakukan penyempurnaan UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwa terdapat dua sistem dalam perbankan di tanah air (dual banking system), yaitu sistem perbankan konvensional dan perbankan syariah. 7
Tahap perkembangan bank syariah yang selanjutnya adalah terbitnya UU No. 21 tahun 2008 yang mengatur tentang operasional perbankan syariah di indonesia, kemudian diperbaharui dengan keluarnya PBI No. 11/3/PBI/2009 yang memuat aturan dan prosedur dalam mendirikan kantor cabang, menjadikan pertumbuhan perbankan syariah semakin pesat.8
6
Sejarah Perbankan Syariah (on-line), tersedia di http://www.ojk.go.id (9 november 2017).
7
Ibid.
8
Evi Sebtianita, “Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan Pendekatan
Berdasarkan data yang terdapat dalam statistik perbankan syariah yang dirilis oleh Otoritas jasa keuangan (OJK), aset bank syariah pada akhir 2016 telah mencapai Rp. 356,50 triliun. 9 Sedangkan pertumbuhan perbankan syariah secara kuantitas telah ditunjukkan dengan semakin banyaknya bank umum syariah dan unit usaha syariah yang dibuka oleh bank konvensional. Pertumbuhan perbankan syariah secara nasional dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 1.1
Jaringan kantor perbankan syariah di Indonesia
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Umum Syariah: - Jumlah Bank - Jumlah Kantor
11 1.745 11 1.998 12 2.163 12 1.990 13 1.869 Unit Usaha Syariah:
- Jumlah Bank Umum
Konvensional Yang Memiliki Uus
- Jumlah Kantor
24 517 23 590 22 320 22 325 21 332 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor
158 401 163 402 163 439 162 433 166 453 Total Kantor 2.663 2.990 2.922 2.748 2.654
Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2016, Otoritas Jasa Keuangan
Meskipun secara kuantitas pertumbuhan bank syariah terus mengalami peningkatan, namun sebenarnya pertumbuhan bank syariah ini bukan
9
berarti tanpa masalah, sehingga perjalanan perbankan syariah di Indonesia pasti mendapat tantangan-tantangan. Salah satu tantangan bank syariah adalah bagaimana untuk dapat menjaga kepercayaan dari stakeholder. beberapa pihak yang tergolong stakeholder bank syariah antara lain adalah, sumber daya manusia atas bank syariah itu sendiri (dewan komisaris, dewan direksi, dan karyawan) serta pihak luar (investor, pemerintah, dan masyarakat).10
Kepercayaan ini akan sangat berguna bagi upaya bank syariah untuk terus tumbuh. Sebagaimana terdapat dalam sebuah hadist: Abu Hurairah meriwayatkan bahwa RasulullahShallallahu alaihi wassallam, bersabda, “Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya
dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud).
Kepentingan dan harapan dari seluruh stakeholderbank syariah tentu harus diupayakan untuk dipenuhi oleh bank syariah. Sesuai dengan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan telah direview oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, prinsip yang harus diikuti pada transaksi secara syariah meliputi: prinsip persaudaraan
10
(ukhuwah), keadilan („adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan (tawazun), dan universalisme (syumuliyah).11
Berdasarkan seluruh kepentingan dan harapan stakeholder terhadap bank syariah tersebut dapat diakomodasi oleh sistem penilaian kinerja keuangan (financial performance), dan kinerja sosial (social performance) yang dikembangkan secara komprehensif.12 Kinerja keuanganbank syariah bisa diihat melalui beberapa indikator dalam pengukuran kesehatan bank syariah. Sedangkan untuk melihat kinerja sosial perlu untuk dikembangkan sebuah model penilaian yang dikembangkan dari penelitian-peneltian sebelumnya yang sudah ada, yang diharapkan bisa memenuhikepentingan dan harapan dari manajemen, pegawai, pemegang saham, pemegang rekening investasi mudharabah, pemegang rekening wadiah, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.13 Sebagaimana firman Allah SWT:
َلبَق
ٱ
ٍِنۡهَعۡج
ِنِئٓاَزَخ ًَٰهَع
ٱ
ِۖضۡزَأۡن
مُِهَع ٌظُِفَح ٍِنِّإ
ٞ
٥٥
Artinya: “Berkata Yusuf: "Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". (QS Yusuf:55).
11
Slamet Wiyono, Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), h. 32.
12
Duantika, Op Cit., h. 3.
13
Berdasarkan firman Allah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam rangka menjaga loyalitas serta kepercayaanstakeholder, maka kemampuan dalam menjalankan fungsi dan kewajibannya serta dapat dipercaya merupakan poin paling utama yang wajib dimiliki oleh setiap BUS.
Namun pada kenyataannya di Indonesia saat ini berbagai pengukuran kinerja yang digunakan seperti CAMEL dan RGEC tidak mampu mengungkapkan fungsi sosial suatu bank. Pengukuran kinerja saat ini hanya menampilkan financial performance saja, sehingga dibutuhkan penilaian kinerja yang tidak hanya mampu mengungkapkan nilai-nilai matrealistiknya saja, namun juga mampu mengungkapkan nilai-nilai sosial dan spiritual yang terkandung dalam bank syariah. Nilai-nilai spriritual yang dimaksud adalah nilai-nilai tentang keadilan, kesucian, kehalalan.14
Penelitian yang dilakukan oleh Hameed yang berhasil menemukan alat ukur baru yang disebut islamicity performance index. Terdapat tujuh rasio yang diukur dari islamicity performance index, yaitu profit sharing ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, directors –employees welfare ratio, islamic income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic investment, dan AAOIFI Index.15
14Ibid
.
15
Adanya perkembangan perbankan syariah yang sangat pesat yang juga disertai dengan adanya tantangan bank syariah dalam meningkatkan kepercayaan dan loyalitas deposan, stakeholder, serta pihak lainnya, membuat peneliti merasa perlu untuk menilai kinerja bank umum syariah dengan tidak hanya menggunakan indikator materialistik saja, tapi juga turut mempertimbangkan social performance dari bank syariah itu sendiri.
Sebelum peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja kauangan bank syariah dengan pendekatan islamicity performance index, telah ada beberapa peneliti sebelumnyajuga meneliti kinerja bank syariah, antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Akbar Miranata pada tahun 2014, pendekatan teori yang digunakan adalah islamicity performance index, dengan hasil kinerja keuangan Bank Mega Syariah lebih unggul dibanding Bank Syariah Mandiri ( Periode 2008-2012).
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, ada beberapa kelemahan antara lain: Rizki Akbar Miranata hanya menggunakan dua bank syariah sebagai sampel penelitian yaitu Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Andi Dahlia menggunakan pendekatan CAMEL, yang dimana pendekatan tersebut tidak bisa menampilkan kinerja bank syariah secara keseluruhan dalam hal nilai-nilai syariah yang terkandung dalam bank syariah itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memutuskan untuk mengambil sampel lebih banyak,yaitu enam bank umum syariah dengan rentang waktu penelitian selama lima tahun dengan menggunakan pendekatan islamicity performance index dengan tujuan agar kinerja bank syariah yang berkaitan dengan nilai-nilai kesyariahan juga bisa terungkapkan.
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul :“Penilaian Kinerja
Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)”.
D. Batasan Penelitian
equitable distribution ratio, directors –employees welfare ratio, islamic income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic investment, dan AAOIFI Index. Akan tetapi peneliti tidak menggunakan indeks AAOFI dan directors –employees welfare ratio.
Fokus penelitian ini hanyalah pada kinerja bank syariah yang berkaitan dengan financial performance dan social performance. Sementara indeks AAOFI adalah indeks yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana bank syariah telah memenuhi prinsip- prinsip yang ditetapkan oleh AAOFIberkenaan dengan proses diantaranya accounting dan auditing.16
Peneliti juga tidak menggunakandirectors –employees welfare ratioyang kaitannya dengan perbandingan nominal gaji direktur dan karyawan bank syariah,disebabkan keterbatasan data oleh peneliti.
Bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti, yaitu telah beroprasi sesuai dengan periode penelitian, tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha selama periode penelitian, memiliki data yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut, maka Bank Umum Syariah yang digunakan adalah: Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank BCA Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri,dan Bank Muamalat.
16
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan sebagai sumber data, serta periode yang digunakan adalah tahun 2012-2016.
E. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja BUS periode 2012-2016 dengan menggunakan pendekatan islamicity performance index?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bank umum syariah dengan menggunakan pendekatan islamicity performance index.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Menambah wawasan keilmuan dan pemahaman terhadap konsep
pengukuran kinerja bank syariah.
b. Memberi sumbangan pemikiran dan penelitian pada bidang perbankan syariah.
c. Memberikan masukan kepada BUS mengenai kinerja bank syariah. G. Sistematika Penulisan
penulisan skripsi UIN Raden Intan Lampung. Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang isinya erat sekali dengan masalah yang akan dianalisis dalam setiap bab dalam skripsi ini. Penjelasan-penjelasan tersebut meliputi: penegasan judul, alasan memilih judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, yang akan dibahas adalah mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian, hasil penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel-variabel penelitian, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini berisikan pembahasan yang merupakan intipenelitian, yaituanalisis penilaian kinerja bank umum syariah dengan menggunakan pendekatan islamiciy performance index periode 2012-2016.
Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI A. Bank
Pengertian bank menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998: “Bank adalah usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningktkan taraf hidup rakyat banyak.”
Bank terbagi menjadi:
1. Bank umum berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 bank umumadalah adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana, dan penyalur kredit, pelaku lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.17
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Bank adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat baik berupa tabungan maupun lainnya, dan menyalurkan kembali kepada masyarakat baik dalam bentuk kredit maupun lainnya. selain itu, bank juga memiliki peranan yang cukup kuat dalam dunia perekonomian sebuah negara.
17
2. Bank Umum Syariah (BUS)
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan syariah disebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Bank syariah merupakan sebuah lembaga keuangan yang dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dengan mengacu pada Al-Qur‟an dan Al-Hadist.18
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
BPRS berdiri berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dan peraturan pemerintah PP No. 72 Tahun 1992 mengenai bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Pasal 1 butir (4) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, disebutkan bahwa BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.19 B. Kinerja
Kinerja merupakan kadar pencapaian tugas-tugas yang terbentuk oleh sebuah pekerjaan, kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan
18
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan(Jakarta: FE Universitas Indonesia, 2004), h. 183.
19
memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.20 Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.21Kinerja adalah suatu gambaran atau kondisi yang menjadi faktor penentu preferensi masyarakat terhadap sebuah organisasi.22
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau produktifitas seseorang berdasarkan tugas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang ada dalam sebuah organisasi.
1. Penilaian Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan, adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suaatu perusahaan dalam menghasilkan laba.23
Pengukuran kinerja (performance measurement) merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian suatu kegiatan yang berdasarkan pada suatu visi dan misi serta strategi
20
Henri Simamora, “Manajemen Sumber Daya Manusia”. (Jurnal STIE YKPN, Edisi III, Jakarta, 2004), h. 339.
21
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 309.
22
Muhammad, Bank Syariah: Problema Dan Prospek Perkembangan di Indonesia(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 81.
23
untuk mengetahui kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengembalian keputusan dan akuntabilitas.24
Kinerja keuangan juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan kesehatan perusahaan tersebut.25
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah deviasi dari visi dan misi yang telah ditentukan selama pekerjaan dijalankan, atau untuk mengetahui hasil kinerja yang telah dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan.26
2. Kinerja Bank Syariah
Pegukuran kinerja merupakan sebuah komponen yang sangat vital dalam sistem manajemen. Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan serta strategi perusahaan dalam rangka untuk mencapai pencapaian kinerja yang senantiasa meningkat dari waktu ke waktu.Kinerja bank secarakeseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam kegiatan operasionalnya, baik yang menyangkut aspek
24
Muhammad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009) h. 26.
25
Sukhemi, “Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk”. (Jurnal AKMENKA UPY, Yogyakarta, 2007), h.5.
26
keuangan, pemasaran, penyaluran dana, teknologi, serta sumber daya manusia.27
Kinerja bank syariah bukan hanya prestasi atau pencapaian yang menyangkut operasional, pemasaran, teknologi, sumber daya manusia, akan tetapi juga menyangkut pencapaian bank syariah dalam menjaga aspek-aspek syariah dalam menjalankan fungsi dari bank syariah itu sendiri.28
3. Kinerja Keuangan Bank
Merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada satu periode tertentu, dimana posisi keuangan bank dan kinerja keuangan dimasa lalu seringkali digunakan sebagai alat untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan. Penilaian kinerja kauangan bank dapat dinilai dengan pendekatan analisis rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan.29
C. Islamicity Performance Index
Islamicity Performance Index merupakan alat ukur yang mampu untuk mengungkapkan kinerja bank syariah. Bank syariah tidak hanya memiliki kewajiban untuk melaporkan kinerjanya yang mencangkup financial
27
Jumingan, Analisa Laporan Keuangan ( Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 236.
28
Fadli Iqomul Haq, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Di Indonesian Melalui Islamicity Performance Index”.(Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang, 2015), h.4.
29
performance saja, melainkan pelaporan kinerja bank yang juga mencangkup kepatuhan terhadap nilai syariah, kepedulian sosial, serta kepedulian terhadap stakeholder. Melalui pendekatan Islamicity Performance Index maka akan dapat dilihat kinerja bank syariah dari segi ekonomi maupun nilai-nilai syariah yang terdapat dalam bank syariah tersebut.30
Dalam metode penilaian kinerja bank syariah, rasio keuangan yang digunakan antara lain:
1. Profit Sharing Ratio
Prinsip bagi hasil yang dijalankanoleh bank syariah akan memberikan manfaat, diantaranya yaitu menciptakan lebih banyak sumber daya keuanganuntuk usahakecil dan menengah, dan tidak membuat orang mendapatkan penghasilan dengan jalan tidak bekerja, serta mendukung konsep keadilan dan persamaan hak karena semua usaha yang layak untuk diberikan pembiayaan.31 Firman Allah SWT:
ِمُقَو
ٱ
ْاىُهَمّۡع
يَسََُسَف
ٱ
ُهَهن
ُهُنىُسَزَو ۡمُكَهَمَّع
ۥ
َو
ٱ
َۖنىُنِمۡؤُمّۡن
ِمِهَٰع ًَٰنِإ َنوُدَّسُتَسَو
ٱ
ِتَُۡغۡن
َوٱ
ِحَدَٰهَشّن
َنىُهَمّۡعَت ۡمُتنُك بَمِّث مُكُئِجَنَُُف
١٠٥Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
30
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 7.
31
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.”(QS At-Taubah:105)
Profit sharing ratio merupakan rasio yang mengungkapkan seberapa besar pembiayaan yang menggunakan akad bagi hasil, yaitu mudharabah dan musyarakah yang disalurkan atas total pembiayaan.Mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik danamenyediakan modal100% kepada pengelola (mudharib). 32 Sedangkan musyarakah adalah akad bagi hasil ketika dua atau lebih pemilik modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan.33 Formulasi atas Profit Sharing Ratio adalah:
2. Zakat Performance Ratio
Kinerja bank syariah harus didasarkan pada pembayaran zakat bank untuk menggantikan indikator kinerja konvensional, yaitu earning per share.34Kata zakat dalam terminologi Al- Qur‟an sepadan dengan kata
32
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), h. 60.
33Ibid,
h.51.
34
Defri Duantika, Op Cit., h. 26.
shadaqah.35Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang memiliki harta wajib zakat yang memiliki nishab(muzakki) dan didistribusikan kepada golongan penerima zakat (mustahik), yaitu: fakir, miskin, fi sabilillah, ibnussabil, amil, gharimin, hamba sahaya, dan muallaf.36 Beberapa manfaat zakat bagi perekonomian antara lain meningkatkan tingkat konsumsi agregat, meningkatkan tingkat tabungan nasional, dan meningkatkan efisiensi alokatif.37
Firman Allah SWT:
ْاىُمُِّقَأَو
ٱ
َحٰىَهَصّن
ْاىُتاَءَو
ٱ
َحٰىَكَزن
َو
ٱ
ْاىُعَكۡز
َعَم
ٱ
َنُِعِكَٰسن
٤٣
Artinya: “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.”(QS Al-Baqarah: 43).
Apabila dikaitkan dengan Zakat Performance Ratio, maka kinerja zakat dapat diukur dari seberapa besar bank syariah menyalurkan zakat dari kekayaan bersih (net asset). Artinya, semakin besar kekayaan bersih, maka idealnya bank syariah semakin besar dalam menyalurkan zakat. Kekayaan bersih adalah aset bank yang terbebas dari liabilitas (utang). Dapat dipastikan bahwa komponen dalam ZPR mengikuti syarat zakat, yaitu bahwa harta yang dizakati bukan
35
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 75.
36
Ascarya, Op, Cit., h.9.
37
merupakan harta hasil utang.38Formulasi dari Zakat Performance Ratio adalah:
3. Equitable Performance Ratio
Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder. Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh dan donasi, pegawai bank, pemegang saham, dan laba bersih untuk bank.Pandapatan yang dihitung telah terlebih dahulu dikurangi zakat dan pajak.39
Apabila merujuk pada teori distribusi islam, pada dasarnya islam memiliki dua sistem distribusi utama, yakni distribusi secara komersial serta mengikuti mekanisme pasar, dan sistem distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat.Distribusi secara komersial berlangsung melalui proses ekonomi.40
Allah SWT berfirman:
38
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 7.
39
Ibid, h. 5.
40Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik
(Jakarta: Gema Insani, 2001), h.96.
َنِإ۞
ٱ
َهَهن
ِة ُسُمۡأََ
ٱ
ِلۡدَعۡن
َو
ٱ
ِنَٰسۡحِئۡن
ٌِذ ٌِٕٓبَتَِإَو
ٱ
ًَٰثۡسُقۡن
ِنَع ًَٰهۡنَََو
ٱ
ِءٓبَشّۡحَفۡن
َوٱ
ِسَكنُمّۡن
َوٱ
ٍِۚۡغَجۡن
َنوُسَكَرَت ۡمُكَهَعَن ۡمُكُظِعََ
٩٠
Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(QS An-Nahl:90).
Rasio ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu: a. Qard and Donation
b. Employees Expanse
c. Shareholder
d. Net Profit
Dana bantuan dan qard Pendapatan-(zakat+pajak)
Beban tenaga kerja Pendapatan-(zakat+pajak)
Deviden
4. Islamic Investement vs Non Islamic Investement
Indikator ini merupakan rasio yang membandingkan antara investasi halal dengan total investasi yang dilakukan bank syariah. nilai yang dihasilkan merupakan aspek kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah, yaikni terbebas dari unsur gharar, maysir, dan riba dalam berinvestasi.
Allah SWT berfirman:
ُقَّحۡمََّ
ٱ
ُهَهن
ٱ
ْاٰىَثِسن
ٍِثۡسََُو
ٱ
ِۗتَٰقَدَصّن
َو
ٱ
ُهَهن
ٍمُِثَأ ٍزبَفَك َمُك ُتِحَُ بَن
٢٧٦
Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”(QS Al-Baqarah:276).
Oleh karena itu, rasio ini dipresentasikan untuk mengetahui seberapa besar investasi halalyang telah dilakukan bank syariah atas seluruh investasi yang dilakukannya.41 Formulasi dari rasio ini adalah:
41
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 8.
Laba Bersih
Pendapatan-(zakat+pajak)
Investasi halal
5. Islamic Income vs Non Islamic Income
Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara pendapatan halal dengan seluruh pendapatan yang diperoleh bank syariah (pendapatan halal dan non halal). Nilai yang dihasilkan merupakan gambaran dari keberhasilan prinsip bank syariah, yaitu terbebas dari unsur riba dari segi pendapatan.
Allah SWT berfirman:
نِئَف
ةۡسَحِث ْاىُنَّذۡأَف ْاىُهَعۡفَت ۡمَن
ٖ
َنِم
ٱ
ِهَهن
ِهِنىُسَزَو
ۖۦ
ۡمُكَهَف ۡمُتۡجُت نِإَو
ُسوُءُز
َنىُمَّهۡظُت بَنَو َنىُمِّهۡظَت بَن ۡمُكِنَٰىۡمَأ
٢٧٩
Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”(QS Al-Baqarah:279).
pendapatan non halal berupa bunga yang tercatat dalam laporan dana kebajikan bank syariah.42
Pendapatan non halal terjadi karena bank syariah masih membutuhkan hubungan dengan bank konvensional karena secara sistem keuanganbank syariah belum bisa sepenuhnya diselenggarakan oleh bank syariah itu sendiri, sehingga statusnya ialah darurat.43
Formulasi dari rasio ini adalah:
D. Teori Dasar
Peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Malaysia, Hameed dkk yang pertama kali dikemukakan pada tahun 2004, yang pada saat itu, Hameed, dkk meneliti bank syariah yang ada di Malaysia yaitu Bank Islam Malaysia Berhad dan Bahrain Islamic Bank.44
42
Duantika, Op Cit., h. 29.
43
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah (Yogykarta: P3EI Press, 2008), h. 137.
44
Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, et. al. “Alternative Disclosure&Performance Measures For Islamic Bank”. (Jurnal Internasional University Of Kuala Lumpur dan Universiti Tenaga Nasional (UNITEN), Malaysia, 2004).
Pendapatan halal
Menurut Hameed dalam penelitiannya menerangkan bahwa melalui penilaian kinerja bank yang berbasis syariah, maka kaum muslim akan bisa menilai seberapa jauh lembaga-lembaga perbankan syariah telah berhasil mencapai tujuan usaha mereka baik secara ekonomi maupun sosial.45
Saat ini nasabah muslim yang bersangkutan,tidak hanya sadar akan berapa banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan dalam hal materi dan finansial dari berbagai interaksinya dengan dunia perbankan,melainkan yang lebih penting, bagaimana uang mereka diinvestasikan, apakah sesuai syariat islam atau tidak. Sementara itu, bagi komunitas non-Muslim, indeks semacam islamicity performance index bermanfaat bagi mereka dalam hal membandingkan bank mana yang berkinerja lebih baik, mungkin dalam hal pengembalian (keuntungan) dan juga sosial berupa tanggung jawab sosial.46
Islamicity Performance Index dikembangkan untuk membantupemangku kepentingan yaitu deposan, pemegang saham, badan keagamaan, pemerintah,dan lembaga lainnya yang bersangkutan untuk mengevaluasikinerja lembaga keuangan Islam. Karena sumber yang paling mudah diakses informasi adalah laporan tahunan, maka Hameed berusaha menggunakan laporan tahunan ini untuk
45Ibid
.
memperolehkesimpulanbagaimana kinerja lembaga keuangan Islam di tahun sebelumnya, dan bagaimana keadaannya pada waktu yang akan datang.47
Hameed dkk mengemukakan, terdapat tujuh rasio dalam pendekatan Islamicity Performance Index yaitu: profit sharing ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, directors –employees welfare ratio, islamicincome vs non islamic income, islamic investment vs non islamic investment, dan AAOIFI Index.48
E. Penilaian Islamicity Performance Index
Pada tahun 2013, Siti Aisjah, et al. melakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan kinerja bank umum syariah.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisjah dengan sampel Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri (2009-2010), mendapatkan skor 3, dengan predikat
“cukup memuaskan”. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Hasil Islamicity Performance Index
Rasio Predikat Skor
PSR Kurang Memuaskan 2
ZPR Tidak Memuaskan 1
EDR Memuaskan 4
DemR Tidak Memuaskan 1
IIvsNII Sangat Memuaskan 5
IICvsNIIC Sangat Memuaskan 5
Jumlah 18
Rata-Rata 3
Sumber : Siti Aisjah. et al.2013.
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja bank umum syariah, maka digunakan penilaian dengan cara membandingkan nilai rata-rata dari perhitungan rasio dengan nilai 100% kemudian mengkalikan dengan nilai tertinggi yaitu 5. Hasil dari pada penelitian ini kemudian diberi predikat sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh Siti Aisjah.49
F. Penelitian Terdahulu
Pengukuran kinerja pada bank syariah telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, berikut merupakanreview dari beberapa penelitian terdahulu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Akbar Miranata dengan judul “Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) Yang Ada Di Indonesia Berdasarkan Islamicity Performance Index”.
49Qurrotunnisa, “Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa di Indonesia Dengan Menggunakan
(Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja bank umum syariah berdasarkan pendeatan islamicity performance index.Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rizki dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penulis menggunakan lebih banyak sampel penelitian sedangkan Rizki Akbar Miranata hanya menggunakan Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel. Penggunaan sampel yang lebih banyak diharapkan mampu menyajikan penelitian yang bisa mewakili penilaian kinerja bank umum syariah secara umum dibanding dengan hanya mengambil beberapa sampel.50
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nurul Muammar, dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kemampuan Zakat Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah”. (Skripsi IAIN Wali Songo, Semarang, 2010). Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja keuangan dari aspek profitabilitas (ROA, ROE) Terhadap Kemampuan zakat pada BSMdan BMS serta untuk mengetahui hubungan antara kinerja keuangan dan kemampuan zakat. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Ahmad Muamar adalah Peneliti menggunakan pendekatan Islamicity Financial Performance
50
Index untuk menegtahui kinerja bank syariah, dimana pendekatan tersebut bisa mempresentasikan tidak hanya kemampuan zakat, akan tetapi juga penyaluran dana kebajikan (qard), serta pendistribusian pendapatan terhadap para stakeholder dari bank syariah tersebut.51 3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Dahlia, dengan judul “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Dengan PTBank Muamalat Indonesia”. (Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012). Penelitian ini bertujuan Meneliti perbedaan kinerja kauangan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PTBank Muamalat Indonesia periode 2005-2010 dengan menggunakan metode CAMEL. Adapun perbedaan penelitian Andi Dahlia dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah Penulis menggunakan metode islamicity performance index sebagai metode pengukuran kinerja bank umum syariah.52
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hameed, et. al. dengan judul “Alternative Disclosure &Performance Measures For Islamic Banks”,
pada tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi kinerja Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic Bank (BIB). Adapun perbedaan penelitian Hameed, et. al. dengan penelitian
51
Ahmad Nurul Muammar,“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kemampuan Zakat Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah”. (Skripsi IAIN Wali Songo, Semarang).
52
ini adalah Peneliti menggunakan bank umum syariah yang ada di Indonesia sebagai objek penelitian, sementara Hameed, dkk. Studi penelitiannya adalah bank syariah yang ada di Malaysia, yaitu Bahrain Islamic Bank (BIB) dan Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB).53
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Shiyam Aprilia, dengan judul “Analisis perbandingan kinerja Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mega Indonesia dengan metode RGEC”. (Skripsi UIN Syahid, Jakarta, 2014). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesiadan Bank Mega Syariah Indonesia.Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh nurul shiyam dengan penelitian ini adalah penulis menggunakan metode islamicity performance index sebagai metode pengukuran kinerja bank umum syariah.54
G. Kerangka Pemikiran
Pada penelitian ini, digunakan kerangka pemikiran untuk mempermudah penyelesaian objek yang diteliti. Mulai dari pencarian data-data laporan keuangan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank
53
Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, et. al. “Alternative Disclosure&Performance Measures For Islamic Bank”. (Jurnal Internasional University Of Kuala Lumpur dan Universiti Tenaga Nasional (UNITEN), Malaysia, 2004).
54
Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta website resmi masing-masing bank umum syariah.
Setelah semua data terkumpul langkah selanjutnya adalah pengukuran kinerja syariah dengan menggunakan lima indikator dariIslamicity Performance Index yang dikembangkan oleh Hameed dkk. Kelima indikator tersebut antara lain: profit sharing ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, islamic income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic investment.
Penggunaan pendekatan islamicity performance index sebagai indikator untuk menganalisis kinerja keuangan didasarkan pada formulasinya yang mengandung rasio yang mampu mengungkapkan nilai-nilai syariah yang terdapat dalam bank syariah. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Hameed pada Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic Bank (BIB). Dengan hasil penelitian Bahrain Islamic Bank berdasarkan pendekatan Islamicity Performance Index memiliki kinerja keuangan lebih baik dari Bank Islam Malaysia Berhad (periode 2004).
Berdasarkan teori yang akan digunakan, serta analisis yang akan dilakukan, maka penulis mencoba membangun kerangka berfikir seperti berikut:
V
Gambar 2.1 kerangka pikir penelitian
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam kerangka berfikir diatas penulis mencoba untuk menguraikan bagaimana kineja sosial dan kinerja bisnis bank syariah apabila dilihat dengan indikator yang terdapat didalam pendekatan islamicity performance index.
Zakat
Performance Ratio
Islamic income vs non islamic income
Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Periode 2012-2016.
Kinerja sosial
BAB III
METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index ini akan dilakukan pada bank umum syariah di Indonesia periode 2012-2016.
B. Desain Penelitian
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.55
C. Sumber Dan Jenis Data 1. Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang bersumber dari website resmi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, serta website dari masing masing bank umum syariah yang menjadi sampel penelitian.
Data Sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung berkaitan dengan penelitian. Data sekunder biasanya berupa dokumentasi dan arsip resmi.56Data sekunder dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia di perusahaan-perusahaan dan kantor-kantor pemerintahan.57
2. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder dengan tipe data eksternal. Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.58
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015) h. 13.
56
Anwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 91.
57
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif(Yogakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 123.
58
Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan penelusuran menggunakan komputer yang dapat diakses dengan internet (online system).
D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.59
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh BUS yang terdaftar di Bank Indonesia, yaitu:
a. Bank BNI Syariah b. Bank BRI Syariah c. Bank Syariah Mandiri d. Bank Banten Syariah e. Bank Victoria Syariah f. Bank Muamalat Indonesia g. Bank BCA Syariah
h. Bank Mega Syariah i. Maybank Syariah
59
j. Bank Syariah Bukopin
k. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah l. Bank Panin Syariah
m. Bank Aceh Syariah 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.60 Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.61sementara yang tidak masuk dalam karakteristik yang ditentukan akan diabaikan, atau tidak dijadikan sampel. 62Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah:
a. Bank Umum Syariah yang dipilih dalam penelitian ini adalah BUS yang telah beroprasi selama periode pengamatan 2012-2016.
b. Secara konsisten tidak mengalami bentuk perubahan badan usaha pada periode pengamatan 2012-2016.
60
Sugiyono, Op. Cit., h. 80.
61
Sugiyono, Op. Cit., h. 219.
62
c. Periode dalam penelitian ini adalah 5 tahun (2012-2016) dimana pada tahun tersebut jumlah BUS meningkat dari 11 BUS menjadi 13 BUS. Serta rentang waktu 5 tahun diharapkan bisa menggambarkan kinerja keuangan BUS dari waktu ke waktu.
d. Memiliki data yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Bank Syariah Mandiri 2) Bank Muamalat Indonesia 3) Bank BRI Syariah
4) Bank BNI Syriah 5) Bank Mega Syariah 6) Bank BCA Syariah.
E. Definisi Operasional Variabel
Dalam menghitung islamicity performance index,peneliti menggunakan lima indikator yang digunakan oleh Hameed, kelima indikator itu adalah:
Profit sharing ratio merupakan rasio yang mengungkapkan seberapa besar pembiayaan yang menggunakan akad bagi hasilyang disalurkan atas total pembiayaan.
2. Zakat Performance Ratio
Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang memiliki harta wajib zakat yang memiliki nishab (muzakki) dan didistribusikan kepada golongan penerima zakat (mustahik). Formulasi dari Zakat Performance Ratio adalah:
3. Equitable Performance Ratio
Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder. Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh dan donasi, pegawai bank, pemegang saham, dan laba bersih untuk bank.Pandapatan yang dihitung telah terlebih dahulu dikurangi zakat dan pajak.63
63
Ibid, h. 5.
Mudharabah+Musyarakah Total Pembiayaan
Rasio ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu: a. Qard and Donation
b. Employees Expanse
c. Shareholder
d. Net Profit
4. Islamic Investement vs Non Islamic Investement
Indikator ini merupakan rasio yang membandingkan antara investasi halal dengan total investasi yang dilakukan bank syariah.Formulasi dari rasio ini adalah:
Dana bantuan dan qard Pendapatan-(zakat+pajak)
Beban tenaga kerja Pendapatan-(zakat+pajak)
Laba Bersih Pendapatan-(zakat+pajak)
Deviden
Pendapatan-(Zakat+Pajak)
Investasi halal
5. Islamic Income vs Non Islamic Income
Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara pendapatan halal dengan seluruh pendapatan yang diperoleh bank syariah (pendapatan halal dan non halal). Formulasi dari rasio ini adalah:
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Pengertian Cara Pengukuran 1. Profit Sharing
Ratio
Rasio
perbandingan antara
mudharabah dan
musyarakah terhadap total pembiayaan.
Mudharabah+Musyarakah Total Pembiayaan
2. Zakat
Performance Ratio
Rasio pernyaluran zakat terhadap aktiva bersih.
Zakat Aktiva bersih Pendapatan halal
3. Equitable Distribution Ratio Rasio perbandingan antara qard, beban tenaga kerja, deviden, dan laba bersih terhadap pendapatan dikurangi zakat dan pajak.
a. Qard dan donasi Pendapatan- (zakat+pajak) b. Beban tenaga kerja
Pendapatan- (zakat+pajak)
c. Deviden Pendapatan- (zakat+pajak)
d. Laba bersih Pendapatan- (zakat+pajak) 4. Islamic Investment
vs Non Islamic Investment Rasio perbandingan antara investasi halal terhadap investasi halal dan non halal
Investasi halal
Investasi halal+investasi non halal
5. Islamic Income vs Non Islamic Income Rasio perbandingan antara pendapatan halal terhadap total seluruh pendapatan. Pendapatan halal Pendapatanhalal+Pendapatan non halal
F. Teknik Pengumpulan Data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta website resmi bank umum syariah yang menjadi objek penelitian.
G. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu:
a. Metode kuantitatif non statistik yaitu sebuah analisis data yang berupa angka-angka tanpa menguji secara statistik.
b. Metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara memberikanpenjelasan dengan kata-kata atau kalimat untuk menerangkan data kuantitatif yang telah diperoleh guna menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Adapun tahapanalisa data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap, antara lain:
b. Memberikan penjelasan dari hasil islamicity performance index mengenai kinerja Bank Umum Syariah periode 2012-2016.
c. Membandingkan kinerja bank syariah satu dengan yang lainyang terdapat dalam sampel.
d. Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan atas kinerja bank umum syariah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bank Mega Syariah64
64
PT Bank Mega Syariah (dahulu bernama PT Bank Syariah Mega Indonesia) berkedudukan di Jakarta, Indonesia, awalnya didirikan dengan nama PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Pada tanggal 25 Agustus 2004 BSMI resmi beroperasi. Untuk mewujudkan visi "Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa", CT Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank umum syariah terbaik di industri perbankan syariah nasional.
2. Bank BRI Syariah65
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PTBank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PTBank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam yang mampu melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
65
3. Bank BCA Syariah66
Berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PTBank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT Bank BCA Syariah.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
4. Bank BNI Syariah67
Berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,
66
Tentang Bank BCA Syariah (on-line), tersedia di http://www.bcasyariah.co.id (31 Januari 2018).
67
Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).
Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
5. Bank Syariah Mandiri68
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi jugaterkena dampak krisis. BSB
68